Study Guide Blok Manajemen Sistem Integument 2019
Study Guide Blok Manajemen Sistem Integument 2019
Study Guide Blok Manajemen Sistem Integument 2019
STUDY GUIDE
SEMESTER V
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas Rahmat Beliau kami
dapat menyelesaikan study guide ini tepat pada waktunya. Study guide ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memmperlancar penyusunan study guide ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan study guide ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
dalam study guide ini baik dari segi susunan kalimat, konten maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki study guide ini ke depannya.
Akhir kata kami berharap semoga study guide ini memberikan manfaat dan dapat
dijadikan sebagai pedoman pembelajaran khususnya bagi mahasiswa fisioterapi serta
memberikan inspirasi bagi seluruh pembaca.
Penyusun,
DISUSUN OLEH :
Nopi Andayani
Nila Wahyuni
Cover ................................................................................................................................1
Tim Penyusun....................................................................................................................3
Kurikulum Inti...................................................................................................................5
Lecture 1 .............................................................................................................................
Lecture 2 .............................................................................................................................
Lecture 3 .............................................................................................................................
Lecture 4 .............................................................................................................................
Lecture 5 .............................................................................................................................
Lecture 6 .............................................................................................................................
Lecture 7 .............................................................................................................................
Lecture 8 .............................................................................................................................
Lecture 9 .............................................................................................................................
Lecture 10 ...........................................................................................................................
Lecture 11 .
Lecture 12 .
Lecture 13 .....
Lecture 14 .
Lecture 15 .
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami prinsip sistem asuhan fisioterapi pada sistem integumentary.
Hasil Pembelajaran
Konten Kurikulum
PLANERS TEAM
LECTURERS
FACILITATORS
(REGULAR CLASS)
Senin, 16
September 09.00-selesai STUDENT PROJECT
2019
Selasa, 17
September FINAL EXAM
2019
RAPAT
Rapat dilaksanakan untuk mengevaluasi proses dan ketercapaian blok manajemen fisioterapi
pada sistem integumentary. Rapat diadakan pada setelah blok berakhir dengan mengisi
kuesioner proses belajar mengajar untuk mendapatkan masukan dari mahasiswa, fasilitator
dan lecturer.
PLENARY SESSION
Pada plenary session, mahasiswa mendiskusikan hal-hal yang belum jelas atau belum
terjawab pada saat small group discussion (SGD). Diskusi dilakukan dengan dosen yang
memberikan lecture pada topik SGD. Dosen memberikan penjelasan dan mengarahkan
mahasiswa terkait pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa.
METODE PENILAIAN
Nilai akhir adalah nilai ujian CBT (80%), Nilai Student Project (15%) dan Nilai SGD (5%)
Tujuan dari student project pada blok ini adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk mempelajari lebih dalam mengenai aplikasi ilmu manajemen fisioterapi pada sistem
integumentary. Selain itu, juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk melatih
mahasiswa untuk mampu melakukan pemeriksaan dan pengukuran pada sistem
integumentary.
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menyebutkan bagian-bagian lapisan penyusun kulit
Mahasiswa mampu menyebutkan komponen pada setiap bagian lapisan kulit
Mahasiswa mampu menyebutkan fungsi dari kulit
Konten Kurikulum
Anatomi sistem kulit
Struktur asesoris yang terdapat pada setiap lapisan kulit
Fungsi sistem kulit
Abstrak
Sistem integument yaitu kulit, struktur asesoris lainnya seperti rambut, kelenjar keringat dan
jaringan subkutan dibawah kulit. Kulit terbentuk dari tipe jaringan yang berbeda dan disebut
juga sebagai organ. Kulit menutupi seluruh bagian tubuh sehingga fungsinya jelas terlihat
sebagai pembatas antara lingkungan di dalam tubuh dengan lingkungan luar dan juga
mencegah masuknya zat yang membahayakan bagi tubuh. Dua lapisan kulit yang terbesar
yaitu Epidermis di bagian luar dan dermis bangaian dalamnya. Masing-masing lapisan terbuat
dari jaringan yang berbeda dan dengan fungsi yang berbeda pula. Lapisan Epidermis terdiri
dari beberapa stratum, stratum yang paling luar di sebut stratum corneum pada lapisan ini
terdapat lapisan sel kulit mati. Lapisan yang paling dalam dari epidermis yaitu stratum basal
yang terdiri dari sel yang aktif membelah atau membentuk sel kulit baru. Lapisan yang
berikutnya adalah lapisan dermis terbuat dari jaringan penghubung fibrous yang tidak
beraturan, terdapat fibroblast yang menghasilkan serabut collagen dan serabut elastin. Serabut
elastin menjadikan lapisan dermis kuat, sementara serabut elsatis menjadikan lapisan
epidermis dapat kembali bentuk semula setelah diregangkan. Kuar dan elastis adalag cirikhas
dari lapisan dermis. Pada lapisan dermis terdapt struktur asesoris kulit yang terdiri dari
polokel kuku dan rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, ujung saraf. Lapisan yang
paling dalam dari kulit adalah lapisan subkutan. Pada lapisan subkutan terdapat jaringan
lemak, jaringan penghubung, pembuluh darah, saraf
Learning Task
a. Berdasarkan scenario di atas apa maksudnya derajat luka bakar derajat 2AB?
b. Jelaskan lapisan kulit mana saja yang mengalami kerusakan pada kondisi ibu di atas!
c. Adakah struktur asesoris kulit yang mengalami kerusakan? Jika ada Sebutkan!
Self Assessment
a. Sebutkan beberapa fungsi dari sistem kulit
b. Sebutkan bagian lapisan kulit
c. Sebutkan strukstur asesoris dari kulit
Referensi
Scanlon,V C. and Sander,T.2007. Essentials of Anatomy and Physiology fifth edition.
Philadelphia:Davis Company
.
Konten Kurikulum :
Definisi pioderma
Klasifikasi pioderma
Etiologi dan faktor resiko pioderma
Gambaran klinis dan efloresensi pada masing-masing pioderma
Patofisiologi terjadinya pioderma
Definisi mikosis
Klasifikasi mikosis
Etiologi dan faktor resiko mikosis
Gambaran klinis dan efloresensi pada masing-masing mikosis
Patofisiologi terjadinya mikosis
Definisi penyakit kulit akibat infeksi virus
Klasifikasi penyakit kulit akibat infeksi virus
Etiologi dan faktor resiko penyakit kulit akibat infeksi virus
Gambaran klinis dan efloresensi pada masing-masing penyakit kulit akibat infeksi
virus
Patofisiologi terjadinya penyakit kulit akibat infeksi virus
Abstrak
Pioderma merupakan penyakit yang sering dijumpai. Penyakit ini berhubungan
dengan status sosial ekonomi. Pioderma adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
staphylococcus dan streptococcus atau keduanya. Faktor predisposisi dari pioderma adalah
hygiene yang kurang, menurunnya daya tahan tubuh, telah ada penyakit lain di kulit.
klasifikasi pioderma dibagi menjadi 2 yaitu pioderma primer dan pioderma sekunder.
Pioderma primer adalah pioderma yang terjadi pada kulit yang normal sedangkan pioderma
sekunder adalah pioderma yang terjadi pada kulit yang telah mengalami penyakit lain.
Skenario
Kasus 1
Seorang anak perempuan usia 9 tahun mengalami bintik-bintik kemerahan berisi
nanah pada daerah dahi sejak 2 hari yang lalu. Tidak ada panas badan maupun
penyakit penyerta lainnya. Berdasarkan hasil anamnesis, status sosial ekonomi
menengah ke bawah. Dari hasil pemeriksaan indeks massa tubuh anak terebut
tergolong underweight.
Kasus 2
Mr. Y mengeluh gatal pada sela jari kaki antara jari kaki IV dan V sejak 4 hari yang
lalu. pada daerah tersebut terdapat sisik halus, tipis dan berwarna keputihan serta telah
mulai menyebar ke sela jari kaki lainnya. Mr Y adalah seorang pekerja kantoran yang
setiap hari menggunakan sepatu dalam jangka waktu lama.
Kasus 3
Mrs. L mengeluh muncul bintik-bintik berisi cairan sejak 2 hari yang lalu di daerah
leher sisi kanan. Dua hari sebelumnya Mrs. L mengalami panas badan, lemas, pegal-
pegal di seluruh tubuh.
Learning task
1. Learning task kasus 1
Sebutkan dan jelaskan diagnose penyakit yang dialami anak tersebut
Sebutkan dan jelaskan faktor resiko pada skenario di atas
Jelaskan bagaimana patofisiologi terjadinya penyakit tersebut
2. Learning task kasus 2
Sebutkan dan jelaskan diagnose penyakit yang dialami Mr. Y
Sebutkan dan jelaskan faktor resiko pada skenario di atas
Jelaskan bagaimana patofisiologi terjadinya penyakit tersebut
3. Learning task kasus 3
Sebutkan dan jelaskan diagnose penyakit yang dialami Mrs. L
Sebutkan dan jelaskan faktor resiko pada skenario di atas
Jelaskan bagaimana patofisiologi terjadinya penyakit tersebut
Self Assessment
Jelaskan lebih rinci mengenai efloresensi kulit yang terjadi pada masing-masing
penyakit tersebut
Konten Kurikulum :
Definisi Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
Etiologi dan faktor resiko Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
Gambaran klinis dan efloresensi pada Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
Patofisiologi terjadinya Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
Definisi tumor kulit
Klasifikasi tumor kulit
Etiologi dan faktor resiko tumor kulit
Gambaran klinis dan efloresensi pada tumor kulit
Patofisiologi terjadinya tumor kulit
Abstrak
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit kronis yang sangat kompleks
yang disebabkan oleh karena disfungsi sistem imun. Etiologi dari Systemic Lupus
Erythematosus (SLE) belum dketahui dengan pasti, tetapi faktor predisposisi dari penyakit ini
diyakini berkaitan dengan faktor genetik. Beberapa faktor resiko dalam penyakit ini antara
lain merokok, paparan sinar ultraviolet, infeksi virus dan pengobatan dengan antibiotic
golongan sulfonamide. Penatalaksanaan penyakit ini sangat kompleks mengingat gejala
klinisnya sangat kompleks.
Tumor kulit adalah tumor yang terjadi pada kulit. klasifikasi tumor kulit yaitu tumor
jinak, tumor pra kanker, dan tumor ganas. Tumor kulit jinak yaitu tumor yang diferensiasi sel
nya baik, pertumbuhan lambat dan batas tegas dan kadang berkapsul. Tumor pa kanker yaitu
Kasus 2
Seorang pria usia 34 tahun mengeluh terdapat penonjolan di permukaan kulitnya berwarna
kehitaman, berbentuk tidak teratur dan cenderung membesar dari ukuran semula serta terasa
gatal.
Learning task
Kasus 1
Sebutkan dan jelaskan diagnose penyakit yang dialami wanita tersebut
Sebutkan dan jelaskan faktor resiko pada skenario di atas
Jelaskan bagaimana patofisiologi terjadinya penyakit tersebut
Self Assessment
Jelaskan gejala penyerta apa yang mungkin terjadi pada kasus learning task 1 dan apa
peran fisioterapis dalam penatalaksanaannya
Referensi
Buku ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi keempat Universitas Indonesia
Tujuan Pembelajaran :
Konten Kurikulum:
Definisi pressure ulcer
Etiologi dan faktor resiko pressure ulcer
Gambaran klinis dan efloresensi pada pressure ulcer
Patofisiologi terjadinya pressure ulcer
Definisi leprosy
Klasifikasi leprosy
Etiologi dan faktor resiko leprosy
Gambaran klinis dan efloresensi pada leprosy
Patofisiologi terjadinya leprosy
Abstrak
Pressure ulcer (ulkus dekubitus) adalah ulkus yang terjadi akibat takanan yang lama
yang menyebabkan terjadinya iskemia. Nama lain dari pressure ulcer adalah bed sore.
Tekanan yang terjadi dalam jangka waktu yang lama menyebabkan terjadinya iskemia pada
jaringan setempat. Kasus ini sering terjadi pada pasien yang harus berbaring dalam jangka
waktu yang lama seperti pasien dengan paraplegia. Lokasi terjadinya pressure ulcer seringkali
yaitu pada daerah bokong atau ekstremitas. Gambaran klinis yang terjadi yaitu berupa ulkus
dengan jaringan nekrotik di bagian tengah dan terdapat area erimatosa di tepi ulkus.
Kusta merupakan penyakit infeksi yang bersifat kronik dan disebabkan oleh
Mycobacterium custae. Bakteri ini bersifat intraseluler obligat. Saraf perifer sebagai afinitas
pertama, lalu kulit, dan mukosa traktus respiratorius bagian atas. Bentuk tipe klinis dari kusta
tergantung pada kondisi sistem imunitas seluler (SIS) penderita. Beberapa tipe kusta yaitu
tipe TT (tuberkuloid polar), Ti (Tuberkuloid indifinite), BT (Borderline tuberkuloid), BB
(Mid Borderline), BI (Borederline lepromatosus), Li ( Lepromatosus indifinite) dan LL
(Lepromatosa polar).
Skenario
Kasus 1
Kasus 2
Seorang pasien laki-laki berusia 52 tahun mengeluh terdapat lesi di kulit pada kedua
punggung tangannya sejak 2 minggu yang lalu. pasien juga mengeluh jari tangan IV
dan V sulit digerakkan. Dari hasil anamnesis didapatkan kondisi sosial ekonomi
pasien menengah ke bawah. Dari hasil pemeriksaan fisik lesi kulit berupa plakat
dengan batas tegas dan kulit sehat diantara lesi masih jelas terlihat.
Learning task
Kasus 1
Sebutkan dan jelaskan diagnose penyakit yang dialami wanita tersebut
Sebutkan dan jelaskan faktor resiko pada skenario di atas
Jelaskan bagaimana patofisiologi terjadinya penyakit tersebut
Kasus 2
Sebutkan dan jelaskan diagnose penyakit yang dialami wanita tersebut
Sebutkan dan jelaskan faktor resiko pada skenario di atas
Jelaskan bagaimana patofisiologi terjadinya penyakit tersebut
Self Assessment
Referensi
Buku ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi keempat Universitas Indonesia
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menentukan intervensi yang tepat pada kondisi leprosy
Konten Kurikulum
Intervensi Fisioterapi
Abstrak
Intervensi Fisioterapi adalah tujuan interaksi antara fisioterapis dengan pasien, menggunakan
berbagai technique dan prosedur Fisioterapi (termasuk terapi latihan, latihan fungsional
dalam merawat diri dan manajemen di rumah), latihan fungsional dalam kerja, komunitas dan
rekreasi, manuall terapi, modalitas elektro terapi, agen fisik untuk menghasilkan perubahan
kondisi.
Skenario
Learning Task
a. Jelaskan Intervensi apa yang dapat diberikan pada kondisi di atas
Self Assessment
a. Sebutkan beberapa Intervensi Fisioterapi yang anda ketahui
Referensi
WCPT guideline for physical therapist professional entry level education
Tujuan Pembelajaran :
Konten Kurikulum :
Abstrak
Skenario
Learning task
Self Assessment
Referensi
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menentukan intervensi yang tepat pada kondisi pressure ulcer
(infeksi dan sistem imun)
Konten Kurikulum
Intervensi Fisioterapi
Abstrak
Intervensi Fisioterapi adalah tujuan interaksi antara fisioterapis dengan pasien, menggunakan
berbagai technique dan prosedur Fisioterapi (termasuk terapi latihan, latihan fungsional
dalam merawat diri dan manajemen di rumah), latihan fungsional dalam kerja, komunitas dan
rekreasi, manuall terapi, modalitas elektro terapi, agen fisik untuk menghasilkan perubahan
kondisi.
Skenario
Seorang pasien stroke dengan paraplegia dirawat di RS selama 3 bulan. Ia mengalami luka
pada daerah bokong. Ia mengeluh nyeri pada daerah luka tersebut.
Learning Task
b. Jelaskan Intervensi apa yang dapat diberikan pada kondisi di atas
Self Assessment
b. Sebutkan beberapa Intervensi Fisioterapi yang anda ketahui
Referensi
WCPT guideline for physical therapist professional entry level education
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan proses assessment pada kondisi gangguan sistem
integument
Konten Kurikulum
Asuhan Fisioterapi
Assessment Fisioterapi
a. Annamnesis Fisioterapi Pada kondisi gangguan sistem integumen
b. Pemeriksaan Fisioterapi pada konsisi gangguan sisitem integumen
Abstrak
Assessment adalah suatu proses yang mencakup dua pemeriksaan pada individu ataupun
kelompok yaitu masalah yang sedang dialami dan masalah yang akan mungkin bisa terjdi,
masalah keterbatasan aktivitas yang menyangkut individu itu sendiri dan keterbatasan antra
individu dengan lingkungan kehidupan sosialnya dan kondisi kesehatan lainya yang di
lakukan melalui proses penelusuran riwayat penyakit yang dialami oleh individu atau pun
kelompok. Pemeriksaan adalah suatu proses pemeriksaan secara keseluruhan dan dengan
pemeriksaan khusus yang dilakukan oleh fisioterapi sehingga diagnosis yang tepat dapat
ditegakkan atau di rujuk ke praktisi kesehatan lainnya. Pemeriksaan mempunyai 3 komponen
yaitu : riwayat pasien, sistem review dan tes serta pengukuran
Skenario
Ibu Intan adalah seorang ibu rumah tangga 50 tahun mengalami luka bakar 5 hari yang lalu
dan sudah mendapatkan perawatan medis. Di ketahui ibu tersebut mengalami luka bakar pada
aera lengan kiri dan area perut dengan derajat luka bakar 2AB
Learning Task
a. Lakukan proses Fisioterapi pada kondisi di atas (Assessment Ft)
Self Assessment
Referensi
WCPT guideline for physical therapist professional entry level education
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan proses assessment dengan sistem HOAC II pada
kondisi gangguan sistem integument
Konten Kurikulum
c. Sistem HOAC II
Abstrak
The Hypothesis Orientated Algorithm for Clinicians (HOAC) II adalah kerangka kerja
konseptual yang berpusat pada pasien untuk digunakan oleh terapis fisik dalam pengelolaan
semua jenis pasien. Sistem ini membahas lima elemen manajemen pasien: pemeriksaan,
evaluasi, diagnosis, prognosis dan intervensi. HOAC II menyediakan sarana untuk terlibat
dalam praktik berbasis bukti dan untuk membedakan antara jenis bukti dan sains yang
digunakan.
Skenario
Ibu Tenten adalah seorang ibu rumah tangga 50 tahun mengalami luka bakar 7 hari yang lalu
dan sudah mendapatkan perawatan medis. Di ketahui ibu tersebut mengalami luka bakar pada
aera lengan kiri dan area perut dengan derajat luka bakar 2AB
Learning Task
b. Lakukan proses Fisioterapi pada kondisi di atas (sistem HOAC II)
Self Assessment
c. Apa yang anda ketahui tentang sistem HOAC II
Referensi
WCPT guideline for physical therapist professional entry level education
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu membuat Diagnosis Fisioterapi pada kondisi gangguang sistem
integument
Mahasiswa mampu membuat perencanaan terkain intervensi yang akan diberikan
pada kondisi gangguan sisitem integumen
Konten Kurikulum
Diagnosis Fisioterapi
Planning Intervensi Fisioterapi
Abstrak
Diagnosis Fisioterapi merupakan hasil dari suatu proses alasan klinis yang mana hasil
tersebut merupakan identifikasi dari keluhan atau masalh yang sedang dialami atau masalah
yang tampak dan masalah yang kemungkinan akan terjadi, identifikasi keterbatasan
fungsional atau keterbatasan individu dalam berkativitas, keterbatasan individu yang terkait
dengan kehidupan social. Tujuan dari ditegakkan diagnosis tersebut adalah untuk memandu
Fisioterapis dalam menetuka prognosis dan menentuka intervensi yang tepat bagi pasien.
Jika dalam proses penegakan diagnosis ditemukan masalh diluar lingkup ke ilmuan
Fisioterapi, pengalaman ataupun diluar bidang Fisioterapi, maka Fisioterapis dapat merujuk
ke praktisi professional lainnya. Perencanaan intervensi adalah prosedur awal yang
dibutuhkan untuk intervensi dan umumnya menujukkan pengembangan dari rencana
intervensi termasuk negosiasi dari hasil pengukuran dalam kolaborasi dengan pasien,
keluarga pasien ataupun pemberi layanan kesehatan lainya.
Skenario
Learning Task
a. Lakukan proses Fisioterapi pada kondisi di atas (Diagnosis dan rencana intervensi Ft)
Self Assessment
a. Jelaskan komponen apa saja yang terdapat dalam diagnosis Fisioterapi
Referensi
WCPT guideline for physical therapist professional entry level education
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan komponen pada ICF
Konten Kurikulum
Komponen dalam ICF
Abstrak
ICF dibagi menjadi dua komponen yaitu yang pertama Functioning and Disability yang
terdiri daridua bagian yaitu Body Functions and Structures dan Activities and Participation.
Bagian ICF yang kedua Contextual Factors yang terdiri dari Environmental Factors dan
Personal Factors. Body Functions adalah fungsi fisiologis dari sistem tubuh termasuk fungsi
psikologi, Body Structures adalah bagian anatomi dari tubuh seperti organ, komponen
anggota gerak. Impairments adalah masalah atau gangguan yang terjadi pada fungis tubuh
dan struktur tubuh. Activity adalah aktivitas oleh individu sendiri. Participation keterlibatan
individu dengan orang lain atau lingkungan sosial . Activity limitations adalah keterbatasan
aktivitas secara individu. Participation restrictions adalah keterbatasan individu yang terkait
lingkungan sosialnya (orang lain). Environmental factors termasuk lingkungan pisik, sosial
dan sikap serta yang dihasilkan dalam kegidupan social.
Skenario
Seorang anak laki-laki 9 tahun mengalami luka bakar di area lengan bawah kanan dan kiri
serta pada pagian punggung , sehingga kedua lengan bawah harus di amputasi. Anak tersebut
tidak bisa makan,berpakaian,minum, anak tersebut juga belum bisa mengikuti pelajaran di
sekolahnya. Selama menjalani perawatan orang tua anak tersebut selalu memberikan semangt
kepada anaknya. Anak tersenut mengeluh nyeri pada area punggung
Learning Task
Berdasarkan sekenario di atas tentukan :
a. Tentukan Body Functions and Body Structures dapa kondisi tersebut!
b. Tentukan activity limitations pada kondisi tersebut!
c. Tentukan Participation restrictions pada kondisi di atas!
d. Apakah ada komponen Environmental factors pada kondisi di atas, jelaskan!
Self Assessment
Referensi
World Health Organization 2001. International classification of functioning, disability and
health : ICF.
Tujuan Pembelajaran :
Abstrak
Skenario
Learning Task
Self Assessment
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menentukan intervensi yang tepat pada kondisi Luka Bakar
Konten Kurikulum
Intervensi Fisioterapi
Abstrak
Intervensi Fisioterapi adalah tujuan interaksi antara fisioterapis dengan pasien, menggunakan
berbagai technique dan prosedur Fisioterapi (termasuk terapi latihan, latihan fungsional
dalam merawat diri dan manajemen di rumah), latihan fungsional dalam kerja, komunitas dan
rekreasi, manuall terapi, modalitas elektro terapi, agen fisik untuk menghasilkan perubahan
kondisi.
Skenario
Ibu Intan adalah seorang ibu rumah tangga 50 tahun mengalami luka bakar 5 hari yang lalu
dan sudah mendapatkan perawatan medis. Di ketahui ibu tersebut mengalami luka bakar pada
aera lengan kiri dan area perut dengan derajat luka bakar 2AB
Learning Task
c. Jelaskan Intervensi apa yang dapat diberikan pada kondisi di atas
Self Assessment
c. Sebutkan beberapa Intervensi Fisioterapi yang anda ketahui
Referensi
WCPT guideline for physical therapist professional entry level education
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menentukan intervensi yang tepat pada kondisi Kontraktur Kulit,
Cicatriks
Konten Kurikulum
Abstrak
Intervensi Fisioterapi adalah tujuan interaksi antara fisioterapis dengan pasien, menggunakan
berbagai technique dan prosedur Fisioterapi (termasuk terapi latihan, latihan fungsional
dalam merawat diri dan manajemen di rumah), latihan fungsional dalam kerja, komunitas dan
rekreasi, manuall terapi, modalitas elektro terapi, agen fisik untuk menghasilkan perubahan
kondisi.
Skenario
Ibu Ayu adalah seorang ibu rumah tangga 55 tahun mengalami luka bakar 14 hari yang lalu
dan sudah mendapatkan perawatan medis. Di ketahui ibu tersebut mengalami luka bakar pada
aera lengan kiri dan area perut dengan derajat luka bakar 2B. Saat ini kondisi pada luka bakar
tersebut mengalami kontraktur kulit.
Learning Task
d. Jelaskan Intervensi apa yang dapat diberikan pada kondisi di atas
Self Assessment
d. Sebutkan beberapa Intervensi Fisioterapi yang anda ketahui
Referensi
WCPT guideline for physical therapist professional entry level education
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu menentukan intervensi yang tepat pada kondisi post rekonstruksi
luka bakar
Konten Kurikulum
Abstrak
Intervensi Fisioterapi adalah tujuan interaksi antara fisioterapis dengan pasien, menggunakan
berbagai technique dan prosedur Fisioterapi (termasuk terapi latihan, latihan fungsional
dalam merawat diri dan manajemen di rumah), latihan fungsional dalam kerja, komunitas dan
rekreasi, manuall terapi, modalitas elektro terapi, agen fisik untuk menghasilkan perubahan
kondisi.
Skenario
Ibu Intan adalah seorang ibu rumah tangga 50 tahun mengalami luka bakar 10 hari yang lalu
dan sudah mendapatkan perawatan medis. Di ketahui ibu tersebut mengalami luka bakar pada
aera lengan kiri dan area perut dengan derajat luka bakar 2AB dan sudah dilakukan
rekontruksi luka bakar 3 hari yang lalu.
Learning Task
e. Jelaskan Intervensi apa yang dapat diberikan pada kondisi di atas
Self Assessment
e. Sebutkan beberapa Intervensi Fisioterapi yang anda ketahui
Referensi
WCPT guideline for physical therapist professional entry level education