Ya
Ya
Ya
i
DAFTAR TABEL
ii
Daftar Gambar
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karbol
Karbol adalah cairan pembersih lantai yang berfungsi sebagai desinfektan
(pembasmi kuman, bakteri dan jamur). Produk ini berfungsi efektif dalam
membersihkan debu, kotoran organik yang menempel pada bidang lantai
keramik/ubin ruangan, dinding ruangan, permukaan closed dan washtafel
kamar mandi. Efektif membunuh dan menghilangkan bau tidak sedap yang
disebabkan oleh mikroorganisme patogen, sisa makanan dan bahan kimia.
Wangi karbol yang khas menebarkan aroma yang menyegarkan di sekitar
ruangan sepanjang waktu. Produk ini berbentuk cair (liquid) berwarna bening
awan, jika dikocok menjadi putih keruh dan berbusa mengindikasikan produk
ini memiliki daya reaktif yang kuat dan jika didiamkan dalam waktu lama
bentuknya akan kembali berwarna bening awan, memiliki berat jenis (SG) 1,02
dan pH yang netral (pH 7) sampai sedikit basa, beraroma khas karbol.
Komposisi kimia produk ini terdiri dari surfactan, disinfectant dan bahan aktif
karbol sehingga efektif sebagai pembersih. Sifat biologi produk ini mampu
membunuh secara efektif mikroorganisme patogen seperti E.coly, salmonella,
kapang. Karbol bersifat korosif sehingga ketika menggunakan seharusnya
memakai sarung tangan.
2
berfungsi mengurangi peradangan, meningkatkan mood melalui aromaterapi,
serta membunuh bakteri, jamur dan patogen. Terbukti memiliki kemampuan
memurnikan udara dengan membantu menghilangkan berbagai racun yang
terdapat dalam rumah, pine oil bermanfaat sebagai obat alami asma, obat batuk,
dan bahkan dapat meringankan alergi, infeksi pernapasan dan pilek. Pine oil
juga telah dipelajari akan kemampuannya sebagai agen anti-inflamasi dan
antioksidan yang membantu menghambat perkembangan kanker serta
melindungi organ-organ vital, termasuk otak, jantung, hati dan usus. Sebagai
bahan detoksifikasi dan desinfektan alami, pine oil (minyak pinus) umumnya
digunakan dalam campuran minyak pijat, produk pembersih rumah tangga dan
penyegar udara.
2.3 Arpus
Bentuk arpus mirip bongkahan batu berwarna coklat kekuning-kuningan
mudah pecah. Arpus inilah sebagai bahan utama sekaligus sebagai bahan aktif
pembuatan karbol atau kreolin. Arpus mengandung desinfektan cocok untuk
pembersih lantai sekaligus pembunuh kuman, bakteri dan jamur sehingga kami
terhindar penyakit. Arpus inilah sebagai bahan utama sekaligus sebagai bahan
aktif pembuatan karbol atau kreolin. Arpus mengandung desinfektan cocok
untuk pembersih lantai sekaligus pembunuh kuman, bakteri dan jamur
sehingga kami terhindar penyakit.
3
menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Sangat larut dalam air dan akan
melepaskan panas ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air
bereaksi secara eksotermis. Natrium hidroksida juga larut dalam etanol dan
metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada
kelarutan KOH. Tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya.
Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan
kertas. Data-data MSDS natrium hidroksida adalah sebagai berikut :
A. Identifikasi produk :
• Nama produk : Natrium hidroksida
• Rumus molekul : NaOH
B. Sifat- sifat fisika dan kimia :
• Bentuk fisik : Padatan
• Warna : Putih
• Bau : Berbau
• Titik lebur : 318°C
• Titik didih : 1.390°C
• Kelarutan : 111 gram/100 mL air (20°C)
• Berat molekul : 40 gram/mol
• Densitas : 2,1 gram/cm3
• Eksotermis, korosif, dan higroskopis
C. Masalah - masalah yang dapat ditimbulkan :
1. Pernafasan : lritasi serius dapat mengakibatkan gangguan sistem
pernafasan. Bersin. Radang.
2. Pencernaan: Dapat membakar mulut, tenggorokan, dan lambung. Dapat
merusak jaringan tubuh dan kematian Gejala-gejalanya adalah
pendarahan, muntah, diare, tekanan darah turun.
3. Kontak dengan kulit : lritasi, luka bakar, dan melepuh.
4. Kontak mata : Iritasi, pandangan kabur, kebutaan.
D. Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan kerja :
1. Pernafasan: Hirup udara segar sebanyak-banyaknya Beri oksigen jika
kesulitan bernafas. Dapatkan pertolongan medis.
4
2. Pencernaan : Minum air sebanyak-banyaknya. Jangan memberikan
sesuatu melalui mulut pada orang yang tidak sadar. Dapatkan
pertolongan medis.
3. Kontak dengan kulit : Bilas dengan air mengalir selama 15 menit.
Hilangkan sisa-sisa bahan pada pakaian dan sepatu, cuci pakaian dan
sepatu bila akan digunakan kembali. Dapatkan pertolongan medis.
4. Kontak dengan mata : Bilas mata menggunakan air yang mengalir dengan
menaik turunkan bola mata selama 15 menit. Dapatkan nasehat medis.
E. Penanganan jika terjadi kebakaran :
• Kebakaran : Tidak mungkin mengakibatkan kebakaran.
• Ledakan : Tidak mungkin mengakibatkan ledakan.
• Media pemadam kebakaran : Gunakan apapun yang cocok untuk
memadamkan api. Penambahan air pada natrium hidroksida dapat
menimbulkan panas semakin besar.
F. Penyimpanan : Simpan di wadah yang tertutup rapat. Jauhkan dari kerusakan
fisik. Simpan di tempat dingin, kering, dan berventilasi. Jauhkan dari panas,
lembab, dan bahan- bahan yang tidak sesuai. Jauhkan dari pembekuan.
NaOH (Natrium Hydroxide) disebut juga soda api atau Lye atau kaustik soda.
Fungsi NaOH dalam proses filter air adalah sebagai media regenerasi untuk jenis
resin anion. NaOH ini harus ditempatkan tersendiri di dalam brinetank dan
dihubungkan melalui selang menuju tangki utama yang berisi media filter resin
anion. Pada saat terjadi regenerasi maka NaOH akan bercampur kedalam tangki
utama dan akan mengatifkan kembali resin anion yang awalnya sudah jenuh.
Selain digunakan di dunia filter air NaOH juga digunakan dalam proses
pembuatan sabun. NaOH merupakan senyawa alkali yang bersifat basa dan
mampu menetralisir asam.
2.4 Camphora
Camphora atau Kamfer adalah keton yang diperoleh dari Cinnamomum
camphora (Linne) Nees et Ebermaier (Farm Lauraceae) (kamfer alami) atau
dibuat sintesis (kamfer sintesik). Kamfer berbentuk hablur putih atau tidak
berwarna, butir, massa hablur, atau massa liat yang jernih; tidak berwarna atau
5
warna putih; bau khas, menusuk; rasa pedas dan aromatik. Pada suhu kamar
menguap perlahan. Kamfer sangat mudah dalam larut etanol (95%) dan eter,
mudah larut dalam karbondisulfida, heksan, minyak lemak dan minyak atsiri,
sukar larut dalam air. Kegunaan dari kamfer adalah pewangi, perawatan kulit,
antiiritan, denaturan dan plastisiser (Kodeks Kosmetika Indonesia, 1993). Data-
data MSDS camphora adalah sebagai berikut :
A. Identifikasi Bahaya
1. Potensi Efek Kesehatan Akut : Sangat berbahaya jika
tertelan. Berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan), kontak mata
(iritasi), terhirup. Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit
(permeator).
2. Potensi Efek Kesehatan Kronis: Tidak tersedia.
3. Efek Karsinogenik : Tidak tersedia.
4. Efek Mutagenik : Tidak tersedia.
5. Pengaruh Teratogenik : Tidak tersedia.
6. Toksisitas Pengembangan : Tidak tersedia. Zat ini beracun bagi paru-
paru, selaput lendir. Diulang atau diperpanjang paparan zat dapat
menghasilkan kerusakan organ target.
B. Tindakan Pertolongan Pertama
1. Kontak mata : Periksa dan keluarkan lensa kontak apa pun. Segera
basuh mata dengan air yang mengalir setidaknya selama 15 menit,
pertahankan kelopak mata terbuka. Jangan gunakan salep mata. Cari
bantuan medis.
2. Kontak kulit : Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan banyak
air. Dengan lembut dan menyeluruh mencuci kulit yang terkontaminasi
dengan berlari. Sangat berhati-hati untuk membersihkan lipatan, celah,
lipatan dan selangkangan. Tutupi kulit yang teriritasi dengan
3. Kontak Kulit Serius : Cuci dengan sabun disinfektan dan tutup kulit
yang terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Segera cari medis
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
Mencampurkan campphora dan pine oil dalam beaker glass 250 mL, aduk
sampai rata (campuran B)
7
3.2 Alat dan Bahan Percobaan
3.2.1 Alat
Beaker glass 1000 mL 2 buah
Beaker glass 250 mL 1 buah
Gelas ukur 100 mL 1 buah
Kaca arloji 1 buah
Mortal dan Alu 1 set
Ayakan / saringan 1 buah
Sendok plastik 1 buah
Spatula 1 buah
3.2.2 Bahan
8
3.3 Gambar Alat
Gambar 3.2 Beaker glass 1000 mL Gambar 3.3 Beaker glass 250 mL
9
Gambar 3.6 Gelas Ukur 100 mL Gambar 3.7 Pengaduk
10
BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
1 pH 10
3 Tekstur encer
11
4.3 Pembahasan Dan Diskusi
Ayu Retno Sari
Diperoleh karbol dengan volume 1000 cc dengan massa 98 gram. Dalam
melakukan percobaan membuat larutan karbol, dimana menggunakan volume air
pelarut sebanyak 1 liter dengan tambahan bahan-bahan yang dilarutkan berupa
arpus, camphora, NaOH serta pine oil, didapatkan hasil 1 liter larutan karbol.
Seharusnya larutan yang dihasilkan lebih dari 1 liter, karena jika dilihat dari total
semua bahan yang digunakan maka hasil larutan karbol setidaknya bisa melebihi
1000 mL.
Hal ini terbukti terdapat bahan-bahan yang tidak bisa larut dan harus
disaring, hasil saringan tersebutlah yang telah mengurangi volume yang seharusnya
dihasilkan. Jika dalam perbandingan massa dengan volume, sebanyak 1 liter air
sama dengan 1 kg air apabila dilihat dari massa jenis air itu sendiri. Maka 1 liter air
ditambahkan berbagai bahan yang lain, setidaknya bisa didapatkan lebih dari 1 kg
larutan.
pH yang dihasilkan adalah 10. Standar pH karbol ialah bersifat netral atau
sedikit basa, hal ini sesuai dengan hasil dari percobaan kami dimana didapatkan pH
10. Dalam penggunaan karbol sebagai pembersih lantai, pH netral maupun sedikit
basa merupakan pH yang paling efektif untuk membersihkan lantai, membunuh
kuman, bakteri hingga jamur. Dalam pH standar karbol, dipastikan mikroorganisme
sulit untuk hidup dan berkembang biak.
Pada saat proses penyaringan terdapat endapan arpus berbentuk bongkahan.
Dalam pembuatan larutan pembersih karbol ini, kami mendapati endapan arpus
yang tidak bisa larut dalam larutan. Terdapat banyak kemungkinan kenapa hal ini
dapat terjadi, diantaranya seperti cara pengadukan, cara memasukkan arpus
kedalam larutan, atau proses ayakan yang kurang sempurna. Dari beberapa
penyebab tersebut kami menduga sebab tidak larutnya arpus dalam larutan ialah
cara dalam memasukan arpus yang sedikit demi sedikit serta dalam intensitas waktu
yang terus diperhatikan. Untuk melarutkan arpus dibutuhkan pelarut air hangat.
Pada hasil akhir, adanya endapan putih pada karbol. Setelah didiamkan sekitar
sehari, pada larutan karbol muncul endapan putih, ini membuktikan ketidaklarutan
zat terlarut dengan zat pelarut. Endapan putih ini diperkirakan berupa arpus yang
12
mempunyai ukuran partikel yang kecil, karena partikel dapat lolos dari saringan.
Selain hal tersebut, ada kemungkinan partikel arpus dengan air memang tidak dapat
larut dengan sempurna, jadi dalam pemakaiannya perlu mengocok atau mengaduk
larutan karbol terlebih dahulu untuk meratakan partikel arpus pada larutan karbol.
13
Andhisya yusuf
Arpus merupakan bahan utama untuk membuat larutan karbol, karena fungsi
arpus bagi karbol ialah membunuh kuman, bakteri, dan jamur, cocok sekali dengan
fungsi karbol sebenarnya.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam pembuatan karbol:
1. Tekstur arpus
Usahakan arpus di tumbuk halus, supaya mudah larut dalam penambahan
NaOH. Dalam hal ini kami menumbuk arpus menggunakan mortal alu agar cepat
halus setelah itu menyaring arpus agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan
prosedur.
2. Bentuk arpus ketika di campur NaOH
Saat NaOH yang telah larut di campurkan pada bubuk arpus yang telah halus, akan
membentuk padatan berwarna cokelat. Campuran ini membuat arpus kembali
seperti bentuk semula.
3. Pengadukan
Padatan tadi kemudian di aduk terus secara arah jarum jam dengan kecepatan yang
stabil dengan di tambahkannya air hangat sedikit demi sedikit sampai padatan tadi
larut dalam air. Penambahan air hangat dalam proses ini berfungsi untuk
melarutkan arpus yang telah di campur NaOH. Lalu diamkan campuran ini sampai
tidak terjadi endapan, jika masih ada endapan maka tambahkan sisa air setelah di
diamkan sekitar 5-10 menit akan tebentuk sebuah endapan putih di dalam larutan
karbol. Gunanya endapan tersendiri untuk mengetahui apakah larutan karbol seperti
kekurangan air. Kemudian saring larutan ke dalam sebuah botol untuk memisahkan
padatan yang masih ada.
4. Warna dan pH
Warna dari larutan karbol kami berwarna kuning kecokelatan dengan pH 10 atau
besifat basa.
14
Decky Achmad N
Arpus adalah bahan utama dari pembuatan karbol ini, arpus berbentuk seperti
bongkahan batu berwarna coklat kekuning-kuningan tetapi mudah pecah. Arpus
harus dihaluskan dengan cara ditumbuk, tujuan dari penumbukan ini adalah untuk
mempermudah melarutkan arpus
Pada saat penyaringan, terdapat arpus yang berbentuk bongkahan seperti awal,
kami menduga bahwa arpus tidak sepenuhnya larut. Dan saat karbol kami
didiamkan beberapa menit akan terjadi endapan putih, disini kami menyimpulkan
bahwa endapan putih tersebut adalah serbuk arpus yang lolos dari penyaringan dan
tidak dapat larut.
Karbol umumnya memiliki pH netral atau sedikit basa, hal ini sesuai dengan
percobaan pembuatan karbol kami yang menghasilkan pH 10. Karbol hasil
percobaan kami berwarna kuning kecoklatan yang sedikit keruh, jika warna yang
diinginkan lebih jernih, hanya ditambahkan air secukupnya
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1. Saran
Saran untuk praktikum pembuatan karbol yaitu :
1. Dalam pengayakan arpus harusnya menggunakan ayakan dengan tingkat
kerapatan yang tinggi untuk memperkecil partikel arpus.
2. Pada saat mencampur arpus dengan larutan NaOH harus dilakukan dengan
hati hati agar arpus larut dengan sempurna dan tidak menimbulkan
endapan.
3. Larutan karbol perlu didiamkan beberapa saat sebelum disaring agar arpus
yang kurang larut dapat mengendap.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN