Box Culvert 1
Box Culvert 1
Box Culvert 1
DISUSUN OLEH :
ADE DARMAWAN
(4110512 0038)
Tugas akhir ini untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Teknik, jenjang pendidikan Strata 1 (S-1), Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Disusun oleh :
Telah diajukan dan dinyatakan LULUS pada sidang sarjana pada tanggal : 14 Februari
2009
Pembimbing
Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan kerja asli, bukan jiplakan (duplikat) dari
karya orang lain. Apabila ternyata pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia
menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat di pertanggung
jawabkan sepenuhnya.
Ade Darmawan
LEMBAR PERNYATAAN
SIDANG SARJANA KOMPREHENSIF LOKAL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Q
No. Dokumen Distribusi
Tgl. Efektif
Kami yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat kami,
Lamp:
SKPs TAP
ABSTRAK
NIM : 41105120038
umumnya dan jembatan pada khususnya, penyelesaian yang cepat dan tepat sering
kali jadi tuntutan dalam pekerjaan tersebut. Untuk itu, diperlukan pertimbangan
dalam penggunaan produk-produk konstruksi yang efisien yang tentu saja tidak
melupakan keamanan dan kenyamanan. Hal ini sudah tidak dapat dihindari lagi,
baik itu merk, jenis maupun tipenya yang digunakan pada sebuah proyek,
menuntut semua pihak yang terlibat dalam sebuah proyek tersebut untuk memilih
produk yang sesuai dengan proyek yang dikerjakan. Dalam artian, bahwa produk
tersebut bisa digunakan, efisien, praktis, dan mudah dalam pemasangan dan
iv
Salah satu bentuk produk jembatan yang ada pada saat ini adalah
Corrugated Steel Pipe. Produk ini belum banyak dikenal, karena memang
baja). Oleh karena itu beberapa produk tersebut patut diperbandingkan, sebagai
dasar para pelaku proyek menentukan produk yang akan digunakan. Seperti
Corrugated Steel Pipe yang dibandingkan dengan Concrete Box Culvert pada
dan biaya yang berlokasi di kawasan BSD ini, sehingga nantinya diharapkan salah
satu produk ini bisa digunakan diproyek tersebut dengan tepat dan efisien.
v
KATA PENGANTAR
yang berkat rahmad dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini. Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada Rasulullah
kehidupan.
Steel Pipe Dengan Concrete Box Culvert Berdasarkan Mutu dan Biaya”,
merupakan suatu penelitian untuk mengetahui produk yang paling efisien dan
aman diantara Corrugated Steel Pipe dan Concrete Box Culvert pada proyek dan
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus
kepada kedua orang tua atas jasa-jasa baik mereka, dan bukan hanya sekedar
persembahan. Penulis sangat berhutang budi karena mereka telah mendidik dan
pendidikan dan kehidupan ini. Spesial terima kasih teruntuk kekasih tercinta Dea
Tugas Akhir, yaitu Bpk Ir. Edy Frizal Darma, MT yang senantiasa meluangkan
waktu untuk membimbing dari awal hingga selesainya penulisan Tugas Akhir ini.
Selanjutnya kepada My Bos, Bpk Rachmad Wahyudi & Bpk Taufik Adriandi
yang telah mengizinkan penulis mengerjakan Tugas Akhir ini di kantor. Kepada
vi
Dony Yusra teman seperjuangan, terima kasih atas segala informasinya tentang
Tugas Akhir ini. Dan juga teman-teman penulis yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terima kasih atas segala macam bentuk bantuan dan kerjasamanya.
Penulis berharap, agar Tugas Akhir ini dapat memberikan konstribusi dan
jembatan.
Sebagai manusia, penulis menyadarai bahwa apa yang tersaji dalam Tugas
Akhir ini belum sempurna. Karena itu, penulis akan menerima denganhati terbuka
atas segala saran dan kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan lebih lanjut.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Abstrak
Lembaran Pengesahan
Lembaran Asistensi
Lembaran Pernyataan
Kata Pengantar................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
viii
II.1.2 Keunggulan .................................................................................... II-7
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Daftar Pustaka
Lampiran
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.7. Keseimbangan Gaya Pada Tekanan Tanah Aktif ....................... II-25
Gambar 2.11. Pengaruh Beban Permukaan ”P” Pada Tanah Aktif ................. II-29
Gambar 2.12. Pengaruh Lapisan Tanah Berbeda Pada Tanah Aktif ............... II-30
Gambar 2.13. Pengaruh Permukaan Air Tanah Pada Tanah Aktif .................. II-31
Gambar 2.14. Pengaruh Beban Titik Pada Tanah Aktif .................................. II-31
Gambar 2.15. Pengaruh Beban Permukaan ”q” Pada Tanah Aktif ................. II-32
Gambar 2.19. Pengaruh Beban Permukaan ”P” Pada Tanah Pasif ................. II-36
Gambar 2.20. Pengaruh Lapisan Tanah Berbeda Pada Tanah Pasif ............... II-37
xi
Gambar 2.21. Pengaruh Permukaan Air Tanah Pada Tanah Pasif .................. II-38
Gambar 2.22. Pengaruh Beban Titik Pada Tanah Pasif .................................. II-38
Gambar 2.23. Pengaruh Beban Permukaan ”q” Pada Tanah Pasif .................. II-39
Gambar 2.24. Kombinasi Beban Bila Tebal Tanah Timbunan < 35 M .......... II-40
Gambar 2.26. Tekanan Tanah Mendatar Yang Diberikan Oleh Beban........... II-41
Gambar 2.27. Kombinasi Beban Bila Tebal Tanah Timbunan > 35 M .......... II-41
Gambar 4.8. Pembebanan Corrugated Steel Pipe Akibat Pvs1 ....................... IV-16
xii
Gambar 4.16. Beban Mati Concrete Box Culvert Akibat Pvs1 ....................... IV-24
Gambar 4.17. Beban Mati Concrete Box Culvert Akibat Phs1 & Phs2 .......... IV-25
Gambar 4.18. Beban Mati Concrete Box Culvert Akibat Pvs2 ....................... IV-25
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiv
“Perbandingan Perancangan Jembatan Bentang Pendek (Short Span) Menggunakan BAB I
Corrugated Steel Pipe Dengan Concrete Box Culvert Berdasarkan Mutu dan Biaya” Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
bidang konstruksi ini tidak hanya dari segi bentuk atau tipe bangunan saja,
tetapi dari segi material yang digunakan semakin berkembang. Selama ini
material yang paling banyak digunakan adalah beton, karena material tersebut
menjadi tinggi.
Pipe (terbuka ataupun tertutup), sheet pile, atap, bondek, steel deck, dan
lainnya.
Oleh karena itu, kami ingin menggunakan tugas akhir ini untuk
diantaranya:
• Menganalisa struktur Corrugated Steel Pipe untuk tipe Arches (Tipe Multi
Plate Pipe Underpass) dan Concrete Box Culvert dengan parameter yang
sama.
Adapun masalah yang akan kami bahas dalam tugas akhir ini adalah
perbandingan Corrugated Steel Pipe tipe Multi Plate Underpass bentang 6010
tinggi 4680 tebal 6 mm dengan Concrete Box Culvert bentang 6010 dan tinggi
Tangerang. Mutu yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah kekuatan dari
Corrugated Steel Pipe dan Concrete Box Culvert terhadap beban yang ada.
Sedangkan biaya yang akan dibahas adalah biaya yang diperlukan pada
Sedangkan hasil dari metode observasi lapangan adalah data tanah dan data
pendukung lainnya.
sebagai berikut :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Corrugated Steel adalah suatu profil baja yang dibuat dari lembaran plat
momen inersia yang besar. Sehingga dengan tebal plat yang tipis, profil
Pipe adalah suatu struktur pipa yang terbuat dari lembaran-lembaran plat
tipe Multi Plate Underpass dengan bentang 6010 m, tinggi 4680 mm, dan
tebal 6 mm. Multi Plate Underpass merupakan tipe dari Corrugated Steel
yang berbentuk bulat pipih, yang terdiri dari lembaran-lembaran plat baja
menggunakan baut galvanize High Tensile. Tujuan dari pemilihan tipe ini
Dan juga disisi lain, timbunan minimum sebesar 1 m dan debit peil banjir
a. Bentang (B)
Steel Pipe yang tergantung pada lebar sungai atau lebar konstruksi.
Underpass yang digunakan pada proyek ini adalah sebesar 6010 mm.
b. Tinggi (H)
Steel Pipe yang tergantung pada tinggi sungai atau kedalaman sungai.
Pipe. Tebal plat yang digunakan pada struktur Multi Plate Underpass
Corrugated Steel Pipe. Pada tipe ini panjang radius atas yang
tangent tegak lurus terhadap jari-jari puncak dan lembah dan besar
garis lurus. Secara singkat dapat pula diartikan sebagai suatu sifat
Momen inersia terhadap satu titik perpotongan dua garis lurus atau
Steel Pipe dengan tebal 6 mm adalah sebesar 2750 mm4/mm (SNI 07-
0950-1989).
Yang dimaksud dengan luas penampang adalah Area pada profil yang
1989).
0950-1989).
Jari – jari girasi untuk suatu area bidang didefinisikan sebagai akar dari
Ix Iy
rx = ry =
A A
A = Luas penampang
Mutu baja (fy) adalah nilai karakteristik batas leleh bagi baja,
bahan yang mempunyai nilai tertentu untuk suatu bahan tertentu. Tiap
atau beban tekan. Bila nilai E semakin kecil, akan semakin mudah bagi
pada Corrugated Steel Pipe. Besar Ultimate Seam Strength ini telah
1. Corrugations 100 x 20 mm
Momen
Tebal Panjang Inersia Luas Momen Radius
terhadap
Plat Tangent sumbu Penampang Perlawanan Girasi
t l I A W r
(mm) (mm) (mm4/mm) (mm2/mm) (mm3/mm) (mm)
1,6 23,39 79,02 7,317 7,317 6,76
2,0 22,96 96,85 8,805 8,805 6,65
2,5 22,59 118,38 10,523 10,523 6,58
3,0 22,07 145,60 12,660 12,660 6,66
3,5 21,61 158,46 13,486 13,486 6,43
Tabel 2.1. Data propertis Nestabel Flange E-100
2. Corrugations 200 x 50 mm
Momen
Tebal Panjang Sudut Inersia Luas Momen Radius
terhadap
Plat Tangent sumbu Penampang Perlawanan Girasi
t l ∆ I A W r
(mm) (mm) (˚) (mm4/mm) (mm2/mm) (mm3/mm) (mm)
3,0 32,2 45,2 1330 3,5 46 19,5
3,5 31,3 45,5 1580 4,15 53 19,5
4,0 30,4 45,7 1800 4,7 60 19,6
5,0 28,4 46,3 2300 5,9 74 19,6
6,0 26,5 47,0 2750 7,1 88 19,7
7,0 24,7 47,7 3200 8,3 103 19,7
Tabel 2.2. Data Propertis Multi Plate
II.1.2. Keunggulan
memilih Corrugated Steel Pipe dari pada produk yang lain adalah
atau disebut juga sebagai Analysis nilai, pihak engineer telah meyakini
yg unggulan dan memiliki nilai yang cukup baik untuk owner dan
kondisi terpasang.
pemasangannya.
Tipe Multi Plate atau tipe besar yaitu pipa baja bergelombang yang
terdiri dari beberapa plat yang disatukan dengan baut high tensile. Tipe
Multi Plate ini sendiri dibagi lagi menjadi beberapa tipe, yaitu :
5 Horizontal Elipse
Bentang 3110 s.d 123700Jembatan, Tunnel
Tinggi 2120 s.d 9260 Conveyor tunnel, dll.
Tebal 7 mm
6 Pear Shapes
Bentang 7210 s.d 8100 Drainase, Jembatan,
Tinggi 7820 s.d 8610 Tunnel, Conveyor
Tebal 7 mm tunnel, dll.
Pipe adalah hanya berat jenis tanah (γs). Berat jenis tanah (γs) adalah
beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan, berat urugan pada
jembatan dan berat struktur yang ada di atas jembatan. Sedangkan beban
hidup yang dimaksud adalah semua beban yang berasal dari berat
Beban mati adalah beban yang diakibatkan oleh berat sendiri bangunan,
dan beban-beban lainnya yang berada dalam keadaan tetap baik besar
diperhitungkan adalah
Wc := γc ⋅L⋅b ⋅t
b : Lebar Span - m
t : Tebal Cover – m
b. Pembatas Jalan
c. Pembatas Lajur
d. Manual Traffic
besar, jumlah beban dapat dikurangi dengan factor “Kf” yang tergantung
Jika tinggi timbunan kurang dari satu kali diameter atau bentang
Corrugated steel, maka total bebannya tetap atau “Kf” : 1. Nilai faktor
berikut :
Kf = Faktor beban
H = Tinggi timbunan, m
pada ring dikalikan dengan radius ring (RC = P x R). Tekanan tersebut
adalah tekanan yang terjadi yang harus bisa ditahan oleh baja. Tekanan
tersebut busur (Arches) atau semi lingkaran, maka nilai radiusnya adalah
S
RC = Pv x
2
leleh minimum 33000 Psi. Sedangkan tegangan ultimat yang terjadi pada
Fult = 275 – [ 558 x 10-6 (D / r)2 ] MPa, jika (D / r) > 294 dan < 500
34 x 106
(B / r)2
r = Jari-jari girasi
Fa = fult / 2.
design (fa).
Corrugated Steel.
FF = ( B2 / EI )
strength dengan factor keamanan yaitu 2. Nilai design ultimate untuk alat
a. Kekuatan alat sambung untuk beban rel kereta api : kekuatan alat
sambung / 3,3
sambung / 2
Untuk situasi umum, timbunan minimum harus bisa menahan beban hidup
yang berada diatasnya. Sedangkan tebal timbunan untuk beban rel kereta
paling besar). Dan tebal timbunan untuk beban jalan raya adalah diameter
Bentuk pipa busur digunakan apabila bentang dan tinggi struktur tidak
sama besar. Pada bentuk busur, tekanan yang paling besar adalah pada
struktur sudut. Oleh karena itu disisi sudut tegangan bahan didisain lebih
momen yang terjadi pada dinding adalah nol, tegangan yang terjadi pada
dinding sel (C) adalah sama besar. Dengan nilai C : Pv x Rt. Sedangkan
Rt = Jari-jari atas, mm
Rc = Jari-jari di sudut, mm
hendak di buat jalan raya yang menghubungi tepi sungai satu dengan yang
1. Cover
Cover ini berfungsi untuk menahan beban dari struktur yang berada di
2. Dinding/Wall
dengan tanah urugan (backfill). Tanah urugan ini sebaiknya dipilih dari
bahan lolos air atau tanah berbutir seperti pasir, kerikil. Tanah
ini disebabkan karena tanah lempung bersifat menyerap air. Air yang
3. Slab/Plate
Tidak semua culvert di design memakai slab. Untuk jenis culvert yang
Box Culvert adalah berat jenis tanah dan sudut geser tanah. Seperti yang
2. Kohesi tanah (c) atau besarnya daya rekat tanah pada suatu benda yang
menempel padanya.
3. Sudut geser tanah (φ), merupakan arah atau pola gelincir tanah apabila
di berikan beban.
4. Koefisien tekanan tanah dalam keadaan statis (K0) adalah besaran yang
6,5 ≤ H1 0
pada daya rekat an dan massajenis tanah. Konstanta spring juga dapat
1. Dinding
β
? Gerakan
G Blok Tanah
Bidang
R
Runtuh G
Ea
δ
Ea
δ
Poligon Gaya
Ea
ν R
Dinding
KESEIMBANGAN GAYA
Geseran G
(eav)
Tegangan
Geser
Ea Ea
eah = Kah . Pv
Pv =γ.h
eah = Kah . γ . h
G : Berat tanah
( cos( φ + α ) ) 2
Kah :=
sin( φ + δ ) ⋅sin( φ − β )
2
( cos ( α ) ) ⋅ 1 +
2
cos ( δ + α ) ⋅cos ( β + α )
β
β
Permukaan β
Tanah
δ δ
δ
Dinding
α α
hal, diantaranya :
adalah sebesar :
c : Kohesi tanah
-2C.√Kah
hc
+ =
Kah.γ.h
-2C.√Kah (Kah.γ.h)-
(-2C.√Kah)
c
hc := z⋅
γ ⋅ Kah
Surcharge "P"
+ =
Contoh kasus :
h1 Kah1.γ1 Kah1.γ1.h1
γ1.h1
Kah1.γ1.h1
Kah2.γ1.h1
h2 Kah2.γ2
+ γ1.h1
Kah2.(γ1.h1+γ2.h2)
γ2.h2
Kah2.γ1.h1 Kah2.γ2.h2
Kah3.(γ1.h1+γ2.h2)
h3 Kah3.γ3 +
Kah3.(γ1.h1+γ2.h2+γ3.h3)
Kah3.(γ1.h1+γ2.h2) Kah3.(γ3.h3)
normal.
Surcharge : P = γ1. h1
dipisahkan.
γ 1 .h 1
h1
K a h. γ 1 .h 1
h2 + + =
K ah . γ .h 1 K a h. γ ef.h2 γ w .h 2
G
a
a
P = N /2 a 2a
pada dinding yang di bentuk dengan sudut “φ”. Mulai dari titik
x
q
max
Kah.q
tanah aktif.
diam.
β
Ko := 1 − sin( φ ) + cos ( φ ) − ( 1 − sin( φ ) ) ⋅
φ
massa tanah.
Seperti halnya pada tekanan tanah aktif, tekanan tanah pasif pada
? ? ? ?
G
Ep
δ
δ
Bidang
Ep Runtuh
ν
Dinding R
R
KESEIMBANGAN GAYA G
Ep
Poligon Gaya
Geseran
(epv)
h
Tegangan
Geser
Tegangan
Normal
Eph Eph
Dinding
Tekanan Tanah Pasif
eph := Kph⋅Pv
eph := Kph⋅γt⋅h
epv := eph⋅tan( δ )
( cos ( φ − α ) ) 2
Kph :=
sin( φ − δ ) ⋅sin( φ + β )
2
( cos ( α ) ) 2 ⋅ 1 −
cos ( δ − α ) ⋅cos ( β + α )
adalah sebesar :
+ =
Kph. γ t.h
2C . √ K ph (Kah. γ t . h)+
(2C . √ K ah)
c : Kohesi tanah
c
hc := z⋅
γ ⋅ Kph
Surcharge "P"
+ =
Contoh kasus :
Kph1. γ1.h1
Kph2. γ1.h1
h2 Kph2. γ2
+ γ1.h1
Kph2.( γ1.h1+ γ2.h2)
γ2.h2
h3 Kph3. γ3 +
Surcharge : P = γ1. h1
dipisahkan.
γ1.h1
h1
Kph.γ1.h1
h2 + + =
G
a
a
P = N /2 a 2a
pada dinding yang di bentuk dengan sudut “φ”. Mulai dari titik
max
Kph.q
G
tanah pasif.
2. Slab
Beban yang dipikul oleh slab pada struktur ini sama halnya dengan
beban yang berlaku pada cover, karena memiliki fungsi yang sama.
Hanya saja pada struktur slab, tidak terdapat beban mati akibat tanah
timbunan diatasnya.
yaitu :
gambar dibawah) dan bila momen lentur dan gaya geser pada tiap-tiap
salah satu hasil yang lebih besar yang dipakai untuk perencanaan
penampang.
Gambar 2.23. Kombinasi beban (Bila tebal tanah penutup kurang dari 3,5 m)
Dalam hal ini tidak ada masalah jika gaya-gaya penampang didapat
Gambar 2.26. Kombinasi beban (Bila tebal tanah penutup lebih besar dari 3,5 m)
dihitung per bagian struktur, yaitu struktur cover, dinding, dan slab.
d = h – p - φseng - φut
Dimana :
Lantai / dinding φD-36 dan lebih kecil = 20 φD-36 dan lebih kecil = 40
’> φD-16 = 50
’> φD-16 = 50
antara luas penampang profil struktur dengan luas tulangan yang harus
tersebut.
Mu ƒy
------- = ρ.0,8.ƒy 1 - 0,588.ρ -----
bd 2
ƒ’c
Pada persamaan di atas ruas kanan hanya bergantung pada mutu beton
dan mutu baja serta jumlah tulangan.Akan tetapi karena mutu beton
dan mutu baja telah dipilih maka ruas ini telah bernilai tertentu.Jadi
yang tidak diketahui hanyalah rasio tulangan (ρ). Pada nilai – nilai
tertentu dari ƒy dan ƒ’c akan didapat konstanta tertentu pula untuk
volume.
Besar ρreq yang ideal adalah ρmin < ρreq < ρmaks
Dimana :
luas penampang
luas penampang
As = ρ.b.d
Dimana :
b : Lebar penampang
5. Pilih Tulangan
luasan persatuan volume yang lebih besar atau sama dengan dengan
As.
BAB III
METODOLOGI DESAIN
START
IDENTIFIKASI MASALAH
- Latar belakang
- Maksud dan tujuan
STUDI PUSTAKA
ANALISA DATA
CONCRETE CORRUGATED
BOX CULVERT STEEL PIPE
KESIMPULAN
Pada perencanaan proyek ini menggunakan corrugated steel pipe type multi plate
underpass bentang 6010, tinggi 4680, dan tebal plat 6 mm. Hal ini dikarenakan
karena perbandingan antara bentang dan tinggi sungai tidak sebanding yaitu
bentang sungai lebih besar dibandingkan tinggi sungai yang berpengaruh pada
debit sungai.
Ya
Distribusi Beban
Design Pressure :
Pv = (DL + LL).Kf
Ya
Ya
Distribusi Beban
Cek Tegangan :
1. Tegangan Normal :
Teg.Normal = N / A
2. Tegangan Flexure
Teg.flexure = M / Z
Tegangan Total = Teg.Normal + Teg.Flexure
Teg.total < Teg.Ijin
Data Pendukung :
1. Data Tanah
2. Data Jalan
3. Data Kendaraan
Distribusi Beban
Design Tulangan
BAB IV.
ANALISA STRUKTUR
dilakukan di tiga titik terpisah dalam satu lokasi. Adapun data tanah yang
tersebut adalah :
: 230 Mpa
Data Concrete Box Culvert didapat dari data awal yang ditetapkan
dimaksud adalah :
Standard No. 2041 dan 2042 tahun 1984. Dimana perhitungan ini menganggap
bahwa tanah timbunan menggunakan sirtu yang dipadatkan lapis per lapis dengan
= 1,5074 x 2
= 6,75 m x 4,2 m
= 28.35 m2
Dimana :
= (2 x 11,25 x 104) Kg
28,35 m2
Dimana :
pasal 6.4
Pv = (DL + LL) x Kf
Dimana :
Rc = Pv x B
= 305,076
= 226,108 Mpa
= 226,108 / 2
= 113,054 Mpa
Aaktual = Rc / Fa
Ff = (Bentang)2
Ff = B2
Ec x Ic
Ff = 6,0102
Ffaktual = Ff x 1,3
= Uss / β
= 1430000 / 2
Hmin = Bentang / 6
Hmin = B / 6
= 6,010 / 6
= 1,002 m
Corrugated Steel Pipe Type Multi Plate Underpass dengan bentang 6010
tinggi 4680 tebal 6 mm pada proyek ini masih bisa digunakan, tetapi material
timbunan pada struktur sudut (side) menggunakan beton tumbuk. Dengan γct = 22
MPA maka densisitas tanah timbunan pada struktur tersebut menjadi lebih tinggi
bila dibandingkan dengan struktur lainnya yang menggunakan material sirtu yang
berakibat pada semakin kuatnya struktur tersebut menahan tekanan samping yang
terjadi. Adapun pengaruh beton tumbuk tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
= γct / γs x Phmax
= 22 / 15,074 x 3 x 104
Maka, 3,93 x 104 Kg/m2 < 4,38 x 104 Kg/m2 .... OK!!!
= 6,75 m x 4,2 m
= 28.35 m2
Dimana :
= (2 x 11,25 x 104) Kg
28,35 m2
Dimana :
pasal 6.4
Pvs1 = γs x H1
Pada analisa ini panjang corrugated dibuat per meter dengan jumlah node
sebanyak 8 titik.
Konstanta
spring
IV.2.2.2.1. Pembebanan
Kf = 1,181 x 1010 0
Kg/m2/m
(Pvs1)
0
10
Kf = 1,181 x 10
Kg/m2/m
Gambar 4.8. Pembebanan akibat tanah vertikal diatas gorong-gorong (beban mati)
Mmax =
741,91 Kg-m
Qmax =
11874,4 Kg
Nmax =
105808,89 Kg
Dari perhitungan gaya dalam diatas, maka dapat disimpulkan menjadi sebagai
berikut :
= 105808,89 / 7100
= 14,90 Kg/mm2
= 746910 / 88000
= 8,49 Kg/mm2
= 14,90 + 8,49
= 23,39 Kg/mm2
Corrugated Steel Pipe Type Multi Plate Underpass dengan bentang 6010
tinggi 4680 tebal 6 mm pada proyek ini masih bisa digunakan, tetapi material
timbunan pada struktur sudut (side) menggunakan beton tumbuk. Dengan γct = 22
MPA maka densisitas tanah timbunan pada struktur tersebut menjadi lebih tinggi
bila dibandingkan dengan struktur lainnya yang menggunakan material sirtu yang
berakibat pada semakin kuatnya struktur tersebut menahan tekanan samping yang
terjadi.
Pli = 2 x T x (1 + i)
= 2 x 1,125 x 104 x (1 + 1)
2,75 + (2 x 2 x 1)
Pv1 = Pli
= 6,667 x 103
0,2 + (2 x 2 x 1)
dengan tanah.
Pvs1 = γs x H1
Phs1 = K0 x γs x H1
103) / 6,01)
asumsi perletakan konstanta spring sebesar 1,181 x 1010 Kg/m2/m dan jumalah
node sebanyak 8 titik. Berikut adalah bentuk pemodelan struktur Concrete box
K = 1,1181 x 1010
Kg/m2/m
K = 1,1181 x 1010
Kg/m2/m
K = 1,1181 x 1010
Kg/m2/m
K = 1,1181 x 1010
Kg/m2/m
K = 1,1181 x 1010
Kg/m2/m
12875,7
15249,1
12875,7
-1960,45
20548,32
1960,45
10091,78
20548,32
18754,76
9281,86
9281,86
18754,76
9686,39
20514,13
20514,13
9686,39
9281,86
19159,57
9281,86
19159,57
19159,57
19159,57
= 340 mm = 0,340 m
A. Tulangan melintang
b x dcover2
1 x 0,3402
Menurut tabel 5.1.c Buku grafik & perencanaan beton bertulang CUR,
beton bertulang).
beton bertulang).
= 1904 mm2
b x dcover2
1 x 0,3402
Menurut tabel 5.1.c Buku grafik & perencanaan beton bertulang CUR,
= 1904 mm2
B. Tulangan memanjang
Vu = 18754,76 Kg
vu = Vu
b x dcover
1000 x 340
3 x fy
3 x 400
= 340 mm = 0,340 m
A. Tulangan melintang
b x dcover2
1 x 0,3402
Menurut tabel 5.1.c Buku grafik & perencanaan beton bertulang CUR,
beton bertulang).
beton bertulang).
= 2040 mm2
b x dcover2
1 x 0,3402
Menurut tabel 5.1.c Buku grafik & perencanaan beton bertulang CUR,
= 1904 mm2
B. Tulangan memanjang
Vu = 20514,13 Kg
vu = Vu
b x dslab
1000 x 340
3 x fy
= 1000 x 2705
3 x 400
= 2254.17 mm2
= 240 mm = 0,240 m
A. Tulangan melintang
b x dslab2
1 x 0,2402
Menurut tabel 5.1.c Buku grafik & perencanaan beton bertulang CUR,
= 6205.85 mm2
b x dcover2
1 x 0,2402
Menurut tabel 5.1.c Buku grafik & perencanaan beton bertulang CUR,
= 2208 mm2
B. Tulangan memanjang
Vu = 9281,86 Kg
vu = Vu
b x ddinding
1000 x 240
3 x fy
= 1000 x 2705
3 x 400
= 2254.17 mm2
(short span) :
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pek. Urugan pasir urug t=5cm bawah pondasi M3 12.09 145,000.00 1,753,412.50
2 Pek. Beton Tumbuk 1:3:5 t= 40 cm M3 96.74 625,000.00 60,462,500.00
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pek. Urugan pasir urug t=5cm bawah pondasi M3 12.09 145,000.00 1,753,412.50
2 Pek. Beton Tumbuk 1:3:5 t=7 cm M3 16.93 625,000.00 10,580,937.50
BAB V
V.1. Kesimpulan
Dari analisa yang telah dilakukan baik perhitungan secara mutu dan biaya,
1. Bila ditinjau dari kekuatan atau mutu produk, maka concrete box culvert
steel pipe. Hal ini dapat dilihat pada lebih besarnya tegangan yang terjadi
beban yang bekerja. Sedangkan pada Conceret box culvert, tidak perlu
2. Bila ditinjau dari tingkat efisiensi, maka penggunaan Corrugated steel pipe
bentang pendek (Short span). Hal ini dapat dilihat pada perbandingan
V.2. Saran
sebagai berikut :
1. Jika kita ingin menggunakan Corrugated steel pipe sebagai produk yang
akan kita gunakan, maka lebih baik jika proyek yang akan kita kerjakan
budget yang terbatas, lokasi dipedalaman, tenaga kerja yang sedikit, dan
lain sebagainya. Tetapi jika proyek yang akan kita kerjakan mempunyai
dan tenaga ahli yang banyak. Maka kita dapat menggunakan Concrete box
yaitu pemadatan dilakukan lapis per lapis setip 30 cm dalam kondisi padat,
dan pemadatan.
Sosrodarsono, Suyono. & Kazuto Nakazawa. 2005. Mekanika Tanah Dan Teknik
Of Australia.
Erlangga.
Kusuma, Gideon H. & W.C. Vis. 1996. Grafik Dan Tabel Perhitungan Beton
Bertulang. Erlangga.