PROPOSAL P3K Dan BHD Pada Rumah Tangga

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

KEGIATAN

Kegiatan Pelatihan Pertolongan Pertama Pada


Kecelakaan (P3K) dan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Pada Rumah Tangga.

SABTU, Februari 2018

IKATAN DOKTER INDONESIA (IDI)

CABANG CILEGON

2018
KEGIATAN

Kegiatan Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan Bantuan


Hidup Dasar (BHD) Pada Rumah Tangga.

I. LATAR BELAKANG

Petugas Medis Darurat dan Kemanusiaan Organisasi Kesehatan Dunia


(WHO) dr. Zvijay Nath Kyaw Win mengatakan bahwa kalangan anak di Asia
Tenggara, termasuk Indonesia memiliki resiko tinggi menjadi korban kecelakaan,
menurutnya setiap tahun kalangan anak-anak hingga umur 19 tahun yang
meninggal dunia akibat kecelakaan rata-rata sekitar 830.000 di dunia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2010) menyatakan bahwa


setiap tahun, hampir 1 juta anak meninggal karena kecelakaan dan lebih dari
puluhan juta anak-anak lainnya mengalami luka berat yang memerlukan
penanganan rumah sakit. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013
menunjukan adanya kecenderungan penurunan proporsi jatuh dari 58% menjadi
40,9%. Berdasarkan karakteristik proporsi jatuh terbanyak pada penduduk usia, 1
tahun. Tiga urutan terbanyak jenis cedera yang dialami penduduk adalah luka
lecet/memar (70,9%), terkilir (27,5%) dan luka robek (23,2%). Adapun proporsi
terbanyak untuk tempat terjadinya cedera yaitu di jalan raya (42,8%), rumah
(36,5%), area pertanian (6,9%) dan sekolah (5,4%). Menurut data Profil
Kesehatan Kabupaten Kebumen pada tahun 2015 Angka Kematian Balita tahun
2013 adalah 11,06 per 1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2014 ada 11,82 per
1.000 kelahiran hidup kemudian turun pada tahun 2015 yaitu sebesar 11,4 per
1.000 kelahiran hidup. Kecelakaan darat pada anak sesuai data Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) Departemen Kesehatan pada tahun 2010 sebesar 19,2%.
Kecelakaan menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak- anak.
Kecelakaan yang biasanya terjadi adalah jatuh, terbakar, tenggelam dan
kecelakaan lalu lintas.
Salah satu perkembangan pada masa balita adalah aspek motorik kasar.
Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motor yang melibatkan otot-otot besar
dan salah satunya dipengaruhi oleh interaksi orangtua terhadap anak utamanya
dalam bentuk stimulasi. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih
cepat berkembang jika dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak
mendapatkan stimulasi (Kusbiantoro, 2014). Perkembangan motorik anak
menunjukan kemampuan aktifitas yang lebih banyak bergerak, mengembangkan
rasa ingin tahu dan eksplorasi terhadap benda-benda yang ada disekelilingnya.
Keterampilan motorik seperti berlari, berjalan, melompat menjadi sangat luwes,
tetapi otot dan tulang belum begitu sempurna. (Supartini, 2004).
Bagi sebagian besar manusia rumah merupakan tempat hunian keluarga
digunakan untuk menjaga keamanan dari gangguan luar seperti bencana alam,
serangan binatang buas, cuaca yang tidak menentu seperti hujan, panas, angin,
badai dan lain-lain, sebagai tempat beristirahat untuk tubuh dan jiwa, sebagai
tempat tumbuh dan beraktifitas. Saat ini perubahan gaya hidup menjadi semakin
berkembang termasuk berbagai macam fasilitas yang tujuannya untuk
memudakan manusia dalam menjalankan aktifitasnya, namun terkadang fasilitas
tersebut dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian akibat kecelakaan
atau cedera pada anak-anak, keadaan ini dapat mengganggu proses tumbuh
kembang anak. Banyak orang berpendapat bahwa rumah adalah tempat paling
aman untuk melindungi anak-anak dari bahaya maupun kejahatan dari luar,
tetapi sebagian besar orang-orang tidak sadar sebenarnya kecelakaan ringan
maupun berat justru banyak terjadi di dalam rumah.
Kecelakaan di dalam rumah umumnya terjadi dikarenakan: gas, listrik,
dan korek api yang dapat menimbulkan luka luka pada korban (Sudiarmoko A,
2011). Beberapa tempat di rumah mungkin bisa sangat berbahaya bagi anak,
yaitu kamar mandi, dapur, dan tangga. Tempat-tempat tersebut harus mendapat
perhatian utama, namun bayak orang dewasa yang belum mengetahui tindakan-
tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah kecelakan pada anak
yang mungkin terjadi. Hal ini di karenakan pada usia anak-anak mereka memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi dan hampir seluruh waktunya dihabiskan di rumah
dan sekitarnya.
Menurut Kuswadji, seorang dokter ahli keselamatan kerja, setiap
kecelakaan pada anak yang terjadi di rumah menjadi tanggung jawab orang
tuanya sebab, pada anak yang berusia di bawah lima tahun, pada dasarnya belum
bisa menjaga dirinya sendiri. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan
keamanan di dalam rumahnya (Magfuri, 2014). Untuk menjaga dan merawat
balita di rumah juga perlu melibatkan seluruh anggota keluarga karena orang-
orang disekitar balita juga memiliki peran penting. Tugas kesehatan keluarga
adalah mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan yang tepat,
memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit, mempertahankan atau
menciptakan suasana rumah yang sehat, dapat menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat.
Pertolongan pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar
korban yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat.
Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat, sebab penanganan yang
salah dapat menimbulkan akibat yang buruk, cacat bahkan kematian pada korban
(Dinkes, 2014). Pengetahuan dan perilaku dari manusia sendiri sangat
mempengaruhi kecepatan dan ketepatan dalam melakukan pertolongan pertama
pada korban (Sudiharto & Sartono, 2011).
Beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan dalam kasus cedera di
rumah tangga salah satunya yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan
untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai pentingnya
menggunakan kotak obat yang tersedia. Pendidikan kesehatan adalah proses
yang direncanakan dengan sadar untuk menciptakan peluang bagi setiap individu
agar senantiasa belajar memperbaiki kesadaran serta meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya demi kepentingan kesehatannya (Nursalam, 2008). Dalam
pelaksaanya pendidikan kesehatan tidak hanya memberikan informasi, yang
terpenting yaitu menciptakan kegiatan yang dapat memandirikan individu untuk
mengambil keputusan terhadap kesehatan yang dihadapi (Nursalam, 2009).
Sehingga berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas maka IDI Cabang
Cilegon akan mengadakan Kegiatan Pelatihan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) dan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pada Rumah Tangga.

II. TUJUAN KEGIATAN

A. Tujuan Umum

Menumbuhkan, mengembangkan, dan membina Keluarga Indonesia


dalam penanggulangan kecelakaan dan kasus gawat darurat yang terjadi di
rumah tangga.

B. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan keikutsertaan anggota keluarga untuk


berperan aktif dalam penanggulangan kegawat daruratan di rumah tangga.
2. Menggalang potensi masyarakat/swasta dalam mewujudkan Indonesia Sehat.
III. PESERTA

Peserta adalah:
1. Peserta Posyandu Gunung Ciporong Kecamatan Pulomerak sebanyak 60 orang.
2. Dokter-dokter anggota IDI Cabang Cilegon 50 orang.
3. Staf Puskesmas DTP Pulomerak 10 orang.

IV. PELAKSANAAN ACARA

Hari : Sabtu, 20 Mei 2018


Waktu : 07.30 – selesai
Tempat : Posyandu Gunung Ciporong Kecamatan Pulomerak

V. SUSUNAN ACARA

Hari/ Waktu Acara Keterangan


Tanggal
Peserta IDI berkumpul di Panitia
07.30
Puskesmas DTP Pulomerak
07.30 Perjalanan menuju Panitia
– Posyandu Gunung Ciporong
08.30 Kec. Pulomerak
08.30
Sabtu, – Persiapan acara Panitia
20 Mei 09.00
2017 - Pembukaan – Doa MC
- Sambutan-sambutan :
09.00
* Ketua Panitia HBDI 2017 Dr. Christopher Imanuel

* Ketua RT Gunung
09.30
Ciporong
* Lurah Mekarsari
* Ketua IDI Cab. Cilegon Dr. Lendy Delyanto, MARS
* Kadinkes Kota Cilegon Dr. Arriadna
atau yang mewakili
Moderator :
Dr. Sukarno Hendro Wibowo
Penyuluhan: Nara Sumber :
- Gizi Seimbang; RS Awal Bross Tangerang (dalam
Kandungan Zat Gizi dan konfirmasi)
09.30 Manfaat dari Ikan dan
– Sayur-Buah
11.30 - Penyakit-penyakit Akibat Dinas Kesehatan Kota Cilegon
Kekurangan Gizi
- Management Food Safety IDKI Banten
- Peranan Omega 3 untuk Sponsor (Cormega – PT. Landson)
Meningkatkan Status Gizi
Masyarakat
11.30
Rangkaian kegiatan
– Staf Puskesmas DTP Pulomerak
Posyandu
12.30
12.30 Ishoma Panitia
– Makan Ikan dan Sayur –
13.30 Buah bersama
Penutup Panitia – Peserta
13.30
Foto Bersama

VI. SUSUNAN PANITIA

Penasehat : Dr. Lendy Delyanto, MARS


Penanggungjawab : Dr. Sukarno Hendro Wibowo

Panitia Pelaksana
Ketua : Dr. Muhamad Nurul Muttaqin
Sekretaris : Dr. Suryaty
Sdri. Sri Asih Rahmawati
Sdr. Rizky Setiawan

Bendahara : Dr. Anita Rusliana


Seksi Acara : Dr. Faisal
Dr. Isnayati

Seksi Konsumsi : 1. Dr. Putri Larosa


2. Dr. Ummi
3. Dr. Jannah

Seksi Perlengkapan dan Logistik : 1. Dr. Dwi Kristiawan


2. Dr Ainur Rifqy

Seksi Dokumentasi : Dr. Chirtoper Immanuel

Seksi Transportasi : Dr. Nurhasanah


Dr. Arif (puskes Cibeber)

Seksi Humas dan Publikasi : 1. Dr. Gunawan


2. Dr. Angga Arifianto

Seksi Dana Usaha : 1. Dr. Shinta Wishnu Wardhani


2. Dr. Maulana Setiawan

Moderator : Dr. Ummi Achyuroh

MC : Staf Puskesmas Pulomerak

VII. RENCANA ANGGARAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA

NO URAIAN JUMLAH
1 Paket Susu dan Snack Anak (30 paket x Rp. Rp. 150.000
5.000,-)
2 Nasi Box (120 box x Rp. 30.000,-) Rp. 3.600.000

3 Buah Meja, Tisu, Aqua 300 ml Rp. 500.000


4 ATK Kesekretariatan Rp. 200.000

5 Seminar Kit dan Leaflet Untuk Peserta Sponsor + IDI

6 Transport Media Online Rp. 500.000

7 Perlengkapan ( Sound System, Infokus, Layar) Puskesmas DTP


Pulomerak
8 Publikasi dan Dokumentasi (Spanduk HBDI + Rp. 500.000
Transfer Video)
9 Biaya Tak Terduga Rp. 550.000

TOTAL Rp. 6.000.000


VIII. PENUTUP

Demikian Proposal kegiatan Pelatihan P3K dan BHD ini dibuat sebagai panduan
berlangsungnya acara. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan sekaligus menjadi
sarana silaturahmi anggota IDI Cabang Cilegon dengan masyarakat.

Cilegon, Februari 2018

Ketua Panitia Ketua Bidang Pengabdian Profesi dan


Tanggap Darurat Bencana

Dr. Muhamad Nurul Muttaqin Dr. Sukarno Hendro Wibowo


NPA IDI : 1604.136497 NPA IDI : 1604.76858

Mengetahui:
Ketua IDI Cabang Cilegon

Dr. Lendy Delyanto, MARS


NPA IDI : 1604.56005

Anda mungkin juga menyukai