Laporan Rkab Eksplorasi: Pt. Putra Labuan Sulawesi
Laporan Rkab Eksplorasi: Pt. Putra Labuan Sulawesi
Laporan Rkab Eksplorasi: Pt. Putra Labuan Sulawesi
LAPORAN RKAB
EKSPLORASI
PT. PUTRA LABUAN SULAWESI | DONGGALA
HALAMAN JUDUL
Oleh :
Tim Penyusun
2018
Halaman i
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh :
Tim Penyusun
PENGESAHAN
Halaman ii
KATA PENGANTAR
mengetahui potensi sumberdaya batu dan pasir yang terdapat di lokasi Izin Usaha
Pertambangan Eksplorasi yang meliputi keterdapatan dan sebaran pasir dan batu,
kualitas pasir dan batu dan sumberdaya pasir dan batu. Kegiatan PT Putra Labuan
Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini telah selesai dilaksanakan dengan baik dan dituangkan dalam
bentuk laporan yang merupakan rangkuman dari seluruh tahapan kegiatan baik
telah mendukung kami baik moril maupun materil sehingga kegiatan ini dapat
berjalan lancar.
Akhirnya kami berharap semoga hasil kegiatan ini dapat digunakan dan di
Tim Penyusun
Halaman iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
BAB 1 P E N D A H U L U A N .............................................................................1
Halaman iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.4. Rencana Anggara Biaya Tenaga Kerja Tahun 2017 .............................28
Tabel 2.5. Rencana dan Realisasi Pengelolaan Lingkungan Tahun 2017 .............31
Tabel 2.6. Rencana dan Realisasi Pemantauan Lingkungan Tahun 2017 .............31
Tabel 2.8. Daftar Rencana Peralatan Eksplorasi Periode Tahun 2017 .................35
Tabel 2.9. Rencana Anggaran Biaya Eksplorasi Periode Tahun 2017 ..................36
Halaman v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Peta geologi sulawesi di daerah sekitar lokasi penelitian ...................7
Gambar 2.3. Peta stasiun survey geologi permukaan di lokasi IUP Eksplorasi ....21
Halaman vi
DAFTAR FOTO
Halaman
Halaman vii
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Halaman viii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Perizinan
IUP Operasi Produksi kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah. Hal ini
Setelah melalui proses penataan, maka pada tahun 2017 CV Putra Labuan
dan Batubara;
Pertambangan;
Hutan.
Halaman 2
12. Peraturan Menteri Energi & Sumber Daya Mineral Nomor 28 Tahun
kebutuhan manusia terhadap bahan baku industri berupa batuan yang memenuhi
standarisasi konstruksi yaitu Batu dan Pasir, yang semakin meningkat setiap
ekonomis dapat ditambang. Oleh karena itu, maka dimulailah suatu pekerjaan
yang disebut Geologi Eksplorasi, yang terdiri dari penentuan lokasi sumberdaya,
Tujuan dari Rencana Kerja Anggaran Biaya Eksplorasi ini adalah untuk
mengetahui rencana kerja serta besaran anggaran biaya eksplorasi dan rencana
yang telah terealisasi. Dengan mengkaji berbagai kemungkinan terkait temuan dan
nilai ekonomis batu dan pasir yang berpotensi di daerah lokasi penyelidikan
Halaman 3
beserta pengembangannya yang bermanfaat baik secara sosial maupun aspek
itu, disusunlah dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) ini sebagai
dokumen perencanaan satu tahun ke depan dengan hasil realisasi kegiatan setiap
tahun berjalan.
Lokasi ini berada di kabupaten Donggala sebelah utara kota Palu (Ibukota
Propinsi Sulawesi Tengah) dengan jarak lebih kurang 28 km. Untuk mencapai
pesawat. Penerbangan setiap hari dari Jakarta ke kota Palu (Ibukota provinsi
Sulawesi Tengah), dengan maskapai Lion Air, dan Garuda Indonesia, dapat
tempuh sekitar 1 jam ke lokasi area kerja, baik dengan kendaraan roda dua
Halaman 4
Gambar 1.1. Peta Lokasi IUP Eksplorasi
1220 52' 8,62” BT – 1220 52' 12,41” BT dan 40 24’ 2,66” LS – 40 24' 6,88” LS.
Halaman 5
Sedangkan secara administratif berada pada daerah Labuan Toposo Kecamatan
Halaman 6
BAB II
kepulauan Asia Timur dan sistem pegunungan sunda). Hampir seluruhnya terdiri
Halaman 7
a. Geomorfologi
Pulau Sulawesi mempunyai bentuk yang berbeda dengan pulau lainnya. Apabila
mengarah ke Asia tetapi Pulau Sulawesi memiliki bentuk yang justru convaknya
yang menghadap ke Asia dan terbuka ke arah Pasifik, oleh karena itu pola
Sulawesi sering disebut berpola terbalik atau inverted arc. Pulau Sulawesi terletak
pada zone peralihan antara dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul dan dikelilingi
oleh laut yang dalam. Di bagian utara dibatasi oleh Basin Sulawesi (5.000 – 5.500
m). Di bagian Timur dan Tenggara di batasi oleh laut Banda Utara dan Laut
bagian Barat dibatasi oleh Palung Makasar (2.000 - 2.500 m). Sebagian besar
daerahnya terdiri dari pegunungan dan dataran rendah yang terdapat secara
sporadik, terutama terdapat disepanjang pantai. Dataran rendah yang relatif lebar
Halaman 8
dari Samar Arc. Termasuk pada daerah ini adalah Kepulauan Togian, yang secara
ini sebagian termasuk Inner arc, kecuali kepulauan Talaud sebagai Outer Arc.
Dibagian sentral ini terdapat tiga struktur yang menjalur Utara – Selatan
sebagai berikut:
Jalur Timur terdiri atas lengan timur dan sebagian yang nantinya
bersambung dengan lengan Tenggara. Sebagai batasnya adalah garis dari Malili –
Teluk Tomori. Daerah ini oleh singkapan-singkapan batuan beku ultra basis.
Jalur Tengah atau Zone Poso, batas Barat jalur ini adalah Medianline.
Zona ini merupakan Graben yang memisahkan antara Zona Barat dan Timur.
Dibagian Utara Zone ini terdapat Ledok Tomini dan di Selatannya terdapat Ledok
Bone. Daerah ini ditandai oleh mayoritas batuan Epi sampai Mesometamorfik
Jalur Barat atau Zona Palu, ditandai oleh terdapat banyaknya batuan grano
– diorite, crystalline schist yang kaya akan biotite dan umumnya banyak ditemui
juga endapan pantai. Zona ini dibagian Utara dibatasi oleh Teluk Palu – Parigi, di
Selatan dibatasi garis dari Teluk Mandar – Palopo. Dari Teluk Mandar – Palopo
ke arah selatan sudah termasuk lengan Selatan – Sulawesi. Daerah jalur Barat ini
Halaman 9
merupakan perangkaian antara lengan Utara Zone Palu dan lengan selatan
Palu (Zone bagian barat Sulawesi Tengah) dan tangan Tenggara merupakan
antara lengan selatan dan lengan tenggara banyak memiliki kesamaan, begitu juga
antara Zone Palu Lengan Utara dengan Zone Kolonodale Lengan Timur dilain
contoh bagian ujung selatan (di Selatan Danau Tempe) banyak kesamaannya
dengan P. Jawa dan Sumatera sedangkan ujung selatan lengan tenggara lebih
Halaman 10
b. Tatanan Stratigrafi
Daerah penyelidikan merupakan bagian leher dan lengan Utara Sulawesi, terletak
di bagian Timur Kraton Sunda yang merupakan inti dari pada lempeng Eurasia
Malihan, terdiri dari sekis amfibolit, sekis genes, kuarsit dan pualam, diperkirakan
terbentuk dalam lingkungan laut dalam, berumur Oligosen hingga Miosen Awal.
Formasi ini merupakan perselingan antara batuan gunungapi (lava basalt, andesit,
breksi) dengan batuan sedimen (batupasir wake, batupasir, batu dan pasir, rijang)
Formasi ini pada umumnya termalihkan lemah, terdiri dari perselingan batusabak,
filit, grewake, batupasir kuarsa, batu dan pasir, argilit dan batulanau dengan
Halaman 11
Batuan Gunungapi Lamasi yang terdiri dari breksi gunungapi, tuf,
Batuan Gunungapi yang terdiri dari lava andesit horblenda, lava basalt,
lava latit kuarsa dan breksi yang juga berumur Oligosen-Miosen Awal. Batuan
Gunungapi Tineba dan Tuf Rampi. Batuan Gunungapi Tineba berumur Miosen
Tengah-Akhir, terdiri dari lava andesit hornblenda, lava basalt, lava latit kuarsa
dan breksi. Tuf Rampi umumnya batuan tufaan yang sudah terubah dan berlapis
baik yang terdiri dari tuf hablur, batupasir tufan dan tuf abu.
setempat lignit dan batubara, batu dan pasir koral ; di bagian atas lava, tufa,
Batuan intrusi juga berumur Miosen terdiri dari granit, diorit granodiorit
intrusi-intrusi kecil yang tak terpetakan terdiri dari andesit, basalt, diorit, diorit
batulempung, batu dan pasir koral dan napal, semuanya mengeras lemah,
menindih secara tidak selaras Formasi Tinombo dan komplek batuan malihan
Halaman 12
formasi ini disebut Formasi Lariang, terdapat sebagian kecil di daerah penelitian,
Pliosen.
berada di bawahnya terdiri dari Formasi Pasangkayu, Formasi Puna dan Formasi
hingga agak dalam, terdiri dari perselingan batu dan pasir dan batulempung,
setempat bersisipan konglomerat dan batu dan pasir. Formasi Puna, berupa
batulempung gampingan dan batu gamping. Formasi Napu, terdiri dari batupasir,
Sedimen Plistosen, terdiri dari kerikil, pasir, lanau, lempung hitam, sisipan
gamping koral, dan endapan danau. Formasi Pakuli terdiri dari konglomerat dan
lereng pegunungan yang berbentuk kipas dan teras sungai. Batu dan pasir koral
terdiri dari batu dan pasir koral dan breksi koral dengan cangkang moluska dan
napal, terdapat pada lingkungan laut dangkal. Endapan danau terdiri dari pasir,
Halaman 13
lempung dan kerikil, sebagian mengeras, terdapat pada cekungan-cekungan
c. Struktur
Koro yang merupakan sesar utama, berarah Barat Laut – Tenggara, berupa sesar
terbentuk sejak Oligosen. Lajur sesar ini melebar kearah Utara dan juga banyak
maupun tegak lurus arah sesar utama yang terbentuk bersamaan atau setelah sesar
utama. Semakin ke arah Utara di samping sesar mendatar juga terjadi pergeseran
benua.
penyelidikan.
Halaman 14
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dengan pemetaan geologi
permukaan dan floating sample diperoleh informasi bahwa pada daerah ini
arah Timur – Barat dengan ciri fisik warna putih keabu-abuan, kompak,
kristalin, terdapat mineral kalsit yang mengisi rekahan berupa vein dan
Dengan warna hitam dan pelapukan yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari
2.2.1 Pemetaan
a. Rencana Kegiatan Pemetaan
topografi dan peta geologi yang mengacu pada hasil pengamatan secara
Halaman 15
visual dilapangan dan didukung dengan peta topografi untuk mengetahui
sepanjang aliran sungai Labuan, dari hal tersebut metode penyelidikan yang
sungai dan vegetasi disekitar. Sedang data bawah permukaan berupa data
test pit (sumur uji) untuk mengetahui keberadaan suatu endapan bahan
- Persiapan
• Persiapan
Halaman 16
mempelajari literatur penelitian terdahulu khususnya yang berhubungan
endapan sungai dengan dasar sungai serta jenis batuan asal endapan.
Test Pit
Metode menggunakan sumur uji atau lebih dikenal dengan test pit
Halaman 17
tanah penutup untuk mengetahui atau memastikan menerusnya suatu
lapisan dengan arah vertikal. Pada umumnya suatu deretan uji test pit
dengan ukuran dimensi panjang, lebar dan tinggi > 1,5 meter agar dapat
100 meter
diterapkan yaitu mengambil sample di empat sisi test pit yang dianggap
sample yang telah diaduk dibagi menjadi empat kuadran. Kuadran I dan
Halaman 18
kode penamaan dilapangan dan sample kuadran II dan IV disatukan
laboratorium.
keseragaman ukuran butir suatu perlapisan sedimen baik pada test pit
sungai. Selain itu dilakukan juga pengeplotan data GPS ke citra yang
seluruh data lapangan ke peta digital seperti citra SRTM, peta topografi
yang dilakukan dalam pengolahan data ini adalah Garmin Map Source,
Halaman 19
penentu kualitas dan acuan untuk menentukan cadangan terkira dalam
pelaporan.
telah terpetakan.
A B
Halaman 20
Tabel 2.1. Singkapan batuan hasil survey permukaan
Ketebalan
Dimensi
Koordinat Ukuran Butir Warna
(cm)
Stasiun (cm)
Pasir+Kr Pasir+
BT LS P L T Pasir Pasir
akal Krakal
119O50’ 0.00O50’
TP01 3 2 4 195 45 Coklat Abu-abu
40.34” 40.34”
119O50’ 0.00O39’
TP02 3 2,5 3 130 90 Coklat Abu-abu
41.87” 41.21”
119O50’ 0.00O39’
TP03 4 2 3 - 130 Coklat Abu-abu
43.37” 40.46”
119O50’ 0.00O39’
TP04 4 2 2,5 - 130 Coklat Abu-abu
44.87” 39.77”
119O50’ 0.00O39’
TP05 4 2 3 10 160 Coklat Abu-abu
48.19” 37.39”
119O50’ 0.00O39’
TP06 4 2,5 3 - 17 Coklat Abu-abu
48.31” 36.41”
119O50’ 0.00O39’
TP07 4 2 4 40 300 Coklat Coklat
48.30” 33.87”
Gambar 2.3. Peta stasiun survey geologi permukaan di lokasi IUP Eksplorasi
Halaman 21
2.2.2 Penanganan Sampel
perlu diperhatikan penanganan sampel pasir dan batu hasil survey geologi
permukaan.
sampel yang tidak mudah rusak atau bocor dan segera dibawa ke
yang sudah dilengkapi dengan peralatan uji kualitas agregat material yang
dan untuk nilai apakah agregat halus yang akan digunakan tersebut cocok
Gradasi gabungan dari agregat halus untuk beton kelas II, mutu K-125
dan mutu lebih tinggi harus ditentukan dengan cara analisis saringan dengan
Halaman 22
Hasil analisa laboratorium dapat dilihat dalam table berikut.
Modulues
Titik Pengamatan
Kehalusan
TP 01 4.47%
TP 03 9.46%
TP 05 9.48%
TP 06 7.53%
TP 07 8.37%
lokasi. Maka dapat disimpulkan bahwa modulus kehalusan rata – rata pasir
dan batu adalah 7.86%. Dengan begitu pasir dan batu sangat cocok untuk
beton sebelum diolah lebih lanjut dengan menggunakan cara pengolah yang
Halaman 23
Foto 2.2. Kegiatan analisa contoh batu dan pasir
2.3. Sumberdaya
Terukur.
menjadi blok-blok mendatar dengan interval tertentu yang dibatasi oleh dua
dengan cara mengalikan luas rata-rata antara dua sayatan dengan jarak antar
sayatan.
dengan batas elevasi tertinggi yang telah ditentukan, lalu diplotkan pada
tersebut berupa model endapan pasir batu. Kemudian dihitung luas model
Halaman 24
endapan pasir batu dari tiap penampang dan akhirnya akan didapatkan luas
dan volume dengan mengalikan jarak antar sayatan. Jarak antara penampang
ini juga tergantung pada ketebalan, panjang, massa jenis pasir batu disetiap
Keterangan:
Halaman 25
Berdasarkan hasil eksplorasi yang dilakukan di lokasi penelitian
menunjukkan sumberdaya batu dan pasir yang didasarkan pada hasil survey
Contour dengan pedoman Rule of Gradual Change dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
KONTUR
NO LUAS (m2) JARAK (m) VOLUME (m3)
KETEBALAN
1 7,8 1528 200 152.800
TOTAL 1.020.256
Maka didapatkan sumberdaya terukur (measured rosources) batupasir di
lokasi IUP Eksplorasi PT. Putra Labuan Sulawesi adalah 1.020.256 M3.
Halaman 26
2.4. Perusahaan Jasa/Sub Kontraktor
Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya untuk 10 orang personel Tahun 2018
Halaman 27
Tabel 2.4. Rencana Anggara Biaya Tenaga Kerja Tahun 2018
JUMLAH JUMLAH JUMLAH PER
NO KLASIFIKASI GAJI/BULAN
(Orang) PER BULAN TAHUN
1 Direktur 1 25,000,000 25,000,000 325,000,000
2 General Manager 1 20,000,000 20,000,000 260,000,000
3 Superintendent 1 10,000,000 10,000,000 130,000,000
4 Keuangan dan Admin 1 7,000,000 7,000,000 91,000,000
5 Teknisi 4 3,250,000 13,000,000 169,000,000
6 Satuan Pengamanan 2 2,500,000 5,000,000 65,000,000
-
Jumlah 10 67,750,000 80,000,000 1,040,000,000
2.6.1 Lingkungan
berlangsung.
Upaya yang akan dilakukan jika dampak terhadap kualitas air sebagai
berikut :
Halaman 28
permukaan/top soil, tidak langsung masuk kedalam sungai atau
yang diakibatkan oleh adanya ceceran minyak dan detergen yang tumpah
ke TPA.
tanah belum dilakukan karena tidak ada dampak yang ditimbulkan dalam
Halaman 29
d. Penanganan Flora dan Fauna
eksplorasi.
e. Kesempatan kerja
f. Peluang berusaha
oleh kegiatan ini adalah peluang berusaha yang timbul sejak persiapan
meningkat pendapatannya.
yang bekerjasama.
Halaman 30
g. Estetika Lingkungan
Halaman 31
2.6.2 Pengelolaan K3
semaksimal mungkin.
dalam perusahaan.
2. Melakukan inspeksi
3. Peralatan K-3
Halaman 32
misalnya helmet, kaos tangan, masker, dan alat-alat penunjang
lainnya.
4. Investigasi Kecelakaan
yang telah terjadi untuk dianalisa dampak yang timbul dan cara
penanggulangannya.
5. Pelatihan K-3
6. Safety Audit
CSR pada tahun 2017 sebesar Rp. 10.000.000 untuk kegiatan hubungan
terealisasi hingga saat ini sebesar Rp. 1.800.000 untuk sumbangan kegiatan
Halaman 33
keagamaan, kegiatan olah raga kepemudaan dan operasional masyarakat
Donggala.
TABEL 1.18
DATA PENGALOKASIAN COMMUNITY DEVELOPMENT
TAHUN (2014 - 2015)
Tabel 2.7. Data pengalokasian Community Development 2017
ALOKASI BIAYA (US $)
NO KEGIATAN LOKASI KEGIATAN
RENCANA REALISASI
1 Hubungan komunitas
Bidang Keagamaan Epe 1,000,000 300,000
Bidang Sosial - Budaya 1,000,000 -
Bidang Olahraga & Kepemudaan Epe 1,000,000 500,000
2 Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Pendidikan
Bidang Kesehatan
Bidang Ekonomi
Bidang Pertanian
Bidang Peternakan - Perikanan
3 Pengembangan infrastruktur
Saran Pendidikan 3,000,000 -
Sarana Keagamaan 2,000,000 -
Sarana Kesehatan
Sarana Pertanian - Peternakan
Sarana Pemberdayaan ekonomi
Sarana Umum lainnya
Halaman 34
2.8. Keuangan
Halaman 35
Tabel 2.9. Rencana Anggaran Biaya Eksplorasi Periode Tahun 2018
HARGA /
NO.
KEGIATAN WAKTU MINGGU JUMLAH TOTAL
Halaman 36
BAB III
KESIMPULAN&PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Oleh sebab itu, setiap dukungan dan kerjasama yang baik dari
pertambangan pasir dan batu atas nama PT. Putra Labuan Sulawesi
Halaman 37
3. Rencana Kerja dan Anggaran Biaya dalam penggunaan kawasan
hutan ini meliputi setiap proses rencana kegiatan mulai dari tahap
3.2. Penutup
Halaman 38
LAMPIRAN
PETA