Asta Dasa Parwa
Asta Dasa Parwa
Asta Dasa Parwa
1. Adiparwa
Kitab Adiparwa berisi kisah pemutaran Mandaragiri, kisah Bagawan Dhomya yang
menguji ketiga muridnya, kisah para leluhur Pandawa dan Korawa, kisah kelahiran Rsi
Byasa, kisah masa kanak-kanak Pandawa dan Korawa, kisah tewasnya rakshasa Hidimba
di tangan Bhimasena, dan kisah Arjuna mendapatkan Dropadi.
2. Sabhaparwa
Kitab Sabhaparwa berisi kisah pertemuan Pandawa dan Korawa di sebuah balairung
untuk main judi, atas rencana Duryodana. Karena usaha licik Sangkuni, permainan
dimenangkan selama dua kali oleh Korawa sehingga sesuai perjanjian, Pandawa harus
mengasingkan diri ke hutan selama 12 tahun dan setelah itu melalui masa penyamaran
selama 1 tahun.
3. Wanaparwa
Kitab Wanaparwa berisi kisah Pandawa selama masa 12 tahun pengasingan diri di hutan.
Dan juga diceritakan kisah Arjuna yang bertapa di gunung Himalaya untuk memperoleh
senjata sakti. Kisah Arjuna tersebut menjadi bahan cerita Arjunawiwaha.
4. Wirataparwa
Kitab Wirataparwa berisi kisah masa satu tahun penyamaran Pandawa di Kerajaan Wirata
setelah mengalami pengasingan selama 12 tahun. Yudistira menyamar sebagai ahli
agama, Bhima sebagai juru masak, Arjuna sebagai guru tari, Nakula sebagai penjinak
kuda, Sahadewa sebagai pengembala, dan Dropadi sebagai penata rias.
5. Udyogaparwa
Kitab Udyogaparwa berisi kisah tentang persiapan perang keluarga Bharata
(Bharatayuddha). Kresna yang bertindak sebagai juru damai gagal merundingkan
perdamaian dengan Korawa. Pandawa dan Korawa mencari sekutu sebanyak-banyaknya
di penjuru Bharatawarsha, dan hampir seluruh Kerajaan India Kuno terbagi menjadi dua
kelompok.
6. Bhismaparwa
Kitab Bhismaparwa merupakan kitab awal yang menceritakan tentang pertempuran di
Kurukshetra. Dalam beberapa bagiannya terselip suatu percakapan suci antara Kresna
dan Arjuna menjelang perang berlangsung. Percakapan tersebut dikenal sebagai kitab
Bhagavad Gītā. Dalam kitab Bhismaparwa juga diceritakan gugurnya Resi Bhisma pada
hari kesepuluh karena usaha Arjuna yang dibantu oleh Srikandi
7. Dronaparwa
Kitab Dronaparwa menceritakan kisah pengangkatan Bagawan Drona sebagai panglima
perang Korawa. Drona berusaha menangkap Yudistira, namun gagal. Drona gugur di
medan perang karena dipenggal oleh Drestadyumna ketika ia sedang tertunduk lemas
mendengar kabar yang menceritakan kematian anaknya, Aswatama. Dalam kitab tersebut
juga diceritakan kisah gugurnya Abimanyu dan Gatotkaca.
8. Karnaparwa
Kitab Karnaparwa menceritakan kisah pengangkatan Karna sebagai panglima perang
oleh Duryodana setelah gugurnya Bhisma, Drona, dan sekutunya yang lain. Dalam kitab
tersebut diceritakan gugurnya Dursasana oleh Bhima. Salya menjadi kusir kereta Karna,
kemudian terjadi pertengkaran antara mereka. Akhirnya, Karna gugur di tangan Arjuna
dengan senjata Pasupati pada hari ke-17.
9. Salyaparwa
Kitab Salyaparwa berisi kisah pengangkatan Sang Salya sebagai panglima perang
Korawa pada hari ke-18. Pada hari itu juga, Salya gugur di medan perang. Setelah
ditinggal sekutu dan saudaranya, Duryodana menyesali perbuatannya dan hendak
menghentikan pertikaian dengan para Pandawa. Hal itu menjadi ejekan para Pandawa
sehingga Duryodana terpancing untuk berkelahi dengan Bhima. Dalam perkelahian
tersebut, Duryodana gugur, tapi ia sempat mengangkat Aswatama sebagai panglima.
10. Sauptikaparwa
Kitab Sauptikaparwa berisi kisah pembalasan dendam Aswatama kepada tentara
Pandawa. Pada malam hari, ia bersama Kripa dan Kertawarma menyusup ke dalam
kemah pasukan Pandawa dan membunuh banyak orang, kecuali para Pandawa. Setelah
itu ia melarikan diri ke pertapaan Byasa. Keesokan harinya ia disusul oleh Pandawa dan
terjadi perkelahian antara Aswatama dengan Arjuna. Byasa dan Kresna dapat
menyelesaikan permasalahan itu. Akhirnya Aswatama menyesali perbuatannya dan
menjadi pertapa.
11. Striparwa
Kitab Striparwa berisi kisah ratap tangis kaum wanita yang ditinggal oleh suami mereka
di medan pertempuran. Yudistira menyelenggarakan upacara pembakaran jenazah bagi
mereka yang gugur dan mempersembahkan air suci kepada leluhur. Pada hari itu pula
Dewi Kunti menceritakan kelahiran Karna yang menjadi rahasia pribadinya.
12. Santiparwa
Kitab Santiparwa berisi kisah pertikaian batin Yudistira karena telah membunuh saudara-
saudaranya di medan pertempuran. Akhirnya ia diberi wejangan suci oleh Rsi Byasa dan
Sri Kresna. Mereka menjelaskan rahasia dan tujuan ajaran Hindu agar Yudistira dapat
melaksanakan kewajibannya sebagai Raja.
13. Anusasanaparwa
Kitab Anusasanaparwa berisi kisah penyerahan diri Yudistira kepada Resi Bhisma untuk
menerima ajarannya. Bhisma mengajarkan tentang ajaran Dharma, Artha, aturan tentang
berbagai upacara, kewajiban seorang Raja, dan sebagainya. Akhirnya, Bhisma
meninggalkan dunia dengan tenang.
14. Aswamedikaparwa
Kitab Aswamedhikaparwa berisi kisah pelaksanaan upacara Aswamedha oleh Raja
Yudistira. Kitab tersebut juga menceritakan kisah pertempuran Arjuna dengan para Raja
di dunia, kisah kelahiran Parikesit yang semula tewas dalam kandungan karena senjata
sakti Aswatama, namun dihidupkan kembali oleh Sri Kresna.
15. Asramawasikaparwa
Kitab Asramawasikaparwa berisi kisah kepergian Drestarastra, Gandari, Kunti, Widura,
dan Sanjaya ke tengah hutan, untuk meninggalkan dunia ramai. Mereka menyerahkan
tahta sepenuhnya kepada Yudistira. Akhirnya Resi Narada datang membawa kabar
bahwa mereka telah pergi ke surga karena dibakar oleh api sucinya sendiri.
16. Mosalaparwa
Kitab Mosalaparwa menceritakan kemusnahan bangsa Wresni. Sri Kresna meninggalkan
kerajaannya lalu pergi ke tengah hutan. Arjuna mengunjungi Dwarawati dan mendapati
bahwa kota tersebut telah kosong. Atas nasihat Rsi Byasa, Pandawa dan Dropadi
menempuh hidup “sanyasin” atau mengasingkan diri dan meninggalkan dunia fana.
17. Prasthanikaparwa
Kitab Mahaprastanikaparwa menceritakan kisah perjalanan Pandawa dan Dropadi ke
puncak gunung Himalaya, sementara tahta kerajaan diserahkan kepada Parikesit, cucu
Arjuna. Dalam pengembaraannya, Dropadi dan para Pandawa (kecuali Yudistira),
meninggal dalam perjalanan.
18. Swargarohanaparwa
Kitab Swargarohanaparwa menceritakan kisah Yudistira yang mencapai puncak gunung
Himalaya dan dijemput untuk mencapai surga oleh Dewa Indra. Dalam perjalanannya, ia
ditemani oleh seekor anjing yang sangat setia. Ia menolak masuk surga jika disuruh
meninggalkan anjingnya sendirian. Si anjing menampakkan wujudnya yang sebenanrnya,
yaitu Dewa Dharma.