LPM Sinopsis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Judul : Sanitasi dalam usaha peternakan sapi perah


Tujuan : Memotivasi peternak untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya
dengan menerapkan panduan sanitasi yang tepat dalam usaha
peternakan sapi perah
Metode : ceramah, diskusi dan pemutaran film
Media : PPT dan video
Waktu : 45 menit
Alat bantu : laptop, lat tulis, LCD dan proyektor

Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Keterangan


 Menyampaikan judul materi
Pendahuluan  Menjelaskan pentingnya menjaga 5 menit
kesehatan ternak melalui sanitasi
 Penyampaian materi sanitasi
secara umum melalui slide PPT
 Pemutaran video mengenai
35
Isi / Materi sanitasi dalam usaha peternakan
menit
sapi perah
 Diskusi mengenai sanitasi dalam
usaha peternakan sapi perah
 Memberi motivasi kepada
sasaran untuk menerapkan
Pengakhiran 5 menit
sanitasi dalam usaha peternakan
sapi perah
“Sanitasi dalam Usaha Peternakan Sapi Perah”

Kesehatan ternak merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan


dalam manajemen pemeliharaan sapi perah, karena ternak yang sehat akan
memiliki produktivitas (memberikan hasil) yang optimal. Upaya penanganan
kesehatan pada ternak meliputi pencegahan, pengendalian, pengobatan dan
rehabilitative (pemulihan). Manajemen kesehatan mempunyai arti penting karena
meningkatkan hasil usaha (baik bibit maupun susu) sehingga dengan
optimalisasi produktivitas akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
peternak. Walaupun demikian faktor kesehatan sangat terkait erat dengan
manajemen pakan dan pola pemeliharaan. Terjadinya penyakit pada ternak
(dalam hal ini sapi perah) sangat merugikan pemilik/peternak, karena akan
mengakibatkan penurunan produksi, mengurangi kesempatan berreproduksi,
menambah medicalcost, resiko kematian ternak, bahkan penyakit-penyakit
tertentu yang dapat menular pada ternak lain dan manusia.
Di samping itu peternak juga harus memperhatikan kebersihan dan
sanitasi, baik ternak, kandang maupun lingkungannya, karena kebersihan erat
kaitannya dalam usaha pencegahan timbulnya penyakit pada sapi.Sanitasi
merupakan usaha untuk membebaskan perkandangan dari bibit penyakit
maupun parasit lannya dengan menggunakan obat-obatan pengendali seperti
desinfektan. Tujuan dari usaha sanitasi adalah agar ternak yang diternakan
selalu dalam keadaan sehat, sehingga diharapkan dapat memberikan produksi
yang optimal. Beberapa macam sanitasi dalam usaha peternakan sapi perah
yaitu:

1. Sanitasi Peralatan Pemerahan (Mesin Perah)


Agar dapat menghasilkan susu yang berkualitas, perlu diperhalikan
kebersihan peralalan pemerahan (mesin perah) adalah hal utama untuk
menghasilkan susu yang berkualitas tinggi.

Peralatan yang harus diperhatikan kebersihannya meliputi:


a. Milk can dan tangki dan penampung susu
Milk can dan tangki dan penampung susu sehabis dipakai harus segera
dibersihkan, Anjuran untuk membersihkan milkcan dan tangki serta
peralatan penampung susu lainnya adalah sebagai berikut:
 Bersihkan tempat-tempat penampung susu tersebut di atas dengan
air dingin segera setelah penampung tersebut kosong.
 Sediakan larutan deterjen dalam ember plastik dan masukkan
ketempat penampung susu yang kosong.
 Gunakan sikat bulu yang kaku untuk menyikat bagian dalam.
Agar dapat melaksanakan semua prosedur di atas maka air panas,
deterjen, alat-alat pembersih serta sikat harus disediakan. Sangat mudah
untuk membicarakan masalah tersebut di atas, tetapi sangat sulit untuk
menerapkannya.

2. Sanitasi Sapi
1) Sapi harus tetap bersih. setiap hari rata-rata sapi perah mengeluarkan
kotoran dan air kencing hampir 7-8% dari berat badannya. Untuk sapi
seberat 550 kg berarti sapi itu mengeluarkan kotoran dan air kencing 38-
45 kg.
2) Kotoran harus dibersihkan dari kandang sesering mungkin dan jangan
biarkan sapi berbaring di atas kotoran atau air kencing. Bedding harus
tersedia bagi sapi. Sapi harus dimandikan dan disikat secara berkala
untuk menghilangkan kotoran, debu dan rambut yang rontok.
3) Rambut yang panjang diambing harus dicukur. Rambut panjang
disamping menjadi su'mber sedimen (dangkal) debu dan kotoran, yang
bisa akan sampai ke susu.
4) Cuci puting dengan larutan sanitasi hangat sebelum pemerahan, ambing
yang bersih akan menghasilkan susu yang bersih pula. Mencuci puting
dengan larutan sanitasi hangat, lamanya mencuci tidak lebih dari 1 menit
sebelum pemerahan. Jika sapi terlalu kotor, larutan itu harus diganti
karena bila tidak diganti debu atau kotoran akan berpindah dari satu sapi
ke sapi lainnya.
5) Keringkan puting menggunakan lap yang berbeda bagi tiap sapi dan
pastikan kalau lap tersebut telah dicuci dan didesinfektan sebelum
digunakan.
6) Saring susu melalui saringan atau filter. Susu harus disaring di ruangan
dimana tidak terlalu banyak debu. Jika anda melakukan pemerahan
dengan bersih, filter letap akan bersih. Tujuan penyaringan tidak untuk
membersihkan susu kotor.
7) Saat pemerahan harus dihasilkan susu bersih, penyaringan hanya
sebagai pangaman.

3. Sanitasi Kandang
Kandang sapi perah merupakan suatu pabrik makanan/minuman sehat
bagi manusia. Kandang harus disapu dan dibersihkan secara teratur,
Jangan biarkan kandang pemerahan berdebu dan kotor. Siram lantai
kandang secara teratur dan gunakan desinfektan untuk membunuh kuman
dan bakteri. Jangan hanya menyapu lantai waktu akan memerah. Berikan
makanan kering paling sedikit 1 jam sebelum pemerahan atau tunggu
setelah pemerahan selesai untuk menghindari banyaknya debu.

Kandang yang bersih menghindarkan susu dari pencemaran oleh kotoran


dan bau (sifat susu mudah menghisap bau di sekitamya). Kandang yang
bersih membuat sapi nyaman, dan petemak betah bekerja di kandang.
Bersihkanlah lantai kandang dari kotoran, dan biasakan kotoran-kotoran itu
dikumpulkan dan dijauhkan dari tempat pemerahan susu. Gunakan sapu
lidi atau sekop yang berbeda untuk makanan dan kotoran. Bersihkan
tempat makanan setiap hari. Buanglah sisa makanan agar tidak bercampur
atau merusak makanan yang baru, karena sapi tidak suka makan sisa yang
kotor dan bau. Bersihkan bak atau cangkir minum otomatis. Bak air minum
yang kotor merupakan sarang bibit penyakit. Sapi tidak suka minum air
yang kotor dan berbau.

4. Sanitasi terhadap orang


Setiap orang dengan pakaian dan alas kaki yang digunakan di area
peternakan harus dalam kondisi bersih. Termasuk juga pengunjung wajib
mematuhi tindakan sanitasi dengan ketat. Sepatu booth atau alas kaki
sebelum masuk ke area perkandangan harus bersih dan disikat dari
kotoran kemudian di dipping dengan didesinfektan.

5. Sanitasi pemerahan.
1) Sanitasi sebelum pemerahan :
 Pemerah dalam keadaan sehat,jika diperah dengan mesin pemerah,
maka mesin perah dan perangkatnya dalam keadaan bersih dan
sudah didesinfeksi.
 Pakaian harus bersih.
 Mencuci tangan sebelum memerah atau memerah sapi berikutnya.
 Tangan dalam keadaan kering dan bersih pada saat memerah.
2) Sanitasi pada saat pemerahan :
 Ambing sapi dibersihkan dengan lap yang telah dibasahi dengan air
hangat atau larutan desinfektan.
 Kain lap yang kotor/sudah terpakai dimasukkan dalam ember yang
lain, tidak dicampur dengan kain lap yang bersih/belum dipakai.
 Masukkan 3-4 pancaran susu dari masing-masing puting ke dalam
strip cup atau paddle untuk pengamatan penyakit mastitis.
 Pemerahan dimulai dari sapi atau ambing yang sehat. Sapi yang
terkena mastitis diperah terakhir.
3) Sanitasi setelah pemerahan :
Sapi yang selesai diperah dilakukan dipping puting atau bisa juga puting
disemprot dengan larutan desinfektan, misalnya : septisol (iodine 4%)

Anda mungkin juga menyukai