Managemen Keuangan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Manajemen keuangan

I. Pendahuluan

Gereja adalah sebuah organisasi yang perlu untuk diorganisir termasuk dalam
memanagemen Keuangan Gereja.Gereja tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya dana
dalam mendukung program-program gereja, artinya program-program yang diprogramkan
dalam gereja bisa berjalan dengan baik jika didukung dengan sumber daya/dana/ keuangan.
Gereja juga harus bisa mempertanggungjawabkan setiap apa yang diprogramkan dan juga
keuangan gereja yang sudah dijalankan.

II. Pembahasan
2.1.Manajemen Keuangan
2.1.1. Pengertian Management

Istilah managemen berasal dari bahasa Inggris management yang


berasala dari kata to manage yang berarti mengelola. Managemen sebagai
suatu rangkaian langkah-langkah dari banyak orang secara terpadu, disertai
dengan penggunaan berbagai saran dan sumber daya yang relevan dengan
maksud dan tujuan mencapai sasaran yang sudah ditetapkan.

2.1.2. Pengertian Keuangan

Uang adalah karunia Allah, karena itu memberikan uang diharapkan


menjadi bagian penting dari cara manusia menyembah Allah. Gereja
memahami misinya dengan jelas dan memandang uang sebagai alat untuk
digunakan mendukung misi pelayanan, sehingga Gereja membutuhkan uang
dan memandang uang sebagai pemberian Allah.1

Uang adalah karunia Allah sebagaimana ladang, laut dan segala


hasilnya. Karena itu memberikan uang diharapkan menjadi bagian penting dari
cara manusia menyembah Allah. Uang juga sebagai faktor pendukung bagi
Gereja dalam menjalankan misinya dalam dunia ini.2Dari segi organisasi Gereja

1
Jahenos Saragih, Kumpulan Tulisan Dari Seorang Hamba Tuhan dalam Teologi Penatalayanan GKPS,
(Bandung: Media Info, 2011), 5
2
Edgar Walz, Bagaimana Mengenlola Gereja Anda ? Pedoman Bagi Pendeta dan Pengurus Awam
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015), 104-15
sebagai organisasi yang dikelola manusia dan membutuhkan uang.3 Keungan
menjadi masalah klasik dalam Gereja. Uang bukanlah segalanya bagi
kehidupan dan pelayanan. Namun, ia tetap menjadi pergumulan serius yang
tidak dapat diabaikan. Hal ini karena, tanpa dukungan keuangan akan sulit bagi
Gereja untuk menjalankan program-program gereja yang sudah disusun. Maka
untuk mengelola dan melaksanakan tugas-tugas Gereja diperlukan sumber daya
ataupun dana.4 Gereja memandang uang sebagai alat yang digunakan dan
bukan sebagai tujuan akhir. Gereja membutuhkan uang dan gereja memandang
uang sebagai pemberian Allah untuk menjalankan misinya. Gereja menerima
tanggung jawab mengurus uang dengan rasa syukur dan sukacita dalam
kesempatan bersaksi tentang Kristus.5

2.1.3. Dasar Management Keuangan

Seorang pengelola keuangan Gereja haruslah mengerti bahwa keuangan


di rumah Tuhan berbeda dengan uang pribadi hamba Tuhan. Oleh sebab itu
Gereja harus memiliki pelayan khusus dalam mengelola keuangan Gereja.6
Bendahara adalah pengurus utama (Chief financial officer) dalam Gereja. Ia
menjaga uang Gereja dan mengeluarkannya sesuai anggaran. Para pengurus dan
pemimpin jemaat meminta bimbingannya dalam aspek keuangan dan
pendanaan.

Pengelolaan keuangan Gereja yang sehat harus berdasar prinsip


“Sumber dari Tuhan harus dikelola oleh umat Tuhan untuk mengerjakan dan
mencapai maksud dan kemuliaan Tuhan”. Keuangan yang ada pada kita dan
juga di Gereja Tuhan adalah dari Tuhan dan juga milik Tuhan. Dalam Maleaki
3: 10a dituliskan “bawalah seluruh persembahan perpuluhan itu ke dalam
rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku”. Untuk
itu diperlukanlah orang-orang untuk mengatur dan memenejemen dan
administrasinya seperti halnya yang dilakukan para keduabelas murid Yesus

3
Malcolm Brownlee, Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor di dalamnya (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1987), 167
4
Yuliono Evendi, Gereja yang Mandiri dalam Bidang Ekonomi (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2015),
vii
5
Edgar Walz, Edgar Walz, Bagaimana Mengelola Gereja Anda ? Pedoman Bagi Pendeta dan Pengurus
Awam, 105-107
6
Sifra Susi Langi, Karunia Memberi (Jakarta: Metanoia Publishing, 2008), 162
untuk kepentingan pengikut-Nya saat itu.7 Dalam Lukas 16:10-12 Tuhan Yesus
berkatan bahwa pengaturan keuangan yang baik merupakan suatu syarat utama
untuk dipakai Allah bagi hal-hal yang lebih besar. Cara kita atau Gereja
menggunakan uang merupakan pantulan yang mencerminkan apa yang
sesungguhnya kita percayai. Kita harus bertanggung jawab atas penatalayanan
kita dan atas kesaksian yang positif ataupun yang negatif. Firman Allah
mengatakan bahwa kemalasan akan mengakibatkan kerugian atau kehilangan,
tetapi sifat rajin akan mengakibatkan keberhasilan (Amsal 13:4). Jadi apabila
gereja kita makmur secara materi dan rohani, dananya atau keuangannya harus
diatur dengan baik.8

2.1.4. Tujuan Management Keuangan

Keuangan Gereja adalah salah satu alat untuk memajukan pelayanan


pekerjaan Tuhan di Gereja. Sumber keuangan Gereja adalah jemaat itu sendiri
sebagai orang yang sudah diselamatkan yang mengungkapkan rasa syukurnya
kepada Allah melalui pemberian mereka sebagai buah kasih mereka kepada
Allah dengan sungguh-sungguh, sebagaimana dilakukan jemaat dalam Gereja
mula-mula (Kis. 2:40-47).9

Gereja harus mengelola atau menata dana untuk melaksanakan misinya.


Dana yang diberikan orang-orang percaya (Jemaat) adalah bukti dari kesetiaan
iman mereka, sehingga Gereja harus membelanjakan uang untuk mendukung
misi dan pelayanannya. Karena benar, uang adalah pemberian Allah yang
memungkinkan umat-Nya dan Gereja menjadi kaya dalam peluang pelayanan.10

Gereja harus mengolah atau menata dana untuk melaksanakan misinya.


Dana yang diberikan oleh jemaat adalah bukti kesetiaan iman mereka, sehingga
gereja hareus membelanjakan uang untuk mendukung misi dan pelayanannya.
Keran benar uang sesungguhnya pemberian Allah yang memungkinkan
umatNya dan gereja menjadi kaya dalam peluang pelayanan. 11

7
Edgar Walz, Edgar Walz, Bagaimana Mengenlola Gereja Anda ? Pedoman Bagi Pendeta dan
Pengurus Awam, 106
8
Larry Burkett, Mengatur Keuangan dengan Bijak, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1993), 116-117
9
Yuliono Evendi, Gereja yang Mandiri dalam Bidang Ekonomi, 4
10
Crisma, Sumber Dana (BPK Gunung Mulia, 2003), 3
11
Crisma, Sumber Dana, ( BPK-GM, 2003), 3
2.1.5. Keuangan dalam Alkitab
1. Yesus Kristus mengatakan persoalan tentang uang di dalam alkitab
bahwa uang ataupun berbagai hal menyangkut materi bukanlah
suatu masalah besar. Akan tetapi semua hal tersebut merupakan
gejala atau bisa jadi pemicu dari timbulnya permasalahan lain yang
sesungguhnya. Bahkan Paulus berkata kepara Timotius jika akar
atau sumber dari segala kejahatan di dunia ada dua yakni cinta dan
juga uang. Kristus memperingatkan manusia bahwa kita harus
senantiasa menjaga hati dari sifat tamak akan harta, dengki,
kesombongan, dan juga iri hati. Iblis akan menggunakan semua
hal tersebut untuk menguasai dan mengendalikan dunia. Yesus
juga kembali memberikan peringatan kalau dosa akan sifat
materialism lebih besar bila dibandingkan dengan jenis lain (Luk.
12:15 & Mat. 13:18-23).
2. Yesus Kristus menjelaskan apabila urusan rohani ternyata jauh
lebih nyata daripada duniawi. Uang merupakan salah satu contoh
duniawi yang disebutkan oleh Kristus karena sangat berhubungan
sekali dengan manusia yang hidup dalam duniawi.
3. Nikmat berupa kekayaan yang diberikan oleh Tuhan untuk
manusia tak lain adalah untuk memberikan keselamatan.
Sayangnya hal tersebut telah diselewengkan dan diambil demi
kepentingan para iblis untuk menyesatkan manusia di bumi.
Bahkan orang Kristen zaman sekaranng lebih menilai serta
menghormati seseorang menurut harta, tahta, serta derajat mereka.
Selain itu banyak juga dari mereka yang menganggap jika orang
miskin merupakan manusia yang tidak berhasil, pecundang, dan
tidak mendapat berkat Tuhan. Bahkan si miskin dikatakan sebagai
orang-orang dengan banyak dosa sehingga tidak bisa menjadi kaya
dan sukses.

Berdasarkan dari beberapa alasan di atas, sudah jelas sekali apabila


Alkitab sangat menentang segala jenis hal negatif berhubungan dengan uang
serta ketamakan. Dalam (Ams. 3:13, 3:19; 8:10-12) menjelaskan bahwa hikmat
dan nikmat datangnya dari Tuhan. Hikmat yang berarti kepandaian,
pengetahuan, kecerdasan dan kebijaksanaan berasal dari Tuhan serta proses
manusia menjalani kehidupan seperti merenung, belajar, dll.Lukas pasal 16: 10-
13 juga merujuk pada pengaturan perihal keuangan dengan baik. Ini sebagai
syarat utama yang digunakan Tuhan untuk membagi segala hal yang lebih
besar, misalnya cara membagi uang, tanggungjawab atas uang, dan sebagainya.
Orang-orang Kristen seringkali membuat pendapat sendiri mengenai ajaran
Yesus Kristus dengan mengamati orang lain menjalani pekerjaan dan hidupnya,
terutama mengenai keuangan. Dengan begitu munculah rasa penasaran,
ketertarikan dan terpengaruh akan hal buruk. Oleh sebab itulah mengapa kita
sebagai pemimpin atau angora gejera harus senantiasa mengamalkan firman
Tuhan dalam Alkitab untuk mengelola keuangan. Salah satu caranya adalah
dengan menyusun laporan dana sumbangan dengan transparan dan jujur dengan
menggunakan teknologi software akutansi agar lebih praktis.

2.1.6. Masalah-masalah tentang uang12


1. Anggaran Belanja
Sebuah gereja di satu pihak sebenarnya tidak harus
memiliki anggaran dasar tahunan, karena sebuah anggaran
belanja akan menghapus unsur iman dan membawa gereja
turun ke tingkat dunia. Namun demikian tidak adanya anggaran
belanja gereja sering menyebabkan orang yang meminjamkan
uangnya kepada gereja merasa bahwa beban untuk beriman
malah dilimpahkan kepada mereka. Sebuah gereja mempunyai
sebuah anggaran supaya dalam pengelolaan gereja dapat
berjalan dengan baik. Anggaran belanja itu tidak
mencerminkan kekurangan iman tetapi mencerminkan
perencanaan yang baik (Lukas 14:28-30). Tetapi anggaran
belanja tidak mengesampingkan sasaran rohaninya.
2. Tabungan
Wajarlah apabila gereja yang melayani Allah
mengalami surplus atau kelebihan uang. Karena bagaimanapun
juga, Allah telah menjanjikan untuk menyediakan apa yang

12
Larry Burkett, Mengatur Keuangan dengan Bijak, 117-118
dibutuhkan untuk setiap kerjaan yang baik. Tetapi lebih sering
uang itu ditimbun, bukan sekedar ditabung. Simpanan tersebut
tidak dimanfaatkan untuk kebutuhan mana pun, baik yangs
ekarang ataupun yang akan datang, dan mencerminkan
kekurangan iman, sama seperti kasus orang kaya yang bodoh
dalam Lukas 12:16-20
3. Bebas Utang
Barangkali tidak ada satu pun masalah tentang gereja
dan uang yang menimbulkan banyak perdebatan lebih daripada
masalah pinjam-meminjam di gereja. Si satu pihak orang
memperdebatkan bahwa apabila orang-orang Kristen
dibolehkaj meminjam atau berutang sampai pada batas-batas
yang wajar, maka gereja pun seharusnya dibolehkan meminjam
atau berutang. Dan hak itu tampaknya benar, bila ditinjau dari
segi Alkitab;utang bisa saja diboelhkan. Tetapi apakah gereja
puasa dengan hanya hal-hal yang dibolehkan, atau ingin
mencari hal-hal yang paling baik? Bukannya kekurangan uang
yang menyebabkan gerejsa meminjam atau berutang. Gereja
meminjam karena ada kekurangan dalam penyerahan diri untuk
memberi.
4. Kebutuhan yang dinyatakan
Apabila gereja tidak pernah memberitahukan kebutuh-
kebutuhannya yang berupa materi kepada jemaatnyaa, maka
mereka juga akan terjebak dalam pengekangan yang serupa.
Cara untuk menentukan apakah hal ini benar-benar dari Tuhan
ialah apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut akan dipenuhi
tanpa meminta.

2.1.7. Sumber-sumber Keuangan Gereja


1. Persembahan
Keuangan satu gereja akan kuat apabila semua orang
yang beribadah di dalamnya mengasihi Allah dan sungguh-
sungguh, sebagaimana yang dilakukan oleh jemaat dalam
13
gereja mula-mula (Kis. 2:40-47). Memberi persembahan
kepada Allah dapat berupa uang, harta, tubuh maupun semua
aspek kehidupan sebagai penyataan penyembahan kepadaNya
(Mrk. 2:41-44). Memberi persembahan kepada Tuhan berarti
satu tanbda ucapan syukur (2 Kor. 9 : 12a). Dalam lingkungan
gereja persembahan harus dipahami dengan tepat. Gereja harus
mengajar bukan memberi bagi Tuhan tetapi mengembalikan
milik Tuhan. Oleh karena itu persembahan merupakan media
pengiring doa yang memiliki rumusan penting persembahan
yang memnyenangkan Tuhan dan mengadakan perdamaian. 14
2. persepuluhan
Perserpuluhan diartikan dengan sepuluh persen dari
hasil pekerjaan kita itu milik Tuhan (Kej. 28:22). Persepuluhan
adalah milik Tuhan, ketika menghormati milik Tuhan. Berarti
jemaat memberi persepuluhan sesuai dengan keinginan Tuhan,
Tuhan menginginkan umatNya membawa persepuluhan ke
dalam rumah perbendeharaan agar ada persediaan makanan di
rumah Tuhan (gereja). 15
3. Iuran wajibdan Ucapan Syukur
Iuran wajib diberikan sekali setahun atau sekali sebulan.
Sedangkan ucapan syukur sesuatu yang diberikan pada saat
pesta anak lahir atau kawin.16
2.1.8. Memanegement Keuangan
2.1.8.1. Bentuk Pembukuan Keuangan

Cara menangani keuangan Gereja sangat beragam. Dalam Gereja


kecil secara kuantitatif cenderung bendahara sendiri yang menangani
keuangan Gereja tersebut serta rincian manajemennya. Sedangkan
Gereja yang besar, sekretaris kantor Gereja menangani rincian seperti
penerimaan dan pengeluaran uang, pencatatan, pembayaran dan

13
Yuliono, Evendi, Gereja Yang Mandiri dalam Bidang Ekonomi, (Bandung : Yayasan Kalam Hidup,
2015), 4
14
Martinus Theodorus Mawene, Perjanjian Lama dan Teologi Kontekstual, (Jakarta: BPK-GM, 2008),
75
15
Jonatan Setiawan, Persembahan, (Yogyakarta : Andi ; 2006), 66-67
16
Burju Purba, Jurnal Theologia STT Abdi Sabda Medan, Edisi 28. (2012), 73
penyusunan laporan keuangan, namun tetap dalam pengawasan
bendahara. Bendahara juga bekerjasama dengan Pendeta bahkan koster
dalam kaitan mengurus berbagai kebutuhan dalam Gereja.17dalam
sebuah gereja diadakan rapat demgan seluruh lembaga perpanjanagan
tanagn majelis serta warga jemaat untuk menyusun program dan
perencanaan dalam gereja. walaupun tidak semua berjalan atau
terlaksana dengan baik. Ada berbagai macam hambatan antara lain
kurang tersedianya dana atau biaya yang tidak cukup dan berbagai
hambatan lainnya. Dengan demikian dilakukan evaluasi untuk
mengetahui penyebab-penyebabnya sehingga bisa dihindari ataupun
diwaspadai ketidakberhasilan program tersebut.18

2.1.8.2. Adanya Pengawasan (Controlling) dalam Keuangan Gereja

Dalam pengelolaan gereja sebagai suatu institusi bisa saja terjadi


penyimpangan. Yang sangat menyedihkan di dalam gereja ternyata ada
pelanggaran di bidang keuangan oleh karena itu salah satu yang perlu
diperhatikan adalah pengaturam keuangan yaitu keluar masuknya uang
dan pertanggungjawabannya, sistem penyimpanannya bahkan sampai
kepada sistem pengawasannya. Maka pengawasan bisa dianggap
sebagai salah satu kunci yang sangat menentukan untuk mengamankan
penyimpanan keuangan gereja. Keberadaan pengawasan terintegrasi di
dlam proses keluar masuknya dana/keuangan gereja.

2.1.8.3. Adanya Struktur Organisasi yang Mengatur Keuangan


Gereja

Sebagai salah satu kebutuhan utama dari setiap


lembaga/organisasi, gereja juga memerlukan perkantoranm
sebagaimana layaknya suatu kantor pada umumnya. Hal ini berkaitan
dalam penyelenggaraan administrasi gereja untuk melayani warga
jemaat. Lingkup keghiatan kantor gereja meliputi segala urusan
administrasi dari siapa saja yang perlu ditangani oleh gereja antara lain

17
Edgar Walz, Edgar Walz, Bagaimana Mengenlola Gereja Anda ? Pedoman Bagi Pendeta dan
Pengurus Awam, 31-33
18
Suharto Prodjowijoni, Manajemen Gereja, (Jakarta : BPK-GM, 2008), 112
: urusan surat menyurat, warga jemaat, badan komisi, tim kerja,
kepanitiaan, klasis, sinode, gereja-gereja dan lembaga kristen lainnya.

Anda mungkin juga menyukai