Dresti Ngurah Dwi Saputra - Ikan Julung Julung

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BIOLOGI PERIKANAN

IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI ASPEK SEKSUALITAS


IKAN JULUNG-JULUNG (Zenarchopterus dispar)

Dosen Pengampu : I Wayan Darya Kartika, S.Pi., M.Si


Alfi Hermawati Waskita Sari, S.Pi., M.P
Dewa Ayu Angga Pebriani, S.Pi., M.P

Disusun Oleh:
Dresti Ngurah Dwi Saputra
1713521047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2019
1.1 Klasifikasi Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar)

Gambar 1.1 Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar)


(Sumber: Valenciennes, 1847)
Adapun klasifikasi Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar) menurut
Valenciennes (1847) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order. : Beloniformes
Family : Zenarchopteridae
Genus : Zenarchopterus
Species. : Zenarchopterus dispar
Common Name : Fish Halfbeak
Local Name : Ikan Julung-Julung
1.2 Habitat Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar)
Habitat Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar) ini mampu hidup di
perairan laut dan air payau, bahkan ada beberapa Ikan Julung-Julung
(Zenarchopterus dispar) yang menyebar sampai ke perairan air tawar, Ikan Julung-
Julung (Zenarchopterus dispar) ditemukan di perairan tawar dan payau Indonesia
merupakan spesies endemik. Tingginya keanekaragaman dan endemi-sitas spesies
julung-julung Zenarchopteridae di kawasan nusantara mendorong melakukan studi
untuk memprediksi korelasi evolusi paleogeografi Asia Tenggara dengan radiasi
spesiesnya. Habitat perairan tawar dan payau yang ditempati berbagai spesies ikan
julung-julung Zenarchopteridae bervariasi mulai dari sungai (dasar lumpur, pasir,
hingga batuan), anak sungai beraliran deras, rawa, danau, aliran irigasi, kolam,
hingga kawasan estuari. Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar) hidup secara
berkelompok dan tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bangka-
Belitung dan Kepulauan Indonesia lainnya serta di sungai-sungai di Semenanjung
Malaysia dan sungai-sungai di Siam. Ikan julung-julung terdiri dari beberapa genus,
salah satunya adalah Zenarchopterus. Genus Zenarchopterus hidup di perairan
payau dan laut. Beberapa spesies ikan Zenarchopterus ditemukan di perairan Aceh
antara lain adalah Zenarchopterus rasori, Zenarchopterus beauforti,
Zenarchopterus gilli dan Zenarchopterus dispar. Sehingga spesies ikan julung-
jukung (Zenarchopterus dispar) dapat mampu beradaptasi dengan baik pada
lingkungan terkontrol untuk mempermudah mencari makanan bintang kecil seperti
serangga darat, serangga perairan dan larvanya, telur, moluska, ikan, serta material
tumbuhan dan selain itu juga dapat mempermudah reproduksi ikan julung-julung
saat melakukan pemijahan dan meletakan telurnya untuk buahinya (Muchlisin dan
Siti-Azizah, 2009).
1.3 Ciri Seksual Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar)
Pada Ciri Seksual Primer ikan julung-julung (Zenarchopterus dispar) tidak
memiliki kenampakan yang jelas karena termasuk organ reproduksi dalam tubuh
ikan julung-julung, selain itu ciri seksual tersebut dapat dilihat pada prosesnya,
proses reproduksi ikan julung-julung Zenarchopteridae umumnya adalah vivipar
terkadang reproduksi ikan julung-julung berbeda, yakni spesies ini meletakkan
telurnya untuk dibuahi.

Gambar 1.2 Penampakan andropodium pada jantan Z.dispar A. Jantan dengan


modifikasi jari-jari sirip anal (andropodium), B. betina tanpa modifikasi jari-jari
sirip
Pada Ciri Seksual Sekunder yaitu sel kelamin ikan julung-julung
Zenarchopteridae jantan dan betina dapat dibedakan (seksual dimorfisme)
berdasarkan karakter organ reproduksi pada jari-jari sirip anal jantan dan ukuran
tubuh keduanya. Sebagai alat fertilisasi internal, ikan julung-julung jantan memiliki
organ yang berasal dari modifikasi jari-jari sirip anal yang disebut andropodium.
Selain menjadi pembeda antara jantan dan betina, organ ini juga berfungsi sebagai
karakter pembeda dengan spesies julung-julung air tawar dari famili
Zenarchopteridae.

Gambar 1.3 Morfologi Ikan Julung-julung A. Jantan dan B. Betina di Air Payau

Gambar 1.4 Morfologi Ikan Julung-julung A. Jantan dan B. Betina di Air Tawar
Selain itu ikan julung-julung (Zenarchopterus dispar) memiliki bentuk tubuh
fusiform dengan warna tubuh putih keabu-abuan (Gambar 1.3 A&B; 1.4 A&B),
tipe mulut berbentuk paruh (beak) (Gambar 1.3 1a&1b). Rahang bawah berukuran
lebih panjang dari rahang atas (half beak). Pada rahang atas terdapat fossa nasal
(lubang hidung) dan terdapat bagian yang menonjol dari lekukan lubang hidung
yang disebut nasal barbel. Permulaan sirip dorsal terletak lebih kebelakang dan
berukuran lebih pendek dari sirip anal. Letak sirip pelvik agak jauh ke belakang
dari sirip pektoral (jenis abdominal). Tipe sirip ekor heterocercal dengan bentuk
rouded (membulat) (Gambar 1.3 .4a&4b; 1.4 a&6b). Bentuk sisik sikloid (Gambar
1.3.2a&2b; 1.4 .4a&4b). Sirip anal termodifikasi membentuk andropodium pada
ikan jantan dewasa sedangkan pada ikan betina tidak mengalami modifikasi
(Gambar 1.3 .5a&5b; 1.4 3a&3b). Pada bagian anterior sirip anal (ikan betina) dan
di dasar sirip pektoral (ikan jantan dan betina) terdapat melanophore berbentuk oval
(Gambar 1.4 1a, 1b, 3b) dan pigmen hitam di dasar sirip pelvik (jantan dan betina)
(Gambar 1.4 5a&5b). Karakter morfologi yang berbeda antara Ikan Julung-julung
yaitu pigmen karotenoid sirip anal dan dorsal. Pigmen karotenoid pada sirip anal
dan dorsal Ikan Julung-julung dari perairan payau memiliki warna yang lebih
mencolok dibandingkan Ikan Julung-julung dari perairan tawar (Gambar 1.3 5a; 1.4
3a).
1.4 Diferensiasi Seksual Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar)

Gambar 1.5 Diferensiasi Seksual Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar)


Pada Diferensiasi Seksual Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar) terjadi
Hermaprodit (hermaphrodite) adalah sifat seksual ikan yang membawa jaringan
jantan dan betina dalam tubuhnya atau menghasilkan sprematozoa dan ovum secara
bersamaan. Spesies Diferensiasi Seksual Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus
dispar) disebut juga hermaprodit normal. Ikan dikatakan hermaprodit, apabila
gonad ikan mempunyai jaringan jantan dan betina. Jika seluruhnya atau hampir
seluruh individu Diferensiasi Seksual Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar)
tersebut mempunyai jaringan ovarium dan testis, maka spesies tersebut adalah
hermaprodit. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testis yang terdapat
dalam satu individu dapat menentukan jenis hermaproditismenya. Berdasarkan sifat
perubahannya, hermaprodit salah satunya yaitu hermaprodit sinkroni.
Hermaprodit sinkroni/simultaneous adalah sifat pematangan sel kelamin jantan
dan betina pada waktu yang sama pada Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus
dispar). Dalam gonad individu terdapat sel kelamin betina dan sel kelamin jantan
Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar) yang dapat matang secara bersama-
sama dan siap untuk dikeluarkan. Pada diferensiasi hemaprodit sinkroni ini dimulai
tanda-tanda dari ikan yang mencirikan fase diferensiasi yaitu Ikan Julung-Julung
(Zenarchopterus dispar) ada yang dapat mengadakan pembuahan sendiri dengan
mengeluarkan telur terlebih dahulu kemudian dibuahi oleh sperma dari individu
Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar), ada juga yang tidak dapat
mengadakan pembuahan sendiri. Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar)
dalam sepanjang tahun proses pemijahan, yang dapat berlaku sebagai jantan dengan
mengeluarkan sperma untuk membuahi telur dari ikan julung julung betina, dapat
pula berlaku sebagai betina dengan mengeluarkan telur yang akan dibuahi sperma
dari ikan julung-julung jantan.
1.5 Sifat Seksual Berdasarkan Ciri
Sebelum proses pemijahan perlu ketahui proses reproduksi ikan julung-julung
(Zenarchopterus dispar) yaitu reproduksi ikan julung-julung Zenarchopteridae
umumnya adalah vivipar selain itu ikan julung-julung ini memiliki tipe reproduksi
berbeda, yakni spesies ini meletakkan telurnya untuk dibuahi. Tipe reproduksi
tersebut selanjutnya dikenal dengan istilah zygo- atau embryoparous. Pada proses
pemijahan ikan julung-julung (Zenarchopterus dispar) bisa berlangsung sepanjang
tahun. Di habitat alaminya, larva yang baru dilahirkan selalu ditemukan setiap bulan
dan memiliki kemampuan menyimpan sperma dengan tipe larva bersifat
lesitotrofik. Sehingga Vivipar tidak hanya terjadi pada ikan Zenarchopteridae, tipe
reproduksi ini juga terjadi pada ikan-ikan poeciliid. Pada tahap kematangan gonad
dan perkembangan embrio poeciliid ini dibagi menjadi: (1) immature ovum; (2)
early-yolked ovum; (3) mature ovum; (4) blastodisc embryo; (5) embryonic
shield/primitive streak embryo; (6) optic cup embryo; (7) early-eyed/limb bud
embryo; (8) middle-eyed embryo; (9) late-eyed embryo; (10) very late-eyed
embryo; dan (11) mature embryo. Berdasarkan pengamatan histologi dapat
dikelompokkan karakter vivipar ikan julung-julung menjadi lima kategori, yaitu:
 Tipe I: pengembangan oosit di seluruh jaringan di sekitar lumen ovarium
(intrafollicular gestation) jumlah embrio bisa mencapai hingga 20 embrio
untuk setiap ovarium dengan diameter oosit 1,8 mm;
 Tipe II: intrafollicular gestation, jumlah embrio bisa mencapai hingga 36
embrio untuk setiap ovarium dengan diameter oosit 0,7 mm;
 Tipe III: pengembangan oosit terbatas di punggungan yang berbeda jaringan
ovigerous yang membentang sepanjang ovarium (intraluminal gestation),
jumlah embrio bisa mencapai hingga 10 embrio untuk setiap ovarium
dengan diameter oosit 0,8-1,0 mm;
 Tipe IV: intraluminal gestation, jumlah embrio bisa mencapai hingga 2-10
embrio untuk setiap ovarium dengan diameter oosit 2,5 mm;
 Tipe V: intraluminal gestation, tidak jelas tipe III atau tipe IV Larva ikan
julung-julung Zenarchopteridae yang dilahirkan tidak langsung memiliki
morfologi yang menyerupai ikan dewasa. Larva mengalami sejumlah
perubahan pada panjang paruh, melanistic sirip dorsal, garis tubuh, dan
pigmentasi pada sirip pelvic.
Selain organ yang langsung berhubungan dalam kematangan gonad maka perlu,
dikenali tanda-tanda luar yang terdapat dari spesies ikan julung-julung yaitu ikan
julung-julung dapat berkesesuaian dengan curah hujan untuk melakukan migrasi
ikan julung julung dan memperhatikan kondisi lingkungan dengan mencari
kawasan untuk melakukan pemijahan dengan menghasilkan telur sehingga ikan
julung-julung dapat bertelur berada di garis pantai pada kawasan yang berbatu dan
mengandung rumput laut.

Gambar 1.6 andropodium pada jantan Z.dispar A. Jantan dengan modifikasi jari-
jari sirip anal (andropodium), B. betina tanpa modifikasi jari-jari sirip
Pada ikan julung-julung yang juga menghuni air tawar dan air payau, ukuran
ikan jantan jauh lebih betina dari pada ikan betina pada sirip analnya. Sedangkan
pada ovarium ikan betina yang sudah matang. Beberapa organ tambahan pada
pemijahan dapat digunakan sebagai ciri seksual. Perlu ketahui jantan dan betina
dapat dibedakan (seksual dimorfisme) berdasarkan karakter organ reproduksi pada
jari-jari sirip anal jantan dan ukuran tubuh keduanya. ikan julung-julung jantan
memiliki organ yang berasal dari modifikasi jari-jari sirip anal yang disebut
andropodium. Selain menjadi pembeda antara jantan dan betina, organ ini juga
berfungsi sebagai karakter pembeda dengan spesies julung-julung air tawar dari
famili Zenarchopteridae.
1.6 Sifat Seksual Berdasarkan morfologi
Pada sifat seksual ikan yaitu bersifat sementara dan bersifat permanen. Perlu
ketahui bahwa seksual sekunder yang bersifat sementara yang hanya muncul pada
saat musim pemijahan saja sedangkan seksual sekunder yang bersifat permanen
yang munculnya sudah ada sebelum dan sesudah musim pemijahan. Pada ikan
julung-julung termasuk kategori sifat seksual ikan bersifat permanen karena pada
sirip anal ikan julung-julung jantan memiliki perbedaan (seksual dimorfisme) yaitu
karakter organ reproduksi pada jari-jari sirip anal jantan dan ukuran tubuh
keduanya. ikan julung-julung jantan memiliki organ yang berasal dari modifikasi
jari-jari sirip anal yang disebut andropodium.

Gambar 1.7 Perbedaan sifat Seksual Ikan Julung-Julung (Zenarchopterus dispar)


Selain itu sifat seksual ikan julung julung dapat dilihat tingkat kematangan
gonad, kematangan gonad yang memiliki ciri yaitu betina ikan julung-julung yang
matang gonad biasanya mempunyai perut yang lebih besar (membuncit) jika
dibandingkan dengan ikan julung-julung jantan yang matang gonad pada ukuran
panjang yang sama. Garis tubuh (linea lateralis) ikan julung-julung betina yang
matang gonad lebih melengkung dibandingkan dengan ikan julung-julung jantan
pada kondisi kematangan yang sama. Selain itu pada ikan julung-julung betina yang
telah matang gonad memiliki sirip ekor yang lebih terang dan di pangkal sirip ekor
garis kehitamannya lebih tipis. Warna keemasan yang lebih terang pada sirip ekor
ikan julung-julung betina matang gonad diduga digunakan untuk menarik perhatian
dari ikan seluang jantan. Sedangkan pada ikan julung-julung jantan pangkal sirip
analnya berwarna putih kekuningan dengan sirip analnya lebih panjang
dibandingkan sirip anal betina.
Tugas Mata Kuliah Seksualitas Ikan
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI ASPEK SEKSUALITAS IKAN

Ciri Seksual Diferensiasi Seksual Sifat seksual


Nama Ikan Nama latin
Primer Sekunder H-S H-PA H-PG G Primer Sekunder Sementara Tetap
Ikan Julung-Julung Zenarchopterus dispar √ √ √ - - - - √ - √

Keterangan:
H-S = Hermaprodit Sinkroni
H-PA = Hermaprodit Protoandri
H-PG = Hermaprodit Protogini
G = Gonochorisme

Anda mungkin juga menyukai