Konsep Teknologi Full
Konsep Teknologi Full
Konsep Teknologi Full
BAB I
Konsepsi Belajar Sepanjang Hayat
Kehidupan fisik
Berawal dari kelahiran melalui ibu kandung, kemudian tumbuh dilengkapi
dengan kehidupan fikirannya yang semakin lama semakin sempurna dan
menentukan keberadaan kemanusiaanya.
Kehidupan fikiran
Kehidupan fikiran manusia tidak saja berupa untuk kerja dari bagian
tubuh otak, saraf dan indera baik yang bersifat analisis maupun sintesis,
melainkan juga merupakan sarana dan prasarana memahami sumber
dari segala sumber kreativitasnya.
Kehidupan fikiran manusia dikembangkan secara sadar melalui
pendidikan dan pengajaran di sekolah baik formal maupun tidak formal
mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.
2. Proses Belajar
Proses belajar ditunjukkan dengan adanya rasa ingin tahu yang
dikemukakan dalam bentuk pertanyaan atau bertanya. Sehingga bisa
dikatakan bahwa tidak bertanya atau tidak ingin tahu berarti tidak ada
proses belajar. Semakin dewasa seseorang mestinya semakin canggih
proses belajar yang berlangsung dalam dirinya, berarti semakin canggih
caranya ia bertanya.
Sehingga denga demikian tanpa dibarengi rasa ingin tahu, kegiatan seperti
kuliah, membaca atau praktikum bukanlah proses belajar yang
meningkatkan kehidupan fikiran seseorang, namun sekedar kegiatan
merekam dan latihan fisik belaka.
Berguru
Komunikasi dengan guru sangat manusiawi karena diselenggarakan
dengan nalar, rasa, bahasa, dan gerak yang telah sama-sama dipahami.
Kelembagaan berguru ini berkembang menjadi suatu sistem pendidikan
yang formal yang menganut paham-paham seakan-akan makin banyak
guru adalah semakin baik.
Membaca buku
Menbaca buku adalah cara yang paling objektif untuk mengetahui
berbagai informasi keilmuan yang merupakan kompilasi pengalaman
manusia yang tertulisa secara sistematik. Membaca buku dapat
dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Dengan
membaca buku perpindahan informasi dapat langsung terjadi dari tangan
si penulis dengan seluruh pembacanya.
- Kemampuan berbahasa
Kemampuan berbahasa tidak sekedar penguasaan perbendaharaan
atau tata bahasa, tetapi juga mencakup kemampuan berekspresi dan
apresiasi. Disamping bahasa dari berbagai bangsa yang maju tingkat
keilmuannya, dalam beberapa hal matematika (ilmu pasti) juga
merupakan bagian dari bahasa keilmuan, terutama untuk secara
tepat mengungkapkan tingkat kepastian.
- Kecepatan membaca
Kemampuan untuk membaca dengan cepat ini perlu dilatih,
dipelihara, dan ditingkatkan. Huruf adalah lambang bunyi, kata
adalah lambang arti, kalimat adalah lambang pesan, dan alenia
adalah lambang pokok pikiran.
Oleh karena itu perlu dilatih membaca alenia agar dapat menangkap
pokok-pokok pikiran secara cepat dan tepat, yang bersamaan
dengan itu dapat ditangkap pesan utamanya dari kalimat kunci, dan
pengertian dasarnya dari kata kunci.
Praktikum
Keinginan tahu seseorang juga seringkali dapat dijawab dengan
membaca langsung kenyataan alamnya. Dalam hal ini kita harus
mampu berdialog secara alami dan secara manusiawi.
Dalam dialog manusiawi dimana lawan bicara kita adalah manusia juga
maka lawan bicara mempunyai kemampuan untuk mengungkapkan
pikirannya sendiri dengan bahasa yang telah sama-sama diketahui.
Sedangkan dialog dengan alam terlebih dahulu kita harus melakukan
kompilasi logika alam ke dalam pikiran manusiawi kita.
Berdialog dengan alam tidak mudah, mungkin paling sulit. Oleh karena
itu suatu cara sistematik perlu dikembangkan, yaitu dengan cara
membawa fenomena alam itu ke dalam laboratorium untuk ditelaah.
Praktikum pada dasarnya adalah latihan untuk memiliki kemampuan itu,
kemampuan berdialog dengan alam.
4. Metode SQ3R
Dalam membaca buku ajar (text book) metode SQ3R dapat digunakan,
yaitu:
Survey
Melihat sekilas buku dengan ilustrasinya, membaca kata pengantarnya,
dan seterusnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan bertanya.
Question
Bertanya-tanya tentang bahan yang akan dibahas, dalam buku ajar
seringkali disiapkan daftar pertanyaan untuk membantu pembaca
memandu rasa ingin tahunya.
Read
Membaca secara cepat dan menyeluruh untuk menangkap pokok-pokok
pikiran, tidak mengulang-ulang membaca kata atau kalimat.
Review
Menelaah pokok-pokok pikiran yang penting, pesan-pesan yang penting,
serta kata-kata kuncinya.
Recall
Mengulang telaahan, membahas dan menguasai permasalahannya
Dalam hal ingin memenuhi keingintahuan atas hal-hal yang gaib dan
metafisik ini maka pendekatan yang paling bertanggung jawab adalah
pendekatan agama dan ilahiyah, bukan sekedar mimpi atau renungan,
karena pendekatan agama merujuk petunjuk guru (Nabi Allah), buku (Kitab
Suci) dan pengalaman (Sariah) yang absah dan dapat ditelusuri
kebenarannya.
Bukan sains
Sains (ilmu pengetahuan)
Ilmu pengetahuan dibangun atas dasar bukti-bukti empirik hasil
penelitian ilmiah yang didalamnya tercakup sejumlah teori ilmiah.
BAB II
Konsepsi Ideal Kemanusiaan
Konsepsi ini tidak saja diterapkan dalam fenomena alam yang mencakup
gerak, massa dan panas, namun juga dapat diterapkan dalam fenomena
kehidupan yang mencakup kehidupan binatang dan tumbuhan bahkan
dalam fenomena kehidupan kemanusiaan. Konsepsi ideal kemanusiaan
sering dikemukakan sebagai konsepsi manusia seutuhnya.
Ideal
Kemanusiaan Alam dan kemanusiaan
Kecenderungan pro-kemanusiaan
Model makin mungkin terealisir
Model ideal makin sempurna
Ideal
Kebendaan Gerak bebas atomik
Alam materi
Fenomena ini sangat alami yang dapat ditunjukan oleh kehidupan fisik
manusia mulai dari kelahirannya sebagai bayi, tumbuh dan berkembang
sehingga mampu belajar untuk mengembangkan penalarannya. Dengan
tingkat penalarannya kemudian mengambil peran dalam bermasyarakat,
memahami nilai etika yang luhur, dan merujuk pembentukan ahlaknya
yang mulia berdasarkan keyakinan beragama. Fenomena ini dapat
dialami penalarannya melalui ilmu sehingga menjadi ilmiah.
Unsur Penalaran
Membangun unsur penalaran tertuang dalam konsepsi belajar sepanjang
hayat. Program pengembangan penalaran dilakukan mengikuti
perkembangan kesiapan unsur kebadanan yang menunjang fungsi
penalarannya, seperti kesiapan otak kiri dan otak kanan, kemampuan
analitis dan sintesis, kecerdasan fikiran dan emosional. Rasa ingin
tahu harus terumuskan dengan lebih baik, dan kemampuan dasar
membaca dan menulis, berbahasa dan berhitung harus senantiasa
meningkat. Alokasi dana dan upaya fisik untuk meraih kecerdasan ini
mencapai 22% dari keseluruhan investasi fisik, seperti uang sekolah,
membeli buku, biaya observasi dan eksperimen, dst untuk menghasilkan
kreativitas, inovasi, nilai tambah, dan peran ekonomi.
Unsur Komunikasi
Membangun unsur komunikasi antara lain dengan menegakkan budaya
baca tulis dan pergaulan yang baik. Bahasa yang memiliki nilai penting
harus dikuasai, apakah itu menyangkut keilmuan atau keagamaan.
Bahasa pergaulan antara sesama manusia, dengan lingkungan alam
maupun dengan mesin yang menyertai kehidupan kemanusiaan harus
dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Alokasi biaya untuk menegakkan
komunikasi ini adalah 10% dari total investasi upaya, sehingga
merupakan jumlah yang cukup besar bila diimplementasikan secara
berkala.
Unsur Etika
Kesadaran akan keterkaitan kehidupan antara sesama manusia,
lingkungan alam dan peralatan mengharuskan kita berupaya
membangun tata nilai, bersepakat untuk menegakan sopan santun
dalam tatakrama pergaulan, jatidiri dalam kepribadian, dan akhlakul
karimah dalam kehidupan kemasyarakatan.
Kesadaran akan tata nilai dalam keterkaitan ini mendorong upaya saling
mengisi, saling menggantikan, dan beraliansi dalam keunggulan.
Kemampuan dalam mengidentifikasi keunggulan, menciptakan toleransi,
keserasian, keindahan dalam lingkungan dan kasih sayang akan
merupakan upaya pembentukan budaya kemanusiaan. Meninggalkan
tradisi yang bernilai negatif, sikap individualisme, sektarisme. Porsi
investasi fisik dalam upaya pembentukan tata nilai ini hanya 3% namun
keberhasilannya hanya akan terjadi bila upaya dasar yang
mengawalinya telah dilakukan : kebadanan, penalaran dan komunikasi.
Unsur Ketakwaan
Upaya penegakan kesadaran tata nilai kemanusiaan akan membawa
kepada kesadaran keagamaan, yaitu takwa kepada Tuhan YME.
Kesadara paling tinggi dalam kemanusiaan ini merupakan sumber
kreatif, menjadi arah rujukan nilai dari semua upaya pembentukan
kebadanan, penalaran, komunikasi dan tata nilai kemanusiaan itu
sendiri. Kesadaran akan keyakinan dan moralitas ini akan melahirkan
fikir dan tindak yang benar. Manusia akan menemukan dirinya sebagai
perpanjangan tangan Maha Pencipta, membangun kesejahteraan alam
dan kemanusiaan yang berkesinambungan, mengejar pahala dan
menjauhi perbuatan dosa.
bukti empirik dari fenomena alam dan gaib kemanusiaan dalam skala
bangsa.
Unsur Kebadanan
Persatuan dan kesatuan Indonesia merupakan konsepsi kebadanan
masyarakat bangsa Indonesia yang memandang bahwa Indonesia terdiri
atas ribuan pulai laksana zamrud khatulistiwa sebagai satu tubuh dan
satu ruh kebangsaan : Indonesia. Keanekaragaman dalam tradisi dan
tempat lokasi merupakan kenyataan untuk saling melengkapi dan
menguatkan : Bhineka Tunggal Ika dan Wawasan Nusantara.
Unsur Penalaran
Upaya penalaran manusia yang menghasilkan ilmu pengetahuan (logos)
yang universal dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan
pengaturan (nomos) dalam penerapannya sehari-hari. Maka dalam
kerangka Wawasan Nusantara di atas adanya ekologi Indonesia
diharapkan adanya pengaturan keseharian berupa ekonomi Indonesia
yang adil. Keadilan mensifatkan alokasi dan distribusi yang sesuai
dengan nalar terbaik ekosistem.
Unsur Komunikasi
Upaya komunikasi kemanusiaan ditegakan dalam masyarakat Bangsa
Indonesia melalui musyawarah untuk mufakat. Bentuk komunikasi
yang hidup dan sangat manusiawi ini mencari keutuhan dan sinkronisasi,
tidak mencari pemisahan, pertentangan, maupun dikotomi.
Unsur Etika
Pembangunan tata nilai dalam masyarakat Bangsa Indonesia merujuk
pada upaya penegakan etika kemanusiaan yang beradab. Modern dan
tingkat kecanggihan bukan rujukan utama. Budaya mandiri dan
menemukan jatidiri menjadi penting artinya dalam moralitas bangsa
menuju globalisasi.
Unsur Ketakwaan
Tegaknya tata nilai kemanusiaan yang beradab mendasari raihan nilai
kemanusiaan yang lebih tinggi yaitu ketakwaan kepada Tuhan YME.
Keyakinan keagamaan inilah yang menjadi sumber moralitas dan
BAB III
Konsepsi Ilmu dan Teknologi Dalam
Peradaban Kemanusiaan
Perekonomian
Perekonomian dalam kehidupan kemanusiaan pada dasarnya
merupakan praktek pengaturan distribusi hasil usaha dan kepemilikan
dalam masyarakat sebagai tindak lanjut upaya penerapan ilmu dan
teknologi (rekayasa). Adapun sasaran nilai perekonomian yang harus
dicapai berasal dari kesepakatan sosial politik berupa aspirasi keadilan,
dari nilai budaya berupa kebersamaan (gotong royong), dan dari nilai
budaya berupa keyakinan bahwa hak milik seseorang sesungguhnya
Sosial Politik
Sosial politik dalam kehidupan kemanusiaan pada dasarnya merupakan
pola hubungan dan interaksi sosial, siklus dan status kekuasaan, dan
kepemimpinan. Konsepsi kehidupan kemanusiaan menunjuk sasaran
upaya musyawarah dan sasaran nilainya mufakat.
Budaya
Budaya merupakan ekspresi simbolis dan pemberian arti kepada
perbuatan dan kegiatan yang dilakukan. Budaya yang harus ditegakan
adalah budaya yang akan menunjang terbentuknya nilai-nilai
kemanusiaan dan ketakwaan, sehingga periaku disiplin, tidak munafik,
dan tidak dikotomi perlu dibangun secara sadar.
Ketakwaan
Ketakwaan melandasi keyakinan dan teori dasar dari tata nilai kehidupan
kemanusiaan. Nilai takwa pada dasarnya adalah sumber dari tata nilai
lainnya, sehingga unsur kemanusiaan ini dapat dianggap sebagai
sumber kreativitas yang berawal dari Ketuhanan YME.
Keuntungan
Terapan
Teknologi Perkembangan iptek
Kerugian
(kemajuan/kemunduran)
Terapan Keuntungan
Teknologi
Alternatif
yang baik Kerugian
penyelesaian
(rendundansi/
diversity)
Terapan Keuntungan
Teknologi yg
lebih baik Kerugian
dst
3. Peta Teknologi
Peta teknologi mengenal adanya empat komponen teknologi yang saling
terkait yang dapat menjelaskan tingkat kecanggihan pemanfaatan suatu
teknologi, yaitu mencakup :
Teknologi (technoware)
Organisasi (orgaware)
Tenaga kerja (humanware)
Informasi tentang teknologi yang dimiliki (infoware)
Humanware Technoware
Orgaware Infoware
4. Penemuan Teknologi
Salah satu penemuan teknologi yang penting adalah penggunaan api untuk
kebutuhan manusia. Penemuan ini dengan nyata membedakan manusia
dan binatang sejak dulu. Teknologi api mempertinggi jumlah bahan
makanan yang tersedia untuk jangka waktu yang lebih lama, memperluas
gerak dan jelajah manusia dan memungkinkan memperbesar jumlah
manusia.
Melihat lebih jauh kedepan Eric Drexler dalam buku Engine of Creation
(1986) menunjukan munculnya teknologi nano, yaitu teknologi yang
mengatur, menyusun, dan meletakan atau merekayasa atmosfir atom-
atom menjadi molekul-molekul yang dikehendaki. Dalam teknologi nano
ini bahan bangunan utamanya adalah atom-atom yang berukuran
nanometer. Sementara teknologi mikro merekayasa bahan bangunan
yang berukuran mikrometer. Beberapa produk teknologi nano antara lain
pengertian mesin dalam teknologi nano (nanocircuit, nanokomputer,
nanomesin).
Bab IV
Konsepsi Perguruan Tinggi dan Industri dalam
Peradaban Kemanusiaan
1. Industri
Industri merupakan kegiatan memanfaatkan bahan baku dan mengolahnya
menjadi bahan jadi untuk dipakai dalam kehidupan kemanusiaan.
Pengolahan biasanya dilakukan dengan mesin atau teknologi sehingga
industri dan teknologi dalam zaman modern ini tidak terpisahkan satu sama
lainnya. Dalam zaman Yunani kuno industri tidak terkait langsung dengan
teknologi, waktu itu industri masih lebih merupakan kegiatan pengolahan
seperti pada industri rumah tangga seperti saat ini.
Teknologi itu sendiri berkaitan dengan kata Yunani kuno ”tecne” yang berarti
keterampilan dalam proses, peralatan dan cara berfikir untuk mempermudah
pengadaan, perbaikan atau penyempurnaan suatu industri yang
menyatukan tiga unsur sekaligus, yaitu :
Sumber daya manusia
Alam
Mesin
2. Universitas
Universitas berarti satuan atau himpunan, berasal dari bahasa latin seperti
dalam istilah “universitas magistrovum et scholarum” atau “himpunan para
guru dan murid”.
LAPANGAN (INDUSTRI)
Kerja Kerja
Manusia Norma Mesin Norma
Kerja sama industri - universitas
Teknis = Teknologi, Ekonomi, Pendidikan = Ilmu dan Teknologi,
Sosial Politik, Budaya Ekonomi, Sosial Politik, Budaya
Tingkat kebijakan
Berupa perencanaan normatif dengan merumuskan pola sasaran yang
ingin dicapai, landasan bagi kebijakan lainnya. Berupa kegiatan abstrak
intelektual untuk masa depan.
Tingkat strategis
Berupa perencanaan garis besar pelaksanaan terhadap perbedaan
tujuan seperti pemanfaatan sumber daya, kemampuan dan kebutuhan
dan analisis berbagai pilihan teknologi. Berupa kegiatan perencanaan
pada tingkat pengambilan keputasan.
Tingkat taktis
Berupa perencanaan operasional, studi kelayakan agar penggunaan
teknologi dilakukan selektif dan seefisien mungkin. Pada tingkat
penelitian ini harus sudah mempunyai gambaran yang jelas tentang
teknologi yang akan digunakan.
masyarakat
Untuk mempunyai
kesejahteraan dan
kemajmuran
Rotasi
perkembagan
Bidang pelayanan dan
informasi barui
Sumber alam :
tanah, air,
Mendayagunakan udara, flora, Dapat
dan memperluas mineral, memberikan dan
tenaga menggunakan
Bab V
Model
1. Pengertian Model
Model dalam istilah teknologi adalah representasi suatu masalah dalam
bentuk yang lebih sederhana sehingga lebih jelas dan mudah dikerjakan.
Model yang baik cukup mengandung bagian-bagian yang perlu saja. Untuk
memudahkan pemikiran tentang karakteristik-karakteristik model, haruslah
dimengerti permasalahan dan sistemnya. Kita dapat menduga akibat dari
tindakan-tindakan yang mungkin dilakukan, dari hal itu dapat memilih
tindakan terbaik. Kemampuan manusia untuk mengendalikan lingkungan
dan membangun suatu sistem yang berguna, langsung bergantung pada
kesanggupan menemukan model-model yang tepat.
2. Bentuk Model
Bentuk model dapat dinyatakan dalam beberapa jenis, yaitu :
Model Ikonik
Model ikonik memberikan visualisasi atau peragaan dari permasalahan
yang ditinjau. Dapat berupa foto udara, maket, grafik dan pie chart.
Model Analog
Model analog didasarkan pada keserupaan gejala yang ditunjukkan oleh
masalah dan dimiliki oleh model. Misalnya modelisasi masalah lalu lintas
disuatu kota dengan simulator rangkaian listrik dengan menganalogikan
arus lalu lintas terhadap arus listrik. Contoh lainnya adalah dengan
menganalogikan gelombang suara terhadap gelombang permukaan air,
sehingga karakteristik suara (akustik) dalam suatu ruangan auditorium
dapat dipelajari dengan membuat model ruangannya dan
merapatkannya dalam bak dangkal berisi air yang digetarkan.
Model Matematik/Simbolik
Model matematik/simbolik menyatakan secara kuantitatif persamaan
matematik yang mewakili suatu masalah. Model matematik merupakan
bahasa yang eksak, memberikan hasil kualitatif, dan mempunyai aturan
(rumus, cara pengerjaan) yang memungkinkan pengembangannya lebih
lanjut.
3. Kegunaan Model
Kegunaan pemodelan antara lain :
Berfikir (analisis)
analisis kerja perangkat elektronik dilakukan dengan bantuan model
rangkaian, yang akan membantu para teknisi elektronika lebih mudah
membayangkan masalahnya dan memindahkan masalah tersebut ke
atas kertas atau komputer.
Berkomunikasi
Masalah kependudukan akan sangat jelas disampaikan melalui grafik-
grafik sehingga penjelasan dan kalimat serba panjang disederhanakan.
Jumlah penduduk dimasa mendatang dapat diramalkan melalui model
matematik
Memperkirakan (prediksi)
Model yang disusun dari data temperatur, tekanan, kelembaban udara,
kecepatan angin dan seterusnya dapat digunakan untuk meramalkan
cuaca.
Mengendalikan (kontrol)
pengendalian lintasan pesawat ruang angkasa dilakukan sesuai dengan
modelnya, yaitu perhitungan komputer yang telah disusun dengan
sangat teliti dan melibatkan banyak parameter.
Berlatih (simulasi).
Sementara keperluan latihan astronot dilakukan pelatihan dengan model
pesawat ruang angakasa. Latihan pendaratan pesawat di malam haripun
dilakukan dengan seperangkat simulator.
4. Pembuatan Model
Pembuatan model dipengaruhi oleh latar belakang dan alam fikiran si
pembuat. Satu masalah dapat diwakili oleh beberapa model. Ketepatan
model harus diuji dengan perbandingan terhadap kenyataan, dicari
kesesuaian karakteristik sampai ketemu besaran tertentu yang menentukan.
Untuk memperoleh ketelitian yang semakin tinggi ada harga yang harus
dibayar yaitu kebutuhan data yang semakin banyak, pekerjaan yang
semakin rumit, dan biaya yang semakin besar.
5. Pembentukan Model
Tahap-tahap pembentukan model
Masalah atau 1 2 3 4
kenyataan
Pertemuan 11 dan 12
Elemen Elemen
Input Output
(Masukan) kendali sistem (Keluaran)
Pemroses
sinyal
I E=I-O Elemen O
Input E = Error sistem Output
(simpangan)
Umpan Balik
K
Error = Input – Output O = K (I-O) O = I
K 1
Kelep Pengendali ( R )
Kran ( S )
Air
masuk Ti
To
Sensor
Pelampung
Dalam contoh ini diagram kotak disertai dengan tanda panah tetapi
dengan besaran yang berbeda karena semua itu hanyalah aliran informasi.
kelembaban relatif
angin
perubahan temperatur
penggunaan anggota badan
Temperatur
yang dikehendaki
37oC
Penguapan Badan :
Keringat - Kulit
Otot Menggigil
- Otot
Sensor dalam
Ugangguan
2 Adder 10
Xinput Youtput
A(X-BY) Ugangguan
X Pembanding A 2 Adder 10 Y
Sistem semula
I = (X - BY)
BY B
20 A 10
Y = 20A(X – BY) + 10U = X U
1 20 AB 1 20 AB
1
Bila diinginkan pengaruh gangguan ditekan menjadi kalinya, maka :
40
A
1 + 20 AB = 40 dan 1 berarti A = 40 dan 1 + 20A = 40
1 20 AB
39
jadi B =
800
20 A 10 1
alhasil : Y = X U (1)20 X 10U
1 20 AB 1 20 AB 40
Penguatan
Xinput G = 10 Youtput
Penguat
X Pembanding 100 10 Y
Y Y
X
10 10
1
10
Y 1000
Y 1000 X X 10 X
10 101
Y 900
Y 900 X X 10 X berarti output tidak terpengaruh
10 91
9 11
9 X G X X GX G 90
10 10
berarti G harus turun dari 1000 menjadi 90, baru Y jadi 90%.
Perlambatan
Input Error = E
Output sistem
Membelok membelok
Penyebabnya dapat berupa pengemudi, sistem kendali, kondisi jalan,
dst. Contoh lain adalah reaksi berantai pada ledakan bom hidrogen, dan
ledakan populasi cecak di Bermuda yang semula digunakan untuk menekan
gangguan nyamuk.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN OPTIMASI
Proses pengambilan keputusan ada yang melalui cara intuitif dan cara
analitis, yang dapat digambarkan dalam skema berikut :
Manusia
Lingkungan dan
permasalahan
Keputusan
Intuitif Analitis
Keputusan Keputusan
(Alasan tidak jelas) (Alasan jelas dan mendasar)
Tidak pasti
Bingung dan Kompleks
cemas Dinamik
Persaingan
Terbatas
Pilihan
Informasi
Preferens
Bertindak Keputusan
Puji dan cela
Senang & sedih Hasil
Masyarakat dan
lingkungan
Informasi, Opini
Fakta dan Opini dan Tradisi yang
Masalah
yang Relevan tidak Relevan
Analisis Masalah
Berdasarkan
spesifikasi, restriksi Rumusan Masalah
dan kriteria
Mencari Solusi
Alternatif
Solusi Alternatif
Pengambilan
Keputusan
Keputusan
C. Optimasi
Kerangka optimasi dalam pengambilan keputusan adalah untuk
mendapatkan hasil yang optimal baik secara maksimal perolehan atau minimasi
pengeluaran. Berbagai cara penyelesaian masalah optimasi berdasarkan
pengalaman dapat diangkat dalam berbagai metode, antara lain metode
program linier, metode program dinamik, metode antrian, algoritma lorong dan
metode permainan.
Contoh soal :
Suatu pabrik baja memperkirakan keuntungan dari produksi sekrup panjang
3 rupiah/biji dan sekrup pendek 1,5 rupiah/biji. Kapasitas penuh seluruh mesin
perhari adalah 40000 sekrup panjang dan 60000 sekrup pendek. Karena ada
perbedaan cara pengolahannya, maka setiap jam dihasilkan 5000 sekrup
panjang dan 7500 sekrup pendek. Tetapi bahan kimia khusus untuk
memproduksi sekrup panjang hanya tersedia untuk mengolah 30000 sekrup
panjang dan bagian pengepakan hanya mampu mengepak 50000 sekrup
perhari.
Berapa sekrup dari masing-masing ukuran harus dibuat agar tercapai
keuntungan maksimum (waktu kerja 8 jam perhari) ?
Jawab :
Maksimum (fungsi tujuan) : Z = 3X + 1,5Y
Pembatas :
(1) X < 40.000 dan Y < 60.0000 (5) X > 0 dan Y > 0
(2) X / 5000 + Y / 7500 < 8
(3) X + Y < 50000
(4) X < 30000
Pembatas – 1 Pembatas - 2
Y Y
Y = 60
60 60
3X + 2Y < 120
X X
40 40
Pembatas – 3 Pembatas - 4
Y Y
50
X + Y = 50 X = 30
X X
50 30
BAB IX
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
DI INDONESIA
Pendahuluan
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah
mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang
kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains,
teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama
antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang
lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi,
ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan,
dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal
dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan
secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf
yang dimulai dengan awalan e, seperti e-commerce, e-government, e-
education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan
yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Sampai dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris dimana
salah satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling
dominan. Sesudah terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap,
ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utamanya
adalah modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Menjelang peralihan
abad sekarang inl, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses
produksi, karena tahap ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasar pada
pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information
focused). Dalam hal ini telekomunikasi dan informatika memegang peranan
sebagai teknologi kunci (enabler technology).
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis
tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga
usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village?.
Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead”
makin lama makin nyata kebenarannya.
Bidang pendidikan(e-education).
Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah
adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun
demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan
interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata)
atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu
chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online
meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion
group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan
mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-
bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga
diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk
presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan
ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang
sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu
proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur
sebagai berikut: (1) Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based
distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan
mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca
materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya. (2) Interaksi dalam grup; Para
mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-
materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk
memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya. (3) Sistem
administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi
mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya. (4)
Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat
dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta
melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi
oleh web based distance learning (5) Perpustakaan digital; Pada bagian ini,
terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga
pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini
bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database. (6) Materi online diluar
materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari
web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung
terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada
mahasiswa lainnya melalui web.
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar
yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya,
tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat
dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-
kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota
besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke
daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat
ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.
Penutup
BAB X
STANDAR SERTIFIKASI TEKNOLOGI INFORMASI
BIDANG INFORMATION TECHNOLOGY (IT)
PPAUME1 ITB & APJII2
1 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi (Information Technology, IT),
khususnya di bidang Internet, memacu kebutuhan akan sumber daya manusia
yang handal. Namun sumber daya manusia ini tidak dapat dipenuhi sehingga
timbul krisis sumber daya manusia. Dalam dokumen BHTV, ternyata pada
tahun 2010 dibutuhkan sekitar 350.000 tenaga di bidang IT di Indonesia. Angka
ini masih kecil jika dibandingkan dengan kubutuhan akan tenaga IT di dunia.
Untuk menghasilkan SDM yang jumlahnya sangat ini dibutuhkan kerjasama
antara institusi pendidikan formal (perguruan tinggi, sekolah) dan pendidikan
informal (professional training center). Pendidikan formal melalui perguruan
tinggi tidak mampu menghasilkan jumlah SDM yang banyak, dan juga
kurikulumnya tidak dapat berubah secara cepat mengikuti perkembangan
kemajuan teknologi. Padahal, perkembangan dunia IT (khususnya yang terkait
Internet) sangat pesat. Oleh sebab itu, lembaga penghasil SDM profesional
sangat dibutuhkan.
Bidang IT memiliki rentang bidang yang cukup luas. Latar belakang
kebutuhan pendidikan pun bervariasi. Ada perkerjaan yang membutuhkan
banyak inovasi dan teori yang membutuhkan latar belakang pendidikan formal
di perguruan tinggi. Akan tetapi ada pula bidang IT yang tidak membutuhkan
pendidikan perguruan tinggi dan dapat dilakukan oleh lulusan setingkat
SMU/SMK, diploma.
Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi
perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau
pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi sangat
dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahan seperti beragamnya standar
dan sertifikasi. Sebagai contoh, ada standar dari Australian National Training
Authority (lihat bagian referensi). Untuk itu PPAUME ITB beserta APJII
mengambil inisiatif untuk membuat sebuah standar sertifikasi di bidang yang
terkait dengan Internet.
Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari
pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering
juga disebut vendor certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor
certification), standar industri seperti sertifikat dari Microsoft atau Cisco
merupakan standar sertifikasi yang diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini
1
PPAUME = Pusat Penelitian Antar Universitas Bidang Mikroelektronika
2
APJII = Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
2 Lapangan Pekerjaan
Ada berbagai jenis pekerjaan di bidang IT. Pengelompokan jenis pekerjaan
bergantung kepada acuan yang digunakan. Akan tetapi ada hal yang sama.
Salah satu cara untuk melihat lapangan pekerjaan di bidang IT adalah dengan
menanyakan kepada industri IT atau mengambil data-data dari lowongan
pekerjaan yang ditawarkan. Berikut ini adalah beberapa kategori lowongan
pekerjaan yang ditawarkan di lingkungan Penyedia Jasa Internet (PJI) atau
Internet Service Provider (ISP):
Web Developer / Programmer
Web Designer
Database Administrator
System Administrator
Network Administrator
Help Desk
Technical Support
Masing-masing kategori di atas memiliki kebutuhan kompetensi yang
berbeda-beda.
3 Kompetensi di bidang IT
Dalam bagian ini akan dibahas masalah seputar kompetensi di bidang IT.
Kompetensi ditunjukkan dengan dimiliki dan didemonstrasikannya kemampuan
(skill).
Sebagai catatan, kompetensi yang ditunjukkan dengan kode “ANTA”
merupakan standar kompetensi yang direkomendasikan oleh Australian
National Training Authority (ANTA).
6 Referensi
1. Australian National Training Authority (ANTA), “Information Technology
Training Package ICA99”, 1999
2. De Anza College 2000 catalog / schedule. <http://www.deanza.fhda.edu>