Laporan Pratikum Perhitungan Leukosit

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRATIKUM

FISIOLOGI VETERINER I
PERHITUNGAN JUMLAH LEUKOSIT

Oleh Kelompok C2 :
1. Putu Diva Adiwinata 1709511073
2. Pandu Adjie Pamungkas 1709511074

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pratikum tentang erhitungan
jumlah leukosit.

Laporan pratikum ini telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan pratikum ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan pratikum tentang Fragilitas


Eritrosit ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Denpasar, 12 November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Hal Judul ............................................................................................... i


Kata Pengantar .................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................... iii
A. Maksud dan Tujuan.......................................................................... 1
B. Dasar Teori....................................................................................... 1
C. Materi dan Metode ........................................................................... 3
D. Urutan Kerja..................................................................................... 4
E. Hasil Pengamatan............................................................................. 6
F. Pembahasan...................................................................................... 7
G. Kesimpulan ...................................................................................... 9

Kepustakaan

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

Mempelajari dan menghitung jumlah leukosit per mm3 pada darah manusia atau
sapi, menggunakan metode Neaubauer.

1.2. Dasar Teori


Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik
yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai
bagian dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki
fungsi yang sangat beragam. Walaupun demikian sel sel ini berasal dari suatu sel
bakal (stem cell) yang berdifferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsi-
fungsi tersebut dapat berjalan.
Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara
amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis. Dalam keadaan
normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam satu liter
darah manusia dewasa yang sehat atau sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam
setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel
darah putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel
per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ
atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel
tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap
serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu,
leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri,
melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang
ada pada sumsum tulang.
Dalam proses pembentukan Leukosit terdapat dua cara atau proses terbentuknya
leukosit tersebut, yaitu:
 Granulopoeisis
Perkembangan granulopoeisis dimulai dengan keturunan pertama dari
hemositoblas yang dinamakan myeloblas, selanjutnya berdeferensiasi secara

1
berturut – turut melalui tahap , promyelosit, myelosit, metamyelosit batang dan
segmen
 Limfopoesis
Limfosit juga berasal dari sel induk yang potensial seperti sel induk limfosit yang
selanjutnya dengan pengaruh unsur – unsur epitel jaringan limfoid akan
berdeferensiasi menjadi limfosit.

Berdasarkan granulasi sitoplasmanya, leukosit dibedakan menjadi


granuler meliputi Basofil, Eosinofil, dan Neutrofil serta agranuler meliputi
Limfosit dan Monosit. Peningkatan jumlah leukosit disebut Leukositosis yang
menunjukkan adanya proses infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia atau
radang paru-paru, meningitis atau radang selaput otak, apendiksitis atau radang
usus buntu, tuberculosis, tonsilitis, dan lain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan
oleh obat-obatan misalnya aspirin, antibiotika terutama ampicilin, eritromycin,
kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain. Sedangkan, pada penurunan jumlah
Leukosit disebut Leukopeni yang dapat terjadi pada infeksi tertentu terutama virus,
malaria, alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh obat-
obatan, terutama asetaminofen (parasetamol), kemoterapi kanker, antidiabetika
oral, dan antibiotika (penicillin, cephalosporin).

Leukosit selain berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai


penyakit infeksi. Leukosit juga memilii fungsi yang umum yaitu sebagai berikut:
 Defensif yaitu mempertahankan tubuh dari benda benda asing yang
dilakukan oleh neutofil dan monosit.
 Fungsi reparatif yaitu memperbaiki atau mencegah kerusakan terutama
kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang
menghasilkan heparin. Sehingga pembentukan trombus pembuluh –
pembuluh darah dapat dicegah. ( Anonim, 1989 ).

Selain fungsi leukosit yang umum, terdapat pula fungsi khusus leukosit yaitu
sebagai berikut:
 Neutrofil berperan dalam fagositosis.

2
 Eosinofil berperan dalam respon terhadap penyakit parasit dan penyakit
alergi.
 Basofil berperan dalam mengeluarkan histamin, heparin dan dilepaskan
setelah pengikatan IgE ke reseptor permukaan, berperan penting pada
reaksi hipersensitivitas segera.
 Limfosit berperan dalam pertahanan tubuh lewat sel ( sel B sel T) sel B
memperantarai imunitas humoral. Sel T memperantarai imunitas seluler.
 Monosit berperan dalam fagositosis ekstravaskuler.

Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalam
darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit.
Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif
(%) dikalikan jumlah leukosit total (sel/µl).
Hitung jumlah leukosit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
manual dan dengan cara mesin ( elektrik ). Menghitung jumlah leukosit baik
dengan cara manual atau elektrik kedua-duanya sama-sama memiliki kebaikan dan
kekurangan. Dengan menggunakan cara manual larutan yang dapat digunakan
untuk menghitung jumlah leukosit manual, yaitu:

 Larautan Turk
Larutan ini mengandung asam asetat 2%, ditambah gentian violet 1% sehingga
menghasilkan warna ungu muda. Penambahan gentian violet bertujuan untuk
membari warna pada leukosit.larutan ini bersifat memecah eritrosit dan trombosit
tetapi tidak sampai memecah leukosit.

1.3. Materi dan Metode


Alat dan Bahan :

 Darah sapi atau manusia  Seperangkat hemasitometer

 Mikroskop Neaubauer

 larutan Turk  Pipet droping

 Alkohol

3
Foto merupakan koleksi pribadi.

Metode : penghitungan langsung dengan hemositometer Neaubauer.

1.4. Tata Kerja.

 Diambil darah kedalam gelas arloji sebanyak kira-kira 2 ml.

 Isap darah dengan pipet toma (warna pengaduk di bag. gembung warna putih)

sampai angka 0.5, kemudian dilanjutkan dengan menghisap larutan Turk

sampai tand 11.

 Selang penghisap dilepas, dan kedua ujung pipet dipegang dengan ibu dan jari

tengah, digoyangkan membentuk angka 8 sampai capur benar (selama 1 menit,

kec. 50/menit).

 Sebelum diteteskan ke bilik hitung, cairan yang ada disepanjang ujung pipet

(0-0.5) dibuang.

 Kamar hitung dan gelas penutup dibersihkan dari kotoran dan minyak dengan

tisue, lalu ditutup kamar hitung dengan gelas penutup, diletakkan di atas meja.

 Dituangkan dengan jalan keluarkan cairan dari pipet kira-kira 0.5 tetes (tahan

jangan sampai menetes). Saat cairan masih menempel pada ujung pipet

sentuhkan pada sisi atas kamar hitung dan pinggir gelas penutup. Tunggu

sampai cairan mengisi seluh permukaan kamar hitung dengan cara gaya

4
kapileritasnya (merembes dengan sendirinya). Dikerjakan juga pada sisi kamar

hitung lainnya.

 Kelebihan cairan dapat diisap dengan jariatau dengan sesuatu yang tidak

menghisap, hati-hati jangan sampai cairan dalam kamar hitung ikut tersedot.

 Dibiarkan kamar hitung selama 2-3 menit agar eritrosit mengendap dan tetap

pada tempatnya.

 Dihitung dibawah mikroskop dengan pembesaran 250, atau 400X

 Penghitungan dilakukan pada kotak leukosit yaitu kotak bag. luar = 1, 2, 3, dan

4, (masing-masing luasnya 1 mm2 ) dan terbagi dalam 16 kotak kecil, lihat

Gambar 4 dibawah ini. Hitung jumlah sel dalam 4 kotak tersebut.

 Untuk menghindari hitungan ulang (ganda), caranya adalah penghitungan

dilakukan pada semua sel yang ada di dalam dan yang menyentuh garis di sisi

kanan dan bawah kotak yang bersangkutan.

Melakukan penyedotan terhadap Darah sudah tercampur


darah dengan larutan turk.

5
1.5.Hasil Pratikum.

No. Bidang Jumlah/Sel Jumlah/mm3

1 1 18 78 x 50(2) = 7.800

2 2 23 = 78 x 102/mm2

3 3 14

4 4 23

Jumlah 78

1 2 3 4

1 1 1 2 3 1 0 1
3 0 0 0 3 4 2 1
2 1 0 2 1 2 1 3
3 0 0 1 0 1 0 0

2 1 1 0 2 1 3 1

2 2 1 0 1 0 1 1
0 0 0 0 2 1 3 2

0 0 3 1 2 0 0 3

Jumlah Leukosit pada kamar dinding

6
BAB II PEMBAHASAN

Pada praktikum menghitung jumlah leukosit. Metode yang digunakan adalah


metode penghitungan langsung dengan hemositometer Neaubauer. Untuk menghitung
leukosit dibutuhkan larutan Turk. Larutan Turk berfungsi untuk menghancurkan
eritrosit dan trombosit, agar tidak menggangu dalam penghitungan. Jadi yang terlihat
pada mikroskop hanya leukosit.

Pada metode ini haruslah teliti dalam melihat leukosit dibawah mikroskop,
karena terkadang kamar hitung yang terlihat sangatlah tidak jelas sehingga sangat
dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Jika dilakukan tidak teliti terkadang ada kesalahan
dalam menentukan kamar hitung. Selain itu, kesalahan yang mungkin terjadi,
misalnya leukosit yang sudah dihitung kemungkinan bisa dihitung kembali. Oleh
sebab itu, dalam perhitungan leukosit haruslah secara teratur dan sesuai dengan
kesepakatan atau ketentuan yang sudah disetujui. Selain itu, yang harus diperhatikan
dalam praktikum perhitungan leukosit adalah dalam melakukan pengocokan sampel
darah + larutan Turk. Jika pengocokan tidak dilakukan dengan benar kemungkinan
darah tidak bisa bercampur sempurna dengan larutan sehingga jika dilihat dibawah
mikroskop leukosit tidak dapat terlihat.
Penghitungan dilakukan pada kotak leukosit yaitu kotak bagian luar = 1, 2, 3,
dan 4, (masing-masing luasnya 1 mm2 ) dan terbagi dalam 16 kotak kecil, Dilakukan
penghitungan jumlah sel dalam 4 kotak tersebut. Untuk menghindari hitungan ulang
(ganda), caranya adalah penghitungan dilakukan pada semua sel yang ada di dalam
dan yang menyentuh garis di sisi kanan dan bawah kotak yang bersangkutan.

Dalam praktikum perhitungan jumlah leukosit, kelompok kami dapat


menghitung jumlah leukosit dengan bidang yaitu seperti berikut:

Bidang 1 : 18 butir Bidang 3 : 14 butir

Bidang 2 : 23 butir Bidang 4 : 23 butir

Total semua jumlah leukosit dalam bidang hitung yaitu 78 butir. Jumlah semua
sel yang dihitung dalam keempat bidang itu dibagi 4 menunjukkan jumlah leukosit

7
dalam 0,1 ul. Jumlah sel yang terhitung dikali 50(2) = jumlah leukosit per ul darah.
Jadi dari manusia jumlah leukositnya per mm3 yaitu 100 x 78= 7800 mm3.

Jadi, jumlah leukosit yang didapatkan setelah dilakukan pengamatan pada


sampel darah yaitu sebanyak 7800 ul. Hasil dari jumlah leukosit yang didapatkan yaitu
7800 ul merupakan hasil yang masih normal, karena nilai normal atau nilai rujukan
leukosit pada orang dewasa yaitu sekitar 4000-10.000/ µL

8
BAB III KESIMPULAN

Metode yang digunakan adalah metode penghitungan langsung dengan

hemositometer Neaubauer. Untuk menghitung leukosit dibutuhkan larutan Turk.

Dalam penghitungan leukosit eritrositlah yang dihancurkan dengan larutan Turk . Dari

percobaan yang telah dilakukan kali ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah leukosit

yang terdapat pada kolom 1,2,3,dan 4 memiliki perbandingan jumlah butir leukosit

yang tidak terlalu jauh berbeda. Sehingga hasil hitung leukosit yang didapatkan pada

praktikum ini yatu sebanyak 7800 ul.

9
KEPUSTAKAAN

https://www.academia.edu/18537574/Anatomi_Fisiologi_Darah diakses

pada tanggal 11 November 2011

Siswanto, Sulabda, Soma. ( 2017 ), “Penuntun Pratikum Fisiologi Veteriner


I” Laboratorium Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Udayana.

10

Anda mungkin juga menyukai