MANAQIB SYEKH SAMMAN ALmadani
MANAQIB SYEKH SAMMAN ALmadani
MANAQIB SYEKH SAMMAN ALmadani
Beliau adalah ulama besar dan wali agung berdarah Ahlul Bait Nabi
beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dengan Imam Asy’ari dalam
bidang teologi atau aqidah, dan Imam asy-Syafi’i madzab fiqih furu’
ibadatnya, dan Imam Junaid al-Baghdadi dalam tasawufnya.
Beliau Ra. tinggal di Madinah menempati rumah yang
pernah ditinggali Khalifah pertama, yakni Sayyidina Abu Bakar ash-
Shiddiq Ra. (seorang Shiddiq yang paling agung yang tiada
bandingannya, kecuali para Anbiya wal Mursalin).
Guru mursyid beliau diantaranya adalah Sayyidina Syekh
Musthafa Bakri, seorang wali agung dari Syiria, keturunan
Sayyidina Abu Bakar Shiddiq Ra. dari pihak ayah, sedangkan dari
pihak ibu keturunan Sayyidina Husein Sibthi Rasulullah Saw.
Pangkat kewalian beliau adalah seorang Pamungkas para
wali, yakni Ghauts Zaman, dan wali Quthb al-Akwan, yakni
kewalian yang hanya bisa dicapai oleh para sadah yang dalam tiap
periode 200 tahun sekali. Dan beliau adalah Khalifah Rasulullah
pada zamannya.
Beliau banyak memiliki karomah yang tidak bisa dihitung
jumlahnya, bahkan sampai saat inipun karamah itu terus ada.
Karamah agung beliau adalah pangkat kewaliannya yang begitu
agung. Beliau mendapat haq memberi syafaat 70.000 umat manusia
masuk syurga tanpa hisab.
Diantara murid-murid beliau dari Indonesia yaitu: berprasangka baik dengan para Auliya. Lebih-lebih lagi para sahabat
1. Quthb az-Zaman Syekh muhammad Arsyad al-Banjari yang notabene adalah hasil didikan langsung Rasulullah Saw. yang
2. Quthb al-Maktum Syekh Abul Abbas Ahmad at-Tijani (pendiri menempati Shiddiq dalam kewalian.
tarekat Tijani) Maka dari itu, ummat Islam Aswaja tidak akan
3. Al-Quthb Syekh Abdussamad al-Palimbani membicarakan panjang lebar tentang pertikaian antar sahabat, baik
4. Al-Quthb Syekh Abdul Wahab Bugis (menantu Syekh Arsyad al- itu antara Sayyidah Aisyah dengan Sayyidina Ali Kw, pada perang
Banjari) Jamal, maupun antara Sayyidina Ali Kw. pada satu pihak dengan
5. Al-Qutb Syekh Abdurrahman al-Batawi (kakek Mufti betawi dari Sayyidina Muawiyah Ra. pada pihak lain.
pihak ibu Habib Utsman Betawi) Kita kaum Aswaja tidak akan mengotori mulut kita dengan
6. Al-Quthb Syekh Dawud al-Fathani, dan lain-lain. umpatan dan negatif thinking kepada mereka. Bahkan Khalifah Ali
Dan diantara keagungan dan kemuliaan beliau yang amat Kw. mengatakan seterunya saat itu bahwa antara beliau dengan
banyak diantaranya adalah; semua murid beliau yang jumlahnya Sayyidina Muawiyah adalah saudara seiman dan satu kalimat, hanya
ribuan menempati maqam Quthb. Beliau menempati kemuliaan saja khilaf dalam penyelesaian pembunuhan Khalifah Utsman Ra.
karena beliau berada pada jalan Rasulullah Saw. dan para Bahkan beliau Kw. menyolatkan semua korban perang baik yang di
sahabatnya, yakni Ahlussunnah wal Jama’ah. pihak beliau maupun pihak Gubernur Damaskus saat itu.
Demikian lah kesuksesan Syekh Samman dalam mendidik
ruhani murid-muridnya sehingga mereka yang berjumlah ribuan
menempati maqam Quthb, apatah lagi Rasulullah Saw. dengan para Syekh Samman Al-Madani Al-Hasani (Pendiri Tarekat
murid-muridnya yakni para sahabat, tentu maqam kewaliannya Sammaniyah)
sangat agung, karena mereka mendapat keistimewaan menyertai
kekasihNya (Muhammad Saw.), dan apa-apa yang menjadi Nubuwat Kemunculan Tarekat Sammaniyah bermula dari kegiatan
Rasulullah Saw. dalam kitab-kitab terdahulu, maka pasti sang tokoh pendirinya, yaitu Syekh Muhammad bin Abdul Karim
menceritakan dan memuji para Qudus agung yang menyertai as-Sammani al-Hasani ai-Madani al-Qadiri al-Quraisyi. Ia adalah
kekasihNya, yakni para sahabat Rasulullah Saw. seorang fakih, ahli hadits, dan sejarawan pada masanya. Dilahirkan
Al-Quthb al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi di Kota Madinah pada tahun 1132 Hijriyah atau bertepatan dengan
berkata: “Serendah-rendahnya martabat sahabat maka tidak akan tahun 1718 Masehi. Keluarganya berasal dari suku Quraisy.
bisa dicapai walau oleh 70 Imam Junaid al-Baghdadi”. Padahal Semula, ia belajar Tarekat Khalwatiyyah di Damaskus.
Imam Junaid hidup pada zaman salaf dan menempati Sulthon al- Lama-kelamaan, ia mulai membuka pengajian yang berisi teknik
Auliya pada zamannya. dzikir, wirid, dan ajaran tasawuf lainnya. Ia menyusun cara
Karena para sahabat ini adalah para wali agung, maka para pendekatan diri dengan Allah Swt. yang akhirnya disebut sebagai
ahli tasawwuf (Aswaja) sangat sopan dengan mereka, tidak Tarekat Sammaniyah. Sehingga, ada yang mengatakan bahwa
menceritakan mereka kecuali kebaikan. Sehingga wajib hukumnya Tarekat Sammaniyah adalah cabang dari Khalwatiyyah.
Demi memperoleh ilmu pengetahuan, ia rela menghabiskan Konon, Syekh Muhammad Samman menutup-nutupi ilmunya
usianya dengan melakukan berbagai perjalanan. Beberapa negeri sampai datanglah perintah dari Rasulullah Saw. untuk
yang pernah ia singgahi untuk menimba ilmu diantaranya adalah menyebarkannya kepada penduduk Kota Madinah.
Iran, Syam, Hijaz, dan Transoxiana (wilayah Asia Tengah saat ini).
Diantara karya-karya tulis beliau adalah; Mujamu al-Masyayikh,
Tazyil at-Tarikh Baghdad, dan Tarikh Marv. Wasiat Syekh Samman Al-Madani Al-Hasani (Penjaga Makam
Kemuliaan Syekh Muhammad Samman dikenal sebagai Rasulullah Saw.)
tokoh tarekat yang memiliki banyak karamah. Baik dari
kitab Manaqib Syaikh al-Waliy asy-Syahir Muhammad Diantara wasiat yang diberikan Syekh Samman al-Madani adalah,
Samman maupun Hikayat Syekh Muhammad Samman, keduanya berkata al-Imam al-Quthb al-Ghauts az-Zaman al-Waliy al-Quthb
mengungkapkan sosok Syekh Samman. Sebagaimana guru-guru al-Akwan asy-Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-
besar tasawuf, Syekh Muhammad Samman terkenal akan kesalehan, Madani:
kezuhudan, dan kekeramatannya. Konon, ia memiliki karamah yang "Tidaklah aku diangkat Allah Swt. menjadi al-Waly al-Quthb
sangat luar biasa. al-Ghauts dan Quthb al-Akwan melainkan aku selalu rutin
“Ketika kaki diikat sewaktu di penjara, aku melihat Syekh membaca doa; Allahummaghfir li-ummati
Muhammad Samman berdiri di depanku dan marah. Ketika sayyidina Muhammad. Allahummarham li-ummati
kupandang wajahnya, tersungkurlah aku dan pingsan. Setelah sayyidinina Muhammad. Allahummastur li-ummati sayyidina
siuman, kulihat rantai yang melilitku telah terputus," kata Abdullah Muhammad. Allahummajbur li-ummati sayyidina
al-Basri. Padahal, kata seorang muridnya, ketika itu Syekh Samman Muhammad Saw. 4X berturut-turut setelah selesai sholat
berada di kediamannya sendiri. Shubuh sebelum berkata-kata urusan dunia dan dia istiqamah
Adapun perihal awal kegiatan Syekh Muhammad Samman membacanya maka ia menempati martabat fadhilah Quthub.”
dalam tarekat dan hakikat, menurut Kitab Manaqib, diperolehnya Maksud beliau memberikan amalan ini ialah agar kita selalu
sejak bertemu dengan Syekh Abdul Qadir al-Jailani. bersatu sesama ummat islam dan sebagai ummatnya Rasulullah
Suatu ketika, Syekh Muhammad Samman berkhalwat (menyendiri) Saw. janganlah ada iri dengki dan buruk sangka terhadap sesama
di suatu tempat dengan memakai pakaian yang indah-indah. Pada sekalipun seseorang itu kelihatannya hina. Jadi membaca doa ini
waktu itu datanglah Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang setelah sholat Shubuh dengan niatan mudah-mudahan semua
membawakan pakaian jubah putih dan berkata: "Ini pakaian yang ummat Rasulullah Saw. diampuni Allah Swt. Atas segala dosa,
cocok untukmu." Ia kemudian memerintahkan Syekh Muhammad dimudahkan Allah Swt. tuk mengamalkannya dan dengan
Samman agar melepas pakaiannya dan mengenakan jubah putih harapan semoga hati kita dibersihkan dari segala penyakit hati
yang dibawanya itu. seperti riya, ujub, takabbur, sombong, iri, dengki, hasud,
berperasangka buruk dan sifat-sifat buruk lainnya.
“Barangsiapa mengambil thariqah kepadaku dan mengamalkannya
niscaya pasti ia akan mendapatkan rasa majdzub di dalam dunia
(diambil oleh Allah Swt. aqalnya yang Basyariyyah diganti dengan
aqal yang bersifat Rabbaniyah) yakni diambil oleh Allah akan rasa
punya wujud dan sifat dan af’al diganti dengan rasa ‘adam
mahdhah adam semata” yakni tiada punya wujud, sifat dan af’al
melainkan hanya Allah Swt. yang punya wujud hakiki, minimal di
saat sakaratul maut.”
“Perkataan aku ini seperti perkataan Sayyidi Syekh Abdul Qadir al-
Jailani. Barangsiapa yang menyerukan aku “Ya Samman” 3 kali
ketika mendapat kesusahan, niscaya aku akan datang menolongnya.”
Syekh Samman al-Madani meninggal dunia pada hari Rabu
2 Dzulhijjah tahun 1189 H, dan dimakamkan di pemakaman Baqi’
bersandingan dengan maqam para Istri Rasulullah. Para ulama
mengatakan bahwa barangsiapa yang melazimkan membaca
Manaqib Sayyidi Syekh Samman (Ratib Samman) berjamaah
dengan orang banyak dan membaca al-Qur’an serta bertahlil
kemudian bersedekah semampunya dan pahalanya dihadiahkan
kepada Sayyidi Syekh Samman, niscaya ia akan dimudahkan
rezekinya oleh Allah Swt.
Nama beliau adalah Gauts Zaman al-Waly Qutbil Akwan Syekh
Muhammad bin Abdul Karim as-Samman al-Madani keturunan
Sayyidina Hasan bin Sayyidina Ali dengan Sayyidah Fatimah az-
Zahra binti Sayyidina Rasulullah Saw.
Beliau adalah ulama besar dan wali agung berdarah AHLUL BAIT
NABI beraqidah ahlussunnah wal jamaah dengan Asy’ari dalam
bidang teologi atau aqidah, dan Syafii mazhab fiqih furu’ ibadatnya,
dan Junaid al-Baghdadi dalam tasawufnya.