Struktur Sel

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

A.

SEL THEORY

Teori-teori tentang sel


 Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya ditemukan
rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
 Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga
berarti cella (kantong yang berisi)
 Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel
tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
 Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
 Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya
kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep
bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel
merupakan satuan structural makhluk hidup.
 Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu
inti (nucleus)
 Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup
 Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla).

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti


 sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang
memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
 sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system membran terpisah
dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga
biru
 Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik
mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki
beberapa perbedaan sebagai berikut

B. SEL
SEL adalah satuan unit terkecil dari kehidupan;
Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati
sayatan gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma
pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian
yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam
sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).
Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).

1. Selaput Plasma (Plasmalemma)


Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein
(gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:
Protein - Lipid - Protein dan Trilaminer Layer.

Lemak bersifat Hidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh
karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.

Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang
lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya
di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat
rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti
Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain.
Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada
Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir
sama dengan fungsi saraf pada hewan.

Sitoplasma dan Organel Sel


Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel
dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel
Sel.

Penyusun utama dari sitoplasma


1. adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia
sel.
2. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup
(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).

Organel Sel tersebut antara lain :


1. Retikulum Endoplasma (RE.)
Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu :
• RE. Granuler (Rough E.R)
• RE. Agranuler (Smooth E.R)
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat
dilihat dengan mikroskop elektron.
2. Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E.
dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

3. Mitokondria (The Power House)


Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran.
Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista.
Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ;
karena itu mitokondria diberi julukan "The Power House".Mitokondria merupakan penghasil (ATP)
karena berfungsi untuk respirasi. Bentuk mitokondria beraneka ragam, ada yang bulat, oval, silindris,
seperti gada, seperti raket dan ada pula yang tidak beraturan. Namun secara umum dpat dikatakan
bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria mempunyai sifat plastis, artinya
bentuknya mudah berubah. Ukuran seperti bakteri dengan diameter 0,5 – 1 µm. Mitokondria baru
terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti
pembelahan bakteri). Penyebaran dan jumlah mitokondria di dalam tiap sel tidak sama dari hanya
satu hingga beberapa ribu. Pada sel sperma, mitokondria tampak berderet-deret pada bagian ekor
yang digunakan untuk bergerak.

4. Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso = pencer naan dan soma = tubuh. Lisosom merupakan kantong yang
berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul.
Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam
nukleat, dan protein. Enzim itu dinamakan lisozim. Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel,
misalnya pada protozoa atau sel darah putih, juga dalam autofagus.
Pembentukan lisosom
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam
RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi
lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim
itu dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom
ada dua macam, pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi.

5. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)


struktur golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi
serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. karena hubungannya dengan fungsi
pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain
untuk diangkut ke permukaan sel. pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding
sel. (sumber : time life, 1984).
setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan golgi, organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi
sel. organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya
ginjal.
pada sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan golgi pada setiap selnya. golgi pada tumbuhan
biasanya disebut diktiosom. badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga
vesikula. dari tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan
seperti enzim–enzim pembentuk dinding sel.

6. Kromoplas
. Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
• Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
• Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
• Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
• Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
• Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
7. Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas.
Vakuola berisi :
• garam-garam organik
• glikosida
• tanin (zat penyamak)
• minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe)
• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)
• enzim
• butir-butir pati

Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.
Sitoskeleton terdiri atas 3 macam benang, yaitu:
a. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai
"rangka sel".
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus
berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.

b. Mikrofilamen atau filamen aktin


Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang
disebut aktin. Mikrofilamen berdiameter antara 5-6 nm. Karena kecilnya sehingga
pengamatannya harus menggunakan mikroskop elektron.
Mikrofilamen seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel . dan
peroksisom (Badan Mikro). Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak
mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

c. Filamen antara (Serabut antara)


Filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit. Filamen
ini berdiameter 8-10 nm. Disebut serabut antara karena berukuran diantara ukuran mikrotubulus
dan mikrofilamen. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimetin. Akan tetapi, tidak
semua sel tersusun atas fimetin, contohnya sel kulit tersusun oleh protein keratin.

Fungsi Sitoskeleton adalah sebagai berikut:


1. Memberikan kekuatan mekanik pada sel
2. Menjadi kerangka sel
3. Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang alin.

8. Peroksisom (Badan Mikro)


Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan
banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
9. Inti Sel (Nukleus)
Nukleus umumnya paling mencolok pada sel eukariotik.

 Rata-rata ukuran inti diameternya 5 µm.


 Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti
( Caryo theca).
 Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma.
 Membran atau selubung inti merupakan membran ganda.
 Kedua selubung ini masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait.
 Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm.
 Pada bibir setiap pori membran dalam dan membran luar selubung nukleus menyatu.
 Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara nukleoplasma (cairan inti) dengan sitoplasma
(cairan sel).
Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan susunan mirip jaring yang terdiri
dari filamen protein yang mempertahankan bentuk nukleus.

Di dalam nukleus terdapat:


1. Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat)
yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori
nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk
seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang
terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.
2. Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
3. Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak
membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang
yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi
menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.

Secara umum, Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma.


Nukleus berperan mengatur proses pembelahan sel.

DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein
(terutama enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma. Di dalam
nukleus juga ditemui nukleolus.
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
 Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai pada bakteri,
ganggangbiru.
 Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).

Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat
kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.

RINCIAN PERBEDAAN
11. Lisosom
Lisosom adalah benda seperti vakuola yang mensekresikan enzimenzim untuk mencernakan bahan
makanan demikian juga pada kematiansebuah sel, lisosom melepaskan zat-zat yang menghancurkan
“Bangkai” sel ini.
1. Lisosom berbentuk bulat dan berisi enzim hidrolitik atau lisozim.
2. Fungsi sebagai organ pencerna intraseluler.
12. Sentrosom
1. Sentrosom adalah suatu daerah yang agak padat di dalam protoplasma, terletak di dekat inti sel.
2. Di bagian tengah sentrosom terdapat dua buah benda kecil seperti titik, berbentuk tongkat, atau
benda-benda seperti huruf V yang disebut sentriol.
3. Fungsi memegang peranan penting dalam pembelahan sel.
13. Plastida
1. Plastida merupakan benda-benda dengan bermacam-macam bentuk yang ditemukan di dalam sel-
sel tumbuh-tumbuhan tersusun dari lipida dan protein.
2. Plastida mensintesis lemak, protein dan pati.
3. Macam-macam plastida:
 Kloroplas, plastida yang mengandung klorofil, pigmen karotenoid, dan pigmen fotosintesis
lainnya.
 Kromoplas, plastida yang memberikan aneka ragam warna non fotosintesis, misalnya pigmen
merah, kuning, dan sebagainya.
 Leukoplas, plastida tak berwarna atau berwarna putih.
 Umumnya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak kena sinar matahari, khususnya pada
organ penyimpanan cadangan makanan, seperti pada akar, biji dan daun muda.
 Berdasarkan fungsinya leukoplas dapat dibedakan menjadi:
1. Amiloplas, yaitu leukoplas yang berfungsi membentuk dan menyimpan amilum.
2. Elaioplas, yaitu leukoplas yang berfungsi untuk membentuk dan menyimpan lemak.
Vakuola
1. Vakuola lebih sering ditemukan dalam sel tumbuh-tumbuhan daripada dalam sel hewan,
masing-masing dipisahkan dari sitoplasma oleh sebuah selaput, yang agak mirip dengan
membran plasma.
2. Vakuola berisi air yaitu getah sel yang mengandung makanan, sekresi sel, dan zat-zat
buangan.
Dinding sel
1. Dinding sel merupakan struktur tebal yang terletak di bagian terluas dari sel. Hanya dijumpai
pada sel tumbuhan.
2. Fungsi sebagai pelindung berbagai komponen di dalam sel sekaligus sebagai pemberi
bentuk sel.

C. Proses Pengangkutan Pada Tumbuhan


1. Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral

Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji
dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel – sel
akar.

Pengangkutan ini dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut sebagai mekanisme pengangkutan
ekstravaskuler. kedua , air dan mineral diserap oleh akar. selanjutnya diangkut dalam berkas pembuluh
yaitu pada pembuluh kayu (xilem), sehingga proses pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler.

Air dan garam mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar, menembus korteks
akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan.

a. Pengangkutan Ekstravaskuler
Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel.
Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2
mekanisme, yaitu apoplas dan simplas.

1. Pengangkutan Apoplas
Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar
tumbuhan, yaitu dinding sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air secara
apoplas tidak tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang
memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal sebagai pita kaspari. Dengan
demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele menjadi terpisah.

2. Pengangkutan Simplas
Padap engangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang
terlarut bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain
melaluivplasmodesmata. Sistem pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian
silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel – sel bulu akar
menuju sel – sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari sini , air dan garam mineral siap
diangkut keatas menuju batang dan daun.

b. Pengangkutan melalui berkas pengangkutan (pengangkutan intravaskuler)


Setelah melewati sel – sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu
(xilem) dan selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai
kedaun. Pembuluh kayu disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting
dalam proses pengangkutan air dan mineral ini adalah sel – sel trakea. Bagian ujung sel trakea
terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel –
sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi (penggabungan). Air bergerak dari sel
trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan kohesi air dalam sel
trakea xilem.

2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air.

a. Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)

Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal sebagai
proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air
yang ada pada sel – sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju ke
bawah sampai ke seluruh kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar
menuju ke daun. Dengan adanya transpirasi membantu tumbuhan dalam proses penyerapan dan
transportasi air di dalam tumbuhan. Adapun transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan
fisiologis yan g herhubungan dengan proses adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari daun,
yaitu:

1. Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan semakin tinggi.
2. Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima daun,
maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
3. Kelembaban udara
4. Kandungan air tanah.

Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di antaranya adalah
banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah, dan ukuran stomata.

b. Kapilaritas Batang

Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem) tersusun
seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.
Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas
disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan
dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari
akal sampai ke daun secara bersambungan.

c. Tekanan Akar

Akar tumbuhan menyerap air dan €taram mineral baik siang maupun malam. Pada malam hari, ketika
transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk
memompa ion – ion mineral ke dalam xilem. Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut
membantu mencegah kebocoran ion – ion ini keluar dari stele.
Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air. Air akan mengalir masuk dari korteks
akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem
ke arah atas ini disebut tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan
mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan
(hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada ujung-
ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.
3. Pengangkutan Hasil Fotosintesis

Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi
merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain
tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh tapis). Zat terlarut yang paling banyak dalam getah
floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam
amino,dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari
akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh xylem yang berjalan satu arah dari akar kedaun,
pengengkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat
penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya.

Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu arah
sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang
berlaianan. Untuk masing – masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber
gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.

TRANSPORTASI TUMBUHAN
Proses Pengangkutan Air dan Garam Mineral

Pengangkutan air dan garam – garam mineral pada tumbuhan tingkat tinggi, seperti pada tumbuhan biji
dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel – sel akar.

Pengangkutan air dan mineral ini dilakukan secara

1. diluar berkas pembuluh disebut pengangkutan ekstravaskuler.


2. didalam berkas pembuluh disebut pengangkutan vaskuler.
Pengangkutan air dengan dua cara ini sebenarnya merupakan satu kesatuan yang berurutan artinya pertama air
dari tanah masuk menuju berkas pengangkut meelalui organ diluar berkas yaitu berturutan epidermis - kortex -
endodermis - perisikel - baru Xilem

Sedang pengangkutan intravasikuler intinya pengangkutan di dalam pembuluh dari akar ke daun .

1. Pengangkutan Ekstravaskuler

Dalam perjalanan menuju silinder pusat, air akan bergerak secara bebas di antara ruang antar sel.
Pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah di luar berkas pembuluh ini dilakukan melalui 2 mekanisme,
yaitu apoplas dan simplas.

1. Pengangkutan Apoplas

Pengangkutan sepanjang jalur ekstraseluler yang terdiri atas bagian tak hidup dari akar tumbuhan, yaitu dinding
sel dan ruang antar sel. air masuk dengan cara difusi, aliran air secara apoplas tidak tidak dapat terus mencapai
xilem karena terhalang oleh lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang
dikenal sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks dan stele
menjadi terpisah.
2. Pengangkutan Simplas

Padap engangkutan ini, setelah masuk kedalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut bergerak
dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain melaluivplasmodesmata. Sistem
pengangkutan ini , menyebabkan air dapat mencapai bagian silinder pusat. Adapun lintasan aliran air pada
pengangkutan simplas adalah sel – sel bulu akar menuju sel – sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. dari
sini , air dan garam mineral siap diangkut keatas menuju batang dan daun.

b. Pengangkutan melalui berkas pengangkutan (pengangkutan intravaskuler)

Setelah melewati sel – sel akar, air dan mineral yang terlarut akan masuk ke pembuluh kayu (xilem) dan
selanjutnya terjadi pengangkutan secara vertikal dari akar menuju batang sampai kedaun. Pembuluh kayu
disusun oleh beberapa jenis sel, namun bagian yang berperan penting dalam proses pengangkutan air dan
mineral ini adalah sel – sel trakea. Bagian ujung sel trakea terbuka membentuk pipa kapiler. Struktur jaringan
xilem seperti pipa kapiler ini terjadi karena sel – sel penyusun jaringan tersebut tersebut mengalami fusi
(penggabungan). Air bergerak dari sel trakea satu ke sel trakea yang di atasnya mengikuti prinsip kapilaritas dan
kohesi air dalam sel trakea xilem.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengangkutan Air.

a. Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)

Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal sebagai proses
transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan terhadap air yang ada pada sel
– sel di bawahnya dan tarikan ini akan diteruskan molekul demi molekul, menuju ke bawah sampai ke seluruh
kolom air pada xilem sehingga menyebabkan air tertarik ke atas dari akar menuju ke daun. Dengan adanya
transpirasi membantu tumbuhan dalam proses penyerapan dan transportasi air di dalam tumbuhan. Adapun
transpirasi itu sendiri merupakan mekanisme pengaturan fisiologis yan g herhubungan dengan proses adaptasi
tumbuhan terhadap lingkungan.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari daun, yaitu:
1) Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan semakin tinggi.
2) Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima daun, maka
kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
3) Kelembaban udara
4) Kandungan air tanah.
Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di antaranya adalah banyaknya
pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah, dan ukuran stomata.

b. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu
(xilem) tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.

Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan
karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh
xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara
bersambungan.

c. Tekanan Akar

Akar tumbuhan menyerap air dan €taram mineral baik siang maupun malam. Pada malam hari, ketika transpirasi
sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan energi untuk memompa ion – ion mineral
ke dalam xilem. Endodermis yang mengelilingi stele akar tersebut membantu mencegah kebocoran ion – ion ini
keluar dari stele.
Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air. Air akan mengalir masuk dari korteks akar,
menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem. Dorongan getah xilem ke arah atas ini
disebut tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu
keluarnya air yang berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada ujung-ujung helai
daun rumput atau pinggir daun
kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.

Pengangkutan Hasil Fotosintesis

Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Translokasi merupakan
pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang
memerlukannya. Jaringan pembuluh yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
adalah floem (pembuluh tapis). Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama
sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan
pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh
xylem yang berjalan satu arah dari akar kedaun, pengengkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung
kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang
memerlukannya.

Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam satu arah sementara
cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan arah yang berlaianan. Untuk masing –
masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan
makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 13.42 0 komentar

Label: TRANSPORTASI TUMBUHAN


Sabtu, 07 November 2009
SEL
1.Organel berupa saluran halus dalam sitoplasma berbatas dengan sintesis membrane dan erat kaitannya
dengan system angkutan pada sintesis protein adalah. . . .
(A) Ribosom
(B) Reticulum Endoplasma
(C) Badan Golgi
(D) Lisosom
(E) Plasmodesmata
Jawaban: B

Pembahasan:
Secara umum Retikulum Endoplasma berfungsi untuk transportasi protein dan sintesis bahan-bahan
pembentukan membrane pada sel eukariot.

2. Yang tidak termasuk ke dalam fungsi mikrotubulus adalah. . . .


(A) pembentukkan sentriol
(B) kerangka sel
(C) Pembentukkan flagella
(D) bahan penyusun serabut aktin dan meosin
(E) Pembentukkan sentrosom
Jawaban: E

Pembahasan:
Mikrotubulus merupakan tabung-tabung halus dari protein yang disebut tubulin.
Mikrotubulus terkait dalam pembentukkan sentriol, sillia, dan flagella. Fungsi lain dari mikrotubulus adalah untuk
kerangka sel.

3. Pernyataan yang benar berikut ini yang membedakan vakuola sel hewan dengan vakuola sel tumbuhan
adalah. . . .
(A)Hewan Permanen , Tumbuhan Tidak Permanen
(B)Hewan Tidak Permanen , Tumbuhan Tidak Permanen
(C)Terdiri atas vakuola kontraktil dan fagosit , Terdiri dari vakuola makanan saja
(D)Tempat penyimpanan zat makanan terlarut ,Bukan tempat penyimpanan zat makanan terlatur
(E)Menganut tekanan osmosis sel , Mengatur tekanan turgor sel

Jawaban: E

Pembahasan:
Vakuola pada tumbuhan berukuran besar dan permanent, berfungsi untuk:
- membangun tugor sel, menyimoan zat makanan, menjadi tempat penimbunan zat-zat sisa metabolisme dsb.
Vakuola pada hewan umumnya kecil atau tidak tampak sama sekali
Pada hewan bersel satu terdapat:
- Vakuola kontraktil atau vakuola berdenyut, berfungsi untuk menjadi tekanan osmotic.
- Vakuola nonkontraktil, berfungsi untuk mencernakan makanan.

4. Organel yang hanya terdapat pada tumbuhan adalah. . .


(A) plastida, dinding sel, kloroplas
(B) memebran sel, ribosom, vakuola
(C) Retikulum Endoplasma, nucleus, badan golgi
(D) Mitokondria, inti sel, sentriol
(E) Dinding sel, nucleus, reticulum endoplasma
Jawaban: A

Pembahasan:
Organel yang hanya terdapat pada tumbuhan adalah plastida, dinding sel, kloroplas
Sedangkan organel yang lain ada pada hewan maupun pada tumbuhan.

5. Organel yang dapat di lihat dengan mudah di bawah mikroskop cahaya adalah. . . .
(A) Mikrotubulus
(B) reticulum endoplasma
(C) Peroksisom
(D) mitokondria
(E) Ribosom
Jawaban: D

Pembahasan:
Retikulum endoplasma berukuran lebih besar di banding dengan organel sel lainnya, maka dari itu reticulum
endoplasma lebih mudah di lihat di bawah mikroskop cahaya.

6. Berikut ini adalah bagian-bagian dari sel:


1. mitokondria
2. sentriol
3. lisosom
4. kloroplast
5. dindimg sel
6. membran sel

Bagian-bagian berikut ini yang terdapat dalam pada sel hewan adalah. . . .
(A) 1, 2, dan 5
(B) 1, 3, dan 4
(C) 2, 3, dan 4
(D) 2, 3, dan 6
(E) 3, 5, dan 6

Jawaban: D

Pembahasan:
Organel yang terdapat di dalam se hewan:
- Mitokondria - membrane sel
- Sentriol - inti
- Lisosom - peroksisom
Kloroplas dan dinding sel merupakan bagian sel yang terdapat di dalam sel tumbuhan.

7. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi vakuola pada sel tumbuhan adalah. . .
(A) meningkatkan tekanan tugor
(B) tempat penyimpanan antosianin
(C) tempat penyimpanan enzim hidrolitik
(D) memiliki peran dalam pertumbuhan sel
(E) tempat peninmbunan sisa metabolisme
Jawaban: B

Pembahasan:
Fungsi vakuola pada tumbuhan adalah
-meningkatkan tekanan tugor
-tempat penyimpanan enzim hidrolitik
-memiliki peran dalam pertumbuhan sel
-tempat peninmbunan sisa metabolisme

8. Organel sel yang tersusun atas mikrotubul dan berperan dalam proses pembelahan
adalah . . . .
(A) sentrosom
(B) nucleus
(C) sitoplasma
(D) badan golgi
(E) retikulum endoplasma
Jawaban: A

Pembahasan:
- Peroksisom berfungsi untuk merombak H2O2 yang bersifat racun bagisel
- Retikul endoplasma berfungsi untuk trasportasi zat antar membrane
- Mitokondria berfungsi untuk respirasi sel, pembentukkan ATP, oksidasi zat makanan.
- Badan golgi berfungsi untuk sekresi, mentranspor dan mengubah secara kimiawi materi yang terdapat di
dalamnya

9. Perbedaan yang mencolok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah . . .
(A) pada sel tumbuhan terdapat kloroplas, plastida, dan membrane sel, sedangkan ada sel hewan tidak ada
(B) sel tumbuhan memilii vakuola yang permanen, tilakoid dan polisom, sedangkan pada sel hewan tdak ada
(C) pada sel tumbuhan terdapat vakuola permanent, plastida dan dinding sel, sedangkan sel hewan tidak ada
(D) sel tunbuhan tidak memiliki sentriol, sentrosom, dan vakuola, sedangkan pada sel hewan memiliinya,
(E) pada sel tumbuhan terdapat lamella tengah, selaput plasma, dan plastida, sedangkan pada sel hewan tidak
ada
Jawaban: C

Pembahasan:

10. Organel sel yang bertanggung jawab terhadap penetralasi racun yang dihasilkan dari peristiwa katabolisme
asam lemak adalah. . .
(A) Lisosom
(B) badan golgi
(C) peroksisom
(D) katalase
(E) Nukleus

Jawaban: C

Pembahasan:
-lisosom berfungsi sebagai organel untuk pencernaan sel
-nucleus berfungsi untuk: membawa informasi genetic (ada DNA)
pengatur pembelahan sel
pengendali seluruh kegiatan sel

11. Assimilasi C dalam sel tumbuhan berlangsung dalam organel. . . .


(A) Ribosom
(B) badan golgi
(C) mitokondria
(D) plastida
(E) nukleus
Jawaban: D

Pembahasan:
Assimilasi C terjadi pada peristiwa fotosintesis.Pada peristiwa ini terjadi reaksi gelap yang berlangsung di
stroma. Sedangkan stroma terletak di dalam organel plastida.

12. Ribosom dalam jumlah besar dapat diamati dalam sel yang aktif memproduksi. . . .
(A) Lemak (D) glikogen
(B) Protein (E) polisakarida
(C) Glukosa
Jawaban: B

Pembahasan:
Karena ribosom berfungsi sebagai tempat pembentukkan protein.

13. Produk dari oksidasi da dalam sel adalah H2O2 yang bersifat toksik. Agar tidak membahayakan tubuh ,
molekul tersebut akan di degradasi oleh katalase yang di simpamn dalam organel sel. . . . .
(A) ribosom
(B) sentrosom
(C) lisosom
(D) vacuola
(E) peroksisom
Jawaban: E

Pembahasan:
Fungsi dari organel peroksisom adalah mengdegradasi senyawa yang bersifat toksik.

14. Dalam sel eukariot urutan organel-organel yang terikat dalam proses sintesis dan sekresi protein adalah. . . .
(A) ribosom, reticulum endoplasma, badan golgi, membrane sel
(B) ribosom, badan golgi, reticulum endoplasma
(C) mitokondria, ribosom, reticulum endoplasma, membrane sel
(D) inti mitokondria, ribosom, badan golgi, membrane sel
(E) plastida, ribosom, badan golgi, membrane sel
Jawaban: A

Pembahasan:
Ribosom = sebagai tempat pembentukkan protein
Retikulum Endoplasma = sebagai tempat menempelnya ribosom
Badan Golgi = berfungsi untuk sekresi suatu protein
Membran Sel = berfungsi untuk tempat keluar masuknya zat-zat yang di gunakan.
15. Berikut ini adalah organel yang ada pada sel:
1.mitokondria 4. reticulum endoplasma
2. kloroplas 5. ribosom
3.membrane sel bakteri 6. badan golgi
Bagian yang terlibat dalam fosforilasi oksidatif (sintesis ATP ) adalah. . .
(A) 1 dan 2
(B) 1, 2, dan 4
(C) 1, 2, dan 6
(D) 1, 2, dam 3
(E) 1, 2, dan 5

Jawaban: A
Pembahasan:
Karena memang mitokondria dan kloroplas terlibat dalam fosforilasi oksidatif.
16. Penyusun ekor berudu pada metamorfosis di sebabkan oleh aktivitas sel. . .
(A) lisosom
(B) ribosom
(C) badan golgi
(D) reticulum endoplasma
(E) mitokondria

Jawaban: A

Pembahasan:
Organel Lisosom bersifat fagosit atau memakan/menghancurkan sel lain

ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL

Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:


1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).

1. Selaput Plasma (Plasmalemma)


Sering juga disebut membran plasma. Membran sel merupakan bagian paling luar yang membatasi isi sel
dengan sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan, bagian luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall).
Membran sel berupa lapisan luar biasa tipisnya. Tebalnya kira-kira 8 nm. Dibutuhkan 8000 membran sel untuk
menyamai tebal kertas yang biasa kita pakai untuk menulis.
Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran, meskipun karbohidrat juga merupakan
unsur penting. Gabungan lipid dan protein dinamakan lipoprotein. Saat ini model yang dapat diterima untuk
penyusunan molekul-molekultersebut dalam membran ialah model mosaik fluida.

Pada 1895, Charles Overton mempostuatkan bahwa membran terbuat dari lipid, berdasarkan pengamatannya
bahwa zat yang larut dalam lipid memasuki sel jauh lebih cepat dari pada zat yang tidak larut dalam lipid. 20
tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel darah merah dianalisis secara kimiawi ternyata tersusun atas
lipid dan protein, yang sekaligus membenarkan postulat dari Overton.

Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran. Kemampuan
fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekularnya. Fosfolipid merupakan suatu
molekul amfipatik, yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik (menykai air) maupun daerah
hidrofobik (takut dengan air).
Dari struktur membran yang terlihat pada gambar bisa diceritakan bahwa membran sel terletak paling luar yang
tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa
Protein).Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah:Protein -
Lipid - Protein Þ Trilaminer Layer. Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat
Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori
dari Overton). Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja. Fungsi dari
selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain. 2.
Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel
dinamakanNukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media
terjadinya reaksi kirnia sel.
Berdasar struktur tersebut maka membran sel bersifat semi permeable atau selektif permeable yang berfungsi
mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel.

Retikulum Endoplasma (RE.)

Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.


Dikenal dua jenis RE yaitu :
• RE. Granuler (Rough E.R)
• RE. Agranuler (Smooth E.R)
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron.

b. Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada
pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom
adalah : tempat sintesis protein.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

Miitokondria (The Power House)


Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan
dinamakan Krista. Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP
(energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan "The Power House".

Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya
itu bernama Lisozym.

Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)


Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi,
misalnya ginjal.

Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom
bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron jika sel akan membelah ( profase) di
tandai membelahnya sentrosom menjadi dua sentriol .

Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan ini karena mempunyai organela sentriol , ada 2 sentriol pada
sitoplasma. Sentriol merupakan perkembangan dari sentrosom dimana sentrosom yang membelah waktu awal
pembelahan /Profase) yang kemudian akan bergerak sentriol itu ke kutub masing masing , jika mencari organela
ini carilah di daerah dari sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus
strukturnya berbentuk bintang yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Dari sentriol memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang
tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosomberjalan menuju kutub masing-masing.
Vakuola (RonggaSel)

Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas.

Vakuola berisi :
• garam-garam organik
• glikosida
Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil.

Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel".
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam
pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.

Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin
(seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.

Peroksisom (Badan Mikro)


Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak
mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).

Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida dapat dilihat dengan mikroskop
cahaya biasa. Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dikenal tiga jenis plastida yaitu:

1). Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari:
• Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
• Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2). Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan sel daun
mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida
menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan
memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis.
3). Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
• Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
• Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
• Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
• Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
• Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam melingkupi matriks yang dinamakan
stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan yang disebut lamela. Secara berkala lamella ini membesar
sehingga membentuk gelembung pipih terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam
tumpukan mirip koin. Tumpikan tilakoid dinamakan granum. Pada tilakoid terdapat unit fotosintesis yang berisi
molekul pigmen seperti klorofil a, klorofil b, karoten, xantofil.

3. Inti Sel (Nukleus)


Merupakan pusat pengatur berbagai aktifitas sel.
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
• Selaput Inti (Karioteka)
• Nukleoplasma (Kariolimfa)
• Kromatin / Kromosom
• Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :

• Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai
pada bakteri, ganggang biru.
• Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).

Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom
yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein.

1). Sel merupakan kesatuan structural dari mahluk hidup. Teori ini ditemukan oleh:
a. Rudolf Vircow
b. Schleiden dan Schwann
c. Rene Deutrochet
d. Edmund B. Wilson
e. Robert Hooke
2). Setiap organisme hidup memiliki mitokondria.
(Sebab)
Mitokondria adalah organel sel yang berperan pada respirasi.

3). Ilmuan pertama yang melihat adanya sel dengan menggunakan mikroskop adalah:
a. Robert Hooke
b. Robert Koch
c. Louis Pasteur
d. Robert Brown
e. Gregor Mendel

4). Semua sel berasal dari pembelahan sel sebelumnya.


(Sebab)
Sel merupakan satuan structural dan fungsional dari kehidupan.

5). Jika tekanan turgor suatu sel membesar, maka tekanan osmotiknya mengecil.
(Sebab)
Tekanan turgor berbanding terbalik dengan tekanan osmotik.

6). Sel tumbuhan yang sudah tua memiliki vakuola yang lebih besar dibandingkan dengan yang masih muda.
(Sebab)
Vakuola sel tumbuhan berfungsi untuk menyimpan organel-organel selyang telah rusak.

7). Organel yang berfungsi aktif pada pembelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan saja adalah:
a. kromosom
b. ribosom
c. sentrosom
d. lisosom
e. autosom

8). Organel yang merupakan tempat berlangsungnya respirasi sel adalah:


a. nucleus
b. mitokondria
c. ribosom
d. reticulum endoplasma
e. lisosom

9). Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, sebab sel hewan tidak mempunyai:
a. plasma sel
b. membrane sel
c. dinding sel
d. selaput sel
e. ribosom

10). Organel-organel di dalam sel mempunyai berbagai macam fungsi. Salah satunya adalah ribosom yang
mempunyai fungsi utama:
a. menghasilkan kode genetika
b. membentuk butiran yang melekat pada reticulum endoplasma
c. membentuk RNA duta
d. tempat penggabungan beberapa jenis asam amino
e. mengatur aktivitas sel

11). Kloroplas merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Bagian kloroplas tempat terbentuknya glukosa dan CO2
adalah:
a. klorofil
b. grana
c. stroma
d. komplek antenna
e. membrane tilakoid

12). Organle sel yang aktif dalam sintesis karbohidrat dan hanya ditemukan dalam sel tumbuhan adalah:
a. mitokondria
b. lisosom
c. plastida
d. kloroplas
e. apparatus golgi

13). Grana dari kloroplas dan Krista dari mitokondria mempunyai persamaan fungsi, yaitu untuk:
a. memperluas bidang tempat terjadinya reaksi kimia dalam sel
b. memperbesar tekanan osmosis
c. menstimulasi reproduksi sel
d. pelindung terhadap kerusakan
e. mengontrol metabolisme sel

14). Dalam vakuola sel tumbuhan terdapat:


a. cadangan makanan
b. pigmen
c. minyak astiri
d. kromoplas
e. ribosom

15). Organ tubuh yang banyak mengandung peroksisom adalah:


a. hepar
b. paru-paru
c. otak
d. jantung
e. ginjal

16). Pasangan nama organel dan fungsinya yang benar adalah:


a. membrane sel – respirasi
b. nucleus – reproduksi
c. reticulum endoplasma – ekskresi
d. mitokondria – transportasi
e. badan golgi – regulasi

17). Organel yang mengandung enzim pencernaan adalah:


a. mitokondria
b. kloroplas
c. badan golgi
d. lisosom
e. inti (nucleus)

18). Organel berupa saluran halus dalam sitoplasma yang berbatasan dengan system membrane dan erat
kaitannya dengan system angkutan pada sintesis protein adalah:
a. ribosom
b. reticulum endoplasma
c. plasmodesmata
d. badan golgi
e. lisosom

19). Dalam sel kelenjar, organel yang berhubungan dengan sekresi atau penggetahan adalah:
a. lisosom
b. badan golgi
c. mitokondria
d. inti sel
e. reticulum endoplasma

20).Organel di dalam sel hewan maupun manusia yang terlibat langsung dalam sintesis enzim adalah:
a. mitokondria
b. ribosom
c. mikrosom
d. lisosom
e. badan golgi

21). Perhatikan gambar sel berikut ini, yang merupakan penghasil energi adalah:

a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
22). Setiap mahluk hidup baik uniseluler maupun multiseluler memiliki:
a. mitokondria
b. reticulum endoplasma
c. badan golgi
d. ribosom
e. kloroplas

23). Fungsi membrane sel sebagai berikut, kecuali:


a. menjadi tempat reaksi oksidasi dan proses respirasi
b. mengontrol metabolisme beberapa zat yang diperlukan oleh sel
c. mengontrol dan mengendalikan zat yang diperlukan oleh sel
d. sebagai respon dari luar seperti hormone
e. mengontrol dan mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungan sekitar

24). Mitokondria terdapat di dalam sitoplasma sel eukariotik:


a. berfungsi dalam menghasilkan ATP
b. mempunyai matriks yang mengandung enzim-enzim siklus krebs
c. terbungkus oleh dua membrane yang terdiri atas lipoprotein
d. mengandung DNA, RNA dan ribosom
e. hampir semua sel eukariotik memiliki mikrotubulus yang berupa tabung-tabung halus dari protein

25). Organel sel tersebut berkaitan erat dalam pembentukan :


a. kolkisin, tubulin, dan karbohidrat
b. karbohidrat, silia dan sentriol
c. kerangka sel, sentriol dan flagel
d. kerangka sel, silia, lemak
e. sentriol, silia, dan protein

26). Sel fagosit berperan penting dalam memangsa benda asing yang masuk ke dalam tubuh, sehingga organel
yang paling banyak di dalam sel ini adalah:
a. badan golgi
b. reticulum endoplasma
c. mitokondria
d. lisosom
e. ribosom

27). Organel yang terlibat dalam pembentukan ATP adalah:


a. badan golgi
b. mitokondria
c. reticulum endoplasma
d. kloroplas
e. inti sel

28). Organel yang tidak dijumpai di dalam sel hewan adalah:


a. badan golgi
b. dinding sel
c. lisosom
d. plastida
e. mitokondria

29). Di dalam lisosom terdapat bermacam-macam enzim hidrolisis.


(Sebab)
Lisosom berperan dalam dalam pencernaan intra sel.

30).Plasmodesma merupakan bagian protoplasma yang terdapat di bagian :


a. dinding sel
b. plasma sel
c. noktah
d. vakuola
e. organel sel

31). Protoplasma memiliki sifat tidak cair dan tidak padat (koloid), manakah yang benar?
a. bila protoplasma hipotonis, koloid cenderung fase gel
b. bila protoplasma hipertonis, koloid cenderung fase sol
c. bila protoplasma isotonis, koloid cenderung fase sol
d. bila protoplasma isotonis, koloid cenderung fase gel
e. bila protoplasma hipertonis, koloid cenderung fase gel

32). Komponen zat yang penting untuk membentuk substansi dasar protoplasma adalah:
a. metana
b. ammonia
c. asam amino
d. karbon
e. atom hydrogen

33). Bakteri digolongkan dalam organisme prokariotik karena:


a. tidak memiliki membrane plasma
b. tidak memiliki system endomembran dan membrane nucleus
c. tidak memiliki mitokondria
d. tidak memiliki RE dan lisosom
e. tidak memilikimembran plasma dan membrane nucleus

34). Berikut adalah organel sel kecuali:


a. membrane plasma
b. mesosom
c. ribosom
d. mitokondria
e. nucleus

35). Pasangan yang menunjukkan cirri khas sel tumbuhan adalah:


a. dinding sel dan kloroplas
b. membrane plasma dan nucleus
c. mitokondria dan lisosom
d. vakuola dan nucleus
e. reticulum endoplasma dan kompleks golgi

36). Berikut yang bukan merupakan fungsi RE, adalah:


a. sintesis protein
b. tempat melekatnya rigbosom
c. sintesis lemak
d. transportasi materi di dalam sel
e. detoksifikasi.

37). Berikut termasuk organel ekskresi adalah:


a. lisosom
b. mitokondria
c. kompleks golgi
d. reticulum endoplasma
e. mesosom

38). Pencernaan intra seluler dilakukan oleh:


a. lisosom
b. mesosom
c. autosom
d. fagosom
e. vakuola kontraktil

39). Organel yang berfungsi sebagai penghasil energi adalah:


a. kloroplas
b. mitokondria
c. nucleus
d. ribosom
e. kompleks golgi

40. Peristiwa terlepasnya membrane plasma dari dinding sel disebut


a. difusi
b. krenasi
c. plasmolisis
d. lisis
e. osmosis

41). Organel sel yang berperan mengarahkan kromosom ke kutub pada saat pembelahan sel adalah:
a. nucleus
b. nucleolus
c. sentriol
d. mitokondria
e. ribosom

42). Lipatan membrane dalam kloroplas membentuk struktur yang disebut:


a. stroma
b. tilakoid
c. granum
d. fonoplas
e. kuantosom

43). Berikut ini adalah fungsi vakuola, kecuali:


a. menyimpan cadangan makanan
b. menyimpan pigmen
c. menyimpan minyak asiri
d. menyimpan sisa metabolisme
e. menyimpan cahaya

44). Organel sel berikut yang dimiliki oleh sel tumbuhan kecuali:
a. vakuola
b. ribosom
c. glioksisom
d. peroksisom
e. sentriol

45). Membran plasma terdiri dari komponen berikut, kecuali:


a. fosfolipid
b. glikolipid
c. sterol
d. glikoprotein
e. karbohidrat

Diposkan oleh BIOLOGI ITU MUDAH di 18.03 0 komentar

Label: SEL

Anda mungkin juga menyukai