BUMS (Ekonomi)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2

Nama : Ari Arlianda Sahrul Ramadhan


Dwi Feberiana Suhentin
Maytufi Azzahra Sugiyanto

BUMS
A. Pengertian
BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak swasta. Badan usaha
memiliki fungsi dan peranan yang terbagi-bagi atas berbagai macam-macam atau jenis-jenis
bentuk BUMS.

B. Tujuan BUMS
Tujuannya adalah mencari keuntungan seoptimal mungkin dalam mengembangkan usaha dan
modalnya serta membuka lapangan kerja. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 pada badan usaha
milik swasta yang berbunyi bahwa bidang-bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta
adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak.

C. Jenis- jenis
Badan Usaha Swasta (BUMS) dibedakan dua jenis yaitu badan usaha swasta dalam negeri
dan badan usaha swasta asing. Arti dari badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha
yang modalnya dimiliki oleh pihak masyarakat dalam negeri. Sedangkan arti dari badan usaha
swasta asing adalah badan usaha yang modalnya miliki oleh pihak masyarakat asing.

D. Fungsi dan Peranan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta memiliki fungsi dan peranan yang penting dalam perekonomian.
Kekuatan dana (finansial), profesionalisme dan fleksibilitas yang dimiliki oleh badan usaha
swasta sehingga pemerintah berinisiatif melibatkan badan swasta dalam membangun
perekonomian Indonesia, maka dari itu Fungsi dan Peranan Badan Usaha Milik Swasta selama
ini adalah sebagai berikut....
1. Fungsi Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

 Sebagai rekan kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat


 Sebagai rekan dalam pengelolaan sumber daya
 Merupakan dinamisator dalam perekonomian masyarakat
 Memberikan pelayanan bagi masyarakat

2. Peranan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

 Sebagai Mitra BUMN


 Sebagai Penambah produksi nasional
 Sebagai pembuka kesempatan kerja
 Sebagai penambah kas negara dan pemacu pendapatan nasional
 Membantu pemerintah dalam pengelolaan dan mengusahakan kegiatan ekonomi yang
tidak ditangani oleh pemerintah.
 Membantu pemerintah dalam usaha dalam pemerataan pendapatan

E. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta memiliki ciri-ciri atau karekteristik. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik
Swasta (BUMS) Secara Umum adalah sebagai berikut...

 Badan usaha yang modalnya sepenuhnya berasal dari pihak swasta


 Pengawasan yang dijalankan secara hirarki dan fungsional oleh pemegang perusahaan
 Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
 Dalam pembagian laba berdasarkan pada memilik saham atau modal terbanyak
 Badan usaha yang memiliki badan hukum
 Dijalankan dan dimodali oleh perorangan, banyak orang atau berkelompok.
 Para anggota memiliki hak suara sesuai dengan jumlah modal/saham
 Dapat menjual saham melalui bursa efek
 Modalnya dapat diperoleh dari lembaga keuangan, baik itu bank walaupun non bank.

Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Berdasarkan Kepemilikannya


1. Usaha Badan Swasta Perseorangan

 Pemilik dari badan usaha adalah perseorangan


 Pemilik merupakan pemegang tertinggi kekuasaan yang mengatur segala usahanya
 Jalannya badan usaha bergantung dari kebijakan perseorangan
 Seluruh tanggung jawab kewajiban dan resiko adalah pemilik secara perseorangan

2. Usaha Badan Swasta Persekutuan

 Pemilik badan usaha persekutuan dua atau lebih


 Kewenangan badan usaha ditetapkan pada perjanjian persekutuan
 Kemajuan dan Kemunduran badan usaha bergantung pada pengurusan sekutu
 Segala kegiatan badan usaha dijalankan dan diarahkan untuk mencapai keuntungan
bersama

Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Berdasarkan Fungsinya

 Badan usaha yang memiliki tujuan dalam memperoleh keuntungan dan membagikan
keuntungan tersebut
 Sebagai lembaga ekonomi yang berperan dalam pemenuhan barang dan jasa yang
merupakan pelayanan kepada masyarakat
 Sebagai dinamisator dalam kehidupan perekonomian indonesia
 Sebagai pengelola dan sumber daya alam dan manusia
 Rekan kerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Berdasarkan Permodalannya

 Keseluruhan modal dimiliki oleh pihak swasta atau pengusaha


 Pinjaman diperoleh dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank
 Penerbitan dan penjualan saham melalui bursa efek
 Sebagian laba dibagi kepada pemegang saham, dan sisanya ditahan
 Memiliki cadangan dalam pengembangan usaha
 Dapat menerbitkan obligasi dalam jangka waktu yang panjang

F. Contoh-Contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Di Indonesia sendiri ada banyak badan usaha yang dimiliki oleh swasta yang menjalankan
fungsi dan peranannya di indonesia baik itu badan usaha dalam negeri maupun badan usaha luar
asing. Contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang adalah sebagai berikut.....

 PT Pupuk Kaltim
 PT Union Metal
 PT Djarum
 PT Holcim
 PT Karakatau Steel
 PT XL Axiata Tbk
 PT Aneka Elektrindo Nusantara
 PT fasfood Indonesia
 PT Astra Internasional
 PT Ghobel Dharma Nusantara
 PT Freeport Indonesia
 PT Exxon Company

G. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan usaha memiliki berbagai macam-macam atau jenis-jenis bentuk badan usaha milik
swasta yang dibedakan dalam beberapa bentuk seperti perusahaan perseorangan, Firma (Fa),
Persekutuan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT). Penjelasan bentuk-bentuk Badan Usaha
Milik Swasta (BUMS) adalah sebagai berikut...

1. Perusahaan Perseorangan
Dalam arti perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang modal dan tanggung jawabnya
dipegang oleh satu orang secara pribadi yang merupakan pemilik perusahaan.
Ciri-Ciri Perusahaan Perseorangan

 Dimiliki secara pribadi atau perseorangan


 Pengelolaan badan usaha mudah dan murah
 Pengusaha sebagai pemilik bebas dalam mengemukakan dan menerapkan kebijakan
kepada bawahan, tanpa melalui jalur birokratis .
 Pemilik dapat menutup badan usaha jika tidak menguntungkan
 Modal badan usaha perorangan hanya satu orang (tidak terpisah)
 Modal berasal dari pribadi pemilik
 Kelangsungan hidup usaha begantung pemilik perusahaan itu sendiri
Kelebihan atau Kebaikan Perusahaan Perseorangan

 Mudah didirikan
 Organisasi yang sederhana dan mudah karena aktivitas relatif terbatas dan perusahaan
relatif kecil
 Pemilik memiliki kebebasan yang seluas-luasnya
 Keuntungan berada pada satu orang yaitu pemilik perusahaan
 Memilik Pajak yang rendah
 Kerahasiaan perusahaan lebih terjamin
 Pengambilan keputusan yang cepat, tanpa menunggu persetujuan orang lain

Kelemahan atau Kekurangan Perusahaan Perseorangan

 Memiliki modal yang terbatas


 Segala tanggung jawab dan resiko badan usaha perseorangan ditanggung sendiri oleh
pemilik perusahaan
 Kerugian ditanggung sendiri oleh pemilik perusahaan
 Kualitas manajerial dan pekerja terbatas

2. Firma (fa)
Dalam pengertian Firma (fa) adalah persekutuan dua orang atau lebih dalam mendirikan dan
menjalankan perusahaan dengan satu nama dan membagi keuntungan dari hasil yang
didapatkannya. Setiap sekutu atau anggota memiliki tanggung jawab yang sama pada
perusahaan.
Ciri-Ciri Usaha Persekutuan Firma (Fa)

 Memiliki modal yang besar


 Pemakaian nama bersama dalam kegiatan usaha
 Memiliki tanggung jawab atas resiko yang tidak terbatas
 Setiap anggota memiliki kewenangan dalam menjalankan usaha maupun mengadakan
perjanjian dengan pihak lain tanpa menunggu persetujuan anggota lain

Kelebihan atau Kebaikan Usaha Persekutuan Firma (Fa)

 Jumlah modal yang besar


 Kemampuan Manajemen lebih besar
 Pendirian relatif mudah
 Status badan usaha yang jelas karena kepemilikan akta dari notaris dan terdaftar di
pengadilan negeri
 Tanggung Jawab dilakukan secara bersama-sama
 Pengambilan kredit lebih besar dan mudah karena dipercaya oleh lembaga keuangan
(bank)
 Pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi sesuai dengan kehalian masing-masing dari
sekutu atau anggota

Kelemahan atau Kekurangan Badan Usaha Persekutuan Firma (fa)

 Pengambilan keputusan atau kebijakan kurang cepat karena menunggu musyawarah


 Perusahaan dikatakan bubar jika terdapat anggota yang mengundurkan diri atau
meninggal dunia
 Jika salah satu anggota membuat kerugian, maka anggota lain ikut menanggungnya.

3. Persekutuan Komanditer (CV)


Pengertian persekutuan Komanditer adalah persekutuan dua atau lebih orang yang beberapa
sekutu atau anggota hanya menyerahkan modal dan sekutu yang lain menjalankan perusahaan.
Dalam persekutuan komanditer dikenal dengan dua sekutu yaitu : sekutu aktif/ sekutu
komplementer dan sekutu pasig/sekutu komanditer. Sekutuh aktif adalah sekutuh yang memiliki
hak dalam menjalankan dan memimpin perusahaan, sedangkan sekutuh pasif adaah sekutuh yang
hanya menyerahkan modal
Ciri-Ciri Persekutuan Komanditer (CV)

 Keanggotan terdiri atas anggota pasif dan aktif


 Badan usaha persekutuan yang memiliki beberapa orang anggota
 Sekutu aktif menjalankan perusahaan
 Sekutu pasif tidak menjalankan perusahaan, namun hanya penanam modal

Kelebihan atau Kebaikan Persekutuan Komanditer (CV)

 Mudahnya dalam proses pendirian


 Kebutuhan modal lebih terjamin dan terpenuhi
 Cenderung lebih mudah memperoleh kredit
 Sebagai tempat untuk menanamkan modal karena sekutu diam mudah menginvestasikan
dan mencairkan kembali modalnya
 Kemampuan manajemen lebih besar
 Pimpinan perusahaan dapat terdiri dari satu orang atau lebih
 Kekayaan pribadi terpisah dari kekayaan perusahaan
 Pembagian keuntungan dan kerugian berdasarkan pada besarnya modal yang ditanam

Kelemahan atau Kekurangan Persekutuan Komanditer (CV)

 Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak bergantung kepada sekutu aktif yang
bertindak sebagai pemimpin persekutuan dan perusahaan
 Dapat terjadi selisih paham antarpemilik

4. Perseroan Terbatas (PT)


Pengertian perseroan terbatas adalah badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang,
berbedan hukum, dan modalnya terdiri atas saham-saham. PT memiliki kemampuan
mendapatkan modal dalam jumlah besar melalui penerbitan saham.
Ciri-Ciri Perseroan Terbatas (PT)

 Kelangsungan hidup perusahaan PT berapa ditangan pemilik saham


 PT berorientasi mencari keuntungan atau profit
 Pendirian PT dilakukan oleh 2 orang atau pribadi huum
 Pendiran PT disahkan dalam akta notaris dan berlaku sejak pengesahan kementrian
hukum dan ham
 Pemimpin PT berupa direksi yang bisa saja tidak memilik bagian saham dan bertugas
memimpihak perusahaan
 Pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas, namun modal perusahaan
bergantung pada pemegang saham
 Karyawan PT bestatus sebagai pegawai swasta
 Saham mudah dieprjualbelikan

Kelebihan atau Kebaikan Perseroan Terbatas (PT)

 Mudahnya pengaihan kepemilikan


 Kebutuhan terhadap pengembangan modal terjamin dan terpenuhi
 Kelangsungan perusahaan lebih terjamin
 Mhdah dalam memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain

Kelemahan atau Kekurangan Perseroan Terbatas (PT)

 Biaya pembentukan yang relatif tinggi


 Pembayaran pajak yang besar
 Sulit menjaga rahasia perusahaan
 Proses pendirian perusahaan yang panjang

H. Jenis-Jenis Kegiatan Usaha BUMS


Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh
seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 33, bidang-bidang usaha yang
diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital
dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak, seperti kegiatan usaha bidang
tekstil, otomotis, perhotelan, pakaian, sepatu, tas, properti, dan sebagainya,
Berdasarkan kegiatan usaha yang dilakukannya, jenis kegiatan usaha BUMS dapat
dikelompokkan menjadi kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang ekstraktif, agraris, industri,
perdagangan, dan jasa.

1. Bidang ekstraktif, yaitu bidang usaha yang mengambil dan mengolah apa yang telah
tersedia di alam.
2. Bidang agraris, yaitu bidang usaha yang berusaha membudidayakan tumbuh-tumbuhan
atau segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian,
3. Bidang industri, yaitu bidang usaha yang berusaha meningkatkan nilai ekonomis suatu
barang dengan jalan mengubah bentuknya.
4. Bidang perdagangan, yaitu bidang usaha ini bergerak dalam aktivitas yang berhubungan
dengan menjual dan membeli barang tanpa mengubah bentuknya untuk memperoleh
keuntungan.
5. Bidang jasa, yaitu bidang usaha yang memenuhi kebutuhan konsumen dengan jalan
menyediakan jasa kepada masyarakat.

I.Tahapan Mendirikan Usaha dalam BUMS


Tahap mendirikan Usaha pada Firma

Ketentuan umum untuk mendirikan usaha dalam bentuk Firma adalah sebagai berikut :

1. Para pendiri adalah warga negara Indonesia dan memiliki KTP;


2. Memiliki minimal 2 orang sebagai pendiri dan pengurus perusahaan;
3. Firma harus berkedudukan di wilayah Republik Indonesia;
4. Didirikan dan dibuat dengan Akta oleh Notaris dalam bahasa Indonesia; dan
5. Memiliki tujuan usaha yang tidak bertentangan dengan Hukurn.

Sebelum permohonan untuk membuat Akta Pendirian Firma diajukan kepada Notaris, terdapat
beberapa hal yang harus disiapkan oleh para pendiri sebagai dasar pembuatan Akta Pendirian
yang memuat anggaran dasar Perusahaan. Berilait data-data yang harus di siapkan.

1. Data Nama para pendiri Firma sesuai KTP;


2. Nama perusahaan;
3. Tempat dan kedudukan perusahaan (kota/kabupaten);
4. Maksud dan tujuan perusahaan yaitu bidang usaha dan lingkup kegiatan usaha;
5. Nama susunan pengurus Firma (Direktur);
6. Melampirkan surat kuasa jilca permohonan dikuasakan kepada orang lain dan
7. Melampirkan photo kopi KTP para pendiri.

Adapun langkah-langkah pendiriannya secara umum terdapat enam tahapan sebagai berikut.

1) Pengurusan Akta Pendirian

Proses pembuatan Akta Pendirian Firma dibuat dan ditandatangani oleh Notaris yang berwenang
dalam bahasa Indonesia. Persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya adalah melampirkan data
pendirian perusahaan, fotokopi KTP para pendiri Firma, serta surat kuasa apabila dikuasakan
kepada orang lain.

2) Pengurusan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP)


Proses Surat Keterangan Domisili Perusahaan diajukan kepada Kepala Kantor Kelurahan/Desa
setempat sesuai dengan alamat kantor perusahaan berada, sebagai bukti keterangan/keberadaan
alamat perusahaan.

3) Pendaftaran Wajib Pajak


Permohonan Pendaftaran Wajib Pajak Badan Usaha diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan untuk mendapatkan kartu NPWP
dan surat keterangan tedaftar sebagai wajib pajak,

4) Pendaftaran Ke Pengadilan Negeri


Permohonan pendataran ini diajukan kepada Kantor Pengadilan Negeri setempat sesuai tempat
dan kedudukan perusahaan berada. Persyaratan yang harus dipenuhi biasanya adala fotokopi akta
pendirian Firma, fotokopopi KTP dan NPWP para pengurus, fotokopi surat keterangan domisili
perusahaan, dan fotokopi NPWP perusahaan.

5) Pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) diajukan melalui kantor Dinas Perdagangan
kota/kabupaten sesuai tempat dan kedudukan perusahaan berada. Bagi Pemerintah Daerah yang
sudah memiliki Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) permohonan Surat Izin Usaha
Perdagangan dapat diajukan melalui PTSP sesuai kewenangan Pemerintah Daerah/Propinsi.

6) Pengurusan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Permohonan pendaftaran diajulcan melalui kantor pendaftaran Perusahaan yang berada di
Kota/Kabupaten. Dinas Perdagangan untuk mendapatkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya adalah fotokopi alcta pendirian Firma yang telah
didaftarkan ke Pengadilan Negeri, fotokopi KTP dan NPWP pengurus (Direktur), fotokopi surat
keterangan domisih perusahaan, fotokopi NPWP perusahaan atau badan usaha Firma, dan
fotokopi SIUP atau Izin Usaha lainnya.

Tahap Mendirikan Usaha pada CV

Untuk memahami tahapan mendirikan usaha pada CV, maka anda harus memahami terlebih
dahulu syarat-syarat mendirikan CV yang berlaku di Indonesia. Syarat pendirian CV diatur
dalam Pasal 19, 20, dan 21 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Syarat-syarat
teteebut adalah sebagai berikut.

1. Membuat akta pendirian CV di notaris. Untuk membuat akta ini, minimal ada 2 orang
pendiri dimana satu pendiri akan menjadi sekutu aktif dan satu pendiri lainnya akan
menjadi sekutu pasif; dan
2. Mendaftarkan akta pendirian CV di Kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat.

Setelah memperoleh penetapan dari Pengadilan Negeri setempat, maka selanjutnya dilakukan
pengurusan dokumen lain sebagai kelengkapan legalitas untuk memulai bisnis. Umumnya
kelengkapan dokumen lain yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.

1. Surat Keterangan Domisih Perusahaan (SKDP) yang pengurusannya dapat dilakukan di


kelurahan setempat sesuai domisih CV. Untuk dapat mengurus SKDP, perlu menentukan
terlebih dahulu dimana CV akan berdomisili sesuai keterangan dalam akta pendirian CV
Misalnya, jika dalam akta pendirian CV disebutkan CV didirikan dan berdomisili di
Bandung Utara, maka kalian perlu menentukan alamat domisili yang masih dalam
wilayah hukum Bandung Utara tersebut.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Badan yang dapat diperoleh di Kantor Pelayanan
Pajak setempat sesuai domisih CV

Selanjutnya, perlu mengurus izin usaha yang sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan oleh
CV Jika CVbergerakdi bidangperdagangan umum, maka memerlukan izin usaha yang bernama
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Namun berbeda jika jika CV bergerak di bidang jasa
konstruksi, maka perlu memperoleh izin yang bernama Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi
(SIUJK). Demikian pula jika bidang makanan dan minuman, maka perlu perizinan dari Dinas
Kesehatan dan BPPOM. Setiap bidang usaha memiliki perizinan khusus yang berbada.
Pengurusan izin tersebut dapat dilakukan di instansi terkait atau dapat juga di kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP)

J. Pengertian Studi Kelayakan Usaha, Manfaat Studi Kelayakan Usaha,


Tahap Penyusunan Studi Kelayakan Usaha
Studi Kelayakan Usaha (Business Plans)

a. Pengertian Studi Kelayakan Usaha


Tahukan Sobat apa itu Studi Kelayakan Usaha (SKU)? SKU atau disebutkan juga studi
kelayakan bisnis (SKB) menurut Husein Umar (2003) adalah penelitian terhadap rencana bisnis
yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasilcan secara rutin dalam rangka pencapaian kuntungan yang maksimal untuk waktu yang
tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru.

Dengan kata lain, SKU adalah studi tentang kelayakan suatu ide usaha, apakah layak untuk
dikembangkan atau tidak Terdapat tiga kata kunci dalam pengertian tersebut, yaltni studi yang
berarti penelitian yang mendalam, ide yang berarti gagasan bisnis (usaha) yang akan
diimplementasikan, dan layak/ tidak layak untuk dilaksanakan. Ide usaha yang akan
diimplementasikan baik bersifat pendirian usaha baru, pengeinbangan usaha yang sudah ada,
ataupun akuisisi/pembelian/penggabungan suatu kegiatan usaha.

b. Manfaat Studi Kelayakan Usaha


Terdapat beberapa pihak yang akan merasakan manfaat dari adanya SKU, diantaranya sebagai
berikut.

1) Investor
Jika SKU yang telah dibuat temyata layak direalisasilcan, pemenulian kebutuhan akan
pendanaan dapat dimulai dicari. Misalnya dengan mencari investor yang alcan turut serta
menanamkan modalnya pada usaha yang akan dilakukan. Investor pasti membutuhkan SKU
untuk mengetahui perkiraan keuntungan yang akan didapat. dan keamanan dana yang akan
diinvestasikan.

2) Kreditor
Pendanaan usaha dapat. juga diberikan oleh Bank. Pihak Bank sebelura memberikan kredit,
perlu mengkaji ulang SKU yang sudah dibuat untuk memastikan kemampuan pengelola usaha
terscbut. dalam mengembalikan pinjaman pada saat jatuh tempo dan memastikan prospck usaha
di masa depan.

3) Manajemen Periisahaan
SKU dapat dibuat oleh pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan,
pembuatan SKU diarahkan dalam rangka merealisasikan ide usaha sehingga dapat mendorong
peningkatan laba usaha yang diperoleh perusahaan. Pihak manajemen memerlukan, SKU agar
dapat memetakan pengelolaan dana yang akan digunakan, misalnya berapa dana dari modal
sendiri, berapa dana dari investor dan dari kreditor.

4) Pemerintah
Pemerintah mengetahui SHU dalam rangka membuat kebijakan-kebijakannya yang terkait
dengan pengembangan dunia usaha. Kebijakan pemerintah pasti akan berdampak kepada
kebijakan perusahaan yang dilakukan manajemen perusahaan, seperti kebijakan tentang
perpajakan, tentu akan memengaruhi terhadap perhitungan biaya produksi dan penentuan harga
barang hasil produksi, demikian juga kebijakan tentang ketenagakerjaan seperti tentang upah
minimum, tentu akan berdampak terhadap perusahaan dalam menentukan kebijakan pengupahan
bagi para karyawannya.

5) Masyarakat
SKU bagi masyarakat akan memberikan informasi tentang prospek usaha tersebut di masa
depan dan peluangnya dalam memberikan kesempatan kerja. Selain itu, menjadi pertimbangan
bagi masyarakat untuk tetap menjadi pelanggan setia perusahaan tersebut ataupun beralih ke
perusahaan lain.

d. Tahap Penyusunan Studi Kelayakan Usaha


Secara umum, tahap-tahap penyusunan SKU adalah sebagai berikut.

1) Tahap Penentuan Ide


Penentuan ide usaha yang akan dikembangkan harus berdasarkan kebutuhan pasar. Dengan
demikian, ketika usaha dilaksanakan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan pasar dan laku
terjual di pasar sehingga memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Untuk
menemukan ide usaha tersebut, maka perlu dilakukan survei kebutuhan pasar dan analisa
kebutuhan pasar, sehingga ditemukan barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan pasar dan
belum tersedia di pasar.

2) Tahap Penelitian
Setelah ide usaha ditentukan, diperlukan penelitian dengan mengunakan metode ilmiah.
Dimulai dengan megumpulkan data dan informasi dari lapangan, mengolah dan menganalisis
data dengan menggunakan teori yang sesuai, menginterpretasikan data serta menyimpulkan dan
membuat laporan hasil penelitian, sehingga ide usaha yang akan dikembangkan benar-benar
tepat sesuai dengan kebutuhan pasar dan memungkinkan untuk dikembangkan dengan baik.

3) Tahap Evaluasi
Evaluasi berarti membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih kriteria, baik yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Hal yang dibandingkan dalam evaluasi usaha adalah seluruh
ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan usaha serta manfaat yang diprakirakan akan diperoleh
dari usaha tersebut.
4) Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat beberapa pilihan ide usaha yang akan dikembangkan, maka tahap pengurutan
usulan usaha yang layak untuk dikembangkan menjadi penting, ide usaha yang akan dipilih tentu
yang memiliki skor paling tinggi berdasarkan kriteria yang ditetapkan, atau yang paling
memberikan keuntungan paling tinggi bagi perusahaan.

5) Tahap Rencana Pelaksanaan


Setelah rencana usaha dipilih untuk direalisasikan, maka perlu dibuat rencana lcerja
pelaksanaan, mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk setiap jenis
pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, ketersediaan dana, kesiapan pengelola, dan
sebagainya. Pada tahap ini seluruh komponen SKU dengan aspek-aspeknya sebagaimana di
jelaskan pada bagian sebelumnya disusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu proposal
SKU.

6) Tahap Pelaksanaan
Setelah semua persiapan pelaksanaan dilakukan dengan baik, maka tahap terakhir adalah
melaksanaaimya secara rutin sesuai dengan rencana yang sudah persiapkan. Sepanjang lcegiatan
usaha dilaksanakan, kegiatan evaluasi secara berkelanjutan harus dilakukan agar operasionalisasi
usaha sesuai dengan rencana yang sudah dirancang. Setiap hasil evaluasi harus terus
ditindaldanjuti untuk memastikan bahwa usaha yang dijalankan memberikan keuntungan sesuai
dengan yang sudah diperhitungkan.
Setelah semua persiapan pelaksanaan dilakukan dengan baik, maka tahap terakhir adalah
melaksanaaimya secara rutin sesuai dengan rencana yang sudah persiapkan. Sepanjang lcegiatan
usaha dilaksanakan, kegiatan evaluasi secara berkelanjutan harus dilakukan agar operasionalisasi
usaha sesuai dengan rencana yang sudah dirancang. Setiap hasil evaluasi harus terus
ditindaldanjuti untuk memastikan bahwa usaha yang dijalankan memberikan keuntungan sesuai
dengan yang sudah diperhitungkan.

Anda mungkin juga menyukai