Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan karuniaNya buku Panduan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Penerimaan
Pasien Instalasi Rawat Inap( Admisi Pasien ) RS Suaka Insan Banjarmasin ini dapat
selesai disusun.
Panduan ini dibuat untuk menjadi panduan kerja bagi semua staf dalam melakukan
pendaftaran pasien baik pasien rawat jalan maupun instalasi rawat inapdi Rumah
Sakit Suaka Insan Banjarmasin.
Akhir kata kami mengharapkan semoga buku panduan ini dapat bermanfaat dan
diimplementasikan dalam memberikan pelayanan kepada pasien RS Suaka Insan
Banjarmasin.
Penyusun
i
i
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan
karuniaNya kita dapat menyelesaikan penyusunan buku Panduan Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan dan Penerimaan Pasien Instalasi rawat inap( Admisi Pasien ) Rumah
Sakit Suaka Insan Banjarmasin..
Semoga panduan ini menjadi tuntunan dalam memberikan pelayanan kepada pasien
dan kepada semua pihak yang membantu tersusunnya buku ini kami ucapkan terima
kasih.
ii
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 32 /DIR/SK/7-I-2016
TENTANG
KEBIJAKAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN
PENERIMAAN PASIEN INSTALASI RAWAT INAP( ADMISI PASIEN )
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
iii
MEMUTUSKAN
Dr .dr.A.J.Djohan,MM
iv
Lampiran Keputusan Direktur Nomor : 32/Dir/Sk/7- I – 2016
Tentang : Kebijakan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Dan Penerimaan Pasien
Instalasi Rawat Inap( Admisi Pasien )
1. Pasien diterima sebagai pasien Instalasi Rawat Inap atau didaftar sebagai pasien
rawat jalan apabila rumah sakit dapat menyediakan pelayanan yang dibutuhkan
pasien
2. Semua pasien rawat jalan dan rawat inap harus melakukan pendaftaran termasuk
pasien gawat darurat dan pasien yang tidak bisa dirawat karena fasilitas dan
tempat terbatas. Kebutuhan pasien akan pelayanan preventif, kuratif, paliatif dan
rehabilitatif diprioritaskan berdasarkan kondisi pasien saat proses admisi sebagai
pasien rawat inap
3. Pasien dan keluarganya mendapatkan penjelasan tentang pelayanan yang
ditawarkan , hasil pelayanan yang diharapkan dan perkiraan biaya pelayanan
tersebut
4. Pelayanan poliklinik umum di luar jam kerja 10.00 – 12.00 dilakukan di Intalasi
Gawat Darurat.
5. Pasien rawat jalan ( poliklinik ) tidak memerlukan persyaratan khusus ( hasil
pemeriksaan penunjang )
6. Bagi pasien yang membawa hasil skrining dan tes diagnostik dari layanan
kesehatan lainnya, diterima dan dipergunakan sebagai dasar perawatan
selanjutnya dengan waktu kurang dari 30 hari.
7. Untuk pasien – pasien rawat jalan yang memerlukan percepatan pelayanan ( fast
track ) karena kondisinya maka pasien tersebut akan diberikan kartu dengan
warna merah .
8. Nomor urut kartu tunggu / kartu pendaftaran pasien rawat jalan dimulai nomor
urut 4, untuk masing – masing poli, nomor urut 1,2,3 diperuntukkan untuk
pasien – pasien yang memerlukan percepatan pelayanan ( fast track ).
9. Rumah sakit harus membuat dan melaksanakan proses untuk memberikan
asuhan pelayanan yang terintegrasi.
v
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : 63 /DIR/SK/16-I-2016
TENTANG
PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN
PENERIMAAN PASIEN INSTALASI RAWAT INAP (ADMISI PASIEN)
RUMAH SAKIT SUAKA INSAN
vi
MEMUTUSKAN
Dr .dr.A.J.Djohan,MM
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
KATA SAMBUTAN DIREKTUR ............................................................................ii
SK KEBIJAKAN DIREKTUR .................................................................................iii
SK PEMBERLAKUANPANDUAN ........................................................................ vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................................viii
BAB I DEFINISI .......................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP ......................................................................................1
BAB III TATA LAKSANA ....................................................................................... 2
BAB IV DOKUMENTASI ........................................................................................11
LAMPIRAN ..............................................................................................................
viii
ix
BAB I
DEFINISI
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasien dapat mengakses layanan perawatan di IGD dan kamar bersalin 24 jam/hari, 7
hari/minggu, poliklinik 16 jam/hari.
Pendaftaran pasien meliputi :
1. Pasien yang akan mendapatkan pelayanan di Intalasi Rawat Jalan ( Poliklinik )
2. Pasien yang akan mendapatkan pelayanan di Intalasi Gawat Darurat, baik yang
untuk dilanjutkan rawat inap, dirujuk atau dipulangkan.
3. Pasien yang akan menjalani rawat inap
1
BAB III
TATA LAKSANA
Semua pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan di
dalam data pasien dan mendapatkan nomor rekam medis, meliputi pasien instalasi
rawat inap( termasuk bayi baru lahir), pasien rawat jalan, dan pasien yang hanya
memeriksakan spesimen ( contoh : sampel darah ) diregisterkan sebagai pasien.
Keberhasilan mengidentifikasi pasien menurunkan angka duplikasi registrasi. Jika
pasien tidak mempunyai satu identitas unik dan spesifik maka hal ini dapat
mengganggu pelayanan pasien.
.
A. Pasien Yang Akan Mendapatkan Pelayanan di Intalasi Rawat Jalan /
Poliklinik
1. Pasien datang mengambil no antrian untuk menuju ke FO ( Front Office )
melakukan pendaftaran dan diterima oleh petugas FO, petugas FO
menyambut, mengucapkan salam kepada pasien dan perkenalan.
2. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru (pasien
yang baru pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu berobat atau
kehilangan kartu ) atau pasien lama
3. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas FO mendaftar pasien
sbb : petugas melengkapi formulir rekam medis penerimaan pasien baru
dengan melihat identitas pasien E KTP atau identitas lainnya atau
mewawancarai pasien jika belum mempunyai kartu identitas
a. Petugas mencetak Kartu Berobat dan IUP ( Index Utama Pasien )
b. Petugas pendaftaran menyiapkan berkas rekam medis sesuai kebutuhan
c. Petugas pendaftaran memberikan general consent (persetujuan umum)
kepada pasien / keluarga meliputi : hak dan kewajiban pasien dan
informasi persyaratan jaminan bila pasien peserta jaminan.
d. Petugas pendaftaran menyerahkan Kartu Berobat kepada pasien
e. Kemudian petugas FO memberitahukan pada pasien untuk menunggu
panggilan ke ruang assement awal
Jika pasien tersebut pasien lama, maka petugas pendaftaran mendaftar
pasien sebagai berikut :
a. Petugas menerima dan meneliti Kartu Berobat pasien
b. Petugas mengambil berkas rekam medis pasien ke filling
2
c. Petugas mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akan dituju
dengan mewawancarai pasien tersebut
d. Kemudian petugas FO memberitahukan pada pasien untuk menunggu
panggilan ke ruang assement awal
Selanjutnya untuk pasien baru atau pasien lama :
a. Petugas melakukan registrasi secara lengkap, dan bertanya kepada
pasien, poli mana yang akan dituju dan dokter siapa yang dicari .
b. Perawat poliklinik melakukan anamnesa dan mengukur tanda – tanda
vital dan mengisikannya di rekam medis ( status ) pasien.
c. Petugas FO / Perawat poliklinik menginformasikan kepada pasien untuk
menunggu di ruang tunggu poliklinik sampai namanya dipanggil di
pemeriksaan.
d. Jika berkas rekam medis sudah terkumpul, petugas mendistribusikan
semua berkas rekam medis pasien ke poli yang dituju.
e. Asisten dokter atau perawat poliklinik memanggil nama pasien dan
mempersilahkan masuk untuk diperiksa.
f. Pasien masuk dan dokter menyapa pasien dan menanyakan keluhan
pasien
g. Dokter memeriksa pasien
h. Dokter menuliskan hasil anamnesa dan pemeriksaan secara lengkap di
lembar catatan terintegrasi :
1) Jika ada tindakan medis pemeriksaan radiologi kepada pasien, dokter
terlebih dahulu meminta persetujuan kepada pasien pasien bahwa akan
dilakukan tindakan pemeriksaan radiologi. Kemudian perawat mengisi
lembar permintaan pemeriksaan rontgen untuk diserahkan ke petugas
radiologi.
2) Jika dilakukan pengecekan laboratorium, dokter mengisi lembar
pemeriksaan laboratorium. Kemudian perawat mengantar pasien
dengan membawa permintaan laboratorium ke laboratorium dan
pengambilan spesimen dilakukan oleh petugas laboratorium.
3) Untuk pemeriksaan gula darah bisa dilakukan di poliklinik oleh
asisten spesialis atau perawat poliklinik dengan alat glukometer ( GDS
) dan hasilnya ditulis di catatan terintegrasi.
3
4) Petugas laboratorium akan mengkonfirmasi ke perawat poliklinik
bahwa hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai dan petugas
mengantarnya ke poliklinik.
5) Hasil laboratorium ada dua yaitu yang asli dan yang copian, yang asli
diberikan ke pasien dan yang copian dibaca oleh dokter serta
disampaikan hasilnya ke pasien kemudian hasil laboratorium copian
tersebut ditaruh di status pasien.
4. Dokter memberikan terapi obat melalui resep dan KIE kepada pasien. Nama
dan No. register ( No. RM ) pasien harus ditulis jelas oleh dokter pada resep.
5. Asisten dokter / perawat poliklinik menginformasikan kepada pasien bahwa
pemeriksaan / tindakan sudah selesai
6. Pasien keluar dari ruang periksa, perawat poliklinik / asisten dokter
menginformasikan ke pasien untuk menunggu di ruang tunggu apotek
7. Asisten dokter / perawat poliklinik membawa resep, status pasien dan
blangko tindakan ke counter poliklinik
8. Perawat poliklinik menyerahkan resep ke petugas farmasi
9. Setelah resep diserahkan ke farmasi, petugas membawa billing resep ke
kasir
10. Pasien menunggu di ruang tunggu sambil mengisi form evaluasi kepuasan
pasien
11. Pasian menyelesaikan administrasi di kasir.
12. Setelah selesai administrasi, pasien mendapat bukti pembayaran di kasir
dan pasien menunjukkan bukti pembayaran tersebut ke farmasi untuk
mengambil obat jika ada resep obat.
13. Pasien pulang
14. Perawat poliklinik menulis di sensus harian pasien
15. Petugas RM mengambil semua sensus harian poliklinik pada pukul 21.00
wita.
B. Pasien Yang Akan Mendapatkan Pelayanan di Intalasi Gawat Darurat
1. Pasien baru masuk di IGD diterima oleh perawat jaga, dan keluarga
mengurus administrasi, jika pasien datang sendiri didaftarkan oleh perawat
dan petugas PBB datang sendiri untuk kelengkapan administrasi.
2. Pasien / keluarga melakukan pendaftaran dan diterima oleh petugas PPB,
petugas PPB menyambut, mengucapkan salam kepada pasien / keluarga dan
perkenalan.
4
3. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru (pasien
yang baru pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu berobat atau
kehilangan kartu ) atau pasien lama ?
4. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas mendaftar pasien sbb
: petugas melengkapi formulir rekam medis penerimaan pasien baru dengan
melihat identitas pasien E KTP atau identitas lainnya atau dengan
mewawancarai pasien tsb jika belum mempunyai kartu identitas, dan :
a. Petugas mencetak Kartu Berobat dan IUP ( Index Utama Pasien )
b. Petugas menyerahkan Kartu Berobat kepada pasien
5. Untuk pasien lama, ditanyakan apakah pasien sudah berobat atau belum,
jika “sudah”, pinjam kartu berobatnya untuk mencari nomor RM dan
konfirmasi ke PPB
6. Pengelompokan pasien menurut TRIASE oleh perawat dan dokter jaga IGD.
7. Sebelum pasien tidur di tempat tidur IGD, perawat memastikan roda tempat
tidur dalam keadaan terkunci, baru pasien dipersilahkan tidur di tempat tidur
dilanjutkan perawat dan dokter melakukan anamnesa singkat dan
memeriksa tanda-tanda vital kemudian melaporkan ke dokter jaga.
8. Hasil pemeriksaan dari dokter dan perawat ditulis di lembar penilaian awal
medis dan keperawatan IGD
9. Jika pasien membawa rujukan dari dokter spesialis, dokter jaga IGD akan
menghubungi dokter spesialis yang merujuk pasien tersebut dan
memberitahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan di IGD
10. Kemudian dokter memberitahukan rencana terapi sementara lainnya yang
dilaksanakan oleh perawat.
11. Terapi atau obat yang diberikan dipesan oleh perawat di bagian farmasi
dengan cara membawa resep obat yang sudah ditulis oleh dokter.
12. Sebelum terapi atau obat diberikan, semua dipersiapkan di meja persiapan
sebelum ke pasien
13. Jika dilakukan tindakan medis kepada pasien , dokter terlebih dahulu
meminta persetujuan kepada pasien bahwa pasien akan dilakukan
tindakan. Jika disetujui, perawat mengambil lembar pemberian informasi,
persetujuan/penolakan tindakan kedokteran, kemudian meminta tanda
tangan dokter dan pasien.
14. Jika ada dilakukan CT Scan, Rontgen atau dirawat oleh 2 dokter spesialis,
dokter terlebih dahulu meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan
5
dilakukan CT Scan / rontgen, jika disetujui perawat mengambil lembar
pemberian informasi, kemudian meminta tanda tangan dokter dan pasien.
Kemudian perawat mengisi lembar permintaan pemeriksaan CT Scan /
rontgen untuk diserahkan kepada petugas radiologi.
15. Jika dilakukan pemeriksaan laboratorium, perawat mengisi lembar
pemeriksaan laboratorium dan mengantarnya ke laborat, apabila pasien
akan instalasi rawat inapspesimen akan diambil oleh petugas laborat. atau
bila kondisi pasien mengharuskan cito, spesimen darah diambil oleh
perawat IGD dan petugas IGD mengantar spesimen tsb ke laborat. Hasil
laboratorium akan diantar oleh petugas laborat.ke IGD. Hasil laboratorium
ada dua yaitu yang asli dan yang copian, yang asli diberikan ke pasien dan
yang copian dibaca oleh dokter serta disampaikan hasilnya ke pasien
kemudian hasil laborat/.copian tsb diletakkan di status pasien.
16. Setelah selesai, pasien diobservasi selama beberapa jam, kemudian dokter
akan kembali melakukan pemeriksaan kepada pasien.
17. Pasien berada di IGD maksimal dalam waktu 2 jam.
18. Bila kondisi pasien baik, pasien dipulangkan dengan mendapat resep dari
dokter jaga dengan persetujuan pasien dan keluarganya. Kemudian
perawat menyerahkan resep tersebut ke bagian farmasi dan katakan
“pasien pulang”
19. Perawat akan menuliskan semua tindakan yang dilakukan di IGD di
lembar tindakan dan diserahkan ke kasir.
20. Sebelum pasien pulang, perawat memberikan nomor antrean kepada
pasien untuk melakukan pembayaran di kasir dan mengambil obat di
bagian farmasi
21. Setelah keluarga pasien menyelesaikan administrasi, persiapkan pasien
untuk pulang, yakinkan semua hak milik pasien dikembalikan ke pasien
seperti hasil laborat.yang asli, foto rontgen, dll
22. Semua tindakan medis selama di IGD didokumentasikan pada status
pasien secara lengkap dan catat data pasien dalam buku register IGD dan
RM
23. Status pasien IGD dikumpulkan di IGD dan nanti diambil oleh petugas
RM
24. Pasien pulang.
6
Jika pasien dilakukan instalasi rawat inap maka :.
Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis yang
memiliki Surat Ijin Praktek di RS Suaka Insan Banjarmasin. Dokter
spesialis akan menjabarkan kondisi pasien dan diagnosis sementara, berlaku
tidak lebih dari 24 jam. Jika lebih dari masa berlaku tersebut, pasien harus
dikaji ulang. Penerimaan pasien non-emergensi atau pasien rujukan ke RS
Suaka Insan Banjarmasin harus dilakukan verifikasi terlebih dahulu
mengenai ketersediaan unit pelayanan sesuai kebutuhan pasien untuk
dirawat di RS Suaka Insan Banjarmasin.
1. Pasien datang di bagian admisi penerimaan pasien rawat inap dan diterima
oleh petugas admisi
2. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Instalasi rawat inap yang berasal dari
poliklinik, IGD, maupun rujukan dari dokter swasta.
3. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara kepada
pasien mengenai kamar dan jaminan kesehatan yang diinginkan.
4. Petugas PPB mengecek / mencarikan kamar yang diinginkan
5. Untuk pasien jaminan : petugas menanyakan apakah pasien meminta kamar
perawatan yang lain di atas yang dijamin oleh penjamin
a. Jika pasien / keluarga meminta kamar di atas jaminan, maka pasien
diminta mengisi form persetujuan
b. Jika pasien / keluarga tidak meminta kamar di atas jaminan, maka
petugas mencarikan kamar sesuai dengan yang tertera dalam surat
jaminan.
6. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas kamar yang
dipilih sesuai dengan permintaan pasien atau yang ditanggung oleh
penjamin :
7
a. Jika setuju, maka pasien mengisi dan menandatangani formulir
persetujuan
b. Jika tidak setuju maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain sesuai
permintaan pasien
7. Petugas memberitahu ke pihak ruangan instalasi rawat inap per telpon akan
ada pasien baru, kemudian perawat instalasi rawat inap menulis di papan
pasien baru dan menyiapkan ruangan sesuai permintaan pasien :
a. Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa kamar sedang
disiapkan
8. Petugas IGD mengantar pasien ke ruangan rawat inap, dengan membawa
status pasien
9. Perawat instalasi rawat inap menyambut dan menerima pasien dari
perawat/petugas IGD di kamar pasien.
10. Perawat instalasi instalasi rawat inap melakukan aplusan / timbang terima,
dengan perawat IGD mulai dari nama pasien, obat yang sudah diberikan,
terapi lanjutan, diet, dokter yang merawat, dan pemeriksaan-pemeriksaan
yang sudah dilakukan dan hasilnya, dan status pasien diserahkan kepada
perawat intalasi rawat inap.
11. Perawat instalasi rawat inapmemasang papan nama pasien di atas tempat
tidur atau digantung di tempat tidur pasien .
12. Perawat mengucapkan salam, memperkenalkan nama dan bangsal serta
menyampaikan maksud dan tujuan.
13. Meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tanggal lahir sambil
petugas mencocokkan pada gelang identitas pasien.
14. Perawat instalasi rawat inap membawa form pengkajian awal perawatan
rawat inap, form KIE dan tensimeter, ttermometer serta pulpen ke pasien
untuk melakukan pengkajian dan mengecek keadaan pasien.
15. Perawat instalasi rawat inapmemberikan orientasi pasien baru meliputi :
mengorientasikan ruangan, dokter yang merawat (DPJP), jam tamu, tata
tertib rumah sakit, fasilitas kamar, cara memanggil perawat, perawat yang
bertanggung jawab / yang dinas, dan nama pasien satu ruangan jika pasien
dirawat di kelas 3.
16. Perawat mengukur suhu, tekanan darah pasien dan menjelaskan tentang
sentralisasi obat
17. Perawat menelpon bagian gizi bahwa ada pasien baru untuk diet pasien
8
18. Perawat menghubungi dokter yang merawat (DPJP) melaporkan kalau ada
pasien baru .
D. PENGATURAN KAMAR RAWAT
1. Pengaturan kamar dikendalikan oleh bagian pendaftaran. Pasien diperbolehkan
untuk memilih kelas ruangan yang diinginkan, terkecuali pasien dengan
kebutuhan ruang isolasi atau pelayanan intensive, setelah dikaji / assesment
oleh dokter. Kelas ruangan meliputi :
a. VIP : Super VIP, VIP A, VIP B, VIP C
b. Kelas 1
c. Kelas 2
d. Kelas 3
2. Jika kelas kamar yang diminta tidak ada, maka akan ditawarkan kelas yang
tersedia. Jika pasien tetap ingin dirawat di RS Suaka Insan maka akan
ditawarkan untuk menunggu di IGD sampai kamar yang diinginkan tersedia.
Jika pasien tetap tidak mau untuk menunggu di IGD atau tidak mau dengan
kelas kamar yang ditawarkan maka bisa ditawarkan untuk dirujuk ke rumah
sakit lain.
3. Pasien peserta asuransi swasta, bila menempati kelas di atas haknya yang telah
ditentukan penyelenggara asuransi harus berdasarkan permintaan pasien secara
tertulis dan dengan informed consent. Hal menempati kaamr di atas haknya ini
diurus oleh petugas bagian Tata Usaha.
9
4 Teresa VIP 6 TT Anak-anak
Kelas I 2 TT Anak – anak
Kelas II 4 TT Anak – anak
10
BAB IV
DOKUMENTASI
Hasil proses pendaftaran tercatat dan menjadi bagian berkas rekam medis pasien.
11
GAL
A L E R G I TANGG
12
AL OPERASI /
TINDAKAN TANG
GAL DIAGNOSA
RAWAT
INAPI M U N I S A S
I TANGGAL
TANGGAL
TANGGAL
TANGGAL
13