Puisi Kontemporer
Puisi Kontemporer
Puisi Kontemporer
Puisi Kontemporer
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kontemporer mempunyai arti pada masa kini,
waktu kini. Sehingga pengertian puisi kontemporer yaitu suatu puisi yang dibuat pada waktu kini,
atau penciptaanya pada masa sekarang. Puisi ini tidak memiliki ikatan bentuk dan irama, selain itu
yang membuat kekinian adalah kebebasan si pembuat puisi dalam menciptakannya. Puisi
kontemporer arahnya lebih kepada puisi yang mementingkan bentuk grafis atau fisik (bunyi) untuk
mengutarakan perasaan si penyair. Tugas seorang penyair disni adalah merangkai kata agar
menimbulkan bunyi yang bisa didengar dengan indah.Terkadang pada puisi kontemporer,
penggunaan kata kurang diperhatikan kesantunan bahanya. Menggunakan kata kasar, ejekan dan
lain-lain. Jadi puisi ini bisa juga diartikan dengan puisi yang keluar pada masa kini (modern) yang
bentuk serta gayanya tidak mengikuti kaidah-kaidah puisi umumnya, dan mempunyai ciri yang
berbeda pula dengan puisi lain.
Perwajahan puisi (Tipografi), ciri-ciri yang dapat dilihat secara sepintas dari bentuk puisi adalah
perwajahannya.Perwajahan adalah pengaturan dan penulisan kata larik dan bait dalam puisi. Pada
puisikonvensional, kata-kata diatur dalam deret yang disebut larik atau baris. Setiap satu larik
tidakselalu mencerminkan satu pernyataan. Mungkin saja satu pernyataan ditulis dalam satu atau
dualarik, bahkan bisa lebih. Larik dalam puisi tidak selalu dimulai dengan huruf besar dan
diakhiridengan titik(.). Kumpulan pernyataan-pernyataan dalam puisi tidak membentuk paragraf,
tetapimembentuk bait. Sebuah bait dalam puisi mengandung satu pokok pikiran.Pengaturan dalam
bait-bait sudah berkurang atau sama sekali tidak ada pada puisi moderenatau puisi kontemporer.
Bahkan puisi kontemporer tipografinya bisa membentuk suatu gambar.Orang menyebutnya puisi
\
konkret.Ciri puisi lainnya dari segi perwajahannya adalah halamannya tidak dipenuhi dengan kata-
kata seperti halnya prosa. Tepi kanan atau tepi kiri halaman yang memuat puisi belum tentu
terisioleh kata-kata puisi. Perhatikan contoh puisi Dimas Arika Mihardja di bawah ini yang
menunjukanbahwa tidak ditulis mulai dari tepi kiri hingga tepi kanan halaman. Baris dalam puisi
sangat berpengaruh terhadap pemaknaan puisi, karenamenentukan kesatuan makna, dan juga
berfungsi untuk memunculkan ketaksaan makna(ambiguitas). Perwajahan Puisi bisa me cerm
inkan maksud dan jiwa pengarangnya.
Puisi mantra adalah enis puisi kontemporer yang satu ini berkaitan dengan salah satu jenis puisi
lama yaitu mantra. Puisi mantra pertama kali dikenalkan oleh Sutardji Calzoum Bachri. Ciri-ciri
Puisi mantra diantaranya:
Puisi Mbeling
Kata ini “mbeling” berasal dari bahasa Jawa yang artinya nakal atau sulit diatur. Arti dari kata
mbeling ternyata sesuai dengan ciri khas puisi ini. Ketentuan numum dalam puisi tidak berlaku
dalam puisi mbeling. Puisi mbeling tidak mengikuti aturan. Ciri-ciri puisi mbeling, diantaranya:
Kisah Kasih
Jalinan kisah kasih yang mengisahkan sepasang kekasih tentang kasih untuk kekasih yang terkasih
hingga jadilah kisah tentang kasih.
Sepasang kekasih yang selalu merindu kekasih terkasih yang terjalin dalam kisah kasih pasangan
kekasih dalam balutan kasih menjadikan kisah kasih sepanjang kisah dengan kasih yang terkasih
dari kekasih.
\
Datanglah wahai kekasihku, datanglah dalam kasih agar menjadi kisah tentang tangis kasih, tawa
kasih, rindu kasih, peluk terkasih, dan kasih yang terkisah dalam kasih kita yang saling mengasihi
agar terukir kisah kasih sepasang kekasih yang akan selalu terkisah dalam kasih.
Tentang sepasang kekasih yang selalu merindu kasih dari kekasih yang terkasih dalam kisah
kasih.
Puisi Konkret
Puisi konkret adalah jenis puisi kontemporer yang menitikberatkan pada tampilan grafis susunan
katanya. Susunan grafis tersebut dapat menyerupai gambar tertentu.
II I
IIIII
I
IIIIIIIII
IIIIIIIII
IIIIIIII
INDONESIA !
Merapi…
\
”Sepisaupi”
sepisau luka sepisau duri
sepisau dosa sepisau sepi
sepisau duka sepisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi
Tidak
keheningan
bukanlah sepi
kesepian
bukanlah sunyi
\
penderitaan
bukanlah luka
pertanyaan
bukanlah ketidakpercayaan
menghilang
bukanlah ketakutan
firasat
jadi pertanda
kau pergi
tuk selamanya!
Kaidah Kebahasaan
● Terdapat gaya bahasa pararelisme yang digabungkan dengan gaya bahasa hiperbola.
● Terdapat idiom-idiom yang tidak konvensional (inkonvensional) atau yang tidak lazim.
● Terdapat beberapa kata atau kalimat bahasa Indonesia dengan kata atau kalimat bahasa
asing ataupun bahasa daerah hingga bahasa dialek.
● Terdapat banyak terjadi pengulangan kata, frasa, atau kelompok kata sehingga membuat
puisi ini tidak wajar.