Askep Tumor Buli-Buli
Askep Tumor Buli-Buli
Askep Tumor Buli-Buli
Tn. J 70 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada bagian
suprapubis dan keluar darah saat kencing sejak satu bulan yang lalu. Pancuran
kencing terkadang kuat namun terkadang juga lemah. Klien mengalami demam
dan tidak mau makan, serta kencing semakin berwarna merah, nyeri, panas saat
kencing, dan terkadang kencing tidak dapat keluar secara total. Klien sering
kencing dimalam hari dengan frekuensi 4-5 kali dalam satu malam dan terdapat
sisa saat buang air kecil. Klien pernah menjalani operasi TUR-P pada 2 bulan
yang lalu dengan diagnosa BPH. Saat di rumah sakit pemeriksaan tanda-tanda
vital klien tekanan darah 120/80 mm/Hg, nadi 88 x/mnt, RR 20 x/mnt, Suhu
38,4ºC.
DATA FOKUS PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
2. Keluhan Utama:
Klien mengatakan bahwa kencing berdarah dan sakit saat kencing
c. Imunisasi:
Klien mengatakan bahwa klien sudah lupa imunisasi apa saja yang
didpatkannya dulu.
- Clinical Sign :
- Pasien tampak pucat
- konjungtiva anemis
- Mukosa mulut kering
- Wajah pucat
- Turgor kulit normal
Interpretasi :
Tanda-tanda klinis klien menunjukkan anemia
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
keluarga klien mengatakan bahwa klien selama di RS mekan bubur
sebanyak ½ porsi yang diberikan rumah sakit.
Interpretasi :
Asupan nutrisi klien selama sakit berkurang
3. Pola eliminasi:
BAK
- Frekuensi : Klien menggunakan kateter urin
- Jumlah : 250 cc (jam 06.00 wib-12.00 wib)
- Warna : merah
- Bau : bau khas urin
- Karakter : terdapat gumpalan darah
- BJ :-
- Alat Bantu : kateter
- Kemandirian : Dibantu alat
- Lain :-
-
BAB
- Frekuensi :tidak BAB 3 hari
- Jumlah : -
- Warna :-
- Bau :
- Karakter : -
- BJ :-
- Alat Bantu :-
- Kemandirian : -
- Lain :-
Interpretasi :
Balance cairan:
Balance cairan:
Input
Infus : 1000 cc/hari
Minum : 1200 cc/hari
Air metabolisme = 5 cc/kgBB/24 jam= 5 x 49 = 245 cc
Makan : 150 cc
Injeksi = 20 cc
Total Input = 2615 cc/24 jam
Output
IWL = (15 x BB)/24 jam
= (15 x 49 )
= 735 cc/ 24 jam
BAB = 0 cc
BAK = 1000 cc/24 jam
Muntah = 0 cc
Total output = 1735 cc/24 jam
Balance cairan = Input-Output= +880 cc/24 jam (kelebian cairan
sebanyak 880 cc/24 jam)
Toileting √
Berpakaian √
Ambulasi / ROM √
Interpretasi :
Tidak terdapat gangguan pada pola persepsi diri klien
8. Abdomen
Inspeksi: Bentuk simetris ka/ki, tidak terdapat penonjolan di bagian
perut, perut datar
Auskultasi : Terdengar bising usus 8x per menit
Palpasi: Tidak teraba massa, terdapat distensi abdomen, terdapat nyeri
tekan pada perut bagian bawah
Perkusi: Bunyi timpani kecuali bagian hepar bunyi pekak
9. Urogenital
Klien menggunakan kateter urin
ada distensi kandung kemih, ada nyeri tekan pada kandung kemih
10. Ekstremitas
Inspeksi : tidak tampak luka pada tangan dan kaki, tidak ada kelainan
bentuk, tidak terdapat benjolan di ekstremitas, tangan dan kaki dapat
bergerak normal.
Palpasi:
Kekuatan otot
5555 5555
555 555
11. Kulit dan kuku
Inspeksi : Kulit pasien terlihat lembab, turgor kulit cukup. Kuku jari
tangan bersih, dan tidak pucat, warna kulit normal
Palpasi : CRT < 2 detik, turgor kulit normal, akral hangat
a. Terapi Farmakologi
Klien tidak mendapatkan terapi farmakologi
b. Terapi Cairan
Klien tidak mendapatkan terapi cairan infus
ANALISA DATA
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Tumor buli Gangguan
Klien mengeluhkan tidak dapat eliminasi urin
kencing walaupun terpasang selang
Retensi urin
kateter, perut bawah terasa sakit
DO:
1. Terdapat distensi vesika urinaria Penekanan pada
2. Ada nyeri tekan pada area dinding vesika
suprapubis urinaria
3. Warna urin merah
4. Adanya gumpalan darah pada kateter
5. TD 120/80 mmHg N 88x/mnt S 38,5
0
C RR 20x/mnt Robekan
pembuluh darah di
vesika urinaria
Hematuria
Gumpalan darah
Menghambat jalan
keluarnya urin
2. DS: Tumor buli Risiko gangguan
Klien mengeluhkan badannya lemas perfusi jaringan
DO: perifer
Retensi urin
1. Klien tampak
pucat
2. Konjungtiva Penekanan pada
anemis dinding vesika
3. Hb 8,5 gr/dl
4. CRT < 2 dtk urinaria
5. TD 120/80
mmHg N 88x/mnt S 38,5 0C RR
20x/mnt
Robekan
pembuluh darah di
vesika urinaria
Perdarahan pada
vesika urinaria
3. DS: Tumor buli Nyeri akut
Klien mengeluhkan nyeri pada area
perut bagian bawah
Retensi urin
DO:
1. Terdapat distensi vesika urinaria
2. Ada nyeri tekan pada area Penekanan saraf
suprapubis pada dinding
3. klien tampak meringis kesakitan
4. skala nyeri 5 vesika urinaria
5. TD 120/80 mmHg N 88x/mnt S
38,5 0C RR 20x/mnt
Pelepasan
mediator nyeri
(histamin,
bradikinin,
prostaglandin,
serotonin)
Merangsang
nosiseptor
Hipotalamus dan
sistem limbik
Otak
Persepsi nyeri
N TUJUAN DAN
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
O KRITERIA HASIL
1 Gangguan Setelah dilakukan Fluid monitoring
eliminasi urin tindakan keperawatan
Urinary elimination management
Urinary cateterisation
berhubungan selama 1 x 30 menit,
dengan obstruksi klien dapat memenuhi a. Kaji riwayat jumlah dan tipe intake a. membantu dalam menetukan balance
b) Pasien merasa lebih nyaman setelah nafas dalam output secara akurat
3. Monitor eleminasi
dan posisi miring
urine (frekuensi,
c) P; nyeri timbul saat pasien tidak bisa kencing dan
volume).
lebih baik saat klien dapat mengeluarkan kencing Q: 4. Jelaskan perawatan
nyeri seperti di tusuk, R: nyeri dirasakan di kateter
suprapubis dan terkadang sampai pada pinggan, 5. Evaluasi tanda dan
Skala nyeri 5, T: nyeri timbul sewaktu tidak dapat gejala infeksi pada
kencing klien
6. Evaluasi
O:
pengetahuan klien
a. Klien tampak meringis kesakitan
dan keluarga terkait
b. Urin berwarna merah
c. Terdapat gumpalan darah dalam urin tanda dan gejala
d. Terdapat distensi vesika urinaria
infeksi dan cara
e. TD 120/80 mmHg, N: 80 x/mnt, S: 36,4 0C, RR
20 x/mnt pencegahan infeksi
f. Skala nyeri 5
akibat penggunaan
g. klien tampak lemas
h. klien tampak pucat kateter yang lama
i. konjungtiva anemis 7. Tempatkan urine
j. Hb 8,5
bag lebih rendah dari
k. Pasien dapat mempraktekkan nafas dalam
kandung kemih
dengan bantuan 8. Evaluasi kepatenan
A: kateter urin
9. Evaluasi adanya
1. Masalah gangguan eliminasi urine teratasi sebagian
distensi kandung
2. Masalah risiko ketidakefektifan perfusi jaringan kemih
10. Lakukan perawatan
perifer terasi sebagian
kateter perawatan
3. Masalah gangguan rasa nyaman: nyeri teratasi
meatus dan kateter
sebagian.
eksternal dan
P: Lanjutkan intervensi mengajarkan
keluarga terkait
perwatan kateter
11. Kolaborasi
pemberian transfuse
PRC 1 kolf
24 Januari 2017 perawat S: 1. Kaji riwayat jumlah
a. Klien mengatakan bahwa nyerinya berkurang dan dan tipe intake
13.00 wib
kencing dapat keluar sendiri pada selang. Klien cairan dan
mengatakan bahwa badannya terasa lemas, Pasien kebiasaan
mengatakan nyerinya sudah berkurang elimination.
2. Catat intake dan
b. Pasien merasa lebih nyaman setelah nafas dalam dan
output secara
posisi miring
akurat
3. Monitor eleminasi
c. P; nyeri timbul saat pasien tidak bisa kencing dan
lebih baik saat klien dapat mengeluarkan kencing Q:
urine (frekuensi,