SOP Rhinitis Alergi.
SOP Rhinitis Alergi.
SOP Rhinitis Alergi.
1. Pengertian Rhinitis Aleergi adalah inflamasi mukosa hidung dengan gejala bersin-
bersin, rasa gatal, hidung tersumbat yang di picu oleh reaksi hipersensitis
tipe I setelah mukosa hidung terpapar dengan alergen.
6. Prosedur Anamnesa
1. (2 atau lebih gejala > 1 jam hampir setiap hari): rinorea berair, bersin
paroksimal, obstruksi nasal, hidung gatal dan konjungtivitis (mata
berair, gatal atau bengkak)
2. Rinorea mukopurulen, post nasal drip dengan mukus tebal epistaksis
berulang dan anosmia.
Pemeriksaan Fisik
1. Dengan spekulum hidung: mukosa hidung edematosa atau hipertropi,
berwarna pucat atau biru- kebiruan dan sekret cair.
2. Pemeriksaan mata: pembengkakan konjungtiva palpebra, garis
Dennie-Morgan (garis dibawa kelopak mata inferior)
3. Pemeriksaaan faring: penampakan cobblestone (pembengkakan
jaringan limfoid pada faring posterior.
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah perifer lengkap (eosinofil), sitologi hidung (jumlah esonofil
>5/LBP)
2. IgE total
3. Test Alergi (skin prick test)
Diagnosa
Ditegakan berdasarkan anamnesis dan pemerikasaan fisik.
Penatatalaksana
1. Konservatif
Kurangi atau cegah pajanan terhadap alergen.
Jaga kebersihan dengan salin pencuci nasal.
2. Medikamentosa
Antihistamin oral terapi lini pertama: ceftirizin (10 mg PO ix/hari)
Kortikosteroid
Dokongestan: pseuodoefedin (penggunaan dibatasi < 5 hari.
3. cuci hidung dengan larutan NaCL fisiologi/ Isotonik.
4. Konseling dan Edukasi Memberitahu individu dan keluarga untuk:
Menghindari faktor pencetus.
Menghindari terlalu lama di tempat yang ber-AC dan mengurangi
minuman dingin.
Berhenti merokok.
Menghindari faktor psikis seperti rasa cemas, tegang dan stress
8. Alur
Mencuci tangan
Melakukan anamnesis
Menggunakan APD
Diagnosis
Rhinitis alergi yang memerlukan
pemeriksaaan penunjang?
Ya Tidak
Rujuk Ke pelayanan Memberi terapi
kesehatan tingkat sesuai pedoman
lanjut
Petugas mencuci
tangan
Mencatat di rekam
medis
Mencatat di register
pasien