Makalah Manajemen
Makalah Manajemen
Makalah Manajemen
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran
yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat
Indonesia. Pemerintah telah bersungguh-sungguh dan terus berupaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitasi.
Perkembangan jaman membawa dampak besar bagi profesi keperawatan.
Tuntutan masyarakat atas pelayanan keperawatan yang semakin meningkat
membuat perawat sebagai profesi mempunyai andil dan tanggung jawab besar
dalam memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas. Dalam tatanan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, perawat merupakan salah satu kunci
keberhasilan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Dalam hal ini
perawat mempunyai kontribusi dalam pelayanan yang ada di rumah sakit
khususnya pelayanan keperawatan untuk meningkatkan mutu pada layanan
tersebut tentunya diperlukan pengelolaan yang baik mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian guna memperoleh hasil
pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai keinginan pelanggan.
Asuhan keperawatan professional merupakan kegiatan melaksanakan
asuhan keperawatan kepada klien baik secara individu ataupun kelompok
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan. Ini berarti asuhan keperawatan
dilaksanakan dengan menggunakan metode penyelesaian masalah secara ilmiah
(Scientific Problem Solving), dengan landasan ilmu dan teknologi keperawatan
kekinian secara tepat guna, serta menggunakan keterampilan professional
keperawatan yang mencakup keterampilan intelektual, tehnikal dan
interpersonal yang dilandasi etika profesi keperawatan. Praktik manajemen
pada tahap profesi ners kali ini diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan
asuhan keperawatan professional dan mengintegrasikan seluruh konsep selama
program akademik.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik profesi manajemen keperawatan dapat
menggunakan keterampilan manajemen dan kepemimpinan pada asuhan
keperawatan terhadap klien secara menyeluruh melalui manajemen
pelayanan keperawatan dan berupaya memprakasai perubahan yang efektif.
2. Tujuan Khusus
a. Menerapkan konsep teori dan konsep manajemen keperawatan dalam
mengelola pelayanan keperawatan di ruang keperawatan.
b. Berperan sebagai agen pembaharuan dan model peran dalam
kepemimpinan dan pengelolaan pelayanan keperawatan profesional.
3. Kompetensi
Pada praktik profesi managemen keperawatan kompetensi yang
harus di capai adalah melaksanakan peran dan fungsi sebagai kepala
ruangan, ketua tim, perawat primer dan perawat pelaksana.
a. Perencanaan
1) Mampu melaksanakan analisa kebutuhan tenaga keperawatan.
2) Mampu melaksanakan analisis kebutuhan sarana dan prasarana
keperawatan dalam ruang keperawatan.
b. Pengorganisasian
1) Mampu menerapkan sistem penugasan yang dibutuhkan sesuai
dengan kondisi ruangan dengan fokus pada metode penugasan tim
atau modifikasi tim primer.
c. Penggerakan
1) Mampu menerapkan komunikasi efektif dalam manejemen
pelayanan di ruang perawatan.
d. Pengendalian
1) Mampu melaksanakan supervise pada kegiatan yang ada di ruangan.
2) Mampu meningkatkan kualitas pelayanan ataupun asuhan
keperawatan.
3) Mampu melaksanakan ronde keperawatan di ruang perawatan.
e. Evaluasi
1) Mampu melaksanakan evaluasi pada penerapan standar asuhan
keperawatan.
2) Mampu melaksanakan evaluasi kepuasan pasien dan perawat.
3) Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
4) Mampu mencegah dan menyelesaikan konflik di dalam tim.
5) Menerapkan gaya kepemimpinan yang efektif sesuai dengan kondisi
ruangan.
6) Melaksanakan perubahan dalam asuhan dan pelayanan keperawatan.
7) Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi menejemen kualitas dan manajemen risiko.
8) Memberikan dukungan kepada tim asuhan keperawatan dengan
mempertahankan akuntabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.
9) Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
10) Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuaan
profesional.
11) Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
C. Manfaat
1. Rumah Sakit
Rumah sakit dapat lebih professional dalam memberikan pelayanan
kesehatan dan menjadikan pelayanan yang lebih optimal.
2. Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan dapat mengetahui kualitas dan kemampuan
mahasiswa dalam mempraktikkan ilmu yang telah didapat dalam proses
akademik
3. Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan baru dalam manajemen keperawatan
dalam mengelola ruang perawatan dan juga dapat mengaplikasikan dan
mengintegrasikan seluruh konsep selama program akademik
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
B. Ruangan Soka
1. Gambaran Umum Ruangan Soka
Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang,
salah satunya sub unit ruang perawatan dewasa untuk Ruangan Bedah.
Ruangan Soka merupakan sebagai bangsal perawatan yang dikhususkan
untuk pasien bedah kelas 3, ruang perawatan Soka merawat pasien dengan
jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Ruang Soka memiliki 6 kamar,
kamar 1, 3, dan 5 dikhususkan untuk perempuan, dan kamar 2, 4, dan 6
dikhususkan untuk pasien laki-laki. Terdapat 1 ruang alat/ spulhok, 1 ruang
gudang, 1 ruang kepala ruangan, 1 ruangan perawat, 1 ruangan kamar ganti
perawat dan kamar mandi. Pengorganisasian Ruangan Soka terdiri dari
kepala ruangan, wakil kepala ruangan, 2 orang ketua TIM, 12 orang perawat
pelaksana, 1 orang POS dan 1 orang ADM.
a. Aktifitas Ruang Perawatan Soka
Aktivitas di sub unit ruang perawatan Soka dan Pelayanan
Penginapan. Pelayanan Medik yang dimaksud adalah pelayanan yang
berasal dari tindakan yang dilakukan dokter. Dokter memeriksa pasien
yang dirawat di rumah sakit secara teratur serta memberikan obat dan
pengobatan yang dapat menyembuhkan pasien. Pelayanan
Keperawatan adalah pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada
pasien berupa pengawasan terus menerus sehingga terjadi pemulihan.
Sedangkan Pelayanan Penginapan adalah pelayanan fasilitas seperti
tempat tidur dan tempat kebersihan diri serta pemberian makanan dari
ruang perawatan yang sama seperti sistem penginapan. Kegiatan
pelayanan rawat inap meliputi:
1) Penerimaan pasien
2) Pelayanan medik
3) Pelayanan penunjang medik
4) Pelayanan perawatan
5) Pelayanan obat
6) Pelayanan makan, dan
7) Pelayanan administrasi keuangan
b. Struktur Organisasi Ruang Perawatan Soka
Kepala Ruangan
Ns Rianti, S.Kep.
Administrasi
Ridho
Wakil Kepala Ruangan
Br. Uang Musaeri, S.Kep.
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Br. Fendi Catur, AMK.
Br. Agus Panda, AMK.
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana Br. Ridwan, AMK.
POS
Ns. Ida Musrofa, S.kep.
Lilik Suhendri Perawat Pelaksana
Br. Angga, AMK.
Perawat Pelaksana
Br. Umayudin, AMK. Perawat Pelaksana
Zr. Ayu Azhari, AMK.
Perawat Pelaksana
Perawat Pelaksana
Zr. Rini Astuti, AMK. Gambar 2.2
Struktur organisasi Paviliun Soka Zr. Ismayati, AMK
KAMAR 6 KAMAR 5
KAMAR 4 KAMAR 3
KAMAR 2 KAMAR 1
WC
RUANG
RUANG PERAWAT
KARU
WT
KAMAR PERAWAT
NURSE STASION
Gambar 2.3
Denah Paviliun Soka
BAB III
HASIL PENGKAJIAN DAN ANALISA SERTA SINTESA
PERMASALAHAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. Hasil Pengkajian
Pengkajian manajemen keperawatan menggunakan pendekatan 5M
(Man, Material & Machine, Methode, Money, Market) dalam rangka untuk
mengidentifikasi dari masing-masing elemen, 5 M tersebut akan dijabarkan di
bawah ini:
1. 5 M ( Man, Material & Machine, Methode, Money, Market)
a. Man
Sumber Daya Manusia Ruang Soka sudah melakukan pelatihan-
pelatihan seperti BTCLS, Customer Service, dll. SDM yang ada
sebanyak 38 orang terdiri dari:
1) Dokter Ruangan : 1 orang
2) Dokter Spesialis : 10 orang
3) Perawat Ruangan : 16 orang
4) POS : 1 orang
5) ADM : 1 orang
Dengan latar belakang pendidikan:
1) 1 orang : Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi
2) 1 orang : Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Onkologi
3) 3 orang : Dokter Spesialis Bedah Saraf
4) 1 orang : Dokter Spesialis Bedah Plastik
5) 4 orang : Dokter Spesialis Neuro
6) 4 orang : Dokter Spesialis THT – KL
7) 3 orang : Dokter Spesialis Mata
8) 1 orang : Dokter Spesialis Bedah Mulut
9) 3 orang : Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
10) 1 orang : Dokter Spesialis Bedah Urologi
11) 12 orang : DIII Keperawatan
12) 2 orang : S1 Ners
13) 2 orang : S1 Kep
14) 1 orang : S1 Kom
15) 1 orang : SMA
b. Material & Machine
Jumlah peralatan dan perlengkapan di ruang Soka RSU Kab
Tangerang sudah cukup lengkap dan sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan untuk memenuhi segala kebutuhan tindakan keperawatan,
kebutuhan untuk administrasi dan kebutuhan untuk menunjang
keberlangsungannya aktifitas ruangan.Kualitas peralatan yang tersedia
masih dalam keadaan baik dan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi
dari peralatan tersebut.Sarana dan prasarana yang ada diruang Soka
sudah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk
keberlangsungan diruang Soka.
Menurut data dari penyebaran kuesioner diruangan didapatkan
saran dari pasien maupun keluarga pasien yaitu fasilitas kamar yang
tidak memadai diantaranya kamar mandi kurang bersih, ruangan panas,
sabun dikamar mandi tidak di isi dan pendingin ruangan berikut AC
dan kipas angin yang tidak berfungsi.
c. Method
1) SAK (Standar Asuhan Keperawatan)
Standar asuhan keperawatan terdiri dari kriteria-kriteria yang
harus dipenuhi dalam pemberian asuhan keperawatan, apabila
kriteria-kriteria tersebut dapat dipenuhi maka mutu asuhan
keperawatan dapat dipertanggung jawabkan secara profesional
dengan memahami dan mematuhi kriteria dalam standar asuhan
keperawatan yang selanjutnya diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan maka bukan hanya keprofesian yang dapat dijaga dan
ditingkatkan, tetapi juga meliputi pemenuhan kebutuhan dalam
aspek-aspek keamanan dan kenyamanan pasien.
Berdasarkan data dan medical record pada bulan mei 2019
didapatkan 10 penyakit terbanyak diruang Soka RSU Kabupaten
Tangerang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar 10 Penyakit Terbanyak Diruang Soka
No Jenis Penyakit Jumlah
1. Cedera Kepala Sedang 11
2. Trauma Capitis 4
3. Ca. Mamae 3
4. Limfadenopati Coli 2
5. Hidronefrosis 2
6. Soft Tissue Tumor 2
7. Right Frontal Meningtoma 2
8. Retensi Urine 2
9. Fraktur 2
10. Gross hematuri 2
e. Market
RSU Kabupaten Tangerang adalah pusat rujukan karena sarana
prasarana sudah lengkap, RSU Kabupaten Tangerang mempunyai
website yang cukup lengkap. Pasien rawat pengguna BPJS dipermudah
jika semua sudah sesuai dengan prosedur pelayanan, sehingga
mempermudah pengguna jaminan kesehatan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan di ruang Soka.
B. Fungsi-fungsi Perencanaan
1. Perencanaan
a. Jadwal dinas perawat
Berdasarkan hasil wawancara, Menurut kepala ruangan beliau
membuatjadwal dinas sesuai dengan tingkatan jenjang karir. Dalam
pembagian tugasnya dinas pagi terdiri dari PK 2 dan PK 3 dikarenakan
pada pagi hari beban kerja di dalam ruangan lebih tinggi sehingga
dibutuhkan perawat yang mempunyai kinerja klinis yang lebih baik dan
menguasai pasien dan lingkungan, pada dinas siang dan malam terdiri
dari minimal PK 2 (1 orang) dan PK 1 (2 orang), karena hanya
memonitoring pasien dan melanjutkan tindakan yang belum terpenuhi.
b. Visi, Misi Organisasi
Menurut beberapa referensi bahwa visi misi hanya dirumuskan
korporate artinya visi misi hanya ada satu dan hanya ada visi misi secara
umum yang dirumuskan oleh rumah sakit, untuk mencapai visi misi
rumah sakit tersebut, setiap unit ruangan yang ada di rumah sakit harus
merumuskan tujuan pelayanan dalam rangka menunjang visi misi
rumah sakit agar visi misi rumah sakit dalam tercapai dengan sesuai dan
tepat.
Berdasarkan hasil wawancara, menurut kepala ruangan
mengatakan visi misidalam ruang soka yaitu mengedepankan kebutuhan
dasar manusianya (pasien).
c. Filosofi keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara, menurut kepala ruangan Soka
filosofikeperawatan yang diterapkan adalah berfokus pada kebutuhan
dasar manusia dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Berdasarkan hasil observasi, pada saat pelaksanaan di ruangan
soka sudah diimplementasikan namun hanya sebagian perawat.
d. Perencanaan jangka pendek dan jangka menengah
Perencanaan harian kepala ruangan dan semua SDM ruang Soka
dibuat sebelum melakukan kegiatan harian dan dilengkapi pada saat
kegiatan pre dan post comfrence, dan pada saat timbang terima operan
pasien setiap pergantian shift. Rencana bulanan kepala ruangan Soka
yang sudah dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Merencanakan dan membuat jadwal dinas untuk satu bulan
2) Membuat jadwal pemimpin pre dan post conference
3) Membuat perencanaan kebutuhan bulanan untuk alat kesehatan,
alat tenun, obat-obatan untuk ruang Soka.
4) Membuat perencanaan untuk pertemuan rutin bulanan atau rapat
ruangan
e. Perencanaan Jangka Panjang
Kepala ruangan Soka sudah membuat perencanaan untuk satu
tahun yang tertuang dalam POA kepala ruangan seperti:
1) Menyusun perencanaan proses MPKP untuk ruang Soka
2) Merencanakan kebutuhan tenaga tahunan ruang Soka
3) Membuat perencanaan pengembangan SDM, seperti membuat
jenjang untuk peningkatan karir SDM ruang Soka untuk
melanjutkan pendidikan formal keperawatan.
4) Membuat audit keperawatan ruang Soka
5) Membuat perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana tahunan
ruang Soka.
2. Pengorganisasian
Perorganisasian diruang Soka menggunakan pola struktur yang
saling berinteraksi dari atasan sampai bawahan. Dalam memberikan asuhan
keperawatan, ruang Soka telah menerapkan metode asuhan keperawatan
MPKP metode tim. Dari bagian struktur organisasi ruang Soka tergambar
bahwa dalam menjalankan fungsi manajemen keperawatan kepala ruangan
Soka dibantu oleh 2 orang PN (Primary Nursing), dimana tiap-tiap ketua
tim membawahi 6 PA (Perawat Associate).
a. Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil wawancara, menurut Kepala ruangan
didapatkaninformasi bahwa pengorganisasian diruang soka sudah di
revisi sesuai dengan ketenagaan yang ada sekarang.
Berdasarkan hasil observasi : adanya pengorganisan pemetaan
ketenagaanruang soka yang dipajang di ruang administrasi dan dapat
dilihat oleh semua orang.
b. Pengorganisasian Perawatan klien
Berdasarkan hasil wawancara: menurut Kepala Ruangan
menyatakanbahwa penghitungan jumlah tenaga sudah disesuaikan
dengan tingkat ketergantungan pasien.
Berdasarkan hasil observasi : jumlah perawat sudah cukup dengan
rinciandinas adalah sebagai berikut Pagi = 4 , Siang = 3 , malam 3, libur
= 3 dan untuk dinas pagi ditambah 1 kepala ruang, 1 wakil kepala ruang
dan 1 ketua tim.
c. Uraian tugas
Berdasarkan hasil wawancara : Menurut Kepala ruangan setiap
perawatsudah mempunyai uraian tugas masing-masing bagi tiap tenaga
keperawatan. Batas wewenang dan tanggung jawab perawat cukup jelas
dengan dibuat job discription dimasing-masing ruangan.
Berdasarkan hasil observasi : Diruangan sudah ada buku uraian
tugasperawat sesuai perannya.
d. Metode penugasan
Berdasarkan hasil wawancara : informasi dari Kepala ruang
didapatkandata bahwa metode penugasan yang diterapkan
menggunakan metode tim, dibagi dalam 2 (dua) tim, tiap tim terdiri dari
5 sampai 6 orang perawat pelaksana.
Berdasarkan hasil observasi : metode penugasan yang digunakan
adalahmetode tim, pada implementasi metode tim sudah berjalan
dengan semestinya, lalu diterapkan metode fungsional dimana
pembagiannya adalah ada yang bertugas sebagai perawatan luka,
pemberian obat, hal ini jika dilihat dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa metode tim kombinasi dengan metode fungsional.
e. Pendokumentasian asuhan keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara: Menurut Kepala ruangan
didapatkaninformasi bahwa pendokumentasian asuhan keperawatan
sudah sesuai dengan format yang ada dari RSUD Kabupaten Tangerang
dan sudah disepakati bersama antara kepala ruang dan komite
keperawatan.
Berdasarkan hasil Obseravasi: formulir dokumentasi keperawatan
sudahtersedia dengan lengkap dan dalam penulisannya sesuai Standar
Prosedur Oprasional (SPO).
f. Pengaturan jadwal dinas
Berdasarkan hasil wawancara: Menurut Kepala Ruangan
pengaturanshift yang dilakukan oleh Kepala ruang disesuaikan dengan
jumlah perawat yang ada di ruangan dan berdasarkan pada tingkat
ketergantungan klien, dimana pada dinas pagi perawat (PK 2 dan PK 3)
lebih banyak karena tingkat beban kerja pada pagi hari lebih tinggi,
sedangkan pada dinas sore dan malam minimal ada PK 2 sebanyak 1
orang. Pengaturan jadwal shift sudah diatur sesuai oleh RSUD
Kab.Tangerang yaitu dinas pagi jam 07.00-14.00 WIB, dinas siang jam
14.00-21.00 WIB dan dinas malam jam 21.00-07.00 WIB. Kepala
ruangan mengatakan Operan dinas dilakukan pada jam dinas pagi
07:30-08:00, dinas siang 14:30-15:00, dinas malam 21:30-22:00.
Berdasarkan hasil observasi: Format daftar shift diruangan
menggunakanproporsi jumlah perawat yang ada dan sesuai dengan
jenjang karir, dimana pada dinas pagi perawat (PK 2 dan PK 3) lebih
banyak. Diruangan soka penjadwal timbang terima dimulai lebih 30
menit dari jam yang sudah ditentukan.
3. Fungsi Pengarahan dan pengawasan
a. Motivasi kepada perawat
Berdasarkan hasil wawancara: menurut Kepala ruangan Soka
bahwaselain peningkatan motivasi yang dilakukan oleh rumah sakit
baik secara langsung maupun tidak langsung peningkatan motivasi
dilakukan juga oleh kepala ruangan.
Berdasarkan hasil observasi: Kepala Ruang setiap preconference
selalumemberikan motivasi kepada semua perawat dan mengingatkan
selalu untuk meningkatkan mutu pelayanan di ruangan Soka.
b. Komunikasi
Berdasarkan hasil observasi: Komunikasi antara staff sesuai
dengan jalur.Pada saat timbang terima pasien di ruangan, dilaporkan
tindakan yang telah dilakukan dan yang akan dilanjutkan oleh perawat
pada shift berikutnya. Komunikasi antara perawat dengan pasien sudah
dilakukan dengan baik, perawat mengedukasikan pasien selama pasien
dirawat di ruangan. Namun masih kurangnya perawat melakukan
evaluasi mengenai tingkat pengetahuan pasien untuk mengetahui
kefektifan dari pemberian edukasi yang diberikan perawat dan
kurangnya pemahaman pasien terhadap informasi yang diberikan
Berdasarkan hasil kuesioner : Hasil dari kuesioner tentang
kepuasan pasienterhadap pelayanan keperawatan di ruang Soka
didapatkan 100 % pasien merasa puas, Hasil dari kuesioner tentang
kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di ruang Soka
khususnya komunikasi didapatkan 100% pasien menjawab komunikasi
perawat sudah baik.
Hasil kuesioner terkait kecepatan perawat dalam memberikan
informasi didapatkan sebanyak 16,67% pasien yang menjawab jelas
dalam memberikan informasi, 83,33% pasien yang menjawab cukup
jelas.
c. Fasilitas/Alat
Berdasarkan hasil kuesioner :Hasil dari kuesioner tentang
kepuasan pasienterhadap pelayanan keperawatan di ruang Soka
khususnya kebersihan ruangan didapatkan 72,22% pasien menjawab
cukup bersih, 27,78% pasien menjawab bersih.
Berdasarkan observasi :hasil observasi di dapatkan kamar sudah
bersih, setiap kamar sudah terdapat jam dinding, mahasiswa sudah
mendapatkan kursi namun disetiap ruangan tidak terdapat papan
informasi untuk perawat penanggung jawab dan dokter jaga di setiap
shift.
Masalah: Kurangnya fasilitas ruangan papan nama petugas
(Menyarankan untuk memfasilitasi papan nama perawat
penanggungjawab setiap shift)
Berdasarkan observasi :hasil observasi yang didapatkanyaitu
kurangnya petunjuk arah menuju paviliun soka.
Masalah: Kurangnya petunjuk arah menuju paviliun soka
(Menyarankan untuk membuat petunjuk arah menuju paviliun
soka)
4. Fungsi Pendelegasian
Berdasarkan hasil wawancara: Menurut Kepala Ruangan
didapatkan informasi bahwa pendelegasian diruangan sudah ada, dan sudah
dilakukan secara optimal.
Berdasarkan hasil observasi : Format pendelegasian diruangan
sudah ada.
5. Fungsi pengendalian
a. Program pengendalian mutu
Berdasarkan hasil wawancara : Menurut kepala ruangan sudah
ada timpengendalian mutu, pengendali mutu yang dilakukan
menggunakan cara memberikan kepuasan pasien dengan memberikan
kotak saran pada tempat yang disediakan di ruangan soka.
Berdasarkan hasil observasi: Sudah ada sistem pelaporan dan
pencatatankegiatan pengendali mutu dan ada struktur kerja dan format
pengendalian diruangan, serta sudah ada tempat yang disediakan untuk
menilai mutu pelayanan petugas di ruangan soka.
b. Pelaksanaan SOP dan SAK
Berdasarkan hasil wawancara : Menurut Karu Asuhan
keperawatan yangdiberikan sudah mengacu pada Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) yang sudah ditetapkan.
Berdasarkan hasil observasi : SOP dan SAK sudah ada.Hasil
Kuesioner Tentang Pelayanan Keperawatan di Ruang Soka
:Berdasarkan hasil dari pengumpulan data dengan cara penyebaran
kuesioner padatanggal 23-24 Juli 2019 dengan 18 responden didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka
No Pertanyaan Nilai
Pendapat
1. Bagaimana pendapat saudara tentang fasilitas di Unit ini?
Tidak Lengkap
Kurang Lengkap 100%
Lengkap
Sangat Lengkap
Tabel 3.4
Kuesioner untuk kepala ruang terhadap pelayanan keperawatan di Ruang
Soka
A. Perencanaan
Nilai
No Pertanyaan
Pendapat
1 Apakah visi-misi ruangan telah dirumuskan? 100%
2 Apakah ada filosofi ruangan? 100%
3 Apakah rencana jangka pendek (harian, bulanan, tahunan) ada 100%
disusun?
4 Apakah ada diadakan rapat bulanan dengan semua perawat di 100%
ruangan?
5 Apakah karu merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan 100%
keperawatan?
6 Apakah rencana kebutuhan ketenagakerjaan ruangan telah disusun? 100%
7 Apakah indikator mutu pelayanan telah disusun? 100%
8 Apakah karu ada mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien setiap 100%
hari?
B. Pengorganisasiaan
1 Apakah ada struktur organisasi di ruangan? 100%
2 Apakah Karu ada membagi jadwal dinas staf perawat bersama 100%
Katim?
3 Apakah Karu ada membuat daftar pasien bersama Katim? 100%
C. Pengarahan
1 Apakah karu ada memimpin operan ? 100%
2 Apakah karu ada mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre 100%
conference?
3 Apakah karu ada mengawasi dan mengarahkan kegiatan post 100%
conference?
4 Apakah karu ada memberi motivasi pada tim perawat di ruangan? 100%
5 Apakah karu mendelegasikan tugas dengan jelas 100%
6 Apakah karu ada menfasilitasi kolaborasi dengan anggota tim 100%
kesehatan yang lain dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan?
7 Apakah karu ada mengawasi perawat dalam mengelola pasien 100%
melalui komunikasi lansung
8 Apakah karu ada melakukan supervisi? 100%
9 Apakah karu ada mengecek kedisiplinan staf perawat? 100%
10 Apakah karu ada membimbing mahasiswa di ruangan? 100%
D. Pengendalian
1 Apakah ada pengawasan dan pengendalian kebersihan dan ketertiban 100%
ruangan?
2 Apakah ada dilakukan diskusi bersama untuk memecahkan masalah 100%
di ruangan?
3 Apakah indikator mutu pelayanan telah ditetapkan? 100%
4 Apakah ada dilakukan audit dokumentasi? 100%
5 Apakah ada dilakukan survey kepuasan terhadap pasien atau 100%
keluarga, perawat dan dokter?
6 Apakah ada dilakukan pemeriksaan kelengkapan persediaan status 100%
keperawatan minimal 5 set setiap hari
E. Compensatori reward
1 Apakah ada dilakukan rekruitmen tenaga perawat? 100%
2 Apakah ada dilakukan seleksi tenaga perawat? 100%
3 Apakah ada melakukan orientasi untuk staf baru? 100%
4 Apakah ada dilakukan penilaian kinerja? 100%
5 Apakah karu ada mengusulkan pengembangan staf? 100%
F. Hubungan professional
1 Apakah ada diadakan rapat keperawatan di ruangan? 100%
2 Apakah ada diadakan konferensi kasus di ruangan? 100%
3 Apakah ada diadakan rapat tim keperawatan di ruangan? 100%
4 Apakah karu ada mengawasi pelaksanaan visite dokter? 100%
G. Asuhan Keperawatan
1 Apakah karu ada melakukan asuhan keperawatan secara lansung ke 100%
pasien?
Sumber 22 Juli 2019
Tabel 3.5
Kuesioner untuk ketua tim terhadap pelayanan keperawatan di Ruang Soka
A. Perencanaan
Nilai
No Pertanyaan
Pendapat
1 Apakah katim melakukan pengkajian terhadap klien baru? 100%
2 Apakah katim menetapkan renpra berdasarkan analisis standar renpra
100%
sesuai dengan hasil pengkajian?
3 Apakah katim bekerjasama dengan CCM dengan
mengindentifikasikan issue yang memerlukan pembuktian sehingga 100%
tercipta evidence based practice (EBP)?
4 Apakah katim membuat perencanaan pulang ? 100%
A. Pengorganisasian 100%
1 Apakah katim membuat jadwal dinas bersama kepala ruangan ? 100%
2 Apakah katim membuat daftar pasien bersama kepala ruangan ? 100%
3 Apakah katim menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap
100%
klien ?
4 Apakah katim menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA
di bawah tanggung jawabnya sesuai klien yang dirawat (pre 100%
conference) ?
B. Pengarahan
1 Apakah katim memimpin kegiatan ronde keparawatan, konfrensi
100%
kasus, pre dan post conference ?
2 Apakah katim memberikan pengarahan pada perawat pelaksana
100%
masing-masing secara individual ?
3 Apakah katim member motivasi kepada perawat pelaksana (terutama
100%
perawat dalam timnya) ?
4 Apakah katim mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana
100%
secara jelas ?
C. Compensatory Reward
1 Apakah katim melakukan orientasi kepada perawat baru ? 100%
2 Apakah katim melakukan penilaian kinerja ? 100%
D. Hubungan professional
1 Apakah katim memimpin konfrensi kasus ? 100%
2 Apakah katim mendampingi dokter visit klien di bawah tanggung
100%
jawabnya?
E. AsuhanKeperawatan
1 Apakah katim melakukan kontrak dengan klien/ keluarga pada awal
100%
masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik?
2 Apakah katim Melakukan bimbingan dan evaluasi PA dalam
100%
melakukan tindakan keperawatan, apakah sesuai dengan SOP ?
3 Apakah katim memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA ? 100%
4 Apakah katim membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan
100%
PA ?
5 Apakah katim melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi
keperawatan dan tindakan keperawatan yang tidak dapat dilakukan 100%
oleh PA ?
6 Apakah katim mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan
100%
laboratorium ?
7 Apakah katim melakukan kegiatan serah terima klien dibawah
100%
tanggung jawabnya bersama dengan perawat pelaksana ?
8 Apakah katim melakukan evaluasi ASKEP dan membuat catatan
100%
perkembangan klien setiap hari?
9 Apakah katim melakukan pertemuan dengan klien/keluarga minimal
setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan klien (bergantung 100%
pada kondisi klien) ?
10 Bila PP cuti/libur, tugas-tugas PP didelegasikan kepada PA yang
telah ditunjuk (wakil PP) dengan bimbingan kepala ruangan atau 100%
CCM ?
11 Apakah katim memberikan pendidikan kesehatan kepada
100%
klien/keluarga ?
Sumber 22 Juli 2019
Tabel 3.6
Kuesioner untuk perawat pelaksana terhadap pelayanan keperawatan di
Ruang Soka
Nilai
No Pertanyaan
Pendapat
1 Apakah perawat membaca renpra yang telah ditetapkan katim/pj
100%
shift?
2 Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga? 100%
3 Apakah saat perawat menerima klien baru memberikan informasi
100%
berdasarkan format orientasi klien/keluarga?
4 Apakah perawat melakukan tindakan keperawatan pada kliennya
100%
berdasarkan renpra?
5 Apakah perawat melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
100%
dilakukan dan mendokumentasikanya pada format yang tersedia?
6 Apakah perawat mengikuti visit dokter bila katim tidak di tempat ? 100%
7 Apakah perawat memeriksa kerapian dan kelengkapan status
100%
keperawatan ?
8 Apakah perawat membuat laporan pergantian dinas dan setelah
100%
selesai diparaf?
9 Apakah perawat mengkomunikasikan kepada PP/Pj dinas bila
100%
menemukan masalah yang perlu diselesaikan ?
10 Apakah perawat menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic,
100%
laboratorium, pengobatan, dan tindakan ?
11 Apakah perawat berperan serta dalam memberikan pendidikan
100%
kesehatan pada klien/keluarga?
12 Apakah perawat melakukan inventarisasi fasilitas yang tersedia? 100%
13 Apakah perawat membantu tim lain yang membutuhkan? 100%
14 Apakah perawat memberikan resep dan menerima obat dari keluarga? 100%
Sumber 22 Juli 2019
C. Analisa SWOT
Analisa SWOT merupakan suatu bentuk analisis di dalam manajemen
keperawatan secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu
rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek
maupun tujuan jangka panjang.
Menurut Fredy Rangkuti (2009) Analisa SWOT adalah proses identifikasi
berbagai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan
melakukan strategi perusahaan yang terbaik, analisis ini berdasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Berikut ini gambaran analisa SWOT Ruang Soka RSU Kabupaten
Tangerang adalah :
Tabel 3.2
Analisa SWOT Ruang Soka RSU Kabupaten Tangerang
No Masalah Strength Weaknees Opportunity Threats
1. MAN - Kurangnya edukasi - karena seluruh - jikapasien baru tidak di
- Perawat di Ruang Soka yang diberikan perawat diruang orientasi ruangan misalnya
sudah melakukan perawat mengenai soka sudah cara penempatan sampah
pelatihan-pelatihan seperti perencanaan pasien melakukan non medis dan sampah
BTCLS, Customer pulang pelatihan customer medis itu akan megganggu
Service, dll (semua - Model asuhan service kinerja perawat dalam
pelatihan yang keperawatan yang - kelengkapan alat- memilah sampah medis dan
dikoordinasikan oleh PPI digunakan diruang alat medis yang non medis
Rumah Sakit Umum soka masih sudah memenuhi - jika serah terima dinas sore
Kabupaten Tangerang) menggunakan metode syarat SOP dapat ke dinas malam belum
- POS diruang soka juga gabungan tim dan meningkatkan berjalan sebagaimana
kurang lebih mengerti metode fungsional kualitas asuhan mestinya dapat beresiko
tentang keperawatan keperawatan mengancam keamanan
- Cleaning Service diruang pasien atau pasien safety
soka datang tepat waktu, - jika komunikasi perawat
membersihkan dan pasien dapat berjalan
lingkungan dan alat-alat dengan baik, pasien akan
dengan baik lebih mudah untuk
meminta bantuan perawat
jika membutuhkan
pelayanan kesehatan.
2. Material & Machine - Alat sudah cukup lengkap - Papan nama - Hanya sedikit yang - Jika papan nama hanya
ditempatkan dengan baik penanggung jawab masih kurang dari digunakan pada shift pagi
pada tempatnya ruangan yang terdapat sarana dan saja tidak akan membantu
- Bell, oksigen TT dan diruang soka belum prasarana yang pasien untuk mengetahui
lemari masih berfungsi dipergunakan sesuai harus disediakan, perawat yang bertanggung
dengan baik dengan fungsinya dan jadi dapat lebih jawab diruangan akan
- Sarana edukasi, poster, hanya dipergunakan mudah untuk mempersulit pasien jika
leaflet sudah tersedia pada shift pagi ditingkatkan ingin meminta bantuan
- Fasilitas hand scrub kepada perawat yang
tersedia disetiap kamar bertugas pada dinas sore
pasien, ruang tindakan, dan malam
dan disetiap depan kamar
pasien
- Sudah tersedianya papan
nama perawat
penanggung jawab di
ruangan
- Adanya papan structural
yang baru diruangan
- Ruangan bersih tetapi
kurang sejuk
- Gedung kokoh
3. Method (fungsi- - Ruang soka menggunakan - Metode TIM kurang - Sistem kerja - Jika metode TIM
fungsi manajemen) metode TIM dengan berjalan dengan diruangan lebih dikombinasikan dengan
membentuk 2 tim semestinya di ruangan terarah karena metode fungsional dapat
- Perawat dapat bekerja soka lebih kepada menggunakan meningkatkan kinerja
berdasarkan filosofiilmu penerapan fungsional metode fungsional perawat akan tetapi fungsi
mereka secara rutin pada saat pelaksanaan dari metode TIM yang
dilakukan disetiap asuhan keperawatan sudah dibuat diruangan
kesempatan didalam ruangan tidak dapat terlihat dengan
- Pendokumentasian asuhan - Sudah ada tempat jelas
keperawatan sudah sesuai yang disediakan untuk
dengan format yang ada menilai mutu - Jika penilaian mutu
dari RSU Kabupaten pelayanan petugas pelayanan petugas seperti
Tangerang (koin kepuasan koin kepuasan pelanggan
- Pelaksanaan gugus pelanggan) diruangan tidak berjalan dengan
kendali mutu yang soka tetapi tidak semestinya, ruangan tidak
dilakukan menggunakan berjalan dengan mengetahui apakah
cara memberikan semestinya pelayanan kesehatan yang
penilaian kepuasan pasien diberikan sudah mencukupi
dengan menaruh koin kepuasan pasien atau
pada tempat yang belum
disediakan diruangan
soka
4. Money - RSU Kabupaten - Gaji yang didapatkan - Staff dapat - Jika reward yang diberikan
Tangerang adalah rumah tidak tepat waktu kesempatan untuk kepada perawat tidak
sakit pemerintah, semua sehingga bisa kenaikan gaji dan sesuai, kinerja para perawat
keuangan diatur oleh mempengaruhi kinerja kenaikan jabatan dan staff dapat menurun
APBD perawat/staff jika kinerja baik
- Keterlambatan gaji dan lama kerja
hingga 5 hari
5. Market - RSU Kabupaten - Karena konsumen - Fasilitas yang - Peeraturan penggunaan
Tangerang adalah pusat RSU kabupaten cukup lengkap jaminan yaitu perdaerah
rujukan karena sarana dan Tangerang mayoritas membuat RSU tempat tinggal, tetapi masih
prasarana sudah lengkap warga daerah, Kabupaten banyak pasien dari liar
- RSU Kabupaten dibutuhkan lebih Tangerang sudah daerah yang dirawat di
Tangerang mempunyai banyak media banyak dikenal RSU Kbupaten Tangerang
website yang cukup informasi, contoh: oleh masyarakat sehingga menyebabkan
lengkap syarat-syarat untuk sehingga jumlah pasien dengan
- Tidak membeda-bedakan mendaftar rawat inap, memotivasi untuk jumlah ruangan tidak
pelayanan baik pasien pengambilan obat, berkembang sesuai.
menggunakan BPJS rawat jalan, dll
dengan psien umum
- Pelayanan dan jaminan
dipermudah jika sesuai
dengan prosedur
BAB IV
PRIORITAS MASALAH, ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH
DAN POA PENYELESAIAN MASALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG SOKA
RSU KABUPATEN TANGERANG
B. Daftar Masalah
Berdasarkan cara penemuan masalah yang penulis lakukan di sub unit ruang
perawatan Soka, diperoleh daftar masalah yang ditemukan, yaitu:
1. Kurangnya fasiltas ruangan papan nama petugas
2. Kurangnya petunjuk arah menuju Paviliun Soka
Tabel 4.1
Daftar Prioritas Masalah
TOTAL
NO MASALAH MG SV MN NC AF PRIORITAS
SKOR
1. Kurangnya fasilitas ruangan
5 4 5 3 4 21 1
papan nama petugas
2. Kurangnya petunjuk arah
5 3 5 3 4 20 2
menuju Paviliun Soka
Keterangan :
MG : Magnitude (besar dan seringnya kejadian maslah)
SV : Severity (besarnya kerugian yang ditimbulkan)
MN : Manageability (bisa dipecahkan)
NC : Nursing Concern (masalah perawatan)
AF : Affordability (ketersediaan sumberdaya)
1 = Sangat Kurang Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
Tabel 4.2
Rekapitulasi Alternatif Pemecahan Masalah
Efektivitas Efisien Total
Alternatif Penyelesaian
No TOTAL Prioritas
Masalah M I V COST
MXIXV/C
1. Kurangnya faslitas ruangan
5 5 3 4 18,75 1
papan nama petugas
2. Kurangnya petunjuk arah
5 4 3 4 15 2
menuju Paviliun Soka
Keterangan : Nilai :
M : Magnitude (Besarnya masalah yang diselesaikan)
I : Importancy (Pentingnya cara penyelesaian masalah)
V : Vulnerability (Sensitivitas penyelesaian masalah)
C : Cost (Biaya)
1 = Sangat kurang penting
2 = Kurang penting
3 = Cukup penting
4 = Penting
5 = Sangat penting