Teori Keperawatan Menurut Betty Newman
Teori Keperawatan Menurut Betty Newman
Teori Keperawatan Menurut Betty Newman
Pembimbing :
Disusun oleh :
Kelompok 7
MOJOKERTO
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi Maha penyayan, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadiratnya yang terlah melimpahkan
rahmat,hidayah,sertainayahnya kepada kami,sehingga kami dapat meyelesaikan makalah
ilmiah tentang teori keperawatan menurut Betty Neuman dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami sususn dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak hingga kita dapat memperlancar pembuatan makalh ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepasdari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tanggan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
.
Lembar Pernyataan
Kami mempunyai salinan atau kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika
makalah yang dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali
yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan
makalah ini untuk kami.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
a. Latar belakang........................................................................................................... 1
b. Rumusan masalah...................................................................................................... 1
c. Tujuan ....................................................................................................................... 2
d. Manfaat……………………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
c) Lingkungan/ Environment…………………………………………………11
d) Stresor/Stressors…………………………………………………………...11
a. kesimpulan..................................................................................................... 13
b. saran............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang berfokus pada keadaan sehat sakit dari individu ,
keluarga maupun kelompok sosial (masyarakat) dalam tugas nya perawat melakukan sebuah
perawatan terhadap pasien melalui beberapa unsur biologis sosial psikologi spiritual.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Biografi Betty Neuman,
dan untuk memahami dengan benar teori model keperawatan Betty Neuman.
D. Manfaat
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik sebagai media
informasi maupun sarana belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan
ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau
bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di
People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital
Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk
tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu sebagai staf
keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of
California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu
1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan
kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan program administrasi
pendidikan tinggi di Ohio University.
Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen
keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau
telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut
dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972,
A model of teaching total person approach to patient problem dalam riset keperawatan.
Publikasi edisi I (Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980
dan tahun 1986 The Neuman Systems Model.
B. Teori Neuman
Betty Neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari
konsep holistic dan pendekatan system terbuka (Marriner-tomey, 1994). Bagi neuman,
manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologis,
sosiokultural dan variable perkembangan yang berfungsi sebagai system terbuka. Sebagai
system yang terbuka, manusia berinteraksi, beradabtasi dengan dan disesuaikan oleh
lingkungan, yang digambarkan sebagai stressor (chin dan Jacobs, 1995).
Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi (intrapersonal) yang
berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal
diluar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk
menciptakan lingkungan yang aman, yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang disadari
maupun yang tidak disadari (reed, 1995). Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu
oleh stressor yang dapat merusak system. Model neuman mencangkup stressor intrapersonal,
interpersonal, dan ekstrapersonal (Neuman, 1982, 1995; Marriner-tomey, 1994).
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari
keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal(Neuman dan Young,1972). Perawat
mengkaji, mengatur dan mengevaluasi system klien. Perawatan berfokus pada variable-
variabel yang mempengaruhi respons klien terhadap stresor (chin dan Jacobs,1995).
Tindakan perawatan terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer
berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi factor-faktor resiko yang
potensial dan actual terjadi akibat stresor. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan
pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada
gejala-gejala yang tampak, sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi
kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan
tubuh terhadap stresor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah
terjadinya masalah yang sama (Neuman,1982;Torres,1986;Marriner-Tomey,1994;chin dan
Jacob,1995)
Model konsep yang di kemukakan ini adalah model konsep health care sisitem yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang di tujukan kepada penekanan
penurunan stres dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal
maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Secara umum focus dari model konsep keperawatan menurut neuman ini berfokus
terhadap responsterhadap stresor serta factor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada
pasien.untuk tindakan keperawatan yang harus dilakukan menurut neuman adalah mencegah
atau mengurangi adanya reaksi tubuh akibat stresor.upaya tersebut dapat juga dinamakan
pencegahan primer,sekunder,dan tersier.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia
sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable)
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara
dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan
internal maupun eksternal. Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi
terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input,
proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis.
Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok,
keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai
disiplin keilmuan. Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara
optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi(proses) dan sebagai sistem terbuka
maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan
keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya
untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor
yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual
melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Healt care system” yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal
maupun resistan dengan sasaran pelayana adalah komunitas. Serta Betty Neuman
mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistic dan
pendekatan system terbuka.
Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran konsentris,
yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual, basic
structure dan energy resources, line of resistance, normal line of defense, fixible line of
defense, stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra, inter dan ekstra
personal, serta rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan, kesehatan, keperawatan dan manusia
merupakan bagian yang melekat pada model ini yang saling berhubungan dan mendukung ke
arah stabilitas sistem.
Struktur dasar, atau inti pusat, terdiri dari faktor-faktor kelangsungan hidup dasar umum
untuk spesies (Neuman,1995). Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan
hidup dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan kekuatan/kelemahan bagian-
bagian sistem.
Neuman (1995) memandang manusia atau klien secara keseluruhan (wholistic) yang
terdiri dari faktor fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor
spiritual. Selanjutnya juga dijelaskan oleh Neuman (1995) bahwa klien merupakan cerminan
secara wholistik dimana secara wholistik klien dipandang sebagai keseluruhan yang bagian-
bagiannya berada dalam suatu interaksi dinamis.
Pernyataan tersebut membuktikan bahwa setiap orang itu akan memiliki keunikan masing-
masing dalam mempersepsikan dan menanggapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan
sehari- hari. Perubahan istilah dari Holistik menjadi Wholistik untuk meningkatkan
pemahaman terhadap orang secara keseluruhan.
Disamping itu klien atau sistem dapat menangani stressor dengan baik, sehingga sakit
atau kematian.tan atau stabilitasasi system. perubazhan dapat mempertahankan kesehatan
secara adekuat. Keseimbangan fungsional atau harmonis menjaga keutuhan integritas sistem.
Apabila bagian-bagian dari klien berinteraksi secara harmonis, maka akan terwujud jika
kebutuhan-kebutuhan sistem telah terpenuhi. Namun apabila terjadi ketidakharmonisan
diantara bagian-bagian dari system, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
3). Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan ekspektasi
kultural dan aktivasi.
Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Klien juga
dipandang mengalami kondisi yang bervariasi, sesuai stress yang dialami. Ketika stressor
terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor.
Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan
klien.
Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang
saling berkaitan . Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum
dari karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara
umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur normal, struktur
genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktur ego dan pengetahuan atau
kebiasaan.
b. Garis Pertahanan/ Lines of Resistance
Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor tersebut, maka sistem depan
berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa timbul kematian.
Garis pertahanan menurut Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal dan garis
pertahanan fleksibel.
1).Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem
atau kondisi yang menykukertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut keadaan
wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan
wellness untuk sistem klien. Pada klien dil
2) Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense tidak
dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan bereaksi yang akan
tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi kemampuan
sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
3) Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping
individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.
1).Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon
awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
2). Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of
defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat
maka tingkat proteksipun meningkat.
3).Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan
keadaan stabil dari sistem klien.
4) Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat.
Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense terhadap berbagai
reaksi terhadap stressor.
c. Lingkungan/ Environment
Menurut Neuman (1995) lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal
yang berada di sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun eksternal
pada manusia memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan
yang bervariasi, dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan
eksternal tersebut dipertahankan. Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias
berdampak positif atau negative. Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu
intrapersonal, interpersonal dan extrapersonal.
1). Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2). Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien. Kekuatan-
kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.
3). Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan
lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah
untuk memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien.
d. Stresor/Stressors
Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki
pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran.
Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi
lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor interpersonal. Misalnya : sosial politik.
Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan dengan lingkungan eksternal. Created
environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
klien sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel
klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual. Intervensi
keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan
tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung
dipelayanan keperawatan.
B. Saran
Sebagai perawat ada baiknya kita harus mengetahui tindakan apa yang harus kita berikan
jika menghadapi kondisi pasien atau klien yang memberikan respon atau tindakan yang
diakibatkan adanya tekanan atau stressor terhadap pasien dan akibat yang mungkin bisa
terjadi
DAFTAR PUSTAKA
http://abiperawat.blogspot.com/2007/05/model-keperawatan-mira-levine.html
www.keperawatan.net
ilmukeperawatan.com
www.keperawatan-undip.ac.id
Perry, Potter, 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik :
Edisi 4, Jakarta EGC
Lembar Penilaian makalah dan presentasi kelompok
Supervisial, Sangat
tidakspesifik spesifik dan
relevan
Literature review
Penguranga nilai -7.5% -7.5 Nilai akan mendapatkan pengurangan jika kriteria
berikut tidak terpenuhi:
NILAI MAKSIMAL 25
Komentar Fasilitator:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
...........................
Presentasi Kelompok (5%)
Soft skill yang dinilai selama diskusi: team work, berpikir kritis, komunikasi
Komentar Fasilitator:
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
...........................
POINT PROSENTAS
NO. ASPEK YANG DINILAI
PENILAIAN E
Aktifbertanya 10%