Hasil Mini Riset Kepemimpinan
Hasil Mini Riset Kepemimpinan
Hasil Mini Riset Kepemimpinan
DI SUSUN OLEH:
2018/ 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat
kesehatan dan kesempatan , sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan tugas mini
riset ini yang berjudul “ Gaya Kepemimpinan guru Olahraga di Man 2 Model Medan “ .
Penulis
Kelompok kepemimpinan
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.IDENTITAS SEKOLAH
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan , agar
mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapi tujuan organisasi ( Malayu , 2000.
Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali diri dengan
ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan mempertahankan diri dari semakin kerasnya
kehidupan dunia dan dari berbagai tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi.Melalui
pendidikanlah seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan baik
melalui pendidikan formal maupun non formal.
Pendidikan/Sekolah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang
mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga manusia menjadi lebih
terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang tidak berkependidikan.
1. Dalam Observasi kali ini kelompok ksmi ini. Akan membahas mengenai bagaimana
hubungan guru olahraga dengan murid- murid di sekolah?.
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan para murid-murid degan guru Olahraga di dalam
sekolah Man 2 Model Mmedan, apakah hubungan itu berjalan baik atau tidak.
2. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan yang dipakai guru olahraga di Man 2
Model. menambah wawasan penulis tentang pemimpin , memenuhi tugas mata kuliah
kepemimpinan pendidikan .
1
1.4 Manfaat Penelitian
Dari survey awal , penulis menemukan bahwa guru termasuk guru yang baik dan mudah
menbuat para siswa siswi senang pada saat pelajaran beliau karena beliau adalah salah satu guru
olahraga yang sangat muda dan mudah berinteraksi dengan para siswa siswi di sekolah tersebut .
Berdasarkan uraian tersebut diatas dengan denikian penulisan tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai : “ GAYA KEPEMIMPINAN GURU OLAHRAGA DI SEKOLAH
MAN 2 MODEL MEDAN “
2
BAB II
PEMBAHASAN
Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak – anak didik . guru
dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat – tempat
tertentu , tidak mesti di lembaga pendidikan formal , tetapi bisa juga di mesjid , di surau / musala
, di rumah dan sebagainya . guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat ,
kewibawaanlah yang menyebabkan guru dihormati , sehingga masyarakat tidak meragukan
figure guru . masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar
dismpulkan menjadi orang yang berkepribadian mulia . 1
Kepemimpinan adalah kecakapan atau kemampuan seorang untuk mempengaruhi orang lali
agar melakuykan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai . kepemimpinan adalah
tindakan atau perbuatan diantara perseorangan dan kelompok yang menyebabkan baik orang
seorang atau kelompok menuju kea rah tujuan tertentu . kepemimpinan merupakan suatu
perilaku seorang pimpinan dalam mempengaruhi individu atau kelompok orang dapat
berlangsung dimana saja .
\dengan denikian dapat disimpulkan bahwa guru adalah semua orang yang bertanggung
jawab untuk membimbing dan membantu anak didik , baik secara individual maupun klasikal ,
disekolah maupun di luar sekolah . istilah pemimpin , kepemimpinan dan memimpin berasal dari
kata yang sama yaitu “ pimpinan “ . akan tetapi masing – masing kata tersebut menggunakan
dalam konteks yang berbeda . pemimpin adalah orang yang dengan kecakapan dan keterampilan
yang dimilikinya mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan suatu kegiatan . 2
Sedangkan memimpin adalah peran seorang untuk mempengaruhi orang lain dengan
berbagai cara . menurut soepardi sebagaimana yang diikuti oleh E. mulyasa , ia mengatakan
kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan , mempengaruhi , memotivasi ,
1
Syaiful bahri djamarah . guru dan anak didik dalam intekasi Eduktif suatu pendekatan Teoretis psikologi . ( Jakarta
; Rineka cipta , 2005 ) , hlm : 31
Eni ahmad saebani , II sumantri . kepemimpinan , ( bandung ; pustaka setia , 2014 ) hlm 17
2
E. mulyasa . manajemen berabasis sekolah konsep , startegi dan implentasi .( andung : remaja rordakarya , 2004
)hlm . 107
Syafaruddin , manajemen lembaga pendidikan islam ( Jakarta ; ciputat press , 2005 ) hlm 24
3
mengajak , mengarahkan , menasehati , membimbing , menyuruh , memerintah , melarang dan
menghukum ( kalau perlu ) , serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media
manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efesien .
Disini dijelaskan menurut pendapat kouzes dan posner tetap buku karangan syafaruddin
menjelaskan “ leadership is relationship , one between constituent and leader what base on
mutual needs and interest “ . dari pendapat ini dapat dismpulkan bahwa kepemimpinan itu terdiri
dari adanya pemimpin , yang dipimpin ( anggota ) dan situasi saling memerlukan satu sama lain .
Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan antara lain : kepemimpinan adalah pengaruh
antar pribadi , dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai
satu atau beberapa tujuan tertentu . guru itu mempunyai banyak peran sebagai korektor ,
inspirator , informatory oraganisator , motivator , inisiator , fasilitator , pembimbing , pengelolah
kelas dan evaluator . selain itu peran guru juga mempunyai tugas guru memiliki banyak tugas ,
baik yang terkait oleh dinas maupun di luar dinas , dalam bentuk pengabdian . apabila
dikelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru yaitu :
a. Tugas guru sebagai mendidik , mengajar , dan melatih . mendidik berate meneruskan dan
mengembangkan nilai – nilai kehidupan . mengajar adalah meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi . sedangkan melatih berarti
mengembangkan keterampilan – keterampilan kepada siswa .
b. Tugas guru kemanusiaan disekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua
kedua . ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya dalam
peljaran .apaun yang diberikan , hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam
belajar . bila seorang guru dalam penampilannya tidak menarik , maka kegagalan pertama
adalah ia tidak dapat menanamkan benih pengajarannya itu kepada para siswanya .
c. Tugas guru dalam bidang kemasyakarat adalah menjadi panutan bagi masyakarat . guru
tidak hanya diperlukan oleh murid di ruang kelas , tetapi guru juga diperlukan oleh
masyarakat lingkungannya dalam menyelesaikan aneka ragam permasalahan yang
dihadapi masyakarat . Untuk 3dapat melakukan peran dan tugas – tugasserta tanggung
jawab guru memerlukan syarat – syarat tertentu . syarat – syarat inilah yang akan
membedakan anara guru dan manusia – manusia yang lain pada umumnya .
Adapun syarat – syarat menjadi guru ini dapat diklasifikasi menjadi beberapa kelompok ,
yaitu :
a. Persyaratan administrati
b. Persyaratan teknis
c. Persyaratan psikis , dan
3
Wina , sanjaya . strategi pembelajaran . Jakarta : kencana . 2006 . hal : 22 – 24
Hamatik , Oemar . 2005 . proses belajar mengajar . Jakarta : PT . bumi aksara
4
d. Persyaratan fisik
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepimpinan guru merupakan suatu proses kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang guna mempengaruhi aktiviy=tas seseorang kepada suatu kelompok
baik dia dua orang atau lebih dalam suatu usaha untuk mencapai kearah tujuan dalam situasi
tertentu atau situasi yang telah di tentukannya . 4
Sekolah atau kelas adalah suatu organisasi , dimana guru adalah sebagai pemimpinnya . guru
kewajiban mengadakan supervise atas kegiatan belajar murid , membuat rencana pengajaran bagi
kelasnya , mengadakan manajemen belajar sebaik – baiknya , melakukan manjemen kelas ,
mengatur disiplin kelas secara demokratis .
Menurut ahmad rohani gaya atau tipe kepemimpinan guru ada tiga yaitu
1. Otoriter
Dengan gaya kepemimpinan oteriter guru , peserta didik hanya akan aktif kalau ada guru
dan kalau guru tidak mengawasi semua aktivitas menjadi manurun . aktivitas proses
belajar mengajar sangat tergantung pada guru dan menuntut banyak perhatian guru .
2. Laizzes faire
Gaya kepemimpinan yang laizzer faire , biasanya tidak produktif walaupn ada pemimpin
. kalau guru ada peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan yang sifatnya ingin
diperhatikan . dalam kepemimpinan ini biasanya aktivitas pendidikan lebih produktif
kalau gurunya tidak ada .
3. Demokratis
Gaya kepimpinan ini lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan guru dan
peserta didik dengan dasar saling memahami dan saling mempercayai . peserta didik akan
belajar secara produktif .
5
BAB III
A.OBJEK (SEKOLAH)
1.IDENTITAS SEKOLAH:
NPSN : 60725194
Akreditasi :A
3.Tempat Pelaksanaan
Kegiatan observasi dilakukan di MAN 2 MEDAN. yang berada di Jl. William Skandar No.7
Bantan Tim A
4.Waktu Pelaksanaan
Kegiatan observasi dilaksanakan di MAN 2 MODEL MEDAN pada hari Jum’at. Tanggal : 28
juni 2019 ,Waktu : 10 : 55 s/d 11: 30
6
5.Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung ke MAN 2
MODEL MEDAN. dengan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman,
pembau, perasa).
2.Objek penelitian
Penelitian ini membhas mengenai gaya kepemimpinan guru man 2 model medan
terhadap guru – guru pada man .
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah guru di man 2 dan objek dalam
penelitian ini adalah gaya kepemimpinan guru , alasanya dipihnya lokasi ini adalah
sebagai berikut
Data sekolah yang diteliti dalam penelitian ini relative mudah diperoleh karena
kami sudah memiliki janji sebelumnya untuk melakukan penelitian dengan beliau .
Lokasi sekolah ini terjangkau bagi peneliti , sehingga menguntungkan bagi
peneliti untuk memaksimalkan data yang diperoleh .
3.Metode penelitian
Dalam suatu karya ilmiah metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh
pemecahan terhadap masalah yang di sedang di bahas . metode penelitian diperlukan agar
diharapkan tujuan dan kegunaan penelitian dapat dicapai dalam melakukan penelitian , metode
yang digunakan harus lah tepat sehingga bisa memperoleh hasil yang baik .
Data yang diperoleh akan dianalisis dan dinterprestasikan sesuai dengan tujuan penelitian
yaitu :
7
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Gaya kepemimpinan seperti apa yang bapak gunakan dalam memimpin kelompok
kepada siswa ?
“ gaya kepemimpinan fleksibel tergantung situasi dan kondisi siswa / peserta didik ,
maka kepemimpinan yang digunakan adalah gaya kepemimpinan mengarahkepada gaya
kepemimpinan situasional prilaku siswa ini amat sangat penting sehingga saya menggunakan
kepemimpinan situasional dan laizzer faire , karena bukan saja peserta didik sebagai individu ,
siswa menerima pemimpinnya , akan tetapi sebagai guru secara kenyataannya dapat
menentukan prestasi yang dimuliki oleh seorang pemimpin terutama guru “
“ ketika siswa saya melanggar peraturan ada saat pelajaran olahraga seluruh siswa
diberi waktu untuk mengganti baju selama 5 menit , jika ada siswa yang telat / lambat maka
saya memberikan hukuman seperti push up , sit up atau lari mengelilingi sekolah sebanyak 7
putar . “
“ ininya saya harus optimal bahwa pencapaian tujuan akan terwujud jika siwa itu bagus
lalu dapat mengikuti , bekerjasama dengan baik menciptakan da menimbulkan suasan yang
efektif pada saat pelajaran berlangsung .”
“ siswa yang tidak disiplin sangat membuat tujuan yang diinginkan tidak tercapai
dengan baik , maka ketika siswa – siswi saya tidak disiplin saya langsung menindak tegas agar
mereka dapat tepat waktu dalam pelajaran berlangsung , namun masih sering juga ada siswa
yang sepelei terhadap pelajaran saya , maka ini inisiatif saya diam dan tidak memberikan nilai
pada pelajaran , ujian dan lain sebagainya . “
BAB IV
PENUTUP
8
4.1 KESIMPULAN
Hubungan antara sekolah dengan guru olahraga di cerminkan pada saat mata
pembelajaran sekolah / lembaga pendidikan sudah baik. gaya kepemimpinan fleksibel
tergantung situasi dan kondisi siswa / peserta didik , maka kepemimpinan yang digunakan adalah
gaya kepemimpinan mengarahkepada gaya kepemimpinan situasional prilaku siswa ini amat
sangat penting sehingga saya menggunakan kepemimpinan situasional dan laizzer faire , karena
bukan saja peserta didik sebagai individu , siswa menerima pemimpinnya , akan tetapi sebagai
guru secara kenyataannya dapat menentukan prestasi yang dimuliki oleh seorang pemimpin
terutama guru .
4.2 SARAN
Guru bisa menggunakan metode belajar yang lain jangan hanya metode ceramah saja,
selain itu guru juga bias menggunakan media pembelajaran seperti infokus film dan lain lain
untuk menambah gairah dan semangat para murid dalam belajar. Ada baik nya juga guru
membuat seperti angket dan disebarkan kepada anak-anak untuk mengisi apa saja hal yang tidak
disukai anak murid atau yang diinginkan murid itu pada gurunya. Sehingga guru bisa
memperbaiki dirinya lagi.