Jembatan AC
Jembatan AC
Jembatan AC
“JEMBATAN AC”
A. Tujuan :
a. Mahasiswa dapat mengetahui dengan baik kegunaan dari masing-masing
jenis jembatan AC beserta dengan konfigurasi, teori dan konsep-konsepnya.
b. Mahasiswa mampu melakukan dengan berbagai jenis jembatan AC.
c. Mahasiswa dapat menganalisis pengaruh dari pengaruh dari masing-masing
komponen dalam jembatan AC.
B. LANDASAN TEORI
Alat ukur dan pengukuran besaran listrik merupakan bentuk dengan satu
kesatuan yang utuh dalam menilai besaran listrik. Salah satu pengukuran resistor
yang sudah dikenal sejak lama yaitu memakai alat ukur jembatan wheatstone baik
pabrikasi maupun non pabrikasi. Pada alat ukur ini tersedia satu fasilitas utama yang
berfungsi sebagai detector dengan sensitivitas yang tinggi yang disebut galvanometer.
Dalam hal ini penggunaan jembatan wheatstone atau alat ukur baik pabrikasi maupun
non pabrikasi seperti jembatan potensiometer, hasil pengukuran besaran komponen
resistor yaitu dengan cara membandingkan pada kondisi keseimbangan titik nol
galvanometer (Herlan,2014:1).
Sebuah jembatan AC bentuk dasarnya terdiri dari empat lengan, sumber eksitasi
dan menyeimbangkan detektor. Setiap lengan terdiri dari impedansi. Sumber AC
adalah pasokan persediaan tegangan AC pada frekuensi yang diperlukan.
Jala-jala yang diperlihatkan pada Gambar. 1 yang didapatkan dengan
menggantikan tahanan-tahanan yang terdapat pada empat cabang dari suatu jembatan
arus searah dengan impedansi-impedansi disebut jembatan bolak-balik. Karena
hukum Ohm juga berlaku untuk arus bolak-balik, maka kondisi untuk keseimbangan
didapat sebagai berikut:
𝑍1 . 𝑍4 = 𝑍2 . 𝑍3 (6.1)
Persamaan ini adalah sama dengan dua persamaan di bawah ini:
|𝑍1 |𝑍4 | = |𝑍2 |𝑍3 |
(6.2)
Bila kondisi keseimbangan tersebut ditulis dengan suatu persamaan yang
memperlihatkan hubungan-hubungan antara bagian-bagian nyata dan bagian-bagian
imajinernya, maka didapat hubungan keseimbangan sebagai berikut:
𝑅1 . 𝑅4 - 𝑋1 . 𝑋4 = 𝑅2 . 𝑅3 - 𝑋2 . 𝑋3 (6.3)
𝑅1 . 𝑅4 + 𝑋1 . 𝑋4 = 𝑅2 . 𝑅3 + 𝑋2 . 𝑋3 (6.4)
3. DayaNyata
Dayanyataadalahpenjumlahangeometrisdaridayaaktifdandayareaktif.Dayanyatam
erupakandaya yang
diproduksiolehperusahaansumberlistrikuntukdiditribusikankekonsumen.Satuanda
yanyatainidinyatakandalam VA.Dayanyata (apparent power),
didapatdaripersamaan:
S = V.I [𝑘 𝑉𝐴]
Dayaaktifdanreaktifdidefinisikansecaramatematikasebagaiberikut:
P + JQ = Vsrms.Irms S
Jembatan arus bolak-balik merupakan perluasan wajar dari jembatan arus
searah dan dalam bentuk dasarnya terdiri dari empat lengan jembatan, sumber
eksitasi, dan sebuah detector nol. Sumber daya menyalurkan suatu tegangan bolak-
balik kejembatan pada frekuensi yang diinginkan. Untuk pengukuran pada
frekuensi rendah, antara sumber daya (power line) dapat berfungsi sebagai sumber
eksitasi, pada frekuensi yang lebih tinggi, sebuah osilator umumnya menyalurkan
tegangan eksitasi. Detektor nol harus member tanggapan terhadap ketidak
seimbangan arus-arus bolak-balik dan dalam bentuk yang paling sederhana (tetapi
sangat efektif) terdiri dari sepasang telepon kepala (head phones). Dalam pemakaiaan
lain, detector nol dapat terdiri dari sebuah penguat arus bolak-balik bersama sebuah
alat pencatat keluaran atau sebuah indicator tabung sinar elektron (tuning eye)
(William,1999:24).
Cara mengukur induksi diri dengan menggunakan metoda jembatan
Maxwell ini diperlukan sumber arus bolak-balik (AC) dalam pngukurannya.
Induktansi yang akan diukur (𝐿𝑥 ) ini disambung pada rangkaian jembatan yang akan
dipersamakan.
𝑅 (𝑅 + 2 π f 𝐿 )
= (𝑅𝑥 + 2 π f 𝐿𝑥 )
𝑅𝑛 𝑥 𝑛
𝑅𝑥 𝑅
𝑅𝑥 𝑅𝑛 = 𝑅1 𝑅 atau =𝑅
𝑅1 𝑛
𝐿𝑥 𝑅
dan (2 π f 𝐿𝑥 )𝑅𝑛 = (2 π f 𝐿𝑛 ) 𝑅 atau =𝑅
𝐿𝑛 𝑛
𝐿𝑥 𝑅 𝑅
= 𝑅𝑥 = 𝑅
𝐿𝑛 1 𝑛
𝑅 𝑅
𝐿𝑥 = 𝑅 𝐿𝑛 dan 𝑅𝑥 = 𝑅 𝑅1
𝑛 𝑛
Dimana
𝐿𝑛 = Induktansi standar
𝑅𝑛 = Tahanan standar
S= Sakelar
𝐸2 = Sumber tegangan AC
1. Resistor box
2. Kapasitor
3. Inductor
4. Capitbuaya
5. Oscillator
6. Galvanometer (menggunakanmultimeter analog)
7. Multimeterdigita
D. PERCOBAAN
1) Jembatan Maxwell
SusunlahrangkainJembatan Maxwell sepertigambar di atas.
Nilaitegangan, frekuensi, Rx, Lx, Rs, Ra, Rmditentukanolehasisten.
Aturnilaikapasitansi Cs agar jembatanmenjadisetimbang.
Catat data pengamatankedalamtabelberikut:
V F (Hz) Rx Rm Ra Rs Cs Lx Ket
Buktikandenganhasilperhitunganapakahnilai yang di
dapatsesuaidenganteori yang berlaku.
2) Jembatan Hay
SusunlahrangkainJembatan Hay sepertigambar di atas.
Nilaitegangan, frekuensi, Rx, Lx, Rs, Ra, Rmditentukanolehasisten.
Aturnilaitahanan Cs agar jembatanmenjadisetimbang.
Catat data pengamatankedalamtabelberikut:
V F (Hz) Rx Rm Ra Rs Cs Lx Ket
Buktikandenganhasilperhitunganapakahnilai yang di
dapatsesuaidenganteori yang berlaku.\
3) Jembatan Wien
SusunlahrangkainJembatan Wien sepertigambar di atas.
Nilaitegangan, R1, C1, R2, R3, C3, R4 ditentukanolehasisten.
Aturfrekuensisumbertegangan agar jembatanmenjadisetimbang.
Catat data pengamatankedalamtabelberikut:
V F (Hz) Rx Rm Ra Rs Cs Lx Ket
Buktikandenganhasilperhitunganapakahnilai yang di
dapatsesuaidenganteori yang berlaku.
4) Jembatan Schering
SusunlahrangkainJembatan Schering sepertigambar di atas.
Nilaitegangan, frekuensi, R1, C1, R2, C3, Cx, ditentukanolehasisten.
Aturnilaitahanan Rx agar jembatanmenjadisetimbang.
Catat data pengamatankedalamtabelberikut:
V F (Hz) Rx Rm Ra Rs Cs Lx Ket
Buktikandenganhasilperhitunganapakahnilai yang di
dapatsesuaidenganteori yang berlaku.
F. ANALISIS DATA
a. jembatan Maxwell
MenentukanHambatan
𝑅3 𝑅2
𝑅𝑥 = 𝑅1
Menentukan Lx
Lx = R 3 R 2 C
b. Jembatan Wien
MenentukanHambatan
𝑅2
= 𝑅1 𝐶1 𝑅3 𝐶3
𝑅4
MenentukanFrekuensi
1
𝐹= 𝑅
2𝜋√ 2
𝑅4
c. Jembatan Schering
G. DATA PERCOBAAN
a. Jembatan Maxwell
NO. R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) C
c. Jembatan schering
NO. CS S Q w C1 C2
d. Jembatan carey-foster
NO. C Q R S
H. PEMBAHASAN
Sebuah jembatan AC bentuk dasarnya terdiri dari empat lengan, sumber eksitasi
dan menyeimbangkan detektor. Setiap lengan terdiri dari impedansi. Sumber AC
adalah pasokan persediaan tegangan AC pada frekuensi yang diperlukan.
Jala-jala yang diperlihatkan pada Gambar. 1 yang didapatkan dengan
menggantikan tahanan-tahanan yang terdapat pada empat cabang dari suatu jembatan
arus searah dengan impedansi-impedansi disebut jembatan bolak-balik. Karena
hukum Ohm juga berlaku untuk arus bolak-balik, maka kondisi untuk keseimbangan
didapat sebagai berikut:
𝑍1 . 𝑍4 = 𝑍2 . 𝑍3 (6.1)
Lx = R 3 R 2 C
Contoh soal :
C = 0,1μF
90 𝑜ℎ𝑚
𝑅𝑥 =
10 𝑜ℎ𝑚
𝑅𝑥 = 9 𝑜ℎ𝑚
1
𝐹=
𝑅
2𝜋√𝑅2
4
contoh soal ∶
Diketahui : R1 = 15 ohm,
R2 = 30 ohm
R3= 15 ohm
C1 = 0,5 μF
C3 = 10 μF
𝑅2
= 𝑅1 𝐶1 𝑅3 𝐶3
𝑅4
30 𝑜ℎ𝑚
= (15 𝑜ℎ𝑚)(0,5 μF) (15 ohm) (10 μF)
𝑅4
1125
R4 = = 37,5 ohm
30 𝑜ℎ𝑚
1
𝐹=
𝑅
2𝜋√𝑅2
4
1
𝐹=
30
2 × 3,14√37,5
1
𝐹=
6,28√0,8
1
𝐹=
5,59
F = 0,17 Hz
3. Jembatan Carey-Foster
𝑀 = 𝐶 𝑥 𝑄 𝑥𝑅
𝑆
𝐿 = 𝑀 [1 + ]
𝑄
Contoh soal :
Diketahui : C = 20 μF
Q = 40
S = 15
R = 5 ohm
Ditanya : nilai L ..
𝑀 = 𝐶 𝑥 𝑄 𝑥𝑅
𝑀 = 20 μF 𝑥 40 𝑥5 𝑜ℎ𝑚
M = 4000
𝑆
𝐿 = 𝑀 [1 + ]
𝑄
15
𝐿 = 4000 [1 + ]
40
𝐿 = 4000[1 + 0,375]
L = 4000 (1,375)
L = 5500
4. Jembatan Schering
Bila sumber energi dihubungkan di dalam cara seperti diperlihatkan di dalam gambar,
maka arus yang diambil dari sumber energi adalah kecil. Hal ini disebabkan kapasitansi yang
akan menyebabkan impedansi yang tinggi, terutama pada frekuensi-frekuensi yang biasanya
dipergunakan untuk jembatan ini, yaitu 50 atau 100 Hz. Cara menghubungkan ini disebut
cara penghubungan tegangan tinggi, dan bila hubungan tersebut dirubah dengan pemindahan
tempat antar detektor dan sumber, maka hubungan-hubungan tersebut dinyatakan sebagai
hubungan tegangan rendah.
Rumus yang digunakan dalam Jembatan Schering adalah :
Contoh soal
Jembatan Schering diketahui θs = 40, w = 15 , C2 = 0,6 μF, s = 0,5, C1 = 0,005 μF dan Q = 60.
Berapa nilai dari θx.......
diketahui : θs = 40,
w = 15 ,
C2 = 0,6 μF,
s = 0,5,
C1 = 0,005 μF
Q = 60
Ditanya : θx.......
Tan θx . 0,83 = 0
Tan θx = 0
θx = 0
I. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan maka dapat kami simpulkan
Jembatan AC mempunyai fungsinya masing-masing diantaranya jembatan
untuk mengukur induktansi, jembatan Hay mengukur Q yang tinggi, jembatan
wien untuk mengukur frekuensi, jembatan Schering untuk pengukuran
kapasitor dan jembatan Carey-foster untuk menyamakan induktansi dan
kapasitansi.
Cara mengukur induksi diri dengan menggunakan metoda jembatan maxwell
ini diperlukan sumber arus bolak balik (AC) dalam pengukurannya induktansi
yang akan diukur (𝑙𝑥 ) ini disambung pada rangkaian jembatan yang akan
dipersamakan.
Rangkaian jembatan AC pada umumnya banyak digunakan dalam aplikasi
pengukuran nilai suatu komponen. Rangkaian jembatan dikatakan seimbang
apabila arus yang mengalir pada cabang yang menghubungkan dua lengan
dan jembatan tersebut sama dengan nol ampere. Dalam penerapannya
digunakan resistor variabel yang nilainya sangat presisi yang diatur sehingga
arus yang lewat pada bagian tengah (biasanya memakai galvanimeter) sama
dengan nol ampere untuk rangkaian AC. Kondisi seimbang pada rangkaian
jembatan terjadi saat nilai impedansi dari masing-masing lengan/cabang
dalam jembatan.
J. DAFTAR PUSTAKA
𝐿𝑥 = 𝑅3 𝑅2 𝐶
𝐿𝑥 = 8,26 . 13,45 . 12
𝐿𝑥 = 1333,164 𝑚𝑚
b. Dik :
R1 = 250 Ω
R2 =82,6 Ω
R3 = 134,5 Ω
C=1200
Dit Rx = …..?
Lx =…...?
Penyelesaian:
𝑅3 𝑅2
𝑅𝑥 =
𝑅1
134,5 . 82,6
𝑅𝑥 =
250
𝑅𝑥 = 44,4388 Ω
𝐿𝑥 = 𝑅3 𝑅2 𝐶
𝐿𝑥 = 82,6 . 134,5 . 1200
𝐿𝑥 = 13.331.640 𝑚𝑚
2. Jembatan wien
a. Dik:
R1 = 0,25Ω
R3 = 13,45 Ω
R4 = 0,71 Ω
C1 =12
C3 =2,6
Dit: R2 = ….?
F = …?
Penyelesaian
𝑅2
= 𝑅1 𝐶1 𝑅3 𝐶3
𝑅4
𝑅2
= 𝑂, 25. 12. 13,45. 2,6
0,71
𝑅2 = 74,8461 Ω
1
𝐹=
𝑅
2𝜋√𝑅2
4
1
𝐹=
74,4861
2𝜋√ 0,71
1
𝐹=
2𝜋. 10,24
1
𝐹=
64,32
𝐹 = 0,016 𝐻𝑧
b. Dik:
R1 = 250 Ω
R3 = 134,5 Ω
R4 = 710 Ω
C1 =1200
C3 =260
Dit: R2 = ….?
F = …?
Penyelesaian
𝑅2
= 𝑅1 𝐶1 𝑅3 𝐶3
𝑅4
𝑅2
= 250. 1200. 134,5. 260
710
𝑅2 = 7,4486 𝑥 1012 Ω
1
𝐹=
𝑅
2𝜋√𝑅2
4
1
𝐹=
7,4486 𝑥 1012
2𝜋√ 710
1
𝐹=
2𝜋. 0,01 𝑥 106
1
𝐹=
0,0628 𝑥 106
𝐹 = 1,6 𝑥 10−5
3. Jembatan schering
a. Dik :
CS = 22
S = 44,61
Q = 70,897
W = 0,84
C1 = 12
C2 = 7,4
Dit:Tan θx . Tan θs = … . . ?
Cx = .....?
Penyelesaian
𝑠
Cx = Cs X Cx
𝑄
44,61
Cx = 22 X
70,897
Cx = 22 X 0,629
Cx = 13,84
𝑠
Cx = Cs X Cx
𝑄
446,1
Cx = 2200 X
708,97
Cx = 2200 X 0,629
Cx = 1384,2
4. Jembatan carey-foster
a. Dik :
C = 12
Q = 70,897
R = 0,25
S = 44,61
Dit : M = …?
L = …?
Penyelesaian
𝑀 = 𝐶 𝑥 𝑄 𝑥𝑅
𝑀 = 12 𝑥 70,897 𝑥0,25
𝑀 = 212,691
44,61
𝐿 = 𝑀(1 + )
70,897
𝐿 = 212,691 (1,629)
𝐿 = 346,521 mm
b. Dik :
C = 1200
Q = 708,97
R = 82,6
S = 446,1
Dit : M = …?
L = …?
Penyelesaian
𝑀 = 𝐶 𝑥 𝑄 𝑥𝑅
𝑀 = 1200 𝑥 708,97 𝑥 52,6
𝑀 = 70273106,4
446,1
𝐿 = 𝑀(1 + )
708,97
𝐿 = 70273106, (1,629)
𝐿 = 114474890,3 mm