PTK Seni Musik Kelas VIII
PTK Seni Musik Kelas VIII
PTK Seni Musik Kelas VIII
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Pendidikan Seni Musik
oleh
Anggoro Hamdan Saputro
2501409075
i
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Persembahan:
Bapakku Irfan dan Ibuku Erni Tinah, yang telah mendoakan dan
memberikanku semangat.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas taufiq
Apresiasi Musik Nusantara Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang”
dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengalami kesulitan, oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
penulis.
4. Drs. Eko Raharjo, M.Hum selaku dosen pembimbing I dan Abdul Rachman,
S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak meluangkan
v
5. Segenap Dosen Sendratasik yang telah memberikan ilmunya dan memberikan
6. Ida Martini, S.Pd sebagai guru mata pelajaran Seni Budaya SMP Negeri 7
7. Keluarga besar SMP Negeri 7 Pemalang yang telah memberikan izin dan
Pemalang.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak
skripsi ini.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat
penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
vi
SARI
SAVI adalah sebuah metode pendekatan yang terdiri dari 4 aspek yaitu:
Somatis dengan bergerak, Auditori dengan mendengarkan, Visual dengan melihat
dan Intelektual dengan memecahkan masalah. Minat siswa terhadap pembelajaran
dengan SAVI sangat tinggi. Hal itu dikarenakan pendekatan SAVI dirasa menarik,
mudah dimengerti dan menyenangkan bagi siswa. Permasalahan yang dikaji yaitu:
(1) apakah penggunaan pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas belajar
apresiasi musik nusantara pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang dan
(2) apakah penggunaan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar
apresiasi musik nusantara pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang.
Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai bahan kajian terhadap guru untuk
menambah pengetahuan dalam upaya pemanfaatan pendekatan SAVI dalam
proses belajar mengajar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian
yang menguraikan tentang langkah pembelajaran dan hasil proses pembelajaran
dengan pendekatan SAVI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes
tertulis, observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan
meliputi analisis data primer (hasil belajar) dan data sekunder (pengamatan
langsung).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengamatan aktivitas
menunjukkan pada pra siklus aspek perhatian 13 anak skor tinggi, interaksi 14
anak skor tinggi, penugasan 13 anak skor tinggi dan kerjasama 12 anak skor
tinggi. Pada siklus 1 aspek perhatian 22 anak skor tinggi, interaksi 21 anak skor
tinggi, penugasan 22 anak skor tinggi dan kerjasama 21 anak skor tinggi. Pada
siklus 2.1 aspek perhatian 29 anak skor tinggi, interaksi 29 anak skor tinggi,
penugasan 29 anak skor tinggi dan kerjasama 28 anak skor tinggi. Pada siklus 2.2
aspek perhatian 34 anak skor tinggi, interaksi 34 anak skor tinggi, penugasan 34
anak skor tinggi dan kerjasama 33 anak skor tinggi. Sedangkan, nilai hasil belajar
siswa pada pra siklus, siswa yang mengalami ketuntasan hanya 25%. Pada siklus
1 ketuntasan siswa mengalami kenaikan sebesar 47%. Pada siklus 2 pertemuan 1
ketuntasan siswa meningkat sebesar 65%. Pada Siklus 2 pertemuan 2 ketuntasan
siswa mengalami peningkatan sebesar 90%.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pendekatan
SAVI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar apresiasi musik nusantara
pada siswa serta penulis menyarankan agar pendekatan SAVI ini dapat terus
diterapkan guru dalam proses pembelajaran di sekolah agar aktifitas dan hasil
belajar siswa dapat lebih baik lagi.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. ii
PERNYATAAN .................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................ v
SARI .................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 6
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................ 6
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................ 7
1.4.2 Manfaaf Praktis................................................................. 7
1.4.2.1 Manfaat Bagi Siswa....................................................... 7
1.4.2.2 Manfaat Bagi Guru........................................................ 7
1.4.2.3 Manfaat Bagi Sekolah................................................... 7
1.4.2.4 Manfaat Bagi Peneliti.................................................... 8
1.5 Sistematika Skripsi ........................................................... 8
viii
2.5 Musik nusantara ................................................................. 26
2.5.1 Musik................................................................................ 26
2.5.2 Musik nusantara................................................................ 27
2.5.3 Ragam musik nusantara.................................................... 28
2.5.3.1 Musik tradisional Gamelan........................................... 28
2.5.3.2 Musik Keroncong.......................................................... 28
2.5.3.3 Musik Dangdut............................................................. 28
2.5.3.4 Musik Mars.................................................................... 29
2.5.3.5 Musik Pop...................................................................... 29
2.6 Kerangka Berpikir .............................................................. 29
2.7 Hipotesis tindakan............................................................... 31
ix
4.1.1 Gambaran Umum SMP Negeri 7 Pemalang .................. 41
4.1.1.1 Letak dan Status............................................................ 41
4.1.1.2 Data Siswa, Rombongan Belajar Dan Daftar Gedung 42
4.1.1.3 Data Ruang Sekolah...................................................... 43
4.1.1.4 Kondisi Kelas Obyek Penelitian.................................... 44
4.2 Pembahasan......................................................................... 44
4.2.1 Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus.................................. 44
4.2.2 Deskripsi Siklus 1............................................................. 46
4.2.3 Deskripsi Siklus 2 Pertemuan 1........................................ 49
4.2.4 Deskripsi Siklus 2 Pertemuan 2........................................ 52
4.3 Pembahasan Tiap Siklus Dan Antar Siklus......................... 55
4.3.1 Pembahasan Tiap Siklus................................................... 55
4.3.1.1 Kondisi Awal................................................................. 55
4.3.1.2 Siklus 1.......................................................................... 55
4.3.1.3 Siklus 2 Pertemuan 1..................................................... 58
4.3.1.4 Siklus 2 Pertemuan 2..................................................... 60
4.3.2 Pembahasan Antar Siklus................................................. 62
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................ 64
5.1.1 Peningkatan Aktifitas Belajar Apresiasi Musik Melalui
Pendekatan SAVI............................................................ 64
5.1.2 Peningkatan Hasil Belajar Apresiasi Musik Melalui
Pendekatan SAVI............................................................. 65
5.2 Saran .................................................................................. 66
5.2.1 Peningkatan Aktifitas........................................................ 66
5.2.2 Peningkatan Hasil Belajar.................................................. 66
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
untuk berpikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari
(Darsono Max, 2000: 24). Dalam proses pembelajaran, komponen utama adalah
guru dan siswa. Menurut Sudaryo (1994: 31) komponen yang lain adalah materi,
tentu berharap agar setiap siswa dapat mencapai hasil belajar yang baik, sesuai
yang efektif dan efisien. Pendidikan tidak lagi hanya dilihat dari dimensi rutinitas,
melainkan harus diberi makna mendalam dan bernilai bagi perbaikan kinerja
sebagai salah satu instrumen utama pengembangan sumber daya manusia dengan
matang agar hasil yang diharapkan tercapai dan terwujud secara maksimal.
2
terhadap semua komponen pendidikan dan komponen pembelajaran yang ada dan
dan berapresiasi melalui pendekatan “ belajar dengan seni”, ”belajar melalui seni”
dan “belajar tentang seni". Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran
lain.
lebih menekankan pada pemberian materi oleh guru kepada siswa dengan tingkat
Mata pelajaran Seni Budaya (Seni musik) kelas VIII B SMP Negeri 7
karya seni musik tradisional dalam sebuah pembelajaran Seni Budaya. Sedangkan
tulisan terhadap isi syair lagu yang diperdengarkan dari intrumen yang digunakan.
(4) Berlatih memainkan lagu nusantara dengan irama, tempo, nada dan dinamika
Siswa tidak mampu mengidentifikasi beragam karya musik nusantara. (2) Siswa
dinamika. (3) Siswa kurang berani mengungkapkan rasa/ kesan dalam bentuk
tulisan maupun lisan. (4) Kurangnya latihan memainkan lagu nusantara secara
lama. (2) Pola interaksi dalam pembelajaran berpusat pada guru. (3) Minimnya
Begitu pula kegagalan terjadi pada siswa antara lain : (1) Kurangnya
(3) Terbelenggu kebiasaan plagiatisme siswa selalu meniru apa yang diperbuat
guru. (4) Siswa terbiasa menghafal fakta, rumus dari pada penyelesaian masalah.
4
tanpa adanya usaha perbaikan, jelas akan merugikan guru, siswa, maupun kelas.
Kerugian guru, meliputi : (1) Tidak mencapai efektifitas dan efisiensi dalam
potensi dan kreatifitas yang ada pada dirinya. (2) Tidak berani mengungkapkan
Berarti masih perlu adanya peningkatan hasil belajar. Melihat kenyataan tersebut
aktifitas dan hasil belajar apresiasi musik nusantara melalui pendekatan SAVI
diharapkan aktivitas belajar siswa meningkat sehingga hasil belajar pun menjadi
baik. Pendekatan SAVI yang dimaksud adalah: (1) Somatis (S) : Somatis berarti
belajar dengan indera peraba. (2) Auditori (A) : Auditori berarti belajar dengan
terus menangkap dan menyimpan informasi dari orang lain. (3) Visual (V): Visual
berarti belajar dengan menggunakan aspek ketajaman visual. (4) Intelektual (I) :
ilmu lain yaitu ilmu alam atau sains, dikarenakan dalam ilmu sains tidak hanya
dikarenakan mata pelajaran Seni Budaya tidak hanya mempelajari tentang materi
berapresiasi.
gerak fisik dengan aktifitas intelektual. (2) Memunculkan suasana belajar yang
lebih baik, menarik dan efektif. (3) Mampu membangkitkan kreatifitas dan
Hasil Belajar Apresiasi Musik Nusantara Pada Siswa Kelas VIII B SMP
Negeri 7 Pemalang”.
sebagai berikut :
apresiasi musik nusantara pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang?.
apresiasi musik nusantara pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 7 Pemalang?.
Berdasarkan pada permasalahan di atas maka hasil yang akan dicapai dalam
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu seni budaya di bidang
7
seni musik pada khususnya. Secara khusus penelitian ini diharapkan akan
2. Sebagai tambahan pustaka yang diharapkan dapat dipakai sebagai bahan untuk
kemampuan mengajarnya.
sekolah/mutu sekolah.
8
Pada bagian awal terdiri atas; halaman judul, halaman pernyataan, motto
dan persembahan, sari, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar.
Pada bagian isi terdapat Bab 1 (Pendahulan yang berisi tentang latar
dan kerangka berpikir); Bab 3 (Metode penelitian yang terdiri atas setting
penelitian, subjek penelitian, sumber data, teknik dan alat pengumpulan data,
analisis dan validitas data, indikator keberhasilan serta prosedur penelitian); Bab 4
(Hasil penelitian dan pembahasan, terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan
dari penelitian yang dilakukan); Bab 5 (Penutup yang berisis tentang simpulan
dan saran).
Pada bagian akhir skripsi yang terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.1 Pendekatan
2.1.2 SAVI
SAVI adalah Accelerated Learning, teori otak kanan/kiri; teori otak triune; pilihan
belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera,
dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu
lain dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda.
Learning (AL), maka prinsipnya juga sejalan dengan AL yaitu: (1) Pembelajaran
melibatkan seluruh pikiran dan tubuh. (2) Pembelajaran berarti berkreasi bukan
10
berlangsung pada benyak tingkatan secara simultan. (5) Belajar berasal dari
mengerjakan pekerjaan itu sendiri dengan umpan balik. (6) Emosi positif sangat
membantu pembelajaran. (7) Otak citra menyerap informasi secara langsung dan
otomatis. http://mbahnur.wordpress.com/2010/02/17/pendekatan-savi/
kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui penggabungan gerak fisik dengan
aktivitas intelektual. (2) Memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik
Kelemahan dari pendekatan SAVI antara lain: (1) Pendekatan ini sangat
komponen dalam SAVI secara utuh. (2) Penerapan pendekatan ini membutuhkan
besar terutama untuk pengadaan media pembelajaran yang menarik. Hal ini dapat
2.1.5 Karakteristik
2.1.5.1 Somatis
sewaktu belajar. Namun, pembelajaran somatis yang kuat berada dalam posisi
panjang dalam memisahkan tubuh dan pikiran dan mengabaikan tubuh sebagai
Kendala terhadap para pembelajar somatis terus berlanjut hingga hari ini
dan bahkan telah meningkat dalam dua puluh tahun terakhir. Anak-anak yang
bersifat somatis tidak dapat duduk dengan tenang dan harus menggerakkan tubuh
keyakinan kebudayaan barat yang keliru bahwa pikiran dan tubuh adalah dua
seluruh tubuh. Intinya, tubuh adalah pikiran. Pikiran adalah tubuh. Keduanya
dalam beberapa peristiwa, sistem pendidikan itu sendiri yang membuat sesuatu hal
12
yang kurang dalam proses belajar, dan faktornya bukan dari pembelajar itu
sendiri).
suatu proses atau prosedur. (2) Menggerakkan berbagai komponen dalam suaru
proses atau sistem. (3) Menciptakan piktogram besar serta periferalnya. (4)
tentang hal-hal yang dipelajari. (9) Mewawancarai orang-orang di luar kelas. (10)
menciptakan suasana belajar yang dapat membuat orang bangkit dan berdiri dari
tempat duduk dan aktif secara fisik. Pola tersebut didukung dengan cara berganti-
ganti menjalankan aktifitas belajar aktif dan pasif secara fisik. Cara tersebut dapat
2.1.5.2 Auditori
Belajar Auditori pikiran auditori kita lebih kuat daripada yang kita sadari.
tanpa kita sadari. Dan ketika membuat suara sendiri dengan berbicara, beberapa
area penting di otak kita menjadi aktif. Hal ini dapat diartikan dalam pembelajaran
guru hendaknya mengajak siswa membicarakan apa yang sedang mereka pelajari,
13
atau menciptakan makna-makna pribadi bagi diri mereka sendiri. Belajar dengan
Dalam merancang pelajaran yang menarik bagi saluran auditori yang kuat
dalam diri pembelajar, carilah cara untuk mengajak mereka membicarakan apa
dengan suara. Mintalah mereka membaca keras-keras secara dramatis jika mereka
penggunaan sarana auditori dalam belajar, antara lain: (1) Mengajak para
pembelajar membaca dengan suara yang keras dari buku panduan dan layar
dibaca dan merekamnya ke dalam kaset untuk mereka perdengarkan. (3) Mintalah
pembelajar membuat rekaman sendiri yang berisi kata-kata kunci, proses, definisi
atau prosedur dari apa yang telah dibaca. (4) Menceritakan kisah-kisah yang
tentang materi yang mereka pelajari dan penerapannya. (6) Mengajak pembelajar
diucapkan secara terperinci apa yang dikerjakan. (7) Mengajak para pembelajar
membuat sajak atau hafalan dari hal yang dipelajari. (8) Mengajak pembelajar
2.1.5.3 Visual
(2005: 97) mengemukakan bahwa belajar visual berarti belajar dengan mengamati
dan menggambarkan. Dalam otak kita terdapat lebih banyak perangkat untuk
memproses informasi visual daripada indera yang lain. Setiap siswa yang
menggunakan visualnya lebih mudah belajar jika dapat melihat apa yang sedang
Secara khusus pembelajaran visual yang baik jika mereka dapat melihat contoh
dari dunia nyata, diagram, peta gagasan, ikon dan sebagainya ketika belajar. Guru
juga dapat menggunakan variasi tulisan, warna, gambar dan kertas. Guru harus
mendorong siswa untuk menyusun pelajaran mereka dengan berbagai kreasi pada
( http://goez17.wordpress.com/2011/11/23/pendekatan-savi/ )
dengan keterampilan visual yang kuat, adalah meminta mereka mengamati situasi
15
Berikut ini ada beberapa hal yang dapat dimanfaatkan oleh pengajar untuk
membuat pembelajaran lebih visual: (1) Bahasa yang penuh gambar (metafora,
analogi), (2) Grafik peresentasi yang hidup, (3) Benda tiga dimensi, (4) Bahasa
tubuh yang dramatis, (5) Cerita yang hidup, (6) Kreasi piktogram (oleh
pembelajar), (7) Ikon alat bantu kerja, (8) Pengamatan lapangan, (9)Dekorasi
2.1.5.4 Intelektual
intuitif tubuh untuk membuat makna baru bagi dirinya sendiri. Itulah sarana yang
pertanyaan, (7) Menciptakan model mental, (8) Menerapkan gagasan baru pada
gagasan.
16
S-A-V-I: Satukanlah. Belajar bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada
dalam satu peristiwa pembelajaran. Misalnya, orang dapat belajar sedikit dengan
menyaksikan presentasi (V) tetapi mereka dapat belajar jauh lebih banyak jika
membicarakan apa yang sedang mereka pelajari (A) dan memikirkan cara
menerapkan informasi dalam presentasi tersebut pada pekerjaan mereka (I). Atau,
atau pajangan tiga dimensi (V) sambil membicarakan apa yang sedang mereka
kerjakan(A).( http://goez17.wordpress.com/2011/11/23/pendekatan-savi/ ).
Visual (gambar) dan Intelektual (daya pikir) untuk dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Aktivitas belajar dari kata aktif yang berarti kegiatan, kesibukan (Tim
penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 17). Aktivitas belajar adalah
seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai
(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2241185-pengertian-aktivitas-
belajar/#ixzz2LnUMe4Vl
Belajar (dalam Hamalik, 1985: 27) terbagi dalam dua pandangan, antara
lain:
Dalam hal ini, buku pelajaran atau buku bacaan, menjadi sumber pengetahuan
buku bacaan.
perubahan tingkah laku contohnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
Aktivitas belajar banyak dapat dilakukan anak- anak di kelas, tidak hanya
mendengarkan atau mencatat. Ada 177 macam kegiatan yang termasuk dalam
sebagainya.
dan sebagainya.
sciences/education/2241185-pengertian-aktivitas-belajar/#ixzz2LnUMe4Vl.
19
interaksi belajar mengajar yang menunjang keberhasilan proses belajar, mulai dari
Menurut Gagne (dalam Trianto, 2011: 135), bahwa hasil belajar yang
yang disajikan dalam bentuk proporsi (gagasan) dan bersifat statis, misalnya fakta,
kejadian pribadi dan generalisasi. (3) Sikap, merupakan pembawaan yang dapat
Strategi kognitif, merupakan suatu proses control, yaitu suatu proses internal yang
Menurut Kimble dan Garmezy dalam Sumiati dan Asra (2009: 56)
sama. Kita membedakan antara perubahan perilaku hasil belajar dengan yang
terjadi secara kebetulan. Orang yang secara kebetulan dapat melakukan sesuatu,
tentu tidak dapat menghalangi perbuatan itu dengan hasil yang sama. Sedangkan
orang dapat melakukan sesuatu karena hasil belajar dapat melakukannya secara
Menurut pendapat di atas, tidak semua perilaku itu hasil dari belajar. Ada
dapat memegang sesuatu setelah mencapai usia tertentu. Tetapi hal ini merupakan
memperoleh hasil lebih baik jika ia telah matang melakukan hal itu.
sadangkan usaha itu juga memerlukan waktu, cara dan metoda pembelajaran
(Sumiati, 2009: 7). Suatu proses belajar harus bersifat praktis dan langsung,
artinya jika seseorang ingin mempelajari sesuatu maka dia sendirilah yang harus
individu itu tidak pernah lepas hubungannya dengan lingkungan seperti tempat
belajar, teman belajar dan suasana sekitar maka faktor-faktor itu juga dapat
Sudjana (2004: 45) membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1) Keterampilan
dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita.
21
sikap yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh
hari.
2.4 Apresiasi
terhadap sesuatu. Menurut Bastomi (1989: 91), apresiasi secara singkat diartikan
dalam hasil seni. Jadi unsur-unsur seni harus lebih dahulu di pahami oleh
seseorang, agar ia bisa memberikan apresiasinya terhadap suatu hasil seni. Hal ini
akan menyebabkan perbedaan antara satu orang dengan orang yang lainnya,
menghargai. Kata menghargai melibatkan dua pihak, yaitu subyek sebagai pihak
yang menghargai dan obyek yangbernilai sebagai pihak yang dihargai. Dalam
atau menghayati suatu karya seni atau suatu keindahan alam untuk kemudian
Hal senada dengan pendapat di atas juga diungkapkan oleh Gove (dalam
keindahan. Jadi, nilai-nilai estetika dalam suatu hasil seni budaya bersifat objektif.
22
Untuk itu, seseorang apresiator harus memiliki kepekaan batin agar bisa
karya seni.
penuh pengertian.
dalam daya tangkap musikal mereka, dan usaha secara sadar merupakan
dengan penuh pengertian. Menurut Arief (1990: 10), kegiatan apresiasi bertujuan
dan televisi. Kegiatan ini merupakan kegiatan audio visual tak langsung.
23
3. Mendengarkan rekaman musik baik melalui radio atau tape recorder. Kegiatan
4. Memainkan karya sendiri sebuah karya musik, baik karya orang lain ataupun
karya sendiri.
Karya seni musik yang mendapat apresiasi siswa tidak dapat lepas dari
menghayati melalui perasaan terhadap nilai-nilai dan keindahan suatu karya seni
apresiator.
apresiasi bukan urutan yang mutlak, namun tahapan yang satu dengan yang lain
saling berkaitan. Jika seseorang melakukan pengamatan terhadap karya seni, ada
penghayatan terhadap karya seni yang diamati untuk mencapai tingkatan apresiasi
pemahaman, dan penghayatan. Dalam proses apresiasi, tahapan ini bukan urutan
24
yang mutlak, namun tahapan yang satu dengan yang lain saling berkaitan. Jadi
menilai sebuah karya seni dengan merasakan dan menikmati suatu keindahan atau
kebaikan karya seni tersebut dan mengerti serta menerangkan kebaikan atau
keindahan yang ada pada pada karya seni tersebut. Sebenarnya keindahan itu
sudah dapat dirasakan oleh manusia sejak usia dini (Wadiyo, 1991: 75).
penyesuaian antara nilai yang terkandung di dalam obyek dengan persepsi dari
apresiator tersebut. Pada tahap ini apresiator juga dapat menerima nilai-nilai
estetis yang terkandung di dalam obyek itu sebagian atau sepenuhnya. Namun
demikian ada kalanya pengamat menerima tanpa kesadaran dan tanpa kritik,
yang terkandung di dalam obyek itu sebagian atau sepenuhnya. Namun demikian
seluruh obyek diterima seluruhnya. Pada tahapan ini apresiator sudah mengerti
paling tinggi. Pada tahapan ini apresiator dapat melihat kebaikannya, nilainya,
manfaatnya, serta dapat merasakan pengaruh karya seni tersebut ke dalam jiwa.
keduanya tidak berarti sama. Sangatlah mungkin untuk menyukai musik yaitu
untuk mendapatkan kesenangan dari musik itu sendiri dan memahaminya dengan
berapresiasi pada tingkat tertentu. Dalam buku Estetika (MGMP Seni Budaya
SMP 2009: 4) menyebutkan ada tiga tingkatan dalam apresiasi, yaitu: (1)
Apresiasi empatik adalah apresiasi yang hanya menilai baik dan tidaknya sebuah
keindahan karya seni tersebut. Menilai disini disertai pengamatan dan perasaan
apresiasi bukan urutan yang mutlak, namun tahapan yang satu dengan yang lain
saling berkaitan. Jika seseorang melakukan pengamatan terhadap karya seni, ada
penghayatan terhadap karya seni yang diamati apresiasi estetik, empatik, kritis.
26
2.5.1 Musik
adalah pengungkapan melalui gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa
melodi, irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat dan
warna bunyi. Namun dalam penyajiannya, sering dengan unsur-unsur lain, seperti
bahasa, gerak, atau pun warna. Melodi adalah rangkaian dari sejumlah nada atau
bunyi, yang ditanggapi berdasarkan perbedaan tinggi rendah (pitch) atau naik
turunnya. Dapat merupakan satu bentuk rangkaian dari sejumlah nada atau bunyi,
Dapat merupakan satu bentuk ungkapan penuh atau hanya berupa penggalan
ungkapan. Irama adalah gerak yang teratur yang mengalir, karena munculnya
aksen secara tetap. Keindahan akan lebih terasa oleh adanya jalinan perbedaan
nilai dari satuan-satuan bunyinya (duration). Disebut juga ritme, rhythm, atau pun
rhythm. Harmoni adalah perihal keselarasan paduan bunyi. Secara teknis meliputi
susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan sesamanya,
Musik adalah seni yang paling abstrak sekaligus juga merupakan realitas
watak halus seseorang. Musik telah banyak dikaji oleh para pemikir, kaum agama,
pendidik, dan teoretikus seni, selain sebagai seni musik banyak digunakan untuk
ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan
dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga
bunyi-bunyi itu).
Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa musik adalah suatu hasil karya
penciptaannya melalui rangkaian suara atau nada- nada yang memiliki unsur
unsur musik, yaitu ritme, melodi, harmoni dan bentuk serta memilik nilai
faktor diantaranya:
2. Daerah lain merasa tidak memiliki musik nusantara, melainkan musik tersebut
budaya setempat.
28
atas musik tradisional gamelan, musik keroncong, musik dangdut, musik mars,
daerah Indonesia, seperti di pulau Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan. Sebagian
besar perangkat gamelan terdiri dari alat musik pukul seperti gong, kenong dan
kempul. Alat musik gesek (rebab) dan suling digunakan untuk menentukan nada
dan memperindah lagu. Musik gamelan menggunakan dua jenis tangga nada
2.5.3.2 Keroncong
sendiri diduga berasal dari kata Protugis “crouco”, yang berarti kecil. Kata
tersebut digunakan untuk menyebut nama alat musik petik kecil berbentuk gitar,
yaitu ukulele yang menghasilkan bunyi “crong”. Musik ini berkembang sesuai
memasukkan alat musik lain sebagi pelengkap, sehingga menjadi orkes keroncong
seperti sekarang.
musik Melayu. Musik ini muncul pada tahun 1970-an. Kata “dangdut” berasal
dari bunyi gendang khas yang umum digunakan dalam pertunjukan dangdut, yaitu
29
tabla. Gendang tersebut dapat menghasilkan bunyi yang unik yaitu “duuut”.
Musik mars lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah
oleh bangsa asing. Musik ini mempunyai ciri khas dengan ketukan keras. Musik
mars tidak hanya dimainkan oleh band militer dalam baris-berbaris, tetapi juga
saat ini masyarakat indonesia menggunakan musik mars sebagai media hiburan
Musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas dan bersifat
menghibur, mengesankan dan menarik dengan berbagai gaya. Musik dan lagu-
lagu pop memiliki daya tarik bahkan jenis musik tersebut menjadi musik yang
praktek. Hal ini yang menyebabkan siswa kurang aktif dan hasil belajar tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan. Begitu pula rumitnya teori dalam
karya musik nusantara secara maksimal. Untuk itu dibutuhkan sebuah pendekatan
pembelajaran inovatif, aktif dan kreatif melalui pendekatan SAVI dalam kegiatan
30
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Adapun kerangka berpikir dalam
tetapi realitasnya yang mencapai ketentuan KKM hanya 30% dari siswa sejumlah
40 anak sedangkan 70% belum mencapai KKM 70. Selah satu penyebabnya guru
dan hasil belajar masih rendah. Tindakan berikutnya karena aktifitas dan hasil
belajar yang masih rendah guru menggunakan pendekatan SAVI melalui tahapan
siklus I : perncanaan, tidakan, observasi dan refleksi. Pada kondisi akhir telah
31
membandingkan hasil siklus I dan II akan dicapai aktifitas dan hasil belajar yang
meningkat.
BAB 3
METODE PENELITIAN
dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
apresiasi musik Nusantara. Penelitian ini terbagi dalam dua siklus yang diawali
pembelajaran yang biasa oleh guru, dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana
32
33
April 2013. Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu tanggal 27 April dan 4
semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 40 siswa yang terdiri
belajar kelas tersebut setelah dilakukan pembelajaran oleh guru dengan materi
KKM= 75 ketuntasan secara klasikal pada kondisi awal baru mencapai 25%
Data primer diambil dari hasil belajar siswa berupa hasil tes formatif.
di kelas.
34
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ada dua macam yaitu :
kemampuan awal siswa, hasil belajar siswa serta pertumbuhan dan perkembangan
prestasi siswa. Dari hasil penilaian tersebut, akan dilakukan refleksi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa melalui pengayaan materi dengan metode yang
diterapkan.
Tes tertulis adalah tes yang dilakukan tertulis baik pertanyaan maupun
sejumlah tes berbentuk pilihan ganda dan soal tes bentuk uraian (essay).
3.5.2.1 Observasi
gejala yang tampak pada objek penelitian (Asmani 2011: 123). Observasi
dibedakan menjadi dua, yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung.
pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsung suatu kejadian yang akan
diteliti. Dalam hal ini peneliti akan melakukan observasi terhadap siswa, yang
dapat dilihat dari aspek perhatian, interaksi, tugas dan kerjasama. Selanjutnya,
guru seni budaya yang meliputi penguasaan materi, teknik, metode, bahasa, kelas,
3.5.2.2 Wawancara
pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti (Kusumah dan Dwitagama
2010: 77). Arikunto (2006: 155) menyatakan bahwa wawancara adalah sebuah
dialog lisan yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari
3.5.2.3 Dokumentasi
Dalam hal ini dokumentasi dapat berupa data tentang objek penelitian dan data
dokumentasi yang dapat berupa data sekolah dan dokumentasi foto dapat
Pada penelitian ini data yang dianalisa adalah data primer (hasil belajar
siswa) dan data sekunder (observasi pengamatan langsung). Analisa data primer
yaitu analisis hasil belajar mata pelajaran seni musik dengan kompetensi dasar
yaitu membandingkan nilai awal, hasil yang dicapai dengan target, sedangkan
dengan membandingkan kondisi awal dengan aktifitas dan hasil yang dicapai.
tradisional nusantara dibagi menjadi empat skala dengan katagori sebagai berikut:
(1) Tuntas (T) apabila siswa memperoleh nilai mencapai KKM atau lebih
(2) Tidak Tuntas (TT) apabila siswa memperoleh nilai kurang dari KKM
siswa yang memperoleh nilai sama atau lebih dari KKM= 75 sudah mencapai 80
Alur penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang
dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap
siklus yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi yang
Perancanaan
(Planning)
Refleksi Tindakan
(Reflecting Siklus I (Acting)
)
Pengamatan
(Observing)
Perancanaan
(Planning)
Perubahan Tindakan
(Acting)
Siklus II
Refleksi
(Reflecting Si Pengamatan
) (Observing)
sebagai berikut :
siklus berikutnya.
3.8.2 Siklus I
pendekatan SAVI.
gerak siswa.
metode SAVI.
SAVI.
gerak siswa.
SAVI.
gerak siswa.
awal Mei 2013) dengan cara tidak langsung maupun langsung. Pengamatan
dilakukan pada jam pelajaran Seni Budaya untuk memperoleh data mengenai
karya seni musik melalui Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti.
menuntut ilmu. Hal ini dikarenakan ada beberapa sekolah yang berdekatan dengan
SMP Negeri 7 Pemalang antara lain SMP Negeri 4 Pemalang, SMP Negeri 2
Pemalang, dan sekolah swasta antara lain SMP Pius Pemalang dan SMP Veteran
RI Pemalang.
SMP Negeri 7 Pemalang didirikan pada tahun 1958 dengan luas tanah
6007 m2. Sekolah tersebut merupakan peralihan dari SKN (Sekolah Kejuruan
Negeri) yang pada tahun 1964 berubah menjadi ST (Sekolah Teknik) dan mulai
tahun 1994 sampai sekarang berubah menjadi SMP Negeri 7 Pemalang. Kondisi
41
42
sekolah tersebut sampai pada saat ini cukup kondusif dan status terakreditasi “
A “.
jumlah siswa SMP Negeri 7 Pemalang sebanyak 813 siswa, tahun pelajaran
2011/2012 sebanyak 839 siswa dan tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 885
siswa dan rombongan belajar 24 kelas dengan rincian: kelas VII sebanyak 8 kelas
dengan jumlah siswa sebanyak 321 anak, kelas VIII sebanyak 8 kelas dengan
jumlah siswa sebanyak 319 anak dan kelas IX sebanyak 885 anak. Keadaan
Tabel 1. Data Peserta Didik dan Rombel SMP Negeri 7 Pemalang Tahun
Pelajaran 2010/2011- 2012/2013
sekolah berupaya keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keadaan ruang atau
gedung sebagai penunjang proses pembelajaran secara rinci dapat dilihat pada
tabel berikut:
mengambil sample kelas VIII yang berjumlah 8 kelas. Dari 8 kelas yang ada,
peneliti memutuskan untuk menunjuk kelas VIII B sebagai obyek penelitian. Hal
ini dikarenakan kelas VIII B sangat tepat untuk dijadikan obyek penelitian guna
kelas lainnya.
4.2 Pembahasan
terdiri atas 18 laki-laki dan 22 perempuan. Dari 40 siswa yang mengikuti ulangan
harian 40 siswa. Soal ulangan harian sebanyak 15 butir dengan waktu 30 menit
dan KKM 75. Hasil ulangan harian sangat rendah dimana nilai rata-ratanya hanya
prestasi belajar Seni Budaya apresiasi musik nusantara siswa kelas VIII B tersebut
konsep yang dilakukan guru belum tepat. Proses pembelajaran masih berlangsung
Hasil belajar pada prasiklus diperoleh dari tes yang dilakukan peneliti yang
berkolaborasi dengan guru mata pelajaran seni budaya. Data hasil belajar pra
No Uraian Hasil
1 Tertinggi 78
2 Tengah 71
3 Terendah 63
3 Rata-rata 71,73
4 Ketuntasan 25%
Kondisi awal prestasi belajar siswa sangat rendah dilihat dari nilai tertinggi
hanya mencapai 78, nilai tengah 71 dan nilai terendah 63. Rata- rata nilai kelas
Kriteria
Aktivitas Tinggi Sedang Rendah
Perhatian 13 15 12
Interaksi 14 16 10
Tugas 13 16 11
Kerjasama 12 18 10
2. Pada aspek interaksi 14 siswa pada kriteria tinggi, 16 siswa berkriteria sedang
4. Pada aspek kerjasama 12 siswa pada kriteria tinggi, 18 siswa berkriteria sedang
pendekatan SAVI antara lain: Visual dilakukan dengan cara menunjukan tayangan
cara guru memberikan ceramah atau informasi serta melakukan tanya jawab
terhadap siswa. Selanjutnya, peneliti dan guru seni budaya dalam penelitian ini
diajak untuk memainkan angklung secara individu dan berurutan. Untuk tahap
yang terakhir, aspek Intelektual dilakukan peneliti dan guru dengan berkolaborasi
memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui sejauh apa siswa dapat menerima
diberikan tes berupa soal. Data yang terkumpul dianalisis menurut prosedur
dengan waktu mengerjakan 30 menit. KKM yang ditentukan 75. Hasil tes siswa
No Uraian Hasil
1 Tertinggi 80
2 Tengah 76
3 Terendah 68
3 Rata-rata 74,9
4 Ketuntasan 47%
Pada siklus I prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat
dilihat dari hasil belajar yang didapat pada siklus I dengan nilai tertinggi
mencapai 80, nilai tengah 76 dan nilai terendah 68. Rata- rata nilai kelas sebesar
74,9 dan ketuntasan mencapai 47% dari 40 anak. Kolaborasi dengan guru mata
Kriteria
Aktivitas Tinggi Sedang Rendah
Perhatian 22 9 9
Interaksi 21 11 8
Tugas 22 10 8
Kerjasama 21 11 8
2. Pada aspek interaksi 21 siswa pada kriteria tinggi, 11 siswa berkriteria sedang
4. Pada aspek kerjasama 21 siswa pada kriteria tinggi, 11 siswa berkriteria sedang
siswa dalam belajar. Aktivitas siswa belajar Seni Budaya menjadi lebih tinggi
pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 antara lain: Visual dilakukan dengan cara
dilakukan dengan cara guru memberikan ceramah atau informasi serta melakukan
tanya jawab terhadap siswa. Selanjutnya, peneliti dan guru seni budaya dalam
cara siswa diajak untuk memainkan angklung secara berkelompok dan bergantian.
Untuk tahap yang terakhir, aspek Intelektual dilakukan peneliti dan guru dengan
berkolaborasi memberikan tes kepada siswa untuk mengetahui sejauh apa siswa
tes berupa soal. Data yang terkumpul dianalisi menurut prosedur analisis
deskriptif kuantitatif. Soal tes sebanyak 15 butir berbentuk objektif dengan waktu
mengerjakan 30 menit. KKM yang ditentukan 75. Hasil tes siswa disajikan
No Uraian Hasil
1. Tertinggi 82
2. Tengah 77
3. Terendah 70
4. Rata-rata 77
5. Ketuntasan 65%
Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang didapat pada siklus II pertemuan 1
dengan nilai tertinggi mencapai 82, nilai tengah 77 dan nilai terendah 70. Rata-
rata nilai kelas sebesar 77 dan ketuntasan mencapai 65% dari 40 anak. Kolaborasi
siswa dan guru. Hasil pengamatan siklus I terhadap siswa pada lembar
pengamatan berikut :
Kriteria
Aktivitas Tinggi Sedang Rendah
Perhatian 29 6 5
Interaksi 29 7 4
Tugas 29 6 5
Kerjasama 28 8 4
2. Pada aspek interaksi 29 siswa pada kriteria tinggi, 7 siswa berkriteria sedang
3. Pada aspek penugasan 29 siswa pada kriteria tinggi, 6 siswa berkriteria sedang
4. Pada aspek kerjasama 28 siswa pada kriteria tinggi, 8 siswa berkriteria sedang
menumbuhkan semangat siswa dalam belajar. Aktivitas siswa belajar Seni Budaya
informasi yang lebih serta melakukan tanya jawab terhadap siswa. Selanjutnya,
peneliti dan guru seni budaya dalam penelitian ini kembali memanfaatkan media
angklung secara berkelompok dan bergantian. Untuk tahap yang terakhir, aspek
kepada siswa untuk mengetahui sejauh apa siswa dapat menerima materi yang
diajarkan.
tes berupa soal. Data yang terkumpul dianalisa menurut prosedur analisis
deskriptif kuantitatif. Soal tes sebanyak 15 butir berbentuk obyektif dengan waktu
mengerjakan 30 menit. KKM yang ditentukan 75. Hasil tes siswa disajikan
Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang didapat pada siklus II pertemuan 2
dengan nilai tertinggi mencapai 86, nilai tengah 81, nilai terendah 74 dan rata-
rata nilai kelas sebesar 79,7. Kondisi Siklus II pertemuan 2 meningkat dilihat dari
rata-rata kelas dan ketuntasan 90%. Kolaborasi dengan guru mata pelajaran Seni
Obyek pengamatan meliputi kegiatan siswa dan guru. Hasil pengamatan siklus II
Kriteria
Aktivitas Tinggi Sedang Rendah
Perhatian 34 4 2
Interaksi 34 5 1
Tugas 34 3 3
Kerjasama 33 5 2
2. Pada aspek interaksi 34 siswa pada kriteria tinggi, 5 siswa berkriteria sedang
3. Pada aspek penugasan 34 siswa pada kriteria tinggi, 3 siswa berkriteria sedang
4. Pada aspek kerjasama 33 siswa pada kriteria tinggi, 5 siswa berkriteria sedang
No Uraian Hasil
1 Nilai tertinggi 78
2 Nilai tengah 71
3 Nilai terendah 63
4 Nilai Rata-rata 71, 7
5 Ketuntasan 25%
perubahan yang lebih baik. Kondisi awal menunjukkan nilai siswa sangat rendah,
nilai tertinggi 78 nilai terendah 63 nilai rata-rata 71,7 dan tingkat ketuntasan 25 %.
4.3.1.2 Siklus I
1. Visual dilakukan dengan cara peneliti dan guru menunjukan tayangan video
2. Auditori dilakukan dengan cara peneliti dan guru memberikan ceramah dan
3. Somatis dilakukan dengan cara peneliti dan guru mengajak para siswa secara
4. Intelektual dilakukan dengan cara peneliti dan guru memberikan tes pertanyaan
kepada siswa.
kondisi awal. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pada nilai tertinggi, nilai rata-
rata dan tingkat ketuntasan. Adapun peningkatan pada aktivitas belajar siswa
antara lain : (1) Tingkat perhatian belajar meningkat, (2) Tingkat interaksi
meningkat, (3) Tingkat mengumpulkan tugas meningkat, (4) Tingkat kerja sama
meningkat.
penguasaan materi, teknik, metode pembelajaran, bahasa, kelas dan alat evaluasi
57
bahasa mudah dipahami siswa, penyajian materi pembelajaran jelas dan runtut,
tersampaikan.
perubahan perilaku. Perubahan tersebut terjadi pada siswa, guru dan kondisi kelas
secara nyata.
1. Perubahan yang terjadi pada siswa antara lain: aktif mengikuti pembelajaran,
dengan baik, adanya interaksi yang positif dan mengikuti prestasi belajarnya.
2. Perubahan yang terjadi pada guru antara lain: meningkatkan rasa percaya diri,
mengkondisikan siswa.
3. Perubahan yang terjadi pada kelas antara lain: meningkatnya nilai rata-rata,
sebagai berikut:
1. Visual dilakukan dengan cara peneliti dan guru menunjukan tayangan video
2. Auditori dilakukan dengan cara peneliti dan guru memberikan ceramah dan
3. Somatis dilakukan dengan cara peneliti dan guru mengajak para siswa untuk
memainkan lagu dan musik nusantara dengan memanfaatkan media alat musik
4. Intelektual dilakukan dengan cara peneliti dan guru memberikan tes pertanyaan
kepada siswa.
dan ketuntasan sesuai indikator keberhasil yang dapat dilihat pada tabel di bawah:
Sementara itu tingkat ketuntasan dari 25% pada kondisi awal meningkat 65%.
Hal itu menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan
yang signifikan. Pengamatan peneliti dengan guru Seni Budaya terhadap perilaku
hasil sebagai berikut: (1) Tingkat perhatian belajar meningkat, (2) Tingkat
penguasaan materi, teknik, metode pembelajaran, bahasa, kelas dan alat evaluasi
bahasa mudah dipahami siswa, penyajian materi pembelajaran jelas dan runtut,
3. Adanya pengaruh yang nyata dari tingkat aktivitas belajar, pemahaman dan
perubahan perilaku. Perubahan tersebut terjadi pada siswa, guru dan kondisi kelas
secara nyata.
60
1. Perubahan yang terjadi pada siswa antara lain: aktif mengikuti pembelajaran
penuh semangat dan gembira, tumbuh rasa percaya diri dalam mengerjakan
belajarnya.
2. Perubahan yang terjadi pada guru antara lain: meningkatkan rasa percaya diri,
mengkondisikan siswa.
3. Perubahan yang terjadi pada kelas antara lain: meningkatnya nilai rata-rata,
sebagai berikut:
1. Visual dilakukan dengan cara peneliti dan guru menunjukan tayangan video
2. Auditori dilakukan dengan cara peneliti dan guru memberikan ceramah dan
3. Somatis dilakukan dengan cara peneliti dan guru mengajak para siswa untuk
memainkan lagu dan musik nusantara dengan memanfaatkan media alat musik
4. Intelektual dilakukan dengan cara peneliti dan guru memberikan tes pertanyaan
kepada siswa.
61
pada siklus II pertemuan 2. Sementara itu tingkat ketuntasan dari 65% pada siklus
sebagai berikut: (1) Tingkat perhatian belajar tinggi, (2) Tingkat interaksi tinggi,
(3) Tingkat mengumpulkan tugas tinggi, (4) Tingkat kerja sama tinggi.
3. Adanya pengaruh yang nyata dari tingkat aktivitas belajar, pemahaman dan
perubahan perilaku. Perubahan yang terjadi pada siswa, guru dan kondisi kelas
1. Perubahan yang terjadi pada siswa antara lain: aktif mengikuti pembelajaran
penuh semangat dan gembira, tumbuh rasa percaya diri dalam mengerjakan
belajarnya.
2. Perubahan yang terjadi pada guru antara lain: termotivasi untuk selalu
berkarya, tumbuhnya rasa bangga terhadap prestasi siswa, merasa puas dan
3. Perubahan yang terjadi pada kelas antara lain: pembelajaran dikelas lebih
bersemangat, suasana kelas lebih hidup dan dinamis serta tercapainya tujuan
pembelajaran.
Siklus II Siklus II
No Uraian Pra Siklus Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 Nilai Siswa Rendah Meningkat Meningkat Meningkat
2 Nilai tertinggi 78 80 82 86
3 Nilai terendah 63 68 70 74
4 Nilai Rata-rata 71,7 74,8 77 79,7
5 Ketuntasan 25% 47% 65% 90%
dari kondisi awal sampai data kondisi siklus II. Peningkatan tersebut dilihat dari
nilai siswa secara perorangan, nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata dan
100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00 Rata-Rata
Ketuntasan (%)
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
Pra Siklus Siklus I SiklusII.1 SiklusII.2
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
SAVI
dapat meningkatkan aktifitas siswa dari perhatian, interaksi, tugas dan kerjasama
tambah siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil aktifitas yang dicapai siswa.
Hasil aktivitas siswa yang berjumlah 40 anak pada prasiklus antara lain
pada aspek perhatian 13 anak pada kriteria tinggi, 15 anak pada kriteria sedang, 12
anak pada kriteria rendah. Pada aspek interaksi 14 anak pada kriteria tinggi, 16
anak pada kriteria sedang, 10 anak pada kriteria rendah. pada aspek tugas 13 anak
pada kriteria tinggi, 16 anak pada kriteria sedang, 11 anak pada kriteria rendah.
Pada aspek kerjasama 12 anak pada kriteria tinggi, 18 anak pada kriteria sedang,
cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari aspek perhatian 22 anak pada kriteria tinggi,
9 anak pada kriteria sedang, 9 anak pada kriteria rendah. Pada aspek interaksi 21
anak pada kriteria tinggi, 11 anak pada kriteria sedang, 8 anak pada kriteria
rendah. Pada aspek tugas 22 anak pada kriteria tinggi, 10 anak pada kriteria
65
sedang, 8 anak pada kriteria rendah. Pada aspek kerjasama 21 anak pada kriteria
tinggi, 11 anak pada kriteria sedang, 8 anak pada kriteria rendah rendah.
dapat dilihat dari aspek perhatian 29 anak pada kriteria tinggi, 6 anak pada kriteria
sedang, 5 anak pada kriteria rendah. Pada aspek interaksi 29 anak pada kriteria
tinggi, 7 anak pada kriteria sedang, 4 anak pada kriteria rendah. pada aspek tugas
29 anak pada kriteria tinggi, 6 anak pada kriteria sedang, 5 anak pada kriteria
rendah. Pada aspek kerjasama 28 anak pada kriteria tinggi, 8 anak pada kriteria
Dalam siklus II pertemuan 2 terjadi peningkatan yang lebih baik. Hal ini
dapat dilihat dari aspek perhatian 34 anak pada kriteria tinggi, 4 anak pada kriteria
sedang, 2 anak pada kriteria rendah. Pada aspek interaksi 34 anak pada kriteria
tinggi, 5 anak pada kriteria sedang, 1 anak pada kriteria rendah. pada aspek tugas
34 anak pada kriteria tinggi, 3 anak pada kriteria sedang, 3 anak pada kriteria
rendah. Pada aspek kerjasama 33 anak pada kriteria tinggi, 5 anak pada kriteria
Hasil belajar siswa dari 40 anak pada pra siklus hanya mencapai 25 %
KKM. Dari hasil belajar yang didapatkan pada pra siklus, peneliti melakukan
66
upaya perbaikan pada siklus I dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan
Dari hasil yang didapatkan pada siklus I, kemudian peneliti melakukan upaya
perbaikan kembali pada siklus II pertemuan 1 dan hasil belajar siswa mengalami
nilai ketuntasan. Dari hasil yang didapatkan pada siklus II pertemuan 1, peneliti
kembali melakukan perbaikan pada siklus II pertemuan 2 dan hasil belajar siswa
mengalami peningkatan yang jauh lebih baik yaitu mencapai 90% yang berarti 36
Dari hasil Aktivitas dan hasil belajar siswa yang diperoleh siswa di atas
5.2 Saran
musik nusantara, guru diharapkan menggunakan pendekatan yang tepat agar siswa
pendekatan SAVI, jika dilihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh dapat
67
apresiasi selanjutnya agar hasil belajar siswa dapat lebih baik lagi.
68
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Dasril. 1990. Pendidikan Seni Musik Buku Guru Sekolah Menengah Atas.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kusumah Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Tindakan Kelas. Jakarta:
PT. Indeks.
MGMP Seni Budaya SMP. 2009. Estetika, Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas
VII. Surakarta: CV. Surya Badra.
Purnomo, Wahyu dkk. 2010. Terampil Bermusik. Surakarta: CV. Putra Nugraha.
http://goez17.wordpress.com/2011/11/23/pendekatan-savi/
( akses 25/2/13. Pkl 09.00 wib)
http://mbahnur.wordpress.com/2010/02/17/pendekatan-savi/
(akses 24/2/13. pkl 21.00.wib)
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2241185-pengertian-aktivitas-
belajar/#ixzz2LnUMe4Vl
(akses 27/2/13. pkl 10.10 wib)
A. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran siswa dapat:
Menyebutkan judul lagu yang diperdengarkan.
Menyebutkan elemen lagu seperti, irama, nada, tempo dan dinamika lagu.
Menyebutkan instrumen musik yang dipergunakan dalam lagu yang
diperdengarkan.
B. Materi Ajar
Musik Nusantara
C. Metode Pembelajaran
Model pendekatan CTL dan Life skill
E. Alat/Sumber Belajar
Buku “Seni Budaya .
F. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Contoh
Kompetensi Instrumen
Instrume
n
Mampu menyebutkan Tes Tes Uraian Sebutkan karya musik
beragam karya musik Tertulis beserta daerah asalnya
Nusantara sesuai
dengan intrumen
musik yang Sebutkan alat musik yang
digunakan dipergunakan dalam musik
Mengidentifikasi yang diperdengarkann
jenis alat musik Sebutkan unsur musik yang
nusantara digunakan dalam karya musik
Mendiskripsikan yang diperdengarkan
unsur musik dalam
karya musik
nusantara
79
G. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran siswa dapat:
Menyebutkan judul lagu yang diperdengarkan.
Menyebutkan elemen lagu seperti, irama, nada, tempo dan dinamika lagu.
Menyebutkan instrumen musik yang dipergunakan dalam lagu yang
diperdengarkan.
H. Materi Ajar
Musik Nusantara
I. Metode Pembelajaran
Model pendekatan CTL dan Life skill
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, peneliti dan guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik;
K. Alat/Sumber Belajar
Buku “Seni Budaya .
VCD, CD, kaset, guru
Alat musik tradisional Angklung
L. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Contoh
Kompetensi Instrumen
Instrume
n
Mampu menyebutkan Tes Tes Uraian Sebutkan karya musik
beragam karya musik Tertulis beserta daerah asalnya
Nusantara sesuai
dengan intrumen
musik yang Sebutkan alat musik yang
digunakan dipergunakan dalam musik
Mengidentifikasi yang diperdengarkann
jenis alat musik Sebutkan unsur musik yang
nusantara digunakan dalam karya musik
Mendiskripsikan yang diperdengarkan
unsur musik dalam
karya musik
nusantara
82
M. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran siswa dapat:
Menyebutkan judul lagu yang diperdengarkan.
Menyebutkan elemen lagu seperti, irama, nada, tempo dan dinamika lagu.
Menyebutkan instrumen musik yang dipergunakan dalam lagu yang
diperdengarkan.
N. Materi Ajar
Musik Nusantara
O. Metode Pembelajaran
Model pendekatan CTL dan Life skill
R. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Contoh
Kompetensi Instrumen
Instrume
n
Mampu menyebutkan Tes Tes Uraian Sebutkan karya musik
beragam karya musik Tertulis beserta daerah asalnya
Nusantara sesuai
dengan intrumen
musik yang Sebutkan alat musik yang
digunakan dipergunakan dalam musik
Mengidentifikasi yang diperdengarkann
jenis alat musik Sebutkan unsur musik yang
nusantara digunakan dalam karya musik
Mendiskripsikan yang diperdengarkan
unsur musik dalam
karya musik
nusantara
85
JENIS AKTIFITAS
NO. NAMA SISWA L/P
PERHATIAN INTERAKSI TUGAS KERJASAMA
JUMLAH T (TINGGI)
JUMLAH S (SEDANG)
JUMLAH R (RENDAH)
JUMLAH
TERTINGGI
TERENDAH
RATA-RATA
KETUNTASAN
87
JENIS AKTIFITAS
NO. NAMA SISWA L/P
PERHATIAN INTERAKSI TUGAS KERJASAMA
JUMLAH T (TINGGI)
JUMLAH S (SEDANG)
JUMLAH R (RENDAH)
JUMLAH
TERTINGGI
TERENDAH
RATA-RATA
KETUNTASAN
89
Rentang skor dari penilaian tersebut adalah 3 untuk kategori Tinggi (T), 3 untuk
Tingkat
No Indikator Tinggi Sedang Rendah Keterangan
PEDOMAN WAWANCARA
Daftar Pertanyaan:
Jawaban : iya benar, saya lulusan dari jurusan pendidikan seni musik
6. Strategi apa yang anda gunakan agar siswa tertarik dengan pembelajaran
kelas?
nusantara?
nusantara baik itu dari unsur musik yang ada, alat musik yang
nusantara.
92
10. Bagaimana tindakan anda dalam menghadapi siswa yang belum menguasai
materi?
11. Tugas apa yang anda berikan pada siswa berhubungan dengan pembelajaran
belum benar.
93
berlangsung?
14. Bagaimana cara memotivasi siswa agar siswa tetap belajar dengan semangat ?
Pemalang )
Daftar Pertanyaan:
1. Apakah anda suka materi apresiasi musik nusantara dengan media pendekatan
Jawab: Bisa, tadi saya bisa memainkan angklung dengan benar saat
5. Menurut anda, kendala apa yang sulit untuk dipelajari dalam pembelajaran
saya lebih bisa menangkap materi dengan tambahan tayangan video dan
PEDOMAN OBSERVASI
I. Instrument Penelitian
1. Gambaran umum SMP Negeri 7 Pemalang meliputi:
a. Lokasi, letak, dan kondisi lingkungan.
b. Data jumlah siswa
c. Bentuk denah dan kondisi lingkungan.
d. Sarana dan prasarana ruang pendukung
2. Proses pembelajaran apresiasi musik nusantara dengan pendekatan SAVI
meliputi:
a. Materi
b. Tujuan
c. Metode
d. Media Pembelajaran
e. Evaluasi
diukur atau yang harus ditampilkan oleh siswa. Dalam penyajiannya setelah
kemampuan minimal yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut:
97
kategori Tinggi, Sedang dan Rendah dari aspek-aspek Perhatian, Interaksi, Tugas
dan Kerjasama. Hal itulah yang menunjukan perubahan dari setiap aktivitas pada
siklusnya.
98
JENIS AKTIFITAS
NO. NAMA SISWA L/P
PERHATIAN INTERAKSI TUGAS KERJASAMA
JUMLAH T (TINGGI)
JUMLAH S (SEDANG)
JUMLAH R (RENDAH)
Materi Pembelajaran
Angklung adalah alat musik terbuat dari dua tabung bambu yang
ditancapkan pada sebuah bingkai yang juga terbuat dari bambu. Tabung-tabung
jika dipukulkan. Dua tabung tersebut kemudian ditala mengikuti tangga nada
oktaf. Untuk memainkannya, bagian bawah dari bingkai ini dipegang oleh satu
tangan, sementara tangan yang lain menggoyangkan angklung secara cepat dari
sisi kiri ke kanan dan sebaliknya. Hal ini akan menghasilkan suatu nada yang
berasal dari Indonesia dan telah dimainkan oleh etnis Sunda di Provinsi Jawa
Barat sejak zaman dahulu. Kata “angklung” berasal dari dua kata “angka” dan
“lung”. Angka berarti “nada”, dan lung berarti “putus” atau “hilang”. Angklung
Pada perioda Hindu dan Kerajaan Sunda, Jawa Barat, angklung memegang
peranan sangat penting pada beberapa upacara ritual masyarakat Sunda dalam
menghormati Dewi Sri, dewi kesuburan, dengan harapan agar negeri dan
kehidupan mereka dapat diberkati. Di kemudian hari, menurut Kidung Sunda, alat
musik ini juga digunakan oleh Kerajaan Sunda untuk penyemangat dalam situasi
Pilihan Ganda
1. Musik yang terdapat di wilayah Indonesia / lagu yang tumbuh dan berkembang
di wilayah Indonesia disebut …
a. Musik Perjuangan c .Musik Nusantara
b. Musik Nasional d. Musik Kedaerahan
2. Musik yang terkenal pada suatu saat tertentu dan mudah diterima oleh semua
lapisan masyarakat disebut …
a. Musik Popular c. Musik keroncong
b. Musik Daerah d. Musik Nasional
3. Musik yang lahir karena budaya daerah setempat disebut musik..
a. Nontradisional c. Kontemporer
b. Tradisional d. Klasik
4. Karakter musik daerah yang ada di Indonesia adalah kedaerahan dan..
a. Dinamis c. Populer
b. Sederhana d. Diatonis
5. Musik daerah kebanyakan menggunakan tangga nada..
a. Kromatis c. Pentatonis
b. Diatonis d. Slendro
6. Berasal dari manakah lagu “ Suwe ora jamu”?
a. Kalimantan c. Jawa Barat
b. Lampung d. Jawa Tengah
7. Di bawah ini yang temasuk alat musik tradisional dari jawa barat
a. Sasando c. Gamelan
b. Angklung d. Tifa
8. Di bawah ini yang termasuk karya seni musik dari daerah jawa barat
a. Bubuy bulan c. Suwe ora jamu
b. Butet d. Ampar-ampar pisang
9. Alat musik angklung diatonis diciptakan oleh...
a. Nahum Situmorang c. Makasiga
b. Narto Sabdo d. Daeng Sutisna
10.Di bawah ini yang termasuk lagu-lagu daerah yaitu …
a. Bengawan Solo, Yamko Rambe Yamko, Gambang Suling.
b. Padamu Negeri, Soleram, Apuse
c. Ambilkan Bulan, Apuse, Gambang Suling
d. Suwe ora Jamu, Apuse, Yamko Rambe Yamko
ESSAY
Pilihan Ganda
ESSAY
Pilihan Ganda
ESSAY
Jumlah 3189
Tertinggi 86
Terendah 74
Rata- rata 79,725
Ketuntasan 90%
112
Nilai
S S
No Nama Siswa L/P PS SI II.1 II.2 Ket.
1 Amelia Arya Nurfajrina P 75 78 80 82 T
2 Arina Rahma Sarita P 76 78 80 84 T
3 Aris Munandar L 77 79 81 85 T
4 Atikah Riski Aprilia P 67 74 76 80 T
5 Ayu Surya Pitaloka P 76 80 82 84 T
6 Bella Margaretha P 78 78 80 82 T
7 Brayn Muhammad Nu Y. L 68 72 74 78 T
8 Bunga Fadhilah P 65 70 72 74 TT
9 Dandu aji Nugroho L 76 80 82 84 T
10 Danu Mubarokah P 63 70 72 74 TT
11 Darmanto L 69 74 76 78 T
12 Dita Ulivia Mediyanti P 66 68 70 74 TT
13 Eko Budi Sutomo L 70 76 80 82 T
14 Fadlih Praba Tegar L 75 80 82 84 T
15 Fauziyyatun Khasanah P 68 79 74 78 T
16 Hendrawan Ade Saputra L 76 78 80 84 T
17 Ikhwan Firmansyah L 71 74 76 78 T
18 Ilham Lailatul R L 76 78 80 86 T
19 Kholifah Nurul Aeni P 70 74 78 80 T
20 Maftucha Apri Indriani P 74 78 80 84 T
21 Mahmudah Laila Nu F P 69 74 76 78 T
22 Mita Aditia Sari P 72 74 76 78 T
23 Moch. Riziq Syihab L 74 76 78 80 T
24 Much. Ircham Maulana L 70 74 76 78 T
25 Nanda Eviana P 76 80 82 84 T
26 Nanda Rizki Amalia P 69 74 76 78 T
27 Novi Yuliyanti P 75 74 76 78 T
28 Nur Diva Irena Fauzi P 70 72 74 76 T
29 Nursyah Fajar Subechi L 73 76 78 80 T
30 Rahma Sarita P 73 80 82 84 T
31 Rifah Wahid L 70 72 74 78 T
32 Sindi Julianah P 70 72 74 78 T
33 Siti Julaiha P 72 74 76 78 T
34 Taufik Dion Pratama L 70 70 74 76 T
35 Taufik Hidayat L 73 76 78 80 T
36 Ufan Faudhil L 69 68 70 74 TT
37 Wahyu Hidayah P 75 76 78 80 T
38 Wilman Nur Mulya L 69 72 74 76 T
39 Windianti Varadilla P 75 78 80 82 T
40 Yahya Ichsan Apriliagi L 69 72 74 78 T
113
Jenis Aktifitas
No. Nama Siswa L/P
Perhatian Interaksi Tugas Kerjasama
1 Amelia Arya Nurfajrina P T T T S
2 Arina Rahma Afisi P T T T T
3 Aris Munandar L T T T T
4 Atikah Riski Aprilia P R S R S
5 Ayu Surya Pitaloka P T T T T
6 Bella Margaretha P T T T T
7 Brayn Muhammad Nu Y. L S T T T
8 Bunga Fadhilah P R R R S
9 Dandu Aji Nugroho L T T S S
10 Danu Mubarokah P R R S S
11 Darmanto L S S R R
12 Dita Ulivia Mediyanti. P R S S T
13 Eko Budi Sutomo L S S R S
14 Fadlih Praba Tegar L T T T T
15 Fauziyyatun Khasanah. P R R S S
16 Hendrawan Ade Saputra L T T T T
17 Ikhwan Firmansyah L S S R S
18 Ilham Lailatul Romadhon L T T T T
19 Kholifah Nurul Aeni P R R R S
20 Maftucha Apri Indriani. P T T T S
21 Mahmudah Laila Nu F. P R R S T
22 Mita Aditia Sari P S S R S
23 Moch. Riziq Syihab L R R S S
24 Much Ircham Maulana L S S S T
25 Nanda Eviana P T T T S
26 Nanda Rizki Amalia P S S S S
27 Novi Yuliayanti P S S R S
28 Nur Diva Irena Fauzi P R R S S
29 Nursyah Fajar Subechi L S S S R
30 Rahma Sarita P T T T S
31 Rifah Wahid L S S S R
32 Sindi Julianah P S S R S
33 Siti Julaiha P S S S R
34 Taufik Dion Pratama L R R S R
35 Taufik Hidayat L S S S R
115
Jenis Aktifitas
No Nama Siswa L/P Perhatian Interaksi Tugas Kerjasama
36 Ufan Faudhil L S S R R
37 Wahyu Hidayah P R R S S
38 Wilman Nur Mulya L S S R R
39 Windianti Varadilla P T T T T
40 Yahya Ichsan Apriliagi L R R S R
Jumlah T (Tinggi) 13 14 13 12
Jumlah S (Sedang) 15 16 16 18
Jumlah R (Rendah) 12 10 11 10
116
Jenis Aktifitas
No Nama Siswa L/P
Perhatian Interaksi Tugas Kerjasama
1 Amelia Arya Nurfajrina P T T T T
2 Arina Rahma Afisi P T T T T
3 Aris Munandar L T T T T
4 Atikah Riski Aprilia P T T T T
5 Ayu Surya Pitaloka P T S T T
6 Bella Margaretha P T T T T
7 Brayn Muhammad Nu Y. L S R S S
8 Bunga Fadhilah P S T T T
9 Dandu Aji Nugroho L T T T T
10 Danu Mubarokah P S S R R
11 Darmanto L R R R R
12 Dita Ulivia Mediyanti P R R S S
13 Eko Budi Sutomo L T T T T
14 Fadlih Praba Tegar L T T T T
15 Fauziyyatun Khasanah. P R S S S
16 Hendrawan Ade Saputra L T T T T
17 Ikhwan Firmansyah L T T T T
18 Ilham Lailatul Romadhon L T T T T
19 Kholifah Nurul Aeni P R S R R
20 Maftucha Apri Indriani P T T T T
21 Machmudah Laila Nu F. P R S R S
22 Mita Aditia Sari P S S S R
23 Moch. Riziq Syihab L T T T T
24 Much. Ircham Maulana L S R S S
25 Nanda Eviana P T T T T
26 Nanda Rizki Amalia P T T T T
27 Novi Yuliyanti P S R S R
28 Nur Diva Irena Fauzi P R R S S
29 Nursyah Fajar Irena Fauzi L S R R R
30 Rahma Sarita P T T T T
31 Rifah Wahid L S S S S
32 Sindi Julianah P T T T T
33 Siti Julaiha P T T T T
34 Taufik Dioan Pratama L R S R S
35 Taufik Hidayat L T T T T
36 Ufan Faudhil L S S S R
37 Wahyu Hidayah P T T T T
38 Wilman Nur Mulya L R R S S
39 Windianti Varadilla P T S R R
40 Yahya Ichsan Apriliagi L R S R S
117
Jumlah T (Tinggi) 22 21 22 21
Jumlah S (Sedang) 9 11 10 11
Jumlah R (Rendah) 9 8 8 8
118
Jenis Aktifitas
No Nama Siswa L/P
Perhatian Interaksi Tugas Kerjasama
1 Amelia Arya Nurfajrina P T T T T
2 Arina Rahma Afisi P T T T T
3 Aris Munandar L T T T T
4 Atikah Riski Aprilia P T T T T
5 Ayu Surya Pitaloka P T T T T
6 Bella Margaretha P T T T T
7 Brayn Muhammad Nu Y. L T T T T
8 Bunga Fadhilah P R S R S
9 Dandu Aji Nugroho L T T T T
10 Danu Mubarokah P S R S S
11 Darmanto L S S R R
12 Dita Ulivia Mediyanti P R S R R
13 Eko Budi Sutomo L T T T T
14 Fadlih Praba Tegar L S R T T
15 Fauziyyatun Khasanah P R S S S
16 Hendrawan Ade Saputra. L T T T T
17 Ikhwan Firmansyah L T T T T
18 Ilham Lailatul Romadhon L T T T T
19 Kholifah Nurul Aeni P S S R R
20 Maftucha Apri Indriani P T T T S
21 Mahmudah Laila Nu Fitria P S S R R
22 Mita Aditia Sari P T T T T
23 Moch. Riziq Syihab L T T S S
24 Much. Irham Maulana L T T T T
25 Nanda Eviana P T T T T
26 Nanda Rizki Amalia P T T T S
27 Novi Yuliyanti P S S T T
28 Nur Diva Irena Fauzi P S R S S
29 Nursyah Fajar Subechi L T T T T
30 Rahma Sarita P T T T T
31 Rifah Wahid L T T T T
32 Sindi Julianah P T T T T
33 Siti Julaiha P T T T T
34 Taufik Dion Pratama L T T T T
35 Taufik Hidayat L T T T T
36 Ufan Faudhil L T T T T
37 Wahyu Hidayah P T T T T
38 Wilman Nur Mulya L S T T T
39 Windianti Varadilla P T S T S
40 Yahya Ichsan Apriliagi L T T T T
119
Jumlah T (Tinggi) 29 29 29 28
Jumlah S (Sedang) 6 7 6 8
Jumlah R (Rendah) 5 4 5 4
120
Jenis Aktifitas
No Nama Siswa L/P
Perhatian Interaksi Tugas Kerjasama
1 Amelia Arya Nurfajrina P T T T T
2 Arina Rahma Afisi P T T T T
3 Aris Munandar L T T T T
4 Atikah Riski Aprilia P T T T T
5 Ayu Surya Pitaloka P T T T T
6 Bella Margaretha P T T T T
7 Brayn Muhammad Nu Y. L T T T T
8 Bunga Fadhilah P S S R S
9 Dandu Aji Nugroho L T T T T
10 Danu Mubarokah P S S S R
11 Darmanto L T T T T
12 Dita Ulivia Mediyanti P R R R S
13 Eko Budi Sutomo L T T T T
14 Fadlih Praba Tegar L T T T T
15 Fauziyyatun Khasanah P R S R S
16 Hendrawan Ade Saputra L T T T T
17 Ikhwan Firmansyah L T T T T
18 Ilham Lailatul Romadhon L T T T T
19 Kholifah Nurul Aeni P T T T T
20 Maftucha Apri Indriani P T T T T
21 Mahmudah Laila Nu Fitria P T T T T
22 Mita Aditia Sari P T T S T
23 Moch. Riziq Syihab L T T T T
24 Much. Ircham Maulana L T T T T
25 Nanda Eviana P T T T T
26 Nanda Rizki Amalia P T T T T
27 Novi Yuliyanti P T T T T
28 Nur Diva Irena Fauzi P S T T T
29 Nursyah Fajar Subechi L T T T T
30 Rahma Sarita P T S T T
31 Rifah Wahid L T T T T
32 Sindi Julianah P T T T S
33 Siti Julaiha P T T S T
34 Taufik Dion Pratama L T T T S
35 Taufik Hidayat L T T T T
36 Ufan Faudhil L S S R R
37 Wahyu Hidayah P T T T T
38 Wilman Nur Mulya L T T T T
39 Windianti Varadilla P T T T T
40 Yahya Ichsan Apriliagi L T T T T
121
Jumlah (Tinggi) 34 34 34 33
Jumlah S (Sedang) 4 5 3 5
Jumlah R (Rendah) 2 1 3 2
122
Tingkat
No Indikator Tinggi Sedang Rendah Keterangan
1 Penguasaan materi V
2 Penguasaan teknik V
3 Penguasaan metode V
4 Penguasaan Bahasa V
5 Penguasaan kelas V
6 Penguasaan alat evaluasi V
7 Penyampaian tujuan pembelajaran V Ada, Jelas
8 Penyampaian bahasa pengantar V Mudah dipahami
9 Penyampaian materi pembelajaran V Jelas, runtut
10 Pengelolaan pembelajaran V Sesuai tujuan
123
Tingkat
No Indikator Tinggi Sedang Rendah Keterangan
1 Penguasaan materi V
2 Penguasaan teknik V
3 Penguasaan metode V
4 Penguasaan Bahasa V
5 Penguasaan kelas V
6 Penguasaan alat evaluasi V
7 Penyampaian tujuan pembelajaran V Ada, Jelas
8 Penyampaian bahasa pengantar V Mudah dipahami
9 Penyampaian materi pembelajaran V Jelas, runtut
10 Pengelolaan pembelajaran V Sesuai tujuan
124
PERTEMUAN I
Tingkat
No Indikator Tinggi Sedang Rendah Keterangan
1 Penguasaan materi V
2 Penguasaan teknik V
3 Penguasaan metode V
4 Penguasaan Bahasa V
5 Penguasaan kelas V
6 Penguasaan alat evaluasi V
7 Penyampaian tujuan pembelajaran V Ada, Jelas
8 Penyampaian bahasa pengantar V Mudah dipahami
9 Penyampaian materi pembelajaran V Jelas, runtut
10 Pengelolaan pembelajaran V Sesuai tujuan
125
Tingkat
No Indikator Tinggi Sedang Rendah Keterangan
1 Penguasaan materi V
2 Penguasaan teknik V
3 Penguasaan metode V
4 Penguasaan Bahasa V
5 Penguasaan kelas V
6 Penguasaan alat evaluasi V
7 Penyampaian tujuan pembelajaran V Ada, Jelas
8 Penyampaian bahasa pengantar V Mudah dipahami
9 Penyampaian materi pembelajaran V Jelas, runtut
10 Pengelolaan pembelajaran V Sesuai tujuan
126
127
128
129
130