Skripsi Hipertensi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 50

PENGARUH KONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA


HIPERTENSI DI DUSUN PUCANGANOM 1
MURTIGADING SANDEN BANTUL

SKRIPSI

Disusun Oleh :
HANIF PRASETYANINGTYAS
201510201133

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
PENGARUH KONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA
HIPERTENSI DI DUSUN PUCANGANOM 1
MURTIGADING SANDEN BANTUL

SKRIPSI

Disusun Oleh :
HANIF PRASETYANINGTYAS
201510201133

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP


PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA
HIPERTENSI DI DUSUN PUCANGANOM 1
MURTIGADING SANDEN BANTUL

SKRIPSI

Disusun Oleh :
HANIF PRASETYANINGTYAS
201510201133

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan


Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pada Tanggal :

.............................................

Dosen Pembimbing :

Ns. Lutfi Nurdian Asnindari, S.Kep., M.Sc.

ii
HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH KONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP


PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA
HIPERTENSI DI DUSUN PUCANGANOM 1
MURTIGADING SANDEN BANTUL

SKRIPSI

Disusun Oleh :
HANIF PRASETYANINGTYAS
201510201133

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Syarat


Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Keperawatan
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pada Tanggal :
29 Agustus 2019

Dewan Penguji :
1. Penguji I : Ns. Suratini, M.Kep., Sp.Kep.Kom. .................

2. Penguji II : Ns. Lutfi Nurdian Asnindari, S.Kep., M.Sc. .................

Mengesahkan
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Ismawarti, S.K.M., S.S.T., M.P.H.

iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam laporan ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk penelitian lain atau untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada

perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan peniliti juga tidak terdapat karya

orang lain, kecuali secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Yogyakarta, 25 Agustus 2016

Hanif Prasetyaningtyas

iv
PENGARUH KONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA
HIPERTENSI DI DUSUN PUCANGANOM 1
MURTIGADING SANDEN BANTUL 1

Hanif Prasetyaningtyas2, Lutfi Nurdian Asnindari3

INTISARI

Latar Belakang: Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit


jantung koroner. Susu kedelai dapat menghalau LDL karena susu kedelai
mengandung protein, serat dan isoflavon yang dapat menurunkan kadar kolesterol
pada lansia hiperkolesterolemia.
Analisa Penelitian: Penelitian ini dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui
normal atau tidaknya data tersebut, yaitu menggunakan rumus Shapiro-Wilk.
Dikatakan data itu normal apabila nilai signifikasinya lebih dari 0,05 (> 0,05).
Apabila nilai signifikasinya <0,05 berarti data tidak normal, bila data terdistribusi
normal maka dilakukan analisis dengan menggunakan uji statistik parametris Paired
T-test yaitu menguji hipotesis komparatif rata-rata sampel bila datanya berbentuk
interval. Sedangkan jika data tidak terdistribusi normal maka uji nonparametik yang
digunakan adalah Wilcoxon.
Desain Penelitian: Dengan menggunakan alat Easy Touch penelitian menggunakan
Pre-eksperimen Design atau eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian Pre-eksperiment Design atau eksperimen dengan rancangan One-Group
Pretest-Postest Design yaitu dilakukan pretest sebelum dilakukan perlakuan dan
dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan di Dusun Kedon
Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul yang berjumlah 10 orang responden.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan P= 0,008 (P<0,05).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa susu kedelai efektif menurunkan kadar kolesterol
pada lansia hiperkolesterolemia.
Saran: Untuk lansia dengan hiperkolesterolemia bisa mengonsumsi susu kedelai
250cc per hari dan dapat mengatur pola makan sehari-hari.

Kata Kunci : Kedelai, Hiperkolesterolemia, Lansia


Kepustakaan : 15 Buku, 8 Internet, 5 Skripsi
Jumlah Halaman : i-viii, 53 halaman, 6 tabel, 4 gambar, 13 lampiran

1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

v
THE EFFECT OF SOYBEAN MILK TOWARD CHOLESTEROL
LEVELS IN HYPERCHOLESTEROLEMIA ELDERLY
AT KEDON BANTUL1

Hanif Prasetyaningtyas2, Lutfi Nurdian Asnindari3

ABSTRACT

Background: Hypercholesterolemia is one of coronary heart disease risk factor.


Soybean milk can dispel LDL because soybean milk contains protein, fiber and
isoflavone which can decrease cholesterol levels in hypercholesterolemia elderly.
Research Analysis: The normality test data was done in this research to determine
wether the data was normal. The normality test employed Shapiro-Wilk formula. The
data was normal if the significance value was more than 0.05 (>0.05). If the
significance value <0.05, it meant that the data is abnormal. If the data were normally
distributed, the parametric statistical test paired T-test was done. This was to test the
hypothesis of comparative sample average when the data was in interval form.
However, if the data were not normally distributed, the non-parametric test used was
wilcoxon.
Research Design: This research employed easy touch tool using Pre-experimental
research design or experiment. This study employed Pre-experimental research
design or experiment using One Group Pretest-Posttest Design. It meant there was
pretest before treatment and compare to the situation before it was given a treatment
in Kedon Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul. The total respondents are 10
respondents.
Result: The results showed a significant value of p was 0.008 (p <0.05). It can be
concluded that soybean milk is effective to decrease cholesterol levels in
hypercholesterolemia elderly.
Suggestion: For hypercholesterolemia elderly, it was suggested to consume 250cc of
soybean milk per day and arranged daily diet.

Keywords : Soybean, Hypercholesterolemia, Elderly


Bibliography : 15 books, 8 websites, 5 theses
Pages : i-viii, 53 pages, 6 tables, 4 pictures, 13 appendixes

1
Title of the Thesis
2
Students of School of Nursing, Faculty of Health Sciences ‘Aisyiyah University of Yogyakarta
3
Lecturer of School of Nursing, Faculty of Health Sciences ‘Aisyiyah University of Yogyakarta

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah
SWT atas segala berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap
Kadar Kolesterol Pada Lansia Hiperkolesterol di Kedon Bantul.” Sholawat serta
salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW dan umat yang
istiqomah di jalan-Nya.
Penyusunan skripsi ini tidak terlaksana tanpa bantuan, bimbingan dan
pengarahan dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Warsiti, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat. selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta.
2. Ismawarti, S.K.M., S.S.T., M.P.H. selaku Dekan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta.
3. Ns. Ruhyana, MAN. Selaku Ketua Prodi Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
4. Ns. Lutfi Nurdian Asnindari, S.Kep., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak mencurahkan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk
memberikan bimbingan dan motivasi dengan sabar, tulus dan ikhlas.
5. Ns. Suratini, M.Kep., Sp.Kep.Kom. selaku Penguji yang telah meluangkan
waktunya.
6. Kepala Dusun Kedon Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul yang telah
memberikan izin dan dukungan untuk melakukan penelitian.
7. Masyarakat Dusun Kedon Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul yang sudah
bersedia untuk dijadikan responden selama penelitian ini berlangsung .
8. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril, memberikan doa
dan dukungan setiap saat.
9. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa peneliti sebutkan satu
persatu.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat peneliti
harapkan untuk lebih menyempurnakan penyusunan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Yogyakarta, 29 Agustustus 2016

Peneliti

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN.........................................iv
INTISARI.....................................................................................................................v
ABSTRACT................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR.................................................................................................vii
DAFTAR ISI.............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...............................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.............................................................................................5
E. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................................6
F. Keaslian Penelitian............................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori..................................................................................................10
B. Kerangka Konsep.............................................................................................22
C. Hipotesa Penelitian..........................................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian.......................................................................................23
B. Variabel Penelitian...........................................................................................24
C. Definisi Operasional Penelitian.......................................................................25
D. Populasi dan Sampel........................................................................................26
E. Alat dan Metode Pengumpulan Data...............................................................28
F. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data....................................................29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil.................................................................................................................22
B. Pembahasan.....................................................................................................25
C. Keterbatasan Peneliti.......................................................................................25
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan..........................................................................................................26
B. Saran................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................28
LAMPIRAN...............................................................................................................29

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Karakteristik Lansia yang Mengalami Hiperkolesterolemia.....................23

Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Pada Lansia......................................24

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Kadar Kolesterol Pada Lansia.................................25

Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Wilcoxon Kadar Kolesterol Pada Lansia...............25

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Susu Kedelai...........................................Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2. Kerangka Konsep...................................Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian.............................................................................23

x
DAFTAR LAMPIRAN

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi

gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak),

penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi

ventrikel kanan / left ventricle hypertrophy (untuk otot jantung). Dengan

target organ di otak yang berupa stroke, hipertensi menjadi penyebab utama

stroke yang membawa kematian yang tinggi (Bustan, 2007).

Hipertensi merupakan salah satu faktor penting sebagai pemicu

Penyakit Tidak Menular (Non Communicable Disease = NCD) seperti

Penyakit Jantung, Stroke dan lain-lain yang saat ini menjadi momok

penyebab kematian nomer wahid di dunia. (Budijanto, 2015, Hipertensi The

Silent Killer, ¶ 2, www.pusdatin.kemkes.go.id, Diperoleh tanggal 02

Desember 2017). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Nasional tahun 2013, terjadi peningkatan prevalensi hipertensi berdasarkan

wawancara dari 7,6 persen tahun 2007 menjadi 9,5 persen tahun 2013

(Riskesdas, 2013).

Di Indonesia, tingkat prevelensi sebesar 6-15% hipertensi terjadi pada

orang dewasa. Ditemukan kecenderungan peningkatan prevelensi hipertensi

menurut peningkatan usia (Bustan, 2007). Berdasarkan laporan tahunan

Dinkes Provinsi Yogyakarta, dapat diketahui bahwa hipertensi pada penduduk

usia > 15 tahun lebih banyak terjadi pada Perempuan (63,96%) dibanding

Laki-laki (36,04%) (Profil Dinkes Provinsi Yogyakarta, 2015).

1
2

Bahkan data dari Dinkes Kabupaten Bantul menyebutkan bahwa

Laporan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Tahun 2016 menjelaskan

bahwa kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit, khususnya Rumah Sakit

Panembahan Senopati sudah didominasi oleh penyakit tidak menular. Hal ini

mempertegas kesimpulan bahwa di Kabupaten Bantul telah terjadi transisi

epidemiologi dengan semakin menonjolnya penyakit-penyakit tidak menular,

khususnya penyakit hipertensi (Profil Dinkes Kabupaten Bantul 2016).

Untuk itu, Dinkes Provinsi Yogyakarta berupaya menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat penyakit hipertensi dengan pengendalian

secara primer, sekunder dan tersier. Upaya pengendalian primer meliputi

Sosialisasi Penyakit Hipertensi pada kelompok Umum dan Khusus. Upaya

pengendalian sekunder meliputi deteksi dini faktor risiko penyakit hipertensi

pada kelompok umum dan kelompok khusus. Upaya pengendalian tersier

adalah penatalaksanaan penderita hipertensi di fasyankes untuk mencegah

komplikasi (Profil Dinkes Yogyakarta, 2015).

Untuk mengendalikan hipertensi dengan terapi non farmakologi, yaitu

terapi alternatif tanpa menggunakan obat-obatan kimiawi yang salah satunya

adalah dengan mengkosumsi buah-buahan yang tinggi kalium untuk

pemenuhan kebutuhan kalium bagi tubuh (Wijayakusuma, 2008 dalam

Bahtiar, 2016).

Penelitian di Amerika dan India membuktikan bahwa makanan kaya

kalium seperti buah pisang dapat menurunkan tekanan darah ( Sharrock &

Lusty, 2000 dalam Bahtiar, 2016). Pisang adalah buah yang mengandung

tinggi kalium, penelitian mnerangkan bahwa kalium dapat menjaga kesehatan


3

peredaran darah dengan cara mengontrol aktivitas elektrik jantung dan

menurunkan tekanan darah (Schmidt, 2012 dalam Bahtiar, 2016).

Buah pisang dapat menurunkan tekanan darah karena memiliki

aktivitas Angiotensin Corverting Enzyme Inhibitor (ACE-I) di dalam tubuh.

Sesuai dengan namanya, zat ini menghambat kerja enzim angiotensin pada

proses peningkatan tekanan darah. Buah pisang juga mengandung tinggi

kalium dan rendah natrium (Lenntech, 2010 dalam Jurnal Medika Planta

2010).

Berdasarkan latar masalah dan fenomena yang terjadi diatas maka

penulis termotivasi untuk meneliti lebih lanjut tentang pengaruh konsumsi

tambahan 3 buah pisang ambon perhari pada menu makan terhadap

penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Dusun

Pucanganom 1 Murtigading Sanden Bantul.


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh Konsumsi Pisang

Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Dusun

Pucanganom 1 Murtigading Sanden Bantul?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi 3 buah

pisang ambon perhari secara teratur selama satu minggu terhadap tekanan

darah lansia penderita hipertensi di Dusun Pucanganom 1 Murtigading

Sanden Bantul.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya tekanan darah lansia penderita hipertensi sebelum

konsumsi 3 buah pisang ambon perhari secara teratur selama satu

minggu di Dusun Pucanganom 1 Murtigading Sanden Bantul.


b. Diketahuinya tekanan darah lansia penderita hipertensi sesudah

konsumsi 3 buah pisang ambon perhari secara teratur selama satu

minggu di Dusun Pucanganom 1 Murtigading Sanden Bantul.


c. Diketahuinya perbedaan selisih tekanan darah lansia penderita

hipertensi sebelum dan sesudah konsumsi 3 buah pisang ambon

perhari secara teratur selama satu minggu di Dusun Pucanganom 1

Murtigading Sanden Bantul.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan (Knowledge)


Diharapkan dapat menambah wawasan kepustakaan dalam ilmu

pengetahuan di bidang kesehatan, sehingga bisa membantu memberikan

masukan dalam pemberian asuhan keperawatan gerontik terkait


5

penurunan tekanan darah pada lansia dengan mengonsumsi pisang

ambon.
2. Bagi Konsumen (User)
a. Bagi penderita hipertensi lansia
Memberikan masukan bagi lansia tentang cara menurunkan

tekanan darah dengan mengonsumsi pisang ambon yang bisa

dilakukan secara mandiri dengan risiko yang sedikit.


b. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan penelitian ini

untuk membentuk lingkungan yang sehat dan menambah wawasan

serta pengetahuan masyarakat di Dusun Pucanganom Murtigading

Sanden Bantul mengenai cara menurunkan tekanan darah pada lansia

dengan mengonsumsi pisang ambon.


c. Bagi perawat
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk

menambah wawasan serta pengetahuan mengenai manfaat pisang

ambon untuk menurunkan tekanan darah serta mengaplikasikannya

dalam bentuk promosi kesehatan kepada penderita hipertensi.

d. Bagi peneliti selanjutnya


Diharapkan penelitian ini sebagai sumber bacaan, data dasar

untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh mengonsumsi pisang

ambon terhadap penurunan tekanan darah.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Materi


Ruang lingkup materi dalam penelitian ini adalah pengaruh konsumsi

pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di

Dusun Pucanganom 1 Murtigading Sanden Bantul.


2. Ruang Lingkup Responden
6

Responden pada penelitian ini adalah semua lansia hipertensi yang

ingin menurunkan tekanan darah di Dusun Pucanganom 1 Murtigading

Sanden Bantul.
3. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan mulai dari penyusunan proposal sampai

dengan pengumpulan skripsi.


4. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini dilakukan di Dusun Pucanganom 1 Murtigading Sanden

Bantul.

F. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang konsumsi pisang ambon sudah pernah dilakukan,

adapun beberapa penelitian tersebut diantaranya:


1. Penelitian yang dilakukan oleh Alini (2015) dengan judul “Pengaruh

Konsumsi Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada

Klien Lansia Dengan Hipertensi Sedang di Panti Sosial Tresna Werdha

Khusnul Khotimah Pekanbaru Tahun 2015.” Menggunakan desain

penelitian Eksperimen Semu (Quasi Eksperimen) dengan rancangan non-

equivalentpretest-posttest, dan analisis data yang digunakan adalah

analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji

T-test atau Paired T-test yaitu uji dua mean dependen dengan tingkat

kepercayaan 95% dan tingkat kemaknaan p value <0,05. Analisis data

menggunakan bantuan program komputerisasi. Sampelnya adalah

berjumlah 22 orang, dengan menggunakan teknik non probabilitas

dengan metode purposive sampling atau judgement sampling, dimana

memilih sampel ini dengan cara memakai proses seleksi bersyarat.


Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini antara lain :

Pertama, variabel terikat pada penelitian ini adalah penurunan tekanan

darah pada lansia hipertensi. Kedua, lokasi penilitian ini adalah di Dusun
7

Pucanganom 1 Murtigading Sanden Bantul. Ketiga, metode penelitian

yang digunakan pada penelitian ini adalah Pre-eksperimen Design atau

eksperimen dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design.

Keempat, jumlah sampel penelitian ini adalah 10 orang, dengan

menggunakan teknik probability sample dengan random sampling yaitu

teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi

untuk dipilih menjadi anggota sample.


2. Penelitian yang dilakukan oleh Andrianti (2013) dengan judul “Terapi

Diet Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien

Hipertensi di Puskesmas Sukamerindu Bengkulu.” Penelitian ini

menggunakan 22 orang responden dengan menggunakan pendekatan

sampling non probabilitas dengan metode purposive sampling atau

judgement sampling. Metode penelitian ini adalah pra eksperimental

dengan menggunakan metode One Group Pretest-Posttest.


Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini antara lain :

Pertama, variabel bebas pada penelitian ini adalah konsumsi pisang

ambon. Kedua, lokasi penilitian ini adalah di Dusun Pucanganom 1

Murtigading Sanden Bantul. Ketiga, jumlah sampel penelitian ini adalah

10 orang, dengan menggunakan teknik probability sample dengan

random sampling yaitu teknik sampling yang memberi peluang sama

kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample.


3. Penelitian yang dilakukan oleh Bahtiar (2016) dengan judul “Pengaruh

Konsumsi Pisang (Musaparadisiaca L.) Terhadap Tekanan Darah

Penderita Hipertensi di Dusun Jitengan Balecatur Gamping Sleman

Yogyakarta.” Metode penelitian ini adalah Quasi Experimen dengan dua

kelompok. Jumlah total responden pada penelitian ini sebanyak 22 orang

yang diambil dengan teknik total sampling dan dibagi menjadi 2


8

kelompok. Kelompok pertama atau kelompok intervensi berjumlah 12

orang sedangkan untuk kelompok kedua atau kelompok kontrol

berjumlah 10 orang. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji

shappiro-wilk. uji statistik parametric yaitu uji t-test terikat (paired t-test).

non parametric yaitu menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test.


Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini antara lain :

Pertama, lokasi penilitian ini adalah di Dusun Pucanganom 1 Murtigading

Sanden Bantul. Kedua, metode penelitian yang digunakan pada penelitian

ini adalah Pre-eksperimen Design atau eksperimen dengan rancangan

One-Group Pretest-Posttest Design. Ketiga, jumlah sampel penelitian ini

adalah 10 orang, dengan menggunakan teknik probability sample dengan

random sampling yaitu teknik sampling yang memberi peluang sama

kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Hipertensi

a. Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang

memberi gejala yang akan berlanjut ke suatu organ target seperti

stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah

jantung) dan hipertrofi ventrikel kanan / left ventricle hypertrophy

(untuk otot jantung). Dengan target organ di otak yang berupa stroke,

hipertensi menjadi penyebab utama stroke yang membawa kematian

yang tinggi (Bustan, 2007). Secara umum, hipertensi didefinisikan

sebagai tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik

lebih dari 90 mmHg (Palmer & Williams, 2007).

b. Jenis Hipertensi

Menurut Palmer & Williams (2007) dikenal berbagai

pengelompokan hipertensi :

1) Menurut kausanya

a) Hipertensi esensil (hipertensi primer); hipertensi yang tidak

jelas penyebabnya.

b) Hipertensi sekunder; hipertensi kausa tertentu.

2) Menurut gangguan tekanan darah

a) Hipertensi sistolik; peninggian tekanan darah sistolik saja.

b) Hipertensi diastolik; peninggian tekanan diastolik.

10
11

3) Menurut beratnya atau tingginya peningkatan tekanan darah

a) Hipertensi ringan.

b) Hipertensi sedang.

c) Hipertensi berat.

c. Faktor Risiko Hipertensi

Menurut Palmer & Williams (2007) faktor-faktor yang dapat

dimasukkan sebagai faktor risiko hipertensi adalah :

1) Umur

Tekanan darah meningkat sesuai umur, dimulai dari sejak umur 40

tahun.

2) Ras/suku

Orang kulit hitam (black) lebih banyak kulit putih (whie),

sementara itu ditemukan variasi antar suku di Indonesia; terendah

di Lembah Baliem Jaya, Papua (0,6%), dan tertinggi di Sukabumi

(Suku Sunda), Jabar (28,6%),

3) Urban/rural

Kota > desa

4) Geografis

Pantai > pegunungan

5) Seks

Wanita > laki-laki

6) Obesitas

Gemuk > kurus

7) Stres
12

8) Personality type A

Tipe A > tipe B

9) Diet

Tinggi garam

10) Diabetes Mellitus

11) Water Composition

a) Sodium (natrium); tidak jelas (inkonsisten)

b) Cadmium; ada bukti dari beberapa studi

c) Lrad (Plumbum); kemungkinan ada hubungan

12) Alkohol (minuman keras)

a) Meninggi bila minum >3x/hari

b) Mengonsumsi alkohol sedang (moderate diperkirakan punya

efek protektif

13) Rokok : hubungan tidak bermakna

14) Kopi : belum ditemukan

15) Pil KB : Risiko meninggi dengan lamanya pakai, yakni 5 kali

dibanding pakai 1 tahun

d. Mendiagnosis Tekanan Darah Tinggi

Menurut Palmer & Williams (2007) Tekanan Darah diukur

dengan sphygmomanometer. Alat tradisional dengan merkuri saat ini

telah banyak digantikan oleh alat digital otomatis. Hasil pengukuran

Tekanan Darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1) Aktivitas yang anda lakukan sebelum pengukuran.

2) Tekanan atau stres yang anda alami.

3) Posisi saat pengukuran-berdiri atau duduk.


13

4) Waktu pengukuran.

Oleh karena itu, anda perlu mengukur Tekanan Darah dalam

keadaan terkontrol dan pengukurannya dilakukan oleh tenaga

kesehatan profesional. Jika Tekanan Darah anda lebih dari 140/90

mmHg, maka Tekanan Darah anda terlalu tinggi. Namun demikian,

diagnosis tidak dibuat berdasarkan satu kali pengukuran. Dokter atau

perawat akan mengukur Tekanan Darah setidaknya dua kali, biasanya

saat awal dan akhir konsultasi. Jika Tekanan Darah anda tinggi,

biasanya anda akan diminta datang lagi lain waktu untuk diukur

kembali. Hanya bila Tekanan Darah anda tetap tinggi, maka anda akan

didiagnosis menyandang Hipertensi.

e. Pencegahan Hipertensi

Menurut Bustan (2007) upaya pencegahan hipertensi adalah :

1) Pencegahan primordial.

2) Promosi kesehatan.

3) Proteksi spesifik : kurangi garam sebagai salah satu faktor risiko.

4) Diagnosis dini : skreening, pemeriksaan check-up.

5) Pengobatan tepat : segera mendaptkan pengobatan komprehensif

dan kasual awal keluhan.

6) Rehabilitasi : upaya perbaikan dampak lanjut hipertensi yang tidak

bisa diobati.

f. Manajemen Pencegahan Hipertensi

Menurut Bustan (2007) hipertensi adalah masalah yang relatif

terselubung (silent) tapi mengandung potensi yang besar untuk

masalah yang lebih besar. Hipertensi adalah awal untuk proses lanjut
14

mencapai target organ untuk memberi kerusakan yang lebih berat.

Karena itu diperlukan manajemen yang tepat dalam upaya

pencegahannya. Bagaimana perencanaan pelayanan kesehatan

terhadap upaya pencegahan dan manajemen hipertensi dalam

komuniti dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Perencanaan Pelayanan Kesehatan Masalah Hipertensi

1. Besar masalah 1. Survei populasi tekanan darah dan


2. Etiologi kontrol hipertensi
2. Penelitian ekologi (garam dan tekanan
darah)
Penelitian observasional (berat badan
dan tekanan darah)
Penelitian eksperimental (penurunan
berat badan)
Randomized controlled trials
3. Efektivitas 3. Evaluation program skreening
Studi kepatuhan (complience)
4. Efisiensi 4. Penelitian cost-effectiveness
5. Implementasi 5. Pengendalian pelaksanaannya di
lapangan
6. Monitoring 6. Program kontrol nasional
7. Reassessment 7. Assessment personal dan peralatan
Efek kualitas hidup
Pengukuran kembali tingkat tekanan
darah populasi

g. Pengobatan

Menurut Bustan (2007) jenis-jenis obat hipertensi dapat

berupa :

1) Anti hipertensi nonfarmakologik.

Tindakan pengobatan spportif sesuai anjuran Joint National

Committee on Detenction, Evaluation and Treatment of High

Blood Pressure :

a) Turunkan BB pada obesitas.

b) Pembatasan konsumsi garam dapur.

c) Kurangi alkohol.
15

d) Menghentikan merokok.

e) Olahraga teratur.

f) Diet rendah lemak jenuh.

g) Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah).

2) Obat anti hipertensi :

a) Diuretika : pelancar kencing yang diharapkan mengurangi

volume input. Pemberian diuretika sudah tidak terlalu

dianjurkan sebagai langkah pertama dalam manajemen

hipertensi.

b) Penyekat Beta (B-blocker).

c) Antagonis kalsium.

d) Inhibitor ACE (Anti Converting Enzyme), misalnya Inhibace.

e) Obat anti hipertensi sentral (simpatokolitika).

f) Obat penyekat Alpha.

g) Vasodilatator (Pengendor pembuluh darah)

2. Pisang

a. Definisi Pisang

Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia

Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman buah ini kemudian

menyebar luas ke kawasan Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan

Amerika Tengah. Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata

ke seluruh dunia, yakni meliputi daerah tropik dan subtropik, dimulai

dari Asia Tenggara ke timur melalui lautan Teduh sampai ke Hawai.

Selaian itu, tanaman pisang menyebar ke barat melalui

Samudera Atlantik, Kepulauan Kanari sampai Benua Amerika.


16

Berdasarkan taksonominya, tanaman pisang diklasifikasikan sebagai

berikut (Suyanti & Supriyadi, 2008) :

Divisi : Spermatophyta.

Sub Divisi : Angiospermae.

Kelas : Monocotiledonae.

Keluarga : Musaceae.

Genus : Musa.

Species : Musa spp.

b. Manfaat Pisang

Menurut Suyanti & Supriyadi (2008) tanaman pisang memang

banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup manusia dan

dikenal sebagai tanaman yang multiguna karena selain buahnya,

bagian tanaman lain pun bisa dimanfaatkan, mulai dari bonggol

hingga daunnya. Berbagai manfaat dari bagian-bagian tanaman pisang

adalah sebagai berikut :

1) Bunga

Bunga pisang biasanya dijadikan sebagai sayur karena memiliki

kandungan protein, vitamin, lemak dan karbohidrat yang tinggi.

Selain dibuat sayur, bunga pisang juga dapat dijadikan manisan,

acar maupun lalapan.

2) Daun

Oleh masyarakat pedesaan Jawa daun pisang yang bagus/tidak

robek kerap dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan.

Sementara daun-daun yang tua/sudah rusak atau terkoyak

digunakan sebagai pakan kambing, kerbau atau sapi karena


17

banyak mengandung unsur yang diperlukan oleh hewan atau bisa

juga dijadikan sebagai bahan kompos.

3) Batang

Batang pisang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya,

untuk membuat lubang pada bangunan, alas untuk memandikan

mayat, untuk menutup saluran air bila ingin mengalirkan air atau

membagi air, sebagai tancapan wayang, membungkus bibit, tali

industri pengolahan tembakau (batang yang dikeringkan terlebih

dahulu) dan bahan untuk membuat kompos. Batang pisang dari

jenis abaca dapat diolah menjadi serat untuk bahan dasar

pembuatan pakaian atau kertas.

4) Buah

Buah pisang merupakan bagian dari tanaman pisang yang paling

dikenal dan merupakan bagian utama dari produksi tanaman

pisang. Buah pisang kerap dijadikan sebagai sumber vitamin dan

mineral, sebagai buah meja atau sebagai produk olahan.

5) Kulit

Selain untuk pakan ternak, kulit buah pisang juga dapat dijadikan

sebagai bahan campuran cream antinyamuk. Kulit buah pisang

juga dapat diekstrak untuk dibuat pectin. Bagian dalam kulit

pisang matang yang dikerok dan dihancurkan dapat dimanfaatkan

sebagai bahan baku pembuatan nata pisang. Manfaat lainnya dapat

dijadikan sebagai pembunuh larva serangga, yakni dengan

menambahkan sedikit urea dan pemberian bakteri.


18

6) Bonggol

Bonggol pisang muda dapat dimanfaatkan untuk sayur dan diolah

menjadi keripik yang kaya akan serat. Secara tradisional, air umbi

dari batang pisang kepok dipercaya dapat dijadikan sebagai obat

disentri dan pendarahan usus besar.

c. Nilai Gizi Buah Pisang

Gambar 2. 1 Pisang
Menurut Suyanti & Supriyadi (2008) buah pisang mempunyai

kandungan gizi yang baik, antara lain menyediakan energi yang cukup

tinggi dibandingkan dengan buah-buahan yang lain. Pisang kaya akan

mineral seperti kalium, magnesium, besi, fosfor dan kalsium,

mengandung vitamin B; B6; dan C, serta mengandung serotonin yang

aktif sebagai neutransmitter untuk kelancaran fungsi otak.

Karbohidrat pada pisang mampu menyuplai energi lebih cepat

daripada nasi dan biskuit, sehingga atlet olahraga banyak yang

mengonsumsi pisang disaat jeda untuk merecharge energi mereka.

Buah pisang kaya akan mineral seperti kalium, magnesium,

fosfor, kalsium dan besi. Bila dibandingkan dengan makanan jenis

nabati lain, mineral pisang khususnya besi hampir 100% dapat diserap
19

tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang mencapai 2 mg/

100 mg dan seng 0,8 mg/ 100 g.

Kandungan vitamin buah pisang pun sangat tinggi, terutama

provitamin A berupa betakaroten (45 mg/ 100 g berat kering). Pisang

juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan

vitamin B6 (piridoksin). Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi

yaitu sebesar 0,5 mg/ 100 g. Selain berfungsi untuk koenzim untuk

beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam

proses sintesis dan metabolisme protein, khususnya serotonin.

Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neotransmitter dalam

kelancaran fungsi otak.

Sementara itu, kandungan mineral yang meninjol pada pisang

adalah kalium yang diperkirakan menyumbang sekitar 440 mg.

Kalium berfungsi untukmenjaga keseimbangan air dalam tubuh,

kesehatan jantung, tekanan darah, dan membantu pengiriman oksigen

ke otak. Oleh karena kaya vitamin dan kalori, buah pisang kerap

digunakan sebagai makanan pemula yang diberikan pada bayi.

Tabel 2. 2 Nilai Gizi Beberapa Varietas Pisang di Indonesia

Varietas Pisang Kalori (kalori) Karbohidrat Vitamin A (SI) Air (%)


(%)
Ambon 99 25,80 140 72
Angleng 68 17,20 76 80,30
Lampung 99 25,60 61,80 72,10
Mas 127 33,60 79 4,20
Raja 120 31,80 950 65,80
Raja Sere 118 31,10 112 67
Raja Uli 146 38,20 75 59,10
20

Tabel 2. 3 Kandungan Gizi Buah Pisang/100 g

Kandungan Gizi Jumlah


Kalori 90 kkal
Karbohidrat 22,84 g
Gula 12,23 g
Serat 2,26 g
Lemak 0,33 g
Protein 1,09 g
Vitamin A 3 µg 0%
Tiamin (Vit B1) 0,031 mg 2%
Riboflavin (Vit B2) 0,073 mg 5%
Niasin (Vit B3) 0,665 mg 4%
Asam Fantothanik (Vit B5) 0,334 mg 7%
Vitamin (Vit B6) 0,367 mg 28%
Folat (Vit B9) 20 µg 5%
Kalsium 8,7 mg 15%
Besi 5 mg 1%
Vitamin C 0,26 mg 2%
Magnesium 27 mg 7%
Fosfor 22 mg 3%
Potasium 358 mg 8%
Seng 0,15 mg 1%

Sumber : USDA Nutrient Data Base (2007)

B. Tinjauan Keagamaan

1. Kajian Al-Qur’an

(٣٠)‫(موسظلل ممخمضدودد‬٢٩)‫ضوُدد‬ ‫( موطمخل د‬٢٨)‫ضوُدد‬


‫ح ممخن ض‬ ‫سفيِ سسخددر ممخخ ض‬

‫(لَ ممخق ض‬٣٢)‫(مومفاَسكهمدة مكسثيِمردة‬٣١)‫ب‬


(٣٣)‫طوُمعدة مولَ ممخمضنوُمعدة‬ ‫مومماَدء ممخسضكوُ د‬
“(Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,

dan pohon-pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan

yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang

banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang

mengambilnya.” (al-Waaqi’ah [56]: 28-33).

Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT telah

memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya dengan menciptakan


21

berbagai macam buah-buahan yang beraneka bentuk, warna dan rasa

serta memiliki manfaat dan khasiat yang berbeda-beda. Diantara buah-

buahan yang terdapat di bumi, salah satunya adalah pisang. Pisang

disebut sebagai salah satu buah dalam surga. Pisang, buah yang sangat

bergizi, terdiri atas air (75%), protein (1.3%) dan lemak (0.6%). Tiap

buah pisang juga mengandung karbohidrat dan potassium dalam jumlah

cukup. Pisang dapat menolong untuk menyembuhkan banyak penyakit,

seperti penyembuhan demam, gangguan sistem kerja pencernaan, kejang-

kejang, dan terkilir. Tingginya jumlah potassium yang dikandungnya

(0.24%) memfasilitasi pembuangan ampas dari tubuh. Pisang juga

digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan digunakan untuk

penyembuhan beragam alergi.

2. Kajian Hadits

Dari Jabir bin Abdullah R.A. dia bercerita bahwa Rasulullah SAW

bersabda :

“Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon melainkan apa yang

dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri

dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan

seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam

Muslim Hadits no.1552).


22

C. Kerangka Konsep
Naik
Konsumsi Tekanan Darah
Tetap
Pisang Ambon Lansia Hipertensi
Turun

Faktor yang mempengaruhi :

1. Usia
2. Obesitas dan kurang aktivitas
3. Konsumsi garam dapur yang
berlebih
4. Stres
5. Diabetes Mellitus
6. Kopi

Gambar 2. 2 Kerangka Konsep


Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

: Arah hubungan yang diteliti

: Arah hubungan yang tidak diteliti

Konsumsi pisang ambon pada lansia penderita hipertensi dilakukan

secara teratur 3 buah perhari selama satu minggu. Dalam waktu

seminggu, lansia akan diukur tekanan darah apakah hasilnya naik atau

tetap atau bahkan turun. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah

merokok, konsumsi garam dapur yang berlebih, kurang mengonsumsi

sayur dan buah, mengonsumsi alkohol berlebih, obesitas, diabetes

mellitus, stres dan kebiasaan minum kopi berlebih.

D. Hipotesa Penelitian

Ha : Adanya pengaruh konsumsi pisang ambon terhadap penurunan

tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Pre-eksperimen

Design atau eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pre-

eksperimen Design atau eksperimen dengan rancangan One-Group Pretest-

Postest Design yaitu dilakukan pretest sebelum dilakukan perlakuan dan

dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono,

2011). Pengukuran Tekanan Darah akan dilaksanakan pada hari ke-0 (pretest)

dan pada hari ke-8 (postest). Dalam metode ini observasi dilakukan sebanyak

dua kali yaitu sebelum eksperimen (O1) pretest dan setelah eksperimen (O2)

disebut posttest. Perbedaan antara (O1) dan (O2) yaitu (O2) – (O1)

diasumsikan merupakan efek dari treatmen atau eksperimen (Arikunto, 2010)

Kelompok Eksperimen
Prepost Perlakuan Posttest
O1 X O2
Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

Keterangan :

O1 : Sebelum diberikan susu kedelai

X : Intervensi (kadar kolesterol)

O2 : Sesudaah diberikan susu kedelai

23
24

B. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :


1. Variabel bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya yaitu konsumsi

pisang ambon.
2. Variabel terikat (Dependent Variabel) adalah variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas yaitu penurunan

tekanan darah pada lansia hipertensi.


3. Variabel pengganggu
a. Kopi
Dikendalikan dengan memilih responden lansia yang tidak memiliki

kebiasaan minum kopi.


b. Obesitas dan kurang aktivitas
Tidak dikendalikan karena tidak semua lansia mengalami obesitas.
c. Diabetes Mellitus
Tidak dikendalikan karena memilih responden yang tidak mempunyai

Diabetes Mellitus.
d. Stres
Tidak dikendalikan karena setiap responden mempunyai tingkat stres

yang berbeda sehingga peneliti sulit untuk mengendalikan.


e. Usia
Dikendalikan dengan memilih responden yang berusia 60-74 tahun

karena semakin bertambah usianya berpengaruh pada sistem

pencernaan seperti menurunnya kemampuan absorbsi zat gizi.

f. Konsumsi garam berlebih


Dikendalikan dengan memilih responden yang mengonsumsi garam

tidak berlebih.

C. Definisi Operasional Penelitian

1. Pisang Ambon
Yaitu intervensi yang dilakukan oleh peneliti berupa pemberian pisang

ambon kepada penderita hipertensi di Dusun Pucanganom 1 Murtigading

Sanden Bantul sebanyak 3 buah pisang ambon. Pisang ambon tersebut

dikonsumsi selama 1x per hari selama 8 hari dengan tujuan untuk


25

mengetahui ada atau tidak pengaruh pisang ambon terhadap penurunan

tekanan darah pada lansia.


2. Tekanan Darah pada Lansia
Tekanan Darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh pompa jantung

untuk menggerakkan darah ke seluruh tubuh yang akan diukur sebelum

(pretest) dan sesudah (postest) dengan diberikan intervensi dan diukur

menggunakan Sphygmomanometer digital yang telah berstandar ISO

(International Organization for Standarization) dan telah diuji

keakuratannya. Sebelum dilakukan penelitian kepada responden, peneliti

memastikan terlebih dahulu data yang diperoleh benar dan tidaknya

responden menderita hipertensi. Pengukuran pada hari ke-0 dilakukan

pada pagi hari sebelum makan sebagai nilai pretest. Pada hari ke-4

dilakukan pengukuran kembali untuk mengetahui kondisi responden. Dan

pada hari ke-8 dilakukan pengukuran kembali sebelum makan sebagai

nilai postest. Skala yang digunakan adalah interval.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian, yaitu pada lansia hipertensi di Dusun Pucanganom 1

Murtigading Sanden Bantul yang berjumlah 15 orang.


2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah sampel dalam

penelitian ini sebanyak 10 orang dan 1% sebagai cadangan apabila

dipertengahan penelitian ada responden yang keluar, karena untuk


26

penelitian eksperimen sederhana yang menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, jumlah anggota sampel masing-

masing antara 10-20.


Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Probability Sample

dengan random sampling yaitu teknik sampling yang memberi peluang

sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sample.

Dengan membuat lotre dengan sejumlah lansia dan diambil sebanyak 10

lansia, dan dari 10 lotre yang diambil itulah yang menjadi responden.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini :
a. Lansia yang menderita hipertensi.
b. Tidak mendapat terapi hipertensi selama dilakukan penelitian.
c. Bersedia mengonsumsi pisang ambon selama dilakukan penelitian

yaitu 7 hari berturut-turut.


d. Bersedia menjadi responden.

E. Etika Penelitian

1. Ethical Clearence

Pernyataan bahwa kegiatan penelitian yang telah dilakukan kajian dan

telah memenuhi kaidah etika sehingga layak dilaksanakan. Ethical

clearance memegang prinsip menghormati harkat dan martabat manusia,

menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian, menghormati

keadilan dan keterbukaan serta memperhitungkan manfaat dan kerugian

yang ditimbulkan. Pembuatan Ethical clearance di kampus Universitas

‘Aisyiyah Yogyakarta membutuhkan waktu dan setelah itu baru kita bisa

melakukan penelitian.

2. Lembar persetujuan (informed Consent)

Informed consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan

informed consent diberikan sebelum penelitian dengan memberikan


27

lembar persetujuan menjadi responden. Apabila responden bersedia, maka

responden harus menandatangani lembar persetujuan. Dan apabila

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak

responden.

3. Tanpa Nama (Anonimity)

Anonimity adalah masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan. Dalam penelitian ini responden tidak perlu mengisi

nama ataupun inisial mereka karena peneliti sudah menuliskan nomor

sebagai nama responden.

4. Kerahasiaan (Confidentialy)

Kerahasiaan adalah masalah yang memberikan jaminan kerahasiaan

hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

Dengan cara menuliskan nama dengan menggunakan inisial atau kode-

kode tertentu, setelah data terkumpul peneliti akan menyampaikan

ditempat yang aman dan tidak semua orang dapat mengetahuinya.

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat
a. Alat untuk mengukur tekanan darah
Sphygmomanometer digital yang telah berstandar ISO (International

Organization for Standarization) dan telah diuji keakuratannya.


b. Alat untuk mencatat data
Pulpen dan kertas.
2. Metode Pengumpulan Data
28

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan

dengan cara wawancara kepada Kepala Dukuh Pucanganom 1

Murtigading Sanden Bantul untuk mengetahui jumlah lansia dan kejadian

hipertensi pada lansia yang ada di dusun tersebut. Kemudian peneliti

mendatangi rumah-rumah yang terdapat lansia hipertensi dan memberi

pertanyaan-pertanyaan kepada lansia untuk mengetahui identitas dan

data-data yang diperlukan seperti gaya hidup (konsumsi garam berlebih,

mengonsumsi kopi, mengonsumsi alkohol berlebih), pola makan dan

riwayat penyakit.
Pendataan pengukuran Tekanan Darah dimulai dengan meminta

responden yang memenuhi kriteria dan menyatakan bersedia menjadi

responden di minta untuk menandatangani informed consent.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara kunjungan ke rumah oleh

peneliti pada hari ke -0 pagi hari sebelum makan diberikan intervensi

(pisang ambon) untuk mengukur Tekanan Darah pretest. Hari ke-1 sampai

dengan ke-7 adalah pemberian pisang ambon yang dilakukan oleh peneliti

dan asisten peneliti. Selanjutnya hari ke-8 dilakukan kunjungan kembali

oleh peneliti untuk mengukur Tekanan Darah pada pagi hari sebelum

makan untuk mendapat hasil postest.

G. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data


Setelah dilakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah

melakukan pengolahan data yang meliputi 3 langkah yaitu :


a. Penyuntingan (Editing)
Peneliti melengkapi, memperjelas dan melakukan pengecakan data

yang diperoleh. Tahap ini dilakukan dengan teliti agar data yang

diperoleh sesuai dan akurat.


b. Pengkodean (Coding)
29

Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan.

c. Tabulasi (Tabulating)
Tabulating merupakan proses pembuatan tabel untuk masing-masing

variabel penelitian. Hasil pengkodean dimasukkan ke dalam tabel

yang dilakukan secara komputerisasi dengan program SPSS.


2. Analisa Data
Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang

dikumpulkan kemudian dikelompokkan menurut jenis dan masing-masing

ke dalam table kemudian dijumlahkan dan dibandingkan dengan skor

yang diharapkan (Arikunto, 2010).


Untuk mengetahui perbedaan efek konsumsi pisang ambon terhadap

penurunan Tekanan Darah pada lansia, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas data untuk mengetahui normal atau tidaknya data tersebut,

yaitu menggunakan rumus Shapiro-Wilk. Dikatakan data itu normal

apabila nilai signifikasinya lebih dari 0,05 (> 0,05). Apabila nilai

signifikasinya <0,05 berarti data tidak normal, bila data terdistribusi

normal maka dilakukan analisis dengan menggunakan uji statistik

parametris Paired T-test yaitu menguji hipotesis komparatif rata-rata

sampel bila datanya berbentuk interval. Apabila data tidak terdistribusi

normal maka uji nonparametrik yang digunakan adalah Wilcoxon

(Riwidikdo, 2012)

H. Rencana Jalannya Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi pendahuluan di Dusun Pucanganom 1 Murtigading

Sanden Bantul.
30

b. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.

c. Menyusun proposal penelitian.

d. Mempresentasikan proposal penelitian.

e. Memperbaiki proposal penelitian.

f. Mengurus ethical clearence.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Penelitian dilakukan oleh peneliti dengan terlebih dahulu melengkapi

surat izin penelitian.

b. Peneliti mencari asisten penelitian sejumlah 4 orang yaitu seseorang

yang dapat membantu peneliti menyiapkan dan mendistribusikan

pisang ambon serta memastikan konsumsi pisang ambon tersebut.

c. Memberikan penjelasan kepada asisten peneliti mengenai prosedur

kerja dan cara penelitian.

d. Peneliti memberikan penjelasan kepada kepala Dusun Pucanganom 1

Murtigading Sanden Bantul mengenai rencana penelitian.

e. Peneliti bertemu dengan responden untuk menjelaskan tujuan

penelitian yang dilakukan dan meminta kesediaan untuk menjadi

responden dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi

responden (informed consent).

f. Peneliti mengukur Tekanan Darah sebelum diberikan intervensi

(diberikan pisang ambon) pada hari ke-0. Pengukuran dilakukan

setiap pagi sebelum makan angka yang didapat pada saat di lakukan

tes sebagai nilai pretest.

g. Hari ke1-7 peneliti dan asisten peneliti memberikan pisang ambon

kepada responden untuk dimakan selama 1 minggu berturut-turut.


31

Peneliti dan asisten peneliti menunggui responden dalam memakan

pisang ambon tersebut untuk memastikan bahwa pisang ambon

tersebut benar-benar dimakan oleh responden.

h. Peneliti mengukur Tekanan Darah pada lansia hipertensi setelah

diberikan intervensi (diberikan pisang ambon) pada hari ke-8.

Pengukuran dilakukan sebelum makan pagi dan angka Tekanan Darah

yang didapat sebagai nilai postest.

3. Tahap Akhir

a. Penyusunan hasil penelitian.

b. Konsultasi penulisan hasil penelitian.

c. Seminar hasil penelitian.

d. Perbaikan hasil penelitian.

e. Penjilidan dan pengumpulan hasil penelitian


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2016. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui “Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Kadar

Kolesterol Pada Lansia Hiperkolesterolemia di Dusun Kedon Sumbermulyo

Bambanglipuro Bantul Tahun 2016.” Responden dalam penelitian ini adalah

semua penderita hiperkolesterolemia yang berusia >50 tahun, memiliki kadar

kolesterol >200 mg/dL yang berjumlah 10 orang responden. Deskripsi data

hasil penelitian sebagai berikut :


1. Gambaran umum lokasi penelitian
Desa Kedon Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul terletak di Jalan

Samas km 13. Luas Dusun Kedon Sumbermulyo sekitar 10 Ha dengan

penduduk lansia berjumlah 53 orang. Dusun Kedon merupakan daerah

pedesaan yang mudah diakses dengan menggunakan alat transportasi.

Daerah di sekitar Dusun Kedon dikelilingi persawahan.


Maayoritas penduduk lansia Dusun Kedon bekerja sebagai petani,

pedagang dan banyak juga yang sudah tidak bekerja sehingga

menggantungkan hidup kepada keluarganya. Pengetahuan lansiamengenai

kolesterol dapat digolongkan masih rendah karena beberapa lansia yang

menjadi responden penelitian ini menyatakan bahwa kurang paham

dengan apa yang dapat dilakukan untuk mengontrol hiperkolesterolemia

agar tetap stabil. Pengetahuan lansia hanya sebatas mengetahui harus

22
23

mengurangi makanan yang berlemak seperti mengurangi minyak dan

makan makanan yang hanya direbus saja.


2. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah 10 orang yang dipilih dari

lansia yang berumur 60-74 tahun. Karakteristik responden penelitian ini

yaitu lansia yang memiliki kadar hiperkolesterolemia. Gambaran

karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1. Karakteristik Lansia yang Mengalami Hiperkolesterolemia


di Dusun Kedon Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul

Karakteristik Frekuensi (F) Presentase (%)


1. Usia
56-65 7 74,6
65-atas 3 25,4
2. Jenis Kelamin
Perempuan 10 100
3. Pendidikan
SD 1 9,1
SMP 4 39,2
SMA 5 51,7
4. Pekerjaan
Petani 5 51,7
Pedagang 4 39,2
Tidak bekerja 1 9,1

Berdasarkan tabel 4.1. didapatkan bahwa dari segi usia responden,

presentase tertinggi yang mendominasi pada kelompok yang diberikan

susu kedelai berkisar pada usia 56-65 tahun sebanyak 7 orang (74,6%)

dan yang terendah berkisar pada usia 65 sampai atas tahun sebanyak 3

rang (25,4%). Untuk dari segi jenis kelamin responden, presentase banyak

jenis kelamin perempuan yaitu 10 orang (100%). Berdasarkan kategori

umur menurut Depkes RI (2009) masa lansia awal 46-55 tahun, masa

lansia akhir 56-65 tahun dan masa manula 65 sampai atas tahun.

3. Hasil Penelitian
24

a. Kategori kadar hiperkolesterolemia pada kelompok yang

diberikan susu kedelai

Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Kadar Kolesterol Pada Lansia


yang Diberikan Susu Kedelai di Dusun Kedon
Pada Bulan Agustus 2016

Responden Kadar Hiperkolesterol Selisih


Pretest(H1) Posttest(H7)
1 275 171 -104
2 258 166 -92
3 225 190 -35
4 225 165 -60
5 216 216 0
6 258 220 -38
7 257 188 -69
8 257 166 -91
9 225 177 -48
10 218 173 -45
Jumlah 2,414 1,832 -584
Mean 247,4 183,2 -5,84

Berdasarkan tabel 4.2. didapatkan bahwa kadar kolesterol pada lansia

sebelum dilakukan pemberian susu kedelai didapatkan rat-rata sebesar

247,4, sedangkan setelah dilakukan pemberian susu kedelai didapatkan

rata-rata sebesar 183,2. Selisih rata-rata sebelum dan sesudah pemberian

susu kedelai adalah -5,84


b. Hasil uji normalitas data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data

kadar kolesterol pada lansia hiperkolesterolemia pada saat pretest

maupun posttest terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Shapiro-Wilk. Adapun hasil uji

normalitas dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut ini :

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Kadar Kolesterol Pada Lansia


yang Diberikan Susu Kedelai di Dusun Kedon Sumbermulyo
Pada Bulan Agustus 2016
25

Variabel P f Keterangan
Pretest 0,049 10 Tidak normal

Posttest 0,030 10 Tidak normal

c. Hasil Uji Wilcoxon


Hasil Uji Wilcoxon data digunakan untuk mengetahui perbedaan

rerata selisih nilai pretest dan posttest terhadap kadar

hiperkolesterolemia pada lansia yang telah diberi susu kedelai.

Adapun hasil Uji Wilcoxon dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.4. Rangkuman Hasil Uji Wilcoxon Kadar Kolesterol Pada Lansia
yang Diberikan Susu Kedelai di Dusun Kedon
Pada Bulan Agustus 2016

Variabel F Mean p Keterangan


Pretest 10 241,40 0,008 Ada
perbedaan
Posttest 10 183,20 yang
signifikan

B. Pembahasan

1. Perbedaan kadar kolesterol sebelum dan sesudah diberikan susu

kedelai di Dusun Kedon Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul


Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai

terhadap kadar kolesterol pada lansia hiperkolesterolemia. Berdasarkan

hasil uji statistik diperoleh hasil bahwa nilai p = 0,008. Jadi, ada

perbedaan yang bermakna secara statistik pada penelitian ini.


C. Keterbatasan Peneliti
Tidak dikendalikannya variabel pengganggu seperti merokok dan pola

makanan pada lansia dengan kadar hiperkolesterolemia sehingga akan

mempengaruhi.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Kedon

Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul tahun 2016 ini, dapat disimpulkan

sebagai berikut :
1. Kadar kolesterol sebelum diberi susu kedelai pada lansia

hiperkolesterolemia di Dusun Kedon Sumbermulyo Bambanglipuro

Bantul tahun 2016 adalah 247,4 mg/dL.


2. Kadar kolesterol sesudah diberi susu kedelai pada lansia

hiperkoleterolemia di Dusun Kedon Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul

tahun 2016 adalah 183,2 mg/dL.


3. Perubahan selisih kadar kolesterol pada lansia hiperkolesterolemia

sesudah dan sebelum diberikan susu kedelai di Dusun Kedon

Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul tahun 2016 adalah setelah diberikan

perlakuan didapatkan nilai p = 0,008.


4. Adanya pengaruh pemberian susu kedelai terhadap kadar kolesterol pada

lansia hiperkolesterolemia di Dusun Kedon Sumbermulyo Bambanglipuro

Bantul.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan

beberapa saran antara lain :

26
27

1. Bagi keluarga yang menyediakan makanan


Bagi keluarga agar dapat memotivasi anggota keluarga yang

menderita hiperkolesterolemia untuk terus mengonsumsi 250 cc susu

kedelai setiap pagi sebelum makan untuk menurunkan dan mengontrol

kadar kolesterol pada lansia hiperkolesterolemia.


2. Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini mampu meberikan informasi baru dalam

melahirkan sebuah ilmu dan pengetahuan baru yang bisa menjadi dasar

ataupun mendukung sebuah konsep pelaksanaan pelayanan kesehatan

yang sudah ada. Selain itu, membantu dalam mengembangkan

perencanaan keperawatan dengan mensosialisasikan 250 cc susu kedelai

setiap pagi sebelum makan terhadap kadar kolesterol pada

hiperkolesterolemia.
3. Peneliti Selanjutnya
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai seberapa besar

pengaruh pemberian 250 cc susu kedelai setiap pagi sebelum makan

terhadap kadar kolesterol pada hiperkolesterolemia. Selain itu penelitian

selanjutnya mengendalikan semua variabel pengganggu.


DAFTAR PUSTAKA

Adam. (2007). Golongan Obat. Diakses 18 November 2015, dari


http://www.golonganobatuntukkolesterol.com

Depkes. (2009). Diakses 4 September 2016, dari


http://www.scribd.com/doc/162685921/usia-menurut-depkes

Junge, C. &. (2008). Kolesterol Rendah Jantung Sehat. Jakarta: PT Bhuana Ilmu.

Lieskayanti, D. (2011). Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Kadar


Kolesterol Pada Penderita Diabetes Mellitus II di Puskesmas Piyungan Bantul
Yogyakarta. Skripsi tidak dipublikasikan. STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta.

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). (2013). Jakarta: Badan Penelitian dan 10


Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

28
LAMPIRAN

29

Anda mungkin juga menyukai