Makalah Presentasi Bisnis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

A.

PENGANTAR
Apapun bentuknya, setiap bisnis yang dilakukan sangat tergantung kepada
kemampuan orang-orangnya dalam berkomunikasi termasuk di dalam presentasi
bisnis. Presentasi bisnis harus dilakukan secara efektif untuk menarik perhatian
khalayak. Oleh karena itu, presentasi bisnis yang efektif di dalamnya harus memuat
hal-hal sebagai berikut :

Tidak Hanya Untuk Tetapi Lebih Penting Lagi Untuk

 Memberikan informasi  Membangkitkan antusiasme

 Memutuskan  Melakukan persuasi

 Memberi ilustrasi  Mengajukan pertanyaan


 Mendiskusikan  Memotivasi

Presentasi bisnis yang baik jelas memerlukan perencanaan yang jelas dan terukur.
Presentasi bisnis tidak hanya sekedar berkomunikasi seperti biasa, tetapi presentasi
bisnis merupakan presentasi dengan tujuan mempengaruhi dan mempersuasi
khalayak untuk mau mengikuti apa yang dikatakan.

Presentasi bisnis memiliki tiga tujuan dasar yang sama yaitu: untuk memberi
informasi, untuk membujuk dan membangun niat baik. Seperti pesan tertulis,
sebagian besar presentasi lisan memiliki lebih dari satu tujuan.

Presentasi yang informatif, menginformasikan atau mengajari audiens. Sesi


pelatihan dalam suatu organisasi merupakan tujuan utama yang informatif. Tujuan
yang kedua adalah untuk membujuk karyawan baru untuk mengikuti prosedur
organisasi, daripada melakukan sesuatu dengan cara mereka sendiri, dan untuk
membantu mereka menghargai budaya organisasi.

Presentasi persuasif, memotivasi audiens untuk bertindak atau percaya. Memberi


informasi dan bukti adalah cara persuasi yang penting. Selain itu, pembicara harus
membangun itikad baik dengan tampil kredibel dan simpatik terhadap kebutuhan
audiens. Sasaran dalam banyak presentasi adalah suara atau keputusan yang
menguntungkan. Misalnya, pembicara yang membuat presentasi bisnis, banyak yang
mencoba membujuk audiens untuk menyetujui proposal mereka, untuk mengadopsi

1
ide-ide mereka, atau untuk membeli produk mereka. Terkadang tujuannya adalah
untuk mengubah perilaku atau sikap atau untuk memperkuat sikap yang ada.

Presentasi untuk membangun niat baik (goodwill) yaitu menghibur dan


memvalidasi audiens. Misalnya, dalam pidato setelah makan malam, para penonton
membutuhkan suatu hiburan. Presentasi pada pertemuan penjualan dapat dirancang
untuk mengelus ego audiens dan untuk memvalidasi komitmen mereka terhadap
tujuan organisasi.

Agar presentasi bisnis mencapai sasaran dan harapan kita, maka dalam
pelaksanaannya harus mempertimbangkan beberapa aspek, di antaranya,
menciptakan suasana yang tepat, dapat mengenal dengan baik siapa audiensnya, dan
apa saja yang harus kita persiapkan, seperti materi, peralatan, dan juga penampilan
yang prima.

B. TUJUAN PERSENTASI BISNIS


Seorang pembicara yang melakukan presentasi di hadapan audience tentunya
memiiki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang
pembicara perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik itu yang berkaitan
dengan persiapan mental, pemahaman materi yang ingin disampaikan, alat bantu yang
digunakan dan pemahaman yang baik terhadap audiens. Secara umum, presentasi
bisnis memiliki empat tujuan pokok yaitu: (1) menginformasikan pesan-pesan bisnis
kepada audiens, (2) menghibur audiens, (3) menyentuh emosi audiens, dan (4)
memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu.

1. Menginformasikan Pesan-pesan Bisnis kepada Audiens


Salah satu tujuan presentasi bisnis yang paling umum adalah menyampaikan atau
menginformasikan (inform) pesan-pesan bisnis kepada audiens (audience). Pesan-
pesan bisnis yang disampaikan tentu saja harus menarik, sederhana, mudah dipahami,
dan enak di dengar oleh audiens. Dalam menginformasikan pesan-pesan bisnis kita
juga harus menghindari bentuk-bentuk presentasi yang membosankan, monoton,
tidak jelas dan menggunakan bahasa yang sulit dipahami oleh para audiens.

2
2. Menghibur Audiens
Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga mempunyai tujuan untuk
menghibur (entertain) audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan presentasi bisnis
seorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor segar yang mampu
menghidupkan suasana. Namun demikian, susasan dalam presentasi bisnis juga perlu
dikendalikan jangan sampai lepas kendali. Seorang pembicara yang sudah
berpengalaman akan mengetahui kapan ia harus mengubah ritme presentasi dan kapan
harus memasukkan humor-humor penyegar suasana. Yang perlu untuk diingat adalah
bahwa humor yang diselipkan dalam suatu presentasi bisnis hanyalah sebagai
selingan saja dan bukan yang utama.

3. Menyentuh Emosi Audiens


Selain memberi informasi dan menghibur, presentasi bisnis juga memiliki tujuan
untuk dapat menyentuh emosi audiens. Seorang pembicara yang berpengalaman
tentunya tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang mampu menyentuh
emosi audiens.
Dengan gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu
menggugah emosi audiens. Sebagai contoh, seorang pembicara bisa saja menggugah
emosi audiens untuk bersemangat, terharu atau hanyut dalam keprihatinan melalui
ekspresi yang dimunculkan oleh seorang pembicara.

4. Memotivasi Audiens untuk Bertindak


Tujuan terakhir presentsi bisnis adalah memberikan motivasi (motivation) kepada
audiens untuk melakukan atau bertindak sesuatu sesuai yang dikhendaki pembicara.
Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu membicarakannya secara
eksplisit bukan menggunakan bahasa basa-basi. Dalam arti bahwa apa yang
diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi. Sebagai
contoh, pembicara menghimbau para karyawan untuk mempertegas komitmennya
meningkatkan disiplin kerja, meningkatkan daya saing perusahaan melalui
peningkatan kualitas produk dan sejenisnya.

3
C. PERSIAPAN PRESENTASI BISNIS
Dalam bidang apapun, keberhasilan dapat diraih apabila persiapan dilakukan
dengan baik. Begitu halnya dengan presentasi bisnis, presentasi bisnis yang baik
hanya akan dapat dicapai jika persiapan untuk melakukan presentasi tersebut
dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini persiapan yang diperlukan untuk
presentasi bisnis mencakup beberapa antara lain:

1. Penguasaan terhadap Topik atau Materi yang akan Dipresentasikan


Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah
satu syarat penting agar apa yang ingin disampaikan kepada audiens dapat
mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan
bukan saja menjadi penghambat penyampaian pesan kepada audiens, tetapi juga
akan memberikan citra (image) yang kurang baik bagi pembicara yang
bersangkutan. Oleh karena itu pembicara (presenter) harus menguasai materi
tersebut dengan baik sebelum melakukan presentasi di hadapan audiens.

2. Penguasaan Berbagai Alat Bantu Presentasi dengan Baik


Disamping penguasaan materi dengan baik, yang juga penting adalah
bagaimana seorang pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat bantu
presentasi bisnis demi pencapaian tujuan yang dikhendaki. Berbagai alat bantu
presentasi bisnis yang dapat digunakan antara lain: whiteboard, spidol, overhead
projektor (OHP), slide, komputer, bagan, flip chart, kamera video, tape, televisi,
dan LCD projector.

3. Menganalisis Audiens
Agar tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik, seorang
pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui
pendekatan bertanya dengan menggunakan kata seperti: apa, siapa, di mana,
kapan, mengapa, dan bagaimana. Dengan melakukan hal tersebut, seorang
pembicara akan dapat mengidentifikasi siapa sebenarnya audiens yang dimaksud
sehingga dapat melakukan berbagai persiapan antisipatif.

4
4. Menganalisis Berbagai Lingkungan Lokasi atau Tempat untuk Presentasi
Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan,
seorang pembicara perlu mengenal lebih dekat lingkungan lokasi atau tempat ia
akan melakukan presentasi bisnis. Pemahaman terhadap lingkungan atau suasana
lokasi untuk presentasi bisnis tersebut akan memberikan kemudahan kepada
seorang pembicara dalam mengatur alat bantu presentasi yang sesuai degan
suasana lokasi tersebut.

D. ALAT BANTU PRESENTASI BISNIS


Pemilihan alat bantu audio visual presentasi yang akan digunakan sangat
bergantung pada sejauh mana seorang pembicara mampu menganalisis materi,
audiens, maupun suasana lokasi dimana seorang pembicara akan melakukan
presentasi bisnis. Alat bantu presentasi cukup banyak variasinya, mulai dari alat bantu
presentasi yang konvensional sampai dengan yang modern atau kontemporer.
Berbagai alat bantu presentasi bisnis mencakup antara lain: blackboard, whiteboard,
flip charts, transparansi overhead projector, slide, papan tulis elektronik, VCR, panel
LCD, LCD projector. Masing-masing alat bantu pesentasi bisnis tersebut memiliki
keunggulan dan kelemahan yang dapat dijelaskan berikut ini.

1. Papan Tulis Hitam dan Putih (Blackboard dan Whiteboard)


Papan tulis hitam (blackboard) merupakan slah satu alat bantu presentasi
yang sudah cukup kuno, sehingga kini alat bantu tersebut relatif jarang digunakan.
Selain papan tulis hitam, saat ini muncul papan tulis putih (whiteboard) yang
banyak digunakan di berbagai perkantoran bisnis maupun nonbisnis. Berikut ini
adalah keumggulan dan kelemahan dari alat bantu ini.

Keunggulan :
 Fleksibilitas dalam penulisannya
 Kemudahan dalam melakukan koreksi
 Dapat merangkum pendapat peserta maupun pembicara pada saat yang sama

5
Kelemahan:
 Tulisan tangan seringkali sulit dibaca
 Pembicara menutupi peserta saat menulis
 Pembicara tidak dapat menulis dan berbicara pada saat yang sama
 Tersedianya papan tulis terbatas sehingga apabila sudah penuh harus dihapus
terlebih dahulu
 Tidak efektif untuk peserta yang berjumlah lebih dari 15 orang.

2. Flip Charts
Flip charts adalah sebuah papan yang dilengkapi dengan lembaran-
lembaran kertas berukuran besar. Apabila lembar kertas pertama sudah penuh,
pembicara dapat membuka lembar berikutnya yang masih kosong. Alat bantu
presentasi ini memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut.

Keunggulan:
 Fleksibilitas dalam penulisan
 Pembicara dapat mempersiapkan penulisannya sebelum presentasi
 Pembicara dapat merujuk catatan (lembar kertas) sebelumnya
 Biaya relatif murah
 Dapat diletakkan dimana saja

Kelemahan:

 Sukar dibaca karena keterbatasan tulisan tangan


 Pembicara sering menutupi peserta saat menulis
 Mutu kertas yang jelek dan kemungkinan spidol yang digunakan macet
 Biasanya kertas flip charts hanya digunakan untuk sekali presentasi saja
 Tidak cocok untuk peserta yang lebih dari 20 orang

3. Transparansi Overhead Projector (OHP)


Transparansi OHP merupakan alat bantu presentasi yang cukup populer
bagi para pembicara. Di berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Inggris,
Australia, dan Kanada, sekitar 57% lembar transparansi dihasilkan dengan mesin

6
fotokopi dan selalu dibuat dengan mesin ketik atau bahkan teks tulisan tangan.
Hanya 29% transparansi yang dibuat dari artwork dan 32% dari grafik komputer.

Keunggulan:
 Cepat dan murah jika menggunakan fotokopi
 Dapat dibuat dengan artwork dengan kualitas tinggi, tetapi biayanya relatif
mahal
 Visual dapat dioperasika secara cepat dan mudah diubah meskipun beberapa
saat sebelum presentasi dimulai
 Overhead projector umumnya banyak tersedia di berbagai tempat pertemuan
atau pelatihan

Kelemahan:
 Kualitas transparansinya jelek jika teksnya ditulis dengan tangan
 Umumnya hasil fotokopi adalah hitam putih
 Menimbulkan distorsi gambar manakala OHP tidak fokus
 Pergantian manual seringkali mengganggu pembicara dan dapat mengalihkan
pembicaraan
 Transparansi sangat peka dengan bekas sidik jari dan mudah rusak

4. Slide
Sekitar tahun 1980-an slide cukup populer bagi alat bantu presentasi. Slide
merupakan alat bantu presentasi berupa foto, grafis atau gabungan keduannya.
Kualitas gambar dan tampilan yang disajikan dengan slide cukup baik dan juga
praktis. Dalam perkembangannya, slide berukuran 35 mm ini dapat
dikombinasikan dengan personal computer (PC). Silde juga memiliki keunggulan
dan kelemahan yaitu sebagai berikut

Keunggulan:
 Slide foto warna mudah pembuatannya
 Slide grafis berkualitas tinggi dapat dihasilkan oleh PC

7
 Terlindung dari sidik jari dan kerusakan jika didimpan dalam tempat
penyimpanan yang terbuat dari kaca.
 Dapat dimungkinkan slide dengan 3D dan efek khusus lainnya
 Saat ini menjadi lebih praktis, karena dapat disimpan dalam flashdisk dan juga
dapat disimpan di e-mail

Kelemahan:
 Proses produksi slide film 35 memerlukan waktu cukup lama
 Harganya relatif mahal

5. Papan Tulis Elektronik


Papan tulis elektronik telah dikembangkan dengan menawarkan berbagai
kemudahan yang banyak digunakan di kantor, konferensi dan ruang pelatihan.
Papan tulis elektronik tersebut memiliki motor listrik untuk menggulung layar
sehingga muncul bagian bersih yang baru. Layar papan tulis tersebut dapat
dihubungkan dengan printer yang dapat mencetak tulisan yang ada di layar
tersebut. Papan tulis elektronik cocok untuk kegiatan diskusi kecil atau sejenisnya.
Alat bantu presentasi ini juga memiliki berbagai keunggulan dan kelemahan
sebagai berikut.

Keunggulan :
 Fleksibilitas dalam penulisan materi
 Koreksi dapat dilakukan dengan mudah
 Mampu menampilkan tulisan pembicara dan peserta pada layar tersebut
 Hasil cetakan dapat disimpan maupun diedarkan kepada peserta

Kelemahan:
 Terkadang sulit untuk dibaca karena menggunakan tulisan tangan
 Peserta seringkali terhalang oleh pembicara saat menulis
 Pembicara tidak dapat menulis dan berbicara pada saat bersamaan sehingga
arus ritme terganggu
 Seringkali pembicara menghadapi kesulitan dalam operasionalnya

8
6. Video Cassette Recorder (VCR)
Video Cassette Recorder (VCR) dapat digunakan sebagai sarana untuk
melakukan presentasi bisnis. VCR dapat digunakan untuk merekam berbagai
program pelatihan atau kegiatan-kegiatan tertentu sebagai bahan studi kasus,
dalam format kaset video. Secara umum, kaset video memiliki tiga macam format
yaitu PAL, NTSC, dan SECAM. Alat bantu ini memiliki keunggulan dan
kelemahan sebagai beikut.

Keunggulan :
 Sangat praktis
 Monitor TV dan VCR cukup banyak tersedia di perkantoran
 Video dapat menambah penguasaan materi dan sekaligus hiburan
 Tersedia pokok materi subjek secara luas termasuk pelatihan perusahaan dan
program motivasional

Kelemahan:
 Kualitas tampilan lebih rendah jika diproyeksikan dalam layar lebar
 Perlu kecermatan dalam memilih peralatan dan jenis video yang akan
digunakan
 Untuk peserta yang relative banyak, sarana video kurang efektif
 Diperlukan tenaga ahli khusus untuk operator video

7. Panel LCD
Panel Liquid Crystal Display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar
komputer jenis laptop, yakni transparan. Untuk dapat beroperasi, layar LCD
dihubungkan dengan port monitor bagian belakang komputer dan bertindak
sebagai layar komputer biasa yang menayangkan data atau gambar. Panel LCD
baru dapat berfungsi bila dihubungkan dengan personal computer (PC). Panel
LCD ini juga memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut.

Keunggulan :
 Proyeksi data secra langsung dari PC secara “real time”
 Proyeksi langsung memungkinkan tingkat interaktifnya semakin tinggi
9
 Panel LCD dapat diletakkan di bagian atas dari proyektor overead standar

Kelemahan :
 Panel LCD versi lama cenderung menghasilkan kualitas gambar yang jelek
 Keterbatasan kualitas gambar dari proyektor overhead karena rendahnya
kekuatan watt
 Ada 3 peralatan yang diperlukan seperti komputer, proyektor overhead dan
panel LCD

8. Proyektor LCD
Proyektor LCD merupakan salah satu alat bantu presentasi yang banyak
digunakan oleh organisasi atau lembaga bisnis dan nonbisnis. Dalam
perkembangannya,, proyektor LCD dari waktu ke waktu mengalami
perkembangan yang semakin baik. Perkembangannya dapat dilihat dari bentuk
atau tampilan produk yang semakin baik dan ramping. Proyektor LCD juga
memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut.

Keunggulan :
 Tampilan data dilakukan secara “real time”
 Presentasi bisa dilakukan secara interaktif dengan audiens
 Dengan software presentasi, tampilan presentasi menjadi semakin menarik
karena yang ditampilkan dpat berupa data, teks, suara, dan video

Kelemahan :
 LCD versi lama cenderung menghasilkan kualitas gambar yang kurang bagus
 Harga LCD proyektor masih relative mahal, meskipun dari waktu ke waktu
cenderung harganya turun
 Peralatan yang diperlukan seperti komputer, LCD proyektor, dan layar
 Kadangkala terjadi ketidaksesuaian antara merek LCD proyektor tertentu
dengan komputer yang digunakan

10
E. ANALISIS AUDIENS
Dalam menganalisis audiens seorang pembicara harus mampu menjawab enam
pertanyaan mendasar berikut ini.
1. Siapa Audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu
berbicara. Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari para audiens,
pembicara semakin mudah melakukan presentasi secara tepat. Audiens tersebut
dapat ditinjau dari berbagai hal, misalnya dari sisi pekerjaan atau jabatan, status,
pekerjaan, usia, jenis kelamin, agama, asal daerah, pendidikan, dan sebagainya.

2. Apa Yang Diinginkan Audiens?


Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan,
pembicara yang baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens. Dengan
memahami apa yang menjadi harapan audiens, seorang pembicara tentunya akan
berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan presentasi sebaik mungkin,
sehingga dapat memuaskan keinginan audiens.

3. Di Mana Melakukan Presentasi?


Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat presentasi dilakukan sangat
penting. Pemahaman tempat presentasi akan membantu pembicara untuk
menyusun strategi yang tepat. Misalnya, apakah tempat presentasi bisnis
dilakukan di kota atau desa, apakah ruangan untuk presentasi ber-AC atau tidak,
apakah presentasi bisnis dilakukan sebelum atau sesudah makan siang, apakah
presentasi bisnis menggunkan podium, meja, atau gaya panggung.

4. Kapan Melakukan Presentasi?


Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan
melakukan presentasi bisnis (rincian mengenai tanggal, bulan, hari, dan jam
berapa).
Dengan demikian kapan seseorang harus melakukan presentasi, paling
tidak ia akan mempersiapkan strategi atau trik-trik apa yang paling tepat untuk
melakukan presentasi bisnis tersebut.

11
5. Mengapa Melakukan Presentasi?
Sebelum melakukan presentasi bisnis, seorang pembicara harus mampu
menjawab pertanyaan mengapa harus melakukan presentasi bisnis. Jawaban atas
pertanyaan tersebut tentunya akan sangat bervariasi antara seseorang dengan yang
lain. Bagi seseorang, presentasi bisnis dilakukannya karena memang ada
informasi penting yang harus segera dipresentasikan kepada pihak lain (audiens).

6. Bagaimana Melakukan Presentasi?


Seorang pembicara yang satu dengan pembicara yang lain tentunya
memiliki strategi presentasi bisnis yang berbeda-beda. Misalnya, presentasi
dilakukan dengan memegang catatan atau naskah lengkap, mengunakan
transparasi overhead, slide, proyektor LCD, komputer multimedia atau lainnya.
Berdasarkan beberapa pertanyaan mendasar tersebut temukan jawaban-
jawaban secara spesifik. Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh,
semakin matang persiapan yang dapat dilakukan. Oleh karena itu, diharapkan
presentasi bisnis yang dilakukan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki oleh pembicara.

F. ANALISIS BAHASA TUBUH


Dalam presentasi bisnis, sebenarnya bukan saja ucapan pembicara yang menjadi
perhatian, tetapi juga munculnya gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan oleh
pembicara. Gerakan-gerakan tubuh (bahasa tubuh /body language) yang dilakukan
oleh pembicara pada saat melakukan presentasi bisnis termasuk salah satu bentuk
komunikasi non verbal.
Gerakan-gerakan yang sering dilakukan pembicara dalam melakukan presentasi
bisnis antara lain meliputi ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, gerakan tangan,
gerakan bahu, gerakan kepala, dan cara berdiri.

1. Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah merupakan salah satu bahasa tubuh yang dapat
memebrikanm arti senang, sedih, cemberut atau marah. Wajah dapat
mengungkapkan emosi dirinya dengan polos, apa adanya tanpa harus ditutup-

12
tutupi. Oleh karena itu, pada saat melakukan presentasi bisnis seorang pembicara
perlu berlatih bagaimana menampilkan ekspresi wajah untuk mengekspresikan
kesenangan, kesedihan atau kemarahan terhadap sesuatu.

2. Senyuman
Tidak ada komunikasi yang lebih handal di antara manusia selain senyum.
Menurut suatu penelitian, orang yang mudah tersenyum lebih bahagia daripada
mereka yang tidak pernah tersenyum. Kedengarannya memang masuk akal. Kini,
para ilmuwan telah membuktikan bahwa orang yang tersenyum menunjukkan
bahwa ia merasa yakin, senang, dan nampak mampu mengendalikan emosinya.
Senyum dapat menghapus beda pendapat, mengobati perasaaan sakit,
memulai hubungan, meyakinkan teman, dan menyampaikan penghargaan. Dalam
presentasi bisnis, senyum dapat membuat penampilan lebih bersahabat dan
membangun hubungan lebih akrab dengan audiens. Oleh karena itu, senyum
selama melakukan presentasi bisnis memiliki arti yang sangat penting.

3. Kontak Mata
Kontak mata (eye contact) yang efektif dan efisen adalah ciri-ciri
profesionalitas pembicara. Menurut Leonardo da vinci, mata adalah cerminan
jiwa. Mata juga menunjukkan apa yang dirasakan dalam hati. Mata yang terbuka
lebar menunjukkan keyakinan diri seseorang, sedangkan mata yang setengah
tertutup memberi kesan adanya keraguan atau kesangsian. Oleh karena itu, kontak
mata yang baik akan membantu penyampaian pesan-pesan kepada audiens.

4. Gerakan Tangan
Gerakan tangan pada saat melakukan presentasi bisnis akan dapat
membantu pembicara untuk lebih meyakinkan atau memperkuat topik bahasan
tersebut. Jangan sekali-sekali menunjuk ke arah audiens dengan jari telunjuk,
karena pada umumnya tindakan tersebut dianggap kurang sopan.
Gerakan tangan yang dilakukan pembicara saat melakukan presentasi
bisnis bermacam-macam, sesuai dengan tujuan yang dikhendaki. Misalnya,
pembicara menggerakkan tangan secara terbuka untuk menunjukkan kejujuran
atau keterbukaan,tangan mengepal yang diarahkan ke muka seseorang untuk

13
menunjukkan suatu ancaman atau marah, dan memasukkan tangan ke dalam saku
untuk menunjukkan suatu sikap tidak yakin atau terlalu santai

5. Gerakan Bahu
Gerakan bahu pembicara dalam melakukan presentasi bisnis untuk
menujukkan kepercayaan diri atau menyerah. Gerakan bahu tegak yang diiringi
dengan kepala ke atas untuk menujukkan suatu sikap yang penuh percaya diri atau
siap untuk tampil. Sedangkan, bahu yang terkulai yang diikuti dengan kepala
menunduk untuk menujukkan suatu sikap yang kurang bergairah,tidak siap atau
menyerah.

6. Gerakan Kepala
Gerakan kepala bagi pembicara dapat digunakan untuk menunjukkan
sikap setuju atau menolak sesuatu. Misalnya, pembicara menganggukkan kepala
untuk menunjukkan sikap setuju atau mengiyakan sesuatu. Sebaliknya, pembicara
yang menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap tidak setuju atau menolak
sesuatu.

7. Cara Berdiri
Berdiri dalam melakukan presentasi bisnis merupakan hal yang positif
terutama karena posisi seseorang nampak menjadi lebih tinggi dan mempermudah
gerak pernapasan. Cara pembicara berdiri dihadapan audiens merupakan salah
satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan presentasi bisnis. Berdirilah
dengan bahu secara tegap, tegakkan dada dan bernafaslah dengan perut,
condongkan kepala sedikit ke depan, bukalah kedua tangan dan jangan
membungkuk.

G. PENINJAUAN LOKASI
Peninjauan lokasi bagi pembicara merupakan salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan sebelum melakukan presentasi bisnis. Sering kali, pembicara
memasuki ruangan presentasi bisnis tanpa peninjauan sebelumnya. Hal ini akan dapat
mengganggu kelancaran presentasi bisnis tersebut. Misalnya, penyediaan sound
system termasuk mikrofon, bagaimana mengoperasikan alat bantu visual presentasi

14
bisnis, seperti : overhead projector, LCD projector, dan VCR. Mengingat berbagai
alat bantu presentasi bisnis memiliki merek yang berbeda-beda, posisi/letak untuk
menghidupkan dan mematikan atau tombol untuk memfokuskan gambar dan lain-lain
juga berbeda.
Di samping mengetahui posisi alat bantu presentasi bisnis, peninjauan lokasi juga
mencakup antara lain tempat duduk dan tata letaknya, ruangan ber-AC atau tidak, tata
lampu, podium, posisi layar, posisi proyektor, dan sejenisnya. Tata letak untuk tempat
duduk dalam presentasi bisnis biasanya bermacam-macam, seperti berjajar
menghadap ke depan, membentuk huruf U, membentuk huruf V, atau melingkar.
Disamping itu juga, sebelum melakukan presentasi bisnis pembicara perlu
melakukan pengecekan terhadap posisi podium, apakah posisinya sudah tepat dan
tidak mengganggu pandangan audiens yang hadir. Penempatan posisi layar atau
proyektor yang tidak tepat juga akan mempengaruhi atau mengganggu proses
penyampain pesan bagi audiens.

H. PERCAYA DIRI
Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan presentasi bisnis adalah adanya
faktor percaya diri yang kuat dari pembicara. Pembicara yang tidak memiliki rasa
percaya diri yang kuat akan berdampak pada penyampaian presentasi bisnis yang
asal-asalan sehingga tidak mencapai sasaran yang diinginkan.

Ketidakpercayaan diri seorang pembicara dalam suatu presentasi bisnis


diekspresikan dalam berbagai macam sikap atau perilaku gemetar, bicara terputus-
putus, tangan berkeringat dingin, mulut kering, terlalu banyak liur, tersenggal-
senggal, dan tenggorokan tersumbat. Ada beberapa cara untuk mengendalikan hal-hal
tersebut:

 Gemetar
Tangan dan lutut yang gemetaran bukanlah disebabkan oleh adanya rasa takut. Itu
merupakan suatu proses homeostatik dari badan yang membuang kelebihan
energi. Janganlah mencoba mengendalikan proses ini dengan mencengkram
mimbar atau memasukkan tangan kedalam saku karena akan semakin memparah
masalah, gunakan kelebihan energi tersebut secara positif dengan melakukan

15
gerakan tubuh yang termotivasi oleh apa yang sedang disampaikan kepada
audiens, biarkan gerakan-gerakan itu terjadi secara wajar.

 Bicara terputus-putus
Jika saat presentasi bisnis seorang pembicara kehilangan urutan pemikiran atau
terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata dengan audiens, ambil nafas
dalam-dalam, hembuskan nafas secara perlahan-lahan, sambil melihat catatan-
catatan kecil. Selanjutnya, fokuskan perhatian pada apa yang sedang disampaikan
atau dipresentasikan, dan bukannya apa yang terlupakan.

 Mulut Kering
Jika pada saat pembicara melakukan presentasi bisnis dan terasa mulut kering,
sebaiknya segera minta disediakan segelas air minum dengan cara langsung atau
tidak langsung. Kalau air minum sudah tersedia, pembicara dapat langsung
minum secukupnya. Disamping itu, pada saat presentasi bisnis hindari
mengunyah permen atau sejenisnya, karena hal itu dapat mengganggu artikulasi
(pengucapan kata) dan dapat tertelan tanpa sengaja. Hal ini dapat mengganggu
proses presentasi bisnis yang sedang berlangsung.

 Tenggorokan Tersumbat
Apabila seorang pembicara yang melakukan presentasi bisnis tiba-tiba
tenggorokan terasa tersumbat, sebaiknya belajarlah menguap diam-diam sambil
tundukkan kepala, katupkan bibir, buka bagian belakang tenggorokan, dan tarik
udara masuk lewat hidung. Cara tersebut merupakan salah satu bentuk latihan
untuk melepaskan ketegangan yang terbentuk dalam tengorokan.

 Tersengal-sengal
Apa yang dilakukan bila pada saat melakukan presentasi bisnis, tiba-tiba
pernafasan pembicara terganggu atau tersengal-sengal? Jangan cemas, tundukan
kepala dan alihkan fokus anda dari audiens. Lipatkan lengan kiri menyilang
bagian bawah perut, kendurkan bahu, tarik nafas dalam-dalam kebagian bawah

16
perut, dan hembuskan nafas perlahan lahan lewat bibir. Latihan pernapasan
tersebut akan dapat membuat anda lebih santai.

Percaya diri merupakan salah satu prasyarat bagi keberhasilan suatu presentasi
bisnis. Peter Urs Benders dalam buku “Secrets of Power Presentations” memberikan
resep bagaimana seseorang pembicara mampu mengembangkan percaya diri, yaitu :
 Saat sedang diperkenalkan, tersenyumlah dan pandanglah sekilas semua audiens
dan kemudian kepada orang yang mengatakan segala yang baik dari anda ( yang
memperkenalkan anda). Jangan menunduk.
 Mulailah perlahan-lahan, dengan punggung dan dagu tegak, kemudian
percepatlah secara bertahap.
 Bukalah presentasi dengan mengatakan sesuatu secara sungguh-sungguh.
 Mengakui lebih tahu tentang topik tersebut daripada para pendengar (audiens).
 Pakailah pakaian anda yang terbaik.
 Yang terpenting, hiasi wajah dengan senyuman, maka tubuh pun akan merasa
positif. Teruslah berkata pada diri sendiri betapa nyamannya perasaan anda.

I. Berlatih Presentasi Bisnis


Setelah memahami secara garis besar tentang prinsip-prinsip presentasi bisnis,
langkah selanjutnya yang paling penting yaitu berlatih (praktik) presentasi bisnis.
Berlatih presentasi bisnis dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan di dalam
organisasi bisnis, mulai dari lingkup kecil sampai lingkup yang lebih luas.
Agar presentasi bisnis yang dilakukan oleh pembicara dapat mencapai sasarannya,
perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini.
 Identifikasi Audiens.
 Buatlah Pokok-pokok pikiran presentasi bisnis.
 Tulislah teks presentasi bisnis secara lengkap.
 Buatlah rangkuman teks presentasi bisnis ke dalam sub-subjudul.
 Tulislah ke dalam kartu ukuran kartu pos.

Secara lebih rinci, bahasan tiap-tiap poin tersebut dapat dijelaskan berikut ini.

17
1. Identifikasi Audiens
Langkah pertama yang perlu diperhatikan dalam melakukan presentasi bisnis
adalah mengidentifikasi siapa audiens anda. Audiens anda bisa saja dari kalangan
manajer (pemasaran,produksi,keuangan,personalia), kepala departemen, supervisor,
atau karyawan. Di samping apa posisi atau jabatan audiens, seorang pembicara perlu
juga mengantisipasi apa yang diharapkan audiens serta bagaimana solusinya.
Pemahaman terhadap audiens secara tepat akan mempermudah pembicara dalam
melakukan presentasi bisnis.

2. Menyiapkan Pokok-Pokok Pikiran


Selain menganalisis siapa audiensnya, langkah berikutnya yang perlu
diperhatikan adalah mempersipkan pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan
dalam suatu presentasi bisnis. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah
mempersiapkan poin-poin penting apa saja yang perlu disampaikan dalam presentasi
bisnis. Dengan kata lain, pokok-pokok pikiran tersebut masih bersifat global atau
umum sehingga masih diperlukan adanya pengembangan lebih lanjut.

3. Menulis Teks Lengkap


Apabila pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan dalam presentasi bisnis
sudah disiapkan, langkah selanjutnya adalah bagaimana mengembangkan pokok-
pokok pikiran tersebut menjadi lebih rinci sehingga menjadi suatu naskah/teks yang
lengkap akan menambah percaya diri bagi pembacanya. Namun, yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana menyampaikan materi tersebut kepada audiens
dengan cara-cara yang menarik dan tidak membosankan. Dalam hal ini, seorang
pembicara memerlukan seni presentasi yang baik yang mampu menggungah
perhatian audiens.

4. Menyiapkan Rangkuman Ke Dalam Sub-Subjudul


Selain menyiapkan teks lengkap, cara lain yang bisa dilakukan adalah membuat
semacam kerangka atau rangkuman naskah secara garis besarnya. Dalam rangkuman
harus mencakup poin-poin penting yang ingin disampaikan dan dapat dikembangkan
sampai pada sub-subjudul. Cara ini dapat dilakukan bila pembicara termasuk orang

18
yang memiliki cukup pengalaman dalam menghadapi publik, jadi bukanlah sebagai
pemula atau masih taraf belajar.

5. Menulis Ke Dalam Kertas Ukuran Kartu Pos


Cara yang terakhir dalam mempersiapkan presentasi bisnis adalah dengan
menuliskan poin-poin penting yang ingin disampaikan ke dalam kertas berukuran
kartu pos. Hal ini dapat dilakukan, khususnya bagi mereka yang sudah berpengalaman
menyampaikan presentasi di hadapan audiens. Cara ini merupakan yang paling
praktis, sederhana, dan terkesan bersifat informal.

19

Anda mungkin juga menyukai