KAYU
KAYU
KAYU
DESKRIPSI:
Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pohon- pohon di
hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana
yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu
pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan
alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan
teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pada SNI 03-3527-1994, Pasal (4) Penggolongan Kayu bangunan dibagi dalam 3 (tiga)
golongan pemakaian yaitu:
4.1 Kayu bangunan structural Ialah kayu bangunan yang digunakan untuk bagian
struktural bangunan danpenggunaannya memerlukan perhitungan beban
4.2 Kayu bangunan non-strukturalIalah kayu bangunan yang digunakan dalam begian
bangunan, yangpenggunaannya tidak memerlukan perhitungan beban.
4.3 Kayu bangunan untuk keperluan lain Ialah kayu bangunan yang tidak termasuk kedua
penggolongan butir 4.1;dan 4.2; tersebut diatas, tetapi dapat dipergunakan sebagai
bahanbangunan penolong ataupun bangunan sementara.
JENIS :
1. Kayu Jati
Kayu jati sangat terkenal akan keindahan, kekuatan dan kestabilannya. Kayu ini
menjadi pilihan utama yang dijadikan material bangunan. Kayu jati juga tahan terhadap
jamur, rayap, dan serangga lain sehingga jati sangat dicari dan berharga mahal.
3. Kayu Kamper
Kayu ini memiliki roma khas sehingga dinamai kayu kamper. Kelebihan kayu
ini adalah kuat terhadap serangga dan lebih ringan dibandingkan kayu jati. Harganya
juga relatif lebih terjangkau dengan serat kayu yang halus dan indah. Biasanya kayu
kamper dijadikan bahan untuk membuat pintu dan jendela dalam ukuran standar.
5. Kayu Kelapa
Kayu kelapa yang bisa digunakan adalah yang sudah berumur 60 tahun ke
atas, yang sudah tidak menghasilkan lagi sehingga harus ditebang dan diganti dengan
pohon yang baru. Kayu kelapa mudah dijadikan balok sehingga cocok untuk
digunakan sebagai tiang penyangga atap rumah.
Inovasi :
“Inovasi kayu sebagai bahan utama untuk membangun rumah di daerah rawan
gempa. Kayu merbau adalah bahan utama inovasi ini. Kami memilih kayu merbau
karena kayu ini banyak terdapat di daerah Maluku dan Papua yang notabennya
merupakan daerah rawan gempa dan juga harga kayu ini lebih murah dibanding kayu
jati. Alasan pemilihan kayu merbau adalah selain kayu ini kuat dan awet kayu ini juga
terbukti tahan terhadap serangan serangga. Jika rumah kayu ini dikombinasikan dengan
pondasi bangunan tahan gempa dan juga kayu dilapisi dengan Fiber agar kayu lebih
tahan terhadap sinar matahari dan air hujan dibangun di tanah yang keras diharapkan
bangunan rumah tersebut dapat bertahan lebih kuat dan tidak mudah rubuh jika diterpa
oleh guncangan gempa bumi”
Kayu biasanya bukan bahan yang langsung terpikir bila kita membahas peranti
berteknologi tinggi. Meskipun kita masih sering menemukan kayu pada industri
konstruksi dan perabotan, kebanyakan produk modern, mulai dari pesawat terbang,
mobil, komputer, sampai ponsel, terbuat dari campuran bahan logam (baja, aluminium,
dan kawan-kawannya), plastik, sampai serat karbon.
Bahan-bahan seperti ini memang cenderung lebih kuat dan ringan daripada kayu
biasa, dan tidak lapuk atau rentan dimakan rayap. Kayu sebenarnya punya banyak
keunggulan dibandingkan dengan bahan-bahan pesaingnya. Kayu lebih mudah ditemukan
dan harganya lebih murah.Setelah menjadi sampah, kayu juga lebih ramah terhadap
lingkungan. Bahan seperti logam campuran atau baja relatif berat dan beracun, sedangkan
bahan polimer relatif lebih mahal karena prosesnya yang lebih kompleks.
Seperti dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature pada 8 Februari 2018 lalu, tim yang
dipimpin oleh Liangbing Hu ini berhasil meningkatkan sifat mekanis kayu, seperti
kekuatan dan kekerasannya.
Proses yang dilakukan oleh tim peneliti dari Hu dan kawan-kawan ini terdiri dari
dua tahap. Pada tahap pertama, kayu direbus di dalam larutan natrium hidroksida dan
natrium sulfida. Proses ini mirip seperti pengolahan kayu untuk membuat kertas.
Hasil proses ini adalah kayu yang sama kuatnya dengan baja, namun enam kali
lebih ringan. Proses ini mampu mengubah kayu yang lunak seperti pinus dan balsa
menjadi lebih keras. Kedua kayu ini berasal dari pohon yang tumbuh cepat dan karena itu
lebih ramah terhadap lingkungan.
Bahan Pengganti :
Lembar laminasi ini umumnya digunakan untuk melapisi permukaan mebel. Yang
paling sering ditemui adalah pada kabinet dapur. Tidak hanya warnanya saja yang
menyerupai kayu, teksturnya juga.
2. Vinyl
Sistem anti kuman dan anti gores menjadi salah satu kelebihan pelapis lantai ini
dibandingkan dengan kayu. Bahan bangunan pengganti kayu yang satu ini mampu
menghasilkan produk yang tahan benturan, lebih stabil, dan tak mudah retak. Bahkan
vinyl juga memiliki kemampuan untuk meredam panas dan suara. Tidak sulit untuk
memasang vinyl di lantai Anda. Jika ruangan Anda berukuran kurang dari 30 m2. Anda
hanya perlu menggunakan double tape.
Akan tetapi, ada baiknya Anda menggunakan tenaga ahli jika ruangan Anda lebih
luas. Penggunaan lem kuning dan sambungan lembaran vinyl membuat pengerjaannya
lebih sulit. Walau mempunyai lapisan anti gores, sesuaikan jenis material dengan
intensitas lalu lintas orang. Untuk material yang cukup riskan tergores, tempatkan di area
privat seperti kamar tidur.
3. Keramik
Teknologi cetak digital saat ini sudah memungkinkan diproduksinya keramik
dengan tampilan yang sangat mirip dengan kayu. Bukan hanya secara visual, teksturnya
juga sangat mirip. Selain itu, cetakannya yang minim lekukan membuat jarak nat lebih
sempit. Hal ini membuat sambungan tersamarkan dan tampilan alami kayu jadi lebih
terasa. Cara yang paling mudah untuk memasang keramik adalah dengan menggunakan
adonan semen instan. Dalam memasang, Anda harus memastikan bahwa tidak ada rongga
saat pemasangan. Rongga ini dapat membuat keramik popping.
Tidak banyak perawatan yang harus Anda lakukan pada keramik. Anda hanya
perlu menempatkan keramik tepat pada tempatnya. Misal, keramik indoor tidak cocok di
letakan di area teras atau area luar karena cenderung licin. Tingkat porositasnya juga
cukup tinggi.
4. Kayu Komposit
Batang kayu tiruan ini terbuat dari 65% tepung kayu, 25%plastik, dan 10% zat
aditif. Tepung kayu dihasilkan dari proses penghancuran dan penghalusan kayu asli jenis
meranti atau nangka. Serbuk kayu kemudian dicampur dengan plastik dan zat aditif lain
dan dicetak menjadi lembaran dan batang WPC (Wood Plastic Composite).
Dengan campuran plastic dan zat aditif lainnya, kayu komposit tahan terhadap air
dan rayap. Cocok digunakan dinding, lantai, plafon bahkan pagar luar rumah.
Pemasangan kayu komposit ini tidak berbeda dengan kayu biasa. Alat yang digunakan
juga sama, palu, gergaji, dan sekrup.
Untuk jenis tertentu dibutuhkan dudukan berbahan plastik untuk sambungannya.
Sedangkan untuk perawatan, cukup lakukan pembersihan dan pengecatan berkala bila
permukan mulai kusam.
KACA
Deskripsi :
Kaca merupakan salah satu elemen penting pada bangunan, baik rumah tinggal
(residensial), pertokoan, gedung bertingkat tinggi (high rise building) maupun muti use
building. Fungsi kaca, selain untuk pencahayaan alami, juga sebagai bagian dari estetika
bangunan.
Sebenarnya cukup beragam jenis kaca yang dapat digunakan untuk bangunan
maupun rumah tinggal. Namun di kalangan masyarakat awam, terutama di kalangan
menengah ke bawah hanya mengenal kaca bening, kaca rayben dan kaca cermin. Tulisan
ini akan menjelaskan lebih jenis-jenis kaca yang dapat digunakan untuk fungsi gedung,
baik dari segi karakteristik maupun dari segi kekuatannya. Pengenalan jenis-jenis kaca ini
sangat penting, agar kita tidak salah dalam memilih jenis kaca yang dikaitkan dengan
penggunaannya.
Jenis :
1. Kaca Bening
Kaca ini sering juga disebut sebagai float glass. Kaca ini tidak berwarna serta
memiliki permukaan yang sangat bersih dan rata. Kaca ini banyak digunakan pada
eksterior maupun interior bangunan, baik rumah tinggal atau gedung bertingkat.
Kaca ini juga dapat digunakan untuk perabot rumah tangga.
3. Kaca Es
Kaca es merupakan kaca dengan tekstur pola tertentu pada salah satu sisinya.
Karakter dari kaca ini memberikan efek dekoratif, efek pencahayaan, dan efek
pembayangan yang menarik, serta mampu mereduksi silau secara maksimum.
Gambar 2. 2 Kaca Es
4. Kaca Reflektif
Kaca ini merupakan jenis kaca yang mampu memantulkan cahaya dan
mereduksi sifat tembus pandang dari sisi luar sehingga sering juga disebut dengan
kaca one way. Lapisan kaca ini bersifat memantulkan cahaya dan panas, serta mampu
memberikan penampilan yang mewah.
Gambar 2.3 Kaca Reflektif
5. Kaca Tempered
Secara singkat, kaca tempered merupakan jenis kaca yang memiliki kekuatan
yang sangat tinggi, dibandingkan dengan kaca biasa. Dengan ketebalan yang sama,
kekuatan kaca ini mampu mencapai 3-5 kali lipat dari kekuatan kaca biasa. Kaca ini
tahan terhadap beban angin, tekanan air, benturan, dan perubahan temperatur yang
tinggi (thermal shock). Kaca tempered juga lebih aman karena akan menjadi butiran
halus bila pecah.
6. Kaca Laminated
Kaca ini merupakan jenis kaca dengan tingkat keamanan dan perlindungan
yang tinggi terhadap penghuni. Jika terjadi sesuatu yang menyebabkan pecahnya
kaca, kaca laminated tidak akan berhamburan, tetapi hanya retak dan sangat sulit
untuk ditembus. Karakteristik kaca ini adalah pecahan kaca tidak akan jatuh atau
berhamburan, tetapi tetap melekat pada filmnya, dan kaca akan tetap terpasang pada
rangkanya.
Kaca merupakan salah satu material bangunan yang sudah tidak asing lagi di
kehidupan kita sehari-hari. Kita menyadari bahwa rumah yang ditinggali, kantor tempat
bekerja hingga tempat hiburan lainnya di sekitar kita kebanyakan menggunakan kaca,
baik di luar maupun dalam bangunan. Kaca dapat memberikan nilai estetika yang lebih
pada bangunan. Selain itu, kaca yang ramah lingkungan sudah menjadi keharusan di era
sekarang di mana kita tengah meningkatkan kesadaran akan bangunan hijau.
Keindahan Yang Ramah Lingkungan. Kaca ini memiliki performa selectivity yang
baik, di mana Stopray mampu menahan panas yang masuk secara signifikan, namun di
saat bersamaan tetap membiarkan cahaya alami masuk ke dalam ruangan. Efek baik ini
akan dirasakan pengguna dengan mengurangi konsumsi penggunaan listrik pada
pendingin ruangan dan penerangan sehingga penggunaan kaca Stopray ini dapat menjadi
solusi yang inovatif guna menyiasati keseimbangan antara keindahan desain bangunan
yang ramah lingkungan.
Stopray ini merupakan merek yang sudah terkenal lebih dahulu di Eropa yang
diproduksi dan dipasarkan oleh AGC Glass Europe. Namun saat ini, Asahimas
memproduksi Stopray di Indonesia untuk dipasarkan di pasar domestik maupun
internasional.
Keuntungannya
Hemat biaya
200 kali lebih kuat dari kaca dan 30 kali lebih kuat dari acrylic
pemasangannya
Kekurangannya:
o Bisa tergores, berubah warna seiring waktu dan banyaknya paparan sinar matahari (dapat
Berikut adalah ide-ide dan inspirasi yang tercipta dari bahan polycarbonate:
Warna tembus pandang memberikan cahaya matahari yang cukup sekaligus
perlindungan terhadap teras. Bahannya yang ringan mendukung desain kanopi bertiang
BAMBU
Deskripsi :
Bambu adalah material ringan yang berongga. Banyak orang mengira bahwa
rongga tengah bambu merupakan kelemahan bagi bambu, padahal hal ini tidak benar.
Bambu memang berongga, dan rongga tengah pada bambu sebenarnya merupakan
ciri khas kekuatan bambu dan berfungsi sebagai bracer.Bracer dapat memperkuat
bambu dan membuat elemen yang biasa digunakan sebagai struktur menjadi lebih
ringan dan tidak kaku. Bambu juga memiliki karakter elastis dan tidak mudah pecah
sehingga struktur bambu menjadi lebih dapat diandalkan.
Jenis :
1. Bambu Batu / Petung
Pertumbuhan dari bambu ini dapat mencapai diameter 20 cm dan panjang 25
meter. Biasanya digunakan untuk tiang atau penyangga bangunan, bahan
industri pulp dan kertas, kayu lapis, bangunan, mebel, anyaman, peralatan
pertanian, dan peternakan.
Inovasi :
“Inovasi bambu sebagai bahan utama dalam pembangunan sebuah bangunan.
Dengan konsep back to nature.”
Kelangkaan ini mengakibatkan tingginya harga kayu yang berdampak pada harga
kapal yang semakin tidak terjangkau. Inovasi penggunaan material bambu merupakan
solusi sebab bambu memiliki jumlah populasi yang melimpah, memiliki masa panen tiga
tahun yang sangat singkat dibandingkan dengan kayu yang dipanen saat 25-30 tahun
tanam, sifat fisik dan mekanik bambu lebih baik dari pada kayu solid apalagi apabila
dijadikan bambu laminasi, juga pengaplikasiannya sudah banyak dalam bidang
konstruksi namun masi sedikit yang mengembangkan sebagai material kapal.
Jenis bambu yang digunakan dalam inovasi ini adalah Betung. Bambu jenis ini
adalah jenis terbaik apabila dilaminasi memiliki nilai kuat tarik dan tekas sebesar 130
N/mm2 dan 50.73 N/mm2 serta renggangan mencapai 8,93%, dimana lebih baik daripada
kayu jati.
Berdasarkan perhitungan kekuatan konstruksi dengan bambu laminasi didapatkan
pengurangan tebal kulit sebesar 27% pada kapal ikan 30 GT jika dibandingkan dengan
kayu jati. Hal tersebut menunjukan bambu laminasi memiliki ketahanan (toughness) dan
nilai elastisitas yang baik ketika diberi beban tarik maupun tekan, proses pembuatan juga
lebih mudah dan fleksibel karena tidak ada ukuran baku, tetapi menyesuaiakan dengan
kebutuhan pembuatan kapal.
Berdasarkan fakta hasil sosialisasi bambu laminasi di IKM galangan kapal rakyat,
tanggapan positif dan permintaan untuk merealisasikan pada kapal didukung oleh hasil
pengujian laboratorium dan adanya prototype alat serta model blok kapal, sehingga saat
ini material bambu laminasi sudah siap untuk dimanfaatkan atau dikomersialkan.
Bambu bersifat biodegradable dan terbarukan. Ia hemat energi karena berasal dari
alam dan ramah lingkungan. Atas dasar sifat – sifat tersebut menjadikan bambu
digunakan dalam bidang konstruksi selama berabad-abad.
Signifikansi Beton Bertulang Bambu Penggunaan baja sebagai bahan penguat
merupakan permintaan yang meningkat dari hari ke hari di sebagian besar negara
berkembang. Bahkan ada kalanya dihadapkan pada situasi ketika produksi baja tidak
dapat mencukupi permintaan.
Oleh karena itu penting untuk memiliki bahan alternatif lain yang setidaknya
memiliki nilai sebanding dengan baja. Bambu mudah didapatkan dan memiliki kekuatan,
sehingga ia bisa memenuhi permintaan sebagai bahan penguat dan menjadi pengganti
baja yang ideal.
Sifat kekuatan tarik yang merupakan kebutuhan utama bahan penguat terlihat
cukup berarti pada bambu, dibandingkan dengan bahan lain termasuk baja. Struktur
bambu secara alamiah memberikan sifat – sifat ini.
Bambu sebagai Penguat untuk Konstruksi Beton. Bahan yang digunakan sebagai
penguat pada beton harus memiliki semua sifat penting untuk membuat elemen aktif
secara struktural di bawah beban. Dalam kasus baja, kita memproduksinya sesuai
proporsi yang diinginkan dan menguji nilai kekuatan dasar sebagai pengecekan
kualitasnya.
Begitu pula proses yang harus dilakukan terhadap bambu. Bambu ditemukan di
alam, mereka memiliki spesies yang berbeda. Setiap spesies berbeda karakteristik,
tekstur, ketebalan dan kekuatannya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui spesies
mana yang terbaik untuk memperkuat dan mana yang tidak.
Warna dan Umur – Menggunakan bambu yang memiliki warna coklat terang. Ini
menunjukkan umur bambu minimal 3 tahun.
Diameter – Gunakan salah satu bambu dengan ruas yang besar dan panjang
Waktu – Cobalah untuk menghindari bambu yang dipanen pada musim panas.
Spesies – Di antara 1500 jenis bambu, yang terbaik harus diperiksa, diuji untuk
memenuhi kebutuhan sebagai bahan penguat.
Bambu memiliki struktur bahan komposit dengan serat selulosa yang sejajar
dengan panjangnya. Ia memiliki serat tebal yang tinggi di sepanjang bagian luar bambu,
yang merupakan alasan utama mengapa bambu mampu melawan kekuatan angin yang
sangat besar.
Rasio semen-air memegang peranan penting dalam kekuatan dan daya tahan
beton bertulang. Bambu yang menjadi bahan bangunan alami memiliki khasiat menyerap
air seperti yang telah dibahas sebelumnya. Penyerapan air menyebabkan pembengkakan
bambu.
Dengan demikian, proporsi campuran beton untuk beton bertulang bambu harus
memiliki rasio air semen serendah mungkin. Hal ini juga harus dipertimbangkan untuk
menggunakan beton dengan kekuatan semen awal yang tinggi untuk meminimalkan
retakan akibat pembengkakan bambu.
KERAMIK
DESKRIPSI :
Keramik merupakan material dengan komposisi logam (semi logam) dan non
logam. Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramos yang berarti peralatan yang
terbuat dari tanah liat yang dibakar. Keramik penting sebagai material teknik karena
mudah dijumpai di alam dan sifat fisiknya sangat berbeda dibanding dengan logam.
JENIS :
1. Gerabah (Earthenware)
Dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis dan mudah dibentuk
dan dibakar pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis ini struktur dan
teksturnya sangat rapuh, kasar dan masih berpori.
Agar supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau
bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila
dibandingkan dengan keramik batu (stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso,
pot, anglo, kendi, gentong dan sebagainya termasuk keramik jenis gerabah.
Genteng telah banyak dibuat berglasir dengan warna yang menarik sehingga
menambah kekuatannya.
Porselin (Porcelain)
Adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung
murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh karena badan
porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka sering disebut
keramik putih.
Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan
ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500°C. Porselin yang tampaknya
tipis dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya
rapat serta keras seperti gelas.
Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka dalam bodi porselin
terjadi penggelasan atau vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini mempunyai
kualitas tinggi dan bagus, disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena
keindahan dan kelembutan khas porselin. Juga bahannya sangat peka dan
cemerlang terhadap warna-warna glasir.
Sifat khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan
yang bersifat teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat,
tahan suhu kejut seperti isolator, bahan pelapis dan komponen teknis lainnya.
INOVASI :
Jenis keramik abu tulang sedang diminati konsumen, karena memiliki keunggulan
dibanding produk sejenisnya, seperti warna putih tulang yang tembus bayang dengan
permukaan licin dan mengkilat.
”Namun saat ini keramik abu tulang masih menghadapi masalah pencemaran
lingkungan terkait gas hasil bakar tulang yang sangat berbau. Untuk mengatasi hal
tersebut, perlu dicari bahan alternatif utama lainnya, yaitu penggunaan abu tulang sintetis
yang kualitasnya tidak kalah dengan abu tulang asli,” kata Kepala BBK Bandung,
Supomo dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11).
Keramik abu tulang terbuat dari bahan utama abu tulang hewan seperti sapi atau
kerbau yang dibakar. Menurut Supomo, pembuatan keramik ini harus selektif dalam
pemilihan jenis bahan bakunya. ”Apalagi, harga bahan abu tulang impor cukup tinggi,”
ujarnya.
Untuk itu, dengan melihat peluang bahan baku tambang di Indonesia yang
berlimpah, BBK Bandung telah menemukan bahan baku dengan karakteristik yang mirip
dengan abu tulang tersebut. ”Melalui pemilihan bahan yang tepat, komposisi yang sesuai
serta teknik pembuatan yang terkendali untuk memperoleh sifat keplastisan yang cukup
berarti serta pengaturan pembakaran yang tepat akan diperoleh kualitas bone-ash yang
baik,” papar Supomo.
1. Lantai Vinil
Vinil (vinyl) merupakan salah satu bahan penutup lantai yang terbuat dari polimer
sintetik yang diberi motif serta warna agar tampil lebih menarik. Harga vinil relatif murah
dan dapat dengan mudah dipasang di berbagai ruangan. Selain itu perawatannya pun
cukup sederhana, hanya dibersihkan setiap hari layaknya kita membersihkan keramik.
Kalau ingin perawatan yang lebih maksimal, cukup diplitur saja. Lantai vinil juga awet,
tahan air serta fleksibel.
Namun dibalik kelebihan itu tentu ada kekurangannya. Lantai vinil yang rusak,
tak bisa diperbarui, harus diganti secara keseluruhan dengan yang baru. Selain itu, dalam
proses pemasangannya mengandung unsur kimia yang banyak, sehingga kualitas udara di
dalam ruangan dapat terpengaruh.
2. Lantai Bambu
Memberikan unsur bambu ke dalam rumah dinilai dapat membuat ruangan lebih
natural, dan juga material bambu dinilai kuat serta tahan lama. Begitu pula dengan lantai
rumah yang terbuat dari material bambu, entah lantai bambu alami, cetakan atau buatan
yang dicampur dengan bahan lainnya. Kelebihan dari material ini adalah kemudahan
pemasangan, kesan natural dan bersifat hypoallergenic atau tak menimbulkan reaksi
alergi.
Lantai dengan material batu alam seperti batu marmer, andesit dan granit memang
tampilannya akan terlibat lebih memukau daripada tampilan lantai lainnya. Coraknya
terlihat samar dan abstrak, namun tetap mewah dan tak ada duanya. Tipe lantai ini
merupakan tipe lantai yang paling kuat di antara material lainnya, serta desain dan
motifnya tak akan lekang oleh waktu karena memang motifnya didapat dari semburat
batu itu sendiri.
Kekurangan dari material ini adalah mahal, serta pemasangannya juga dikenal
lebih rumit. Selain itu, jika tak sengaja terkena air, lantai dengan batu alam akan lebih
licin daripada jenis lantai lainnya.