Notulen Loktri 2 Fix
Notulen Loktri 2 Fix
Notulen Loktri 2 Fix
Pembahasan :
1. Program Ibu Drop Out K1 – K4 13 % dikarenakan Kurangnya
Kurangnya data untuk ibu hamil di temukan pada masa
kehamilan degan K1
2. Cakupan BBL yang di tangani 32.4% x Neonatus resti pencapian
20% di karenakan Kurangnya pelacakan kunjungan pada ibu
bersalin ( fase Nifas )
3. Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Balita
kurang dari target bulanan dikarenakan Kurangnya pelayanan
SDIDTK di posyandu, sekolah TK dan PAUD
4. Cakupan kunjungan lansia pralansia ( kunjungan baru + lama )
jml Pencapian 33.75% di katenakan Kurangnya minat lansia
untuk memeriksakan kesehatannya ke posbindu di karenakan
kegiatannya hanya pengobatan saja
Pemeriksaan lansia masih di gabung dengan pengobatan Bp
Umum
5. Tatanan Rumah Tangga 75% x jml KK pencapaian 5.50% di
karenakan Kurangnya penyuluhan pada tatanan rumah tangga
Pengawasan tempat-2 potensial perindukan vektor di permukiman
penduduk dan sekitarnya 95 % X jml rumah dan bangunan
pencapian 0,00% di karenakan blm bisa berkoordinasi dengan
kader dengan efektif
6. Penemuan kasus pnemonia oleh Puskesmas & kader Jml Penddk
pencapian 28.92% di karenakan kurang beraninya petugas untuk
mementukan kasus pnemonia
7. Pelayanan kesehatan usia reproduktif sesuai standart 15-59 th
100% x jml usia 15 - 59th pencapian 5.12%
8. Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi sesuai standart
100% x jml penderita hipertensi 10.79% di karenakan Kurangnya
skrining kesehatan pada Pelayanan pada penderita Hipertensi dan
usia reproduksi 15 – 59 thn
9. Prevalensi ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) 0,8/1000 x Jml
Penduduk pencapian 0.00%
10.Deteksi dan penanganan kasus jiwa ODMK ( orang dengan
masalah kejiwaan) yang datang berobat ke puskesmas
100%Xjmlh desa/ kelurahan DSSJ pencaian 12.96% di karenakan
Kurangnya koordinasi dengan BPM dalam pelacakan kasus
ODMK
Belum pahamnya menentukan kasus ODMK
Pembahasan :
Dari ketiga program yang memiliki perubahan regulasi diharapkan
adanya peningkatan kinerja dengan membuat inovasi dan diharapkan
adanya peranan lintas sektoral dalam inovasi tersebut.
Setelah dikaitkan dengan kinerja Puskesmas yang telah dipaparkan
didapatkan inovasi berikut ini :
1. Di desa ciangir masih banyak warga yang belum memiliki
jamban sehat dan masih BAB di kebon/empang (DOBOL).
Sekdes Ciangir (Pak Basir) bertanya : pada tahun 2017 telah dibentuk
arisan jamban di desa ciangir, apakah arisan tersebut masih perlu
dilanjutkan?
Bu mala menjawab :
Masih perlu dilakukan karena arisan jamban penting bagi warga yang
belum mempunyai jamban sehat.