Kerangka Proposal-1
Kerangka Proposal-1
Kerangka Proposal-1
SKRIPSI
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah
diberikan kepada penulis, baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengunaan Kontrasepsi IUD Terhadap Kejadian Keputihan
Pada Aksektor Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu” dapat
diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah menghadapi dan melalui
kesulitan serta hambatan yang menyita waktu, biaya, tenaga dan pikiran. Namun
berkat usaha, doa, semangat, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak yang
memberikan dorongan serta motivasi yang besar kepada penulis sehingga kendala
Ucapan terima kasih yang tak terhingga dengan tulus dan ikhlas teristimewa
penulis tujukan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Almarhum Sabrin
T.OTJI dan ibunda Ni Wayan Tiari, segala yang telah dilakukan demi penulis dan
terima kasih atas dukungan baik moral, spiritual, material serta doa dan restu yang
selalu mengiringi tiap langkah penulis dan senantiasa memberikan kasih sayang
kepada:
1. Bapak Prof Dr. Ir. Muhammad Basir, SE., MS., Rektor Universitas Tadulako
3. Ibu Lusia Salmawati, S.KM., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
4. Ibu Dr. Rosmala Nur, M.Si., Wakil Dekan Bidang Umum Dan Keuangan
7. Bapak Abd. Rahman, S,KM., M.PH., Dosen Pembimbing yang telah banyak
penelitian ini.
8. Ibu Dr. Rosmala Nur, M.Si., Dosen Penguji I atas segala kritik dan saran yang
9. Bapak Muh Rizki Azhari, S.KM., M.Kes, Dosen Penguji II atas segala kritik
10. Ibu Radiah S.KM., M.Kes, Dosen FKM UNTAD atas bantuan dan
12. Keluarga besar ayahanda dan ibunda terima kasih atas doa dan motivasi
13. Sahabat penulis Almarhuma Ines Widya Pratiwi terima kasih telah menjadi
sahabat sejati baik suka maupun duka, meskipun kita tidak bersama-sama lagi
saat ini, Insya Allah kita bisa bertemu di surganya Allah yang indah.
14. Sahabat penulis Nurhasanah A Salufo, Rahmi Dayanti, Indah Mulatsih terima
kasih untuk persahabatan yang begitu tulus yang tidak pernah luntur meskipun
jarang bertemu semangat dan motivasi yang kalian berikan sangatlah luar
biasa.
15. Sahabat penulis Putri Rahayu dan wilda Yulastri terima kasih untuk
persahabatan ini yang membawa pada ketaatan, bagi orang lain mungkin
persahabatan ini biasa saja tak bermakna apa-apa tetapi bagiku persahabatan
16. Sahabat penulis Silvia Agrianti Saga, Nur’ana, Sri Utami Lamaka, Mariana,
Febri Ghiyah Baitul ilmi terima kasih atas suka maupun duka yang selalu
dibagi bersama. Ilsyah Abdul Syafaat Latimumu terima kasih untuk bantuan
dan dukungan yang sangat membangun. Ayu Cintia Clara terima kasih telah
UNTAD.
sebutkan satu persatu terima kasih atas segala bantuan, motivasi dan
Teriring doa yang tulus dari penulis, semoga Allah SWT berkenan
membalas dengan pahala yang setimpal serta bernilai ibadah disisi-Nya atas
segala budi baik dan amal bantuan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Akhirnya penulis berharap semoga laporan hasil penelitian ini dapat
Wassalamualaikum, Wr. Wb
Palu, 2019
Penulis
LAMPIRAN ............................................................................................................ 9
A. PENGERTIAN ....................................................................................... 15
LAMPIRAN .......................................................................................................... 22
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk di Indonesia meningkat dengan cukup cepat.
Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan penduduk pada tahun 1971 yang
berjumlah 118.000.000 jiwa meningkat pesat menjadi 220.000.000 jiwa pada
tahun 2005. Berdasarkan Human Development Index (HDI) Indonesia hanya
berada pada rangking 108 dari 177 negara. Pemerintah Indonesia berusaha
menekan laju pertumbuhan ini dengan program Keluarga Berencana.
Keluarga Berencana adalah suatu tindakan yang memba ntu individu atau
pasangan suami untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu
kelahiran dalam hubungan dengan suami istri, menentukan jumlah anak
dalam keluarga. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti “melawan‟ atau
“mencegah‟ dan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang
dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan (Purbowati, 2015).
Tujuan global pembangunan Millenium Development Goals (MDG’S)
adalah diharapkan pada 2015 angka kematian bayi turun menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup. Pencapaian tahun 2015 tersebut merupakan target
komitmen global MDG’S. Adapun salah satu kunci untuk mencapai tujuan
pembangunan global MDG’S adalah suksesnya program Keluarga Berencana
(KB). Karena program KB dinilai dapat memberikan kontribusi terhadap
delapan tujuan MDG‟s yang telah ditetapkan Program KB masuk dalam salah
satu dari delapan tujuan MDG’S yaitu tujuan ke-5 yaitu meningkatkan
kesehatan ibu yang terletak pada target 5b yang berisi tercapainya akses
universal terhadap layanan Kesehatan Reproduksi (Depkes RI, 2010).
Menurut World Health Organisation (WHO) (1970), Keluarga
Berencana merupakan suatu tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang sangat diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta
menentukan jumlah anak dan keluarga. Dalam mewujudkan Program KB,
pemerintah menganjurkan masyarakat, khususnya para ibu, untuk
menggunakan alat kontrasepsi yang tepat sehingga dapat memiliki kontribusi
dalam meningkatkan kualitas penduduk.
Menurut World Health Organization (WHO) (2014), penggunaan
kontrasepsi telah meningkat dibanyak bagian dunia, terutama di Asia dan
Amerika Latin dan terendah di Sub-Sahara Afrika. Secara global, pengguna
kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun
1990 menjadi 57,4% pada tahun 2014.
Di Indonesia pada tahun 2009 kontrasepsi yang paling banyak
digunakan adalah suntik 50,2% dan AKDR kontrasepsi terendah yaitu 4,30%.
Berdasarkan presentase peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi di
Indonesia tahun 2013, Suntikan (46,87%), Pil (24,54%), AKDR (11,41%),
Implan (9,75%), MOW (3,52%), Kondom (3,22%), MOP (0,69%). Hal ini
dapat disimpulkan bahwa penggunaan AKDR di Indonesia terjadi
peningkatan dari tahun 2009 (4,30%) meningkat ditahun 2013 (11,41%).
(Depkes RI, 2010).
Pemerintah melalui lembaga Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) tengah menjalankan program Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) meliputi IUD, Implant, MOW, dan MOP sebesar 16,34%
dan yang tidak menggunakan MKJP seperti suntik, pil, kondom, pantang
berkala, dan senggama terputus sebesar 63,86%. IUD merupakan salah satu
alat kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian rupa (baik bentuk,
ukuran, bahan, dan masa aktif fungsi kontrasepsinya), diletakkan dalam
kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi, menghalangi fertilisasi, dan
menyulitkan telur berimplantasi dalam uterus (BKKBN, 2012).
Intra Uterin Device (IUD) atau juga dikenal sebagai alat kontrasepsi
dalam Rahim (AKDR) merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif, aman,
dan nyaman bagi banyak wanita. Saat ini IUD merupakan pemakaian
kontrasepsi tidak permanen yang paling banyak digunakan (Irianto Koes,
2014).
Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel yang paling sering
digunakan di seluruh dunia, namun beberapa tahun terakhir ini pola
pemakaian IUD di Indonesia cenderung menurun, menurut SDKI 2007 4,9
persen dan menurun lagi menjadi 3,9 persen. IUD merupakan metode
kontrasepsi jangka panjang yang dapat digunakan hingga waktu 8 tahun dan
memiliki tingkat efektivitas tinggi (97 – 99 %) sebagai salah satu metode
antisipasi laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Namun pada tahun
2011 persentase penggunaan IUD masih menempati peringkat ketiga di
Indonesia (Purbowati, 2015).
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik Kota Palu (2013), penguna
aksektor KB IUD baru di Kota Palu sebanyak sebanyak 1.457 orang. Untuk
Wilayah Palu Barat pengguna KB IUD sebanyak 383 orang, di Wilayah Palu
Selatan sebanyak 517 orang, di Wilayah Palu Timur sebanyak 499 orang dan
untuk Wilayah Palu Utara sebnayak 58 orang.
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palu pada tahun 2017,
tercatat jumlah PUS di Kota Palu sebanyak 64.976 orang, tercatat jumlah
akseptor KB aktif di kota palu sebanyak 36.828 orang (56,7%) dengan
metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu IUD sebesar 10.869
orang, lalu di ikuti dengan KB Suntik sebanyak 8.871 orang. Sedangkang
pengunaan kontrasepsi yang paling terendah di Kota Palu yaitu MOP
sebanyak 75 orang. Hal ini dapat dilihat bahwa penggunaan alat kontrasepsi
yang paling banyak digunakan yaitu IUD.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palu pada tahun 2017 di
peroleh data tertinggi capaian peserta KB IUD dari 13 Puskesmas yaitu
berada di Puskesmas Kamonji dengan jumlah pengguna 3.630. Sedangkan
penggunaan IUD yang terendah yaitu berada di Puskesmas Pantoloan dengan
jumlah pengguna sebanyak 71 0rang (Dinkes Kota Palu, 2017).
Efek samping dari pemakaian IUD diantaranya adalah keputihan. Lama
penggunaan jenis kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan hormon estrogen
dan progesteron yang dapat mengakibatkan terjadinya keputihan karena
kelebihan hormon estrogen dan progesterone. Apabila menimbulkan keluhan
yang hebat, dipertimbangkan untuk pengangkatan IUD. Kasus IUD dengan
keputihan (leukorea) jika tidak ditangani dengan baik dan benar akan
menimbulkan komplikasi penyakit radang panggul yang berlarut-larut dan
dapat menyebabkan kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan
tersumbatnya saluran telur (Purbowati, 2015).
Berdasarkan survey pendahuluan, wawancara di Puskesmas Kamonji
tingkat pendidikan rata-rata orang yang menggunakan IUD pendidikan
terakhirnya SMP, SMA, dan Sarjana rata-rata pengetahuannya sudah cukup
baik dan untuk lama pengguan rata-rata menggunakan .
Berdasarkan uraian pada data yang telah dijelaskan dilatar bekalakang
tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengunaan Kontrasepsi IUD Terhadap Kejadian Keputihan Pada Aksektor
Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut maka dirumuskan
masalah “Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi pengunaan
kontrasepsi IUD terhadap kejadian keputihan pada aksektor kb diWilayah
Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
TINJUAN PUSTAKA
Faktor Prediposisi :
1. Pengetahuan
2. Pendidikan
3. Umur
4. Kepercayaan
5. Nilai
6. Sikap
7. Jenis Kelamin
8. Ekonomi
9. Pekerjaan
Faktor Pendorong :
1. Tenaga Kesehatan
2. Dukungan Keluarga
Dinas Kesehatan Kota Palu. 2017. Laporan Tahunan Seksi Kesehatan Keluarga.
Palu.
Purbowati MR. Basuki DR, 2015, “Pengaruh Penggunaan IUD Terhadap Penyakit
Keputihan Di Puskesmas Kebasan Kabupaten Banyumas”, Jurnal Ilmiah
Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. 13, N0. 3.