Makalah Hubungan Gizi Dan Keperawatan
Makalah Hubungan Gizi Dan Keperawatan
Makalah Hubungan Gizi Dan Keperawatan
KELOMPOK 4
MEGA AMELIA
M. ARDIANTO
NABILA NOVIYANTI PRADITYA
NURMALA
SELFIA EKA FEBRIANTI
YUNIAWATI MUTAMIROH
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha pengsih lagi maha
penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ILMU GIZI dengan
judul HUBUNGAN KEPERAWATAN DENGAN GIZI ini tepat pada waktunya.
Selanjutnya saya ucapkan terimakasih kepada yang terhormat dan yang kami hormati yaitu
yang telah memberikan tugas ini sebagai refrensi bagi kami.
Makalah ini merupakan tugas yang dibuat untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut
tentang mata kuliah ILMU GIZI. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan
proses belajar kami para mahasiswa/i, agar kreativitas dan penguasaan materi dapat optimal
sesuai dengan yang diharapkan .
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kolaborasi.............................................................................................5
B. Tujuan Kolaborasi Perawat.....................................................................................6
C. Definisi Ilmu Gizi....................................................................................................6
D. Hubungan Gizi Dengan Perawat.............................................................................8
A. Kesimpulan ...........................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia ada berbagai macam profesi dalam kesehatan.Profesi tersebut juga
mengakibatkan banyaknya institusi kesehatan,diantaranya dokter,bidan,ahli gizi,kesehatan
masyarakat,radiologi,teknobiomedik, farmasi,analis kesehatan, dan perawat. Semua profesi
tadi diwajibkan saling bekerjasama dalam menjalankan profesionalitas profesinya masing-
masing.
Perawat merupakan satu dari banyaknya profesi kesehatan yang ada.Semua profesi
kesehatan yang ada tentu memiliki visi yang sama yakni terwujudnya pelayanan kesehatan
yang prima.Namun dalam pelaksanaannya perawat tidak sendirian.Perawat ditemani oleh
dokter,analis kesehatan,tim kesehatan masyarakat,analis kesehatan,ahli gizi,radiologi dan
lainnya.
Kemudian bagaimana caranya supaya tugas antar profesi keperawatan dapat berjalan
secara harmonis dan pelayanan kesehatan menjadi maksimal? Kolaborasi pendidikan dan
praktik antar profesi kesehatan tentunya sangat dibutuhkan.Semua jenis profesi harus
mempunyai keinginan untuk berkolaborasi.Perawat,bidan, dokter,dan semua profesi lain
merencanakan dan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya di bangku pelajar.
Ketergantungan antar profesi pun dapat tetap ada asalakan dalam batas-batas lingkup praktek
yang sesuai dengan aturan yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOLABORASI
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan kepada pasien/klien adalah dalam melakukan diskusi tentang
diagnosa,melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan,saling berkonsultasi atau
komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukanan oleh Gray (1989) menggambarkan
bahwa kolaborasi sebagai suatu proses berfikir dimana pihak yang terklibat memandang
aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan
tersebut dan keterbatasan padangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
a. Ilmu Gizi
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam
hubungannya dengan kesehatan optimal. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan
makanan dan disisi lain berkaitan dengan tubuh manusia. Zat gizi adalah ikatan kimia
yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Zat
gizi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Zat gizi makro
Zat gizi makro adalah zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
besar untuk menjalankan fungsinya dalam tubuh yang berfungsi untuk keperluan
pertumbuhan sel atau jarunagn, fungsi pemeliharaan ataupun aktivitas tubuh.
Contohnya: karbohidrat, protein, dan lemak.
2. Zat gizi mikro
Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
sedikit. Contohnya: air, mineral, dan vitamin
b. Untuk Hidup Tubuh Membutuhkan Zat Gizi
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi atau unsure
ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat zizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan kedalan tubuh. Bahan makanan:
1. Bahan makanan pokok berfungsi: sumber utama energi dan sumber protein.
2. Bahan makanan lauk pauk berfungsi: sumber utama protein.
3. Bahan makanan sayur dan buah berfungsi: sumber vitamin dan mineral serta
sumber energi.
Kecukupan gizi:
Kualitatif: nilai social, citarasa, ragam, dan jenis.
Kuantitatif: banyaknya kandungan gizi dalam makanan
Kebutuhan:
Lima kelompok besar
45-50 macam zat gizi
Energi: 50-60% KH, 12-15% Protein, <30% lemak.
10 asam amino esensial
3 lemak esensial
14 macam vitamin
15-19 mineral
Serat dan Air
Ahli gizi bekerja sama dengandokter yang merawat menentukan bentuk makanan dan
jenis diit yang sesuai dengan perkembangan pasien.
Ahli gizi memberitahu perawat yang bertanggung jawab dan petugas penata gizi bila
ada perubahan diit pasien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan
profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter, ahli gizi, apoteker dsb. Setiap
tenaga profesi tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan pasien. Bila setiap
profesi telah dapat saling menghargai, maka hubungan kerja sama akan dapat terjalin dengan
baik. Selain itu perawat juga mempunyai tanggung jawab dan memiliki untuk:
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan tenaga
kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya
kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain
dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
3. Perawat merupakan kesatuan integral dengan tenaga kesehatan lainya yang tak bisa
dipisah – pisahkan dan disendirikan.
Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih berkuasa diatas yang lainnya. Masing-
masing profesi memiliki kompetensi profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan
dapat menjadi kekuatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Banyaknya faktor yang
berpengaruh seperti kerjasama, sikap saling menerima, berbagi tanggung jawab, komunikasi
efektif sangat menentukan bagaimana suatu tim berfungsi.Kolaborasi yang efektif antara
anggota tim kesehatan memfasilitasi terselenggaranya pelayanan pasien yanag berkualitas.
B. Saran
1. Perlu adanya sosialisasi praktik kolaborasi dan managed care diantara tim kerja
kesehatan atau profesi kesehatan mulai dari situasi pendidikan.
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan kesehatan perlu adanya peningkatan
pendidikan perawat dan komunikasi yang baik ke pasien maupun antar tim kerja, dan
untuk meningkatkan praktik kolaborasi perlu adanya komitmen bersama antara
pemimpin (struktural) dan fungsional (profesi kesehatan), dimana pimpinan dapat
mengadopsi manager care dan mensosialisasikan serta dapat diterapkan pada pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://syarifulhijri.blogspot.com/2011/11/komunikasi-dalam-keperawatan_02.html/
http://milkabenuf.wordpress.com/2013/11/16/komunikasi-antara-profesi-kesehatan/
http://evilprincekyu.wordpress.com/2013/03/18/komunikasi-perawat-dengan-tenaga-
kesehatan
http://dhinninuraeni.blogspot.com/2012/06/kolaborasi-perawat-dan-dokter.html/
http://yonassnevert.blogspot.co.id/2014/11/makalah-komunikasi-perawat-dan-dokter.html
https://www.academia.edu/37590770/KERJASAMA_GIZI_VS_PERAWAT