Sap Anemia
Sap Anemia
Sap Anemia
Topik : Anemia
Sub Topik : Anemia pada pasien anemia
Sasaran : Pasien Anemia
Hari/tanggal : Rabu, 26 Desember 2018
Jam : 10.00 - selesai
Waktu : 30 menit
Tempat : Kamar 6
MATERI
Terlampir
METODE
1. Penjelasan
2. Tanya Jawab
MEDIA
Materi SAP
Power Point
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. 3 Menit Pembukaan :
1. Memberikan salam 1. Menjawab salam.
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan dan
pembelajaran memperhatikan
3. Menyebutkan materi atau
pokok bahasan yang di
sampaikan
3. 7 menit Evaluasi :
1. Menyimpulkan isi
penyuluhan.
2. Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan.
Bertanya dan menjawab
3. Memberi kesempatan kepada
pertanyaan
audience untuk bertanya.
4. Memberikan kesempatan
kepada audience untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan.
4. 2 menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan.
2. Menyampaikan terima kasih Menjawab salam
atas waktu yang telah
diberikan oleh peserta.
3. Mengucapkan salam.
LAMPIRAN MATERI
ANEMIA
1. Pengertian Anemia
Anemia merupakan gangguan pada darah yang terjadi ketika darah kekurangan
hemoglobin (Hb) yang bertugas membantu sel darah merah mengangkut oksigen ke
seluruh tubuh. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. Anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung.
2. Mekanisme Kompensasi
Jika jumlah sel darah merah yang efektif berkurang, maka lebih sedikit oksigen
yang dikirimkan ke jaringan. Kehilangan darah yang mendadak atau berlebih,
menimbulkan gejala sekunder hipovolemia dan hipoksemia.
3. Klasifikasi Anemia
a) Anemia karena penurunan produksi sel eritrosit
Anemia Defisiensi Besi
Merupakan gejala kronis dengan keadaan hipokromik (konsentrasi
hemoglobin kurang), mikrositik yang disebabkan oleh suplai besi kurang dalam
tubuh.
Etiologi
Tidak adekuatnya diet besi dan intake makanan
Gangguan absorbsi besi pada usus (karena infeksi, peradangan, neoplasma pada
gaster, duodenum maupun jejenum)
Perdarahan saluran cerna, neoplasma, gastritis, hemoroid,
Kebutuhan sel darah merah yang meningkat.
Penatalaksanaan
Pemberian diet tinggi zat besi
Atasi penyebab seperti cacingan, perdarahan
Pemberian preparat zat besi seperti sulfas ferosus
Iron dextran
Pemberian vitamin C
Transfusi darah jika diperlukan
Anemia Megaloblastik
Disebabkan karena kerusakan sintesis DNA yang mengakibatkan tidak
sempurnanya SDM. Keadaan ini disebabkan karena defisiensi Vit B12 dan asam
folat.
Penatalaksanaan
Diet nutrisi dengan tinggi vitamin B12 dan asam folat
Pemberian hydroxycobalamin
Berikan asam folat 5 mg/hari selama 4 bulan
Penatalaksanaan
Pemberian Vit B12 oral, apabila Intrinsik Faktor kurang diberikan IM, 100 g tiap
bulan
Pemberian diet zat besi
Manifestasi Klinik
Hampir sama dengan defisiensi vit.B12 yaitu adanya gangguan neurologi seperti
gangguan kepribadian dan daya ingat
Biasanya disertai ketidakseimbangan elektrolit
Defidiensi asam folat kurang dari 3-4 mg/ml
Vit. B12 normal
Penatalaksanaan
Berikan asam folat setiap hari
Berikan Vitamin C untuk membantu penyerapan dan eritropoesis
Berikan diet tinggi asam folat
Anemia Aplastik
Terjadi akibat ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk sel-sel darah.
Kegagalan tersebut disebabkan kerusakan primer stem sel mengakibatkan anemia,
leukopenia dan trombositopenia. Zat yang dapat merusak sumsum tulang disebut
Mielotoksin.
Manifestasi Klinik
Kelemahan, letih
Demam
Nyeri kepala, dyspnea
Pansitopenia
Nadi cepat, pucat
Nyeri tulang
Penatalaksanaan
Monitor adanya perdarahan dan pansitopenia
Transfusi darah
Pengobatan Infeksi
Transplantasi sumsum tulang
Immunosupresive terapi
Diet yang bebas bakteri
Penkes untuk mencegah infeksi
b) Anemia Karena Meningkatnya Kerusakan Eritrosit
Anemia Hemolitik
Terjadi akibat peningkatan hemolisis dan eritrosit, sehingga usia sel darah
merah lebih pendek.
Penatalaksanaan
Pencegahan faktor resiko
Transfusi darah
Cairan adekuat
Pemberian asam folat
Pemberian eritropoetin
Pemberian kortikosteroid
Pendidikan kesehatan
Manifestasi Klinik
Kurang darah akan mengakibatkan hipoksia, infark serebri
Mempunyai masa hidup sel darah merah pendek
Hb 7-10 g/dl
Sumsum tulang membesar
Pada anemia kronik dapat terjadi takikardia, murmur, pembesaran jantung
Disritmia, gagal jantung
Gejala mikrosirkulasi, kekentalan darah karena hemolisis dan thrombosis
Terjadi krisis sel sabit dimana terjadi kadar O2 yang rendah menjadi krisis
vasooklusi
Kerusakan organ terjadi karena meningkatnya fibrinogen, dan faktor plasma
pembekuan akan menimbulkan infeksi dan nekrosis pada organ otak, jantung, paru,
ginjal.
Penatalaksanaan
Belum ada obat yang efektif
Penanganan nyeri
Penanganan infeksi dan pencegahan
Transfusi darah
Mengurangi kekentalan darah
Transplantasi sumsum tulang
DAFTAR PUSTAKA
Tarwoto, Ns, S.Kep. dan Dra. Watonah, Ns, S.Kep,2008. Keperawatan Medikal Bedah
Gangguan Sistem Hematologi.Jakarta:Trans Info Media.
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia