SFAC No.1,2,5 & 6
SFAC No.1,2,5 & 6
SFAC No.1,2,5 & 6
Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan
bagaimana formatnya. Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber ekonomi
perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan
SFAC no. 2 yang diterbitkan Mei 1980
B. Constraint
Dalam menyediakan laporan keuangan yang berguna harus
dipertimbangkan 2 batasan (constraint) yaitu:
1. Cost – Benefit (Pervasive Constraint)
Cost dalam menyediakan laporan keuangan harus ditimbang dengan
benefit yang di dapat dari menggunakan laporan tersebut.
AICPA Special Committee membuat batasan untuk membatasi biaya
pelaporan:
Laporan harus tidak memuat informasi diluar kemampuan
manajemen atau yang mana manajemen bukan sumber terbaik
dari laporan tersebut, sebagai contoh laporan mengenai
competitor.
Manajemen harus tidak diminta untuk melaporkan informasi
yang secara signifikan akan merugikan posisi kompetisi
perusahaan
Manajemen harus tidak diminta untuk menyediakan forecasted
financial statements, manajemen hanya menyediakan informasi
yang membantu user meramalkan sendiri kondisi keuangan
perusahaan di masa dating.
Manajemen hanya dibutuhkan melaporkan informasi yang
diketahuinya, ini berarti manajemen tidak berkewajiban
mengumpulkan informasi yang tidak dipunyai, dibutuhkan, dalam
menjalankan bisnis.
Beberapa elemen dari laporan keuangan harus dilaporkan apabila
user dan manajemen setuju untuk dilaporkan – sebuah konsep
flexible reporting
Perusahaan tidak diharuskan untuk melaporkan laporan forward-
looking, kecuali ada sesuatu faktor aturan yang memaksa
perusahaan membuatnya.
a. Relevance
Laporan keuangan bias disebut relevan bila:
1) Dapat memberikan gambaran masa lalu (Feedback
Value)
2) Dapat memberikan gambaran masa depan (Predictive
Value)
3) Tepat waktu (Timeliness)
b. Reliability
Reliabilitas laporan keuangan disebut reliabel jika dapat
diverifikasi, representational faithfulness, dan neutral
1) Neutrality
Laporan keuangan bersifat netral, contohnya laporan
keuangan untuk intern dan laporan keuangan untuk pajak
seharusnya netral (sama)
2) Verifiability
Laporan keuangan harus bias diverifikasi oleh metoda
akuntansi lain dan hasilnya sama
3) Representational Faithfulness
Laporan keuangan harus dapat dipercaya, angka dan
penjelasan yang dilaporkan adalah apa yang memang
terjadi.
c. Comparability
Laporan keuangan akan lebih bernilai apabila bisa dibandingkan
dengan industri yang sejenis
Kriteria pengakuan pokok : Suatu pos dan informasi mengenai pos tersebut
harus memenuhi empat kriteria pengakuan pokok untuk dapat diakui dan
harus diakui ketika kriteria dipenuhi, subyek terhadap kendala biaya-manfaat
dan batas materialitas:
1. Definitions. Pos memenuhi definisi sebuah elemen laporan keuangan.
Untuk diakui dalam laporan keuangan, sumberdaya harus memenuhi
definisi aset, dan “keharusan” harus memenuhi definisi kewajiban.
Perubahan ekuitas harus memenuhi definisi pendapatan, biaya, laba,
atau rugi.
2. Measurability. Pos mempunyai atribut relevan yang dapat diukur dengan
cukup andal. Aset, kewajiban, atau perubahan ekuitas harus mempunyai
atribut relevan yang dapat dikuantifikasi dalam unit moneter dengan
cukup andal. Keterukuran harus dipertimbangkan secara bersamaan
dengan relevansi dan keterandalan. Pos-pos yang sekarang disajikan
dalam laporan keuangan diukur dengan berbagai atribut, tergantung
pada sifat suatu pos dan keandalan atribut yang diukur.
Atribut aset (kewajiban) yang digunakan dalam praktik
Historical cost (historical proceeds)
Current cost
Current market value
Net realizable (settlement) value
Present (or discounted) value of future cash flows
Unit Moneter atau skala ukuran adalah unit nominal uang, tidak
disesuaikan dengan perubahan daya beli uang Ukuran yang ideal adalah
ukuran yang stabil sepanjang waktu. Inflasi yang rendah tidak terlalu
mempengaruhi unit nominal uang.
3. Relevance. Informasi dapat membuat perbedaan keputusan pemakai.
Untuk relevan, informasi mengenai suatu pos harus memiliki feedback
value atau predictive value (atau keduanya ) bagi pemakai dan harus
tepat waktu. Informasi relevan apabila mempunyai kemampuan untuk
membuat perbedaan keputusan. Untuk diakui, informasi yang
dimasukkan ke dalam laporan keuangan harus relevan.
4. Reliability. Informasi tersebut mewakili kenyataan, dapat diverifikasi, dan
netral. Untuk terandalkan, informasi mengenai suatu pos harus mewakili
kenyataan, dapat diverifikasi, dan netral. Keterandalan dapat
mempengaruhi waktu/saat pengakuan
Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi
10 elemen laporan keuangan sebagai berikut:
1. Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang yang
diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi
atau kejadian masa lalu.
2. Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat
ekonomi di masa mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas
tertentu saat ini untuk memindahkan asset atau menyediakan jasa
kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi atau
kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas
yang masih tersisa setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis,
ekuitas merupakan kepentingan (hak) pemilik. Di entitas non profit yang
tidak memiliki kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada entitas bisnis,
net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada atau tidaknya
donorimposed restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily
restricted, dan unrestricted net asset.
4. Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari
transfer sesuatu yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari
entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan ekuitas pemilik di
perusahaan tersebut. Pemilik pada umumnya menerima asset sebagai
investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi
liabilitas (kewajiban) perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuita entitas (perusahaan)
yang dihasikan dari perpindahan asset, penyewaan jasa, atau pemberian
pinjaman dari perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan
mengurangi ekuitas pemilik di perusahaan tersebut.
6. Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas bisnis selama
satu periode dari transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang
bersumber bukan dari pemilik. Meliputi seluruh perubahan dalam ekuitas
selama satu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi dari pemilik
dan distribusi kepada pemilik.
7. Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada sebuah
entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari
mengantarkan atau memproduksi barang, menyewakan jasa, atau
aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
8. Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau pengeluaran
yang terkait dengan liabilitas (atau kombinasi keduanya) dari
mengantarkan, menyewakan jasa, atau melakukan aktivitas lain yang
menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
9. Gain adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau transaksi
insidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain
dan keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari
revenue atau investasi dari pemilik.
10. Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari peripheral
atau transaksi incidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain
dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang
berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
Menggunakan Informasi Arus Kas dan Present Value
dalam Pengukuran Akuntansi
SFAC no. 7 yang diterbitkan Februari 2000
Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu
konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai
bagian dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana
current market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi
aliran kas di masa mendatang.
Liability Measurement
Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate harus diikutkan
dalam perhitungan credit standing perusahaan.
Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak
konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari
entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat demikian.
IAI CHAPTER 1
Pada chapter ini, IAI memuat kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyusunan laporan keuangan bagi para pengguna eksternal. Chapter ini juga
mengidentifikasi para pengguna antara lain: investor, karyawan, pemberi
jaminan, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan
masyarakat. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum.
Sedangkan ruang lingkup kerangka ini sendiri meliputi:
Pengakuan Aset
Aset diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan asset tersebut
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan modal.
Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus
diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Pengakuan Penghasilan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi apabila kenaikan manfaat ekonomi
di masa depan yang berkaitan dengan kenaikan asset atau penurunan
kewajiban telah terjadi dan dapt diukur dengan andal.
Pengakuan Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi apabila penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan asset atau kenaikan kewajiban
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
SFAC NO. 8 mencankup dua bab kerangka konseptual baru. SFAC No.8
menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang nantinya
akan menjadi dasar dalam pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman
pelaporan. Konsep-konsep fundamental memiliki arti bahwa konsep-konsep
lain yang mengalir dari pengakuan dan pengukuran serta pengulangan
referensi akan diperlukan untuk membentuk, menafsirkan, dan menerapkan
pedoman akuntansi dan pelaporan.
Kerangka konseptual adalah sistem koheren dari tujuan yang saling
berkaitan dan konsep-konsep fundamental yang mengatur sifat, fungsi, dan
batasan dari akuntansi dan pelaopran keuangan yang diharapkan mampu
memandu dengan konsisten. Tujuannya adalah menyediakan struktur dan
arah untuk akuntansi dan pelaporan keuangan serta memfasilitasi penyediaan
informasi keuangan yang berhubungan dan tidak bias. Tujuan dan konsep-
konsep dasar juga dapat digunakan untuk memberikan pedoman dalam
melakukan analisis baru atau masalah akuntansi dan pelaporan keuangan saat
tidak adanya pernyataan otoritatif yang berlaku.
SFAC bukan merupakan bagian dari FASB Accounting Standards
Codification tetapi merupakan sumber-sumber otoritatif GAAP yang diakui
oleh FASB untuk diterapkan pada entitas non-pemerintah. Sebaliknya
statemen tersebut menjelaskan tentang konsep yang akan mendasari
pedoman praktek-praktek akuntansi keuangan masa depan dan digunakan
dalam mengevaluasi pedoman dan praktek-praktek yang ada. Karena SFAC
tidak menetapkan US GAAP untuk mengungkapkan informasi keuangan di
luar laporan keuangan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, sehingga
SFAC tidak dimaksudkan untuk memanggil perintah aplikasi rule 203 atau 204
dari rule Kode Etik Profesional Ikatan Akuntan Publik Amerika.
Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8 adalah sebagai berikut:
Merumuskan konsep dasar akuntansi keuangan
Menggantikan SFAC No.1 dan 2
Terdiri dari 3 bab
1) Bab 1 : Tujuan Pelaporan Keuangan Tujuan Umum
2) Bab 2 : Entitas Pelaporan
3) Bab 3 : Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan Bermanfaat
Tujuan dari Tujuan Umum Pelaporan Keuangan(The Objective of General
Purpose Financial Reporting)
Skup Pelaporan Keuangan
Posisi pelaporan keuangan dan laporan keuangan menurut FSAB dalam
SFAC No.1 maupun SFAC NO.8 adalah
Pelaporan keuangan lebih luas daripada laporan keuangan
Laporan keuangan tetap merupakan komponen pokok pelaporan
keuangan
Pelaporan keuangan terdiri dari:
a. Supplementary information
b. Other means of financial reporting