Kerangka Proposal-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNAAN

KONTRASEPSI IUD TERHADAP KEJADIAN KEPUTIHAN


PADA AKSEKTOR KB DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAMONJI
KOTA PALU

SKRIPSI

INTAN MARYA SUKLARA


N 201 15 067

PEMINATAN BIOSTATISTIK/KB DAN KEPENDUDUKAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah
diberikan kepada penulis, baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengunaan Kontrasepsi IUD Terhadap Kejadian Keputihan
Pada Aksektor Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu” dapat
diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah menghadapi dan melalui

kesulitan serta hambatan yang menyita waktu, biaya, tenaga dan pikiran. Namun

berkat usaha, doa, semangat, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak yang

memberikan dorongan serta motivasi yang besar kepada penulis sehingga kendala

dalam proses penyelesaian skripsi ini dapat teratasi.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga dengan tulus dan ikhlas teristimewa

penulis tujukan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Almarhum Sabrin

T.OTJI dan ibunda Ni Wayan Tiari, segala yang telah dilakukan demi penulis dan

terima kasih atas dukungan baik moral, spiritual, material serta doa dan restu yang

selalu mengiringi tiap langkah penulis dan senantiasa memberikan kasih sayang

sepanjang masa sehingga penulis bisa sampai ke titik ini.

Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari partisipasi berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada:
1. Bapak Prof Dr. Ir. Muhammad Basir, SE., MS., Rektor Universitas Tadulako

Palu Yang Telah Memberikan Kesempatan Bagi Penulis Untuk Menempuh

Pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako.

2. Bapak Dr. Nurdin Rahman, M.Si.,M.Kes., Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Tadulako.

3. Ibu Lusia Salmawati, S.KM., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako.

4. Ibu Dr. Rosmala Nur, M.Si., Wakil Dekan Bidang Umum Dan Keuangan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako.

5. Bapak Muh. Jusman Rau, S.KM., M.Kes., Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako.

6. Bapak Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes., Koordinator Program Studi

Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako.

7. Bapak Abd. Rahman, S,KM., M.PH., Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan masukan dan bimbingan bagi kesempurnaan penulisan hasl

penelitian ini.

8. Ibu Dr. Rosmala Nur, M.Si., Dosen Penguji I atas segala kritik dan saran yang

sangat bermanfaat bagi penulis.

9. Bapak Muh Rizki Azhari, S.KM., M.Kes, Dosen Penguji II atas segala kritik

dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis.

10. Ibu Radiah S.KM., M.Kes, Dosen FKM UNTAD atas bantuan dan

bimbingannya selama penulis menempuh pendidikan di FKM UNTAD.


11. Seluruh Staf Dosen dan Staf Bagian Tata Usaha dan Akademik FKM UNTAD

atas bantuannya selama penulis menempuh pendidikan di FKM UNTAD.

12. Keluarga besar ayahanda dan ibunda terima kasih atas doa dan motivasi

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hasil penelitian ini.

13. Sahabat penulis Almarhuma Ines Widya Pratiwi terima kasih telah menjadi

sahabat sejati baik suka maupun duka, meskipun kita tidak bersama-sama lagi

saat ini, Insya Allah kita bisa bertemu di surganya Allah yang indah.

14. Sahabat penulis Nurhasanah A Salufo, Rahmi Dayanti, Indah Mulatsih terima

kasih untuk persahabatan yang begitu tulus yang tidak pernah luntur meskipun

jarang bertemu semangat dan motivasi yang kalian berikan sangatlah luar

biasa.

15. Sahabat penulis Putri Rahayu dan wilda Yulastri terima kasih untuk

persahabatan ini yang membawa pada ketaatan, bagi orang lain mungkin

persahabatan ini biasa saja tak bermakna apa-apa tetapi bagiku persahabatan

ini adalah anugrah Tuhan yang kusyukuri setiap hari.

16. Sahabat penulis Silvia Agrianti Saga, Nur’ana, Sri Utami Lamaka, Mariana,

Febri Ghiyah Baitul ilmi terima kasih atas suka maupun duka yang selalu

dibagi bersama. Ilsyah Abdul Syafaat Latimumu terima kasih untuk bantuan

dan dukungan yang sangat membangun. Ayu Cintia Clara terima kasih telah

menjadi teman sekaligus penghibur selama dikampus.

17. Teman-teman penulis di peminatan Biostatistik/KB dan Kependudukan yang

telah menemani dalam melewati proses perjuangan penulis selama


menempuh pendidikan di Program Studi Kesehatan Masyarakat FKM

UNTAD.

18. Teman-teman f15ISKOGEN (KESMAS angkatan 2015) yang telah menjalani

setiap proses dalam menempuh pendidikan di Program

Studi Kesehatan Masyarakat FKM UNTAD, yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu terima kasih atas segala bantuan, motivasi dan

kebersamaannya selama ini.

Teriring doa yang tulus dari penulis, semoga Allah SWT berkenan

membalas dengan pahala yang setimpal serta bernilai ibadah disisi-Nya atas

segala budi baik dan amal bantuan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu. Akhirnya penulis berharap semoga laporan hasil penelitian ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum, Wr. Wb
Palu, 2019
Penulis

Intan Marya Suklara


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 6

DAFTAR TABEL ................................................................................................... 7

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 8

LAMPIRAN ............................................................................................................ 9

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 10

A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 10

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 13

C. TUJUAN PENELITIAN ......................................................................... 13

D. MANFAAT PENELITIAN .................................................................... 14

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA .............................................................................. 15

A. PENGERTIAN ....................................................................................... 15

B. KERANGKA TEORI .............................. Error! Bookmark not defined.

BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

LAMPIRAN .......................................................................................................... 22
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk di Indonesia meningkat dengan cukup cepat.
Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan penduduk pada tahun 1971 yang
berjumlah 118.000.000 jiwa meningkat pesat menjadi 220.000.000 jiwa pada
tahun 2005. Berdasarkan Human Development Index (HDI) Indonesia hanya
berada pada rangking 108 dari 177 negara. Pemerintah Indonesia berusaha
menekan laju pertumbuhan ini dengan program Keluarga Berencana.
Keluarga Berencana adalah suatu tindakan yang memba ntu individu atau
pasangan suami untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang
sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu
kelahiran dalam hubungan dengan suami istri, menentukan jumlah anak
dalam keluarga. Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti “melawan‟ atau
“mencegah‟ dan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang
dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan (Purbowati, 2015).
Tujuan global pembangunan Millenium Development Goals (MDG’S)
adalah diharapkan pada 2015 angka kematian bayi turun menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup. Pencapaian tahun 2015 tersebut merupakan target
komitmen global MDG’S. Adapun salah satu kunci untuk mencapai tujuan
pembangunan global MDG’S adalah suksesnya program Keluarga Berencana
(KB). Karena program KB dinilai dapat memberikan kontribusi terhadap
delapan tujuan MDG‟s yang telah ditetapkan Program KB masuk dalam salah
satu dari delapan tujuan MDG’S yaitu tujuan ke-5 yaitu meningkatkan
kesehatan ibu yang terletak pada target 5b yang berisi tercapainya akses
universal terhadap layanan Kesehatan Reproduksi (Depkes RI, 2010).
Menurut World Health Organisation (WHO) (1970), Keluarga
Berencana merupakan suatu tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang sangat diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta
menentukan jumlah anak dan keluarga. Dalam mewujudkan Program KB,
pemerintah menganjurkan masyarakat, khususnya para ibu, untuk
menggunakan alat kontrasepsi yang tepat sehingga dapat memiliki kontribusi
dalam meningkatkan kualitas penduduk.
Menurut World Health Organization (WHO) (2014), penggunaan
kontrasepsi telah meningkat dibanyak bagian dunia, terutama di Asia dan
Amerika Latin dan terendah di Sub-Sahara Afrika. Secara global, pengguna
kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun
1990 menjadi 57,4% pada tahun 2014.
Di Indonesia pada tahun 2009 kontrasepsi yang paling banyak
digunakan adalah suntik 50,2% dan AKDR kontrasepsi terendah yaitu 4,30%.
Berdasarkan presentase peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi di
Indonesia tahun 2013, Suntikan (46,87%), Pil (24,54%), AKDR (11,41%),
Implan (9,75%), MOW (3,52%), Kondom (3,22%), MOP (0,69%). Hal ini
dapat disimpulkan bahwa penggunaan AKDR di Indonesia terjadi
peningkatan dari tahun 2009 (4,30%) meningkat ditahun 2013 (11,41%).
(Depkes RI, 2010).
Pemerintah melalui lembaga Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) tengah menjalankan program Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) meliputi IUD, Implant, MOW, dan MOP sebesar 16,34%
dan yang tidak menggunakan MKJP seperti suntik, pil, kondom, pantang
berkala, dan senggama terputus sebesar 63,86%. IUD merupakan salah satu
alat kontrasepsi modern yang telah dirancang sedemikian rupa (baik bentuk,
ukuran, bahan, dan masa aktif fungsi kontrasepsinya), diletakkan dalam
kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi, menghalangi fertilisasi, dan
menyulitkan telur berimplantasi dalam uterus (BKKBN, 2012).
Intra Uterin Device (IUD) atau juga dikenal sebagai alat kontrasepsi
dalam Rahim (AKDR) merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif, aman,
dan nyaman bagi banyak wanita. Saat ini IUD merupakan pemakaian
kontrasepsi tidak permanen yang paling banyak digunakan (Irianto Koes,
2014).
Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel yang paling sering
digunakan di seluruh dunia, namun beberapa tahun terakhir ini pola
pemakaian IUD di Indonesia cenderung menurun, menurut SDKI 2007 4,9
persen dan menurun lagi menjadi 3,9 persen. IUD merupakan metode
kontrasepsi jangka panjang yang dapat digunakan hingga waktu 8 tahun dan
memiliki tingkat efektivitas tinggi (97 – 99 %) sebagai salah satu metode
antisipasi laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat. Namun pada tahun
2011 persentase penggunaan IUD masih menempati peringkat ketiga di
Indonesia (Purbowati, 2015).
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik Kota Palu (2013), penguna
aksektor KB IUD baru di Kota Palu sebanyak sebanyak 1.457 orang. Untuk
Wilayah Palu Barat pengguna KB IUD sebanyak 383 orang, di Wilayah Palu
Selatan sebanyak 517 orang, di Wilayah Palu Timur sebanyak 499 orang dan
untuk Wilayah Palu Utara sebnayak 58 orang.
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palu pada tahun 2017,
tercatat jumlah PUS di Kota Palu sebanyak 64.976 orang, tercatat jumlah
akseptor KB aktif di kota palu sebanyak 36.828 orang (56,7%) dengan
metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu IUD sebesar 10.869
orang, lalu di ikuti dengan KB Suntik sebanyak 8.871 orang. Sedangkang
pengunaan kontrasepsi yang paling terendah di Kota Palu yaitu MOP
sebanyak 75 orang. Hal ini dapat dilihat bahwa penggunaan alat kontrasepsi
yang paling banyak digunakan yaitu IUD.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palu pada tahun 2017 di
peroleh data tertinggi capaian peserta KB IUD dari 13 Puskesmas yaitu
berada di Puskesmas Kamonji dengan jumlah pengguna 3.630. Sedangkan
penggunaan IUD yang terendah yaitu berada di Puskesmas Pantoloan dengan
jumlah pengguna sebanyak 71 0rang (Dinkes Kota Palu, 2017).
Efek samping dari pemakaian IUD diantaranya adalah keputihan. Lama
penggunaan jenis kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan hormon estrogen
dan progesteron yang dapat mengakibatkan terjadinya keputihan karena
kelebihan hormon estrogen dan progesterone. Apabila menimbulkan keluhan
yang hebat, dipertimbangkan untuk pengangkatan IUD. Kasus IUD dengan
keputihan (leukorea) jika tidak ditangani dengan baik dan benar akan
menimbulkan komplikasi penyakit radang panggul yang berlarut-larut dan
dapat menyebabkan kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan
tersumbatnya saluran telur (Purbowati, 2015).
Berdasarkan survey pendahuluan, wawancara di Puskesmas Kamonji
tingkat pendidikan rata-rata orang yang menggunakan IUD pendidikan
terakhirnya SMP, SMA, dan Sarjana rata-rata pengetahuannya sudah cukup
baik dan untuk lama pengguan rata-rata menggunakan .
Berdasarkan uraian pada data yang telah dijelaskan dilatar bekalakang
tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengunaan Kontrasepsi IUD Terhadap Kejadian Keputihan Pada Aksektor
Kb Di Wilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut maka dirumuskan
masalah “Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi pengunaan
kontrasepsi IUD terhadap kejadian keputihan pada aksektor kb diWilayah
Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum

Memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang


mempengaruhi pengunaan kontrasepsi IUD terhadap kejadian
keputihan pada aksektor kb diWilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota
Palu.
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk menggambarkan pengetahuan tentang pengaruhi pengunaan


kontrasepsi IUD terhadap kejadian keputihan pada aksektor kb
diWilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu.
2. Untuk menggambarkan kualitas pelayanan tentang pengaruhi
pengunaan kontrasepsi IUD terhadap kejadian keputihan pada
aksektor kb diWilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu.
3. Untuk menggambarkan lama penggunaan tentang pengaruhi
pengunaan kontrasepsi IUD terhadap kejadian keputihan pada
aksektor kb diWilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapakan Dapat memberikan informasi
ilmiah yang bermanfaat dalam perkembangan ilmu kesehatan
reproduksi dan Keluarga Berencana (KB) pada umumnya dan
perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat pada khususnya dan dapat
digunakan sebagai referensi perpustakaan untuk mengembangkan
wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengunaan
kontrasepsi IUD terhadap kejadian keputihan pada aksektor kb
diWilayah Kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu.
1.4.2 Manfaat Praktis

Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti dalam mencoba


menemukakan dan memecahkan masalah melalui penelitian yang
dilakukan.
BAB 2

TINJUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga Berencana (KB)


2.1.1 Definisi Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (KB) merupakan tindakan yang membantu

pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak

diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan,

mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran

dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah

anak dalam keluarga (Suratun, 2008).

Keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak

dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,

perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk

mewujudkan keluarga yang berkualitas (UU RI No. 36 Tahun 2009).

2.1.2 Tujuan Keluarga Berencana


Menurut Hartanto (2004), tujuan dasar Gerakan KB Nasional
meliputi:
a. Tujuan kuantitatif yaitu menurunkan dan mengendalikan
pertumbuhan penduduk.
b. Tujuan kualitatif yaitu menciptakan atau mewujudkan Norma
Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
Menurut Hartanto (2004), secara rinci tujuan dari gerakan KB
yaitu:
a. menurunkan tingkat kelahiran.
b. meningkatkan jumlah peserta KB dan tercapainya pemerataan serta
kualitas peserta KB.
c. mengembangkan usaha- usaha untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak, memperpanjang harapan hidup,
menurunkan tingkat kematian bayi dan anak balita serta
memperkecil kematian ibu karena resiko kehamilan dan persalinan.
d. meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah
kependudukan.
e. mengembangkan usaha-usaha peningkatan mutu sumber daya
manusia.
Menurut Suratun (2008), ada beberapa tujuan dari gerakan KB
dan pelayanan kontrasepsi yaitu:
a. Tujuan demografi adalah mencegah terjadinya ledakan penduduk
dengan menekan laju pertumbuhan penduduk (LPP).
b. Mengatur kehamilan dan menjarangkan kehamilan.
c. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau
pasangan yang akan menikah.
d. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS dan membentuk
keluarga berkualitas.
2.2 Kontrasepsi
2.2.1 Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata “kontra” dan “konsepsi”. Kontra
berarti melawan atau mencegah, sedangkan konsepsi adalah pertemuan
antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Pengertian dari kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara
sel telur dengan sel sperma (Suratun, 2008).
2.2.2 Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi

2.3 Metode Kontrasepsi Intrauterine Device (IUD)


2.3.1 Definisi IUD
IUD merupakan salah satu kontrasepsi modern yang dirancang
sedemikian rupa baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif yang
kemudian diletakkan dalam kavum uteri sebagai usaha kontrasepsi yang
menghalangi fertilisasi dan menyulitkan telur berimplantasi dalam
uterus (Hidayati, 2009).
Beberapa keunggulan penggunaan IUD diantaranya adalah
efektifitas tinggi yaitu 0,6 - 0,8 kehamilan per 100 perempuan dalam 1
tahun pertama pemakaian, tidak ada efek samping hormonal, pada
umumnya aman dan efektif, dapat digunakan hingga menopause
(Sarwono, 2005).
2.3.2 Kelebihan Kontrasepsi IUD
2.3.3 Kekurangan Kontrasepsi IUD
2.3.4 Efek Samping
2.3.5 Kontraindikasi Kontrasepsi IUD
2.4 Penyakit Keputihan
2.4.1 Definisi Keputihan
2.4.2 Jenis-jenis Keputihan
2.4.3 Penyebab Ke[utihan
2.4.4 Gejala keputihan
2.4.5 Kompikasi Penyakit Akibat Keputihan
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengunaan IUD terhadap Keputihan
2.5.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca indranya dan berbeda dengan kepercayaan (beliefes),
takhayul (superstition), dan penerangan-penerangan yang keliru
(misinformation). Pengetahuan (Knowledge) juga diartikan sebagai
hasil penginderaan manusia atau hasil tahu ses eorang terhadap objek
melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung dan sebagainya),
dengan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan
persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian
ternyata perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih baik dari
pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,
2010).
Pengetahuan pada hakikatnya merupakan apa yang diketahui
tentang suatu objek tertentu dan setiap jenis pengetahuan
mempunyai ciri –ciri spesifik mengenai apa (ontology), bagaimana
(epistemology) dan untuk apa (aksiology) pengetahuan tersebut
(Notoatmodjo, 2010).
2.5.2 Kualitas Pelayanan
2.5.3 Lama penggunaan
2.6 Tabel Sintesa
2.7 Kerangka Teori

Faktor Prediposisi :

1. Pengetahuan

2. Pendidikan

3. Umur

4. Kepercayaan

5. Nilai

6. Sikap

7. Jenis Kelamin

8. Ekonomi

9. Pekerjaan

Faktor Pendukung : Penggunaan kontrasepsi


IUD
2. Sarana dan prasarana
fasilitas kesehatan
1. Pelayanan KB
1.
3. Pelayanan KB

Faktor Pendorong :
1. Tenaga Kesehatan

2. Dukungan Keluarga

Sumber: Lawrence W Green (2005) dalam Notoatmodjo (2007).


Ket: : varabel yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti
BAB 3
METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Palu. 2013. Kota Palu Dalam Angka (Palu City In
Figures) 2013.

BKKBN. 2012. KB Diarahkan ke Metode Jangka Panjang. Jakarta

Depkes RI. 2010. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta

Dinas Kesehatan Kota Palu. 2017. Laporan Tahunan Seksi Kesehatan Keluarga.
Palu.

Hartanto H. 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan.


Jakarta.

Hidayat, E. 2009. Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat.


Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Irianto K, 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Alfabeta. Bandung.

Notoadtmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Purbowati MR. Basuki DR, 2015, “Pengaruh Penggunaan IUD Terhadap Penyakit
Keputihan Di Puskesmas Kebasan Kabupaten Banyumas”, Jurnal Ilmiah
Ilmu-Ilmu Kesehatan, Vol. 13, N0. 3.

Sarwono, P. 2005. Ilmu kebidanan (Eds.4). PT Bina Pustaka. Jakarta.

Suratun. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.


Trans Info Media. Jakarta.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 2009, Tambahan Lembaga Negara
Republik Indonesia Nomor 5256);
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai