Jurding

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

JOURNAL READING

Gonorrhea: Treatment update for an increasingly


resistant organism
Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin

di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang

Disusun oleh:

Ade Yurga Tonara

30101407109

Pembimbing:

dr. Eko Krisnarto, Sp.KK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTANAGUNG

SEMARANG

2019

2
GONORE: PEMBARUAN PENGOBATAN UNTUK
ORGANISME YANG SEMAKIN RESISTEN
Jolanta Piszczek, PharmD; Renée St. Jean, PharmD; Yasmin Khaliq, PharmD

Latar Belakang
Neisseria gonorrhoeae adalah bakteri kedua yang paling sering menyebabkan
infeksi menular seksual (IMS) setelah Chlamydia trachomatis. Secara global,
infeksi gonokokal sekarang merupakan masalah penting karena Neisseria
gonorrhoeae dapat berkembang secara cepat untuk resisten pada banyak antibiotik.
Dari waktu ke waktu, Neisseria gonorrhoeae akan menjadi kurang rentan terhadap
banyak antibiotik, termasuk sulfonamid, penisilin, tetrasiklin, fluorokuinolon. Baru-
baru ini, kasus resistensi pada sefalosporin pengobatan pertama saat ini, telah
dilaporkan.
Menurut Public Health Agency of Canada (PHAC), insiden gonore meningkat
lebih dari dua kali lipat. Dari kira-kira 15 kasus per 100.000 pada tahun 1997
sampai 33 kasus per 100.000 pada tahun 2009. Di kedua negara, Kanada dan
Amerika, gonore lebih sering terjadi pada orang-orang muda (wanita usia 15-24 dan
pria 20-24).5-10 Di Amerika, angka kejadian pada kelompok usia ini sekitar lima
kali lipat dari rata-rata nasional. Angka insiden pada infeksi ini, meskipun, angka
tersebut masih bias karena adanya beberapa faktor seperti praktek pelaporan dan
skrining, serta penggunaan tes diagnostik yang memiliki angka sensitifitas yang
berbeda.
Faktor resiko untuk gonore adalah kontak seksual dengan orang terinfeksi
atau seseorang yang berasal dari wilayah endemik; gonore sebelumnya, IMS atau
human immunodeficiency virus (HIV); orang dewasa yang masih aktif dalam
aktivitas seksualnya; memiliki pasangan lebih dari satu; seorang pekerja seks, orang
jalanan/pria yang melakukan hubungan seks dengan pria. Pengelompokkan infeksi
gonokokal secara geografis berhubungan dengan kelompok etnik minoritas, dengan
status sosioekonomi yang rendah, dan edukasi yang rendah.
Gonore sering terjadi asimtomatik pada perempuan dan simtomatik pada
laki-laki. Ketika terjadi gejala, gejala klinisnya berupa adanya keputihan/leukorhea,
disuria, dispareuni, perdarahan uterus yang abnormal dan nyeri pada rektum. Pada

3
laki-laki, gejalanya berupa adanya duh tubuh, dapat terjadi gatal, disuria, nyeri pada
rektum atau pada testis. Uretra dan serviks merupakan bagian anatomi yang paling
sering terserang, diikuti dengan bagian anus dan faring.
Infeksi gonokokus dianggap tidak rumit tanpa adanya bakteremia atau
penyebaran patogen ke bagian ekstragenital. Bagaimanapun, jika dibiarkan dan
tidak diobati, infeksi ini dapat menjadi serius. Hal ini termasuk pada penyakit
inflamasi pada pelvis (PID), infertilitas, kehamilan ektopik, dan nyeri kronik pada
wanita dan epididimoorchitis, reaktivasi artritis, dan jarang terjadi infertilitas pada
laik-laki. Pada wanita dan pria, infeksi dapat menjadi penyakit yang akan menyebar
luas. Infeksi Neisseria gonorrhoeae dapat memfasilitasi taransmisi HIV. Apoteker
dapat membantu pasien mereka dengan cara mengerti dan memahami gejala dari
infeksi gonorrhoeae dan mengetahui tentang pedoman dan terapi regimen. (kotak 1)

Kotak 1. Rekomendasi sapesifik untuk apoteker


Apoteker Memainkan peran penting dalam mengenali gejala gonore pada
dapat: pasien yang mencari pengobatan sendiri dan mempercepat
perawatan medis yang tepat.
Optimalkan rejimen pengobatan gonokokal suboptimal, misalnya
dengan memastikan bahwa dosis ganda sefiksim ditentukan atau
seftriakson digunakan dalam kasus yang diduga resistan.
Pastikan bahwa adanya alergi atau intoleransi membenarkan
penggunaan terapi alternatif.

Pastikan semua pasien yang dirawat karena gonore menerima


cotreatment empiris untuk klamidia.

Memberikan bantuan dalam memperoleh obat-obatan di bawah


Program Akses Khusus, jika diperlukan.

Membantu memberi tahu para pemberi resep dan pasien tentang


status dan implikasi dari kekurangan obat.

Pengobatan
Pertimbangan seleksi terapi antimikroba
Terapi regimen yang baik untuk gonore harus dapat mengobati setidaknya 95%
infeksi. Dengan kata lain, antibiotik yang menunjukkan resistensi lebih dari 5%
dari ikatan Neisseria gonorrhoeae tidak seharusnya digunakan. Mengingat korelasi

4
erat antara uji kerentanan in vitro dan kegagalan klinis. Ketika kegagalan perawatan
diminimalkan, potensi penyebaran penyakit resisten juga akan berkurang. Dalam
terapi juga seharusnya dapat efektif terhadap semua bagian anatomi, dapat
ditoleransi, dan dapat dipatuhi. Pedoman lainnya belum diperbaharui17

Ringkasan pedoman penatalaksanaan

Rekomendasi baru untuk terapi gonore telah dipublikasikan untuk mengatasi


peningkatan prevalensi resistensi dari Neisseria gonorrhoeae. The Alberta
Treatment Guidelines for STIs telah diperbaharui di tahun 2012, ketika Public
Health Ontario (PHAC)5 dan Quebec Institut national d’excellence en santé et en
services sociaux14 telah memperbaharui pedoman pada tahun 2013. Perbaharuan
pedoman pada tahun 2014 juga tersedia pada British Columbia and
Saskatchewan.15.16

Pada tabel 1 dan 2 menunjukkan pedoman terbaru dari PHAC, Public Health
Ontario, US Cenrters for Disease Control (CDC) dan 2 agensi Eropa.
Pedoman tersebut membahas peningkatan resistensi terhadap sefalosporin,
dengan rekomendasi yang bervariasi berdasarkan wilayah geografis. Pedoman
Kanada merekomendasikan seftriakson intramuskular (IM) atau sefiksim oral
sebagai antibiotik pilihan. Sebaliknya, CDC dan organisasi di negara lain hanya
menganjurkan sefalosporin parenteral sebagai terapi lini pertama. Mirip dengan
pedoman internasional, Ontario juga merekomendasikan sefalosporin parenteral
sebagai regimen yang disukai, mengingat laporan lokal resistensi terhadap sefiksim
oral.21 Dosis seftriakson IM yang direkomendasikan bervariasi antara Amerika
Utara dan negara-negara lain. Baik Kanada dan Amerika Serikat
merekomendasikan dosis 250 mg yang lebih rendah, sementara Eropa dan Inggris
mengusulkan dosis 500 mg yang lebih tinggi.

Semua pedoman saat ini merekomendasikan pengobatan bersama dengan


azitromisin untuk C. trachomatis, terlepas dari hasil tes klamidia. Alasan untuk
pengobatan bersama termasuk tingginya tingkat koinfeksi dan aktivitas
antigonokokus azitromisin dan doksisiklin.5 Penggunaan pengobatan kombinasi

5
untuk gonore bertujuan untuk meningkatkan kemanjuran pengobatan dan menunda
kemunculan dan penyebaran resistensi ke sefalosporin.

Pola dan mekanisme resistensi dalam pengobatan gonore

Selama 2 dekade terakhir, program pengawasan kerentanan antimikroba baru


seperti Nasional Kanada N. gonorrhoeae Program Surveilans dikembangkan
sebagai tanggapan terhadap peningkatan resistensi yang cepat terhadap N.
gonorrhoeae.22 Program ini dikoordinasikan oleh Laboratorium Mikrobiologi
Nasional dari PHAC. Setiap tahun program ini melaporkan peningkatan jumlah
kasus gonore, dengan proporsi yang meningkat yang resisten terhadap setidaknya 1
antibiotik. Antara tahun 2000 dan 2009, tidak ada isolat yang dilaporkan yang
resisten terhadap seftriakson atau sefiksim. Namun, pergeseran terjadi pada modal
minimum inhibitionory concentration (MIC) untuk kedua obat, termasuk total
gabungan 208 isolat dengan penurunan kerentanan. Di antara isolat-isolat ini, lebih
banyak menunjukkan kerentanan yang berkurang terhadap sefiksim daripada
seftriakson. Mekanisme resistensi sebagian besar disebabkan oleh perubahan pada
gen penA, porB1b dan mtrR ,23 yang mengurangi ikatan b-laktam ke dinding sel,
masing-masing mengurangi permeabilitas sefalosporin dan meningkatkan
penghabisan obat dari sel.

Di Amerika Serikat, Proyek Surveilans Isolat Gonococcal (GISP) memantau tren


kerentanan antimikroba dari N. gonorrhoeae untuk memandu rekomendasi
pengobatan.24 GISP mendefinisikan penurunan kerentanan N. gonorhoeae terhadap
sefiksim dan seftriakson sebagai MIC ≥0,5 mcg / mL. Dari 2008 hingga 2012, GISP
melaporkan adanya sedikit peningkatan presentase dari isolat N. gonorrhoeae
dengan MIC ≥0,125 mcg/mL untuk seftriakson, dari 0,1% menjadi 0,3%. Satu
isolat dengan MIC ≥0,5 mcg / mL telah ditemukan. Sebanyak 4 isolat dengan
penurunan kerentanan (MIC 0,5 mcg / mL) dilaporkan antara 1992 dan 1997. Untuk
sefiksim, persentase isolat ≥0,25 mcg / mL meningkat dari 0,1% pada 2006 menjadi
1,0% pada 2012. Pada 2012, 3 isolat yang resisten terhadap sefiksim dilaporkan, 2
dengan MIC 0,5 mcg / mL dan 1 dengan MIC 1 mcg / mL. X

6
1S
Tabel 1. Pedoman pengobatan untuk infeksi gonokokal pada orang
dewasa2,5,11,12,20,21
Infeksi anogenital Infeksi faring
Badan Kanada: Lebih disarankan: Lebih disarankan:
Rekomendasi  Seftriakson 250 mg IM sebagai  Seftriakson 250 mg dosis
untuk dosis tunggal ditambah tunggal ditambah
Pengobatan azitromisin§ 1 g PO sebagai azitromisin 1 gram peroral
Gonore 2013 dosis tunggal dosis tunggal
 Sefiksim 800 mg PO sebagai
dosis tunggal ditambah
azitromisin 1 g PO sebagai
dosis tunggal (tidak disarankan
pada pria yang berhubungan
seks dengan pria)
Alternatif: Alternatif:
 Spektinomisin** 2 g IM  Sefiksim 800 mg peroral
sebagai dosis tunggal ditambah sebagai dosis tunggal
azitromisin 1 g peroral sebagai ditambah azitromisin 1 g
dosis tunggal peroral sebagai dosis
 Azitromisin 2 g peroral sebagai tunggal
dosis tunggal  Azitromisin 2 g peroral
sebagai dosis tunggal
Public Disarankan: Disarankan:
Health Ontario: Seftriakson 250 mg IM sebagai Seftriakson 250 mg IM
Rekomenda dosis tunggal ditambah sebagai dosis tunggal plus
si untuk azitromisin 1 g PO sebagai dosis azitromisin 1 g PO sebagai
Pengobatan tunggal Lebih dosis tunggal arankan:
Gonore 2013 Alternatif: Alternatif:
 sefiksim 800 mg  Sefiksim 800
PO sebagai dosis tunggal mg PO sebagai dosis
plus azitromisin 1 g PO tunggal ditambah
sebagai dosis tunggal azitromisin 1 g PO

7
 spektinomisin 2 g sebagai dosis tunggal
IM sebagai dosis tunggal  Spektinomisin
ditambah azitromisin 1 g 2 g IM sebagai dosis
PO sebagai dosis tunggal tunggal ditambah
 Azitromisin in 2 g azitromisin 1 g PO
PO sebagai dosis tunggal sebagai dosis tunggal
 Azitromisin 2
g PO sebagai tunggal
dosis

Quebec Disarankan: Disarankan:


(INESSS):  Sefiksim 800 mg Seftriakson 250 mg IM
Infeksi à PO sebagai dosis tunggal sebagai dosis tunggal
Neisseria ditambah pengobatan ditambah pengobatan
gonorrhoeae terhadap Chlamydia terhadap C. trachomatis,
2013 trachomatis yaitu azitromisin 1 g PO
 Seftriakson 250 sebagai dosis tunggal.
mg IM sebagai dosis
tunggal ditambah
pengobatan terhadap C.
trachomatis, yaitu
azitromisin 1 g PO sebagai
dosis tunggal
Pembaruan Disarankan: Disarankan:
ke CDC Seftriakson 250 mg IM sebagai Seftriakson 250 mg IM
Pedoman dosis tunggal ditambah dengan sebagai dosis tunggal
2012 azitromisin 1 g PO sebagai dosis ditambah baik azitromisin 1
tunggal atau doksisiklin 100 mg g PO sebagai dosis tunggal
PO × 7 hari atau doksisiklin 100 mg PO
× 7 hari
Alternatif:
 Sefiksim 400 mg PO sebagai
dosis tunggal ditambah baik

8
azitromisin 1 g PO sebagai
dosis tunggal atau doksisiklin
100 mg PO × 7 hari
 azitromisin 2 g PO sebagai
dosis tunggal

Pedoman Disarankan: Disarankan:


Eropa 2012 Seftriakson 500 mg dosis tunggal Seftriakson 500mg IM
ditambah azitromisin 2 g peroral dosis tunggal ditambah
dosis tunggal azitromisin 2 g peroral dosis
tunggal
Alternatif: Alternatif:
 Jika seftriakson tidak tersedia  Jika azitromisin tidak
atau injeksi tidak dapat tersedia atau pasien tidak
diberikan: dapat menelan
Sefiksim 400 mg PO sebagai azitromisin:
dosis tunggal ditambah Seftriakson 500 mg IM
azitromisin 2 g PO sebagai sebagai dosis tunggal
dosis tunggal  Jika terdapat riwayat
 Jika azitromisin tidak tersedia alergi sefalosporin dan
atau pasien tidak dapat menelan penisilin dan jika N.
azitromisin: gonorrhoeae atau yang
Seftriakson 500 mg IM as dosis disebut sensitif terhadap
tunggal kuinolon:
 Jika riwayat alergi spektrum Siprofloksasin 500 mg
luas sefalosporin: peroral sebagai dosis
Spektinomisin 2 g IM sebagai tunggal atau ofloksasin
dosis tunggal ditambah 400 mg peroral sebagai
azitromisin 2 g PO sebagai dosis dosis tunggal.
tunggal  Jika terdapat riwayat
alergi sefalosporin atau
penisilin:
Azitromisin 2 g peroral

9
sebagai dosis tunggal
Pedoman Disarankan: Disarankan:
Nasional Seftriakson 500 mg IM sebagai  Seftriakson 500 mg IM
Amerika: dosis tunggal ditambah sebagai dosis tunggal
(bashh) azitromisin 1 g peroral sebagai ditambah azitromisin 1 g
2011 dosis tunggal peroral sebagai dosis
Alternatif (jika kontraindikasi tunggal
atau pasien menolak)  Jika sensitif terhadap
 Sefiksim 400 mg peroral kuinolon: siprofloksasin
sebagai dosis tunggal 500 mg peroral sebagai
 Spektinomisin 2 g IM sebagai dosis tunggal atau
dosis tunggal ofloksasin 400 mg
 Sefotaksim 500 mg IM sebagai peroral sebagai dosis
dosis tunggal tunggal
 Sefokitin 2 g IM sebagai dosis  Catatan: spektinomisin
tunggal ditambah probenesid 1 memiliki efikasi yang
g peroral sebagai dosis tunggal rendah pada infeksi
 Jika sensitif kuinolon: faring
siprofloksasin 500 mg peroral
sebagai dosis tunggal
 Azitromisin 2 g peroral sebagai
dosis tunggal

10
Tabel 2. Obat pilihan pada pasien alergi penisilin atau sefalosporin.
Pasien dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap penisilin atau reaksi
alergi apa pun terhadap sefalosporin harus menerima terapi alternatif
untuk gonore yang tidak termasuk salah satu dari kelas obat ini

Monoterapi azitromisin hanya direkomendasikan dalam kasus


kontraindikasi terhadap sefalosporin (misalnya alergi parah) karena
risiko kemungkinan kegagalan pengobatan dalam pengaturan resistensi
yang muncul
Tes penyembuhan diperlukan setelah perawatan

Pilihan meliputi:
- Spektinomisin 2 g IM ditambah azitromisin masing-masing 1 g PO
sebagai dosis tunggal
- Azitromisin 2 g peroral sebagai dosis tunggal

Kegagalan klinis terapi


Kasus klinis sefalosporin di Kanada baru saja terjadi. Sebuah studi kohort
retrospektif yang diterbitkan pada tahun 2013 dari Toronto. Klinik kesehatan
seksual menggambarkan kegagalan pengobatan dengan sefiksim.21 N. gonorrhoeae
(dengan pengetikan molekuler yang identik dengan awal) diisolasi pada kunjungan
uji tindak lanjut penyembuhan pada 13 dari 133 individu. Sembilan orang
dilaporkan gagal sefiksim dalam pengobatan infeksi gonokokus uretra, dubur atau
faring. Keempat lainnya tidak dianggap sebagai kegagalan pengobatan karena
catatan mereka tidak memasukkan informasi tentang kemungkinan terjadinya
kembali hubungan seksual. Tingkat kegagalan klinis adalah 25% untuk mereka
yang memiliki MIC sefiksim 0,12 mcg / mL atau lebih besar, dibandingkan dengan
1,9% untuk mereka yang memiliki MIC sefiksim kurang dari 0,12 mcg / mL.
Sebaliknya, sebuah penelitian di Alberta melaporkan kegagalan pengobatan pada
infeksi faring dengan sefiksim 400 mg pada 13,1% pasien, meskipun kegagalan
tidak berhubungan dengan peningkatan MIC sefiksim, tetapi lebih disebabkan oleh
berkurangnya konsentrasi obat sefalosporin oral di faring dibandingkan dengan
situs lain.25
Sebelum penelitian ini, sebagian besar kegagalan klinis dilaporkan secara
internasional.26-30 Di Jepang, kasus resisten terhadap seftriakson N. gonorrhoeae
yang (MIC 2 mcg / mL) dilaporkan pada tahun 2011 pada seorang pekerja seks

11
komersial wanita.26 Di Swedia pada 2010, seorang laki-laki heteroseksual dikultur
positif lebih dari satu kali untuk jenis yang resistan terhadap seftriakson (MIC 0,125
atau 0,25 mcg / mL) yang membutuhkan seftriakson dosis 1 g untuk keberhasilan
pengobatan.27 Pada 2010, 3 kasus kegagalan sefiksim dilaporkan, 2 di Norwegia28
dan 1 di Inggris,29 dan semuanya pada pria heteroseksual. Di Austria pada 2011, 1
kasus kegagalan sefiksim dilaporkan dalam MSM.30 Dalam semua kasus ini,
pengobatan awal adalah oral sefiksim 400 mg. Dalam kebanyakan kasus,
seftriakson diresepkan setelah identifikasi kegagalan pengobatan.

Dosis sefiksim

Penggunaan sefalosporin dalam pengobatan gonore adalah masalah, terlepas dari


apakah sefiksimon atau sefiksim dengan dosis tinggi 800 mg digunakan sebagai
terapi lini pertama. Catatan hanya apakah kurangnya terapi alternatif membatasi
dokter dalam menyesuaikan terapi berdasarkan pertimbangan keamanan seperti
alergi obat, kehamilan dan efek samping, tetapi fokus pada satu kelas untuk terapi
secara historis menyebabkan peningkatan resistensi yang cepat. Pedoman terbaru
membahas masalah peningkatan resistensi terhadap sefalosporin dengan
pengetahuan bahwa pilihan terbatas begitu kelas ini tidak lagi efektif.
Pedoman Kanada unik, karena mereka terus merekomendasikan sefiksim oral
dengan peningkatan dosis untuk mengatasi meningkatnya MIC. Sefiksim dengan
dosis 800 mg adalah penggunaan off-label; Namun, pedoman Kanada menyatakan
bahwa dosis tersebut aman dan efektif dan memberikan waktu yang lama di atas
MIC jika dibandingkan dengan dosis 400 mg.5 Data untuk dosis 800 sefiksim pada
pasien dengan gonore terbatas pada beberapa percobaan yang lebih tua.31,32
Sebuah studi tahun 1992 membandingkan 400 mg dan 800 mg dosis sefiksim
dengan IM seftriakson 250 mg pada pasien-pasien dengan tanpa komplikasi N. gon-
orrhoeae urethritis atau servisitis.31 Di antara 155 pasien yang dapat dievaluasi,
kemanjuran sebanding antara ketiga kelompok, dengan tingkat pemberantasan
bakteri masing-masing 99%, 95% dan 100%. Dalam 3 kasus kegagalan pengobatan
(1 kasus dengan cefiksim 400 mg dan 2 kasus dengan sefiksim 800 mg), MIC
sefiksim berkisar antara 0,004 hingga 0,008 mcg / mL, sedangkan MIC rerata
geometrik untuk semua 187 isolat adalah 0,005 mcg / mL. Tiga pasien melaporkan
efek samping setelah meminum dosis 800 sefiksim dibandingkan dengan 10 pada

12
kelompok 400 mg dan tidak ada pada kelompok seftriakson. Efek samping yang
paling sering dilaporkan dengan sefiks adalah diare / mencret (3% dari total
kelompok). Sebuah studi 1991 yang dilakukan secara acak terhadap 333 pasien
dengan cara yang sama mengevaluasi sefiksim oral 400 mg atau 800 mg dan
seftriakson 250 mg IM.32 Ketiga regimen kembali menunjukkan tingkat yang sama
dari pemberantasan bakteri (96%, 98%, dan 98%, masing-masing). Semua regimen
ditoleransi dengan baik, dengan 13% pasien melaporkan efek samping ringan
hingga sedang. Efek samping gastrointestinal (misalnya, mual, diare, dan nyeri
epigastrium) terjadi lebih sering pada kelompok yang mengonsumsi 800 mg
sefiksim dibandingkan dengan 400 mg sefiksim (18% vs 8%). Enam pasien dengan
infeksi persisten setelah terapi sefiksim memiliki MIC pada awal 0,004 mcg / mL (n
= 3) dan 0,015 mcg / mL (n = 3). 2 pasien dengan infeksi persisten setelah terapi
seftriakson memiliki MIC awal 0,001 dan 0,004 mcg / mL.

Pendekatan untuk kegagalan pengobatan / pencegahan penyebaran dan resistensi

PHAC merekomendasikan konsultasi dengan spesialis penyakit menular bersama


dengan kultur dan uji sensitivitas untuk kasus-kasus kegagalan pengobatan. Terapi
meliputi dosis seftriakson yang lebih tinggi mulai dari 250 mg hingga 1 g IM yang
diberikan bersama dengan azitromisin 1 g per oral. Terapi lini kedua dan terapi
kegagalan pengobatan semuanya memerlukan tes penyembuhan (lihat Tabel 3).
Sangat penting bahwa pengembangan resistensi terhadap N. gonorhoeae harus
diminimalkan dengan mengoptimalkan pengobatan opsi berdasarkan pola resistensi
geografis. Pendidikan pasien dan pemberitahuan pasangan adalah yang paling
penting dalam meningkatkan kesadaran publik dan mengurangi penyebaran
organisme resisten ini (Kotak 2).

Tabel 3 Kegagalan perawatan2,5, 11,20,21


Public Healty Agency of Canada Terapi akan dipandu oleh tes
kepekaan antimikroba dalam konsultasi
dengan yang spesialis penyakit menular
dan otoritas kesehatan masyarakat
setempat, dengan uji penyembuhan
dengan kultur dikumpulkan 3 hingga 7

13
hari setelah selesainya pengobatan
Public Health Ontario Dosis seftriakson yang lebih tinggi
harus digunakan dengan azitromisin,
misalnya, seftriakson 1 g IM ditambah
azitromisin 2 g PO masing-masing
sebagai dosis tunggal (pengobatan lini
pertama disarankan jika tidak digunakan
pada awalnya).

US Centers fo Disease Control Seftriakson 250 mg IM ditambah


azitromisin 2 g peroral dosis tunggal
UK, Europe Regimen alternatif sudah dituliskan
pada tabel 1, dengan ulasan lokal dan
nasional

• Identifikasi kasus-kasus gonore dan pemberitahuan pasangan sangat penting untuk mencegah
penyebaran resistensi.
• Otoritas kesehatan masyarakat setempat memerlukan pemberitahuan mengenai kasus resistensi
cefixime, seftriakson atau azitromisin untuk memungkinkan identifikasi pola resistensi dalam
merencanakan strategi pencegahan.
• Penisilin dan tetrasiklin tidak boleh digunakan, karena tingkat resistensi sangat tinggi (selain
doksisiklin sebagai alternatif azitromisin).
• Kuinolon bukan pilihan yang disukai dan tidak direkomendasikan kecuali tingkat resistensi
diketahui <5% dan / atau hasil pengujian menunjukkan kerentanan.
• Sensitivitas dan spesifisitas tes amplifikasi asam nukleat yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kultur telah menyebabkan peningkatan penggunaan tes diagnostik untuk gonore; Namun, ini
menyebabkan budaya lebih sedikit, yang merupakan satu-satunya metode untuk mendapatkan data
kerentanan.
• Semua pasangan seksual (dalam 60 hari terakhir) dari kasus indeks juga memerlukan perawatan.
• Pantang dianjurkan sampai setidaknya 3 hari setelah selesai perawatan dan hilangnya gejala.
Tes penyembuhan oleh kultur direkomendasikan dari semua tempat positif 3-7 hari setelah selesainya
pengobatan pada semua infeksi faring, dalam kasus dengan gejala persisten, dalam kasus yang
diobati dengan terapi lini pertama, dalam kasus yang menerima pengobatan quinolone empiris, ketika
resistensi antimikroba dicurigai atau didokumentasikan, dalam kasus paparan ulang, pada anak-anak
dan pada penyakit radang panggul.
• Tes lanjutan atau penyaringan ulang direkomendasikan 6 bulan setelah perawatan.
• Pasien harus dididik tentang infeksi gonokokus dan gejala sisa, faktor risiko, pentingnya
pengobatan dan kekhawatiran tentang resistensi.

Kotak 2. Pencegahan daripenyebaran resistensi gonokoku

14
Kesimpulan

Peningkatan resistensi N. gonorrhoeae terhadap sefalosporin telah menyebabkan


penggunaan dosis seftriakson dan sefiksim yang meningkat untuk memastikan
pengobatan yang efektif. PHAC terus merekomendasikan sefiksim oral tetapi
dengan dosis yang ditingkatkan dari 800 mg, atau IM seftriakson, dengan hanya
yang terakhir direkomendasikan untuk MSM dan infeksi faring. Rekomendasi ini
didasarkan pada perbedaan geografis MIC di negara, sementara memungkinkan
untuk perbedaan provinsi / wilayah dalam pedoman. Pedoman dari provinsi
Ontario, Amerika Serikat dan Eropa mendukung IM seftriakson sebagai satu-
satunya agen lini pertama untuk semua infeksi gonokokal. Sebagai catatan, Sanofi-
Pasteur baru-baru ini mengumumkan kekurangan sefiksim secara nasional yang
diprediksi berlangsung hingga Oktober 2015. Meskipun lembaga kesehatan
masyarakat provinsi memesan sefiksim khusus untuk pengobatan infeksi
gonokokus, pasokan mungkin tidak akan bertahan hingga akhir pemesanan kembali.
N. gonorrhoeae telah menunjukkan perubahan cepat dalam pola kerentanannya
selama bertahun-tahun. Sebagai tanggapan, badan-badan kesehatan masyarakat
tetap waspada dalam memantau evolusi organisme ini dan mempertahankan
pedoman terkini. Apoteker dapat memainkan peran dengan mendidik pasien mereka
sehubungan dengan kepatuhan, tindak lanjut, pemberitahuan pasangan dan strategi
untuk pencegahan penularan organisme yang selalu beradaptasi ini.

15
Daftar Pustaka
1. Leone PA. Epidemiologi, patogenesis dan manifestasi klinis infeksi Neisseria
gonorrhoeae. April 2013. Tersedia:
www.uptodate.com/contents/epidemiology-patho- genesis-dan-manifestasi
klinis-infeksi-neisseria-gonorrhoeae-? Source = see_link # H4 (diakses 8
November 2013).
2. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Pembaruan untuk Pedoman
Pengobatan Penyakit Menular Seksual CDC, 2010: sefalosporin oral tidak
lagi menjadi pengobatan yang dianjurkan untuk infeksi gonokokus.
MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2012; 61 (31): 590-4.
3. Badan Kesehatan Masyarakat Kanada. Pedoman Kanada tentang infeksi menular
seksual. Pembaruan 2013 Tersedia: www.phac-aspc.gc.ca/std-mts/sti-
its/cgsti-ldcits/section-5- 6-eng.php (diakses 29 Januari 2015).
4. Organisasi Kesehatan Dunia. Patogen bakteri yang ditularkan secara seksual yang
meningkatkan kekhawatiran resistensi antimikroba: Neisseria gonore.
Tersedia: www.who. int / csr / resources / publikasi / drugresist /
IIAMRmanual.pdf (diakses 8 November 2013).
5. Badan Kesehatan Masyarakat Kanada. Pedoman Kanada tentang infeksi menular
seksual. Juli 2013. Tersedia: www. phac-aspc.gc.ca/std-mts/sti-its/cgsti-
ldcits/section-5-6-eng. php # footnote-t1 (diakses 3 Desember 2013).
6. MacDonald NE, Stanbrook MB, Flegel K, et al. Gonore: apa yang terjadi akan
muncul. CMAJ 2011; 183: 1567.
7. Kondro W. Gonore yang tidak dapat diobati merajalela. CMAJ 2012; 184: E591.
8. Ison CA. Resistensi antimikroba pada infeksi menular seksual di negara maju:
implikasi untuk pengobatan rasional. Curr Opin Infect Dis 2012; 25: 73-8.
9. Badan Kesehatan Masyarakat Kanada. Ringkasan eksekutif— laporan infeksi
menular seksual di Kanada: 2009. Tersedia: www.phac-aspc.gc.ca/sti-its-
surv-epi/sum-som- eng.php (diakses 11 November 2013).
10. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Surveilans penyakit menular
seksual 2010. Tersedia: www.cdc. gov / std / stats10 / gonore.htm (diakses
8 November 2013).
11. Badan Ontario untuk Perlindungan dan Promosi Kesehatan (Ontario Public
Health). Pedoman untuk pengujian dan perawatan gonore di Ontario.
Toronto (ON): Printer Queen untuk Ontario; 2013. Tersedia:
www.publichealthontario.ca/en/ eRepository /
Guidelines_Gonore_Ontario_2013.pdf (diakses 25 Oktober 2013).
12. Swygard H, Sena AC, Cohen MS. Pengobatan infeksi gonokokus tanpa
komplikasi. Tersedia: www.uptodate.com/ content / pengobatan-infeksi-
tidak-rumit-gonokokal-s? DetectLanguage = id & sumber = search_result
& pencarian = go norrhea + perawatan & selectedTitle = 1% 7E150 &
penyedia = tidak ada Penyedia (diakses 9 November 2013).
13. Kesehatan Alberta. Pedoman manajemen penyakit Kesehatan Masyarakat yang
dapat diberitahukan. Juli 2012. Tersedia: www.health.alberta. ca /
dokumen / Pedoman-Infeksi-Gonococcal-2012.pdf (diakses 25 Oktober
2013).
14. Institut d'excellence nasional dan layanan sociaux Québec. Infeksi à Chlamydia
trachomatis dan infeksi à Neisseria gonorea. Tersedia:
www.inesss.qc.ca/fileadmin/ doc / INESSS / Outils / Guides_ITSS /
Guide_ITSS-Chlamydia_ gonorrhoeae_majaout2013_.pdf (diakses 25
Oktober 2013).

16
15. Pusat Pengendalian Penyakit BC. Infeksi yang ditularkan secara seksual pada
remaja dan dewasa 2014. Tersedia:
www.bccdc.ca/NR/rdonlyres/46AC4AC5-96CA- 4063-A563-
0BA9F4A0A6E9 / 0 / CPS_BC_STI_Treatment_
Guidelines_27082014.pdf (diakses 15 Oktober 2014).
16. Kementerian Kesehatan Saskatchewan. Pedoman untuk pengujian dan
perawatan gonore di Saskatchewan, 2014. Tersedia:
www.health.gov.sk.ca/adx/aspx/adxGetMedia. aspx? DocID = fb8126c0-
30ee-4a51-adfd-af986da1b106 & Med iaID = 8614 & Nama file = FAQ-
Gonore-GuidelinesforTest-ing-Treatment.pdf & l = Bahasa Inggris
(diakses 15 Oktober 2014).
17. Layanan Kesehatan dan Sosial Yukon. Pedoman pengobatan Yukon untuk infeksi
menular seksual (IMS) pada remaja dan dewasa 2010. Tersedia:
www.hss.gov.yk.ca/pdf/STI_TreatGuidelines2012_singles.pdf (diakses 25
Oktober 2013).
18. Kesehatan Manitoba. Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Kesehatan Utama.
Protokol penatalaksanaan penyakit yang dapat menular — gonore.
Januari 2012. Tersedia: www.gov.mb.ca/health/pub- lichealth / cdc /
protocol / gonore.pdf (diakses 25 Oktober 2013).
19. Bignell C, FitzGerald M, untuk Kelompok Pengembangan Pedoman. Pedoman
nasional Inggris untuk pengelolaan gonore pada orang dewasa. Int J STD
AIDS 2011; 22: 541-7. Tersedia: www.bashh.org/documents/3920.pdf
(diakses 3 Juni 2013).
20. Bignell C, Unemo M. 2012 pedoman Eropa tentang diagnosis dan pengobatan
gonore pada orang dewasa. Int J STD AIDS 2013; 24: 85-92.
21. Allen VG, Mitterni L, Seah C, dkk. Kegagalan pengobatan Neisseria
gonorrhoeae dan kerentanan terhadap sefiksim di Toronto, Kanada. JAMA
2013; 309: 163-70.
22. Martin I, Jayaraman G, Wong T, dkk. Tren resistensi anti-mikroba di Neisseria
gonorrhoeae diisolasi di Kanada: 2000-2009. Sex Transm Dis 2011; 38:
892-8.
23. Martin I, Sawatzky P, Allen V, dkk. Munculnya dan karakteristik isolat Neisseria
gonorrhoeae dengan kerentanan menurun terhadap seftriakson dan
sefiksim di Kanada: 2001-2010. Sex Transm Dis 2012; 39: 316-23.
24. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Proyek Pengawasan Isolat
Gonococcal. Tersedia: www.cdc.gov/std/gisp/ default.htm (diakses 24
Maret 2014).
25. Gratrix J, Bergman J, Egan C, dkk. Ulasan retrospektif dari kegagalan perawatan
gonore faring di Alberta, Kanada. Sex Transm Dis 2013; 40: 877-9.
26. Ohnishi M, T Saika, Hoshina S, dkk. Neisseria gonorrhoeae yang tahan terhadap
Seftriakson, Jepang. Emerg Infect Dis 2011; 17: 148-9.
27. Unemo M, Golparian D, Hestner A. Seftriakson treat- ment failure of pharyngeal
gonore verified by interna- tional recommendations, Sweden, July 10,
2010. Euro Surveill 2011;16:19792.
28. Unemo M, Golparian D, Syversen G, et al. Two cases of verified clinical failures
using internationally recommended first-line sefiksim for gonorrhoea
treatment, Norway, 2010. Euro Surveill 2010;15:19721.
29. Ison CA, Hussey J, Sankar KN, et al. Gonorrhoea treat- ment failures to sefiksim
and azitromisin in England. Euro Surveill 2011;16:19833.

17
30. Unemo M, Golparian D, Stary A, et al. First Neisseria gonorrhoeae strain with
resistance to sefiksim causing gon- orrhoea treatment failure in Austria,
2011. Euro Surveill 2011;16:19998.
31. Portilla I, Lutz B, Montalvo M, et al. Oral sefiksim versus intramuscular
seftriakson in patients with uncomplicated gonococcal infections. Sex
Transm Dis 1992;19:94-8.
32. Handsfield HH, McCormack W, Hook EW, et al. A comparison of single-dose
sefiksim with seftriakson in the treatment of uncomplicated gonore. N
Engl J Med 1991;325:1337-41.

18

Anda mungkin juga menyukai