Kelompok 3 - Dogol Dan Pukat Pantai

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

METODE PENANGKAPAN IKAN

DOGOL DAN PUKAT PANTAI

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
PERIKANAN C

No Nama NPM Nilai


1 Gita Endang Palufi 230110150172
2 Trinusa Dinata 230110150188
3 Rifaldi 230110150206
4 Muhammad Farras 230110150216
5 Abdul Latief 230110150227
6 Rifqi Ramdani 230110150230

LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP


PROGRAM STUDI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR 2018
DEFINISI DAN KONSTRUKSI ALAT PUKAT KANTONG (Pukat Pantai dan Dogol)
Rifqi Ramdani

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : [email protected]

Abstrak

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam terbesar dalam sektor
perikanan dan kelautannya, terutama pada sektor perikanan tangkap. Hal ini membuat para nelayan
berlomba-lomba untuk dapat memaksimalkan sumber daya yang ada dilaut. Semakin tinggi nya
kompetisi antar nelayan dalam menangkap ikan mendorong nelayan mengoperasikan alat tangkap yang
lebih efektif dan efisien. Seine net (Pukat Kantong) merupakan salah satu dari alat penangkap ikan yang
termasuk jenis jaring yang berbentuk kantong, alat ini terbuat dari jaring dan terdiri dari 2 (dua) bagian
sayap, badan dan kantong jaring. Bagian sayap pukat kantong lebih panjang daripada bagian sayap trawl
(Pukat Tarik). Alat tangkap ini digunakan untuk menangkap berbagai jenis ikan pelagis, dan demersal.
Kontruksi alat pukat kantong pada dasarnya tidak berbeda dengan pukat harimau. Perbedaan mendasar
terletak pada pengoperasian dan penggunaan alat bantu pembukaan mulut jaring. Pengoperasian alat
tangkap pukat kantong bersifat aktif. Pukat pantai dan Dogol adalah alat tangkap yang termasuk kedalam
penggolongan alat tangkap Pukat Kantong. Meskipun dalam golongan yang sama, secara definisi terlihat
ada yang berbeda baik kontruksi maupun nama lokal.

Kata kunci : Alat tangkap, Dogol, Nelayan, Pukat kantong, Pukat Pantai

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan Penting bagi nelayan untuk
yang mempunyai sumber daya alam terbesar mengembangkan potensi dalam penangkapan
dalam sektor perikanan dan kelautan. Hal ikan, baik dalam hal teknologi maupun
tersebut merupakan sebuah potensi yang dapat penggunaannya untuk meningkatkan hasil
menguntungkan apabila dikelola atau diola ataupun nilai eksploitasinya. Alat tangkap bagi
dengan baik dan dapat dijadikan sebagai nelayan merupakan sebuah alat bantu untuk
penopang perekonomian negara (Christie 2010). mempermudah mendapatkan sumberdaya hayati
Alat tangkap adalah sarana dan laut, maka dari itu diperlukan pengetahuan bagi
perlengkapan atau benda-benda lainnya yang nelayan atau masyarakat umum agar
dipergunakan untuk menangkap ikan. Berbagai pengetahuan bertambah serta keterampilan
macam faktor yang membuat berkembang dalam penggunaan alat tangkap dapat menjadi
karena adanya alat penangkap ikan yang lebih efisien dan efektif.
digunakan oleh para nelayan di seluruh dunia
adalah aspek ketenaga-kerjaan, aspek ekonomi, METODOLOGI
aspek perdagangan, aspek sosial dan organisasi, Metode yang digunakan adalah studi
aspek kesehatan, dan aspek lainnya. pustaka merupakan metode pengumpulan data
Seiring dengan berjalannya waktu, yang diarahkan pada pencarian data dan
permintaan dunia akan sumber protein hewani informasi melalui dokumen-dokumen, baik
khususnya ikan meningkat, upaya untuk dokumen tertulis, foto-foto gambar maupun
meningkatkan kemampuan tangkap alat dokumen elektronik yang dapat mendukung
penangkapan ikan semakin diupayakan, baik dari dalam proses penulisan. Beberapa jurnal dan
sisi teknologi bahan alat penangkapan ikan, penelitian di antaranya Karakteristik Payang
metode penangkapan ikan, maupun teknologi Gemplo (Seine Net) di Pelabuhan Perikanan
alat bantu penangkapan ikannya. Pantai Dadap Kabupaten Indramayu,
Rancangbangun Pukat Pantai di Perairan
Barombong Kota Makassar, ....
Studi pustaka merupakan yang dilakukan pada
penulisan paper ini berasal dari berbagai jurnal,
skripsi dan artikel lainnya mengenai Pukat
Kantong (seine net).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Seine net (pukat kantong) merupakan
sebuah alat tangkap yang berbentuk jaring Gambar 1. Sketsa Kontruksi Pukat Pantai
seperti kantung, memiliki bagian yang terdiri dari (Sumber: Najamuddin 2010)
kantong dan dua buah sayap. Pukat pantai dan
dogol merupakan alat tangkap yang termasuk Dogol merupakan alat penangkap ikan
kedalam golongan pukat kantong. yang memiliki bentuk kantong yang terbuat dari
Menurut Sudirman dan Mallawa (2000) bahan jaring, bentuknya hampir menyerupai
beach seine adalah salah satu jenis pukat kantong payang namun ukurannya lebih kecil. Maka dari
yang digunakan untuk menangkap ikan, baik itu alat ini termasuk kedalam kelompok alat
pelagis maupun ikan demersal yang berada di tepi penangkap ikan jenis pukat kantong.
pantai. Pukat pantai ini biasanya sering disebut Sesuai dengan International Standard
dengan nama pukat tepi. Penggunaan alat ini Statistical Classification of Fishing Gears – FAO
menurun jumlahnya di beberapa negara. Namun dan berkode ISSCFG.02.2.1 dogol termasuk
di beberapa negara lainnya seperti Jepang, alat kedalam klasifikasi pukat kantong. Dogol
tangkap ini masih banyak digunakan, namun termasuk ke dalam klasifikasi pukat kantong
hasilnya tidak terlalu menggembirakan. Selain itu dasar (demersal danish seine), sesuai dengan
alat tangkap ini mudah dioperasikan karena Statistik Perikanan Laut, Jakarta, Indonesia, 2001
desainnya yang sederhana, dan juga biaya yang (SNI 01-7093-2005).
relatif murah dalam pembuatannya. Secara umum bagian dari dogol sama
Pukat pantai ini menggunakan cara seperti pukat pantai, terdiri dari sayap, badan dan
operasi penangkapannya dengan menarik pukat kantong. Selain itu terdapat tali selambar (warp
kantong ke pinggir pantai. Biasanya penarikan rope), tali ris atas dan bawah, pelampung dan
dilakukan oleh beberapa orang pada masing- pemberat. Bagian sayap merupakan bagian
masing sayap. Ada pula yang dilakukan oleh terpanjang dari alat tangkap dogol yang terletak
seorang saja apabila ukuran dari pukat pantai itu di ujung depan selain terbagi atas 2 bagian yakni
sendiri lebih kecil. bagian sayap atas dan sayap bawah. Bagian
Kontruksi dari pukat pantai terdiri dari badan jaring dogol terletak diantara sayap dan
bagian kantong, sayap, dan badan. Pukat pantai kantong. Bagian kantong (cod end) dari dogol
memiliki dua buah sayap yaitu sayap kanan dan terletak di ujung belakang.
kiri. Selain itu bagian tambahan lainnya seperti
tali penarik, tali ris atas dan bawah, pelampung,
pemberat, pelampung. Sayap pada pukat pantai
ini memiliki fungsi sebagai penghadang ikan
untuk tidak meloloskan diri. Ukuran dari kedua
sayap ini akan bersambungan dengan badan.
Pemilihan dari bahan jaring dan nomor benang
akan mempengaruhi keunggulan dari pukat
pantai itu sendiri seperti daya tahan terhadap
gesekan dan lainnya. Untuk bagian badan
biasanya digunakan jaring dengan bahan
polypropylene atau waring. Untuk bagian kantong
umumnya digunakan polypropylene tapi ada juga Gambar 2. Sketsa Kontruksi Alat Tangkap Dogol
yang menggunakan polyethylene. (Sumber: Wawan 2011)
KESIMPULAN
Alat tangkap adalah sarana dan DAFTAR PUSTAKA
perlengkapan atau benda-benda lainnya yang Djoko Pramono. 2005. Budaya Bahari. Jakarta.
dipergunakan untuk membantu dalam proses PT Gramedia Pustaka Utama.
menangkap ikan. Pukat kantong merupakan alat
tangkap ikan jenis jaring yang berbentuk Eko SW. 2011. Karakteristik Ikan Hasil
kantong, biasanya terdiri dari bagian dua saya, Tangkapan Alat Tangkap “Illegal” Di
badan, dan kanton. Pukat kantong terdiri dari Pantai Utara Jawa Barat. Institut Pertanian
atas payang, dogol dan pukat pantai. Biasanya Bogor.
digunakan untuk menangkap ikan jenis pelagi
Najamuddin dan Yahya. 2010. Rancabangun
dan demersal.
Pukat Pantai di Perairan Barombong Kota
Pengetahuan mengenai definisi pukat
Makassar. Universitas Hassanudin.
kantong (Pukat pantai dan Dogol) dapat
mempengaruhi pola pikir nelayan karena Wawan Rowandi. 2011. Kajian Teknis Dan
berbagai macam alat tangkap pukat kantong Legalitas Jaring Arad Di Perairan
memiliki kontruksi alat yang berbeda meskipun Kabupaten Subang Jawa Barat. Institut
dalam penggolongan alat tangkap yang sama. Pertanian Bogor
METODE PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PUKAT KANTONG (DOGOL DAN PUKAT PANTAI)

Muhammad Farras dan Trinusa Dinata

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi :

Abstrak

Dogol dan pukat pantai termasuk kedalam jenis alat tangkap pukat kantong. Perbedaan mendasar dogol
dan pukat pantai adalah lokasi penangkapannya, dogol digunakan di lepas pantai dan pukat pantai
dioperasikan di pantai. Alat tangkap ikan ini terbuat dari bahan jaring yang berbentuk seperti kantong
yang berfungsi sebagai penampung hasil tangkapan ikan dimana konstruksi tali selambar dengan sayap
yang panjang. Untuk bentuknya sendiri seperti menyerupai payang akan tetapi ukurannya berbeda. Ada
tiga tahapan penting dalam pengoperasian alat tangkap dogol ini sendiri, yaitu pertama tahap persiapan,
kedua ada tahap setting dan terakhir tahap hauling. Pengoperasian pukat pantai juga memperhatikan
persiapan alat dan mencari gerombolan ikan, kemudian setting alat dengan menurunkan tali selambar dari
bibir pantai melingkari gerombolan ikan dan kembali lagi ke pantai dan kemudian ditarik oleh para
nelayan. Faktor yang dilihat pada persiapan salah satunya meneliti alat tangkap yang akan digunakan,
faktor setting berupa memperhatikan arah mata angin dan arus, terakhir faktor hauling yang perlu
diperhatikan itu waktu yang tepat untuk melakukan penarikan jaring.

Kata kunci: Dogol, pengoperasian, pukat pantai.

PENDAHULUAN menjadikan alat tangkap ini sebagai alat tangkap


alternatif karena sederhananya alat tangkap ini.
Secara umum, pukat kantong itu dibagi menjadi
dua, yaitu dogol dan pukat pantai. Metode Tujuan dibuatnya paper ini adalah untuk
pengoperasian pukat kantong ini sangat penting mengetahui metode pengoperasian alat tangkap
untuk diketahui, karena dengan mengetahui pukat kantong dan sebagai acuan/pedoman
metode pengoperasiannya kita bisa dalam perkuliahan. Manfaat pembuatan paper
membandingkan dengan metode pengoperasian ini untuk menambah wawasan dan pemahaman
alat tangkap lainnya. Selain itu juga dimasa yang dalam pengoperasian alat tangkap pukat
akan datang kita dapat menciptakan alat kantong ini.
tangkap baru yang ramah lingkungan dan
dengan hasil tangkapan yang maksimal. METODOLOGI

Dogol merupakan salah satu alat tangkap ikan Metode pengoperasian alat tangkap pukat
yang terbuat dari bahan jaring yang berbentuk kantong dogol dan pukat pantai dalam paper ini
seperti kantong yang berfungsi sebagai menggunakan metode studi pustaka, yaitu
penampung hasil tangkapan ikan dimana tulisan yang memuat pembahasan penelitian
konstruksi tali selambar dengan sayap yang terdahulu di perpustakaan atau semacamnya
panjang. Untuk bentuknya sendiri seperti yang berbentuk buku, makalah, catatan,
menyerupai payang akan tetapi ukurannya lebih dokumen dan lain-lain.
kecil dibanding payang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pukat pantai atau beach seine merupakan jenis
1. Dogol
alat tangkap yang memiliki desain dan konstruksi
yang sederhana, pengoperasiannya mudah, dan Kebanyakan nelayan yang menangkap ikan
biaya perawatan murah karena alat tangkap ini demersal memilih menggunakan alat tangkap
tidak menggunakan teknologi yang canggih. dogol, karena alat tangkap ini cukup
Banyak digunakan oleh nelayan di Indonesia, menguntungkan bagi nelayan Ujung Batu
pukat pantai ini hampir tersebar diseluruh (Antika et al. 2014). Menurut Subani dan Barus
provinsi di Indonesia. Kelompok nelayan kecil (1989), dogol adalah alat tangkap ikan yang
tradisional yang tidak memiliki cukup modal, terbuat dari jaring yang berbentuk kantong
dengan konstruksi tali selambar dan sayap yang
panjang, berukuran lebih kecil jika dibandingkan badan kapal sebelah kanan dan kiri akan lebih
dengan payang akan tetapi bentuknya hampir terjamin dikarenakan penarikan tali selambar
mirip dengan payang sendiri. sebelah kiri dan kanan sama dan dalam waktu
yang bersamaan.
Dogol sendiri termasuk kedalam pukat kantong
yang dioperasikan dipermukaan dengan cara Langkah pertama dalam hauling adalah
dilingkarkan dan ditarik (Subehi et al. 2017). menaikkan pelampung tanda ke atas kapal,
Oktaviyani et al. 2015 menyatakan bahwa ikan kemudian tali selambar sebelah kanan dililitkan
demersal merupakan kelompok ikan yang pada alat gardan sebelah kanan dan setelah itu
banyak ditangkap oleh dogol. mesin gardan dan mesin pendorong utama
dinyalakan hingga kapal bergerak perlahan.
Didalam pengoperasian alat tangkap dogol Selanjutnya jaring mulai ditarik dan tali selambar
terdapat tiga tahapan penting, yaitu: gulung dengan baik agar nanti tidak repot.
Setelah sayap jaring naik ke atas kapal mesin
a) Persiapan
gardan pun dimatikan kemudian jaring bagian
Pada tahap ini, operasi penangkapan dilakukan sebelah kiri dipindahkan kesebelah kanan kapal
saat pagi hari setelah matahari mulai naik. dan jaring ditarik kembali sampai kantong berisi
Kemudian menentukan daerah fishing ground, tangkapan ikan naik ke atas kapal.
selanjutnya meneliti kembali alat tangkap dan
Dikarenakan kantong jaring telah dinaikkan ke
memulai mengikat tali selambar dengan sayap
atas kapal maka tahapan hauling sudah berakhir
jaring.
dan jaring ditata kembali agar dapat digunakan
b) Setting dengan baik pada penangkapan selanjutnya.
Pengoperasian alat tangkap dogol ini dari tahap
Sesaat akan menebarkan jaring, perhatikan persiapan hingga mengambil hasil tangkapan
terlebih dahulu arah mata angin dan arus laut. membutuhkan waktu +1jam.
Dua faktor ini sangatlah penting karena arah
mata angin akan mempengaruhi pergerakan 2. Pukat Pantai
kapal sedangkan untuk arus laut sendiri akan Pukat pantai beroperasi melingkari suatu
mempengaruhi pergerakan ikan dan alat gerombolan ikan dengan jaring, kemudian pukat
tangkap dogol ini. Sehingga bukaan mulut jaring ditarik ke darat dan ikan berkumpul di bagian
haruslah dipasang searah dengan arus. Untuk kantong pukat pantai sehingga prinsip
mendapatkan luas area sebesar mungkin pengoperasiannya bersifat aktif (Najamuddin
dilakukan penebaran jaring dengan membentuk dan Yahya 2008).
lingkar. Langkah pertama jaring ditebar dari
lambung kapal, kemudian pelampung tanda Pukat pantai beroperasi mula-mula dengan
diturunkan terlebih dahulu, disusul sayap kanan, persiapan alat tangkap dan menurunkan kapal di
badan sebelah kanan, kantong, badan sebelah sekitar pantai dengan tujuan mencari
kiri, sayap kiri, selanjutnya salah satu ujung tali gerombolan ikan. Saat gerombolan ikan sudah
selambar yang tidak terikat dengan sayap terlihat, ABK (anak buah kapal) turun di satu titik
dililitkan gardan sebelah kiri. Pada tahap setting penarikan jaring dan memegang tali selambar,
ini kapal bergerak melingkar menuju pelampung setelah itu kapal jalan menuju ke tengah laut dan
tanda, untuk selanjutnya dilakukan hauling. menurunkan tali selambar yang belum turun.
c) Hauling Setelah tali selambar turun jaring diturunkan dan
membentuk setengah lingkaran yang terbentuk
Jaring dibiarkan selama +10menit setelah menghadap garis pantai, kemudian disusul
tahapan setting selesai dilakukan, ini berfungsi penurunan tali selambar pada bagian sayap
untuk membiarkan tali selambar mencapai dasar sampai ke bibir pantai. Tali selambar kemudian
perairan. Pada saat hauling kapal diharuskan ditarik secara bersamaan oleh ABK atau nelayan
untuk mengurangi kecepatan agar saat di pantai.
panarikan kapal tidak bergerak mundur karena
disebabkan beratnya jaring. Penarikan jaring Tali selambar (warp) yang ditarik nelayan di
akan lebih menghemat tenaga apabila dibantu pantai diusahakan selalu seimbang agar posisi
dengan alat gardan, selain itu keseimbangan ujung-ujung sayap segaris.
Saat ujung sayap sudah sampai ditangan posisi sejajar, kemudian hasil tangkapan akan
nelayan, para nelayan mengambil posisi masing- berada pada bagian kantong.
masing seperti menarik bagian tali ris atas, ada
juga yang menarik tali ris bawah, dan ada juga DAFTAR PUSTAKA
yang menginjak tali ris bawah. Setelah semua
Antika M, Kohar A, Boesono H. 2014. Analisis
jaring sudah ditarik seluruhnya, hasil tangkapan
Kekayaan Finansial Usaha Perikanan Tangkap
akan berada di bagian kantong kemudian
Dogol Di PPI Ujung Batu Jepara. Journal of
diturunkan ke perut kapal dengan cara
Fisheries Resource Utilization Management and
membuka ujung kantong. Hasil tangkapan di
Technology Vol. 3 No. 3
kapal kemudian disortis pada keranjang-
keranjang tertentu. Proses hauling setidaknya Najamuddin, Yahya. 2008. Rancang Bangun
berlangsung selama ±2jam. Pukat Pantai di Perairan Barombong Kota
Makasar. FIKP, Universitas Hasanuddin
Ikan pelagis dan ikan demersal merupakan hasil
tangkapan pukat pantai atau beach seine yang Oktaviyani S, Boer M, Yonvitner. 2015. Journal
termasuk kedalam jenis pukat kantong. Marine Fisheries Vol. 6 No. 2.
KESIMPULAN Subani, W dan H.R. Barus. 1989. Alat Penangkap
Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Balai
Pengoperasian alat tangkap dogol harus
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
dilakukan dengan baik dan benar, seperti dalam
Jakarta.
hal kelayakan alat tangkap harus diperhatikan,
arah mata angin dan arus laut harus mengetahui Subehi S, Borsono H, Ayunita D. 2017. Analisis
perubahannya, dan saat yang tepat untuk Alat Penangkap Ikan Ramah Lingkungan
melakukan hauling. Pukat pantai merupakan Berbasis CCRF Di TPI Malang Jepara.
jenis alat tangkap pukat kantong,
pengoperasiannya di pantai, para nelayan
menarik pukat pantai secara bersamaan dengan
ALAT BANTU PENANGKAPAN PUKAT KANTONG (DOGOL DAN PUKAT
PANTAI)
Rifaldi

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : [email protected]

Abstrak
Paper ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai alat bantu penangkapan yang
digunakan untuk alat dogol dan pukat pantai. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dari beberapa
sumber jurnal yang telah ada sebelumnya. Sulitnya nelayan tradisional untuk menagkap ikan dengan
keterbatasan alat tangkap dan teknologi juga informasi maka dibuatlah suatu inovasi yakni rumpon yang
bertujuan untuk mengumpulkan ikan dari yang terkecil hingga ikan0ikan besar lainnya. Roller digunakan
pada dogol untuk membantu menarik tali utama untuk mendekatkan jaring ke kapal. Demi terciptanya
efektivitas dalam penangkapan, maka alat bantu penangkapan ini merupakan salah satu kunci
keberhasilannya.

Kata kunci : alat bantu, dogol, hasil tangkapan, penangkapan, pukat pantai

PENDAHULUAN Paper ini dibuat untuk memberikan


Penangkapan ikan bukan menjadi hal yang informasi petingnya alat bantu penangkapan
tabu bagi sebagian besar orang. Kegiatan khususnya pada pukat kantong (dogol dan pukat
menangkap ikan biasanya dilakukan dengan alat pantai) dan akan bermanfaat bagi pembaca agar
tangkap yang besar, ditarik oleh kapal dengan dapat mengetahui lebih dalam mengenai
bantuan mesin atau dipancing dan atau ditarik pentingnya alat bantu penangkapan.
oleh manusia secara manual. Kegiatan
penangkapan dengan skala besar memang tidak METODOLOGI
perlu meragukan lagi susahnya menangkap ikan Metode yang digunakan pada paper ini
karena sudah dilengkapi dengan alat-alat yang adalah studi pustaka yakni dengan mencari
lebih canggih. Sangat berdeda dengan nelayan informasi dari berbagai sumber seperti jurnal,
tradisional yang hanya mengandalkan insting buku dan yang lainnya untuk mendukung informsi
atau kebiasaan setiap hari. sesuai dengan pengakajian yang telah ada
Ketika melakukan penangkapan yang sebelumnya.
hanya mengandalkan GPS, fish finder, dll dengan
mencari-cari daerah yang banyak ikannya atau HASIL DAN PEMBAHASAN
tempat berkumpulnya ikan memang sangat sulit Pukat pantai merupakan alat
untuk dilakukan. Kegiatan ini memang banyak penangkapan ikan yang cukup potensial untuk
dilakukan namun banyak waktu yang terbuang digunakan dimana dari segi efektivitasnya yang
percuma hanya untuk mencari ikan saja dan cukup tinggi untuk menjaring khususnya ikan-
belum lagi untuk melakukan penangkapan. ikan demersal (Welliken dan Sarijan 2012).
Seiring dengan perkembangan zaman Dogol merupakan alat tangkap yang
maka diciptakanlah suatu inovasi baru yakni alat digunakan untuk menangkap ikan demersal yang
bantu penangkapan untuk lebih memermudah dilengkapi dua tali penarik yang cukup panjang
kegiatan nelayan dalam menangkap ikan. Alat yang dikaitkan pada ujung sayap jaring. Bagian
bantu penangkapan ini perlu dipelajari karena utama dari alat tangkap ini terdiri dari kantong,
akan sangat bermanfaat untuk mempermudah badan, sayap atau kaki, mulut jaring, tali penarik
penangkapan ikan terutama sekarang ini dalam (warp), pelampung dam pemberat (Antika et al.
segi informasi belum seluruhnya merata di 2014).
Indonesia ditambah dengan pengetahuan Kedua alat tangkap ini tidak akan dapat
nelayan yang tervatas. digunakan dengan baik dan maksimal untuk
mendapatkan hasil tangkapan yang banyak tanpa Untuk nelayan yang menggunakan pukat
adanya alat bantu penangkapan (Hikmah et al. pantai, alat bantu penangkapan yang bisa
2016). Salah satu alat bantu penangkapan yang digunakan sejauh ini hanya rumpon untuk tempat
digunkan untuk memaksimalkan hasil tangkapan berkumpulnya ikan. Sedangkan untuk nelayan
dogol dan pukat pantai adalah rumpon. yang menggunakan dogol sebagai alat
Rumpon merupakan salah satu teknologi tangkapnya maka alat bantu penangkapan bukan
yang dapat digunakan dalam operasi hanya rumpon melainkan ada juga roller.
penangkapan sebagai alat bantu dimana Roller merupakan salah satu alat bantu
berfungsi khususnya untuk mengumpulkan atau penangkapan yang digunakan untuk
mengkonsentrasikan ikan pada suatu perairan mempermudah penarikan tali utama pada dogol.
tertentu dan memudahkan penangkapan ikan Berbeda dengan pukat pantai, dogol ini tidak
dengan alat tangkap yang sesuai misalnya memerlukan banyak orang untuk menarik jaring
dogol dan pukat pantai (Hikmah et al. 2016). yang sudah terpasang melainkan hanya dengan 1
Rumpon biasanya dipasang dan alat dan satu abk untuk merapikan tali yang sudah
ditempatkan di dalam perairan laut di lokasi tertari agar tidak berantakan.
daerah penangkapan (fishing ground) agar ikan- Pengoperasian pukat tarik (dogol) adalah
ikan tertarik untuk berkumpul di sekitar rumpon dengan menggunakan kapal yang mana jaringnya
sehingga mudah untuk ditangkap dengan alat melayang tepat diatas dasar perairan (Firdaus
penangkapan ikan. Atraktor pada rumpon yang 2010). Kapal yang digunakan tidak diam pada
terbuat dari pelepah kelapa dan yang lainnya satu tempat melainkan terus bergerak untuk
biasanya akan menjadi tempat menempelnya menyeret jaring dogol. Roller mulai berfungsi
kumut dan plankton sehingga mengundang ikan- ketika menahan dan menarik jaring agar terus
ikan kecil terutama pemakan tumbuhan untuk mendekat dengan kapal hingga hasil tangkapan
berkumpul di daerah sekitar rumpon. Ikan-ikan dapat dinaikkanpada kapal.
kecil ini lah yang mengundang ikan-ikan besar
sebagai pemangsanya untuk medekati daerah KESIMPULAN
sekitar rumpon hingga jarak tertentu (Boa 2013). Alat bantu penangkapan sangat penting
Hasil tangkapan para nelayan sangat digunakan untuk menunjang penangkapan
bergantung pada keadaan rumpon, yakni posisi dengan hasil yang cukup maksimal khususnya
letak rumpon, pemeliharaan rumpon dan jumlah pada pukat pantai dan dogol. Rumpon menjadi
rumpon yang ada untuk menarik ikan sehingga faktor yang penting sebagai tempat
dapat berkumpul pada titik-titik yang telah berkumpulnya ikan (fishing ground) yang dapat
dibuat(Boa 2013). Meningkatnya hasil tangkapan ditempatkan sesuai dengan kebutuhan baik dekat
para nelayan sangat memungkinkan bagi mereka dengan bibir pantai untuk pukat pantai dan di
untuk mendapatkan keuntungan yang lebih dari perairan yang diinginkan untuk dogol. Roller
biasanya. Bilamana rumpon ini mendatangkan merupakan salah satu alat bantu penangkapan
hasil yang signifikan untuk para nelayan maka yang digunakan pada dogol untuk menarik jaring
demi tetap terjaganya keberlangsungan hidup dogol hingga mendekat ke kapal.
ikan di sekitar rumpon maka perlu adanya
perawatan dan pengecekan secara berkala. DAFTAR PUSTAKA
Rumpon dapat dimanfaatkan untuk Antika M, Kohar A, Boesono H. 2014. Analisis
kedua jenis alat tangkap ini, pemasangan rumpon Kelayakan Finansial Usaha Perikanan
untuk kebutuhan nelayan dengan alat tangkap Tangkap Dogol Di Pangkalan Pendaratan
pukat pantai diletakkan pada titik-titik yang tidak Ikan (Ppi) Ujung Batu Jepara. Journal of
jauh dari bibir pantai karena peruntukannya Fisheries Resources Utilization Management
sendiri untuk menangkap ikan-ikan pelagis yang and Technology Volume 3, Nomor 3, Tahun
dekat dengan pantai dengan cara melakukan 2014, Hlm 200-207
penarikan jaring oleh beberapa orang secara Boa H. 2013. Studi Pendapatan Pejala Rumpon Di
bersama-sama. Sedangkan untuk nelayan yang Manggar Baru Balikpapan (Study Of Pejala
menggunakan dogol, rumpon dapat ditempatkan Rumpon Income In Manggar Baru,
pada titik-titik tertentu yang dapat menjadi area Balikpapan).Jurnal Ilmu Perikanan Tropis
fishing ground dan biasanya tidak terlalu jauh Vol. 18. No. 2, April 2013.
untuk efisiensi biaya operasional kapal. Firdaus M. 2010. Hasil Tangkapan Dan Laju
Tangkap Unit Perikanan Pukat Tarik, Tugu,
Dan Kelong. Makara, Teknologi, Vol. 14, Welliken MHI dan Sarijan A. 2012. Identifikasi
NO. 1, April 2010: 22-28 Hasil Tangkapan Ikan Dengan
Hikmah N, Kurnia M, Amir F. 2016. Pemanfaatan Menggunakan Alat Tangkap Pukat Pantai
Teknologi Alat Bantu Rumpon Untuk Di Perairan Pantai Lampu Satu Kabupaten
Penangkapan Ikan Di Perairan Kabupaten Merauke. Jurnal Agricola, Tahun Ii, Nomor
Jeneponto. Jurnal IPTEKS PSP, Vol.3 (6) 1, Maret 2012.
Oktober 2016 : 455 – 468
DAERAH OPERASI PENANGKAPAN ALAT TANGKAP DOGOL DAN PUKAT
PANTAI
Abdul Latief Y S

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : [email protected]

Abstrak
Daerah penangkapan ikan merupakan daerah dimana alat tangkap bisa digunakan dan dioperasikan
dengan maksimal tanpa merusak sumberdaya yang ada. Alat tangkap adalah suatu aspek yang ada pada
proses penamgkapan ikan. Alat tangkap memiliki banyak jenis salah satunya dogol dan pukat pantai yang
biasanya digunakan oleh para nelayan. Dogol dan pukat pantai biasanya digunakan untuk menangkap ikan
demersal. Pengoperasian dogol dilakukan pada perairan yang tenang dan memiliki dasar perairan yang
berlumpur.Pengoperasian pukat pantai dilakukan ditepi pantai. Studi pustaka yang mengacu pada skirsi
dan jurnal merupakan metodologi yang digunakan pada penyusunan paper ini.Pembuatan paper ini
bertujuan untuk mengetahui daerah pengoperasian alat tangkap dogol pukat pantai.

Kata kunci : alat tangkap, dogol, pukat pantai

PENDAHULUAN
Daerah penangkapan ikan merupakan Metode yang digunakan selanjutnya
daerah dimana alat tangkap bisa digunakan dan yaitu studi pustaka yang mengacu pada skripsi
dioperasikan dengan maksimal tanpa merusak Kajian Teknis Dan Legalitas Jaring Arad Di
sumberdaya yang ada. Perairan Utara Kabupaten Subang Jawa Barat.
Alat tangkap adalah suatu aspek yang
ada pada proses penamgkapan ikan. Salah satu HASIL DAN PEMBAHASAN
alat tangkap yang sering digunakan oleh para Pengoperasian alat tangkap dogol
nelayan yaitu dogol dan pukat pantai. dilakukan dengan cara melingkari gerombolan
Dogol dan pukat pantai merupakan alat ikan yang ada pada dasar perairan. Daerah
tangkap yang termasuk ke dalam jenis pukat pengoperasian alat tangkap dogol pada dasar
kantong, menurut (Subani dan Barus 1989). perairan yang berlumpur, menurut Sudirman
Menentukan daerah penangkapan ikan (2008).
merupakan salah satu hal yang harus Pengoperasian dogol banyak digunakan
diperhatikan agar hasil tangkapan yang didapat di perairan Lampung dan di bantai Utara Jawa
maksimal. Dogol dan pukat pantai biasanya seperti Cirebon, Tegal, dll. Dogol dioperasikan
digunakan untuk menangkap ikan demersal. pada perairan yang arusnya tenang dan memiliki
Penulisan paper ini bertujuan untuk dasar perairan yang berlumpur (Subani dan
mengetahui daerah pengoperasian alat tangkap Barus 1989).
dogol dan pukat pantai. Daerah pantai adalah daerah dimana
pengoperasian pukat pantai dilakukan. Pukat
METODOLOGI pantai tergolong ke dalam alat tangkap
Paper ini disusun dengan menggunakan tradisional dan masih sering digunakan oleh para
studi pustaka yang mengacu pada beberapa nelayan. Pukat pantai dilakukan dengan cara
jurnal dan skirpsi. menarik semua pukat kantong ke pinggir pantai.
Salah satu jurnal yang di gunakanan Penarikan pukat dapat dilakukan oleh beberapa
yaitu Analisi Kelayakan Finansial Usaha orang pada masing masing bagian sayap, atau
Perikanan Tangkap Dogol Di Pangkalan dapat dilakukan oleh 1 orang apabila ukuran alat
Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Batu Jepara dan tangkap kecil (Subani 1988).
Rancangbangun Pukat Pantai Di Perairan
Barombong Kota Makassar.
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Dogol dan pukat pantai adalah alat Subani, W. dan Barus, H.R. 1988. Rancangbangun
tangkap untuk menagkap ikan demersal.Alat Pukat Pantai di Perairan Barobong Kota
tangkap dogol dioperasikan di perairan yang Makassar. Universitas Hasanudin.
memiliki arus yang tenang dan memiliki dasar
yang berlumpur sedangkan pukat pantai Sudirman. 2008. Analisis Kelayakan Finansial
dioperasikan di daerah pantai. Usaha Perikanan Tangkap Dogol Di
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung
Batu Jepara.
HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP DOGOL DAN PUKAT PANTAI
Gita Endang Palufi

Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran
Korespondensi : [email protected]

Abstrak
Sumberdaya perikanan Indonesia sangatlah kaya. Namun, kekayaan tersebut akan menjadi sia-sia apabila
tidak dimanfaatkan dengan baik. Perikanan tangkap adalah salah satu cara untuk memanfaatkan
sumberdaya perikanan di Indonesia dan banyak sekali alat tangkap yang digunakan, misalnya dogol dan
pukat pantai. Dogol dan pukat pantai merupakan alat tangkap yang termasuk ke dalam jenis pukat
kantong. Dogol dan pukat pantai memiliki konstruksi dan tidak berbeda jauh, namun hasil tangkapan yang
didapatkan ini berbeda tergantung setiap daerahnya. Hasil tangkapan dogol dan pukat pantai ini ada yang
termasuk hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan sampingan. Terkadang hasil tangkapan dogol dan
pukat pantai ini berbeda di tiap daerah tergantung komoditas di perairan tersebut. Hasil tangkapan baik
utama maupun sampingan ini perlu diketahui karena salah satunya bertujuan untuk mengetahui hasil
tangkapan dominan ekonomis serta untuk mengontrol jumlah hasil tangkapan yang ada agar tetap
berkelanjutan. Salah satu contoh hasil tangkapan dominan alat tangkap dogol adalah pepetek di Gebang
Mekar. Sedangkan contoh hasil tangkapan alat tangkap pukat pantai adalah ikan kakap.

Kata kunci : dogol, pukat pantai, tangkapan utama, tangkapan sampingan

PENDAHULUAN Hasil tangkapan dibagi menjadi dua yaitu hasil


Sumberdaya perikanan adalah salah satu tangkapan utama dan hasil tangkapan
potensi laut Indonesia yang memiliki peluang sampingan (by catch). Hasil tangkapan utama
yang sangat besar. Perikanan tangkap adalah adalah target utama yang akan ditangkap.
solusi dari pemanfaatan potensi laut Indonesia Sedangkan hasil tangkapan sampingan (by catch)
ini. Adanya perikanan tangkap membuat orang- adalah hasil tangkapan yang bukan menjadi
orang yang mendalami perikanan semakin target utama tangkapan atau seluruhnya yang
canggih terhadap alat tangkap perikanan . Alat bukan menjadi tujuan utama penangkapan.
tangkap ini disesuaikan dengan daerah Tujuan dari adanya penulisan paper ini
penangkapan ataupun hasil yang akan ditangkap adalah untuk mengetahui hasil tangkapan apa
secara ramah lingkungan agar berkelanjutan. saja yang didapatkan dari alat tangkap dogol dan
Selain dari alat tangkap juga, jumlah stok hasil pukat pantai, baik itu hasil tangkapan utama
sumberdaya perikanan yang ada di laut harus maupun tangkapan sampingan (by catch).
diperhatikan serta dilakukan kajian agar tetap Dengan mengetahui apa saja hasil tangkapan
lestari. dan jumlah stoknya, dapat dilakukan pengkajian
Salah satu alat tangkap yang digunakan stok ikan guna memberikan saran tentang
adalah pukat kantong. Pukat kantong ini terdiri pemanfaatan yang optimum .
dari beberapa jenis yaitu pukat pantai dan dogol.
Pukat pantai (beach seine) merupakan alat METODOLOGI
penangkapan ikan yang termasuk dalam Penyusunan paper dilakukan dengan
penggolongan Seine net (pukat kantong), yaitu menggunakan studi pustaka. Pustaka yang
jaring yang memiliki kantong dan dua buah digunakan adalah beberapa jurnal diantaranya
sayap serta memiliki tali yang panjang. Sepintas yaitu:
lalu, alat ini mirip dengan alat tangkap trawl, 1. Rancangbangun Pukat Pantai di Perairan
namun banyak sekali perbedaan-perbedaannya Barombong Kota Makassar
(Subani, 1988). 2. Analisis Hasil Tangkapan Sampingan (By
Hasil tangkapan dari dua alat tangkap ini Catch) dalam Perikanan Pukat Pantai Jenis
berbeda, bahkan satu jenis alat tangkap ini dapat Krakat di Teluk Kota Palu Sulawesi Tengah
berbeda tergantung daerah pengoperasiannya.
3. Karakteristik Ikan Hasil Tangkapan Alat di Gebang Mekar dan Karangreja pantai utara
Tangkap “Illegal” di Pantai Utara Jawa Barat Jawa Barat adalah sama yaitu pepetek
4. Analisis Potensi Lestari Perikanan Tangkap (Leiognathus sp) yang mencapai 87,71% di
di Kawasan Pangandaran Gebang Mekar dan 85,51% di Karangreja.
5. Identifikasi Hasil Tangkapan Ikan dengan Sedangkan yang lainnya adalah hasil tangkapan
Menggunakan Alat Tangkap Pukat Pantai di sampingan diantaranya adalah udang barong,
Perairan Pantai Lampu Satu Kabupaten beloso, lidah, gulamah, tigawaja, sotong, tetet,
Merauke. gurita, cumi-cumi, kuniran, bilis, layur, kembung,
sembilang, pari, bawal hitam, julung-julung, alu-
alu dan kerapu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian Wiyono
(2011), hasil tangkapan utama alat tangkap dogol
Tabel 1. Hasil Tangkapan Alat Tangkap Dogol di Pantai Utara Jawa
Hasil Tangkapan Gebang Karangreja
No
Nama Lokal Nama Latin Mekar (%) (%)
1 Udang Barong Squilla sp 1,39
2 Pepetek Leiognathus sp 87,71 85,52
3 Beloso Saurida tumbil 0,03
4 Lidah Cynoglossus lingua 0,30
5 Gulamah Argyrosomus amoyensis 0,39
6 Tigawaja Johnius dussumieri 1,94 2,58
7 Sotong Sepia sp 0,62 4,99
8 Tetet Otolithes argenteus 3,95
9 Gurita Octopus sp 0,66
10 Cumi-Cumi Loligo sp 2,27
11 Kuniran Upeneus sulphureus 0,21
12 Bilis Thryssa mystax 0,41
13 Layur Trichiurus sp 3,04
14 Kembung Rastrelliger sp 0,06 0,31
15 Sembilang Plotosus canius 0,19
16 Pari Trygon sephen 0,08
17 Bawal Hitam Formio niger 0,18
18 Julung-Julung Hemirhamphus far 1,72
19 Alu-alu Sphyraena sp 0,97
20 Kerapu Epinephelus sp 0,25

Beach seine atau pukat pantai merupakan calcarifer, Trychiurus savala dan Rhinoptera
salah satu jenis pukat kantong yang hasil javanica (Welliken dan Sarijan 2012).
tangkapannya adalah ikan, baik itu ikan demersal Hasil tangkapan terbesar atau hasil
maupun ikan pelagis (Sudirman dan Mallawa tangkapan utama pukat pantai di perairan pantai
2000). Lampu Satu adalah ikan Kuro (Eleutheronema
Komposisi hasil tangkapan menggunakan tetradactylum) dengan persentase 26,5%,
pukat pantai di perairan pantai Lampu Satu sedangkan hasil tangkapan terkecil atau
meliputi 18 spesies diantaranya yaitu Macrones sampingan adalah ikan pari burung (Rhinoptera
nemurus, Pseudocienna amovensis, Pomadasys javanica) dengan jumlah 0,52% (Welliken dan
argenteus, Aspericovina jubata, Eleutheronema Sarijan 2012).
tetradactylum, Mugil cephalus, Kurtus gulliveri, Berdasarkan penelitian Mardjudo (2011),
Sardinella fimbriata, Plotosus canius, jenis-jenis ikan dan non ikan yang dominan
Periophthalmodon schlosseri, Diodon tertangkap oleh nelayan pengguna alat tangkap
holocanthus, Dermogenys pusilia, Cynoglossus pukat pantai di teluk kota Palu antara lain ikan
lingua, Trygon sephen, Gerres filamentosus, Lates kuwe, ikan bijinangka, peperek, ikan belanak,
baronang, ikan cendro, ikan pari, layur, ikan
tembang, buntel, ikan lidah, bandeng laut, lidah, gulamah, tigawaja, sotong, tetet, gurita,
lencam, alu-alu, kerongkerong, kepting, udang cumi-cumi, kuniran, bilis, layur, kembung,
dan cumi-cumi (Loligo sp.). Hasil tangkapan sembilang, pari, bawal hitam, julung-julung, alu-
sampaingan (by-catch) yang dominan tertangkap alu dan kerapu. Hasil tangkapan sampingan alat
selama penelitian hanya jenis ikan tembang, ikan tangkap pukat pantai di Teluk Kota Palu adalah
baronang, ikan bijinangka dan jenis barebuku ikan tembang, bijinangka dan baronan.
(baca: tidak ada dalam daftar jenis-jenis ikan
ekonomis). DAFTAR PUSTAKA
Komposisi hasil tangkapan sampingan (by- Najamuddin, Yahya. 2009. Rancangbangun
catch) pukat pentai jenis krakat di teluk kota palu Pukat Pantai di Perairan Barobong Kota
diantaranya adalah ikan tembang (Sardinella Makassar. Universitas Hasanudin.
fimbriata), bijinangka (Upeneus sulphureus) dan Nurhayati, Atikah. 2013. Analisis Potensi Lestari
baronang (Siganus guttatus). Ukuran ikan Perikanan Tangkap di Kawasan
tersebut menunjukan bahwa ikan-ikan yang Pangandaran. Jurnal Akuatika Vol. IV No.
tertangkap oleh pukat pantai jenis krakat 2/ September 2013.
termasuk dalam kategori ikan yang masih muda Mardjudo A. 2011. Analisis Hasil Tangkapan
seperti misalnya jenis ikan tembang, pada Sampingan (By Catch) dalam Perikanan
umumnya tertangkap oleh nelayan rata-rata Pukat Pantai Jenis Krakat di Teluk Kota
berukuran antara 5 – 7 cm, sedangkan ikan Palu Sulawesi Tengah. Jurnal KIAT
bijinangka berukuran 6 – 10 cm (Mardjudo 2011). Universitas Alkhairaat.
Welliken MHI, Sarijan A. 2011. Identifikasi Hasil
KESIMPULAN Tangkapan Ikan dengan Menggunakan
Dogol dan pukat pantai merupakan jenis Alat Tangkap Pukat Pantai di Perairan
alat tangkap pukat kantong. Hasil tangkapan Lampu Satu Kabupaten Merauke. Jurnal
dogol dan pukat pantai dibagi menjadi dua, yaitu Agricola tahun II, Nomor 1, Maret 2012.
hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan Wiyono, Eko Sri. 2007. Karakteristik Ikan Hasil
sampingan. Hasil tangkapan utama alat tangkap Tangkapan Alat Tangkap “Illegal” di Pantai
dogol di pantai utara Jawa Barat adalah pepetek,
sedangkan hasil tangkapan sampingan alat
tangkap dogol adalah udang barong, beloso,

Anda mungkin juga menyukai