04 Pondasi Grup Tiang 2018-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 25

REKAYASA PONDASI 2

PERENCANAAN PRAKTIS & METODE PELAKSANAAN

HENDRY
Semester Ganjil 2018-2019
PONDASI
GRUP TIANG
Umum
Pada umumnya, untuk meneruskan beban kolom ke lapisan
tanah di bawahnya, fondasi tiang digunakan dalam bentuk
kelompok (grup). Masing-masing tiang dalam grupnya
selanjutnya diikat bagian atasnya dengan kepala tiang (pile
cap/poor). Kepala tiang ini bisa terletak langsung di atas tanah,
seperti penggunaan pada umumnya, tetapi juga bisa berada di
atas permukaan tanah, seperti biasa dipakai pada bangunan di
laut (offshore paltform, dll).

b)
a)
c)
Daya dukung grup tiang secara keseluruhan
sangat tergantung dari jarak antar tiang (s).
Secara praktis jarak antar tiang dalam grup
minimum adalah 2.5 d (d = diameter tiang),
tetapi secara umum jarak ini dibuat antara 3
sampai 3.5 kali diameter tiang.
Friction pile smin = 3 d
End bearing pile smin = 2.5 d
Konfigurasi Grup Tiang per Pile Cap
s

s s
6 piles

s s

s s

s s s
Triple row for a wall
Efisiensi Grup Tiang
Apabila jarak antar tiang dalam satu grup (kepala tiang) tidak
memenuhi jarak minimum yang disyaratkan, maka daya dukung
grup tiang tidak akan sama dengan daya dukung satu tiang
dikalikan dengan jumlah tiang dalam grup tersebut, melainkan ada
satu faktor pengali yang besarnya kurang dari satu dan biasa
disebut dengan efisiensi grup tiang. Dengan demikian daya dukung
total grup tiang bisa dituliskan:
Qug = Qut × n × Eg
Dimana :
Qug : daya dukung grup tiang
Qut: daya dukung tiang tunggal
n : jumlah tiang dalam grup
Eg : efisiensi grup tiang ( 1)
Mobilisasi tegangan
S > 6d 2d < S < 6d

a b c
Kapasitas Kelompok Tiang
Kapasitas kelompok tiang tidak selalu sama dengan jumlah
kapasitas tiang tunggal yang berada dalam kelompoknya. Hal ini
dapat terjadi jika tiang dipancang dalam lapisan pendukung
yang mudah mampat atau dipancang pada lapisan tanah yang
tidak mudah mampat, namun dibawahnya terdapat lapisan
tanah lunak.

Stabilitas kelompok tiang-tiang tergantung pada dua hal, yaitu :


1. Kemampuan tanah di sekitar dan di bawah kelompok
tiang untuk mendukung beban total struktur.
2. Pengaruh konsolidasi tanah yang terletak di bawah
kelompok tiang.
Ada beberapa formula untuk menghitung efisiensi grup
tiang, tetapi persamaan di bawah (Labarre) adalah yang
paling sering dipakai.
(n  1)m  (m  1)n
Eg  1  Q
90mn
Dimana :
Q : atan (d/s) dalam derajat
D : diameter tiang
s : jarak antar as tiang
n : jumlah tiang dalam baris
m : jumlah baris
Oleh karena itu cara pemasangan tiang tunggal, dengan
dipancang, di bor atau ditekan, akan berpengaruh kecil
pada kedua hal tersebut diatas. Pada beban struktur
tertentu, penurunan kelompok tiang yang sama dengan
penurunan tiang tunggal hanya terjadi jika dasar kelompok
tiang terletak pada lapisan keras.
Jika tiang-tiang dipancang pada lapisan yang dapat
mampat (lempung kaku), atau kondisi lain, dipancang
pada lapisan yang tidak mudah mampat (pasir padat)
tetapi lapisan tersebut berada diatas lapisan tanah lunak,
maka kapasitas kelompok tiang mungkin lebih rendah dari
jumlah kapasitas masing-masing tiang.
Penurunan kelompok tiang mungkin juga
dapat lebih besar dari penurunan tiang
tunggal, pada beban yang sama.

Pada tiang tunggal, luas zona tertekan pada


bagian bawah tiang lebih kecil dibandingkan
dengan luas zona tertekan kelompok tiang.
Hal ini menyebabkan penurunan kelompok
tiang lebih besar daripada tiang tunggal.
Perbandingan zona tertekan pada :
a. Tiang Tunggal.
b. Kelompok tiang.
Gambar di bawah memperlihatkan lapisan tanah keras mampu
mendukung tiang tunggal pada suatu uji pembebanan, sedangkan pada
kelompok tiang terjadi keruntuhan lapisan tanah keras, hal ini
disebabkan zona tertekan berkembang sampai tanah lunak, sehingga
menyebabkan penurunan yang besar.

Pengujian beban :
a. Tiang Tunggal, tekanan pada lapisan tanah lunak tidak begitu besar.
b. Kelompok tiang, tekanan pada lapisan tanah lunak sangat besar.
Kapasitas Kelompok Tiang dan Efisiensi Tiang
dalam Tanah Kohesif
Jika kelompok tiang dipancang dalam tanah lempung
lunak, pasir tidak padat atau timbunan, dengan dasar
tiang yang bertumpu pada lapisan lempung kaku,
maka kelompok tiang tersebut tidak mempunyai
resiko akan mengalami keruntuhan geser umum
(general shear failure), asalkan diberikan faktor aman
yang cukup terhadap bahaya keruntuhan tiang.
Akan tetapi penurunan kelompok tiang masih tetap
diperhitungkan dalam perancangan. Sebagian besar tiang-tiang
pancang dalam mendukung beban, sebagian besarnya
didukung oleh tahanan gesek dinding, kondisi ini disebut
sebagai pondasi tiang apung (floating pile).

Kapasitas kelompok tiang apung dipengaruhi oleh salah satu


faktor, yaitu :
1. Jumlah kapasitas tiang tunggal dalam kelompok tiang bila
jarak tiang jauh, atau
2. Tahanan gesek tiang yang dikembangkan oleh gesekan
antara bagian luar kelompok tiang dengan tanah di
sekelilingnya, jika jarak tiang terlalu dekat.
Pada kelompok tiang yang dasarnya bertumpu pada lapisan
lempung lunak tersebut, faktor aman terhadap keruntuhan
blok harus diperhitungkan, terutama untuk tiang yang jaraknya
berdekatan, ketika tiang bergerak kebawah oleh akibat beban
yang bekerja, maka tanah disekitar tiang juga ikut turun. Pada
kondisi ini, kelompok tiang dapat dianggap sebagai satu tiang
besar dengan lebar yang sama dengan lebar kelompok tiang.
Saat tanah bergerak mengalami keruntuhan, maka model
keruntuhannya, disebut keruntuhan blok.

Sedangkan pada tiang yang dipasang pada jarak yang besar,


tanah diantara tiang tidak bergerak sama sekali, ketika tiang
bergerak kebawah oleh akibat beban yang bekerja.
Daya Dukung Grup Tiang

Daya dukung tiang dihitung berdasarkan asumsi:


Keruntuhan tiang tunggal (individual pile failure)
Keruntuhan blok (block failure)

Anggapan keruntuhan di atas didasarkan atas


klasifikasi tanah dan jarak antar tiang (s) dalam satu
grup.
Dihitung Berdasarkan Keruntuhan Tiang Tunggal

Pada c-soils, c- soils, dan  soils apabila dipenuhi


syarat minimum spacing antar tiang. Formula daya
dukung pada anggapan ini adalah:
Untuk c-soils, c- soils 
Eg = 0,7 (s = 3d) sampai 1 (s  8d)
Untuk  soils  Eg = 1
Dihitung Berdasarkan Keruntuhan Blok

Pada dua kondisi di bawah keruntuhan yang


terjadi tidak lagi sebagai individual pile. Untuk itu
perhitungan daya dukung disarankan
berdasarkan keruntuhan blok. Kondisi yang
dimaksud adalah:
- c-soils lunak atau pasir lepas
- Tanah liat keras dan pasir padat dengan s < 3d
Dihitung Berdasarkan Keruntuhan Blok

Menurut Coyle dan Sulaiman formula daya dukung berdasakan


keruntuhan blok adalah:

Qug = 2D (W+L) f + 1,3 c Nc W L W

L
Dimana : D : kedalaman tiang
Definisi W dan L pada
W : lebar grup tiang keruntuhan blok
L : panjang grup tiang
f = c =: friksi antara tanah dengan selimut tiang
 : faktor adhesi empiris (Tomlinson)
c : kohesi
DISTRIBUSI GAYA
DALAM GRUP
TIANG
Distribusi Gaya Dalam Grup Tiang
Beban luar yang bekerja pada kepala tiang selanjutnya
didistribusikan ke semua tiang dalam grup. Perhitungan distribusi
gaya ke masing-masing tiang didasarkan atas teori elastisitas,
yakni : V My x Mx y
Qu   
n  x 2
 y 2

Dimana :
Qu : gaya axial untuk sembarang tiang
V : Gaya vertikal yang bekerja pada titik pusat grup tiang
n : jumlah tiang dalam grup
Mx, My : momen pada memutar sumbu x dan y
x, y : jarak masing-masing tiang terhadap sumbu
y

Mx

Skema pembebanan dalam distribusi beban


Sekian

Terima kasih
25

Anda mungkin juga menyukai