Sap Rom
Sap Rom
Sap Rom
MOTION)
Disusun Oleh :
D. Materi
a. Gerakan ROM
b. Tujuan dilakukan ROM
c. Prinsip dari gerakan ROM
d. Klasifikasi ROM
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab dan diskusi
F. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Audience dapat hadir, minimal 20 orang.
b. Kegiatan dilakukan pada pasien dan keluarga pasien di ruang 7 RSAL
Surabaya.
2. Kriteria Proses
a. Audience antusias terhadap materi yang diberikan.
b. Audience konsentrasi dan fokus mendengarkan materi.
c. Audience dapat mengajukan beberapa pertanyaan.
3. Kriteria Hasil
a. Audience hadir minimal 15 orang.
b. Audience kooperatif dalam acara penyuluhan.
c. Audience bertanya dan mampu menjawab pertanyaan dari penyaji.
d. Audience mampu memahami materi penyuluhan yang telah
disampaikan.
G. KEGIATAN PENYULUHAN
3 10 Menit Evaluasi
1. Klien dan keluarga mampu
menyebutkan kembali
pengertian dari ROM
2. Klien mampu menyebutkan
tujuan dari Gerakan ROM. Menjawab
3. Klien mampu menyebutkan
prinsip dari gerakan ROM.
4. Klien dan Keluarga mampu
menyebutkan klasifikasi dari
ROM
5. Klien dan keluarga mampu
mempraktekkan/
mendemonstrasikan cara
gerakan ROM pada
ektremitas bawah
4 5 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terima kasih atas 1. Memperhatikan.
perhatian yang diberikan.
2. Mengucapkan salam penutup. 2. Membalas salam.
H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Audience : Penyaji
Surabaya,
Mengetahui,
A. Pengertian ROM
Latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
B. Tujuan
Latihan ini memberikan manfaat yaitu :
- Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
- Memperbaiki tonus otot
- Meningkatkan pergerakan sendi
- Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
- Meningkatkan massa otot
- Mengurangi kelemahan
- Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian
D. Kontra indikasi
1. Kelainan sendi atau tulang
2. Nyeri hebat
3. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
4. Trauma baru yang kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi
F. Klasifikasi ROM
1. Gerakan ROM Pasif
Latihan ROM yang dilakukan dengan bantuan perawat setiap gerakan.
Indikasinya adalah pasien semi koma dan tidak sadar, pasien usia lanjut
dengan mobilisasi terbatas, pasien tirah baring total, atau pasien dengan
paralisis.
Gerakan yang dapat dilakukan meliputi
Fleksi Gerakan menekuk persendian
Ekstensi yaitu gerakan meluruskan persendian
Abduksi gerakan satu anggota tubuh ke arah mendekati aksis tubuh
Adduksi gerakan satu anggota tubuh ke arah menjauhi aksis tubuh
Rotasi gerakan memuatar melingkari aksis tubuh
Pronasi gerakan memutar ke bawah
Supinasi gerakan memutar ke atas
Inversi gerakan ke dalam
Eversi gerakan ke luar
2. Gerakan ROM Aktif
Latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan perawat
dari setiap gerakan yang dilakukannya. Indikasinya adalah pasien yang
dirawat dan mampu untuk ROM sendiri dan Kooperatif.
G. Gerakan ROM Pasif dan Aktif
Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
f. Rotasi bahu
c. R O M a k t i f s i k u d. L a t i h a n p e r g e l a n g a n t a n g a n
e. L a t i h a n j a r i - j a r i t a n g a n
Daftar Pustaka
Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar ;
Alih bahasa, Didah Rosidah, Monica Ester ; Editor bahasa Indonesia,
Monica Ester – Edisi 5. Jakarta, EGC