Sepsis Neoterium
Sepsis Neoterium
Sepsis Neoterium
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Untuk mengetahui apa itu Sepsis Neonatorum baik itu dari segi
Pengertian, Sepsis Neonatorum Etiologi, Manifestasi Klinik, Patofisiologi,
, Klasifikasi, Penatalaksanaan dan mengetahui Konsep Keperawatan pada
Sepsis Neonatorum.
BAB II
KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
Faktor predisposisi
C. MENIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala sepsis neonatorum umumnya tidak jelas dan tidak
spesifik serta dapat mengenai beberapa sistem organ.berikut ini adalah
tanda dan gejala yang dapat ditemukan pada neonatus yang menderita
sepsis. Tanda dan gejala umum meliputi hipertermia atau hipotermi atau
bahkan normal,aktifitas lemah atau tidak ada dan tampak sakit,berat badan
menurun tiba-tiba.tanda dan gejala pada saluran pernafasan meliputi
dyspnea, takipnea, apnea, tampak tarikan otot pernafasan, merintih,
mengorok, dan pernafasan cuping hidung. Tanda dan gejala pada sistem
kardiovaskuler meliputi hipotensi, kulit lembab, pucat dan sianosis. Tanda
dan gejala pada saraf pusat meliputi refleks moro abnormal, iritabilitas,
kejang, hiporefefleksi, fontanel, anterior menonjol, pernafasan tidak
teratur.tanda dan gejala hematologi mencakup tampak pucat, icterus,
petekie, purpura, pendarahan, splenomegali. (Surasmi, 2002)
D. PATOFISIOLOGI
1. Perawatan umum
a. Tindakan aseptik dengan cuci hama
b. Pertahankan suhu tubuh sekitar 36,5◦C - 37◦C
c. Jalan napas harus bersih, artinya jangan sampai ada gangguan
napas.
d. Cairan diberikan dengan infus
e. Lakukan perawatan bayi dan tali pusat dengan baik
2. Medika mentosa
a. Beri antibiotik kombinasi
b. Evaluasi hasilnya 3-5 hari bila tidak berhasi, ganti antibiotik
c. Uji sensitivitas kuman sehingga antibiotik diberikan dengan tepat
d. Antibiotik diberikan perpanjangan selama 7 hari setelah perbaikan
secara klinis
3. Simtomatik : Pengobatan simtomatik diberikan sesuai dengan gejala
klinisnya (obat penurun panas, obat antikejang). Transfusi darah
sehingga Hb 11 g%
Pemantauan terhadap perawatan pasien adalah sebagai perikut:
1. perhatikan keadaan tanda-tanda vitalnya
2. perhatikan keseimbangan nutrisi dan cairan
3. evaluasi gambaran darahnya
4. persiapan alat darurat
Kriteria sembuh keadaan umum yang baik, gejala penyakit
menghilang, dan didkung pemeriksaan laboratorium. (Chandranita,
2006)
F. KLASIFIKASI
Dini Lambat
Awitan <72 jam >72 jam
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
B. DIANGNOSA
C. INTERVENSI
D. IMPLEMENTASI
1. Mencegah infeksi
1) Berikan isolasi dan pantau pantau pengunjung sesuai indikasi.
Isolasi luka linen untuk menangani luka, sedangkan pembatasan
pengunjung dilakukan untuk mengurangi kemungkinan infeksi
2) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukaan aktivitas walaupun
menggunakan sarung tangan steril untuk mengurangi kontaminasi
ulang
3) Dorong penggantian posisi, pantau napas dalam/batuk untuk
bersihan paruyang baik untuk mencegah pneumonia
4) Batasi penggunaan alat/prosedur invaif jika memugkinkan untuk
mencegah penyebaran infeksi melalui udara
5) Pantau kecenderungan suhu tubuh anak
2. Mencegah hipertemia
1) Pantau suhu pasien (derajat dan pola), perhatikan apabila anak
menggigil. Peningkatan suhu yang drastic menunjukan penyakit
infeksi akut.
2) Pantau suhu lingkungan, batasi/tambahkan linen pada tempat tidur
sesuai indikasi
3) Berikan kompres hangat untuk membantu mengurangi demam.
3. Meningkatkan status hidrasi
1) Monitor intakedan output
2) Berikan cairan perparenteral dan cairan per oral.
3) Monitor serum elektrolit
4) Kaji tanda-tanda dehidrasi
5) Monitor berat jenis urine dan observasi output urine.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
C. Pemeriksaan Fisik
D. Pemeriksaan Diagnostik
E. Analisis Data
F. Diagnosa Keperawatan
G. Intervensi Keperawatan
Manajemen Nutrisi:
1. Tentukan status gizi
pasien dari kempuan
(pasien) untuk
memenuhi
kebutuhan nutrisi
2. Tentukan apa yang
menjadi referensi
makanan bagi pasien
3. Intruksikan pasien
mengenai kebutuhan
nutrisi
(yaitu:membahas
pedoman diet dan
piramida makanan)
4. Tentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrisi yang
dibutuhkan untuk
memenuhi
persyaratan gizi
5. Melakukan atau
bantu pasien terkait
dengan perawatan
mulutsebelum
makan.
Bantuan Peningkatan
Berat Badan :
1. tentukan keinginan
pasien dan motivasi
untuk mengurangi
berat badan atau
lemak tubuh
2. tentukan bersama
pasien jumlah
penurunan berat
badan yang
diinginkan
3. timbang berat badan
mingguan pasien
4. kaji penyebab mual
muntah dan tangani
dengan tepat.
5. Monitor asupan
kalori hari
H. Implementasi Keperawatan
I. Evaluasi Keperawatan
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN