Survei BMS & Irms
Survei BMS & Irms
Survei BMS & Irms
Survei BMS atau Jembatan dilakukan setahun sekali untuk memeriksa jembatan mana yang perlu
di survei inventarisasi, rutin, detail dan khusus karena dari hasil survei tersebut akan didapati
jembatan mana yang memerlukan penanganan Rutin, Berkala, Rehabilitasi, Pelebaran dan
Penggantian. Untuk lebih jelasnya mari kita simak tulisan di bawah ini.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 21/PRT/M/2010 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Kementerian Pekerjaan Umum, bahwa Tugas Pokok
dan Fungsi Direktorat Jenderal Bina Marga adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan
dan standarisasi teknis di bidang Bina Marga. Sedangkan Satuan Kerja Perencanaan dan
Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi menyelenggarakan sebagian
tugas Direktorat Jenderal Bina Marga dibidang penyusunan program dan anggaran serta evaluasi
kinerja pelaksanaan kebijakan di bidang jalan dan jembatan.
Ketersediaan jembatan sebagai salah satu bangunan penunjang prasarana transportasi, sangat
berpengaruh terhadap terciptanya pengembangan wilayah secara terpadu dan menyeluruh.
Mengingat pentingnya peranan jembatan, maka harus ditinjau kelayakan konstruksi jembatan
tersebut, dalam hubungannya dengan klasifikasi jembatan sesuai dengan tingkat pelayanan dan
kemampuannya dalam menerima beban. Dalam kaitannya dengan keselamatan maka perlu
diperhatikan juga tingkat keamanan dan kenyamanan dalam pemakaian jembatan tersebut. Untuk
menunjang kegiatan penyusunan program maka Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan
Jalan Nasional Provinsi Jawa Barat telah dilengkapi dengan Brigde Management System (BMS).
Data dan Informasi yang dibutuhkan oleh Program BMS perlu dilakukan pembaruan setiap
tahunnya untuk dipergunakan sebagai bahan dalam proses penyusunan program penanganan
jembatan dan evaluasi kinerja kondisi jembatan.
Jembatan adalah bagian yang penting dari suatu sistem jaringan jalan karena pengaruhnya yang
berarti bila jembatan itu runtuh atau jika tidak berfungsi dengan baik. Dikarenakan jembatan
merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang lalu lintas lainnya, maka keruhtuhan
jembatan akan mengurangi atau menahan lalu-lintas, yang mana mengakibatkan mengganggu
kenyamanan rnasyarakat berlalu lintas dan terganggunya hubungan perekonomian.
Jadi penting artinya bila pemeriksaan jembatan merupakan bagian dari Sistem manajemen Jalan.
Maksud pemeriksaan Jembatan adalah meyakinkan bahwa jembatan berada dalam keadaan aman
terhadap pemakai jalan dan juga untuk mengamankan nilai investasi jembatan itu. Pemeriksaan
merupakan suatu proses pengumpulan data phisik dan kohdisi secara struktur jembatan.
Data jembatan dari hasil survei BMS atau jembatan digunakan untuk merencanakan suatu
program pemeliharaan, rehabilitasi, perkuatan dan penggantian jembatan.
Pada saat ini sudah dikembangkan Sistem Manajemen Jembatan oleh Direktorat Jenderal Bina
Marga yang berfungsi untuk membuat rencana kegiatan jembatan, pelaksanaan dan pemantauan
berdasarkan kebijaksanaan secara menyeluruh. Dalam BMS termasuk didalamnya kegiatan
manajemen jembatan mulai dari pemeriksaan, rencana dan program dan perencanaan teknis
sampai pada pelaksanaan dan pemeliharaan.
Dengan BMS kegiatan-kegiatan tersebut dapat diatur secara sistematik, dengan melakukan
pekerjaan pemeriksaan jembatan secara berkala dan menganalisa data dengan komputer dalam
Sistem Manajemen Informasi (Management Information System-BMS MIS). Dengan bantuan
BMS MIS ini, kondisi jembatan dapat dipantau dan dapat ditentukan beberapa tindakan yang
diperlukan untuk meyakinkan bahwa jembatan dalam keadaan aman dan layan, dengan
menggunakan dana yang optimum untuk pekerjaan jembatan.
Keseluruhan prosedur dalam BMS dijelaskan dalam Panduan Prosedur Umum. Bagan alir BMS
dalam gambar 1.1. memperlihatkan hubungan antara pemeriksaan dan proses manajemen
jembatan lainnya.
Bagan Alir Kegiatan BMS
Pelaporan dan Memasukkan Data
Data hasil pemeriksaan jembatan dilaporkan dalam laporan standard pemeriksaan. Contoh
laporan pemeriksaan inventarisasi, detail dan rutin dapat dilihat dalam lampiran 1, yang ada
kaitannya dengan laporan IBMS yang digunakan pada waktu pemeriksaan jembatan. Laporan
IBMS yang digunakan selama pemeriksaan harus dilaporkan oleh BMS Supervisor secepat
mungkin setelah program pemeriksaan ditentukan.
Laporan pemeriksaan oleh BMS Supervisor tiap propinsi BMS Supervisor mengatur data yang
akan dimasukkan dalam Database BMS. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dalam waktu dua
minggu setelah pemeriksaan.
Sebelum data dimasukkan ke dalam komputer, laporan sementara hasil pemeriksaan jembatan
dijilid terlebih dahulu dalam suatu file di kantor BMS. Setelah data dimasukkan ke dalam
komputer, laporan dimasukkan dalam data file untuk jembatan yang bersangkutan. Manual data
file berisi tidak hanya hasil, pemeriksaan jembatan, melainkan juga perhitungan perencanaan
teknis, laporan pelaksanaan dan photo-photo, dan semua dokumen lainnya yang tidak dapat
disimpan dalam database BMS.
Data file jembatan dan semua database jembatan disimpan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
untuk semua jembatan yang terletak pada ruas jalan nasional dan propinsi. Setiap propinsi
menyimpan data file dan komputer database jembatannya sendiri. Floppy disk (diskette) yang
berisi database yang terakhir dikirimkan ke Direktorat Bina Program Jalan (BIPRAN) oleh
masing-masing propinsi, sehingga database secara keseluruhah dapat dimutakhirkan.
PEMERIKSAAN JEMBATAN
Pemeriksaan jembatan adalah salah satu komponen BMS yang terpenting. Hal ini merupakan
sesuatu yang pokok dalam hubungannya antara keadaan jembatan yang ada dengan rencana
pemeliharaan atau peningkatan dalam waktu mendatang.
Tujuan pemeriksaan jembatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa jembatan masih berfungsi
secara aman dan perlunya diadakan suatu tindakan tertentu guna pemeliharan. dan perbaikan
secara berkala.
Jadi pemeriksaan jembatan mempunyai beberapa tujuan yang spesifik yaitu :
Pemeriksaan dilakukan dari awal sejak jembatan tersebut masih baru dan berkelanjutan selama
umur jembatan. Sangat penting artinya bahwa data yang dikumpulkan betul-betul merupakan
data yang mutakhir, akurat dan lengkap sehingga hasil yang dikeluarkan ole BMS betul-betul
dapat dipercaya.
Detail secara administrasi seperti nama jembatan, Cabang Dinas, Nomor Jembatan dan Tahun
pembangunannya;
Semua dimensi jembatan seperti panjang total dan jumlah bentang;
Dimensi, jenis konstruksi, dan kondisi komponen-korhponen utama setiap bentang jembatan dan
elemen jembatan secara individual;
Data lainnya.
Data jembatan dikumpulkan dari berbagai jenis pemeriksaan yang berbeda dalam skala dan
intensitasnya, frekwensinya dan secara sifat masing-masihg elemen jembatan atau pemeriksaan
secara detail.
Pemeriksaan Inventarisasi;
Pemeriksaan Detail;
Pemeriksaan rutin.
Pemeriksaan inventarisasi adalah pengumpulan data dasar administrasi, geometri, material dan
data-data tambahan lainnya pada setiap jembatan, termasuk lokasi jembatan panjang bentang dan
jenis konstruksi untuk setiap bentang. Kondisi secara keseluruhan diberikan pada komponen-
komponen utama bangunan atas dan bangunan bawah jembatan.
Pemeriksaan inventarisasi dilakukan oleh inspektur dari Dinas/Sub Dinas atau Cabang Dinas
Bina Marga yang sudah dilatih atau oleh seorang sarjana yang berpengalaman dalam bidang
jembatan. Untuk mengetahui Cara Mengisi Form Inventarisasi Survei BMS bisa di klik link
berikut.
Pemeriksaan Detail
Pemeriksaan Detail dilakukan untuk mengetahui kondisi jembatan dan elemennya guna
mempersiapkan strategi penanganan untuk setiap individual jembatan dan rnembuat urutan
prioritas jembatan sesuai dengan jenis penanganannya.
Pemeriksaan detail dilakukan paling sedikit sekali dalam lima tahun atau dengan interval waktu
yang lebih pendek tergantung pada kondisi jembatan. Pemeriksaan Detail juga dilakukan setelah
dilaksanakan pekerjaan rehabilitasi atau pekerjaan perbaikan besar jembatan, guna mencatat data
yang baru, dan setelah pelaksanaan konstruksi jembatan baru, untuk mendaftarkan ke dalam
database BMS dan mencatatnya dalam format pemeriksaan detail.
Untuk melaksanakan pemeriksaan detail, struktur jembatan dibagi dalam suatu hierarki elemen
jembatan. Hierarki jembatan ini dibagi menjadi 5 level (tingkatan) elemen. Level tertinggi adalah
level 1, yaitu jembatan itu sendiri secara keseluruhan dan level yang paling rendah adalah level 5
yaitu individual elemen dengan lokasinya yang tertentu seperti tebing sungai sebelah kanan,
tiang pancang ke 3 pada pilar ke 2 dan sebagainya.
Pemeriksaan detail mendata semua kerusakan yang berarti pada elemen jembatan, dan ditandai
dengan nilai kondisi untuk setiap elemen, kelompok elemen dan komponen utama jembatan.
Nilai kondisi untuk jembatan secara keseluruhan didapat dari nilai kondisi setiap elemen
jembatan.
Pemeriksaan detail ini dilaksanakan oleh Inspektur jembatan dari Dinas/Sub Dinas Bina Marga
yang sudah dilatih dan dibantu oleh staf dari Cabang Dinas apabila perlu.
Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan rutin dilakukan setiap tahun sekali yaitu untuk memeriksa apakah pemeliharaan
rutin dilaksanakan dengah baik atau tidak dan apakah harus dilaksanakan tindakan darurat atau
perbaikan untuk memelihara jembatan supaya tetap dalam kondisi aman dan layak. Pemeriksaan
ini dilaksanakan diantara pemeriksaan detail.
Pemeriksaan rutin dilaksanakan oleh inspektur jembatan dari cabang Dinas Bina Marga yang
sudah dilatih.
Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan apabila ada kerusakan jembatan yang tidak terdeteksi akibat
sulitnya medan
Pemeriksaan khusus biasanya disarankan oleh inspektur jembatan pada waktu pemeriksaan detail
karena ia merasa kurangnya data, pengalaman atau keahlian untuk menentukan kondisi
jembatan. Pemeriksaan khusus juga dapat ditentukan dengan cara proses BMS MIS.
Pemeriksaan khusus ini dilakukan oleh seorang sarjana yang berpengalaman dalam bidang
jembatan atau oleh staf teknik yang mempunyai keahlian dalam bidang jembatan.
Pengalaman dan Pelatihan
Survei/
No Wilayah Kegiatan Tahun
Pelatihan/Inputing
1 P2jn Jawa Barat Survei LHR Lintas Tengah Survei LHR 2014
Survei Jembatan
15 Kab.Sumedang Survei Jembatan Gantung (Januari) 2018
Gantung
Di Indonesia pada aplikasi nyatanya berkembang menjadi IIRMS (penambahan kata Indonesian),
dan lebih cenderung pada aplikasi software pengelolaan jalan yang diterbitkan atau dikeluarkan
oleh Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Software IIRMS hingga pada saat penulisan thread ini dibuat telah berkembang ke Versi II,
pengembangannya berawal dari versi sebelumnya, versi I.
IRMS utamanya dijadikan sebagai bahan acuan utama untuk Perencanaan Jalan, dan atau sebagai
bahan acuan untuk program-program proyek pemerintahan setempat. Mengepa setempat, karena
biasanya berlaku untuk wilayah-wilayah jalan provinsi.
Tiga point survey diatas biasanya dalam paket pekerjaan proyek terpisah paketnya. terkecuali
dengan permintaan lengkap dari pihak pelaksana bahwa pekerjaan tersebut di satu paketkan.
Pekerjaan survei IRMS biasanya dilakukan secara manual dalam artian telah ada format isian
yang sebelumnya disediakan untuk diisi oleh surveyor sesuai bidang masing-masing, terkecuali
dengan survei NAASRA.
Manfaat yang diperoleh dengan pekerjaan IRMS antara lain :
1. Penataan jalan di wilayah setempat
2. Dokumentasi ruas jalan
3. Mengetahui data statistik tingkat kerusakan jalan
4. Mengetahui data statistik lalu lintas harian rata-rata
5. Mengetahui proses perkembangan ruas jalan
6. Mengetahui persentase kondisi jalan (Mantap dan tidak mantapnya kondisi jalan)
7. Bahan acuan perbaikan, perencanaan dan pengelolaan bagi pemerintahan
setempat
8. Manfaat lainnya untuk pembelajaran dan bahan studi untuk pengembangan daerah
Saat ini survei ini telah berkembang hingga menjadi bahan referensi untuk pengembangan daerah
seperti di Kota Tanjungpinang. Jadi bukan hanya pemerintah provinsi saja yang melaksanakan
pekerjaan ini.
Lebih dimungkinkan lagi ada pengembangan software baru yang sebaiknya dikembangkan baik
ileh fihak swasta maupun pemerintah, sehingga sistem managemen jalan dapat dijalankan
dengan baik, yang berguna untuk pengelolaan seluruh jalan-jalan yang ada di republik tercinta
ini.
Kedepan sangat dimungkinkan, bahwa pihak swasta pun berminat untuk melaksanakan survei
ini, mengingat fungsi dan manfaat yang didapatkannya untuk pengelolan dan pengembangan.