1513 MAKALAH Kantor Cabang Jacob

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

AKUNTANSI UNTUK OPERASIONAL KANTOR

CABANG

Dosen Pengampu: Dr. Jacobus Widiatmoko S.Pd,M.M

NAMA KELOMPOK :

1. IVAN KURNIA PUTRA (17.05.52.0259)


2. MUHAMMAD MIRZA RIFANDY (17.05.52.0265)
3. MAHARRIFFYAN (17.05.52.0270)
4. NOVITA PUSPITA SHANTI (17.05.52.0293)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS STIKUBANK

SEMARANG

2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Akuntansi untuk Operasional Kantor Cabang
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi bagi penulis maupun pembacanya.

Semarang, 29 Agustus 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyesuaian Akuntansi Reciprocal ......................................................................2
2.2 Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan Kantor Pusat dan Cabang............... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................14
3.2 Penutup................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu ekspasi perusahaan adalah melalui pendekatan eksternal
untuk mengakuisisi perusahaan lain dengan kombinasi bisnis. Pendekatan
ekspansi lainnya adalah melalui pertumbuhan internal. Selain
pertumbuhaan yang terjadi di satu lokasi perusahaan sering memperluas
usahanya dengan membangun lokasi tambahan. Separti pertumbuhan
fenomenal yang terjadi di suatu mall yang tidak mungkin terjadi apabila
perusahaan tidak membangun banyak toko baru di berbagai lokasi negara.
Perusahaan seringkali menjalankan aktivitasnya lebih dari satu lokasi.
Lokasi yang jauh dari kantor pusat diistilahkan dengan beberapa nama,
tetapi dua tipe utamanya adalah agen penjualan dan cabang. Agen
penjualan biasanya menerima pesanan yang diisi oleh kantor pusat.
Mereka biasanya memiliki sedikit otonomi, tidak menyimpan persediaan
dan dan tidak memiliki sistem akuntansi terpisah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Definisi Akuntansi untuk Operasional Kantor Cabang?
2. Bagaimana Penyesuaian Akuntansi Reciprocal?
3. Bagaimana Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan Kantor
Pusat dan Cabang?
4. Bagaimana Proses Penyelesaian Suatu Kasus ?

BAB II

1
PEMBAHASAN

2.1 PENYESUAIAN AKUNTANSI RECIPROCAL

Akuntansi Kantor Cabang

 Kantor cabang akan mencatat setiap transaksi yang berhubungan


dengan kegiatan usahanya pada pembukuan yang diselenggarakan
sendiri.
 Hanya saja untuk transaksi kantor cabang yang ada hubungannya
dengan kantor pusat maka akan menimbulkan akun hubungan timbal
balik (akun resiprokal) yaitu akun yang muncul di pembukuan kantor
pusat dan pembukuan kantor cabang.
Akun-Akun Resiprokal Pusat - Cabang
 Akun kantor cabang dan akun kantor pusat yang mencerminkan aset
bersih cabang
 Akun pengiriman ke kantor cabang dan akun pengiriman dari kantor
pusat yang mencerminkan persediaan barang dagangan
Jurnal Penyesuaian dan Eliminasi
 Penyesuaian yang dibuat dinyatakan dalam bentuk ayat jurnal
penyesuaian.
 Prinsip yang diperlukan dalam membuat jurnal penyesuaian dengan
demikian adalah untuk melakukan penyesuaian semua perkiraan
pendapatan dan biaya pada suatu dasar akrual dan melakukan
pembukuan lanjutan ke buku besar
Pos-Pos Penyesuaian
1.Pos Penangguhan
 biaya yang ditangguhkan (deffered expense) atau biaya dibayar
dimuka prepaid expense)
 Pendapatan yang ditangguhkan (deffered revenues) atau
pendapatan diterima dimuka (unearned revenue)
2. Pos Akrual
 Beban akrual/upah akrual
 Pendapatan Akrual
Dalam akuntansi untuk kantor pusat dan kantor cabang, seperti yang
telah diuraikan sebelumnya, hanya diperlukan dua jurnal eliminasi.
Jurnal tersebut dibutuhkan pertama untuk membuat akun timbal balik
pada kantor pusat dan kantor cabang dengan mengeliminasi laba/rugi
cabang dengan mengurangkan/menambahkan akun cabang dengan
saldonya sebelum penyesuaian. Kedua untuk mengeliminasi akun
“kantor pusat” dan akun “kantor cabang

2
Contoh Soal
PT. Medico Jaya adalah perusahaan berkembang yang bergerak di
Industri makanan, berkedudukan di semarang. Karena reaksi pasar
yang bagus terhadap produknya maka PT. Medico Jaya pada awal
Desember 2011 mendirikan kantor cabang baru di solo. berikut
transaksi yang terjadi di cabang solo pada bulan desember 2011
Transaksi anggal Kejadian / Transaksi
1 des 11
 Menerima kas Rp.40.000.000 dari kantor pusat
 Membayar sewa kantor untuk 1 tahun sebesar Rp.6.000.000
2 des 11
 Menerima kiriman barang dagangan dari kantor pusat sebesar Rp.32.000.000,-
 Membeli peralatan kantor dari expriva yang digunakan untuk kegiatan
administrasi perusahaan, dengan taksiran umur ekonomis 2 tahun dengan harga
Rp7.500.000 secara tunai
 Membeli per kas perlengkapan kantor dari toko gunung agung sebesar
Rp.1.500.000
4 des 11
 membeli barang dagangan secara kredit dari orang tua group sebesar
Rp.20.000.000
6 des 11
 Menjual barang dagangan secara tunai kepada toko madju dan toko tegal masing-
masing sebesar Rp.27.500.000,- dan Rp.32.500.000,
15 des 11
 Karena kantor pusat kekurangan barang, maka cabang mengembalikan barang
dagangan kiriman dari kantor pusat senilai Rp.10.000.000
20 des 11
 Membayar pembelian tgl 4 desember 2011 sebesar Rp.10.000.000,-
31 des 11
 Mengirimkan uang ke kantor pusat sebesar Rp30.000.000
 Membayar gaji pegawai sebesar Rp12.000.000
 Perlengkapan tersisa sebesar Rp575.000
 Hasil perhitungan fisik persediaan diketahui persediaan dari kantor pusat dan
orang tua grup masing-masing sebesar Rp10.000.000 dab 2.000.0000

tanggal Kantor pusat Kantor cabang


1 des 11 Cabang Solo 40.000 Kas 34.000
kas 40.000 Sewa Dibayar Dimuka 6.000
(mencatat transaksi pengiriman uang ke Kantor Pusat 40.000
cabang solo) (mencatat transaksi penerimaan uang dari
kantor pusat dan pembayaran sewa)

3
2 des Cabang Solo 32.000 Pengiriman dari K. Pusat 32.000
11 Pengiriman Ke Cab Solo 32.000 Peralatan 7.500
(mencatat transaksi pengiriman barang Perlengkapan 1.500
dagangan ke cabang solo) Kantor Pusat 32.000
Kas 9.000
(mencatat transaksi penerimaan barang
dagangan dari kantor pusat dan transaksi
pembelian peralatan dan peralatan secara tunai)
4 des 11 Pembelian 60.000
Utang dagang 60.000
(mencatat transaksi pembelian barang
dagangan dari pemasok lain secara
kredit)
6 des 11 Kas 60.000
Penjualan 60.000
(mencatat transaksi penjualan barang
dagangan secara tunai)
15 des Pengiriman ke Cab. Solo 10.000 Kantor pusat 10.000
11 Cabang Solo 10.000 Pengiriman dari K. Pusat 10.000
(mencatat transaksi pengembalian barang (mencatat transaksi pengembalian barang
dagangan dari cab.solo) dagangan ke kantor pusat
21 des Utang dagang 10.000
11 Kas 10.000
31 des Kas 30.000 Biaya gaji 12.000
11 Cabang solo 30.000 Biaya Perlengkapan 925
(mencatat transaksi penerimaan uang Biaya depresiasi peralatan 312,5
dari kantor cabang) Biaya sewa 500
Kantor Pusat 30.000
Kas 42.000
Perlengkapan 925
Akm. Penystn. Komputer 312,5
Sewa Dibayar Dimuka 500
(mencatat transaksi pengiriman uang ke kantor
pusat dan membuat penyesuaian
31 des Cabang Solo 36.262,5 Penjualan 60.000
11 Laba Cabang Solo 36.262,5 Persediaan Barang Dagang 12.000
(mencatat laba cabang solo) Biaya gaji 12.000
Biaya perlengkapan 925
Biaya depresiasi peralatan 312,5
Biaya sewa 500
Pengiriman dari Kantor pusat 22.000
Kantor Pusat 36.262,5
(mencatat ayat jurnal penutup)

4
Ayat Jurnal Eliminasi
Laba Cabang Solo 36.262.500
Cabang Solo 36.262.500
(untuk mengeliminasi laba cabang)
Kantor Pusat 32.000.000
Cabang Solo 32.000.000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal)

PT. MEDICO JAYA


NERACA SALDO SETELAH PENYESUAIAN
PER 31 DESEMBER 2011
(Dalam Ribuan Rupiah)
REKENING DEBIT KREDIT
KAS 121.000
PIUTANG DAGANG-NETO 70.000
PERSEDIAAN 120.000
PERLENGKAPAN 350
TANAH 66.000
GEDUNG-NETO 200.000
PERLENGKAPAN-NETO 40.000
CABANG SOLO 68.263
UTANG DAGANG 92.000
UTANG GAJI 8.000
MODAL SAHAM 315.500
LABA DITAHAN 1 JANUARI 120.000
2011
LABA CABANG SOLO 36.263
DIVIDEN 10.000
PENJUALAN 296.350
HARGA POKOK PENJUALAN 95.000
BIAYA GAJI 28.000
BIAYA PERLENGKAPAN 4.500
BIAYA PENYUSUTAN 35.000
GEDUNG
BIAYA PENYUSUTAN 10.000
PERALATAN
TOTAL 868.113 868.113

5
2.2 Penyusunan Laporan Keuangan Gabungan Kantor Pusat dan
Cabang.

1. Tujuan Penyusunan Penggabungan Laporan Keuangan


Penggabungan laporan keuangan (Neraca dan Perhitungan
Rugi Laba) kantor pusat dan kantor cabang dimaksudkan untuk
memberikan gambaran secara menyeluruh dari suatu unit
usaha, yang diperlukan para pemegang saham, kreditur dan
kantor-kantor pajak.
2. Persiapan Penggabungan Laporan Keuangan
Persiapan penggabungan laporan keuangan harus
memperhatikan rekening-rekening (account) yang bersifat
timbal balik (reciprocal). Rekening-rekening reciprocal harus
dihapuskan (Elimination) pada neraca dan perhitungan rugi
laba, yaitu :
a. Eliminasi untuk rekening-rekening reciprocal pada
neraca:
1. Rekening kantor pusat di dalam neraca kantor
cabang & rekening kantor cabang didalam neraca
kantor pusat.
2. Rekening hutang dan piutang kantor pusat dan kantor
cabang
b. Eliminasi untuk rekening-rekening reciprocal pada
perhitungan rugi laba:
1. Rekening pengiriman barang dagangan ke kantor
cabang di dalam perhitungan rugi laba kantor pusat
dan rekening pengiriman barang dagangan dari
kantor pusat di dalam perhitungan rugi laba kantor
cabang.
2. Rekening pendapatan dan biaya lainnya yang terjadi
akibat transaksi di antara kantor pusat dan kantor
cabang

6
TAHAP-TAHAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
GABUNGAN
Tahap-tahap dalam menyusun laporan keuangan gabungan antara kantor
pusat dan kantor cabang di luar negeri adalah sebagai berikut:

1. Atas dasar laporan keuangan kantor cabang terlebih dahulu harus


diadakan penjabaran terhadap saldo rekening-rekening pembukuan
kantor cabang menjadi saldo-saldo yang dinyatakan dalam mata
uang dalam negeri yang dipakai kantor pusat
2. Proses penjabaran terhadap saldo rekening kantor cabang sebaiknya
dimulai dengan mengambil dari angka yang terdapat pada neraca
saldo (trial balance) yang dipakai sebagai dasar penyusuna neraca
lajur (worksheet kantor cabang)
3. Apabila hasil penjabaran terhadap saldo rekening secara keseluruhan
tidak seimbang (antar jumlah debit dan kredit sama) maka selisihnya
ditampung dalam rekening penyesuaian kurs (exchange adjusment).
Saldo selisih penyesuaian kurs, tersebut diperhitungkan sebagai laba
atau rugi penyesuaian kur
4. Sesudah proses penjabaran terhadap saldo rekening pembukuan
kantor cabang selesai kemudian menyusun daftar lajur gabungan
(working papers)
5. Berdasar working paper tersebut baru disusun neraca dan laporan
laba rugi gabungan antar kantor pusat dan kantor cabang

PENGERTIAN

Pada akhir periode akuntansi, Kantor Pusat dan Kantor Cabangnya harus
menyusun laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan (neraca)
dan hasil usaha (rugi-laba) dari operasinya selama satu periode. Yang wajib
membuat laporan keuangan gabungan adalah kantor pusat.
Kantor Pusat akan membuat Neraca dan Rugi-Laba secara individual,
demikian pula kantor Cabangnya. Meskipun laporan keuangan individual
tersebut dapat menunjukkan informasi-informasi yang penting, baik untuk
Kantor Pusat maupun Kantor Cabang, tetapi laporan individual tersebut
tidak dapat menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha kantor dan
kantor cabangnya sebagai satu kesatuan ekonomis.
Dalam uraian di muka dijelaskan bahwa aktiva dan hutang yang ada
di Kantor Cabang, sebetulnya adalah sebagian dari modal kantor pusat yang
ditanamkan di Cabang yang bersangkutan. Demikian pula pendapatan dan

7
biaya-biaya yang terjadi di Cabang juga merupakan sebagian dari
pendapatan dan biaya-biaya usaha dari Kantor Pusat.
Kantor cabang dianggap sebagai unit usaha yang berdiri sendiri
hanya dipandang dari segi adminitrasi, tetapi dari sudut pandang manajemen
dan pertanggung jawabannya terhadap para pemilik, Cabang adalah satu
kesatuan kekayaan dengan kantor pusat. Oleh karena itulah pertanggung
jawaban manajemen kepada para pemilik harus meliputi aktiva dan hutang
yang ada di Kantor Pusat dan Cabangnya. Demikian pula hasil usaha yang di
dapat serta biaya-biaya yang terjadi, harus dilaporkan baik yang ada di
kantor Pusat maupun Kantor Cabangnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka laporan keuangan yang dibuat harus
merupakan laporan keuangan gabungan antara Kantor Pusat dan Cabang.
Laporan keuangan gabungan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
tentang posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan sebagai satu kesatuan
ekonomi (the unit unit entity) secara keseluruhan.

Laporan keuangan gabungan antara Kantor Pusat dan Cabang terdiri


dari Neraca gabungan dan Laporan Laba Rugi. Dalam menyusun Neraca
gabungan dan laporan Laba-Rugi gabungan, semua transaksi antara Pusat
dan Cabang dibatalkan dan kekayaan secara hutang Cabang dan Pusat
dijadikan satu.

A. Langkah – langkah penyusunan neraca gabungan dilakukan sebagai berikut:

a. Menghapuskan (mengeliminasi) saldo rekening “R/K-Kantor Pusat” dengan


“R/K-Kantor Cabang” dan Saldo rekening “Hutang” dengan “Piutang”
antara kantor pusat dan cabang yang ada pada neraca individual kantor pusat
dan cabangnya.
b. Menjumlahkan (menggabungkan) saldo rekening-rekening aktiva dan
rekening-rekening hutang yang ada dalam rencana individual kantor maupun
kantor Cabang.

B. Langkah – langkah penyusunan laporan laba-rugi gabungan dilakukan


sebagai berikut:

a. Menghapuskan (mengeliminasi) saldo rekening “Pengiriman barang dari


pusat” dengan rekening-rekening pendapatan dan biaya yang terjadi antara
Pusat dan Cabang.

8
b. Menjumlahkan (menggabungkan) saldo rekening-rekening pendapatan dan
laba di luar usaha, rekening-rekening biaya dan rugi diluar usaha yang
terdapat dalam laporan keuangan Rugi Laba individual Kantor Pusat dan
Cabang.

9
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

Unknown 10:53 AM
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN PERUSAHAAN
ANAK DAN PERUSAHAAN INDUK

Perusahaan yg memiliki sebagian besar atau seluruh saham beredar


perusahaan lain sehingga berhak mengendalikan manajemen perusahaan yang
dikuasai disebut Perusahaan Induk (Parent Company). Sedangkan
perusahaan yang dikuasainya disebut Perusahaan Anak ( Subsidiary
Company ). Hubungan antara keduanya dinamakan Hubungan Afiliasi.
Modal yg dimiliki oleh perusahaan induk disebut Controlling Interest,
sedangkan modal saham selebihnya dinamakan Minority Interest. Semua
transaksi akuntansi yg terjadi dari hubungan afiliasi ini dicatat oleh
perusahaan induk.

Cara dan penilaian investasi saham yg dimiliki suatu perusahaan


terhadap perusahaan lain adalah sbb :

1. Pembelian tunai.

Investasi = Jumlah seluruh uang yg dikeluarkan dlm proses


pembelian.
2. Pertukaran dgn aktiva lain atau surat – surat berharga
Investasi = Harga pasar dari aktiva atau surat berharga yg ditukarkan.
Laporan Keuangan dari hubungan Afiliasi perusahaan induk & anak disebut
Lap. Keu. Konsolidasi. Dalam penyusunannya, hutang & aktiva pada
perusahaan anak digabung dgn perusahaan induk dan rekening – rekening yg
sifatnya timbal balik harus dieliminasi.
Selisih antara harga perolehan dgn nilai buku saham dilaporkan di neraca
konsolidasi sebagai:
1. Kelebihan Harga Perolehan Diatas Nilai Buku ( KHPDNB )
Terjadi bila HP > NB & merupakan rugi bagi perusahaan induk.

10
Dicatat di sebelah Debet / Aktiva & diakui sbg Goodwill.
2. Kelebihan Nilai Buku Diatas Harga Perolehan ( KNBDHP )
Terjadi bila HP < NB & merupakan laba bagi perusahaan anak.
Dicatat di sebelah Credit / Pasiva.

CONTOH KASUS
Pada tanggal 31 Desember 2010, PT KURNIA membeli 70% saham
PT.MARTA dengan harga Rp14.000.000,-.Berikut ini adalah neraca saldo
PT.KURNIA dan PT.MARTA sebagai berikut:

PT KURNIA PT MARTA
Aktiva
Kas Rp 23.000.000 Rp 18.000.000
Piutang Dagang 2.000.000 4.000.000
Persediaan baang dagang 4.500.000 3.500.000
Investasi saham pada PT MARTA 14.000.000
Perlengkapan kantor 2.200.000 2.300.000
Aktiva Tetap lainnya – Bersih 3.600.000 3.100.000
Jumlah Aktiva 49.300.000 30.900.000

Kewajiban dan Ekuitas


Utang dagang Rp 12.300.000 Rp 16.400.000
Modal Saham, 1800 lbr nominal @ Rp 14.000 25.200.000
Modal Saham, 1100 lbr nominal @ Rp 9.000 9.900.000
Laba yang Ditahan 11.800.000 4.600.000
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 49.300.000 30.900.000

Diminta :
1. buatlah jurnal yang berhubungan dengan transaksi tersebut ?
2. buatlah lembar kerja untuk neraca konsolidasi ?

Jawaban:
Nilai Buku saham PT MARTA per 31 Desember 2010 sebagai berikut:
Nominal
saham Rp 9.900.000
Laba yang
Ditahan Rp 4.600.000
Nilai Buku saham (1.100 lembar) Rp
14.500.000

11
Harga Perolehan (untuk 70% saham PT MARTA ) Rp
14.000.000
Nilai Buku 70% saham PT MARTA (70%× 14.500.000) Rp
10.150.000
KHPDNB
(goodwill) Rp. 3.850.000

Jurnal eliminasi dan penyesuaian:


Modal Saham PT MARTA Rp 6.930.000
Laba yang Ditahan PT MARTA Rp 0 3.220.000
KHPDNB Rp 0 3.850.000
Investasi Saham pada PT MARTA Rp 14.000.000

PT KURNIA DAN PERUSAHAAN ANAK


KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2010

PT Penyesuaian dan
PT Neraca
Rekening KURNI Eliminasi
MARTA
A
D K D K
23.000.00 18.000.00 41.000.00
Kas 0 0 0
Piutang dagang 2.000.000 4.000.000 6.000.000
Persediaan barang
dagang 4.500.000 3.500.000 8.000.000
Perlengkapan kantor 2.200.000 2.300.000 4.500.000
Aktiva tetap lainnya 3.600.000 3.100.000 6.700.000
Inv. Saham pada PT 14.000.00 14.000.00
MARTA 0 0
KHPDNB
(Goodwill) 3.850.000 3.850.000
49.300.00 30.900.00
Total aktiva 0 0

12.300.00 16.400.00 28.700.00


Utang Dagang 0 0 0
Modal Saham PT 25.200.00 25.200.00
KURNIA 0 0

12
11.800.00 11.800.00
LYD PT KURNIA 0 0
Modal Saham PT
MARTA 9.900.000
Eliminasi saham PT
MARTA 70% 6.930.000
Hak Minoritas 30% 2.970.000
LYD PT MARTA 4.600.000
Eliminasi LYD PT
MARTA 70% 3.220.000
Hak minoritas 30% 1.380.000
49.300.00 30.900.00 14.000.00 14.000.00 70.050.00 70.050.00
0 0 0 0 0 0

NERACA GABUNGAN

PT KURNIA DAN PERUSAHAAN ANAK


Per 31 DESEMBER 2010

Aktiva Pasiva
Kas Rp 41.000.000 Utang Dagang Rp 28.700.000
Piutang Dagang Rp 6.000.000 Modal:
Persediaan Rp 8.000.000 - Hak induk
Modal Saham PT
Perlengkapan kantor Rp. 4.500.000 KURNIA Rp 25.200.000
Aktiva Tetap Bersih Rp 6.700.000 LYD PT KURNIA Rp 11.800.000
KHPDNB Rp 3.850.000
- Hak Anak
Modal Saham PT
MARTA Rp 2.970.000
LYD PT MARTA Rp 1.380.000
70.050.000 70.050.000

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembukuan kantor cabang terdiri atas akun-akun yang saling
menyeimbangkan, serupa dengan pembukuan perusahaan terpisah. Namun,
akun kantor pusat menggantikan aku ekuitas pemilik yang terdapat pada
pembukuan perusahaan terpisah. Akun kantor pusat menunjukan ekuitas
kantor pusat di cabang.
Akun kantor pusat pada pembukaan cabang merupakan timbal balik
dengan akun investasi di cabang pada pembukaan kantor pusat. Kedua akun
meningkat melalui transfer aset dari kantor pusat ke cabang dan melalui laba
cabang. Kedua akun menurun melalui transfer aset dari cabng ke kantor
pusat dan melaui rugi cabang.

3.2 Penutup
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis
atas partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan
saran yang sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah
ini. Kami sadar bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki
kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari
pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan
menjadi makalah yang lebih baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang
lebih bagi kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://akuntansi329.wordpress.com/2017/10/19/likuidasi-persekutuan-akuntansi-
keuangan-lanjutan-i/

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&c
ad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjAluXJgqjkAhW0ILcAHTSuC7cQFjAEeg
QIBhAC&url=http%3A%2F%2Fdinus.ac.id%2Frepository%2Fdocs%2Fajar
%2FBab_16_Likuidasi.ppt&usg=AOvVaw3mytbW3imKHV7dnM9U4LZ5

15

Anda mungkin juga menyukai