Kel. 1 Puskesmas Janti
Kel. 1 Puskesmas Janti
Kel. 1 Puskesmas Janti
OLEH:
NABILA PUTRI SYAHNIAR 155070200111002
RIFQA GHINA MUFIDA 155070200111004
PRANDA ANAS AZIZAH 155070200111006
ACHMAD NOVAN ZUBAIRI 155070200111010
SHILFI INDAH EKOWATI 155070200111012
REGULER 2 - KELOMPOK 1
1.2. Tujuan
1.2.1. Umum
Untuk mengetahui konsep dan manajemen puskesmas Janti Kota Malang
1.2.2. Khusus
1. Untuk mengetahui profil Puskesmas Janti Kota Malang
2. Untuk mengetahui manajemen Puskesmas Janti Kota Malang
3. Untuk mengetahui profil kesehatan di wilayah Puskesmas Janti Kota
Malang
4. Untuk mengetahui program unggulan Puskesmas Janti Kota Malang
BAB II
b. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah mendukung
tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Empat misi Puskesmas adalah
sebagai berikut:
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
2) Mendorong kemandirian untuk hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan, dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang memenuhi standar dan memuaskan masyarakat.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
serta lingkungannya.
5) Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di
wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan
tekhnologi kesehatan yang sesuai. (Azwar, 2010)
4. Mudah dijangkau
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang ke empat adalah mudah dijangkau
(affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut
biaya. Pengertian keterjangkauan di sini terutama dari sudut jarak dan biaya. Untuk
mewujudkan keadaan seperti ini harus dapat diupayakan pendekatan sarana
pelayanan kesehatan dan biaya kesehatan diharapkan sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat.
5. Bermutu
Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality).
Pengertian mutu yang dimaksud adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan
para pemakai jasa pelayanan, dan pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.
RS Provinsi
RS Kabupaten
Puskesmas Kecamatan
Puskesmas Kelurahan
Posyandu
.
Kepala Puskesmas
a. Persiapan
Kepala Puskesmas membentuk Tim Manajemen Puskesmas
yang anggotanya terdiri dari Tim Pembina Wilayah, Tim Pembina
Keluarga, Tim Akreditasi Puskesmas, dan Tim Sistem Informasi
Puskesmas.
Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
Tim mempelajari:
- Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota,
yang merupakan turunan dari Rencana Lima Tahunan dinas
kesehatan provinsi dan Rencana Lima Tahunan Kementerian
Kesehatan.
- Standar Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota.
- Target yang disepakati bersama dinas kesehatan
kabupaten/kota, yang menjadi tanggung jawab Puskesmas.
- Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga.
- Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan
Keluarga.
- NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh tim di
dalam penyusunan perencanaan Puskesmas.
b. Analisis Situasi
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan
dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi Puskesmas, agar
dapat merumuskan kebutuhan pelayanan dan pemenuhan harapan
masyarakat yang rasional sesuai dengan keadaan wilayah kerja
Puskesmas. Tahap ini dilakukan dengan cara:
Mengumpulkan data kinerja puskesmas
b. Analisis Situasi
Mengumpulkan data kinerja puskesmas dari 2 tahun sebelumnya
sampai sekarang
Analisis data
- Menggambarkan pencapaian status kesehatan masyarakat
dan hasil kinerja puskesmas dilihat dari Indeks Keluarga Sehat
- Hasil kinerja dan mutu penyelenggaraan kesehatan di 2 tahun
sebelumnya
- Prediksi status kesehatan dan tingkat kesehatan puskesma
pada tahun ini.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung kemungkinan
adanya suatu perubahan yang signifikan terjadi, baik
perubahan ke arah yang lebih baik dan perubahan kearah yang
buruk,
Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, yang dilakukan
melalui Survey Mawas Diri
c. Perumusan Masalah
d. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Penyusunan RUK diformulasikan setelah melalui tahapan diatas,
bersama dengan lintas sektor terkait dan didampingi oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota. Penyusunan RUK terintegrasi kedalam
sistem perencanaan daerah dan dalam tataran target pencapaian akses,
target kualitas pelayanan, target pencapaian output dan outcome, serta
menghilangkan kondisi yang dapat menyebabkan kehilangan peluang
dari sasaran program untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
seharusnya dapat dilaksanakan secara terintegrasi dalam satu
pelaksanaan (missed opportunity). Seperti cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan (PN) dengan cakupan Inisiasi Menyusui Dini (IMD),
Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) dengan cakupan imunisasi
HB0, cakupan kunjungan neonatal 1 (KN1) dengan cakupan kunjungan
nifas pertama (KF1), dan lain sebagainya.
e. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
b. Di tingkat kabupaten/kota:
Tempat
Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan lintas sector adalah
di kecamatan/distrik atau tempat lain yang dianggap sesuai.
Acara
Jadwal acara lokakarya mini tribulanan pertama dan lokakarya mini
tribulanan rutin dibuat sesuai contoh yang tertera pada Permenkes No.
44 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
BAB III
Misi:
Pelayanan dasar
1. Poli umum
2. Poli gigi
3. Poli KIA
4. Poli TB
5. Poli gizi
6. Imunisasi
7. KB (Keluarga berencana)
8. Klinik Sanitasi
Klinik sanitasi
Pelayanan TB
Ruang farmasi
1. UKM Esensial
a. Pelayanan Gizi
Dari 12 indikator sasaran yang harus dicapai, 11 diantaranya memenuhi
target (92%) sedangkan 1 indikator yang dibawah target adlah pemberian
vitamin A dosis tinggi pada bayi capaiannya 98,96% dari target 100%.
Pelayanan Gizi yang dilaksanakan di Puskesmas Janti berupa penanganan dan
pendampingan balita gizi buruk yang sudah dipetakan. Selain itu dteksi dini
dilakukan melalui koordinasi lintas sector masyarakat.
b. Pelayanan Imunisasi
Ruang imunisasi terdapat di lantai dua Puskesmas Janti. Imunasi
terutama imunisasi dasar dilakuakan rutin di Puskesmas janti antara lain
Hepatitis B0 pada umur bayi 0-7 hari, BCG-Polio 1 pada usia 1 bulan, DPT-
HBHIB-Polio 2 pada usia 2 bulan, DPT-HBHIB-Polio 3 pada usia 3 bulan, DPT-
HBHIB-Polio 3 pada usia 3 bulan, DPT-HBHIB-Polio 4 pada usia 4 bulan, dan
campak pada usia 9 bulan.
c. Pelayanan Promkes
Promosi kesehatan dilakukan Puskesmas Janti ke berbagai golongan
masyarakat. Pada tingakatan SD, Puskesmas berkoordinasi dengan pelasana
UKS. Sedangkan pada masyarakat dilakukan di Puskesmas sendiri atau
melibatkan pelaksana yang terjun ke masyarakat. Contohnya pembentukan
kader keehatan atau pembentukan kelompok peduli kesehatan melalui tokoh
masyarakat.
d. Pelayanan Kesling
Pemantauan TTU atau tempat-tempat umum, pengelolaan makan dan
sumber air bersih melibatkan koordinasi lintas program. Hasil pendataan 2016
masayarakat wilayah kerja menggunakan sumur gali, PDAM, HIPAM dan Sumur
Pompa tangan (SPT).
2. UKM Pengembangan
a. Pelayanan Kesehatan Jiwa
Permasalahan kesehatan jiwa menjadi keprihatinan bersama karena
menimbulkan beban psikologis, ekonomi, dan sosial pada individu maupun
keluarga. Di Puskesmas Janti kegiatan pelayanan kesehatan jiwa melibatkan
kerjasama Poltekkes dan dokter spesialis saraf.
B. Pelayanan UKP
5. Pelayanan Gizi
Pelayanan konseling gizi bagi pasien termasuk pelayanan rujukan jika
membutuhkan.
6. Pelayanan kefarmasian
Pelayanan penerimaan resep, peracikan obat, pemberian obat serat
KIE pada pasien yang mengambil obat.
7. Pelayanan Laboratorium
Pelayanan pemeriksaan laobratorium dasar bagi pasien umum
maupun peserta JKN/KIS sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pasien datang
Melakukan pendaftaran
Pengertian JKN
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan
bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sistem Jaminan Sosial
Nasional ini diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi Kesehatan Sosial yang
bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya adalah agar semua penduduk
Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi, sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak
Prosedur Pelayanan
Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus memperoleh
pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama. Bila Peserta
memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu harus dilakukan
melalui rujukan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama, kecuali dalam keadaan
kegawatdaruratan medis.
Kompensasi Pelayanan
Bila di suatu daerah belum tersedia Fasilitas Kesehatan yang memenuhi syarat
guna memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, BPJS Kesehatan wajib
memberikan kompensasi, yang dapat berupa: penggantian uang tunai, pengiriman
tenaga kesehatan atau penyediaan Fasilitas Kesehatan tertentu. Penggantian uang
tunai hanya digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan dan transportasi.
Penyelenggara Pelayanan Kesehatan
Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang
menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta yang memenuhi persyaratan melalui
proses kredensialing dan rekredensialing.
Manfaat JKN
Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu manfaat medis
berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non medis meliputi akomodasi dan
ambulans. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan
dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
Alur rujukan pada Puskesmas Janti dimulai dari pasien datang ke puskesmas
lalu melakukan proses registrasi, mendapatkan pemeriksaan terlebih dahulu, lalu
dari hasil pemeriksaan tersebut akan ditentukan apakah pasien dapat dirujuk ke
rumah sakit atau dapat ditangani di puskesmas. Alur rujukan puskesmas sesuai
dengan alur rujukan yang telah ditetapkan.
Selain fasilitas yang baik dan lengkap, Puskesmas Janti memiliki banyak
program inovasi sebagai perwujudan penyusunan rencana tahunan untuk
kebutuhan pasien mencakup sarana, prasarana dan operasional puskesmas.
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) untuk tahun mendatang disusun
pada bulan anuari tahun berjalan berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan
tahun sebelumnya dan diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai
dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari tahun berjalan . Program
inovasi yang saat ini ada dalam bentuk fasilitas Puskesmas Janti yaitu ruangan
pojok menyusui, tempat bermain anak, ruangan khusus penanganan TB MDR yang
dipisahkan dari pasien lain agar lebih cepat dan mudah ditangani. Puskesmas Janti
juga memiliki fasilitas bagi disabilitas tuna netra berupa tulisan braile dibeberpa
sudut ruangan juga wilayah jalan bagi tuna netra supaya memudahkan pasien tuna
netra mengetahui ruangan atau arah yang dituju, dan dalam bentuk progam
“BREXIT” yang memudahkan pasien tuna netra dalam membaca dan mengenali
obat yang diperlukan dengan menuliskan resep obat dengan menggunakan huruf
braile. Program dan fasilitas tersebut juga menjadi program unggulan yang dimiliki
Puskesmas Janti. Program dan fasilitas tersebut diadakan dengan mengajukan
dana sesuai alur kepada pihak JKN sebagai pengembangan fasilitas untuk
kenyamanan pasien. Hambatan JKN yang didapatkan Puskesmas Janti yaitu masih
kurangnya pengetahuan pasien mengenai alur BPJS karena tidak membaca alur
yang telah disediakan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan