Sifat-Sifat Sinar X

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 31

1

Sifat-Sifat Sinar X

1. Pendahuluan
Sinar X ditemukan pada tahun 1895 oleh fisikawan Jerman bernama Rontgen
dan dinamai serupa dengan penemunya karena di alam belum diketahui
namanya pada masa itu. Tidak seperti cahaya biasanya, sinar-sinar ini tidak
terlihat, tetapi merambat pada garis lurus dan berpengaruh terhadap foto film
dengan cara yang sama seperti cahaya. Di sisi lain, sinar x lebih banyak
menembus dari pada cahaya dan dapat dengan mudah melewati tubuh manusia,
kayu, lempengan logam yang tebal, dan benda tak tembus cahaya lainnya.

Itu tidak mesti selalu untuk memahami suatu benda untuk menggunakannya,
dan sinar x dekat penggunaannya dengan para fisikawan dan agak lama
kemudian oleh para insinyur, yang ingin mempelajari struktur dalam banda-
benda yang tak tembus cahaya. Menempatkan suatu sumber sinar x pada suatu
sisi dari objek dan foto film di sisi yang lain, suatu gambar bayangan, atau
gambar foto sinar x, dapat menyebabkan, pengurangan kerapatan bagian-
bagian dari objek yang ukurannya lebih besar dari radiasi sinar x untuk
melewati suatu yang lebih rapat. Di jalan ini, titik patahan pada tulang yang
retak atau posisi retakan logam dapat ditemukan
Radiografi mulai diprakarsai tanpa pemahaman yang cukup terkait penggunaan
radiasi, karena sebelum tahun 1912 ketetapan alami sinar x telah ditetapkan.
Pada tahun itu peristiwa difraksi sinar x oleh kristal telah ditemukan, dan
penemuan ini sekaligus membuktikan gelombang alami sinar x dan
menyatakan metode baru untuk menyelidiki keadaan struktur zat. Meskipun
radiografi adalah suatu alat yang sangat utama padanya dan mempunyai ranah
yang luas pada penggunaanya, pada umumnya itu terbatas pada detil bagian
dalam yang dapat dipecahkan, atau diperlihatkan, untuk mengukur yang
diinginkan pada 10-3 mm. Difraksi, di sisi lain, secara tidak langsung dapat
memperlihatkan bagian-bagian struktur dalam yang diinginkan pada ukuran 10-
7
mm, dan dengan kejadian ini, penggunaannya untuk masalah bahan, itu
berhubungan dengan buku ini.
2

2. Radiasi Elektromagnetik
Kali ini akan menjelaskan bahwa sinar x adalah radiasi elektromagnetik yang
persis sama dengan cahaya biasanya tetapi panjang gelombang nya sangat
rendah. Satuan pengukuran sinar x pada umumnya adalah angstrom , sama
-10
dengan 10 m, dan sinar x digunakan pada difraksi yang mempunyai panjang
gelombang kira-kira pada rentang 0,5-2,5 dimana panjang gelombang
cahaya tampak adalah 6000 . Oleh karena itu, Sinar x terletak diantara sinar
gamma dan ultraviolet pada keseluruhan srektrum elektromagnetik. Satuan lain
yang terkadang digunakan umtuk mengukur panjang gelombang sinar x adalah
satuan X (XU) dan satuan kilo X (kX = 1000 XU). Satuan kX, asal muasalnya
akan dijelaskan pada bagian 3.7, yang hanya sedikit lebih besar dari angstrom.
Satuan SI yang disetujui untuk panjang gelombang pada sinar x adalah
nanometer :

1 nanometer = 10-9 m = 10 .

Satuan ini tidak terkenal di difraksi sinar x.


Itu berguna untuk memberikan tinjauan rangkuman beberapa hal tentang
gelombang elektromagnetik. Misalkan suatu sinar monokromatik dari sinar x,
sinar x adalah suatu panjang gelombang tunggal, yang melintasi sumbu x. Lalu
dihubungkan dengan sebuah medan listrik E, katakan, sumbu y, dan di sudut
kanan untuk itu, suatu medan magnet H di sumbu z. Jika medan listrik dibatasi
bidang xy sebagai gelombang yang melintas bersamaan, gelombang tersebut
dikatakan bidang polarisasi. (Dengan lengkapnya gelombang tidak
terpolarisasi, vector medan listrik E dan sebab itu vector medan magnet H
dapat di asumsikan sebagai seluruh sumbupada bidang yz).
Dalam polarisasi bidang gelombang dipertimbangkan, E tidak konstan terhadap
waktu tetapi berubah dari maksimum pada sumbu +y hingga nol ke maksimum
pada sumbu –y dan kembali lagi, ada pada jarak tertentu, katakan x = 0. Pada
waktu yang singkat, katakana t=0, E berubah pada cara yang sama dengan
jarak sepanjang sumbu x. Jika perubahan keduanya diasumsikan sebagai
gelombang sinusoida, maka dapat ditunjukkan dalam satu persamaan

(1)

Dimana A = amplitude gelombang, panjang gelombang, dan


frekuensi. Perubahan E sendiri tidak mesti sinusoida, tetapi tepatnya berbentuk
gelombang kecil; yang utamanya berubah terhadap waktu terntentu. Gambar 3
menunjukkan perubahan E dengan nyata. Panjang gelombang dan frekuensi
dihubungkan oleh hubungan :
(2)
3

Dimana c = kecepatan cahaya = 3,00 x 108 m/s.

Gambar 1 Spektrum elektromagnetik. Batas antar daerah sembarang, karena tidak ada
batas atas atau bawah yang mencolok dapat ditetapkan. (H. A. Enge, M.R.Wehr, J. A.
Richards, Pengantar Atom Fisika, Addison-Wesley Publishing Company, Reading,
MA, 1972.)

Gambar 2 Medan listrik dan medan magnet yang terkait dengan gelombang
bergerak ke arah x
4

Gambar 3 Variasi E, (a) dengan t pada nilai tetap x dan (b) dengan x pada nilai
tetap t.

Radiasi elektromagnetik, seperti sinar sinar-x, membawa energi, dan


kecepatan aliran energi ini melalui satuan bidang tegak lurus terhadap arah
gerak Gelombang disebut intensitas (I). Nilai rata-rata intensitasnya seimbang
ke kuadrat amplitudo gelombang, yaitu sebanding dengan A2. Dalam satuan
absolut, Intensitas diukur dalam joule / m2 / detik, namun pengukuran ini sulit
dan jarang dilakukan; Sebagian besar pengukuran intensitas x-ray dilakukan
dengan menghitung jumlah foton yang terjadi pada detektor atau dengan
mengukur tingkat penghalusan dari film fotografi yang terpapar sinar x-ray.
Sebuah muatan listrik yang dipercepat memancarkan energi. Percepatan
mungkin, tentu saja, menjadi positif atau negatif, dan dengan demikian muatan
terus berosilasi beberapa posisi biasanya bertindak sebagai sumber radiasi
elektromagnetik yang sangat baik. Gelombang Radio, misalnya, dihasilkan
oleh osilasi muatan bolak-balik di antena penyiaran, dan cahaya tampak
dengan mengosongkan elektron di atom, dan atom substansi memancarkan
cahaya. Dalam setiap kasus, frekuensi radiasi sama halnya dengan frekuensi
osilator yang memproduksinya.
Sejauh ini radiasi elektromagnetik telah dianggap sebagai gerakan
gelombang yang sesuai dengan teori klasik. Menurut teori kuantum,
bagaimanapun, Radiasi elektromagnetik juga dapat dianggap sebagai aliran
partikel yang disebut kuanta atau foton. Setiap foton telah terhubung dengan
sejumlah energi, di mana h adalah konstanta Planck (6,63 10-34 joule · detik).
Dengan demikian, sebuah penghubung disediakan di antara dua sudut pandang,
karena frekuensi gerak gelombang yang ada bisa dihitung dari energi foton dan
sebaliknya. Dengan demikian radiasi memiliki karakter gelombang ganda, dan
terkadang Satu konsep, terkadang yang lain juga akan digunakan untuk
menjelaskan berbagai fenomena, memberikan preferensi secara umum pada
teori gelombang klasik yang berlaku kapanpun.

3 SPEKTRUM KONTINU

Sinar-X dihasilkan bila ada partikel bermuatan listrik dengan kadar energi
kinetik yang cukup cepat melambat. Elektron biasanya digunakan untuk tujuan
ini, radiasi diproduksi dalam tabung sinar-x yang berisi sumber elektron dan dua
elektroda logam. Tegangan tinggi yang dipelihara di elektroda ini, beberapa
puluh ribu volt, dengan cepat menarik elektron ke anoda, atau target, yang
5

mereka impikan dengan kecepatan sangat tinggi. Sinar-x dihasilkan pada titik
benturan dan menyebar ke segala arah. Jika e adalah muatan pada elektron (1.60
x 10-19 coulomb) dan v tegangan pada elektroda, maka energi kinetik (dalam
joule) elektron pada tumbukan diberikan oleh persamaan.
(3)

Dimana m adalah massa elektron (9.11 x 10-31 kg) dan v kecepatannya


dalam m / detik sesaat sebelum benturan. Pada voltase tabung 30.000 volt,
kecepatan ini sekitar sepertiga cahaya. Sebagian besar energi kinetik elektron
yang menuju target diubah menjadi panas, kurang dari 1 persen diubah menjadi
sinar-x.

Ketika sinar yang datang dari sasaran dianalisis, mereka ditemukan terdiri
dari campuran panjang gelombang yang berbeda, dan variasi intensitas dengan
panjang gelombang dapat bergantung pada voltase tabung. Gambar 4
menunjukkan jenis kurva yang diperoleh. Intensitasnya nol sampai dengan
panjang gelombang tertentu, yang disebut batas panjang gelombang pendek
( Swl), meningkat dengan cepat hingga maksimum dan kemudian berkurang,
tanpa batas tajam pada sisi panjang gelombang yang panjang. Ketika tegangan
tabung dinaikkan, intensitas semua panjang gelombang meningkat, dan batas
panjang gelombang pendek dan posisi pergeseran maksimum ke panjang
gelombang yang lebih pendek. Perhatikan kurva halus pada gambar 4, yang
sesuai dengan tegangan yang diterapkan 20 kV atau kurang dalam target
molibdenum. Radiasi yang diwakili oleh kurva tersebut disebut polikromatik,
berkelanjutan, atau

Gambar 4 spektrum sinar-X


molibdenum sebagai fungsi
tegangan yang diberikan
(skematik). Lebar garis tidak
berskala
6

Radiasi putih, karena dibuat seperti cahaya putih, sinar dari banyak
panjang gelombang. Radiasi putih juga disebut Bremsstrahlung, bahasa Jerman
untuk "pengereman radiasi", karena ini disebabkan oleh perlambatan elektron.
Spektrum terus menerus berawal dari deselerasi cepat elektron yang
mencapai target karena, seperti disebutkan di atas, setiap muatan yang melambat
memancarkan energi. Tidak setiap elektron melambat dengan cara yang sama;
beberapa berhenti dalam satu dampak dan melepaskan semua energi mereka
sekaligus, sementara yang lain membelokkan cara ini dan bahwa oleh atom
target, berturut-turut kehilangan pecahan energi kinetik total mereka sampai
semuanya habis. Elektron yang berhenti dalam satu dampak menghasilkan foton
energi maksimum, yaitu sinar x dengan panjang gelombang minimum. Elektron
semacam itu mentransfer semua energi mereka ke energi foton sehingga.

max

SWL = min = =

SWL = meter,

SWL = (4)

Persamaan ini memberikan batas panjang gelombang pendek (dalam angstrom)


sebagai fungsi dari tegangan yang diterapkan V. Jika sebuah elektron tidak
sepenuhnya berhenti dalam satu pertemuan tetapi mengalami dampak melayang
yang hanya menurunkan kecepatan sebagian, maka hanya sebagian kecil dari
energinya. Ev dipancarkan sebagai radiasi dan foton yang dihasilkan memiliki
energi kurang dari hvmax. Dalam hal gerakan gelombang, x-ray yang sesuai
memiliki frekuensi lebih rendah dari vmaks dan panjang gelombang yang lebih
panjang dari pada SWL. Totalitas panjang gelombang ini, mulai dari atas SWL,
merupakan spektrum kontinu. Lekukan pada Gambar 4 menjadi lebih tinggi dan
bergeser ke kiri saat tegangan yang diberikan meningkat, oleh karena itu, karena
jumlah foton yang dihasilkan per detik dan rata-rata energi per foton keduanya
meningkat. Energi x-ray total yang dipancarkan per detik, yang sebanding
dengan area di bawah salah satu kurva pada Gambar 4, juga bergantung pada
nomor atom Z dari target dan pada arus tabung i, yang terakhir merupakan
ukuran dari Jumlah elektron per detik menyerang target. Intensitas x-ray total ini
diberikan oleh.

cont. spectrum = (5)


7

Dimana A adalah konstanta proporsionalitas dan m adalah konstanta dengan


nilai sekitar 2 (lihat [2] untuk pembahasan persamaan ini; perhatikan bahwa
bentuk yang agak berbeda dari tempat lain misalnya [G.1]). Bila diperlukan
radiasi dalam jumlah besar, oleh karena itu perlu menggunakan logam berat
seperti tungsten (Z = 74) sebagai target dan setinggi mungkin tegangan.
Perhatikan bahwa bahan target mempengaruhi intensitas namun bukan distribusi
panjang gelombang spektrum kontinyu.

4 SPEKTRUM KARAKTERISTIK

Ketika voltase pada tabung sinar-x dinaikkan di atas nilai kritis tertentu,
karakteristik logam target, intensitas maksimum yang tajam muncul pada
panjang gelombang tertentu, dilapiskan pada spektrum kontinyu. Karena begitu
kecil dan karena panjang gelombang mereka adalah karakteristik dari logam
target yang digunakan, mereka disebut garis karakteristik. Garis-garis ini jatuh
ke dalam beberapa rangkaian, disebut K, L, M, dan lain-lain, dalam urutan
bertambahnya panjang gelombang, semua garis membentuk spektrum
karakteristik logam yang digunakan sebagai target. Untuk target molibdenum,
garis K memiliki panjang gelombang sekitar 0,7 Å, garis L sekitar 5 Å, dan garis
M masih memiliki panjang gelombang yang lebih panjang. Biasanya hanya garis
K yang berguna dalam difraksi sinar-x, garis panjang gelombang yang lebih
panjang terlalu mudah diserap. Ada beberapa baris di set K, tapi hanya tiga yang
terkuat yang diamati pada kerja difraksi normal. Ini adalah Kα1, Kα2, dan Kβ2,
dan untuk molibdenum panjang gelombangnya kira-kira :

Kα1 : 0,709
Kα2 : 0,71
Kβ2 : 0,632

Komponen α1 dan α2 memiliki panjang gelombang yang begitu berdekatan


Notalways dipecahkan sebagai jalur terpisah; Jika dipisahkan, komponen ini
disebut doublet Kα dan, jika tidak diselesaikan, hanya garis Kα. Demikian pula,
Kβ1 biasanya disebut sebagai garis Kβ. Kα1 selalu sekitar dua kali lebih kuat dari
Kα2, sedangkan rasio intensitas Kα1 sampai Kβ1 bergantung pada bilangan atom
tetapi rata-rata sekitar 5/1.
Garis karakteristik ini dapat dilihat pada kurva paling atas pada Gambar 4.
Sejak tegangan eksitasi K kritis, yaitu tegangan yang diperlukan untuk
menimbulkan radiasi karakteristik K, adalah 20,01 kV untuk molibdenum, garis
K tidak muncul pada kurva bawah Gambar 4. Peningkatan tegangan di atas
tegangan kritis meningkatkan intensitas garis karakteristik relatif terhadap
spektrum kontinyu namun tidak mengubah panjang gelombangnya. Gambar 5
8

menunjukkan spektrum molibdenum pada 35 kV pada skala vertikal terkompresi


relatif terhadap Gambar 4; tegangan yang meningkat telah menggeser spektrum
kontinyu ke panjang gelombang yang lebih pendek dan meningkatkan intensitas
garis K yang relatif terhadap spektrum kontinu namun belum mengubah panjang
gelombangnya.
Intensitas dari setiap garis karakteristik, yang diukur di atas spektrum
kontinyu, bergantung baik pada arus tabung i dan jumlah volt yang digunakan.

2
Panjang gelombang dari doublet Kα yang tidak terselesaikan biasanya diambil sebagai rata-rata
tertimbang dari panjang gelombang komponennya, Kα1 diberi dua kali berat Kα2, karena dua kali
lebih kuat. Dengan demikian panjang gelombang garis Mo Kα yang belum terselesaikan adalah.
(2 x 0,709 + 0,714) = 0,711

Gambar 5. Spektrum Mo pada 35 kV (skematis). Lebar garis tidak berskala. Putaran


ganda Kα terpecahkan ditampilkan pada skala panjang gelombang yang diperluas
dikanan.

saat V melebihi tegangan eksitasi kritis untuk garis itu. Untuk garis K,
intensitasnya kira-kira kira-kira.
IKLine (6)

dimana B adalah konstanta proporsionalitas, VK tegangan eksitasi K, dan n


konstanta dengan nilai sekitar 1,5. (Sebenarnya, n bukan konstanta yang benar
tapi tergantung pada V dan bervariasi dari 1 sampai 2 dan rata-rata sekitar 1,6
9

untuk bahan tabung biasa [3].) Intensitas garis karakteristik bisa sangat besar:
misalnya, dalam radiasi dari target tembaga yang dioperasikan pada 30 kV, garis
Kα memiliki intensitas sekitar 90 kali dari panjang gelombang yang berdekatan
dengannya dalam spektrum kontinu.

Disamping sangat intens,garis karakteristik juga sangat sempit, kebanyakan


lebarnya berukuran 0,001Å pada setengah dari intensitas maksimumnya, yang
diindikasi pada gambar 5. Keberadaan garis Kα yang kuat dan lancip ini yang
membuat sebuah persetujuan kemungkinan difraksi sinar x, karena banyak
percobaan difraksi mengharuskan penggunaan monokromatik atau perkiraan
radiasi monokromatik.
Karakteristik garis sinar x yang ditemukan W.H. Bragg [4] dan secara
sistematis oleh H.G. Moseley [5]. Terakhir menemukan bahwa panjang
gelombang dari garis partikular berkurang dengan nomor atom dari pemancar
bertambah. Pada partikular, dia menemukan sebuah hubungan linier (Hukum
Moseley) antara kotak sumber garis frekuensi v dan nomor atom Z:

(7)

Dimana C dan σ konstan. Hubungan ini direncanakan pada gambar 6 dari garis
Kα1 dan Lα1, akhirnya menjadi garis sangat kuat di L series. Kurva ini
menunjukan, secara kejadian, bahwa garis L tidak selalu pada panjangnya
panjang gelombang; garis Lα1 dengan logam berat seperti tungsten, contohnya,
memiliki kira –kira panjang gelombang sama seperti garis Kα1 dari tembaga,
yaitu sekitar 1,5 Å. Panjang gelombang dari karakteristik garis sinar x
kebanyakan

Gambar 6. Hubungan
Moseley antara dan Z dari
dua garis karakteristik.
10

Semua elemen diketahui telah secara kebetulan diukur, oleh M. Siegbahn dan
asisten pekerja. Data dari garis lebih lemah dapat ditemukan pada Vol. C dari
International Tables for Crystallography [G.1]
Sementara spektrum kontinu hasil dari deselerasi rapat elektron oleh
target, daerah spektrum karakteristik terdapat di dalam atom dari target
materialnya itu sendiri. Untuk memahami fenomena ini, cukup memperhatikan
sebuah atom yang terkandung pada pusat inti yang dikelilingi oleh elektron
yang berada diberbagai kulit (gambar 7), dimana tanda K, L, M, ... yang
berhubungan dengan prinsip bilangan kuantum n = 1, 2, 3, ... . Jika satu elektron
mengebom target dengan energi kinetik yang cukup, itu dapat menjatuhkan
elektron keluar dari kulit K, memberangkatkan atom dengan keadaan energi
tinggi. Salah satu elektron terluar tiba-tiba jatuh ke ruang kosong pada kulit K,
dalam proses pemancaran energi, dan atom sekali lagi pada keadaan energi
normal. Energi yang dipancarkan dalam bentuk radiasi dari panjang gelombang
tertentu dan dalam faktanya ini adalah karakteristik radiasi K.
Ruang kosong kulit K dapat diisi oleh elektron dari satu kulit yang lebih
luar, ini memberikan tingkatan ke sebuah seri garis K; garis Kα dan Kβ,
contohnya, hasil dari pengisian ruang kosong kulit-K oleh elektron dari kulit L
atau M, berturut-turut. Ini memungkinkan untuk mengisi ruang koson kulit-K
dari kedua kulit L atau M, sehingga satu atom target dapat memancarkan radiasi
Kα sementara sebelahnya akan memancarkan Kβ ; bagaimanapun ini lebih
berpeluang bahwa sebuah ruang kosong kulit-K akan diisi oleh sebuah elektron
L daripada oleh sebuah elektron M, dan hasilnya bahwa garis Kα lebih kuat dari
pada garis Kβ. Itu juga mengikuti bahwa tidak mungkin membangkitkan garis K
tanpa membangkitkan lainnya. Karakteristik garis L mendaerahi sebuah jalan
serupa: sebuah elektron diketuk keluar ke kulit L dan ruang kosong diisi oleh
elektron-eletron dari beberapa kulit terluar.
Keberadaan tegangan eksitasi kritis dari karakteristik radiasi dihubungkan
pada kulit dengan penggambaran tajam dari atom yang mengebom. Radiasi K,
contohnya, tidak dapat dibangkitkan kecuali jika tabung tegangan menyediakan
elektron pengebom dengan energi cukup untuk menjatuhkan sebuah elektron
keluar dari kulit K pada sebuah atom target.

Gambar 7. Transisi elektron dalam


sebuah atom (skema). Proses emisi
ditunjukan oleh panah.
11

Jika Wk adalah pekerjaan yang diperlukan untuk melepaskan elektron K, maka


energi kinetik yang diperlukan dari elektron diberikan oleh

mv² = Wk (8)

Hal ini membutuhkan lebih sedikit energi untuk melepaskan elektron L daripada
elektron K, karena yang pertama lebih jauh dari nukleus; Oleh karena itu,
tegangan eksitasi L kurang dari K dan bahwa radiasi karakteristik K tidak dapat
diproduksi tanpa L, M, dan sebagainya, radiasi yang menyertainya.

5 ABSORPSI

Pemahaman lebih lanjut tentang transisi elektronik yang dapat terjadi pada
atom dapat diperoleh dengan mempertimbangkan tidak hanya interaksi
elektron dan atom, tetapi juga interaksi sinar-x dan atom. Ketika sinar-x
menemukan bentuk materi apapun, keduanya sebagian ditransmisikan. dan
sebagian diserap. Awal Röntgen menetapkan bahwa penurunan fraktal pada
intensitas I sinar x-ray saat melewati substansi homogen sama dengan jarak
yang dilalui x [1]. Dalam bentuk diferensial,

(9)

dimana konstanta proporsionalitas μ disebut koefisien penyerapan linier dan


bergantung pada substansi yang dipertimbangkan, densitasnya, dan panjang
gelombang sinar-x. Integrasi Pers. (9) memberi

Ix = I0 (10)

Dimana Io = intensitas sinar x-ray kejadian dan Ix = intensitas sinar yang


ditransmisikan setelah melewati ketebalan x. Koefisien penyerapan linier μ
sebanding dengan densitas ρ, yang berarti bahwa kuantitas μ / ρ adalah
konstanta material dan independen dari keadaan fisiknya (padat, cair, atau gas).
Jumlah terakhir ini, yang disebut koefisien penyerapan massa, adalah yang
biasanya ditabulasikan. Persamaan (10) dapat ditulis ulang dalam bentuk yang
lebih bermanfaat:

Ix = I0 (11)

Nilai koefisien penyerapan massa μ / ρ muncul dalam "Lampiran: Koefisien


Penyerapan Massa μ / ρ (cm2 / gm) dan Densitas ρ" untuk berbagai panjang
12

gelombang karakteristik yang biasa digunakan dalam difraksi dan Vol. C dari
Tabel Internasional untuk Kristalografi [G.1], untuk panjang gelombang
lainnya. Terkadang perlu diketahui koefisien penyerapan massa suatu substansi
yang mengandung lebih dari satu unsur. Apakah substansinya adalah campuran
mekanis, larutan, atau senyawa kimia, dan apakah berada dalam keadaan padat,
cair, atau gas, koefisien penyerapan massanya adalah rata-rata tertimbang
koefisien penyerapan massa unsur penyusunnya. Jika w1, w2, dan lain-lain,
adalah fraksi berat elemen 1, 2, dan seterusnya, pada substansi dan (μ / ρ) 1, (μ
/ ρ) 2, dll, koefisien penyerapan massa mereka, maka massa koefisien
penyerapan zat diberikan oleh

= w1 + w2 + .... (12)

Cara di mana koefisien penyerapan bervariasi dengan panjang gelombang


memberi petunjuk pada interaksi sinar-x dan atom. Lengkung yang lebih
rendah pada Gambar 8 menunjukkan variasi ini untuk penyerap nikel; itu khas
dari semua bahan. Kurva terdiri dari dua cabang yang sama yang dipisahkan
oleh diskontinuitas yang tajam yang disebut tepi absorpsi. Di sepanjang
masing-masing cabang koefisien penyerapan bervariasi dengan perkiraan
panjang gelombang sesuai dengan hubungannya.

(13)

Materi menyerap sinar-x dalam dua cara yang berbeda, dengan menyebarkan
dan penyerapan yang benar, dan kedua proses ini bersama-sama membentuk
penyerapan total yang diukur dengan kuantitas μ / ρ. Penyebaran sinar-x oleh
atom serupa dalam banyak hal terhadap penyebaran cahaya tampak oleh
partikel debu di udara.

Gambar 8. Variasi dengan panjang gelombang energi per kuantum x-ray dan
koefisien penyerapan nikel massa.
13

Gambar 9. Pengaturan eksperimental untuk mengukur penyerapan. Celah sempit


atau lubang jarum menentukan balok. Detektor mengukur intensitas Io dari berkas
kejadian saat penyerap dilepas dan intensitas Ix sinar yang ditransmisikan saat
penyerap berada pada tempatnya. Meskipun radiasi yang tersebar (garis putus-putus)
tidak mewakili energi yang diserap dalam spesimen, hal itu merupakan energi yang
dikeluarkan dari balok dan karenanya merupakan bagian dari penyerapan total yang
ditunjukkan oleh koefisien .

Karena energi pada balok yang tersebar tidak muncul dalam berkas yang
ditransmisikan, maka sejauh yang ditransmisikan diperhatikan, dikatakan
diserap (Gambar 9). Fenomena hamburan berada di luar lingkup bab ini;
Cukuplah untuk dicatat di sini bahwa, kecuali elemen yang sangat ringan,
hanya sebagian kecil dari penyerapan total sinar-x dengan panjang gelombang
dalam rentang yang biasanya digunakan dalam difraksi. Penyerapan sejati
disebabkan oleh transisi elektronik di dalam atom dan paling baik
dipertimbangkan dari sudut pandang teori kuantum. Sama seperti elektron
dengan energi yang cukup dapat mengetuk elektron K, misalnya dari atom dan
dengan demikian menyebabkan emisi radiasi karakteristik K, demikian juga
dapat terjadi sejumlah partikel sinar-x, asalkan memiliki jumlah energi
minimum WK yang sama. Dalam kasus terakhir, elektron yang dikeluarkan
disebut fotoelektron dan radiasi karakteristik yang dipancarkan disebut radiasi
fluorescent. Ini memancarkan ke segala arah dan memiliki panjang gelombang
yang sama persis dengan karakteristik radiasi yang disebabkan oleh pemboman
elektron dari target logam. (Akibatnya, sebuah atom memancarkan radiasi K
yang sama tidak peduli bagaimana kekosongan K shell pada awalnya dibuat.)
Fenomena ini adalah mitos x-ray dari efek fotolistrik di wilayah ultraviolet
spektrum; Di sana, foto elektron dapat dikeluarkan dari kulit terluar atom
logam oleh aksi radiasi ultraviolet, asalkan yang terakhir memiliki panjang
gelombang kurang dari nilai kritis tertentu.

Mengatakan bahwa energi kuanta yang masuk harus melebihi nilai WK


tertentu sama dengan mengatakan bahwa panjang gelombang harus kurang dari
nilai λK tertentu, karena energi per kuantum adalah hv dan panjang gelombang
berbanding terbalik dengan frekuensi. Hubungan ini bisa ditulis
14

(14)

dimana vK dan λK adalah frekuensi dan panjang gelombang, masing-masing


dari tepi penyerapan K. Sekarang perhatikan kurva serapan pada Gambar 8 di
atas. Misalkan sinar x dari panjang gelombang 2,5 Å terjadi pada selembar
nikel dan panjang gelombang ini terus menurun. Pada awalnya koefisien
penyerapan sekitar 180 cm2 / g, namun seiring dengan bertambahnya panjang
gelombang, frekuensi meningkat dan begitu pula energi per kuantum, seperti
yang ditunjukkan oleh kurva atas, sehingga menyebabkan koefisien
penyerapan menurun, karena semakin besar energi kuantum semakin mudah
melewati penyerap. Bila panjang gelombang berkurang tepat di bawah nilai
kritis λK, yaitu 1,488 Å untuk nikel, koefisien penyerapan mendadak meningkat
sekitar delapan kali lipat nilainya. Penyerapan sejati K sekarang terjadi dan
sebagian besar kejadian quanta hilang begitu saja, energi mereka diubah
menjadi radiasi fluoresen K dan energi kinetik dari fotoelektron terlontar.
Karena energi harus dilestarikan dalam prosesnya, maka energi per kuantum
dari radiasi fluoresen harus kurang dari radiasi kejadian, atau bahwa panjang
gelombang λK dari tepi penyerapan K harus lebih pendek dari pada garis
karakteristik K dari absorber (Peningkatan delapan kali lipat μ / ρ yang
disebutkan di atas berarti penurunan intensitas pengiriman yang luar biasa,
karena sifat eksponensial Persamaan (11). Jika faktor transmisi IX / IO dari
lembaran nikel tertentu adalah 0,1 untuk Panjang gelombang lebih panjang dari
λK, maka hanya 10-8 untuk panjang gelombang yang lebih pendek.)
Karena panjang gelombang balok kejadian berkurang di bawah λK,
koefisien penyerapan mulai menurun lagi, walaupun produksi radiasi
fluoresens K dan fotoelektron masih terjadi. Pada panjang gelombang 1,0 Å,
misalnya, quanta kejadian memiliki lebih dari cukup energi untuk
mengeluarkan elektron dari kulit K nikel. Tapi kuanta yang lebih energik,
semakin besar probabilitas mereka melewatinya melalui penyerap, sehingga
hasilnya berkurang sehingga sebagian terbuang dalam pelepasan fotoelektron.
Merencanakan kurva penyerapan nikel untuk panjang gelombang yang
lebih panjang dari 2,5 Å, yaitu di atas batas Gambar 8, menunjukkan
diskontinuitas tajam lainnya. Ini adalah L, M, N, dan sebagainya, tepi
penyerapan; Sebenarnya, ada tiga sisi L yang dekat dengan jarak dekat (LI, LII,
dan LIII), lima tepi M, dll. (Gambar 10). Masing-masing diskontinuitas ini
menandai panjang gelombang balok kejadian yang kuanta hanya memiliki
energi yang cukup untuk mengeluarkan L, M, N, dan sebagainya
15

Gambar 10. Koefisien penyerapan timah, menunjukkan tepi penyerapan K dan


L [6].

elektron dari atom. Cabang kanan kurva pada Gambar 8, misalnya, terletak di
antara penyerapan K dan L; dalam insiden wilayah gelombang ini Sinar-x
memiliki energi yang cukup untuk menghilangkan L, M, dan sebagainya,
elektron dari nikel tetapi tidak cukup untuk membuang elektron K. Absorpsi-
tepi panjang gelombang bervariasi dengan atom jumlah penyerap dengan cara
yang sama, namun tidak persis sama persis dengan karakteristiknya panjang
gelombang emisi, yaitu menurut Hukum Moseley.
Nilai terukur tepi absorpsi dapat digunakan untuk membangun energi-
level diagram untuk atom, yang pada giliranya dapat digunakan dalam
perhitungan panjang gelombang garis karakteristik. Misalnya, jika energi atom
netral terdefinisikan sebagai nol, maka energi atom netral terionisasi (atom
dalam keadaan tereksitasi) akan menjadi beberapa kuantitas positif, karena
pekerjaan harus dilakukan untuk menarik elektron menjauh dari inti bermuatan
positif. Jika elektron K dilepaskan, sama dengan WK dilakukan dan atom
dikatakan berada dalam keadaan energi K. Energi WK dapat dihitung dari
panjang gelombang tepi penyerapan K dengan menggunakan Persamaan (14).
Demikian pula, energi dari L, M, dll, negara dapat dihitung dari gelombang
panjang L, M, ditepi penyerapan dan hasil diplot dalam bentuk diagram tingkat
energi untuk atom (Gambar 11).
Meskipun diagram ini disederhanakan, mka substruktur dari semua
level adalah tidak ditunjukkan, ini menggambarkan prinsip utama. Panah
menunjukkan transisi dari dari atom, dan arahnya oleh karena itu hanya
kebalikan dari panah pada Gambar 7, yang menunjukkan transisi elektron. Jadi,
jika elektron K dikeluarkan dari a atom (baik dengan elektron kejadian atau
sinar-x), atom dinaikkan ke keadaan K. Jika sebuah elektron kemudian
bergerak dari itngkat L ke K untuk mengisi kekosongan, atom mengalami
transisi dari K ke keadaan L. Emisi karakterisitik Kα radiasi menyertai transisi
ini, dan panah yang menujukkan emisi Kα adalah karenanya ditarik dari negara
K ke keadaan L.
Gambar 11 menunjukkan dengan jelas bagaimana panjang gelombang
karakterisitik dari garis emisi dapat terjadi dihitung, karena perbedaan energi
16

antara dua negara akan sama dengan hν, di mana ν adalah frekuensi radiasi
yang dipancarkan saat atom berpindah dari satu negara ke keadaan semula
yang laln. Perhatikan garis karakteristik Kα1, misalnya. Tingkat “L” dari
sebuah atom sebenarnya adalah kelompok tiga tingkat jarak dekat (LI, LII, dan
LIII), dan emisi garis Kα1 disebabkan oleh transisi K LIII. Frekuensi ini V Kα1
oleh karena itu, garis diberikan oleh

(15)
dimana subkrip K dan LIII mengacu pada tepi penyerapan dan subkrip
Kα1 ke garis emisi
Sifat Sinar-X

Gambar 11. Tingkat energi atom (skematik). Prfoses eksitasi dan emisi
ditunjukkan oleh panah masukkan di kanan atas menunjukkan struktur halus dari
keadaan L. Setelah Barrett [7].
Tegangan eksitasi dapat dihitung dengan relasi yang mirip dengan
Persamaan (4). Menggairahkan K radiasi, misalnya, pada target tabung sinar-x,
elektron pembom harus memiliki energi setara dengan WK. Karena itu
17

(16)
Dimana Vk adalah tegangan eksitasi K dan k adalah panjang gelombang
penyerapan K (dalam angstrom).
Gambar 12 merangkum beberapa hubungan yang dikembangkan di atas.
Kurva ini memberi batas panjang gelombang pendek dari spektrum kontinyu
sebagai fungsi tegangan yang diberikan

Gambar 12. Hubungan antara tegangan diterapkan pada tabung sinar-x dan panjang
gelombang pendek batas spektrum kontinyu, dan antara tegangan eksitasi kritis dari
logam apapun dan panjang gelombang dari tepi penyerapannya.

Karena kesamaan antara Persamaan. (4) dan (16), kurva yang sama juga
memungkinkan penentuan tegangan eksitasi kritis dari panjang gelombang
penyerapan tepi.
Mungkin disimpulkan, dari dua bagian terakhir, setiap atom yang
memiliki kekosongan. Misalnya, kulit K akan selalu memancarkan radiasi K.
Itu tidak benar. Sebuah atom dengan kekosongan kulit K berada dalam keadaan
terionisasi dan berenergi tinggi. Ini bisa kehilangan kelebihan energi dan
kembali ke keadaan normal dengan dua cara: (1) dengan memancarkan radiasi
K ("normal"produksi radiasi karakteristik), atau (2) dengan memancarkan
elektron (Auger efek [8, 9]). Dalam proses Auger kekosongan kulit K terisi
dari, katakanlah, tingkat L11; radiasi K yang dihasilkan tidak lepas dari atom
18

tetapi dari mengeluarkan elektron, katakanlah, tingkat L111. Elektron yang


dikeluarkan, yang disebut elektron Auger, memiliki energi kinetik terkait
dengan perbedaan energi antara bagian K dan L11.
Efek Auger tidak berarti suatu yang kecil. Sebenarnya, atom dengan
nomor atom Z kurang dari 31 (gallium) lebih cenderung mengeluarkan elektron
Auger daripada memancarkan sinar x. Kemungkinan proses Auger dapat
ditemukan dari hasil fluoresensi ω, yang didefinisikan, untuk kulit K, oleh

ωK = (17)

(Jumlah ini disebut hasil fluoresensi, apakah kekosongan itu disebabkan oleh
kejadian sinar x atau dengan elektron.) Beberapa nilai ω K adalah 0,03 untuk
Mg (Z = 12), 0,41 untuk Cu (Z = 29), dan 0,77 untuk Mo (Z = 42) [G.2, hal.
131]. Kemungkinan dari proses Auger yang terjadi adalah (1 - ωK), yang
berarti 97 persen untuk Mg dan 23 persen untuk Mo.
Elektron energi moderat seperti elektron Auger tidak dapat berjalan
sangat jauh dalam padatan, dan elektron Auger yang dipancarkan oleh satu
atom dalam spesimen padat tidak bisa lepas dari spesimen kecuali atom
terletak di permukaan sekitar 10 Å. Elektron yang lolos memiliki energi kinetik
yang berkaitan dengan perbedaan antara tingkat energi atom induk, yaitu
energi mereka adalah karakteristik dari atom tersebut.

Berarti tersedia untuk mengukur energi ini, menyediakan metode kimia analisis
lapisan permukaan yang sangat tipis, yang disebut spektroskopi elektron Auger,
digunakan dalam penelitian katalis, korosi, segregasi pengotor di permukaan,
dan lain lain.

6 Penyaringan

Banyak eksperimen tentang difraksi sinar X membutuhkan radiasi dengan


kemungkinan satu warna. Memungkinkan cahaya dari tabung X-Ray
beroperasi dengan tegangan Vk mengandung tidak hanya kekuatan Kα tetapi
juga lebih lemah dari garis Kβ dan warna berkelanjutan. Jumlah dari
komponen yang tidak di inginkan relatif menurun dari jumlah garis Kα yang
melewati penyaringan sepanjang pembuatan material K terserap atara Kα dan
Kβ dengan panjang gelombang sesuai dengan logam. Dengan demikian
material akan memiliki satu nomor atom lebih rendah dari nilai logam, misal
untuk logam Z dekat dengan 30.
Suatu penyaringan akan menyerap komponen Kβ lebih kuat dari
komponen Kα, karena secara singkat penggantian koefsisien penyerapan antara
dua panjang gelmbang. Dampak dari penaringan ini di tampilkan Gambar 1-
19

13, dimana sebagian spektra/warna tidak dapat di saring dan sebagian hasil
saringan memancarkan cahaa dari tembaga (Z=29) dengan menampilkan garis
potongan dari koefisien penyerapan massa penyaringan nikel (Z= 28).
Penyaringan ketebalan yang rendah dari Perbandingan jumlah
pemancaran cahaya Kβ ke Kα . Tetapi penyaringan ini tidak pernah sempurna,
tentunya tidak ada bahan yang tebal tersaring

Gambar 1-13 Perbandingan Spektra Radiasi (a) Sebelum dan (b) sesudah melalui
penyaringan dengan filter (skema). Garis putus-putus adalah koefisien penyerapan
massa dari Nikel.

dan harus di sepakati antara tekanan pada komponen Kβ dan tidak dapat di
hindarkan dengan komponen Kα yang saling berkaitan. Dalam prakteknya di
temukan penambahan jumlah pada garis Kβ sekitar setengah dari nilai awal
mengalami penurunan pada perbandingan jumlah dari Kβ ke Kα sekitar 1/9
peristiwa pemancaran cahaya sekitar 1/500 pengiriman cahaya pada tingkat ini
cukup rendah kegunaan lain. Tabel 1 menunjukan penggunaan sebagai bantuan
target logam, tingkat ketebalan dan faktor penyebaran garis Kα. Penyaringan
bahan sering menggunakan kertas tipis. Jika itu tidak memungkinkan untuk
memperoleh sebuah logam dalam bentuk dari sebuah foil stabil, oksida pada
logam bisa digunakan. Oksida serbuk dicampurkan dengan bahan pengikat
yang cocok dan menyebar pada kertas bantuan, massa logam per satuan luas
yang diperlukan terdapat pada tabel 1.
20

7 PRODUKSI SINAR X

Karena sinar x dihasilkan kapanpun elektron berkecepatan tinggi bertabrakan


dengan logam target, tabung sinar x harus berisi (a) sebuah sumber elektron (b)
sebuah tegangan berpercepatan tinggi dan (c) sebuah logam target. Kemudian
karena kebanyakan energi kinetik elektron diubah menjadi kalor pada target,
akhirnya hampir selalu air didinginkan untuk menjada itu mencair.
Semua tabung sinar x mengandung dua elektroda, sebuah anoda (logam
target) dirawat, dengan sedikit pengecualian, pada potensial ground, dan sebuah
katoda dirawat pada sebuah potensial negatif tinggi, normalnya pada urutan dari
30.000 sampai 50.000 volt kerja difraksi. Tabung sinar x dapat dibagi pada dua
tipe dasar,menurut jalan elektron yang disediakan; tabung gas,elektron
dihasilkan dengan ionisasi sejumlah kecil gas (residu udara pada suatu bagian
tabung dievakuasi), dan tabung filamen, yang padanya sumber elektron adalah
panas filamen.

Tabel 1. Penyaringan suppesisi dari Radiasi Kβ

*Ini merupakan rasio intensitas pada target [G.1]. Rasio diluar sinar x akan diubah
sembarang oleh penyerapan diferensial dari Kα dan Kβ oleh jendela tabung, secara khas
berrilium,tebal 0,01 inci (0,25 mm).

Tabung Gas
Menyerupai tabung sinar x asli yang digunakan oleh Rontgen. Tabungnya saaat ini tidak
terpakai.

Filamen Tabung
Ini dipengaruhi oleh Coolidge pada 1913 [1.10]. Mereka berisi sebuah amplop kaca
terevakuasi dengan dibatasi anoda pada salah satu akhir pada katoda yang lainnya,
katoda menjadi sebuah logam tungsten dan anoda sebuah kotak udara yang didinginkan
dari tembaga mengandung target logam yang diinginkan sebagai sisipan pada satu
bagian akhir.
21

Gambar 14. Tabung sinar x tersegel. Tabung pendingin udara pada pusat hubungan
dengan saluran menuju ke anoda pada ujung kiri. Tiga jendela; dua untuk kotak titik
fokus dan untuk sebuah garis titik fokus. Titik fokus terdiri dari tiga ukuran yang
tersedia dengan tabung ini (tipe A-5); 12 x 12,5 mm, 0,75 x 12,5 mm, dan 0,45 x 12,5
mm). (Courtesy of Machlett Laboratories, Inc.)

Gambar 15. Jalur yang dilalui dari tabung sinar x tersegel (skema)

Satu menuju transfomer bertegangan tinggi dihubungkan pada filamen dan


lainnya ke ground, target yang diground-kan oleh pendingin air yang terhubung.
Filamen-filamen dipanaskan oleh filamen tertentu sekitar 3 amp dan
memancarkan elektron-elektron yang tenggelam dengan cepat pada target oleh
tegangan tinggi melalui tabung. Disekitar filamen-filamen adalah sebuah cangkir
logam kecil yang bertahan pada tegangan tinggi negatif yang sama seperti
filamen; oleh karena itu elektron menolak dan menuju ke fokusnya pada sebuah
daerah celah sempit pada target, celah sempit ini disebut titik fokus. Sinar X
dipancarkan dari titik fokus ke semua arah dan keluar dari tabung melalui dua
atau lebih jendela di dalam tabung. Karena ini jendela harus benar-benar vakum
dan masih sangat tembus cahaya sinar x,biasanya terbuat dari berrilium.
Walaupun kemungkinan bahwa sebuah tabung sinar x akan dapat
beroperasi dari sebuah sumber dc, saat elektron mengalir terjadi hanya pada satu
arah, sebenarnya mungkin dioperasikan pada sebuah tabung dengan sumber ac
seperti sebuah transformer karena dari sifat ralat tabung itu sendiri. Arus yang
ada pada setengah siklus ini adalah negatif yang berkenaan dengan target;
22

selama setengah siklus sebaliknya pada filamen arusnya positif, tetapi tidak ada
elektron yang dapat mengalir ketika hanya pada electron yang cukup panas
untuk memancarkan elektron. Pada sebuah jalur sederhana seperti yang
ditunjukan gambar 16. Mencakup untuk banyak pemasangan, walaupun jalurnya
lebih rumit, isinya berkenaan pada tabung, pelembutan kapasitor dan
penyetabilan tegangan merupakan aturannya. Pada gambar 16, tegangan yang
diterapkan pada tabung dikendalikan oleh autotransformer yang mengendalikan
tegangan terapan secara primer dari transformer bertegangan tinggi. Voltmeter
menunjukan pengukuran input tegangan secara normal yang dikalibrasi untuk
membaca output tegangan yang diterapkan pada tabung. Pengukuran milimeter
arus tabung yaitu aliran elekton dari filamen ke target. Arus secara normal
menghantar 10-25 mA dan dikendalikan oleh filamen rheostat. Kontrol rheostat
output tegangan pada filamen transfomer; tegangan ini menentukan arus filamen
dan kebalikannya, pada temperatur filamen jumlah elektronnya dapat memancar
per detik. Walaupun filamen transfomer merupakan sebuah step down
transformer tegangan rendah, karena

Gambar 16. diagram alir untuk ralat filamen tabung

membutuhkan terapan sekitar 5 volt pada filamen, tegangan tinggi negatifnya


relatif pada ground dan harus terisolasi dengan baik.
Dua jenis filamen tabung yang ada; disegel dan dapat dibongkar. Sebuah
tabung bersegel merupakan evakuasi dan segel dari parbik. Lebih jauh lagi ini
merupakan jenis yang lebih mudah untuk mengoperasikannya, selama tidak ada
alat pompaan vakum tinggi yang dibutuhkan; walaupun sangat mahal (suatu
kebutuhan pada kebanyakan tabung karena ada logam target yang dibutuhkan)
dan umur tabung ditentukan oleh umur filamennya. pada tabung yang dapat
dibongkar, sekarang ini digunakan hanya untuk tujuan khusus, baik filamen dan
target dapat diambil untuk pergantian. Filamen yang terbakar dapat diganti dan
target dapat diubah sesuai keinginan. Bagaimanapun tabung yang dapat
dibongkar harus dipompa terus-menerus selama beroperasi, dan baik pompa
diffusi maupun mekanikal dibutuhkan untuk mendapatkan keadaan vakum.
Tabung gas tua,walaupun agak rumit mengopreasikannya, keuntungannya
menghasilkan radiasi alami yang terlihat, karena target tidak pernah
23

terkontaminasi logam dari luar. Di dalam filamen tabung, pada keadaan lain
beberapa tungsten sesekali menguap dari filamen dan mengendap pada target,
tungsten kemudian memancarkan karakteristik radiasi L ( tegangan eksitasi L
pada tungsten hanya 10,200volt) yang baik sebagai karakteristi radiasi pada
target itu sendiri.

Titik Fokus
Ukuran dan bentuk dari titik fokus pada sebuah tabung sinar x adalah salah satu
karakteristik penting. Pada batasnya, harus sekecil mungkin untuk konsentrasi
energi elektron ke sebuah daerah kecil pada target sehingga menghasilkan
sebuah sumber sinar x pada flux tinggi (yaitu intensias per satuan luas dari
sumber sinar x)
Tabung filamen biasanya memiliki filamen tembak pada sebuah garis
spiral yang bertujuan menghasilkan sesuatu yang disebut “garis fokus” yang
sebenarnya sebuah persegi panjang sempit. (gambar 17). Jumlah energi elektron
yang tersebar melintasi sebagian besar titik fokus A, membantu
menghamburkan panas yang dibentuk.; saat melintasi daerah B pada cahaya
diarahkan di sebuah target kecil ke sudut cahaya α merupakan persegi kecil.
Dan cahaya ini mengandung lebih banyak photon per satuan luas dari sumber
(yaitu brighter) dan satu titik fokus awal pada sudut α yang lebih besar. Nilai
terbaik suatu sudut α adalah sekitar 6o dan tabung yang baik akan
memproyeksikan ukuran titik fokus pada pengurangan yang lebih kecil dari
1mm persegi. Jika tabung memiliki jendela sehingga membuat sebuah cahaya
dapat diarahkan ke titik fokus A yang biasanya normal pada bidang. Gambar 17
dan pada sudut kecil α, maka bagian penampang balok akan menjadi garis
sangat sempit; balok semacam itu cukup berguna dalam beberapa percobaan
difraksi.

Gambar 17. Tampak atas dan samping menunjukan reduksi pada ukuran jelas dari titik
fokus.

Daya Rata-Rata
Semua tabung sinar-x memiliki rating daya maksimum yang tidak dapat
dilampaui tanpa luka pada tabung. Batas ini ditentukan oleh jumlah panas yang
24

dapat dihamburkan target dan biasanya dinyatakan oleh produsen dalam hal
maksimal yang diijinkan arus tabung (dalam mA) untuk tegangan tabung yang
diberikan (dalam kV).

Tabung Anoda Berputar


Karena tabung sinar-x kurang dari 1 persen efisien dalam menghasilkan sinar-x
dan karena difraksi sinar-x oleh kristal jauh lebih efisien daripada ini, maka
intensitasnya sinar x sinar difraksi sangat rendah. Sebenarnya, film fotografi
mungkin memerlukan paparan beberapa jam untuk mendeteksi mereka sama
sekali. Satu arah dari peningkatan intensitas sumber sinar-x adalah tabung anoda
berputar, di mana rotasi anoda terus menerus membawa logam target segar ke
area fokus sehingga memungkinkan masukan daya yang lebih besar tanpa
pemanasan anoda yang berlebihan. Angka 18 menunjukkan dua desain yang
telah berhasil digunakan; poros memutar melalui segel vakum ketat di dalam
tabung perumahan. Tabung semacam itu bisa beroperasi pada tingkat daya 5
sampai 10 kali lebih tinggi dari tabung fokus tetap, [11].

Tabung Mikrofokus
Beberapa metode difraksi membutuhkan sinar x-ray yang sangat halus. Balok
seperti itu paling banyak diproduksi secara efisien oleh tabung sinar-x khusus
yang dapat diisi, yang disebut tabung mikrofocus, di yang perhatian khusus
dibayar untuk mencapai titik fokus yang sangat kecil. Masalah desain
pemfokusan elektron halus serupa dengan mikroskop elektron atau x-ray
microprobe. Salah satu metode difokuskan adalah elektrostatik dan terdiri hanya
dengan mempertahankan fiting fokus di sekitar filamen dengan potensi beberapa
ratus volt lebih negatif dari filamen, sehingga memusatkan elektron ke balok
sempit.

Gambar 18. Gambar Skematis Dari Dua Jenis Anoda Berputar Untuk Tabung X
Sinar Daya Tinggi

Bintik fokus tabung ini memiliki luas kurang dari 1 persen dari yang
konvensional tabung. Ukuran tipikal 0,1 x 1 mm untuk fokus garis dan 0,05 mm
(= 50? m) diameter untuk fokus melingkar, dan diameter titik fokus lebih kecil
dari 0,01 mm diperoleh.
25

Tabung berdenyut (atau Flash)


Daya maksimum di mana tabung sinar-x dapat beroperasi terus menerus
dibatasi oleh tingkat di mana target bisa didinginkan. Tapi kalau tabungnya
hanya dioperasikan sebagian kecil detik, pulsa sinar-x bisa didapat dengan
kekuatan yang sangat tinggi tingkat tanpa pendinginan.Hal ini dapat dilakukan
dengan perlahan pengisian bank kapasitor dan kemudian tiba-tiba
mengeluarkannya di tabung sinar-x khusus. Dengan cara ini sinar-x pulsa
berlangsung sekitar 30 nanodetik pada tegangan puncak 300 kV dan arus puncak
dari 5000 ampere telah diproduksi [12]. (Kilatan singkat sinar x hanya berguna
jika hasilnya, dalam radiografi atau difraksi, dapat dicatat.)

Tabung miniatur
Jika perhatian meningkat diberikan, selama perancangan tabung sinar-x,
untuk memusatkan perhatian pada berkas elektron dan bentuk penempatan
target, intensitas Balok yang dikeluarkan dari tabung bisa dibuat seukuran itu
dari yang konvensional tabung, tapi dengan input daya sepersepuluh atau
kurang. Akibatnya, pendinginan air tidak dibutuhkan; Pendinginan udara sudah
cukup. Fitur ini penting untuk peralatan portabel seperti yang digunakan untuk
pengukuran tegangan residu di situ.
Tabung semacam itu tersedia secara komersial [13]. Mereka kecil, hanya
sekitar 4 sampai 8 inci (10 sampai 20 cm), dan beroperasi biasanya pada
tegangan sekitar 50 kV dan tabung arus dari orde 1 mA, dibandingkan dengan
10 mA atau lebih pada tabung konvensional.

Tabung Tegangan Tinggi dan Accelerator Linear


Tabung tertutup khusus dan akselerator linier digunakan untuk
menghasilkan penetrasi yang sangat radiasi dan dapat digunakan untuk difraksi
sinar-x, namun sumber ini digunakan terutama di bidang evaluasi nondestruktif
[14].

Radiasi Sinkrotron
Seperti yang telah didiskusikan sebelumnya bahwa partikel bermuatan
menghasilkan radiasi elektromagnetik, salah satu contohnya adalah spektrum
yang dipancarkan oleh tabung sinar-x secara terus menerus. Jika elektron atau
positron bergerak dengan kecepatan relatif (Dipengaruhi oleh akselerator seperti
sinkrotron elektron) dibelokkan sepanjang kurva parabola akibat dari adanya
medan magnetik, maka dihasilkan radiasi sinkrotron. Spektrum kontinu
menghasilkan gelombang mulai dari gelombang mikro hingga sinar-x yang
sangat kuat (Gambar 19). Tidak hanya radiasi yang dihasilkan pada rentang
energi dimana tidak ada sumber lain yang dapat digunakan, cincin penyimpanan
yang memancarkan radiasi sinkrotron juga sumber sinar-x terbaik untuk
berbagai fungsi, termasuk difraksi.
26

Beberapa faktor menjadikan radiasi sinkrotron lebih menguntungkan sebagai


sumber sinar-x dibandingkan dengaan sumber dari tabung. Intensitas sinar-x
yang sampai ke sempel jauh lebih besar dari sumber-sumber sinar-x lain, dan
radiasi sinkrotron dapat diatur sehingga sinar-x memiliki panjang gelombang
yang paling bermanfaat. Karakter relatifistik proses radiasi sinkrotron membatasi
radiasi ke arah yang sangat dekat dengan bidang lektron atau lintasan positron
sehingga penyebaran sinar-x terjadi pada lingkup yang sangat kecil. Meskipun
begitu, sumber sinar-x dengan intensitas cahaya yang tinggi memiliki kecerahan
yang lebih tinggi serta spektral kecerahan (Intensitas per satuan luas suatu
sumber dan intensitas per satuan luas per sudut per luas bidang energi, secara
berturut-turut). Banyak eksperimen difraksi pada penelitian batas-batas material
hanya dapat dilakukan dengan radiasi sinkrotron.

Beberapa alat mampu menghasilkan kuat medan magnet yang dibutuhkan guna
menghasilkan radiasi sinkrotron. Pembengkokan magnet terletak secara teratur
di sekitar cincin penyimpanan dan membelokkan elektron atau positron serta
menggerakkan elektron atau positron tersebut untuk bergerak di sepanjang
cincin. Alat tambahan diletakkan diantara pembengkokan magnet dan terdiri dari
sebuah magnet yang relatif berdekatan merupakan sumber radiasi yang lain. Di
Amarika Serikat sendiri terdapat 5 cincin penyimpanan yang dapat
menghasilkan difraksi sinar-x, beberapa cincin penyimpanan lain yang
menghasilkan radiasi lebih kecil; setiap cincin memiliki kombinasi cincin energi
yang unik, pembengkokan magnet, dan peralatan tambahan. Tingkat kecerahan,
sebagai fungsi dari panjang gelombang sinar-x dapat dibandingkan dengan
beberapa radiasi sinkrotron pada gambar 19. Nilai dari sumber tabung tertutup
dan anoda yang berputar juga diperlihatkan. Detail lebih lanjut, e.g., [15, 16] dan
review-review terbaru akan muncul setiap tahunnya.

Ekperimen tunggal (dan asosiasi peneliti-peneliti) biasanya akan saling


melengkapi; dan kumpulan data akan terus ada selama eksperimen berlangsung
(Beberapa hari atau bulan). Aktivitas berpusat pada kekuatan radiasi pada daerah
tertentu termasuk didalamnya perlengkapan eksperimental yang terhubung
dengan cincin penyimpanan melalui pipa transport radiasi. Yang menunjang
peralatan eksperimental ini adalah cluster komputer yang berada di sekitar
daerah eksperimen, beamline pada jarak dekat, dan peralatan lain yang
diletakkan pada jarak beberapa meter. Kebanyakan cincin penyimpanan
memiliki sepuluh hingga limabelas ruang, beberapa digunakan untuk hal yang
sangat khusus sedang beberapa yang lain digunakan untuk hal yang umum.

Keuntungan dari radiasi sinkrotron untuk karakterisasi material haruslah


seimbang dengan terbatasnya akses (Geografi dan temporal) dan kesulitan
27

bekerja jauh dari laboratorium pribadi. Secara umum, pengguna baru


mendukung oleh administrasi berbagai fasilitas meskipun bagaimana, apa, dan
mengapa eksperimen harus dievaluasi sebelum beam boleh digunakan.
Kebanyakan eksperimen dan karakterisasi dilakukan setiap hari. Alasan ini saja
sudah cukup membuktikan bahwa karakterisasi dengan tabung sinar-x akan terus
berkembang.

Gambar 19. Intensitas sinkrotron radiasi sebagai fungsi energi photon dari berbagai
sumber : ALS (Advanced Light Source, Lawrence Berkeley National Laboratory), APS
(Advanced Photon Source Argonne National Laboratory), NSLS (National Synchrotron
Light Source, Brookhaven National Laboratory), SSRL (Stanford Synchrotron
Radiation Laboratory). Catatan bahwa undulator dan pembengkokan magnet termasuk
dalam ALS dan APS, dan nilai-nilai dari sumber laboratorium ditampilkan sebagai
perbandingan.

8 DETEKSI SINAR X
Secara prinsip berarti digunakan untuk mendeteksi sorot sinar x berpijar
merupakan layar pijar, film fotografik, dan pendeteksi elektron. Gambar plat
lebih terdahulu (penyimpanan) menjadi populer sebagai sebuah alternatif pada
emulsi fotograpik, khususnya pada bagian sumber radiasi sinkrotron. Diskusi
interaksi pendeteksi dengan sinar x adalah melebihi jangkauan bab ini.

9 TINDAKAN KESELAMATAN
28

Operator peralatan sinar x membuka dua bahaya nyata, tersetrum dan luka
radiasi, tetapi kedua risiko ini dapat dikurangi pada bagian tidak penting oleh
model sebenarnya dari peralatan dan perlindunga layak untuk pengguna. Namun,
kebijakan ini hanya untuk pekerja sinar x untuk terus menerus berhati-hati pada
risiko ini.

TERSETRUM
Bahaya tersetrum selalu hadir disekitar peralatan bertegangan tinggi. Ujung
anoda adalah sebuah sumber yang berbahaya. Tabung sinar x jenis tahan setrum
(seperti yang ditunjukan gambar 14) harus menjulang pada ujung katodanya
dengan jelas tidak dapat diakses oleh pengguna selama beroperasi; ini dapat
berhasil dicapai dengan menempatkan ujung katoda di atas meja, di dalam kotak,
dibelakang layar dan lain-lain. Pemasangan harus tanpa pemutusan otomatis
tegangan tinggi. (yaitu ada persambungan satu sama lain). Tabung tahan setrum
bersegel juga tersedia; terbungkus pada sebuah logam pelindung dan sebuah
pembatas. Kabel tahan setrum terhubung ada ujung katoda transformer. Menjadi
tahan setrum,seperti sebuah tabung mempunyai keuntungan bahwa memerlukan
penempatan yang tidak permanen tetapi dapat mengatur beberapa posisi yang
dibutuhkan untuk percobaan-percobaan khusus.

BAHAYA RADIASI
Bahaya radiasi sesuai dengan fakta bahwa sinar x dapat membunuh jaringan
manusia; faktanya, kebetulannya alat yang dimanfaatkan dalam terapi sinar x
Untuk mebunuh jaringan sel kanker pada manusia. Efek biologi dari sinar x
termasuk terbakar (sesuai penempatan sorotan intesitas tinggi), penyakit radiasi
(sesuai dengan radiasi yang biasa diterima oleh tubuh), dan pada level lebih
rendah intensitas radiasi, mutasi genetik. Terbakar sangat menyakitkan dan
mungkin menyulitkan, jika tidak tidak mungkin, mematikan. Sedikit
pembongkaran sinar x tidak komulatif, tetapi diatas level tertentu disebut “dosis
toleransi,” mereka mempunyai sebuah pengaruh komulatif dan dapat
menghasilkan luka permanen. Sinar x digunakan dalam difraksi adalah
berbahaya karena relatif dengan panjang gelombang yang panjang dan kemudian
dengan mudah diserap oleh organ yang terbuka seperti mata dan kulit.
Saat ini tidak ada pembebasan untuk menerima luka serius bagi pekerja
sinar x yang melakukan kelalaian. Kemungkinan akan tidak ada kecelakaan jika
sinar x telah dihasilkan pada sesi pembakaran yang disegerakan. Jika tubuh
menerima radiasi umum diatas doses toleransi, pengaruh yang menandai adalah
penurunan jumlah sel darah putih, sehingga pengecekan sel darah putih berkala
dianjurkan jika terdapat keraguan tentang level umum intensitas pada
laboratorium.
Pendeteksi portable, disebut radiation survey meters yang tersedia untuk
beberapa variasi survei daerah disekitar peralatan sinar x untuk kemungkinan
29

bocornya radiasi. Alat perlengkapan harus dicek dari kebocoran radiasi secara
berkala dan kapanpun konfigurasi alat berubah. Badge film harus dipakai pada
tubuh atau pergelangan tangan seseorang yang menghabiskan sebagian waktu
kerja didekat peralatan sinar x. Peraturan pemerintah menganggap keselamatan
terhadap radiasi menjadi sangat ditingkatkan. Kebanyakan institusi peneliti
memiliki kantor keselamatan radiasi dan mewajibkan pelatihan bagi pekerja
radiasi sebagaimana sertifikat keselamatan pada peralatan yang menghasilkan
radiasi penguraian ion sperti sinar x.
Generasi tertentu dari peralatan difraksi didesain untuk tidak ada jalur
sinar terbuka atau dioperasikan dalam batas radiasi. Pada kedua kasus,
sambungan satu sama lain dimasukan pada tabung sinar x yang dengan otomatis
mati jika sambungan diaktifkan yaitu pagar yang dibuka. Sambungan interlock
dapat kalah atau gagal, bagaimanapun sehingga pelaku percobaan selalu
membutuhkan kehati-hatian. Jika pelaku percobaan membutuhkan sebuah sinar
terbuka, dikatakan selama peralatan dalam keadaan sejajar, prosedur paling
aman untuk pelaku percobaan adalah dengan mengikuti ini: pertama, mengecek
level hamburan radiasi ketika penembang tabung sinar x terbuka; kedua, untuk
menempatkan sinar primer dari tabung pada sebuah layar pijar tepat pada sebuah
batang dan setelah itu menghindarinya; dan kedua, untuk memastikan bahwa dia
dengan baik dilindungi oleh pelindung atau layar kaca dari hamburan radiasi
oleh kamera atau peralatan lainnya yang dapat dalam pola sinar primer. Teliti
dan tetap perhatian pada tindakan pencegahan akan membawa pada asuransi
keselamatan.

PERMASALAHAN
*1. Apa yang dimaksud dengan frekuensi (per detik) dan energi per kuantum
(dalam joule) pada sorotan sinar x dengan panjang gelombang 0,71Ǻ (Mo Kα)
dan 1,54 Ǻ (Cu Kα)?
2. Hitung kecepatan dan energi kinetik elektron yang menghantam target dari
tabung sinar x yang dioperasikan pada 50.000 volt. Berapa batas pendek panjang
gelombang spektrum kontinu yang dipancarkan dan maksimum energi per
kuantum dari radiasi?
3. Menunjukkan bahwa kecepatan elektron mencapai tabung sinar-x tergantung
pada tegangan antara anoda (target) dan katoda, bukan tergantung pada jaraknya.
[Muatan e (coulomb) oleh medan E (volt/m) merupakan eE newton.]

4. Memastikan hukum Moseley secara grafis untuk setara dengan Cu, Mo,
dan W.

5. Plot rasio intensitas ditransmisikan ke terjadinya intensitas melawan ketebalan


lembaran timah radiasi Mo dan rentang ketebalan 0,00 dan 0,02 mm.
30

6. Memastikan secara grafis persamaan (13) untuk menyerap radiasi timbal Mo


, Rh , dan Ag . (Koefisien serapan massa timbal untuk radiasi ini
masing-masing adalah 122,8; 84,13; dan 66,14 cm2/g.) Dari kurva, koefisien
serapan massa timbal yang ditentukan untuk radiasi gelombang terpendek dari
tabung yang dioperasikan yaitu 30.000 volt.

7. Layar utama untuk perlindungan bagian-bagian di laboratorium difraksi sinar-x


biasanya setebal minimal 1 mm. Hitung "faktor transmisi" (Itrans/Iincident) dari layar
seperti untuk Cu , Mo , dan radiasi gelombang terpendek dari tabung
dioperasikan pada 30.000 volt.

8. (a) Hitung koefisien serap massa dan radiasi linier udara untuk Cr .
Asumsikan udara mengandung 80 persen nitrogen dan 20 persen oksigen
berdasarkan beratnya dan memiliki massa jenis 1,29 x 10-3 g/cm3. (b) Plot faktor
transmisi udara untuk radiasi Cr dan panjang jalur 0 sampai 20 cm.

9. Hitung tegangan eksitasi K dari tembaga.

10. Hitung panjang gelombang tepi serapan L111 molibdenum.

11. Hitung panjang gelombang garis Cu Kα1.

12. Plotkan kurva yang ditunjukkan pada Gambar 12 dan simpan untuk referensi
di kemudian hari.

13. Tegangan apa yang harus diaplikasikan ke tabung target molibdenum agar
X-ray yang dipancarkan menimbulkan radiasi fluoresen K dari sepotong tembaga
yang diletakkan di dalam sinar x-ray? Berapakah panjang gelombang radiasi
fluoresen?
Pada soal nomer 14 dan 15 Ambilah rasio intensitas terhadap dalam
radiasi yang tidak difilter pada Tabel 1.

14. Misal, diperlukan filter nikel untuk menghasilkan rasio intensitas Cu Kα ke


Cu Kβ dari 100/1 pada balok yang disaring. Hitung ketebalan filter dan faktor
transmisi untuk garis Cu Kα.

15. Filter untuk radiasi Co K biasanya terbuat dari bubuk besi oksida (Fe2O3) dari
besi foil. Jika saringan mengandung 5 mg Fe2O3/cm2, apa faktor transmisi untuk
garis Co Kα?
31

16. Tembaga target tabung sinar-x dioperasikan pada 40.000 volt dan 25 mA.
Efisiensi dari tabung sinar-x sangat rendah sehingga, untuk tujuan tertentu, dapat
diasumsikan bahwa semua energi masukan masuk ke pemanasan target. Jika tidak
terjadi disipasi panas oleh pendingin air, konduksi, radiasi, dan lain-lain, berapa
lama waktu yang dibutuhkan target tembaga 100 g untuk mencair? (Titik leleh
tembaga = 1083 °C, Kalor Jenis = 6,65 kal/mol/°C, panas laten peleburan = 3220
kal/mol).

17. Asumsikan bahwa sensitivitas film x-ray sebanding dengan koefisien serap
massa bromida perak dalam emulsi untuk panjang gelombang tertentu. Jadi,
apakah rasio film x-ray sensitif terhadap radiasi Cu Kα dan Mo Kα ?

REFRENSI
Buku berikut tercantum lebih atau kurang sesuai urutan yang ditemui dalam teks
G.1 Tabel Internasional untuk Kristalografi, Ed. A.J.C Wilson, Vol. A-C
(Dordrecht Kluwer Academic Pub untuk Persatuan Internasional Kristalografi,
1995). Buku referensi '' untuk kristalografi dan difraksi.
G.2 L.S. Birks. Analisis Spektrokimia X-Ray, edisi ke 2. (New York:
Interscience, 1969). Menjelaskan, perlakuan singkat terhadap panjang gelombang
dan metode energi dispersif, dengan penekanan pada masalah analisis kuantitatif.
Termasuk mikroanalisis probe elektron.

JAWABAN SOAL PILIHAN


1. 4,23 x 1018 sec-1 ; 2,80 x 10-15 J; 1,95 x 1018 S x 1,29 x 10-15 J
6. 33 cm2/gm
8. a). 26,97 cm2/gm ; 3,48 x 10-2 cm-1
9. 8980 volt
11. 1,541 Å
13. 8980 volt ; diutamakan 1,541 Å (Cu Kα) dan 1,39 Å (Cu Kβ)
15. 0,80 ; 26 ke 1
17. 3,5 ke 1

Anda mungkin juga menyukai