RMK Konsep Auditing
RMK Konsep Auditing
RMK Konsep Auditing
PENGAUDITAN LANJUTAN
Oleh:
1. Agustina Dianova (18201300485)
2. Hendrik sugiyanto (18201300486)
Standar-standar tersebut di atas dalam banyak hal saling berhubungan dan saling bergantung
satu dengan lainnya. Keadaan yang berhubungan erat dengan penentuan dipenuhi atau tidaknya suatu
standar, dapat berlaku juga untuk standar yang lain. “Materialitas” dan “Risiko Audit” melandasi
penerapan semua standar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
Paragraf 4 SPAP SA Seksi 150 menjelaskan bahwa konsep “Materialitas” bersifat bawaaan
dalam pekerjaan auditor independen. Dasar yang lebih kuat harus dicari sebagai landasan pendapat
auditor independen atas unsur-unsur yang secara relatif lebih penting dan unsur-unsur yang
mempunyai kemungkinan besar salah saji material. Misalnya, dalam perusahaan dengan jumlah
debitur yang sedikit, dengan nilai piutang yang besar, secara individual piutang itu adalah lebih
penting dan kemungkinan terjadinya salah saji material juga lebih besar dibandingkan dengan
perusahaan lain yang mempunyai jumlah nilai piutang yang sama tetapi terdiri dari debitur yang
banyak dengan nilai piutang yang relatif kecil. Dalam perusahaan manufaktur dan perusahaan
dagang, persediaan umumnya mempunyai arti penting, baik bagi posisi keuangan maupun hasil usaha
perusahaan, sehingga secara relatif persediaan memerlukan perhatian auditor yang lebih besar
dibandingkan dengan persediaan dalam perusahaan jasa. Begitu pula, piutang umumnya memerlukan
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan premi asuransi dibayar di muka.
Sedangkan paragraf 5 menjelaskan mengenai risiko audit. Pertimbangan atas risiko audit
berkaitan erat dengan sifat audit. Transaksi kas umumnya lebih rentan terhadap kecurangan jika
dibandingkan dengan transaksi persediaan, sehingga audit atas kas harus dilaksanakan secara lebih
konklusif, tanpa harus menyebabkan penggunaan waktu yang lebih lama. Transaksi dengan pihak
tidak terkait biasanya tidak diperiksa serinci pemeriksaan terhadap transaksi antarbagian dalam
perusahaan atau transaksi dengan pimpinan perusahaan dan karyawan, yang tingkat kepentingan
pribadi dalam transaksi yang disebut terakhir ini sulit ditentukan.
Pengendalian intern terhadap lingkup audit mempengaruhi besar atau kecilnya risiko salah
saji terhadap prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor. Semakin efektif pengendalian intern,
semakin rendah tingkat risiko pengendalian.