Zul EVIDANCE-1.3
Zul EVIDANCE-1.3
Zul EVIDANCE-1.3
UPT CAWANG
ULTG TANGSEL
Rencana Operasi adalah suatu rencana mengenai bagaimana suatu sistem tenaga listrik
akan dioperasikan untuk kurun waktu tertentu. Tergantung kepada masalah yang harus
dipersiapkan maka ada beberapa macam rencana operasi, yaitu :
1. Rencana Tahunan
Masalah-masalah yang penyelesaiannya memerlukan waktu kira-kira satu tahun
dicakup dalam rencana ini, misalnya rencana pemeliharaan unit-unit pembangkit yang
memerlukan persiapan satu tahun sebelumnya karena pengadaan suku cadangnya
memerlukan waktu satu tahun. Di lain pihak pemeliharaan unit-unit pembangkit
dalam sistem tenaga listrik perlu dikoordinir agar unit- unit pembangkit yang tidak
mengalami pemeliharaan dan siap operasi dapat cukup menyediakan daya bagi beban.
Rencana Operasi tahunan juga meliputi perencanaan alokasi energi yang akan
diproduksi dalam satu tahun dalam setiap Pusat Listrik dalam kaitannya dengan
rencana pemeliharaan unit pembangkit tersebut diatas, perkiraan beban tahunan,
beroperasinya unit-unit pembangkit baru serta perkiraan hujan atau perkiraan produksi
PLTA dalam tahun yang bersangkutan. Alokasi energi yang akan diproduksi Pusat
Listrik Termis berarti pula alokasi biaya bahan bakar yangmerupakan biaya terbesar
dalam Perusahaan Listrik pada umumnya demikian pula halnya pada Perusahaan
Umum Listrik Negara (PLN) Rencana pemeliharaan unit-unit pembangkit
sesungguhnya merupakan bagian dari rencana pemeliharaan peralatan secara
keseluruhan dan biaya pemeliharaan unit-unit pembangkit menelan
biaya terbesar dari biaya pemeliharaan peralatan PLN. Dari uraian diatas kiranya jelas
bahwa Rencana Operasi Tahunan merupakan bahan utama bagi penyusunan Rencana
Anggaran Biaya Tahunan suatu Perusahaan Listrik.
2. Rencana Bulanan
Selain merupakan koreksi terhadap Rencana Triwulanan untuk horison waktu
satu bulan ke depan, Rencana Operasi Bulanan mulai mengandung rencana yang
menyangkut langkah-langkah operasionil dalam sistem, sedangkan Rencana Operasi
Tahunan dan Triwulanan lebih banyak mengandung hal-hal yang bersifat manajerial.
Hal-hal yang bersifat operasionil yang dicakup dalam Rencana Operasi Bulanan
adalah : Peninjauan atas jam kerja unit-unit pembangkit yang bersifat peaking units
terutama dalam kaitannya dengan rencana pemeliharaan. Hal ini diperlukan untuk
membuat jadwal operasi unit-unit pembangkit yang bersangkutan. Alokasi produksi
Pusat-pusat Listrik Termis dalam kaitannya dengan pemesanan bahan bakar kepada
perusahaan Bahan Bakar.
3. Rencana Mingguan
Dalam Rencana Operasi Mingguan tidak ada lagi hal-hal yang bersifat
manajerial karena masalah-masalah manajerial tidak mungkin diselesaikan dalam
jangka seminggu. Rencana Operasi Mingguan mengandung rencana mengenai
langkah-langkah operasional yang akan dilakukan untuk jangka waktu satu minggu
yang akan datang dengan memperhatikan pengarahan yang tercakup dalam rencana
bulanan dan mempertimbangkan perkiraan atas hal-hal yang bersifat tidak menentu
untuk jangka waktu satu minggu yang akan datang.
4. Rencana Harian
Rencana Operasi Harian merupakan koreksi dari Rencana Operasi Mingguan
untuk disesuaikan dengan kondisi yang mutakhir dalam sistem tenaga listrik Rencana
Operasi Harian merupakan pedoman pelaksanaan Operasi Real Time.
TANDA
NAMA JABATAN / UNIT TANGGAL
TANGAN
SENIOR
JENNEDI BUSTAMAN
ENGINEER
DIBUAT
PROJECT
RINDI RINDIYANTO
ENGINEER
PUSPITA FEBI DANIATI HSE OFFICER
SPV GIS
M. SYAIFUL WAHYU N.
BINTARO II
RAHMANUL IKHSAN SPV PROTEKSI
EG ENGINE
DIPERIKSA SUTRISNO
JARGI
EKO SETIAWAN EG HAR GI
MANAGER ULTG
GUNTER ELWARDI
TANGSEL
MANAGER
DISETUJUI KERRY DARMAWAN KONSTRUKSI
UPT CAWANG
MANAGER UPT
AMIRRUDIN
CAWANG
No Bidang/Unit/Pelaksana Personil
1. TUJUAN
Instruksi kerja ini disusun sebagai petunjuk pengamanan sistem tripping dari overcurrent,
breaker failure, busbar proteksi maupun SF6 pada pekerjaan pengujian busbar proteksi
yang terintegrasi dengan Bay exsisting 150 kV GIS Bintaro II .
2. RUANG LINGKUP
Instruksi Kerja ini meliputi aktivitas pelaksanaan pengamanan sistem tripping dari pekerjaan
pengujian busbar proteksi yang terintegrasi dengan Bay exsisting 150 kV GIS Bintaro II ,
PT. PLN (PERSERO) UIT JBB UPT Cawang.
3. GAMBAR
1. Gambar single line diagram GIS Bintaro II.
2. Gambar wiring diagram GIS Bintaro II.
4. REFERENSI
1. PT.PLN (Persero), Keputusan Direksi No.114.K/DIR/2010.“Himpunan Buku Petunjuk
Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik“, 2010.
2. Aturan jaringan Jawa Madura Bali edisi Juni 2004
3. SPLN 52-1 tahun 1984.
4. Surat PT PLN (Persero) P3B JB No.371/150/P3B/2006 tanggal 04 Oktober 2006 perihal
Peningkatan Mutu Pemeliharaan
B. PERLENGKAPAN K3 :
1. Pakaian Kerja
2. Helm
3. Rambu-rambu
4. Tagging
6. PELAKSANAAN :
Langkah-langkah Pelaksanaan pekerjaan
A. Pelaksanaan Pengamanan sebelum pekerjaan
11. Block semua triping Buspro dengan cara rackout lockout relai K401 pada Bay:
1. Bay Trafo 1
Pengawas
2. Bay UGC Bintaro 1
3. Bay Trafo 2
B. Pelaksanaan Pekerjaan
C. Selesai Pekerjaan
1. Pastikan pekerjaan pengujian Busbar proteksi telah Pengawas
selesai.
Injector
11. DOKUMENTASI
Instruksi Kerja ini didokumentasikan dalam bentuk hard copy (kertas) dengan nama
‘PENGUJIAN PROTEKSI BUSBAR TERINTEGRASI EXISTING 150 KV GIS BINTARO II BARU’