Bab I Kti
Bab I Kti
Bab I Kti
J DENGAN
GANGGUUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL:
FRAKTUR RADIUS ULNA SINISTRA
DIPAVILIUN LUKAS KAMAR 5-2
RUMAH SAKIT RK CHARITAS
PALEMBANG
Disusun oleh:
Nama mahasiswa : Yulita Sisang
NIM : 1001.13.0069
Disusun oleh:
Nama mahasiswa : Yulita Sisang
NIM : 1001.13.0069
Pembimbing
Mengetahui, Menyetujui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Ketua Prodi DIII Keperawatan
Penguji II
( )
Penguji III
( )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih
atas berkat dan penyertaan-NYA yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Pasien Ny. J dengan Gangguan
Sistem Muskuloskeletal: Fraktur Radius Ulna Sinistra di Paviliun Lukas 5-2 Rumah Sakit RK
Charitas Pelembang tepat pada waktunya.
Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapatkan banyak dukungan,
bimbingan, motivasi dan bantuan baik secara teoritis dipendidikan maupun di lapangan
selama melakukan praktik keperawatan, maka dari itu penulis mengucapkan limpah terimah
kasih kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang maslah
B. Ruang Lingkup Penulisan
C. Tujuan Penulisa
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian Keperawatan
B. Diangnosa Keperawatan
C. Rencana Keperawatan
D. Pelaksanaan Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang Masalah Commented [A1]: SUMBER BUKU DAN JURNAL PALING LAMA
TAHUN 2007 DIBAWAH 2007 TIDAK BOLEH
Masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia adalah kecelakaan lalu lintas,
Commented [A2]: Sumbernya mana
khususnya terjadi didaerah berkembang. Kecelakaan lalu lintas banyak menelan korban
2,4 juta jiwa manusia setiap tahunnya menurut World Health of Organitation (WHO).
Pada kasus-kasus open fraktur dilakukan tindakan debridemen untuk mengangkat benda
asing atau jaringan mati.
Kecelakaan lalu lintas banyak terjadi mulai dari kasus yang besar sampai kasus
yang kecil di Indonesia, kejadian tersebut terjadi disebabkan karena arus lalu lintas yang
semakin padat. Jumlah kecelakaan lalu lintas sejak 23 Agustus sampai 7 September dalam
operasi ketupat 2011, naik sebesar 1.111 kecelakaan (30,58%) dibandingkan tahun 2010 (
Biro Penmasri, 2011).
Fraktur radius ulna adalah terputusnya kontinuitas tulang radius ulna, fraktur
radius ulna terbuka maupun tertutup akibat kecelakaan lalu lintas harus selalu
diperhatikan, terutama pada pada fraktur terbuka akan terkontaminasi oleh
mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi (Smeltzer, 2001).
Penanganan yang dilakukan Rumah Sakit terutama dalam bidang ilmu bedah,
adalah dengan metode operatif yaitu suatu bentuk operasi dengan pemasangan Open
Reduction Internal Fixatie (ORIF) dimana jenis internal fiksasi yang digunakan dalam
kasus ini berupa plate and screw. Pada kasus ini menggunakan dua metode operasi yaitu
dengan debridement dan menggunakan internal fixasi karena dengan metode konservatif
sudah tidak mungkin dapat dilakukan, hal ini dikarenakan fragmen fraktur sulit untuk
menyambung dengan baik. Selain itu, penyambungan tulang kontak fragmen langsung
lebih baik dari pada tanpa operasi (Muttaqin, 2009). (Amalia Fausiah jurnal, 2012) Commented [A3]: Cari sumber referensi yang lai dari
jurnal…jangan pake ini sudah sering disadur orang kata-kata ini
Fraktur merupakan suatu keadaan terjadinya disintegritas tulang dimana
penyebab terbanya adalah kecelakaan (Dinkes, 2010). World Haelth Organization pada Commented [A4]: miringkan
tahun 2005 mencatat setidaknya 2 juta orang yang mengalami patah tulang. Salah satu
insiden kecelakaan yang cukup tinggi adalah fraktur ekstremitas dengan jumlah sekitar
46,2% (Riemetalui, 2012). Berdasakan penelitian di rumah sakit Australia terdapat 31.676
kasus kecelakaan yang mengakibatkan fraktur radius ulna (Anonim, 2012).
Menurut Robert dan Darryl (2006), menjelaskan bahwa menejemen awal yang Commented [A5]: terlalu tua…delete
tepat dari fraktur radius ulna terbuka dapat mengurangi faktor risiko yang serius, termasuk
kehilangan fungsi anggota tubuh karena menjadikan halangan bagi pasien untuk
melakukan aktivitas.
Berdasarkan data rekam medik RS.RK Charitas Palembang, jumlah penderita
fraktur radius Ulna dalam dua tahaun trakhir ditemukan data, bulan januari dsampai bulan
desember 2016 adalah 26 orang penderita, dan bulan januari sampai bulan April 2017
terdapat 20 orang penderita.
Peran perawat dalam proses penyembuhan bagi pasien sangant penting agar dapat
memenuhi kebutuhan pasien. Perawat juga harus meningkatkan kerja sama membangun
komunikasi yang terbuka dengan pasien dan keluarga untuk menentukan rencana
keperawatan serta cara mengatasi masalah yang dialami pasien.
Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk menyusun Karta Tulis Ilmiah
dengan judul Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal: Fraktur
Radius Ulna Sinistra pada NY. J di Paviliun Lukas kamar 5-2 Rumah Sakit Rk.Charitas
Palembang.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Agar penulis mendapat gambaran bagaimana melaksanakan Asuhan Keperawatan Commented [A6]: tambahkan kata menerapkan
pada pasien dengan Gangguan Sistem Muskuloskletal; sesudah operasi Fraktur Radius
Ulna Sinistra Sinistra di Paviliun Lukas Kamar 5-2 Rumah Sakit RK Charitas
palembang.
2. Tujuan Khusus
Dalam penyususnan Karya Tulis Ilmiah pada pasien, diharapkan penulis mampu:
a. Melakukan pengkajian pada pasien Ny”J” dengan Gangguan Sistem Muskuloskletal:
sesudah operasi Fraktur Radius Ulna Sinistra di Paviliun Lukas kamar 5-2 Rumah
Sakit RK Charitas
b. Merumuskan diagnosa Keperawatan pada pasien Ny”J” dengan Gangguan Sistem
Muskuloskletal; sesudah operasi Fraktur Radius Ulna Sinistra di Paviliun Lukas
kamar 5-2 Rumah Sakit RK Charitas.
c. Menysusun rencana keperawatan pada pasien Ny”J” dengan Gangguan Sistem
Muskuloskletal; sesudah operasi Fraktur radius Ulna Sinistra di Paviliun Lukas
kamar 5-2 Rumah Sakit RK Charitas Palembang
d. Melaksanakan tindakan keperawatan yang telah direncanakan pada pasien Ny”J”
dengan Gangguan Sistem Muskuloskletal; sesudah operasi Fraktur Radius Ulna
Sinistra di Paviliun Lukas kamar 5-2 Rumah Sakit RK Charitas Palembang.
e. Melakukan evaluasi dan hasil tindakan yang telah diberikan pada pasien Ny”J”
dengan Gangguan Sistem Muskuloskletal sesudah operasi Fraktur Radius Ulna
Sinistra di Rumah Sakit RK Charitas Palembang
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, metode penulisan yang penulis gunakan
adalah metode deskriptif yaitu metode yang bersifat menggambarkan suatu keadaan secara
objektif dan selanjutnya disajikan dalam bentuk narasi selama mengamati pasien dan
mengumpulkan data sampai melakukan evaluasi. Untuk mendapatkan data yang
diperlukan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode sebagai
berikut:
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung kepada pasien dan keluarga yang sedang
dirawat untuk mendapatkan data dan mempermudah untuk mengetahui masalah
keperawatan pasien.
2. Observasi
Dimana penulis secara langsung mengamati pasien secara nyata sehingga penulis
mendapatkan data yang relevan
3. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secara het to too yang terdiri dari inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi untuk melengkapi data
4. Studi pustaka
Penulis menggunakan berbagai sumber buku sumber sebagai referensi yang berkaitan
dengan Fraktur Radius Ulna mulai tahun 2001 sampai dengan tahun 2016.
5. Penulis mengumpulkan dan mendapatkan data berdasarkan pada catatan keperawatan,
status pasien, data medik, pemeriksaan diagnostik dan pemeriksaan penunjang lainnya.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah, ruang
lingkup penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN TEORI
Bab ini penulis menjelaskan tentang konsep dasar medis yang meliputi
pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi,
komplikasi, klasifikasi penyakit, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan.
Konsep dasar keperawatan meliputi, pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, implementasi, evaluasi keperawatan, discharge planning, patoflow
diagram teori.
BABIII: TINJAUAN KASUS
Bab ini merupakan penerapan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien
dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian
keperawatan, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan
keperawatan, evaluasi keperawatan, patoflow diagram kasus.
BAB IV: PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus
yang meliputi: pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, pelaksanaan keperawatan, evaluasi keperawatan.
BAB V: PENUTUP