SFAC No.1,2,5 & 6

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

RINGKASAN MATA KULIAH

Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Badan Usaha


SFAC no. 1 yang diterbitkan November 1978

Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk


menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan
bisnis dan ekonomi. Statement ini merupakan turunan dari Trueblood Report
dengan beberapa judgment penilaian yang lebih berorientasi pada pengguna.

Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna


eksternal. Meskipun demikian, statement ini menyatakan bahwa pada
umumnya para pengguna eksternal tersebut mementingkan prediksi jumlah,
waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa mendatang. Oleh karena itu,
tujuan pelaporan keuangan perusahaan didefinisikan secara umum dan tidak
menyasar pada kepentingan satu kelompok pengguna saja.

Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki


kemampuan dalam membaca informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu,
statement ini juga menyatakan pentingnya stewardship untuk menaksir
seberapa baik manajemen melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada
pemilik dan pihak lain yang berkepentingan. Berikut ini merupakan beberapa
judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan:

1. Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang


digunakan untuk menyediakan informasi tersebut.
2. Laporan akuntansi bukan satu- satunya sumber informasi mengenai
perusahaan.
3. Accrual accounting sangat berguna dalam menaksir dan memprediksi
earning power dan aliran kas suatu perusahaan.
4. Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat
keputusan dan penaksiran mereka sendiri.

Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan
bagaimana formatnya. Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber ekonomi
perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan
SFAC no. 2 yang diterbitkan Mei 1980

Karakteristik kualitas laporan keuangan dapat digambarkan dalam hirarki yang


ditunjukan oleh gambar di bawah.

A. Decision Maker and Their Characteristics


Karakteristik Pembuat keputusan :
1. Menetapkan laporan keuangan mana yang berguna, penetapan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, metoda keputusan yang
dipakai,
2. Metoda pengambilan keputusan yang dipakai
3. Informasi yang telah dimiliki atau didapat dari sumber lain
4. Kapasitas pembuat keputusan dalam mengolah informasi.

B. Constraint
Dalam menyediakan laporan keuangan yang berguna harus
dipertimbangkan 2 batasan (constraint) yaitu:
1. Cost – Benefit (Pervasive Constraint)
Cost dalam menyediakan laporan keuangan harus ditimbang dengan
benefit yang di dapat dari menggunakan laporan tersebut.
AICPA Special Committee membuat batasan untuk membatasi biaya
pelaporan:
 Laporan harus tidak memuat informasi diluar kemampuan
manajemen atau yang mana manajemen bukan sumber terbaik
dari laporan tersebut, sebagai contoh laporan mengenai
competitor.
 Manajemen harus tidak diminta untuk melaporkan informasi
yang secara signifikan akan merugikan posisi kompetisi
perusahaan
 Manajemen harus tidak diminta untuk menyediakan forecasted
financial statements, manajemen hanya menyediakan informasi
yang membantu user meramalkan sendiri kondisi keuangan
perusahaan di masa dating.
 Manajemen hanya dibutuhkan melaporkan informasi yang
diketahuinya, ini berarti manajemen tidak berkewajiban
mengumpulkan informasi yang tidak dipunyai, dibutuhkan, dalam
menjalankan bisnis.
 Beberapa elemen dari laporan keuangan harus dilaporkan apabila
user dan manajemen setuju untuk dilaporkan – sebuah konsep
flexible reporting
 Perusahaan tidak diharuskan untuk melaporkan laporan forward-
looking, kecuali ada sesuatu faktor aturan yang memaksa
perusahaan membuatnya.

a. Relevance
Laporan keuangan bias disebut relevan bila:
1) Dapat memberikan gambaran masa lalu (Feedback
Value)
2) Dapat memberikan gambaran masa depan (Predictive
Value)
3) Tepat waktu (Timeliness)

b. Reliability
Reliabilitas laporan keuangan disebut reliabel jika dapat
diverifikasi, representational faithfulness, dan neutral
1) Neutrality
Laporan keuangan bersifat netral, contohnya laporan
keuangan untuk intern dan laporan keuangan untuk pajak
seharusnya netral (sama)
2) Verifiability
Laporan keuangan harus bias diverifikasi oleh metoda
akuntansi lain dan hasilnya sama
3) Representational Faithfulness
Laporan keuangan harus dapat dipercaya, angka dan
penjelasan yang dilaporkan adalah apa yang memang
terjadi.

c. Comparability
Laporan keuangan akan lebih bernilai apabila bisa dibandingkan
dengan industri yang sejenis

2. Materiality (Threshold for Recognition)


Batasan materiality berhubungan dengan pengaruh sebuah item
dalam operasi keuangan sebuah perusahaan. Materiality adalah
suatu faktor yang dapat mengubah keputusan.
Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan
Keuangan Badan Usaha
SFAC no. 5 yang diterbitkan Desember 1984
Tujuan dari SFAC No 5 adalah menentukan kriteria pengakuan yang
fundamental dan panduan tentang informasi apa yang seharusnya dan kapan
informasi tersebut dimasukkan ke dalam LK. Selain itu SFAC No 5 juga
membicarakan masalah-masalah pengukuran yang berhubungan dengan
pengakuan. Pengakuan (recognition) adalah proses pencatatan atau
pemasukan sebuah item (butir) di dalam Laporan Keuangan sebuah entitas
sebagai aset, kewajiban, pendapatan, biaya, atau yang sejenis dengannya
melalui penggambaran dalam bentuk kata dan angka Tidak semua informasi
bisa dimasukkan ke dalam laporan keuangan sebagian lain lebih baik
disampaikan di catatan atas laporan keuangan atau Informasi pendukung
lain, atau juga media lain dalam pelaporan keuangan.

Kriteria pengakuan pokok : Suatu pos dan informasi mengenai pos tersebut
harus memenuhi empat kriteria pengakuan pokok untuk dapat diakui dan
harus diakui ketika kriteria dipenuhi, subyek terhadap kendala biaya-manfaat
dan batas materialitas:
1. Definitions. Pos memenuhi definisi sebuah elemen laporan keuangan.
Untuk diakui dalam laporan keuangan, sumberdaya harus memenuhi
definisi aset, dan “keharusan” harus memenuhi definisi kewajiban.
Perubahan ekuitas harus memenuhi definisi pendapatan, biaya, laba,
atau rugi.
2. Measurability. Pos mempunyai atribut relevan yang dapat diukur dengan
cukup andal. Aset, kewajiban, atau perubahan ekuitas harus mempunyai
atribut relevan yang dapat dikuantifikasi dalam unit moneter dengan
cukup andal. Keterukuran harus dipertimbangkan secara bersamaan
dengan relevansi dan keterandalan. Pos-pos yang sekarang disajikan
dalam laporan keuangan diukur dengan berbagai atribut, tergantung
pada sifat suatu pos dan keandalan atribut yang diukur.
Atribut aset (kewajiban) yang digunakan dalam praktik
 Historical cost (historical proceeds)
 Current cost
 Current market value
 Net realizable (settlement) value
 Present (or discounted) value of future cash flows
Unit Moneter atau skala ukuran adalah unit nominal uang, tidak
disesuaikan dengan perubahan daya beli uang Ukuran yang ideal adalah
ukuran yang stabil sepanjang waktu. Inflasi yang rendah tidak terlalu
mempengaruhi unit nominal uang.
3. Relevance. Informasi dapat membuat perbedaan keputusan pemakai.
Untuk relevan, informasi mengenai suatu pos harus memiliki feedback
value atau predictive value (atau keduanya ) bagi pemakai dan harus
tepat waktu. Informasi relevan apabila mempunyai kemampuan untuk
membuat perbedaan keputusan. Untuk diakui, informasi yang
dimasukkan ke dalam laporan keuangan harus relevan.
4. Reliability. Informasi tersebut mewakili kenyataan, dapat diverifikasi, dan
netral. Untuk terandalkan, informasi mengenai suatu pos harus mewakili
kenyataan, dapat diverifikasi, dan netral. Keterandalan dapat
mempengaruhi waktu/saat pengakuan

Pendapatan dan laba diakui apabila: Direalisasi atau dapat direaliasi


(realized or realizable) atau Diperoleh (earned). Pendapatan dan laba
direalisasi ketika produk (barang atau jasa) atau aset lainnya ditukarkan
dengan kas atau klaim terhadap kas. Pendapatan dan laba dapat direalisasi
(realizable) ketika aset terkait yang diterima siap ditukarkan dengan kas atau
klaim terhadap kas yang jumlahnya diketahui.
Pendapatan sudah diperoleh apabila entitas sudah secara substansial
menyelesaikan apa yang harus dilakukan untuk mendapat manfaat yang
dikandung oleh pendapatan. Dalam pengakuan pendapatan dan laba, dua
kondisi tersebut biasanya dipenuhi pada waktu barang diserahkan atau jasa
diberikan kepada pelanggan.
Biaya dan rugi pada umumnya diakui ketika manfaat ekonomi entitas
digunakan dalam pengiriman atau produksi barang, atau penyerahan jasa,
atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral yang berlanjut
atau ketika aset yang sebelumnya diakui diperkirakan mengalami penurunan
atau kehilangan manfaat. Konsumsi manfaat ekonomi selama satu periode
dapat diakui secara langsung atau dihubungkan dengan pendapatan yang
diakui selama periode tersebut. Sebuah biaya atau rugi diakui jika sudah
terbukti bahwa masa datang yang sebelumnya diakui sebagai aset manfaat
ekonomi berkurang atau hilang, atau bahwa sebuah kewajiban sudah timbul
atau bertambah tanpa memberikan manfaat ekonomi.
Kejadian yang mengubah aset dan kewajiban ada dua jenis:
1. Inflows (perolehan aset atau timbulnya kewajiban) dan outflows
(penjualan atau penghentian atau hilangnya aset dan pemenuhan
atau pembatalan kewajiban) dan
2. Perubahan jumlah aset semasa dikuasai atau kewajiban semasa
terutang oleh entitas: Perubahan utilitas dan substansi, Perubahan
harga.
Unsur Laporan Keuangan
SFAC no. 6 yang diterbitkan Desember 1985

Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi
10 elemen laporan keuangan sebagai berikut:
1. Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang yang
diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi
atau kejadian masa lalu.
2. Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat
ekonomi di masa mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas
tertentu saat ini untuk memindahkan asset atau menyediakan jasa
kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi atau
kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas
yang masih tersisa setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis,
ekuitas merupakan kepentingan (hak) pemilik. Di entitas non profit yang
tidak memiliki kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada entitas bisnis,
net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada atau tidaknya
donorimposed restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily
restricted, dan unrestricted net asset.
4. Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari
transfer sesuatu yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari
entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan ekuitas pemilik di
perusahaan tersebut. Pemilik pada umumnya menerima asset sebagai
investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi
liabilitas (kewajiban) perusahaan.
5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuita entitas (perusahaan)
yang dihasikan dari perpindahan asset, penyewaan jasa, atau pemberian
pinjaman dari perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan
mengurangi ekuitas pemilik di perusahaan tersebut.
6. Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas bisnis selama
satu periode dari transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang
bersumber bukan dari pemilik. Meliputi seluruh perubahan dalam ekuitas
selama satu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi dari pemilik
dan distribusi kepada pemilik.
7. Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada sebuah
entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari
mengantarkan atau memproduksi barang, menyewakan jasa, atau
aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
8. Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau pengeluaran
yang terkait dengan liabilitas (atau kombinasi keduanya) dari
mengantarkan, menyewakan jasa, atau melakukan aktivitas lain yang
menjadi aktivitas operasi utama perusahaan.
9. Gain adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau transaksi
insidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain
dan keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari
revenue atau investasi dari pemilik.
10. Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari peripheral
atau transaksi incidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain
dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang
berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
Menggunakan Informasi Arus Kas dan Present Value
dalam Pengukuran Akuntansi
SFAC no. 7 yang diterbitkan Februari 2000

Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu
konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai
bagian dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana
current market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi
aliran kas di masa mendatang.

Present Value Measurement


Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present value
yang digunakan untuk mensimulasi fair value. Discount rate harus meliputi
risiko dan ketidakpastian yang merefleksikan pengukuran pasar terhadap nilai
asset. Jika asset tertentu memiliki beberapa kemungkinan aliran kas dalam
beberapa tahun, maka aliran kas yang diekspektasi harus menentukan
probabilitas aliran kas individu tertimbang.

Liability Measurement
Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate harus diikutkan
dalam perhitungan credit standing perusahaan.
Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak
konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari
entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat demikian.

IAI CHAPTER 1
Pada chapter ini, IAI memuat kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyusunan laporan keuangan bagi para pengguna eksternal. Chapter ini juga
mengidentifikasi para pengguna antara lain: investor, karyawan, pemberi
jaminan, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan
masyarakat. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum.
Sedangkan ruang lingkup kerangka ini sendiri meliputi:

Tujuan Laporan Keuangan


Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Informasi yang
disajikan dengan menggunakan asumsi dasar akrual dan kelangsungan usaha.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan


1. Dapat dipahami
2. Relevan: dapat membantu pengguna mengevaluasi peristiwa masa lalu,
sekarang, maupun masa depan, menegaskan, dan megoreksi hasil
evaluasi pengguna masa lalu à prediktif dan konfirmatif.
 Materialitas
3. Keandalan (reliable)
 Penyajian jujur
 Substantansi mengungguli bentuk
 Netralitas
 Pertimbangan sehat
 Kelengkapan
4. Dapat dibandingkan
Untuk memenuhi karakteristik relevan dan andal, terdapat beberapa kendala
antara lain: tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat, dan
keseimbangan di antara karakteristik kualitatif.
UNSUR- UNSUR LAPORAN KEUANGAN
Untuk melihat posisi keuangan:
Aset
Sumberdaya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
diperoleh oleh perusahaan.
Kewajiban
Utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumberdaya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
Ekuitas
Hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Untuk melihat hasil kinerja:
Penghasilan (Income)
Kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan asset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam
modal.
Beban (Expense)
Penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
arus keluar atau berkurangnya asset atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal.

PENGAKUAN UNSUR LAPORAN KEUANGAN


Pengakuan adalah proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi
unsur serta kriteria pengakuan dibawah ini dalam neraca maupun laba rugi.
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau:
1. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos
tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan, dan
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
modal.

Pengakuan Aset
Aset diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan asset tersebut
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan modal.
Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui dalam neraca apabila besar kemungkinan bahwa
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus
diselesaikan dapat diukur dengan andal.
Pengakuan Penghasilan
Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi apabila kenaikan manfaat ekonomi
di masa depan yang berkaitan dengan kenaikan asset atau penurunan
kewajiban telah terjadi dan dapt diukur dengan andal.
Pengakuan Beban
Beban diakui dalam laporan laba rugi apabila penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan asset atau kenaikan kewajiban
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

PENGUKURAN LAPORAN KEUANGAN


Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap unsur laporan dalam neraca dan laporan laba rugi. Proses
ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran, antara lain sebagai berikut:
1) Biaya Historis (Historical Cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar
atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan
untuk memperoleh untuk asset tersebut pada saat perolehan.
Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima sebaai penukar dari
kewajiban (obligation), atau dalam keadaan tertentu (misalnya PPh),
dalam jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan
untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
2) Biaya Kini (Current Cost)
Asset dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya
dibayar bila asset yang sama atau setara asset diperoleh sekarang.
Kewajiban dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang tidak
didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban (obligation) sekarang.
3) Nilai Realisasi (Realizable/ Settlement Cost)
Aset dinyatakan dalam julah kas (atau setara kas) yang diperoleh
sekarang dengan menjual asset dalam pelepasan normal. Kewajiban
dinyatakan sebesar nilai penyelesaian, yaitu jumlah kas (atau setara kas)
yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk
memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
4) Nilai Sekarang (Present Value)
Aset dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat
memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Kewajiban
dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
Kerangka Kerja Konseptual Pelaporan Keuangan
SFAC no. 8 yang diterbitkan September 2010

SFAC NO. 8 mencankup dua bab kerangka konseptual baru. SFAC No.8
menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang nantinya
akan menjadi dasar dalam pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman
pelaporan. Konsep-konsep fundamental memiliki arti bahwa konsep-konsep
lain yang mengalir dari pengakuan dan pengukuran serta pengulangan
referensi akan diperlukan untuk membentuk, menafsirkan, dan menerapkan
pedoman akuntansi dan pelaporan.
Kerangka konseptual adalah sistem koheren dari tujuan yang saling
berkaitan dan konsep-konsep fundamental yang mengatur sifat, fungsi, dan
batasan dari akuntansi dan pelaopran keuangan yang diharapkan mampu
memandu dengan konsisten. Tujuannya adalah menyediakan struktur dan
arah untuk akuntansi dan pelaporan keuangan serta memfasilitasi penyediaan
informasi keuangan yang berhubungan dan tidak bias. Tujuan dan konsep-
konsep dasar juga dapat digunakan untuk memberikan pedoman dalam
melakukan analisis baru atau masalah akuntansi dan pelaporan keuangan saat
tidak adanya pernyataan otoritatif yang berlaku.
SFAC bukan merupakan bagian dari FASB Accounting Standards
Codification tetapi merupakan sumber-sumber otoritatif GAAP yang diakui
oleh FASB untuk diterapkan pada entitas non-pemerintah. Sebaliknya
statemen tersebut menjelaskan tentang konsep yang akan mendasari
pedoman praktek-praktek akuntansi keuangan masa depan dan digunakan
dalam mengevaluasi pedoman dan praktek-praktek yang ada. Karena SFAC
tidak menetapkan US GAAP untuk mengungkapkan informasi keuangan di
luar laporan keuangan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, sehingga
SFAC tidak dimaksudkan untuk memanggil perintah aplikasi rule 203 atau 204
dari rule Kode Etik Profesional Ikatan Akuntan Publik Amerika.

Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8 adalah sebagai berikut:
 Merumuskan konsep dasar akuntansi keuangan
 Menggantikan SFAC No.1 dan 2
 Terdiri dari 3 bab
1) Bab 1 : Tujuan Pelaporan Keuangan Tujuan Umum
2) Bab 2 : Entitas Pelaporan
3) Bab 3 : Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan Bermanfaat
Tujuan dari Tujuan Umum Pelaporan Keuangan(The Objective of General
Purpose Financial Reporting)
Skup Pelaporan Keuangan
Posisi pelaporan keuangan dan laporan keuangan menurut FSAB dalam
SFAC No.1 maupun SFAC NO.8 adalah
 Pelaporan keuangan lebih luas daripada laporan keuangan
 Laporan keuangan tetap merupakan komponen pokok pelaporan
keuangan
 Pelaporan keuangan terdiri dari:
a. Supplementary information
b. Other means of financial reporting

Tujuan Pelaporan Keuangan:


a. Meyediakan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditor tentang
pelaporan entitas yang pada nantinya digunakan untuk mengambil
keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor
b. Menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas oleh
investor, kreditur untuk mengukur seberapa efektif dan efisien
manajemen entitas melakukan pengelolaan dan tanggungjawab
komisaris untuk menggunakan sumber daya entitas
c. Menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu
entitas yang pada nantinya informasi ini memberikan masukan manfaat
untuk mengambil keputusan tentang penyediaan sumber daya pada
entitas
Primary users
Dalam SFAC No.8 para pengguna informasi keuangan diutamakan bagi:
1. Para investor dan calon investor
2. Para kreditor dan calon kreditor
Informasi yang dibutuhkan
Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan investor dan kreditor yaitu:
1. Menilai prospek aliran kas bersih suatu entitas di masa depan
2. Informasi sumber daya entitas (asset), klaim atas entitas
(hutang&ekuitas), efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumberdaya
yang dimiliki entitas oleh manajemen

Informasi tentang pelaporan sumber daya ekonomik suatu entitas,


perubahan dan klaim atas sumber daya
Salah satu tujuan umum laporan keuangan dala pelaporan keuangan suatu
entitas adalah menyediakan informasi tentang informasi sumber daya
ekonomi entitas dan klaim kembali atas entitas pelapor selain itu juga
menyediakan informasi terhadap pengaruh-pengaruh transaksi dan peristiwa-
peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi pada entitas pelaporan
dan klaim.

Perubahan dan klaim atas sumber daya


Selain menyediakan informasi-informasi tentang sumber daya dan klaim, juga
harus menyediakan informasi tentang perubahan atas sumber daya entitas
dan klaim atas sumber daya. Hal tersebut didasarkan pada:
a. Perubahan atas sumber daya yang terjadi pada suatu entitas dan klaim
kepada entitas berasal dari kinerja dan transaksi-transaksi serta kejadian
lain misalnya penerbitan hutang dan ekuitas
b. Pengguna informasi keuangan juga perlu mengetahui perbedaan antara
kedua sumber perubahan yaitu kinerja entitas atau dari hutang dan dari
ekuitas
c. Implikasi atas gambaran diatas terdapat beberapa pelaporan yaitu:
 Laporan laba rugi
 Laporan posisi keuangan
 Laporan perubahan entitas

Karakteristik kualitatif informasi yang bermanfaat (Qualitatif


characteristics of useful financial information)
Karakteristik kualitatif informasi digunakan mengidentifikasi jenis informasi
yang berguna kepada kreditur yang ada dan potetnsial investor dan kreditur
lainnya untuk mengambil keputusan atas entitas pelapor dalam bentuk
laporan keuangan . Laporan keuangan juga mencankup penjelasan material
tentang ekspektasi-ekspektasi dan strategi manajemen untuk pelaporan
entitas.
Karakteristik kualitatif fundamental adalah relevansi dan representasi atas
informasi keuangan yang relevan yang mampu meberikan perbedaan dalam
pengambilan keputusan pengguna. Informasi bisa dikatakan relevan dengan
kriteria:
 Nilai prediksi (predictive value)
Dikatakan memiliki nilai prediktif jika dapat digunakan sebagai masuka n
bagi proses yang digunakan pengguna dalam memprediksi masa depan.
 Nilai konfirmatori (confirmatory Value)
Dikatakan memiliki nilai konfirmatori jika dapat memberikan umpan balik
(feedback) tentang evaluasi sebelumnya atau keduanya
Materialitas (Materiality)
Merupakan aspek entitas dari relevansi berdasarkan sifat atau item
informasi yang berhubungan dengan konteks entitas individu laporan
keuangan.
Representasi (Faithful Representation)
Terdapat tiga karakteristik untuk menjadikan nilai informasi representasi
sempurna, sebagai berikut:
a. Lengkap (completeness)
Mencankup seluruh informasi yang diperlukan bagi pengguna intuk
memahami fenomena yang sedang digambarkan termasuk semua
deskripsi yang diperlukan dan penjelasannya
b. Netral (Neutral)
Menjelaskan seleksi atau penyajian informasi keuangan yang tanpa
bias
c. Bebas dari kesalahan (free from error)
Informasi keuangan akurat dari berbagai aspek, bebas dari kesalahan
ini maksudnya adalah tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam
deskripsi fenomena dan proses yang digunakan untuk
menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan
dengan tidak ada kesalahan dalam proses

Menerapkan karakteristik kualitatif fundamental


Proses yang efektif dan efisien untuk menerapkan karakteristik kualitatif
fundamental terdiri atas:
1. Mengidentifikasi suatu fenomena ekonomi yang memiliki potensi untuk
digunakan menjadi informasi keuangan entitas
2. Mengidentifikasi jenis informasi tentang fenomena yang relevan
3. Menentukan informasi yang tersedia

Karakteristik kualitatif yang ideal yaitu dapat dibandingkan (comparability),


dapat diverifikasi (verifiability), ketepatan waktu (timeliness) dan dapat
dipahami (understandbility) sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan
informasi dari sisi relevance dan faithful representation.
 Comparability (dibandingkan)
Merupakan karakteristik kualitatif yang memungkinkan pengguna untuk
mengidentifikasi dan memahami kesamaan dan perbedaan antara item-
item laporan keuangan. Konsistensi tidak sama dengan komparabilitas
karena konsistensi mengacu pada penggunaan metode yang sama untuk
item yang sama sedangkan komparatif membantu dalam mencapai
tujuan tersebut
 Verifiability (verifikasi)
Verifikasi berguna membantu pengguna informasi bahwa informasi setia
merupakan fenomena ekonomi yang memiliki tujuan untuk mewakili.
Verifikasi dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Verifikasi langsung
berarti memverifikasi jumlah atau representasi lain melalui pengamatan
langsung. Verifikasi tidak langsung berarti memeriksa masukan ke rumus,
model atau teknik lain dan menghitung ulang output dengan
menggunakan metologi yang sama
 Timelines (Tepat Waktu)
Informasi yang tersedia untuk mengambil keputusan dalam waktu yang
mampu mempengaruhi keputusan pengguna.
 Understandability (Dapat dipahami)
Mengklasifikasikan, mengkarakterisasi, dan menyajikan informasi secara
jelas dan ringkas sehingga informasi mudah dipahami oleh pengguna

Menerapkan dan meningkatkan karakteristik kualitatif


Merupakan proses berulang yang tidak mengikuti perintah yang
ditentukan. Kadang-kadang satu karakteristik kualitatif akan meningkat atau
mungkin harus berkurang untuk memaksimalkan karakteristik lainnya.
Namun, meningkatkan karakteristik kualitatif (baik secara individual atau
kolektif) tidak memberikan informasi yang berguna jika informasi yang tidak
relevan atau tidak diwakili dengan setia . Sehingga pelaporan keuangan yang
relevan dan memiliki nilai representasi yang tepat akan membantu pengguna
untuk membuat keputusan dengan lebih baik.
Biaya merupakan kendala luas atas informasi yang dapat disediakan oleh
laporan keuangan bertujuan umum. Pelaporan informasi tersebut
membebankan biaya dan biaya-biaya harus dibenarkan oleh manfaat dari
pelaporan informasi tersebut. IASB menilai biaya dan manfaat dalam
kaitannya dengan pelaporan keuangan umum, dan tidak hanya dalam
kaitannya dengan entitas pelaporan individu. IASB akan mempertimbangkan
apakah entitas ukuran yang berbeda dan faktor lainnya membenarkan
persyaratan pelaporan yang berbeda dalam situasi tertentu. Pada kebanyakan
situasi, penilaian didasarkan pada kombinasi informasi kualitatif dan
kuantitatif.
Karena subyektifitas yanf melekat, penilaian individu akan bervariasi
sehingga perlu dipertimbangkan biaya dan manfaat yang dalam kaitannya
dengan pelaporan keuangan umum dan tidak hanya dalam kaitannya dengan
entitas pelaporan individu dan bukan berarti bahwa penilaian biaya dan
manfaat selalu mebenarkan persyaratan pelaporan yang sama untuk semua
entitas.

Anda mungkin juga menyukai