Spesifikasi Teknis Saluran Pembuang

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 38

Spesifikasi teknis

PEMBANGUNAN SALURAN PEMBUANG RSUD KOLONODALE


UMUM.

1.A .UMUM

Saluran drainase merupakan bangunan yang sangat penting di dalam lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Kolonodale ,lingkungan pemukiman, dan lingkungan perkotaan drainase /Saluran
yang tidak layak mengakibatkan banjir pada Lingkungan RSUD Kolonodale yang mengakibatkan
ruangan –ruangan tergenang air bahkan penuh dengan lumpur sehingga penanganan drainase harus
di tangani secara serius dan tidak terlepas dari dukungan masyarakat idan Pemerintah pada
umumnya.akan pentingnya pemeliharaan drainase/saluran sangat di butuhkan sehingga kerja sama
antara pemerinta Daerah dan masyarakat di butuhkan untuk menghidari banjir

- Penyedia jasa harus mematuhi semua yang tercantum dalam spesifikasi teknis dan arahan-
arahan dari direksi yang tidak tertuang dalam spesifikasi teknis

- Penyedia Jasa harus melindungi Pengguna Angaran dari tuntutan atas Hak paten, lisensi
serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau
disediakan oleh Penyedia Jasa untuk dan selama pelaksanaan Pekerjaan.
- Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa, semua
barang dan bahan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah baru,
belum dipergunakan.
- Standar satuan yang dipergunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan penggunaan
standar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan.
A.2. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup spesifikasi terdiri dari tetapi tidak terbatas pada :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan saluran drainase
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang kontrak Item pekerjaannya
termasuk/dimasukan dalam pekerjaan persiapan ini yang perlu dilaksanakan baik sebelum,
selama berlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya pekerjaan detail disajikan berikut ini.
A.2.1. Mobilisasi dan Demobilisasi
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam
melaksanakan paket pekerjaan. Penyedia Jasa harus sudah bisa memperhitungkan
semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan
dan mengembalikannya nanti bila pekerjaan telah selesai. Mata pembayaran yang
diterapkan dalam kegiatan mobilisasi dan demobilisasi adalah Lumpsum.

A.2.2. Base Camp


Yang dimaksud Base Camp adalah suatu lokasi atau sejenisnya yang diadakan oleh
Penyedia Jasa untuk keperluannya sendiri guna menjamin keamanan peralatan dan material
lainnya serta akan memperlancar pekerjaannya. Base Camp tersebut boleh mengganggu
lingkungan disekitarnya jika berada dilokasi perkampungan atau dekat perkampungan
penduduk. Lokasi/tanah dan bangunan untuk keperluan ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa dengan mengajukan permohonan jauh sebelumnya kepada
Direksi untuk menentukan lokasi yang akan menjadi bahan pertimbangan dalam
perijinannya kepada pihak perorangan, aparat atau Pemerintah Daerah setempat. Penyedia
Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan (base camp) secara umum
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan. kegiatan tersebut
tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi,
Mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari pengadaan
base camp dan segala resikonya adalah lumpsump dan jika tidak mencukupi atau tidak
tertera dalam Daftar kuantitas harga agar diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

A.2.3 Survey Pengukuran


Dalam memulai, mengevaluasi dan mengerjakan pekerjaan baik untuk saluran,
bangunan air dan pekerjaan lainnya harus berdasarkan data ketinggian dan posisi yang pasti
sesuai dengan kondisi lapangan. Untuk ini Penyedia Jasa harus melaksanakan
serangkaian kegiatan survey dan pengukuran berikut penggambarannya untuk mendapat
persetujuan dari pihak Direksi sebelum melaksanaakan semua kegiatannya.
Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia Jasa adalah:
A.2.3 1. Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap
a. Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah gambar-gambar
yang telah ditanda tangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.
b. Gambar-gambar Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menggunakan gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan Gambar Pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk pekerjaan
tetap dan dapat memperlihatkan penampang melintang dan memanjang dari
konstruksi, pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu,
tempat dan ukuran yang tepat.
c. Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambargambar lengkap di lapangan Apabila
ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah menjadi resiko
Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan
meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar tersebut. Mata
pembayaran yang diterapkan dalam kegiatan survey dan penggambaran adalah M’ .

A.2.3.2. Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara


a. Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa harus terperinci, dan diserahkan kepada
Direksi sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau dalam waktu yang telah ditentukan
dalam Kontrak. Gambar-gambar harus menunjukan detail dari pekerjaan sementara seperti
pengalihan aliran (kistdam) dan sebagainya. Gambar Perencanaan yang diusulkan Penyedia
Jasa yang dipakai dalam Pelaksanaan Konstruksi (sah) juga harus diserahkan kepada Direksi
sebanyak 3 (tiga) rangkap.
b. Gambar – gambar untuk Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan oleh Penyedia Jasa
hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan dengan pekerjaan tetap secara
lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk mengubah dan mendapat persetujuan
sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari
kegiaatan ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa
yang sudah termasuk dalam harga kegiatan survey dan penggambaran yangdikontrakkan.
A.2.3.3. Gambar-Gambar Purna laksana / As Built Drawing
Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara satu set gambar konstruksi akhir
untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang memperlihatkan perubahan yang sudah
diberikan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar
kemudian dicap “sudah dilaksanakan”. Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa
tiap bulan di lapangan oleh Direksi dan tiap hari oleh dilaksanakan, paling lambat harus
diperiksa kembali selama 6 (enam) hari kerja. Gambar purna laksana (As Built Drawing)
dibuat di atas kertas A3 yang berkualitas baik minimal 70 gram bila pekerjaan telah
diselesaikan 100 %. Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima ke
I (PHO), Penyedia Jasa harus sudah menyerahkan gambar purna laksana (As Built
Drawing) yang terdiri dari satu set gambar lengkap dengan ukuran minimal A3 , beserta 1
(satu) set copy blue print jika penggambaran dengan cara manual dan soft copy apabila
penggambaran menggunakan program computer. Tidak ada mata pembayaran dan atau
pembayaran khusus atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga kegiatan
survey dan penggambaran yangdikontrakkan.
A.2.3.4. Permukaan Tanah Asli Untuk Tujuan Pengukuran
Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan Kontrak. Apabila
terjadi keraguan dari Penyedia Jasa kebenaran dari muka tanah, sekurang- kurangnya 30
(tiga puluh) hari sebelum mulai bekerja Penyedia Jasa memberitahukan kepada Direksi
secara tertulis untuk menyelesaikan dan melaksanakan pengukuran kembali ketinggian
muka tanah tersebut. Dalam segala hal sebelum memulai pekerjaan tanah, Penyedia Jasa
akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki, dengan
menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui ole Direksi. Ketinggian
muka tanah yang ditentukan perlu mendapat persetujuan Direksi. Pengukuran volume
yang dikerjakan dibuatberdasarkan ketinggian yang disetujui. Tidak ada mata
pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan
segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

A.2.5. Laporan Dan Dokumentasi


A.2.5.1. Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan Syarat-syarat
Kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam bentuk yaitu Bar-Chart. Tidak ada mata
pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari kegiaatan ini
segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

A.2.5.2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan


Setiap tanggal 25 (dua puluh lima) bulan berjalan atau pada suatu waktu yang
ditentukan Direksi, Penyedia Jasa harus menyerahkan 3 (tiga) salinan laporan Kemajuan
Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara
detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
i) Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan
laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.
ii) Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase rencana
yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan.
iii)Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari
kegiaatan ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa
yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.
A.2.5.3. Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan
Penyedia Jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan yang sudah disetujui
oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk Minggu berikutnya. Rencana tersebut harus
sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan lain-lain yang
diminta Direksi. Penyedia Jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian
secara tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupun untuk
hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi
dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada mata
pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan
segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan
A.2.5.4. Rapat Bersama Untuk membicarakan Kemajuan Pekerjaan
Rapat tetap antara Direksi dengan Penyedia Jasa diadakan seminggu sekali pada waktu yang
telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini membicarakan kemajuan
pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya dan
membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diperoleh solusinya untuk diselesaikan.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari kegiatan
ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga Penawaran yang dikontrakkan.

A.2.5.5. Dokumentasi
Semua kegiatan di lapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan dibuatkan album
foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi dan penjelasan foto. Untuk
setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan, pada
saat pelaksanaan dan setelah selesai dilaksanakan, dimana arah pengambilan melalui satu titik
yang sama. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi fotofoto yang dibuat oleh ahli
foto yang berpengalaman. Foto-foto harus berwarna dan ditujukan sebagai laporan/
pencatatan tentang pelaksanaan yaitu pada awal pertengahan dan akhir suatu bagian
tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi.
Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik dan
arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya. Bilamana mungkin maka pada latar
belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus (initial bangunan dan lokasinya) untuk
memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto negatif/soft copy dan cetakannya tidak boleh
diubah atau ditambah apapun. Sebelum pengambilan gambar- gambar, maka harus dibuat
rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian
diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai
berikut :
- Detail Kontrak
- Nama Bangunan atau Lokasi Ruas Saluran
- Tanggal Pengambilan
- Tahap Pelaksanaan

Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set
pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir
pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam
albumalbum. Foto-foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurut progres
kemajuan pekerjaan dan lokasinya masingmasing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya
yakni 0%, 50% dan 100% dan ditempelkan pada satu halaman. Penyerahan dilakukan
sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album negatifnya/soft copynya. Tiap
album dan juga yang berisi negatif harus diberi keterangan atau tanda sama untuk
memudahkan mengidentifikasi negatif/soft copy dan cetakannya. Semua album menjadi
milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan/ dipinjamkan kepada
siapapun. Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan
akibat dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh
Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.
A.2.6. Tansportasi Lapangan
Pengguna Jasa memerlukan fasilitas transportasi lapangan untuk kelancaran tugas
direksi lapangan. Penyedia jasa harus mempersiapkan fasilitas transportasi termasuk
operasi dan pemeliharaannya untuk dipinjamkan kepada Direksi selama masa kontrak.
Fasilitas transportasi tersebut terdiri 1 (satu ) buah sepeda motor, dalam kondisi baik.
Penyedia Jasa akan mengatur sendiri kebutuhan transportasi lapangan/proyek yang akan
diperlukan oleh Penyedia Jasa dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada
pembayaran khusus untuk pengadaan dan operasionil transportasi lapangan dan sudah
termasuk dalam harga kontrak.
A.2.7. Peralatan dan Perlengkapan Proyek
Untuk menunjang kelancaran pekerjaan Direksi sebagai Pengguna Jasa maka diperlukan
peralatan dan perlengkapan serta kantor Direksi. Penyedia jasa menyediakan fasilitas
tersebut atas biaya Penyedia Jasa, dan tidak ada pembayaran khusus untuk ini.
A.2.8. Lain-Lain
A.2.9.1. Asuransi
Semua kegiatan dan peralatan serta tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan paket
pekerjaan ini sebaiknya diasuransikan pada Lembaga Asuransi yang bonafid yang
sebelumnya mendapat persetujuan dari Direksi. Biaya yang diperlukan Penyedia Jasa
dalam penyediaan asuransi ini dan segala resiko yang mungkin timbul harus
sudah termasuk dalam harga kontrak yang dikontrakkan. Tidak ada mata pembayaran
dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala
resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk
dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

A.2.9.2. Standar
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan dan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dari Normalisasi Standar Indonesia dari edisi/revisi terakhir atau standar
internasional yang secara substantial setara atau lebih tinggi dari standar nasional yang
disyaratkan. Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci
disini atau dicakup oleh Standar Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas
utama. Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian yang dipesan atau
diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan sesuai untuk pekerjaan tersebut,
dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan. Apabila ada perbedaan
antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan oleh Penyedia Jasa,
maka Penyedia Jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapat persetujuan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan
menetapkan setuju atau tidak terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan. Standar
satuan ukuran yang dipergunakan pada dasarnya MKS, sedangkan penggunaan
standar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dielakkan
dan dapat dipertanggung jawabkan.

A.2.9.3. Bahan dan Perlengkapan Yang Harus Disediakan Oleh


Penyedia Jasa
a. Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan
untuk penyelesaian pekerjaanvyang tercantum dalam kontrak, semua bahan dan
perlengkapan yang merupakan bagian dari pekerjaan harus baru dan sesuai dengan
standar yang diberikan dalam spesifikasi atau standar dalam Spesifikasi Umum.
Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan tidak
sesuai dengan suatu standar seperti tersebut diatas, Penyedia Jasa harus segera
memberitahukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi.

b. Perlengkapan konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang
diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi
memandang belum sesuai dengan kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera
memenuhi kekurangannya, dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan
harus lengkap dengan spare partnya yang cukup dan memeliharanya agar pekerjaan
dapat dikerjakan dengan lancar dan baik.
c. Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut tidak
tersedia dipasaran maka dapat digunakan bahan pengganti dengan mendapat ijin
tertulis dari Direksi. Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan
dengan adanya pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan bahan
pengganti.
d. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan
Perlengkapan dan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan pemeriksaan
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pada salah satu atau lebih tepat ditentukan
Direksi.
- Tempat produksi dan pembuatan
- Tempat pengapalan
- Lapangan / Lokasi Proyek.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut perlengkapan dan
bahan kepada Pengguna Jasa sesuai yang dimintanya untuk tujuan pemeriksaan,
tetapi tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia Jasa untuk menyediakan

e. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus disediakan oleh Penyedia


Jasa.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan kepada Direksi tiga set spesifikasi yang
lengkap, brosur dan data bahan dan perlengkapan untuk mendapat persetujuan, dan
haru disediakan sesuai dengan kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dari sejak
penerimaan Surat Perintah Kerja. Persetujuan dari spesifikasi, brosur dan data
bagaimanapun juga tidak meringankan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya
dalam hubungannya dengan kontrak.
A.2.9.4. Pengukuran Untuk Pembayaran
Penyedia Jasa bersama- sama dengan Direksi dalam pemeriksaan setting-out dan dalam
melaksanakan pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan pekerjaan yang
diperlukan dalam proses pembayaran. Setting out/pengukuran harus diperiksa dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Dalam pemasangan patok yang cukup, tiang, pinggir
yang lurus, penyangga, cetakan profil dan lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan
setting out dan pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi.
Semua biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud tersebut diatas merupakan beban
Penyedia Jasa karena tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus
atau tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga
penawaran yang dikontrakkan.

A.2.9.5. Pekerjaan Sementara


a. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk pelaksanaan
pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara dimana Penyedia Jasa
bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan dilapangan, pertama-tama diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur dalam
Spesifikasi Umum. Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan alternatif untuk
pekerjaan sementara diluar daerah lapangan/kerja seperti ditunjukkan pada gambar
kerja, semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan termasuk
pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung oleh Penyedia Jasa dan
volume pekerjaan yang dikontrakkan. Keterlambatan tidak akan meringankan
Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak.
Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan waktu bila terjadi
keterlambatan dan akan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan yang
diberlakukan.

b. Lapangan Kerja

Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah


seperti pada gambar kerja atau seperti petunjuk Direksi. Penyedia Jasa hendaknya
membatasi kegiatan peralatan dan anak buahnya pada tanah yang sudah
diijinkan/disediakan, termasuk arah jalan masuk yang disetujui Direksi sehingga
mengurangi kerusakan tanaman/pemilikan lahan dan kerusakan tanah. Bekas yang
dilalui kendaraansupaya diperbaiki. Sebelum diterimanya pekerjaan oleh
Pemberi Tugas tanah harus dikembalikan ke keadaan setidaknya seperti semula.
Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pemberi Tugas untuk semua
kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik Pemberi
Tugas atau orang lain. Penyedia Jasa mengganti kerugian terhadap semua
kehilangan dan tuntutan karena kerusakan tersebut akibat kelalaian Penyedia
Jasa dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
c. Pengalihan Sementara
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengganggu sistim pengairan yang ada baik
permanen atau semi permanen selama pelaksanaan pekerjaan. Direksi akan
meminta Penyedia Jasa untuk mengerjakan pekerjaan pengalihan aliran
sementara pada saluran irigasi yang ada sebelum melaksanakan pekerjaan
saluran serta bangunan yang berhubungan. Penyedia Jasa supaya
menyerahkan rencana pengalihan sementara untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Setelah rencana itu disetujui/diubah atas petunjuk Direksi pelaksanaan
pekerjaan pengalihan sementara harus sesuai dengan rencana yang telah disetujui.
Biaya untuk pembuatan rencana pengalihan sementara hanya untuk pekerjaan
Drainase dan supaya dicantumkan dalam volume pekerjaan sesuai dengan
kemajuan pekerjaan dan perintah Direksi adalah Lump Sump (Ls) seperti yang
telah termasuk dalam kontrak pekerjaan atau jika ditentukan lain oleh Direksi.
Sedangkan pengalihan tambahan akibat dari kegiatan ini segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga
penawaran yang dikontrakkan.
A.2.9.6. Kantor Penyedia Jasa, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh, Dsb.
Penyedia Jasa harus menyediakan, memelihara mengerjakan dan memindahkan
bangunan sementara lainnya setelah selesai pekerjaan dan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya oleh Penyedia Jasa untuk mengembalikan lokasi bangunan-bangunan
sementara setidaknya seperti semula sehingga tidak menimbulkan permasalahan
lingkungan dan kenyamanan. Penyedia Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat
kerja dan bangunan sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai
sebelum mendapat persetujuan Direksi. staf Penyedia Jasa dan pemondokan buruh
harus dilengkapi dengan semua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang,
penerangan jalan, air bersih, MCK, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan,
ruang masak, pencegahan kebakaran dan peralatan pencegahan api sesuai dengan
batas yang ditentukan dalam kontrak. Penyedia Jasa supaya juga melengkapi
keperluan air bersih dan penerangan yang cukup untuk kantor Penyedia Jasa,
pemondokan Staf dan buruh, bengkel dan tempat lainnya di daerah kerja. Tidak ada
mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat dari kegiaatan ini
dan segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

A.2.9.7. Pekerjaan Pengeringan Selama Pelaksanaan.


Pembuangan genangan air dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan saluran, drainase
dari genangan atau bangunan sementara yang lain. Pada saat pembuangan air
dilaksanakan. Penyedia Jasa harus memasang, mengerjakan, mengoperasikan dan
pekerjaan yang lain agar bebas dari air dan pekerjaan konstruksi sesuai dengan syarat-
syarat. Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat
banjir/luapan air atau kegagalan pembuangan air atau pekerjaan pangamanan atas biaya
Penyedia Jasa.
Semua sistim pengeringan sementara seperti kisdam, tanggulatau pembuangan air
sementara yang lain harus segera dibongkar atau diratakan pada saat pekerjaan telah
selesai atau jika ditentukan lain sehingga kelihatan baik dan tidak mengganggu
kelancaran pekerjaan saluran dan bangunan yang berhubungan dengan
pembuangan atau parit alam, dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Cara
pembuangan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan
Direksi, kecuali lebih jauh sebagaimana disetujui atau diijinkan oleh Direksi untuk
pekerjaan pembuangan air tidak akan mengganggu jalanannya air yang dibutuhkan
untuk pengairan yang ada baik permanen atau semi permanen selama masih
diperlukan.
Apabila peleksanaan pekerjaan berada dibawah muka air tanah, air tersebut
supaya dipompa dahulu sebelum dilakukan penggalian. Pembuangan air dilakukan
sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara kestabilan dari dasar dan sisi miring
yang digali sehingga semua pelaksanaan konstruksi dikerjakan pada keadaan
kering. Apabila diadakan pengeringan saluran irigasi yang ada maka Penyedia Jasa
harus mengajukan jadual waktu dan periode pengeringan kepada Direksi untuk dibahas
dengan Instansi terkait/ketua masyarakat sehingga mendapatkan persetujuan bersama
dari pihak-pihak yang berwenang. Penyedia Jasa tidak diperkenankan menutup aliran
air sebelum ada jadual pengeringan yang telah disetujui bersama.
Tidak ada mata pembayaran / pembayaran khusus atau tambahan akibat dari
kegiatan ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia
Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.
A.2.9.8. Keamanan
Penyedia Jasa atas biaya Penyedia Jasa, harus bertanggung jawab terhadap segi
keamanan dan menyerahkan tertib peraturan dan organisasi untuk mendapatkan
persetujuan Direksi. Tidak ada pembayaran tambahan dalam hal ini semua biaya sudah
dengan program yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku
di Indonesia.

A.2.9.9. Penanganan Bahan-Bahan Mudah Terbakar


Penyedia Jasa hendaknya membuat peraturan untuk mengangkut dan menyimpan/
mengendalikan bahan-bahan mudah terbakar seaman mungkin untuk melindungi
masyarakat sesuai dengan hukum dan peraturan keamanan yang berlaku. Penyedia Jasa
harus memiliki semua Surat Keterangan yang diperlukan, koordinasi dengan
pejabat yang berwewenang, membayar semua biaya yang diperlukan untuk
pemindahan/penyimpanan bahan bahan mudah terbakar dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Penyedia Jasa supaya menyediakan dan memasang rambu tanda bahaya yang
cukup dan memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bahaya yang mungkin
timbul sehubungan dengan bahan-bahan mudah terbakar. Tempat gudang bahan-bahan
mudah terbakar harus disetujui oleh Direksi. Gasolin diatas tanah dan tangki gas
minyak tanah tidak diperbolehkan diletakkan pada batas perkampungan atau lebih
dekat 100 m dari bangunan yang ada di lapangan.
A.2.9.10. Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan dan melindungi api yang terjadi pada atau
sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang diperlukan/ peralatan
pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan pada semua bangunan air
dan bangunan gedung atau pekerjaan yang sedangdalam pelaksanaan, termasuk
perkampungan tempat tinggal, pemondokan buruh dan bangunan gedung lainnya.
Penyedia Jasa akan memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang
dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan diterima oleh Pemberi Tugas.
Penyedia Jasa akan berusaha keras untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di
lapangan kerja, dalam hal ini Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan yang mutlak
diperlukan dan tenaga buruh yang dipekerjakan di lapangan termasuk peralatan
dan tenaga Sub-Penyedia Jasa.

A.2.9.11. Hari Kerja dan Jam Kerja


yang inputnya tergantung pada peralatan dan tenaga kerja, sebagai tambahan terhadap
pembayaran yangterkait pada material dan bahan.
c. Hari-hari libur
Dalam pengaturan orang-orang yang dipekerjakannya, Penyedia Jasa harus
menghormati perayaan resmi, hari-hari libur dan upacara keagamaan atau lainnya
sesuai dengan penetapan hari libur nasional oleh Menteri Agama dan
yang ditentukan oleh Pemerintah setempat. Penyedia Jasa harus membuat
pengaturan khusus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan bila terjadi keadaan yang
mendesak, sehingga rencana kerja mengharuskan pekerjaan berlangsung terus
selama perayaan atau hari libur tersebut.
d. Pekerjaan malam hari atau hari Minggu
Pekerjaan permanen tidak diperbolehkan dilakukan pada malam hari, pada
hari
Minggu, atau hari libur resmi tanpa ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan,
kecuali:
i) Pekerjaan itu tidak dapat
dihindari
ii) Mutlak perlu demi keamanan jiwa atau harta benda atau demi keamanan
pekerjaan
iii) Apabila ada ketentuan-ketentuan yang sebaliknya, tercantum dalam Kontrak,
atau iv) Sebagaimana yang selanjutnya ditetapkan disini. Dalam hal demikian,
Penyedia Jasa harus dengan segera memberitahu Direksi Pekerjaan, dengan
ketentuan bahwa Pasal ini tidak berlaku untuk pekerjaan yang menurut kebiasaan
dilakukan secara bergilir atau dengan penggiliran ganda.

A.2.9.12. Gangguan dan Keadaan Darurat


a. Selama berlangsungnya pekerjaan, Direksi sewaktu-waktu berwenang untuk
memerintahkan secara tertulis :
i) Penyingkiran bahan dari lapangan yang menurut Direksi tidak sesuai
dengan pekerjaan/ Kontrak,
ii) Penggantian bahan dengan bahan yang tepat dan sesuai, iii) Penyingkiran
dan pelaksanaan ulang suatu pekerjaan atau bagian dari padanya, yang bahan
atau mutu pekerjaannya menurut pendapat Direksi Pekerjaan tidak sesuai dengan
Kontrak, meskipun sebelumnya telah dilakukan pengujian, atau telah dilakukan
pembayaran angsuran, untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tersebut. Apabila
dalam pengujian akhir membuktikan atau menunjukkan adanya kesalahan
b. Dalam hal terjadi kelalaian Penyedia Jasa dalam melaksanakan hal tersebut diatas,
maka Pengguna Jasa berhak mempekerjakan orang lain untuk melaksanakan perintah
tersebut. Semua pengeluaran sebagai konsekuensinya atau pertabahan biayanya harus
ditanggung oleh Penyedia Jasa, dan Pemilik dapat menahan pembayaran uang yang
menjadi hak Penyedia Jasa, sampai Penyedia Jasa membayar pengeluaran tersebut.
c. Perbaikan Mendesak
Apabila sebagai akibat dari kecelakaan, atau kegagalan, atau peristiwa lain yang
timbul sehubungan dengan pekerjaan, atau bagian dari pekerjaan, baik selama
pelaksanaan pekerjaan maupun selama masa Pemeliharaan, menurut pendapat
Direksi Pekerjaan, segera diperlukan penanggulangan, atau pembuatan pekerjaan lain
atau perbaikan yang mendesak untuk pengamanan, dan Penyedia Jasa tidak sanggup
atau tidak bersedia dengan segera melaksanakan pekerjaan atau perbaikan tersebut,
Pengguna Jasa dapat mempekerjakan atau membayar pihak ketiga atau pekerja-
pekerjanya sendiri. Apabila pekerjaan atau perbaikan itu seharusnya dilakukan oleh
Penyedia Jasa dengan biaya Penyedia Jasa sendiri sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak, maka semua biaya dan ongkos yang wajar sebagaimana dikeluarkan oleh
Pengguna Jasa dalam melakukan perbaikan tersebut, jika diminta, harus dibayar kembali
oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa, atau dapat dipotong oleh Pemilik dari uang
yang merupakan hak atau menjadi hak Penyedia Jasa. Dengan ketentuan bahwa Direksi
Pekerjaan segera setelah terjadinya keadaan mendesak tersebut, dalam kesempatan
pertama memberitahukan perihal tersebut secara tertulis kepada Penyedia Jasa.
d. Tidak ada Tanggung Jawab Atas Resiko Khusus.
i) Penyedia Jasa tidak bertanggung-jawab atas akibat apapun yang timbul dari resiko
khusus yang dirujuk dalam ayat Ayat b) Pasal ini, baik dengan cara pembayaran
- Kehancuran atau kerusakan pekerjaan, kecuali pekerjaan yang dinyatakan salah
berdasarkan ketentuan Pasal sebelumnya (Pembersihan pekerjaan yang tidak
baik dan bahan yang memenuhi syarat) sebelum terjadinya resiko khusus tersebut.
- Kehancuran atau kerusakan harta benda, baik milik Pemilik atau milik Pihak
Ketiga, atau
- Cedera atau meninggalnya seseorang.
ii) Resiko Khusus
- Perang, Perang terbatas (baik perang yang dinyatakan ataupun tidak),
penyerbuan, tindakan musuh asing.
- Radiasi yang mengakibatkan ionisasi atau radioaktif dari bahan bakar nuklir,
limbah nuklir atau komponen nuklir lain yang berbahaya.
- Gelombang tekanan yang disebabkan oleh pesawat terbang atau alat
penerbangan yang bergerak dengan kecepatan suara atau diatas kecepatan
suara.
- Keributan, kekacauan, huru-hara, kecuali yang sematamata terjadi pada pekerja
Penyedia Jasa atau sub- Penyedia Jasanya dan timbul sebagai akibat dari
pelaksanaan pekerjaan.
- Pemberontakan, revolusi, kebangkitan atau perebutan kekuasaan militer atau
perebutan kekuasaan atau perang saudara.
iii) Kerusakan pekerjaan dan sebagainya karena resiko khusus apabila :
- Pekerjaan atau bahan atau barang lain yang diperuntukkan menjadi bagian
pekerjaan permanen, berada di lapangan atau di dekat lapangan atau dalam
pengangkutan ke lapangan, atau
- Peralatan Penyedia Jasa yang dipergunakan dipekerjaan atau penggunaannya
bagi keperluan pekerjaan. Menderita kehancuran atau kerusakan disebabkan
oleh resiko khusus tersebut, maka Penyedia Jasa berhak memperoleh
pembayaran sesuai Kontrak bagi pekerjaan permanen yang telah dilaksanakan
dengan benar, dan bagi bahan atau barang lain yang diperuntukkan menjadi bagian
pekerjaan permanen yang hancur atau rusak karena penyebab tersebut,
dan sejauh diwajibkan oleh Direksi Pekerjaan atau yang diperlukan untuk
penyelesaian, berhak atas pembayaran untuk :
Memperbaiki kehancuran atau kerusakan pekerjaan, dan
Mengganti atau memperbaiki bahan atau peralatan Penyedia Jasa tersebut Dan
Direksi Pekerjaan harus menentukan suatu penambahan pada Harga Kontrak
sesuai wewenang Direksi Pekerjaan menetapkan harga, yang dalam hal biaya
penggantian peralatan Penyedia Jasa haruslah memperhatikan harga pasar yang
pantas bagi peralatan konstruksi sebagaimana ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan, dan memberitahukan hal itu kepada Penyedia Jasa dengan tembusan
kepada Pengguna Jasa.
iv) Proyektil, peluru, dan lain-lain.
Kehancuran, kerusakan, kecelakaan atau kehilangan jiwa yang diakibatkan oleh
peledakan atau benturan dimanapun dan kapanpun yang terjadi akibat ranjau,
bom, meriam, granat, atau proyektil lain, peluru mesiu atau bahan peledak
peperangan, harus dianggap sebagai konsekuensi dari resiko khusus tersebut.
v) Biaya tambahan yang timbul karena resiko khusus Pengguna Jasa harus membayar
kembali kepada Penyedia Jasa biaya pelaksanaan pekerjaan, yang ditimbulkan
oleh atau sebagai konsekuensi dari resiko khusus, atau akibat yang bersangkut-
paut dengan resiko khusus tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut :
- Secepat mungkin setelah Penyedia Jasa mengetahui adanya biaya tersebut,
harus segera memberitahukan hal itu kepada Direksi Pekerjaan.
- Harus tetap tunduk kepada ketentuan berkenaan dengan pecah perang yang
tercantum dalam ayat f) dibawah ini.
Maka setelah berkonsultasi dengan Pemilik dan Penyedia Jasa, Direksi
Pekerjaan menentukan besarnya biaya yang harus ditambahkan kepada Harga
Kontrak, kecuali jika :
Penyedia Jasa berhak memperoleh pembayaran berdasarkan ketentuan lain
dalam Kontrak, dan atau
Biaya tambahan yang diakibatkan oleh biaya pembangunan kembali
pekerjaan yang dinyatakan salah berdasarkan ketentuan Pasal sebelumnya
(Pembersihan pekerjaan yang tidak baik dan bahan yang tidak memenuhi
syarat Direksi pekerjaan harus memberitahukan hasil perhitungan biaya
tambahan tersebut kepada Penyedia Jasa dengan tembusan kepada Pemilik.
vi) Pecah Perang
Jika selama masa berlakunya Kontrak terjadi pecah perang, baik perang
yang dinyatakan atau tidak, di bagian dunia manapun yang nyata-nyata
berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan, baik secara finansial atau lainnya,
maka Penyedia Jasa harus tetap berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan
pelaksanaan pekerjaan, sampai Kontrak diputus berdasarkan ketentuan dalam
Pasal ini.
Pemilik berhak memutus Kontrak sewaktu-waktu setelah pecahnya perang,
dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Penyedia Jasa. Begitu
pemberitahuan secara tertulis tersebut diberikan, maka Kontrak berakhir, kecuali
mengenai hak kedua pihak berdasarkan Pasal ini dan mengenai berlakunya
Syarat Kontrak perihal Penyelesaian Perselisihan, namun tanpa menghilangkan
hak salah satu pihak, karena tidak dipenuhinya Syarat Kontrak yang dilakukan
oleh pihak yang lain sebelumnya.
vii) Penyingkiran peralatan pada waktu Kontrak diputus.
Jika Kontrak diputus sesuai dengan ketentuan ayat f) di atas Penyedia Jasa harus
secepatnya menyingkirkan semua peralatan Penyedia Jasa dari lapangan dan
harus memberikan fasilitas yang sama kepada sub-Penyedia Jasanya untuk
melakukan hal tersebut.
A.2.9.13. Lain-Lain
Pekerjaan dibawah ini merupakan pekerjaan yang menjadi kewajiban Penyedia
Jasa untuk melaksanakan atau mengerjakan :
a. Papan Tanda Proyek
i) Penyedia Jasa harus membuat, memasang dan memelihara papan tanda proyek.
Papan tanda proyek harus menunjukkan dan memuat nama Pemilik
Pekerjaan/Proyek dan nama Penyedia Jasanya, judul nama proyek disertai

ii) Lokasi Pemasangan ditunjukkan oleh Direksi/Engineer Konsultan dalam jangka


waktu 7 ( Tujuh ) hari sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan. Jika pekerjaan telah
selesai dan telah diserahterimakan, maka papan nama proyek harus dicabut oleh
Penyedia Jasa.

b. Jamuan Tamu
Jamuan tamu yang meninjau atau memeriksa pekerjaan dalam batas yang wajar.
c. Semua pekerjaan yang telah disebutkan dalam spesifikasi, tetapi tidak termasuk
dalam daftar harga satuan pekerjaan (unit price) dalam Daftar Kuantitas (Bill of
Quantities), maka harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa. Pembayaran pekerjaan
hanya akan diberikan kepada jenis pekerjaan yang tercantum di dalam mata pembayaran
seperti disebutkan didalam daftar harga satuan pekerjaan yang tercantum di
dalam Daftar Kuantitas (Bill of Quantities) pekerjaan yang dikontrakkan.

d. Kontrol kualitas.
Semua material baik tanah, agregat, semen, air dan campuran beton yang akan
dipergunakan dalam pekerjaan ini harus yang mempunyai kualitas yang baik. Untuk
keperluan ini maka harus dilaksanakan pengujian-pengujian. Kegiatan pengujian bisa
dilaksanakan di Bagian Pengujian Dinas Pekerjaan Umum di Donggala atau yang
ditentuka oleh direksi. Adapun mata pembayaran adalah lumpsum
B. PEKERJAAN SALURAN PEMBUANG RSUD KOLONODALE

B.1. UMUM
B.1.1. Pembersihan
Selama pelaksanaan pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan untuk saluran dari semua
termasuk humus dan bangunan lainnya seperti saluran lama beton-beton lama bila ada harus
dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus membongkar akar- akar, mengisi lubanglubangnya dengan tanah
dipadatkan kemudian membuang dari tempat pekerjaan semula bahan-bahan hasil
pembersihan lapangan. Untuk semua pohon yang tidak harus dibersihkan/ tidak harus
ditebang dan tetap berada ditempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya
Pembersihan lokasi pekerjaan termasuk penebangan pohon dan semak belukar, dimana
lokasi tersebut akan dipakai untuk alur saluran drainase baru sesuai perintah Direksi
pekerjaan. Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan
akibat dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan sebelumnya oleh
Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan

B.1.2. Galian
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran ketinggian
yang ditunjukkan dalam gambar,dengan menggunakan Excavator dan di gali menurut
ukuran dan ketinggian lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang
berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus
ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap
tempat. Yang dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi
“permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
B.1.2.2 Galian Tanah Biasa
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidangbidang yang ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai
dengan yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi.
Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi untuk
ditinjau. Tidak ada galian yang langsung/ ditutupi dengan tanah/beton tanpa diperiksa
terlebih dahulu oleh Direksi. Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan
harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan
penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak
dapat disingkirkan, maka penyedia jasa melapor kepada direksi pekerjaan untuk
menindak lanjuti pekerjaan tersebut atas keputusan bersama. Pengukuran untuk
pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam meter kubik dimana tanah
galian dari permukaan tanah sampai yang sesuai ditunjukan dalam garis- garis bidang
yang sesuai dalam gambar. Pembayaran untuk galian tanah biasa dibuat dalam meter
kubik untuk item dalam BOQ. Selama proses penggalian tanah agar secara langsung
dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/
bisa dipakai untuk timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak
selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan
material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah saluran Pembuang
dan di buang kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu kelancaran pekerjaan dan
masyarakat pengguna jalan yang akan melintas di sekitar pekerjaan, Penyedia Jasa
harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk
timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang
memerlukan timbunan. Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan/alat
Berat yang diperlukan untuk penggalian, perapihan dan kemiringan talud temasuk
usaha pencegahan biaya longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan
timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh Direksi. Pengaturan, pembuangan tanah
yang tak terpakai ataupun yang berlebihan kecuali ditetapkan lain dalam bagian
yang terpisah dalam daftar volume dan biaya pekerjaan misalnya item pemompaan atau
pembuatan dan pemeliharaan penampungan air yang dilaksanakan dengan baik selama
pelaksanaan pekerjaan. Mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam
meter kubik (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan
pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
B.1.3. Pekerjaan Galian Tanah Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali
Semua pekerjaan galian tanah yang tidak akan ditimbun kembali akan dilaksanakan
sesuai pasal ini, harus dilaksanakan hingga mencapai elevasi dengan tingkatan dan
dimensi yang ditunjukkan dalam gambar gambar atau ditentukan oleh Direksi. Selama dalam
pekerjaan ini mungkin akan dijumpai dan diperlukan untuk merubah kemiringan atau
dimensi dari penggalian dari yang ditentukan. Setiap penambahan atau pengurangan dari
volume pekerjaan galian tanah sebagai akibat dari perubahan- perubahan tersebut
akan diperhitungkan sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi. Semua tindakan pencegahan
yang perlu dilakukan guna melindungi material yang ada dibawah galian dalam keadaan
yang memungkinkan, kerusakan pada pekerjaan yang disebabkan oleh Penyedia Jasa dalam
melaksanakan pekerjaan, termasuk hancurnya material dibawah batas penggalian yang
diperlukan, harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa. Dengan tujuan atau alasan tertentu,
kecuali diperintahkan secara tertulis oleh Direksi pekerjaan dan apabila disebabkan dengan
atau tanpa kesalahan Penyedia Jasa, maka biayanya akan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa, apabila diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut semua
galian harus diisi kembali dengan material yang disediakan dan dilaksanakan atas biaya
Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah karena hal harus diperbaiki oleh dan
atas biaya Penyedia Jasa.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter
kubik (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan
dari Direksi Pekerjaan.

B.1.4. Galian Untuk Bangunan / Pasangan


Penggalian tanah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua tanah, kerikil,
dan batuan kasar. Penggalian untuk bangunan harus dilaksanakan dengan cara yang
paling aman hingga mencapai elevasi yang disetujui Direksi. Kecuali ditunjukan dengan
jelas pada gambar atau telah ditetapkan oleh Direksi.
Selama pelaksanaan pekerjaan ada kemungkinan oleh Direksi pekerjaan bilamana
dianggap perlu atau diinginkan untuk mengubah kemiringan galian atau dimensi galian
dari ketentuan yang telah ditetapkan, setiap penambahan ataupun pengurangan dari total
volume galian sebagai akibat dari perubahan tersebut akan diperhitungkan dalam
pembayaran dasar dan kemiringan tepi galian dimana konstruksi akan ditempatkan/harus
diselesaikan dengan rapih dan teliti dengan ukuran ukuran yang tepat seperti yang ditetapkan
dalam gambar atau ditetapkan Direksi, dan permukaan dasar galian disiapkan sedemikian
rupa, dibasahi dan dipadatkan atau digilas dengan alat yang cocok untuk menjamin
pondasi yang kuat.
Apabila terdapat material alam pada lokasi galian pondasi yang mengganggu selama
pelaksanaan penggalian, maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau disingkirkan atau
diganti dengan tanah timbunan yang sesuai atau beton atas biaya Penyedia Jasa.
Pekerjaan galian tanah untuk bangunan akan diukur sebagai dasar pembayaran hingga
mencapai elevasi yang diperlihatkan dalam gambar atau bila tidak diperlihatkan dalam
gambar sampai mencapai garis elevasi sesuai dengan syarat- syarat yang disebutkan disini,
dengan tidak mengindahkan banyaknya galian yang sesungguhnya dilaksanakan.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter
kubik (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan
dari Direksi Pekerjaan.
B.1.5. Luasnya Penggalian
Luasnya penggalian harus sesuai kebutuhan yang mungkin menurut Direksi, untuk
pekerjaanPenggalian saluran lama dan pembongkaran beton-beton penutup saluran lama
harus mengambil lebar yang cukup sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
Perbaikan/ pembangunan saluran terbuka dan saluran tertutup harus dibatasi panjangnya dan
harus mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu secara tertulis. Kecuali persetujuan secara
nyata dari Direksi Pekerjaan pada setiap panjang yang sudah disetujui harus diselesaikan dan
memuaskan Direksi, sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai.
B.1.6. Pekerjaan Timbunan
Sejauh diatas pertimbangan praktis, sebagaimana ditentukan oleh Direksi, semua material
hasil galian yang sesuai dari hasil pekerjaan galian dasar bangunan bendung, saluran- saluran
dan saluran pembuang dan bangunan-bangunan lain dapat digunakan sebagai tanah
timbunan kembali pada tanggul dan bangunan permanen yang memerlukan seperti yang
tercantum dalam spesifikasi. Apabila secara praktis tanah yang sesuai untuk tanggul harus
digali secara terpisah dari bahan atau material yang akan dibuang, maka tanah galian
yang cocok/sesuai tersebut harus dipisahkan selama pelaksanaan pekerjaan penggalian
tersebut dan langsung ditempatkan dahulu pada tempat-tempat sementara untuk
selanjutnya ditempatkan di lokasi-lokasi yang ditunjuk sebagaimana yang ditetapkan
Direksi. Tanah galian yang cocok untuk tanggul setelah cukup kering kecuali terlalu basah
untuk segera dipadatkan setelah penggalian, harus diletakkan dahulu di tempat
penimbunan sementara yang disetujui oleh Direksi agar kadar airnya berkurang hingga
mencapai batas yang diijinkan untuk tanah timbunan pada tanggul atau dengan persetujuan
khusus dari Direksi Pekerjaan. Tanah tersebut diijinkan untuk diletakkan pada tanggul
apabila ditentukan oleh Direksi Pekerjaan lebih praktis untuk mengeringkan tanah yang
basah tersebut ditempat/lokasi tanggul hingga kadar airnya berkurang dan cukup
dipadatkan.
Timbunan tanah dalam pekerjaan ini dipisahkan kedalam 2 (dua) satuan pembayaran
yaitu :
a. Timbunan Kembali
Yang dikelompokkan kedalam item pekerjaan timbunan kembali adalah pekerjaan
timbunan pada lokasi dengan material dari hasil galian yang memenuhi syarat
spesifikasi untuk tanah timbunan atas persetujuan Direksi.
b. Timbunan Biasa
Yang dikelompokkan kedalam item pekerjaan timbunan tanah biasa adalah pekerjaan
timbunan yang di datangkan..
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam
meter kubik (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yan dicapai dilapangan dengan
pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
B.1.7.A.Pekerjaan Pasangan Batu
Pasangan batu Gunung di gunakan campuran 1:4
Batu yang akan di pasang harus bebas dari tanah dan kotoran lainnya
Batu harus dicuci agar telebas dari lumpur dan debuh yang akan mengakibatkan pasangan
Dan campuran tidak menyatu dan berakibat fatal ,pasir yang digunakan harus bersih dan
Tidak mengandung lumpur.
B.1.7.B Siar pasangan
Pekerjaan sir dipakai campuran 1 : 2
Pekerjaan siar harus rapid an menutup spesi antara batu yang terpasang
Pasir yang digunakamn tidak mengandung lumpur/tanah yang dapat merusak pekerjaan
Tersebut ,pasir yang di pakai harus dicui agar terhindar darin lumpur
B.1.8.C. Acian Plesteran
Semua plesteran harus di aci dengan air semen agar tidak gampang di tumbuhi lumut
Semua plesteran yang akan di aci harus bersi dari debu dan kotoran lainnya agar kita
Mendapatkan hasil yang maksimal sesuai yg kita inginkan bersama.
B.9.D Pasangan Bronjong
pasangan bronjong di gunakan bronjong pabrikasi dengan ketebalan kawat 3 mm
bronjong harus di pasang pada posisi ratah dan di pasang rapi
batu yang di gunakan untuk isian bronjong minimal 20 cm dan tidak boleh keluar dari
lubang bronjong
batu harus disusun rapid an padat dan setelah penuh di ikat dengan kawat bronjong
yang telah di sediakan.

C. PEKERJAAN BETON
C.1. UMUM
Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan akan mengacu pada Spesifikasi Teknis
ini, Dokumen Kendali Mutu, dan Gambar Kerja yang disetujui oleh Direksi. Semua
pekerjaan beton harus melalui persetujuan dari Direksi. Tidak lebih dari 2 (dua) bulan setelah
pengadaan peralatan untuk pelaksanaan beton, Penyedia Jasa harus mengirim Diagram
Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk pekerjaan dan penempatan beton/ mortar dengan
mengacu pada Dokumen ini. Apabila spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan
pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh
Direksi, maka Penyedia Jasa harus memberikan alternatif jenis peralatan atau metode kerja
yang menghasilkan produk yang setara dengan yang diusulkan oleh pihak Direksi.
Penyedia Jasa harus memberi perhatian khusus terhadap akibat yang mungkin timbul
karena pengaruh pencucian material yang bisa mengakibatkan tercemarnya air di
Sungai di wilayah tersebut dengan membangun kolam-kolam tampungan atau
bangunan lainnya.
Penyedia Jasa tidak akan menuntut biaya tambahan lebih yang diakibatkan oleh kegiatan
pelaksanaan pencampuran, transportasi dan penempatan beton sebagai dikehendaki oleh
Spesifikasi ini. Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit
price dalam meter kubik (m3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan
dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan.
C.2. BAHAN-BAHAN
1) Semen
a. Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mempunyai mutu setara
Semen Portland, atau type lain yang disetujui oleh Direksi. Semen yang dipakai
harus produksi dalam negeri dan sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03 atau standar
lain yang setara atau lebih tinggi.

b. Terkecuali diperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, hanya satu merk semen


portland yang dapat dipergunakan didalam Proyek

2) Air.
Air yang digunakan dalam campuran, dalam peralatan atau pemakaian lainnya harus bersih,
dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa gula atau organik.
Air akan diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26. Air yang
diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian. Bilamana timbul keragu-
raguraguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti diatas tidak dapat
dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortal semen + pasir
dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling atau minum. Air yang
diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortal dengan air tersebut pada umur 7 hari
dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan mortal dengan air suling atau air air minum pada
periode perawatan yang sama.
3) Ketentuan Gradasi Agregat.
a) Gradasi agregat kasar dan halus memenuhi ketentuan yang diberikan dala tabel C. 2 (1),
tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut tidak perlu ditolak bila
Kontraktor dapat menunjukan dengan pengujian bahwa beton yang dihasilkan memenuhi
sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam pasal C. 3 (3).
b) Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari
¾ jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan atau
celah-celah lainnya dimana beton harus dicor.
4) Sifat-sifat Agregat
a. Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat yang
diperoleh dengan pemecahan batu (rock) atau berangkal (boulder), atau dari pengayakan
dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir sungai.
b. Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukan oleh pengujian SNI
03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang diberikan dalam Tabel C.
2 (2) bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan prosedur SNI/ AASHTO
yang berhubungan

C.3 PENCAMPURAN DAN PENAKARAN


1) Rancangan Campuran
Proporsi bahan dan berat panakaran harus ditentukan dengan menggunakan metode
yang disyaratkan dalam PBI dan sesuai dengan batas-batas yang diberikan dalam Tabel
C. 2 (3).
2) Campuran Percobaan
Kontraktor harus menetukan proporsi campuran serta bahan yang diusulkan dengan
membuat dan menguji campuran percobaan, dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan,
yang menggunakan jenis istalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan
untuk pekerjaan. Campuran percobaan tersebut dapat diterima asalkan memenuhi
ketentuan sifat-sifat campuran yang disyaratkan dalam Pasal C.2 (3) dibawah.

3) Ketentuan Sifat-sifat Campuran


a Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhikuat tekan dan “Slump”
yang dibutuhkan seperti yang disyaratkan dalam Tabel C. 3 (2), atau yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, bila pengambilan contoh, perawatan dan pengujian sesuai dengan SNI
03-1974-1990 (AASHTO T22), Pd M-16-1996-03 (AASHTO T23), SNI 03-2493-1991
(AASHTO T126), SNI 03-2458- 1991 (AASHTO T141)
b. Beton yang tidak memenuhi ketentuan “Slump” umumnya tidak boleh digunakan pada
pekerjaan, terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam beberapa hal menyetujui
penggunaannya dalam kuantitas kecil untuk bagian tertentu dengan pembebanan ringan.
Kelecakan (workability) dan tekstur campuran harus sedemikian rupa sehingga beton
dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga atau celah atau gelembung udara atau
gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat pembongkaran acuan diperoleh
permukaan yang rata, halus dan padat.
c. Bilamana pengujian beton berumur 7 hari menghasilkan kuat beton dibawah kekuatan
y disyaratkan dalam Tabel C. 3 (2), maka Kontraktor tidak diperkenankan mengecor beton
lebih lanjut sampai penyebab dari hasil yang rendah tersebut dapat diketahui dengan pasti
dan sampai telah diambil tindakan-tindakan yang menjamin bahwa produksi beton
memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi. Kuat tekan beton berumur 28 hari
yang tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dipandang tidak sebagai pekerjaan
yang tidak dapat diterima dan pekerjaan tersebut harus diperbaiki sebagaimana disyaratkan.
Kekuatan beton dianggap lebih kecil dariyang disyaratkan bilamana hasil pengujian
serangkaian benda uji dari suatu bagian pekerjaan yang dipertanyakan lebih kecil dari
kuat tekan karakteristik beton.

d. Direksi Pekerjaan dapat pula menghentikan pekerjaan dan/atau memerintahkan


Kontraktor mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan mutu campuran atas dasar
pengujian kuat tekan beto berumur 3 hari. Dalam keadaan demikian, kontraktor harus segera
menghentikan pengecoran beton yang dipertanyakan tetapi dapat memilih menunggu
sampai hasil pengujian kuat tekan beton berumur 7 hari diperoleh, sebelum menerapkan
tindakan perbaikan, pada waktu tersebut Direksi Pekerjaan akan menelaah kedua hasil
pengujian yang berumur 3 hari dan 7 hari, dan

e. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat mencakup
pembongkaran atau penggantian seluruh beton tidak boleh berdasarkan pada hasil
pengujian kuat tekan beton berumur 3 hari saja, terkecuali bila kontraktor dan Direksi
Pekerjaan keduanya sepakat dengan perbaikan tersbut.

4). Penyesuaian Campuran


a). Bilamana sulit memperoleh sifat kelecakan beton dengan proposal yang semula
dirancang oleh Direksi Pekerjaan, maka kontraktor akan melakukan perubahan pada berat
Agregat sebagaimana diperlukan, asalkan dalam hal apapun kadar semen yang semula
dirancang tidak berubaha, juga rasio air/semen yang telah ditentukan berdasarkan pengujian
kuat tekan yang menghasilkan kuat tekan yang memenuhi, tidak dinaikan. Pengadukan
kembali beton yang telah dicampur dengan cara menambah air atau oleh cara lain tidak
akan diperkenankan. Bahan tambah (aditif) untuk meningkatkan sifat kelacakan hanya
diijinkan bila secara khusus telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

b). Penyesuaian Kekuatan


Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan atau disetujui, kadar semen
harus ditingkatkan sebagaimana dierintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
c). Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru
Perubahan sumber bahan atau karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan dan bahan baru tidak boleh digunakan
sampai Direksi Pekerjaan menerima bahan tersebut secara tertulis dan menetapkan
proposal baru berdasarkan atas hasil pengujian campuran percobaan baru yang dilakukan
oleh kontraktor.
5). Penakaran Agregat
a. Seluruh komponen beton harus ditakar menurut beratnya. Bila digunakan semen keemasan
dalam zak, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas semen yang
digunaka adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan dari jumlah zak semen.
Agregat harus diukur beratnya secara terpisah. Ukuran setiap penakaran
b. Sebelum penakaran, agregat harus dibasahi sampai jenuh dan dipertahankan dalam kondisi
lembab, pada kadar yang mendekati keadaan jenuh kering permukaan, dengan
menyemprot tumpukan agregat dengan air secara berkala. Pada saat penakaran,
agregat harus telah dibasahi paling sedikit 12 jam sebelumnya untuk menjamin
pangaliran yang memadai dari tumpukan agregat.

6). Pencampuran
a) Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis dari jenis dan ukuran
yang disetujui sehingga dapat menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan.
b) Pencampuran harus dilengkapi dengan tangki aor yeng memadai dan alat ukur yang akurat
untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air yang digunakan.
c) Pertama-tama alat pencampur harus diisi dengan agregat dan semen yang telah ditakar,
dan selanjutnya alat pencampur dijalankan sebelum air ditambah.
d) Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukan ke dalam campuran bahan
kering. Seluruh air yang diperlukan harus dimasukkan sebelumwaktu pencampuran telah
berlangsung seperempat bagian. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas ¾ m3
atau kurang haruslah 1,5 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3.
e) Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin campur, Direksi Pekerjaan dapat menyetujui
pencampuran beton dengan cara manual, sedekat mungkin dengan tempat pengecoran.
Penggunaan campuran beton dengan cara manual harus dibatasi pada beton non-struktural

7). Mengangkut, Menempatkan, Dan Memadatkan Beton


Hasil campuran beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan,
beton masih merupakan mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi, dan tidak terjadi
penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan. Penyedia Jasa harus
mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan yang direncanakan, sebelum pekerjaan
pembetonan dimulai. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari
1.50 m, ketebalan beton dalam tuangan tidak boleh menerus sampai ketempat sambungan cor
yang direncanakan sebelumnya. Penyedia Jasa harus mengingat pemadatan dari beton
adalah pekerjaan yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan
kepadatan maximum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari
jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan
jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan
persetujuan Direksi.
8. Sambungan Cor
Penjelasan dan kedudukan dari tempat sambungan-sambungan cor harus diserahkan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum mulai dengan pengecoran. Tempat sambungan
harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu sangat
diperkecil. Dimana pekerjaan beton panjang atau luas dan menurut Direksi pelaksanaannya
lebih praktis, maka Penyedia Jasa harus mengatur rencana pelaksanaan sedemikian rupa,
sehingga sebelum beton baru dicorkan menyambung yang lama, beton sudah berumur 4
minggu. Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan
acuan yang kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat
dilaksanakan, pada tempat gaya lintang/ geser yang terkecil. Sambungan itu merupakan jenis
pertemuan biasa, kecuali jika jenis lain dikehendaki oleh Direksi. Sebelum yang baru dicor
disamping beton yang sudah mengeras, beton yang lama harus dibersihkan dari batuan
diatas seluruh penampangnya dan meninggalkan permukaan kasar yang bersih serta
bebas dari buih semen. Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pengecoran
harus tidak lebih dari 1,0 m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari 7 m, meskipun tanpa
adanya persetujuan lebih dahulu dari Direksi.
9. Pembetonan Diatas Permukaan Yang Tidak Kedap Air
Penyedia Jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap air
sebelum permukaan itu ditutup dengan kulit/ membran kedap air atau kedap lainnya yang
disetujui oleh Direksi.

10. Pembetonan Dalam Yang Tidak Menguntungkan


Penyedia Jasa tidak boleh mengecor pada waktu hujan deras tanpa perlindungan, Penyedia
Jasa harus meyiapkan alat pelindung beton terhadap hujan dan terik matahari tidak boleh
mengecor tanpa persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan seperlunya
untuk menjaga supaya suhu beton pada waktu pencampuran dan penuangan kurang dari 35
derajat celcius misalnya dengan menjaga bahan-bahan beton dan acuan agar terlindung dari
matahari, atau menyemprot air pada bahan batuan dan acauan.

C.4 TULANGAN BAJA


C.4.1. Daftar Bengkokan
Penyedia Jasa harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar
dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan yang tepat untuk dipakai dalam pekerjaan.
Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Penyedia Jasa harus
diperiksa dan diteliti. Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas
dari belitan dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokkan dalam keadaan
dingin oleh tukang yang berpengalaman. Batang dengan gari tengah 20 mm atau lebih
harus dibengkokkan dengan mesin pembengkok yang direncanakan untuk itu dan
disetujui oleh Direksi. Ukuran pembengkok harus sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia NI-2, PBI 1971 kecuali jika ditentukan lain, atau diperintahkan oleh Direksi.
Bentukbentuk tulangan baja harus dipotong sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung
tulang tanpa persetujuan Direksi. Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini
adalah unit price dalam Kilogram (Kg) yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran
pembesian atau tulangan berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan
pengesahan dari Direksi Pekerjaan.

C.4.2. Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa
tulangan itu akan tetap pada kedudukannya pada waktu pengecoran beton. Pengelasan tempel
dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu dapat diijinkan untuk menyambung
tulangan-tulangan yang saling tegak lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan.
Penggunaan ganjal, alat perenggang dan kawat harus mendapat yang sama seperti mutu
beton yang akan dicor. Perenggang tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan
bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara.

C.4.3. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran dan penempatan tulangan dibuat dalam perencanaan berat
jadi/terpasang sesuai dengan gambar atau atas petunjuk Direksi. Satuan berat jadi, kecuali
ditentukan lain selama pelaksanaan, maka standard berat besi adalah sebagai berikut :
Diameter Tulangan Yang digunaka sesuai dalam gambar kerja (mm) 10 SNI dan 8 SNI
Berat Besi Polos 0.616 dan 0.394 kg/m1 jarak tulangan terterah dalam ambar kerja.
Besi stagger, besi penstabil plastic cone, kawat pengikat, paku atau bahan lainnya yang
digunakan untuk menyambung pada pelaksanaan pembesian yang merupakan bagian dari
metode pelaksanaan tidak diukur untuk dibayar, sesuai dengan gambar atau petunjuk dari
Direksi. Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price
dalam Kilogram (Kg) yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pembesian atau
tulangan berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari
Direksi Pekerjaan.
C.5 DINDING BETON
Pekerjaan Dinding beton pada saluran harus dikerjakan sesuai dengan penjelasan pada
gambar. Bahan yang dipakai dan mutu pekerjaannya harus memenuhi C.3.1. dan C.3 (2 ) dari
Bab ini. beton dikerjakan dengan cor ditempat (insitu) dengan ketebalan dinding saluran

lantai beton precast dasar lantai saluran harus bersih dari lumpur dan genangan air setelah bersih
baru diberi pasir (lihat gambar). Pengecoran pre cast dilaksanakan ditempat yang beratap
untuk melindungi kualitas beton pre cast.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter
kubik (m3) yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pekerjaan beton

C.6 ACUAN DAN PEKERJAAN PENYELESAIAN


C.6.1. Acuan
Acuan harus dibuat untuk tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk
memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana
dan penjelasan tentang acuan dan harus membuat contoh-contoh acuan untuk mendapat
pengesahan Direksi. Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk
dan ukuran yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar.
3. Acuan untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya
bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika
dibutuhkan oleh Direksi acuan untuk permukaan beton yang kelihatan harus sedemikian
rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis atau kelihatan
terputus. Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan
memberi per-setujuan acuan yang telah dipasang. Untuk pembetonan di cuaca panas atau
kering, Penyedia Jasa harus membuat rencana acuan dan membukanya, sehingga
permukaan-permukaan beton dapat terlihat untuk dimulai perawatan sesegera mungkin.
Acuan hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dibawah pengawasan seorang mandor
yang berwewenang. Harus diberi perhatian yang besar pada waktu pembukaan acuan
untuk menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan beton. Dalam hal mana
Direksi berpendapat bahwa usul Penyedia Jasa untuk membuka acuan belum pada
waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya, maka Direksi
dapat memerintahkan tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut. Untuk beton
dengan semen Portland biasa, waktu paling sedikit untuk pembukaan acuan /mal harus
menurut daftar dibawah ini :
Muka sisi dinding aluran 2 hari
Mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter persegi (m2) yang
dimasukkan kedalam mata pembayaran pekerjaan bekesting (form work) berdasar
kemajuan pekerjaan yang telah dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi
Pekerjaan.
C.6.2. Mal /Perancah
Cetakan atau mal yang di pakai Multriplex dengan ketebalan 0.9 cm dan di bantu dengan
balok-balok 5/7 untuk peranca agar hasil dari pengecoran rapih dan kokoh , harus mudah
distel. Tiang perancah boleh mempunyai paling banyak satu sambungan yang disokong
kearah samping. dipikirkan terhadap stabilitas terutama terhadap berat sendiri beton,
serta beban-beban lain yang timbul selama pengecoran seperti akibat getaran alat
penggetar, berat pekerja dll.
Mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter persegi (M2) yang
dimasukkan kedalam mata pembayaran pekerjaan bekesting (form work) berdasar
kemajuan pekerjaan yang telah dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi
Pekerjaan.
C.6.3. Toleransi
Pemasangan acuan/mal dan perancah harus dipasang sedemikian rupa, sehingga memenuhi
batas-batas toleransi pergeseran acuan/perancah yang diijinkan seperti tercantum berikut
atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Apabila terjadi kondisi, dimana setelah
pelaksanaan pengecoran untuk bagian exposed mengakibatkan pergeseran lebih dari batas
toleransi atau yang diperintahkan oleh Direksi, maka segala biaya perbaikan akan menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

C.6.4. Pekerjaan Permukaan


Untuk penyelesaian permukaan beton dibedakan dua jenis, sebagaimana diuraikan
sebagai berikut :
a. Penyelesaian Kasar
Penyelesaian kasar dari beton adalah penyelesaian permukaan yang dicakar-cakar.
Permukaan beton yang diaci dengan penyelesaian kasar, harus teratur bebas dari
tonjolan tapi tetap agak kasar. Permukaan beton yang tanpa acuan dan ditentukan
dengan penyelesaian kasar, harus digaruk rata dengan lis tetapi dengan mutu yang
sama seperti muka beton yang diacu dan dengan penyelesaiankasar.
b. Penyelesaian Halus
Penyelesaian halus adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh pemakaian papan kayu
rata plywood atau pelat baja untuk acuan. Muka beton diselesaikan dengan halus harus
bebas dari tanda-tanda kayu; lekuk-lekuk dan lain-lain kesalahan pemotongan. Pola
dari papan cetak harus teratur, muka beton yang diacu dengan penyelesaian halus
harus digaruk kemudian digosok halus dengan penggosok kayu atau baja sampai rata
dan dengan mutu yang sama seperti yang diacu. Kecuali ditentukan lain maka
penyelesaian halus harus dituntut untuk permukaan beton yang tetap kelihatan. Muka
beton yang terbuka, kedap air harus digosok halus dengan cetok baja sampai halus.
Muka beton yang tampak lainnya harus digosok dengan penggosok/lepa kayu sampai
halus. Pekerjaan menggosok arus dilakukan setelah beton cukup keras agar tidak
terjadi timbulnya air dengan butiran halus dipermukaan. Muka beton tidak boleh
diperbaiki tanpa ijin Direksi sesudah dibongkar cetakannya. Kecuali ditunjukkan pada
gambar, maka sudut-sudut tajam harus dibuat tumpul dengan ukuran 2 cm x 2 cm.
C.7.5. Melindungi Dan Merawat Beton
Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dari 7 hari, Penyedia Jasa
harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu tinggi atau rendah
pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum waktunya lendutan atau
tumbukan dan air tanah yang merusak.Jika ditentukan lain oleh Direksi, Permukaan beton
yang kelihatan harusdijaga terus basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton
dengan semen Portland, atau 3 hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras.
Permukaan seperti itu segera setelah dibuka acuannya maka harus segera ditutup dengan
karung goni yang dibasahi atau pasir atau lain-lain bahan yang mungkin disetujui Direksi.
Penyedia Jasa harus membuat perlengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan
dan pembasahan yang dimaksud sepanjang masa dari 6 sampai 24 jam sesudah pengecoran
beton. memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik. Semen haruslah Portland
semen seperti yang dimaksud pada pasal C.2.1 dari spesifikasi ini. Air harus diberikan
dalam jumlah cukup/ sesuai untuk menghasilkan adukan yang baik.
Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari
setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Direksi.
Apabila mesin yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu di
dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan tangan,
bahan adukan harus dicampur di dalam semacam kotak diaduk dua kali secara kering dan
akhirnya tiga kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan merata. Adukan
harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, dan adukan yang tidak dipakai
selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak
diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir hari kerja Pekerjaan
adukan tidak ada mata pembayaran tersendiri karena sudah menjadi satu kesatuan
dengan pekerjaan pasangan batu kali yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari
Direksi Pekerjaan.

D MASA PEMELIHARAAN
a. Masa pemeliharaan untuk setelah pekerjaan selesai 100 % (seratus persen), dan Penyedia
Jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran untuk
penyerahan pertama ( PHO ) pekerjaan yang akan diperiksa oleh Tim Panitia
Penerima Pekerjaan. Apabila dilapangan terdapat kekurangan dan / cacat hasil
pekerjaan, Penyedia Jasa wajib menyelesaikan/memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai
dengan ketentuan kontrak, maka dibuat berita acara penyerahan pertama pekerjaan
dan Penyedia Jasa harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5 % (lima persen)
dari Nilai Kontrak.
b. Penyedia Jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan yaitu 180
(seratus delapan puluh) hari kalender sehingga kondisi tetap berada seperti pada saat
Penyerahan Pertama Pekerjaan. Sudah selesai pada saat prosentase phisik pekerjaan 100
% (seratus persen) dan dilakukan serah terima pekerjaan selesai.
c. Apabila Penyedia Jasa tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan pekerjaan sesuai
kontrak, maka Pengguna Anggaran berhak mencairkan Jaminan Pemeliharaan untuk
membiayai pemeliharaan pekerjaan dan mencairkan Jaminan Pelaksanaan dan disetor
ke Kas Negara, Penyedia Jasa dikenakan sanksi masuk Daftar Hitam selama 2 (dua)
tahun.
d. Setelah penyerahan akhir pekerjaan atau penyerahan kedua pekerjaan Pengguna
Anggaran wajib mengembalikan Jaminan Pemeliharaan dan Jaminan Pelaksanaan.
E. GAMBAR-GAMBAR DAN DOKUMENTASI
E.1 PENGUKURAN DAN PERLENGKAPANNYA
Untuk memulai pekerjaannya Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara peralatan
pengukuran dan perlengkapannya di kantor Penyedia Jasa untuk sewaktu waktu diperlukan
untuk dipakai oleh Direksi dan Penyedia Jasa dalam kaitannya dengan pelaksanaan
pekerjaan. Alat dan perlengkapannya sebaiknya baru/layak dan akurat dan telah dikalibrasi
dan harus menurut persetujuan Direksi, serta dijaga supaya tetap dalam keadaan baik dan
lengkap untuk sewaktu-waktu diperlukan dan jika ada kehilangan atau rusak diganti/
dilengkapi segera. Semua alat dan perlengkapan itu tetap menjadi milik Penyedia Jasa yang
sebelumnya sudah diperhitungkan pengadaannya dalam kontrak penawaran dan diajukan

yang akan disediakan Penyedia Jasa, alat-alat dan perlengkapan tidak boleh ditukar dan
harus sesuai brosur/sample yang telah disetujui Direksi dan juga berlaku untuk dalam
waktu pelaksanaan pekerjaan, kecuali ditentukan lain dengan ijin atau perintah dari
Direksi. Mata pembayaran dalam pekerjaan ini Lump Sum masuk dipekerjaan persiapan.

E.2 FOTO-FOTO
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh ahli yang
berpengalaman. Foto-foto harus berwarna dan ditujukan sebagai laporan/ pencatatan
tentang pelaksanaan yaitu pada awal, pertengahan dan akhir suatu bagian tertentu dari
pekerjaan yang diperintahkan Direksi. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap
lokasi, pengambilan harus dari titik dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan
sebelumnya. Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu
tanda khusus untuk mudah mengenali lokasi.

Foto negatif/soft copy dan cetakannya tidak boleh diubah dan ditambah apapun. Sebelum
pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana/ denah yang menunjukan lokasi,
posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi untuk
disetujui. Tiap foto berukuran 3R (120 mm x
90 mm) dan diberi catatan sebagai berikut :
- Tahap Pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set pilihan
foto-foto yang bersangkutan dengan metode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan
Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan pada Direksi dalam album. Foto-foto
ditempelkan dalam album secara beraturan menurut lokasi masing-masing. Tiap obyek
harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50%, dan 100% dan ditempel pada satu halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album negatifnya/soft
copynya. Tiap album dan juga berisi negatif/soft copy harus diberi keterangan atau tanda
sama untuk memudahkan mengindentifikasi negatif/soft copy dan Tidak ada mata
pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah menjadi satu kesatuan dengan harga
penawaran yang dikontrakkan dan segala resiko yang mungkin akan timbul akibat dari
kegiatan ini akan menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
E.3 GAMBAR KERJA
Direksi mungkin memerlukan gambar kerja untuk memberikan penjelasan bagian dari
pekerjaan pokok, termasuk semua pekerjaan sementara yang perlu. Penyedia Jasa harus
menyediakan gambar kerja berdasarkan desain, gambar standar, permukaan tanah asli,
ketinggian akhir yang diperintahkan dan lain-lain dari Direksi.

E.4 GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING)


Penyedia jasa harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pekerjaan yang
dilaksanakan. Cetakan dari gambar-gambar harus diserahkan kepada Direksi untuk
disetujui.. Semua gambar-gambar harus berukuran standar seperti gambar-gambar standar dari
kontrak. Gambar-gambar harus menunjukkan semua penjelasan dari pekerjaan yang
dilaksanakan. Tidak ada pembayaran tersendiri akibat adanya pembuatan gambar-gambar
diatas karena sudah termasuk didalam harga satuan pembayaran untuk semua butir
pekerjaan yang dikontrakkan.
Dibuat Oleh
CV.TOPCON

MOH.TAUFIK LASIMPALA,ST
Direktur

Anda mungkin juga menyukai