Paper Agrowisata FIK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

HASIL EVALUASI AGROWISATA DESA BELIMBING

“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Agrowisata
dengan dosen pengajar: Ir., Ni Made Trigunasih, M.P.”

Oleh :

Nyoman Wisnu Rahadi 1706541003

Ni Kadek Trisnayanti 1706541004

Ni Luh Rai Yuli Ardani 1706541005

I Gede Sumaradana 1706541007

Febita Safera Putri 1706541015

KELAS A
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BADUNG
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan industri yang berkembang pesat di Bali karena


didukung oleh daya tarik dan atraksi wisata baik alami maupun buatan. Berbagai
destinasi wisata dengan segala keunikan terdapat di Bali, salah satunya Desa Wisata
Belimbing yang terletak di Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan. Bali adalah ikon
pariwisata Indonesia dengan potensi alam yang indah, meliputi iklim tropis, hutan,
gunung, danau, sungai, sawah serta pantai. Selain itu, Bali dikenal juga karena
kebudayaan yang unik dan masih lestari hingga kini. Desa Wisata Belimbing
merupakan salah satu daya tarik pariwisata Bali yang memiliki panorama alam yang
indah serta kearifan budaya lokal yang masih terjaga hingga saat ini.
Kekayaan alam dan budaya lokal masyarakat Desa Belimbing yang masih
terus hidup hingga kini menjadi potensi yang sangat mendukung dideklarasikannya
Desa Belimbing sebagai desa wisata. Pendeklarasian sebagai desa wisata tersebut
tentu akan menyokong pengelolaan Desa Wisata Belimbing menjadi lebih optimal
meskipun menghadapi berbagai tantangan untuk menuju pariwisata berkelanjutan.
Munculnya konsep pariwisata berkelanjutan ialah untuk mengatasi dan meminimalisir
dampak negatif dari perkembangan pariwisata massal atau mass tourism. Oleh sebab
itu, isu-isu mengenai pengelolaan Desa Wisata Belimbing sangat menarik untuk dikaji
lebih dalam serta upaya yang dilakukan dalam mengatasi tantangan menuju pariwisata
berkelanjutan, sehingga penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan solusi
yang dapat direkomendasikan bagi pihak pengelola.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana profil wilayah Desa Belimbing?
1.2.2 Apa saja potensi wilayah di Desa Belimbing?
1.2.3 Apa saja swot analisis di Desa Bemibing?
1.2.4 Apa saja rencana pengembangan agrowisata Desa Belimbing?
1.2.5 Bagaimana hasil evaluasi objek wisata yang ada di Desa Belimbing?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui profil wilayah Desa Belimbing.
1.3.2 Mengetahui potensi di wilayah Desa Belimbing.
1.3.3 Mengetahui swot analisis Desa Belimbing.
1.3.4 Mengembangkan agrowisata di Desa Belimbing.
1.3.5 Mengetahui hasil evaluasi objek wisata di Desa Belimbing.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Desa Belimbing Kabupaten Tabanan

Desa Belimbing terletak di Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Luas


wilayah Desa Belimbing adalah 2.606,66 ha. Desa Belimbing adalah sebuah desa
yang ada di kaki sebuah gunung atau bukit yaitu gunung Batukaru atau Bukit
Batukau. Desa Belimbing juga merupakan kawasan berhujan untuk daerah kabupaten
Kota Pelangi Tabanan, hujan turun sepanjang tahun di Desa Belimbing, jadi intensitas
hujan tertinggi dipegang oleh Desa Belimbing. Semua orang setuju, bahwasanya yang
namanya hujan adalah merupakan suatu anugrah yang tiada ternilai harganya.
Terbukti memang dengan anugrah itu, sawah-sawah di Desa Belimbing tidak pernah
ada yang kering, saat kemarau terpanjang sekalipun tiba. Dalam hal ini nyata-nyata
Gunung Batukaru sebagai pemberi kehidupan bagi warga Desa Belimbing.

Lokasi Desa Belimbing


2.2 Potensi Wilayah Desa Belimbing

Desa Belimbing memiliki factor internal berpotensi dikembangkan menjadi Desa


Wisata karena memiliki beberapa factor lingkungan yang cocok dikembangkan menjadi
desa wisata yaitu:

1. Keindahan sumber daya alam.


2. Keunikan sumber daya alam.
3. Kelestarian sumber daya alam
4. Adanya atraksi wisata.
5. Kondisi lingkungan yang sejuk
6. Tumbuhnya kegiatan ekonomi kreatif masyarakat setempat.
7. Aksebilitas
8. Sikap masyarakat yang ramah.

Dari potensi yang dimiliki Desa Belimbing banyak yang dapat dikembangkan
yaitu wisata pertanian karena Desa Belimbing memiliki lahan sawah seluas 430 hektare
berbentuk terasering, wisata pertanian yang dimaksud berupa wisatawan ikut berperan
dalam kegiatan pertanian contohnya membajak sawah, menanam padi ataupun memanen.
Selain wisata pertanian dapat dikembangkan wisata memanfaatkan sumber daya alam
yang dimiliki, Desa Belimbing memiliki dua air terjun yang bernama Singsing Bemben
dan Singsing Sade yang aksesnya sudah baik.
Keterangan : Air terjun Singsing Bemben dan Singsing Sade

Untuk menunjang potensi diatas Desa Belimbing harus melakukan strategi


pengembangan pariwisata dengan cara menyiapkan sarana dan prasaranan untuk
menunjang kegiatan pariwisata contohnya pembuatan jalan tracking, pos informasi, pos
keamanan, tempat parkir, selain itu promosi sangat penting dilakukan untuk mengundang
daya tarik wisatawan local maupun mancanegara.

2.3 Analisis SWOT Desa Belimbing

1.Strengths (kekuatan)

Sebagai salah satu wilayah dengan mempunyai potensi alam yang mendukung, Desa
Belimbing memiliki beberapa kekuatan yang bisa mengangkat pendapatan daerah
maupun masyarakatnya dalam bidang pertanian dan pariwisata yaitu :

1. Keindahan sumber daya alam.


2. Keunikan sumber daya alam.
3. Sumber daya alam yang masih lestari.
4. Udara yang masih sejuk.
5. Terdapat berbagai usaha masyarakat local.
6. Sikap masyarakat.
7. Keamanan dari pihak kepolisian.

Keterangan : Keindahan alam di Desa Belimbing


2.Weaknesses (kelemahan)

Namun sebagai wilayah yang disulap menjadi daya tarik wisata agrowisata
atau desa wisata Desa Belimbing masih mempunyai beberapa kelemahan yang sangat
perlu diperhatikan dan diperbaiki.

1. Sarana dan prasarana yang masih kurang.


2. Pengelolaan objek yang belum maksimal.
3. Kebersihan.
4. Kualitas SDM yang masih kurang.
5. Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah.
6. Penataan lingkungan yang masih rendah.
3. Opportunities (peluang)

Ada berbagai jenis peluang yang dimiliki oleh Desa Belimbing untuk menjadi
agrowisata yang mampu menghasilkan pendapatan yaitu:

1. Destinasi kunjungan wisata nasional maupun internasional.


2. Letak strategis dengan objek wisata lain.
3. Konsep pengembangan wisata alami.
4. Terjalinnya kerjasama antara pemerintah,investor, dan masyarakat lokal.
5. Memperkenalkan nilai kebudayaan masyarakat setempat.

4.Threats (ancaman)

Adapaun berbagai ancaman yang dihadapi oleh Desa Belimbing sebagai tempat
agrowisata yaitu:

1. Pencemaran lingkungan.
2. Perubahan pola pikir masyarakat.
3. Persaingan dengan objek wisata lainnya.
4. Penduduk pendatang yang membludak.
2.4 Rencana Pengembangan Agrowisata Desa Belimbing

Rencana pengembangan agrowisata diharapkan dapat menjamin keberlangsungan


atau keberadaan sumber daya alam, ekonomi, dan kearifan lokal. Dengan adanya rencana
pengembangan agrowisata diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang kepada
perekonomian lokal tanpa merusak lingkungan dan tetap memperhatikan aspek sosial
budaya. Berdasarkan potensi wilayah yang sudah dimiliki oleh Desa Belimbing, maka
rencana pengembangan agrowisata yang akan dikembangkan oleh kami yaitu :

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia di Desa Belimbing


Diperlukannya peningkatan Sumber Daya Manusia seperti adanya pelatihan
bahasa asing untuk masyarakat di Desa Belimbing. Pelatihan bahasa asing ini
diperlukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara. Sehingga
masyarakat di desa ini dapat menjadi tourguide untuk wisatawan mancanegara
sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat.
2. Membuat Paket tur di desa Belimbing
Desa Belimbing memiliki potensi alam yang sangat mendukung seperti,
memiliki hamparan sawah yang luas, adanya dua air terjun yang masih terjaga
kelestariannya, perkebunan masyarakat. dengan adanya potensi ini masyarkat di
tracking atau jalan – jalan di wilayah tersebut. Selain itu wisatawan juga dapat
berinteraksi langsung potensi alam yang ada.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana
Untuk menunjang kegiatan paket tur desa Belimbing maka diperlukan adanya
peningkatan sarana dan prasarana kawasan wisata desa Belimbing seperti
jumlah toilet, area parkir yang diperluas, menyediakan tempat sampah dan
meningkatkan keamanan di desa Belimbing.
4. Menyediakan tempat cinderamata
Pengadaan tempat penjualan cinderamata bertujuan untuk menambah sumber
perekonomian masyarakat desa Belimbing dengan cara menjual hasil pertanian
masyarakat.
2.5 Hasil Evaluasi Objek Wisata Yang Ada Di Desa Belimbing
Hasil evalusi objek wisata yang terdapat di Desa Belimbing, kami sajikan
dalam bentuk tabel.
Tabel 2.1
Evaluasi Objek Wisata di Desa Belimbing

No. Jenis Ada / Kualitas Keterangan


Tidak Baik Sedang Buruk
ada
1. Wisata Alam
*Panorama yang Ada  Terasering
indah
*Topografi unik Ada  Daerah perbukitan
*Ngarai Tidak -
ada
*Aneka formasi Tidak -
geologi ada
*Kawasan gunung Tidak -
api ada
*Kaldera Tidak -
ada
*Api abadi Tidak -
ada
*Lumpur mineral Tidak -
ada
*Sumber air panas Tidak -
ada
*Air terjun Ada  Terdapat 2 air
terjun , singsing
sade dan singsing
benben
*Danau Tidak -
ada
*Sungai Ada  Terdapat 2 aliran
sungai masing-
masing aliran
mengalir ke
masing-masing air
terjun
*Gua Ada  Gua ini terdapat di
dekat air terjun
singsing sade
*Hutan wisata Tidak -
ada
*Cagar alam Tidak -
ada
*Flora dan Fauna Ada  Kera
yang khas
*Pantai pasir Tidak -
putih ada
*Pantai pasir Tidak -
hitam ada

*Pulau dengan Tidak -


pantai berpasir ada-
*Taman laut, ikan Tidak -
hias dan karang ada
dengan air jenih
*Pantai hutan Tidak -
mangrove ada
*Hutan perburuan Tidak
ada
Iklim
*Sinar matahari Ada 
*Sunset (matahari Ada 
terbenam)
*Sunshine Ada 
(matahari terbit)
*Suhu udara Ada  23oC -29oC
*Angin Ada  9.3 km/jam
*Hujan Ada  2868mm/tahun
*Salju Abadi Tidak -
ada

2. Wisata Budaya
Adat istiadat/Seni
budaya
*Kerajinan tangan Tidak -
ada
*Tatacara hidup ada 
penduduk
(perkawinan,
kematian, dsb)
*Pesta rakyat Tidak -
ada
*Produk-produk Ada  Padi lokal
lokal
Pentas/Pagelaran
*Gamelan/Musik Ada  Rindik
*Kolintang/Angkl ada  Gong
ung/
Gong
*Seni tari Ada  Tarian daerah bali
*Karapan sapi Tidak -
ada
*Adu kerbau Tidak -
ada
*Adu domba Tidak -
ada
*Adu ayam Ada  Sambung ayam
*Festival burung Tidak -
ada
*Festival layang- Tidak -
layang ada
3. Wisata Sejarah
*Candi Tidak -
ada
*Bekas istana Tidak -
kerajaan/istana ada
presiden
*Peninggalan Tidak -
situs ada
*Manusia purba Tidak -
ada
*Kota tua Tidak -
ada
*Gedung Tidak -
bersejarah ada
*Benteng Tidak -
bersejarah ada
*Monumen Tidak -
Ada
*Makam tokoh Tidak -
sejarah ada
*Gua pertahanan Ada  Gook gelatik
4. Wisata Agama
Tempat ibadah
*Masjid Tidak -
ada
*Gereja Tidak -
ada
*Candi Tidak -
ada
*Pura Ada  Pura tri
khayangan(pura
puseh, dalem,
desa), pura mekori
*Klenteng Tidak -
ada
*Wihara Tidak -
ada
Dsb.
Kegiatan
keagamaan
*Iring-iringan Ada  Gong
upacara
*Upacara kurban Tidak -
di kawah gunung ada
api (Kasodo di
Bromo)
*Upacara Tidak -
pakelem di ada
laut/danau (di
Bali)
*Sekatenan Tidak -
ada
*Ngaben/kremasi Ada  Ngaben masal
mayat setiap 5 tahun
sekali
*Wana kerthih Ada  Di pura mekori
5. Wisata ilmu
*Musium Tidak -
ada
*Kebun Raya Tidak -
ada
*Cagar alam Tidak -
ada
*Kebun binatang Tidak -
ada
*Akuarium Tidak -
ada
*Planetarium Tidak -
ada
*Taman mini Tidak -
ada

Tabel 2.2

Tabel Evaluasi Fasilitas di Desa Belimbing

No. Jenis Ada/Tidak ada Kualitas Keterangan


Baik Sedang Buruk
1. Fasilitas Rekreasi
Untuk Rekreasi
*Tempat piknik Ada 
*Tempat permain Ada 
(play ground)
*Tempat kemah Tidak ada
(camp ground)
Olah Raga
*Berburu Tidak ada
*Memancing Ada 
*Berenang Tidak ada
*Ski Air Tidak ada
*Berlayar Tidak ada
*Golf Tidak ada
*Mendaki Gunung Tidak ada
*Jogging Ada 
*Menyelam Tidak ada
*Berkuda Tidak ada
Dsb.
2. Fasilitas Kesehatan
Untuk Berobat
*Tempat mandi air Tidak ada
panas
*Rumah sakit Ada 
*Sauna Tidak ada
*Puskemas Ada 
Dsb.

Untuk Ketenangan
*Tempat Tidak ada
Semedi/Meditasi

3. Fasilitas Belanja
Keperluan sehari-
hari
*Supermarket Tidak ada
*Pasar tradisional Ada 
*Pertokoan Ada 

Untuk kenang-kenangan
*Toko Souvenir Tidak ada
*Toko Kerajinan tangan Tidak ada
*Pasar seni Tidak ada
Dsb.
4. Fasilitas Hiburan Malam
*Night club Tidak ada
*Diskotik Tidak ada
*Teater/Bioskop Tidak ada
Hiburan Siang
*Berbagi tontonan Tidak ada
5. Fasilitas Penginapan dan
Makan
Penginapan
*Hotel Tidak ada
*Bungalow Tidak ada
*Cottage Tidak ada

Tempat Makan
*Restoran/Bar Tidak ada
*Coffee shop Ada 
*Warung-warung makan Ada 
*Pub

6. Fasilitas Infrastruktur
Transportasi
*Jalan Raya Ada 
*Kendaraan Umum Ada 
*Angkutan lain Tidak ada
*Agen perjalanan Tidak ada
*Arena parkir Ada 

Komunikasi
*Kantor pos Tidak ada
*Telepon umum Tidak ada
*Kantor telepon Tidak ada

Keamanan
*Tempat-tempat penjagaan Ada 
dan satuan pengamanan

Keuangan
*Bank Tidak ada
*Money Changer Tidak ada

Umum
*listrik Ada 
*Air Ada  Air bersumber
dari PDAM dan
Swadaya
*Gas Ada 
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Desa belimbing Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan ini sangat cocok
dijadikan sebagai objek wisata terutama sebagai tempat agrowisata. Hal ini
dikarenakan desa belimbing telah memenuhi syarat sebagai objek wisata karena telah
memiliki sapta pesona yang merupakan tolak ukur tempat pariwisata. Hal yang begitu
menonjol pada desa belimbing ini yaitu sumber daya yang begitu indah dan asri
sehingga meniptakan suasana tenang yang tentunya dapat menarik perhatian para
pengunjung. Namun tentu ada beberapa kekurangan yang dimiliki dari desa belimbing
ini yakni, pengelolaan objek wisata yang belum maksimal, sehingga menurunkan
minat pengunjung.

3.2 Saran
Dalam peper ini penulis hanya mencakup sedikit pokok bahasan, diharapkan
selanjutnya dapat memperluas dan memperdalam pokok bahasan mengenai
agrowisata desa belimbing.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Digna Merian, et.all. 2015. Pengelolaan Desa Wisata Belimbing Menuju
Pariwisara Berkelanjutan Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali. 3(1).
https://desabelimbing.desa.or.id/first

Anda mungkin juga menyukai