Laporan Hasil Bedah Kasus
Laporan Hasil Bedah Kasus
Laporan Hasil Bedah Kasus
I. Identifikasi :
1. B&J dimulai dengan bisnis kecil
2. B&J telah menjadi perusahaan Internasional
3. B&J mempunyai 3 Misi
4. B&J memproduksi produk yang baik untuk pelanggan
5. B&J memberi imbalan ekonomis kepada pemegang saham
6. B&J memenuhi tanggung jawab sosialnya
7. B&J tidak hanya focus satu tujuan
8. B&J percaya ketiga misi tersebut akan tercapai
9. B&J mengarahkan 7,5% dari laba sebelum pajak
10. B&J memberikan donasi kepada organisasi tertentu
11. B&J bekerja sama dengan bisnis kecil
12. B&J memanfaatkan bisnis kecil untuk beberapa bahan baku produk
13. B&J membuktikan dapat mencapai misi ekonomi nya
14. Setelah mencapai misi sosialnya, B&J juga memenuhi misi sosialnya
15. Komitmen social perusahaan telah mendorong reputasi B&J
16. B&J menaikkan pengakuan namanya
17. B&J melakukan stimulasi poermintaan
18. Misi sosial perusahaan mendorong labanya
Ben & Jerry’s percaya bahwa pertumbuhan bisnis punya hubungan erat
dengan CSR. Hal itu mereka wujudkan melalui berbagai program sosial dan
lingkungan.Perusahaan ini termasuk unggul dalam program CSR yang tersusun
rapi dalam struktur perusahaan dengan didukung penuh oleh manajemen,
konsumen, dan juga pegawai.
Misi sosial atau dalam istilah asing dikenal dengan CSR (Corporate sosial
responsibility) memiliki beberapa pengertian salah satunya menurut Kotler dan
Nancy (2005) Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai
komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui
praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya
perusahaan. Menurut CSR Forum (Wibisono, 2007) Corporate Social
Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara
transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai nilai moral dan
menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan.
Corporate Social Responsibilit (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang
dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai
bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana
perusahaan itu berada. Dalam versi World Bank CSR didefinisikan sebagai
“the comitment of business to contribute to sustainable economic development
working with employees and their representatives the local community and
society at large to improve quality of life, in ways that are both and good fo
business development”.Tanggung jawab social ini sudah menjadi bagian
daripada orientasi bisnis. Prinsip ketergantungan dan manfaat bersama
ternyata menjadi landasan utama dalam penyelenggaraan atau implementasi
program tanggung jawab sosial. Terminologi Tanggung jawab Sosial (social
responsibility) sendiri terkait dengan banyak istilah. Waddock dalam Meehan
(2006) menjelaskan 9 istilah yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial:
1) corporate social responsibility (CSR),
2) corporate social perfomance (CSP),
3) alternative CSR3c,
4) Corporate responsibility,
5) Stakeholder approcah,
6) Business ethics and values, inclding nature-based values,
7) Boundary-spanning functions including,
8) Corporate Community Involvement (CCI), dan
9) Corporate Citizenship (CC).
Ada dua penjelasan yang merasionalkan mengapa perusahaan mempunyai
insentif melaksanakan CSR. Yang pertama adalah yang diajukan oleh teori
Stakeholder. Teori ini berpandangan bahwa keberadaan perusahaan tidak
hanya untuk memaksimumkan kekayaan pemilik perusahaan/pemegang
saham, namun juga untuk melayani kepentingan stakeholders perusahaan
tersebut, seperti para karyawan, pemasok, pemerintah, dan masyarakat.
Manajer dalam mengambil keputusan akan melihat dampaknya ke
stakeholders dan berusaha memaksimumkan manfaat dan meminimumkan
kerugian dari masing-masing stakeholder sehingga tercapai keseimbangan
antara kepentingan berbagai pihak (Marcoux, 2000; Freeman dan Phillips,
2002).
Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial
perusahaan saat ini telah menjadi konsep yang kerap kita dengar, walau
definisinya sendiri masih menjadi perdebatan di antara para praktisi maupun
akademisi. Sebagai sebuah konsep yang berasal dari luar, tantangan utamanya
memang adalah memberikan pemaknaan yang sesuai dengan konteks
Indonesia.
Hal ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam
masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan
kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan
lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang
mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah
menjadi berita utama di dalam internal perusahaan.
Dari uraian di atas saya menyimpulan bahwa Ben & Jerry memiliki misi
sosial terbukti dengan ben & jerry menyumbang 7,5% dari laba sebelum
pajaknya keyayasan yang memberikan donasi, dalam bentuk uang ke
organisasi amal tertentu, dan juga ben & jerry telah memberdayakan
pengusaha – pengusaha kecil dengan cara membeli bahan baku pembuatan ice
cream dari pengusaha – pengusaha kecil.
Sumber :
https://muhsinbudiono.com/2013/07/09/soal-dan-jawaban-uas-pengantar-
bisnis/
http://firdausdidik45.blogspot.com/2013/07/blog-post_12.html
3. Apa anda pikir pemegang saham tidak menyetujui misi sosial Ben &
Jerry’s?
Jawaban :
Pemegang saham sangat menyetujui misi sosial dari Ben & Jerry’s
Ice Cream karena dengan adanya misi sosial maka misi ekonomi yaitu
untuk mendapatkan laba dengan menjual dan memproduksi barang
dengan baik dapat tercapai. sebab dengan pelaksanaan CSR yang tidak
bertentangan dengan tujuan memaksimumkan laba pastinya
berdampak baik bagi para pemegang saham dan tetap memberi
keuntungan. Robins (2005) juga menekankan bahwa perolehan laba
adalah tetap merupakan tujuan utama perusahaan karena tanpa laba,
tidak akan ada sumber daya untuk kegiatan CSR. Robins dan juga Hess
(2001) lebih lanjut menyatakan bahwa untuk mendorong CSR lebih baik
dilakukan melalui moral suasion dan tekanan pasar, bukannya
dipaksakan melalui regulasi: To raise business-relevant environmental
standards for all through legislation is one thing and is acceptable, but
any attempt to impose burdens which are not businessrelevant, through
regulation, is very risky indeed. Such action would be far more than just
contentious; it would invite wholly negative social outcomes, including
corruption and economic inefficiency (Robins, 2005, p. 112).
Misi ekonomi Ben & Jerry’s Ice Cream menyatakan bahwa bagian
dari misi mereka adalah untuk memperluas kesempatan untuk
pembangunan dan pertumbuhan bagi karyawan mereka. Ben & Jerry’s
mengomunikasikan kepada setiap karyawan bahwa tugas mereka
adalah untuk membantu memperluas bisnis dengan cara menciptakan
lebih banyak kesempatan berkarir dan berkembang bagi karyawan saat
ini dan masa depan. Termasuk peningkatan pendapatan bagi investor
juga menjadi perhatian perusahaan.