Konsep Pengelolaan Situ RR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

KONSEP PENGELOLAAN SITU

1. LATAR BELAKANG
Situ / rawa sebagai bagian dari sistem DAS ( daerah aliran sungai ) memiliki fungsi
penting, baik sebagai tempat penampung airguna mengendalikan banjir, konservasi
sumber daya air ( pemasok air tanah ), pengembangan ekonomi lokal maupun
tempat sebagai daerah parkir air ( retarding basins ) untuk mengurangi banyaknya
air limpasan / penahan laju air ( water retentation ). Oleh karena itu menjaga
kualitas luasan dan kedalaman situ merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan penaggulangan banjir.

Terjadinya penurunan kondisi situ ini tidak terlepas dari permasalahan fisik seperti
alih fungsi lahan situ menjadi lahan terbangun dan pendangkalan situ ( proses
sedimentasi ) maupun permasalahan non fisik seperti ketidakjelasan batasan
pengelolaan situ antara pemerintah propinsi dan kota.

Mencermati semakin menurunya kondisi situ, sementara pada sisi lainnya


keberadaan situ wajib dilindungi dan dilestarikan fungsinya, maka sudah selayaknya
disusun konsep pengelolaan situ sebagai pedoman untuk menjaga kelestarian situ,
sehigga fungsi situtidak semaki berkurang.

2. PENGERTIAN DAN FUNGSI SITU


Situ adalah suatu wadah genangan air diatas permukaan tanah yang terbentuk
secara alami maupun buatan, dengan sumber air yang yang berasal dari air tanah
dan atau air permukaan . sebagai bagian siklus hidrologis, situ mesupakan salah satu
bentuk kawasan lindung setempat ( non-hutan )

Situ memiliki barbagai fungsi penting, antara lain sebagai tempat parkir air dan
kawasan resapan air , sehingga dapat mengurangi volume air permukaan (run off)
yang tidak tertampung (penyebab air) . disamping itu, situ dapat dimanfaatkan
sebagai irigasi, pengibuh (recharge) air pada cekungan air tanah, cadangan air bersih,
perikanan darat, sarana rekreasi maupun wisata alam.

Bertolak dari pentingnya fungsi situ baik secara ekologis maupun sosio-ekonomi
maka kegiatan pengelolaan situ perlu dilakukan secara bijaksana,agar kelestarian situ
dapat bertolak dari pentingnya fungsi itu baik secara ekologi maupun sosio-
ekonomi,maka kegiatan pengelolaan situ perlu dilakukan secarabijaksana, agar
kelestarian situ dapat dijaga dan dibertahankan. Salah satu hal yang harus
diperhatikan dalam kegiatan pengelolaan situ adalh perlu penetapan sistem zonasi
dan sampedan situ, agar kegiatan yang dikembangkan dalam kawasan situ, tidak
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada fungsi utama situ sendiri.

Penetapan sistem zonasi situ pada dasarnya bertujuan untuk membatasi pada zona-
zona tertentu disekeliling situ, agar kualitas fisik dan kuallitas air situ dapat
dipertahankan dan ditngkatka. Oleh karena itu maksud dari penentuan sistem zonasi
selain untuk menentukan dan mmperjelas batas masing-masing zona pemanfaatan
situ, juga bertujuan untuk memberdayagunakan funngsi/potensi situ secara lestari.

Seiring dengan penetapan zonasi, maka penetapan sampedan situ merupakan


aspek lainnya yang juga harus ditata. Maenacu pada ketentuan perundang undangan
yang menetapkan situ sebagai kawasn lindung ( keputusan presiden no 2 tahum
1990 tentang pengelolaan kawasan lindung ) mak jarak sampedan ekosistem situ
adalah 50-100 m, sedangkan untuk kawasan mta air mempunyai sampeda hingga
radius 200 m.

3. KEBIJAKAN DAN STRATEGI DASR PENGELOLAAN SITU


Kebijakan pengelolaan situ ditetepkan dengan tujuan untuk:
 Perlindungan dan penigkata fungsi situ,
 Pnaggulangan dan pencemaran dan kerusakan lingkunagan dan
 Pemulihan pencemaran dan kerusakan situ

Starategi dasar pengelolaan situ merupakan panduan untuk perumusan rencana


kegaiatan, bagi penanganan masalah situ. Berdasatkan klasifikasi tingkan kerusakan
situ, ( situ kondisi baik, situ kondisi terganggu dan situ kondisi rusak) ditetpkan
strategi pengelolaan situ berupa :

1) Strategi peningkatan kelestarian fungsi dan keseimbangan ekosistem


Strategi dilatarbelakangi permasalahan terbatasnya data dan informasi situ. Padahal
data merupakan faktor penting untuk meruskan rencana kegiatan pengelolaan situ.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan strategi peningkata kelestarian fungsi dan
keseinbanagan ekosistem adalah mengumpulkan dan menganalisa berbagai data /
informasi yang akurat tentang kondisi situ.

Kegitan-kegiatan pokok yang terkait dengan strategi ini antara lain:


a. Inventarisasi data situ
b. Pengkajian dan penelitian situ berupa pengupulan data dan infomasi tentang:
1. Penetapan luas dan status situ
2. Status perlindunagan situ,
3. Tingkat kerusakan situ dan tata guna lahan kawasan sekitar situ,
4. Pengkajian permasalahan pengelolaan situ

2) Strategi penyadaran masyarakat dan peningkata kapasitas kelembagaan


Strategi ini di latar belakangi belum memadainya perhatian masyarakat pada
kelestarian situ, dan masih lemahnya kapasitas dan koordinasi anatar instansi
pemerintah pengelola situ. Untuk itu, strategi ini bertujuan menigkatkan
kesadaran masyarakat terhadap nilai dan fungsi situ, sekaligus meningkatka
kemampuan sumberdaya manusia dalam pengelolaan situ.

Klsifikasi tingkat kerusakan situ :


 Situasi kondisi baik, yaitu situ sebagai daerah resapan air masih berfungsi
dengan baik dan kualitasnaya sesuai dengan peruntukannya
 Situasi kondisi terganggu, yaitu sebagai daerah resapan air fungsinyasudah
tidak optimal (berkurang) dan kualitas airnya kualits airnya tidak sesuai
dengan peruntukannya
 Situ kondi rusak, yaitu apabila situ sudah hilang / berubah fungsi menjadi
peruntukan lainnya.

(sumber: kementrian lingkungan hidup)

Kegiatan-kegitan pokok yang terkait dengan strategi ini antara lain:

a. Penigkatan koordinasi antara instansi


b. Peningkatan kemampuan SDM melalui pelatihan
c. Sosialisasi
d. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya situ
3) Strategi peningkatan upaya revitalisasi / rehabilitasi situ
Strategi ini bertujuan memperbaiki dan mengembalikan fungsi situ yang rusak akibat
pendangkalan, alih fungsi, eutrofikasi dan pencemaran. Untuk itu kegiatan
rehabilitasi dan atau revitalisasi situ merupakan fokus utama dari strategi ini.

Kegiatan-kegiatan pokok yang terkait denagn strategi ini antara lain berupa:
a. Pengamanan situ
b. Identifikasi tingkat kerusakan situ
c. Progam / kegiatan revitalisasi situ
d. Pengendalian dan pelarangan alih fungsi situ untuk peruntukan lainya
4. RENCANA KEGIATAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN SITU
Rencana kegiatan pengelolaan situ pada hakekan merupakan penjabaran analisa
kondisi situ, yang dikaitkan dengan kebijakan dan strategi dasar pengelolaan situ.
Keterkaitan komponen-komponen tersebut dimaksudkan untuk mempermudah
perumusan rencana kegiatan, sehingga kegiatan yang diusulkan dapat tepat sasaran,
sesuai dengan spesifikasi pemasalahan yang dihadapi oleh setiap situ.

Matrik keterkaitan kondisi situ kebijan strategi


Analisa kondisi Kebijakan dasar Strategi dasar Rencana
situ kegiatan

Baik Perlindungan dan 1. Peningkatan kelestarian


peningkatan fungsi fungsi dan
situ keseimbangan
Terganggu Penaggulangan ekosistem
pencemaran dan
kerusakan situ 2. Penyadaran masyarakat
dan peningkatan
rusak Perbaikan dan kapasitas kelembaggaan
pengembalian fungsi
situ 3. Peningkatan upaya
revitalisasi / rehabilitasi
situ

5. PERMASALAHN PENGELOLAAN SITU


Permasalahan situ pada umumnya disebabkan karena 2 faktor yang saling terkait
satu dengan yang lainya, yaitu :
A. Faktor Fisik
Faktor fisik merupakan permasalahan yang secara langsung menjadi
penyebab menurunnya fungsi situ, yaitu:
 pengurangan luasan situ akibat alihfungsi pemanfaatan lahan
 pendangkalan situ akibat sedimentasi
 kurangnya pemeliharaan dan atau eutrofikasi sehingga situ dipenuhi
oleh gulma air (enceng gondok) dan rerumputan
B. Faktor Non Fisik
Faktor non fisik adalah permasalahan yang tidak terkait secara langsung
dengan penurunan kondisi situ, akan tetepi memberikan kontribusi terhadap
munculnya kondisi fisik. Permasalahan kondisi fisik adalah :
 Penyalahgunaan wewenang pemberian izin pemanfaatan /
pengelolaan situ.
 Pemberian hak tanah pada kawasan situ.
 Penyerobotan / pemanfaatan situ secara ilegal ( oleh penggarap liar )
 Keterbatasan kemampuan teknis aparat pemerintah, sebagai instansi
yang memiliki kewenangan pengelolaan situ.
 Kurangnya partisipasi dan pemahaman masyarakat terhadap
pentingnya menjaga kelestarian situ.
 Kurangnya perssmaan persepsi terhadap peraturan perundang
undangan yang berdampak pada ketidakjelasan batasan kewenangan
pengelolaan situ antara pemerintah pusat-propinsi-kota/kabupaten.

Merujuk pada berbagai permasalhan tersebut, maka permasalahan ketidakjelasan


batasan kewenanga pengelolaan situ antara pemerintah pusat, propinsi dengan
pemerintah kota, merupakan salah satu permasalahan krusial yang harus segera
diselesaikan. Hal ini dikarenakan ketidakjelasan batsan kewenangan menjadi faktor
pemicu munculnya berbagai permasalahan fisik dan non fisik lainnya

6. KONSEP DASAR PENGELOLAAN SITU


Kegiatnan pengelolaan situ pada hakekatnya merupakan rangkaian kegiatan yang
bertujuan menyelesaikan berbagai permasalahan yang melingkupi sebuah situ.
Merujuk pada kebijakan dan strategi dasar pengelolaan situ, maka “idealnya”
kegiatn pengelolaan situ dilakukan melalui tahapan :

1. Tahapan Re-Identifikasi situ


Tahapan ini dimaksudkan untuk mendata ulang kondisi umum situ, terutama
terkait dengan data :
 Jumlah situ,
 Lokasi situ, luasan dan kedalaman situ
 Status kepemilikan lahan .
 Tataguna lahan disekitar situ.

Identifikasi ulang ini perlu dilakukan mengingat data-data situ yang ada saat ini
diperoleh dari data sekunder yang sudah lama. Sehingga diperkirakan sudah lagi
tidak akurat.salah satu contoh perlunya re-identifikasi data situ antara lain
ditunjukan dari adanya perbedaan jumlah , nama, luas ,kedalaman maupun lokasi
situ , dari berbagai laporan baik dari versi instansi pemerintah, masyarakat maupun
lembaga penelitian/konsultan. Terdapatnya perbedaan data-data ini perlu
diklarifikasi melalui surve lapangan.

2. Tahapan analisa kondisi situ


Tahapan ini dimaksudkan untuk mengetahui secara detail, kondisi situ dari aspek
fisik, ekeologi , hidrologi, sumberdaya air,ekonomi dan sosial budaya. Sehingga
dapat diketahui, apkanh situ dalam kondisi baik, terganggu atau rusak. ( terlampir
beberapa cintoh analisa untuk penentuan apakah situ dalam kondisi baik,
terganggu atau rusak)

Penentuan Tingkat Kerusakan Situ


Berdasarkan Peresntase Tutupan Vegetasi Air
% penutupan permukaan air oleh
parameter Klasifikasi kerusakan
tanaman air
<25 Baik/normal
25 - < 50 Sedang
Tumbuhan air
50-75 Rusak
>75 Rusak/parah
Sumber : kementrian lingkungan hidup

Penetuan tingkat kerusakan suatu perairan situ Berdasarkan kandungan coli tinja (fecal
soliform) dan total coliform (merujuk pada PP. No.82 tahun 2001 )

kelas
Parameter
Satuan keteranagan
Mikrobiolog 1. 2. 3. 4.

Untuk
Fecal MPN/100 penngolahan air
100 1000 2000 2000
Coliform Mil secara
konvensional,fekal
coliform ≤n20.000
Total MPN/100 dan total coliform
1000 50.000 10.000 10. 000 < 1.000 MPN/
coliform Mil
100ml
Sumber : OECD, 197-1980

1. Tahapan usulan rencana kegiatan


Tahapan ini pada dasarnya merupakan sinkronisasi hasil analisa kondisi situ (kondisi
baik, terganggu atau rusak ) dengan kebiakan dan strategi dasar pengelolaan situ.
Tujuannya agar rencana kegiatan yang diusulkan merupakan kegiatan yang tepat
sasaran sehingga menunjang pengelolaan situ yang lestari dan berkelanjutan.

2 jumlah situ di kota tangerang berdasarkan fungsi laporan instansi pemerintah kota adalah
sebanyak 9 buah situ sementara laoporan departemen PU berdasarkan hasil interpretasi citra
satelit, menunjukkan setidaknya ada 30 situ (data terlampir) adanya perbedaan data ini
memerlukan tinjauan lapangan untuk memastikan jumlah situ yang sebenarnya ada di kota
tangerang
Secara skematik, keterkaitan/sinkronisasi antara kondisi situ –kebijakan-strategi-dan
usulan rencana kegiatan adalah seperti tabel dibawah ini :

Matrik keterkaitan anatara kondisi situ – kebijakan – strategi

Nama situ
dan
Kebijakan Usulan
analisis Strategi dasar
dasar kegiatan
kondisi
situ*
1. Peningkatan kelestarian
fungsi dan keseimbangan
ekosistem
Perlindungan
Baik
dan fungsi situ  Penetapan luas dan
status situ.
 Status perlindungan situ.
 Tingkat kerusakan situ
Penanggulanga dan tataguna lahan
n pencemaran kawasan situ.
dan kerusakan  Pengkajian permasalahan
Terganggu situ pengeloalaan situ.
 Informasi pemantauan
dan evaluasi kondisi situ.
2. Penyadaran masyarakat
Perbaikan dan peningkatan kaopasitas
pengembalian kelembagaan
fungsi situ  Peningkatan koordinasi
antar instansi
 Peningkatan kemampuan
SDM melalui pelatihan
 Penigkatan kesadaran
masyararakat akan
Rusak
pentingnya situ
3. Peningkatan upaya
revitalisasi / rehabilisasi
situ
 Pengamanan situ
 Identifikasi tingkat
kerusakan situ
 Program / kegiatan
revitalitalisasi
 Pengendalian dan
pelarangan alih fungsi situ
untuk peruntukan lainnya
Kerangka pikir konsep pengelolaan situ
SITU

Re-identifikasi data situ

 Jumlah situ dan lokasi


 Luas dan kedalaman situ
 Status dan tata guna lahan

Sosial Analisa kondisi situ (penentuan kriteria kerusakan situ )

 Aspek fisik
 Aspek ekeologi
 Aspek hidrologi
 Aspek sumber daya air
 Ekonomi
 Sosial budaya

Kondisi situ baik Kondisi situ Kondisi situ rusak


terganggu

Kebijakan perlindungan Kebijakan penanggulangan Kebijakan perbaikan dan


dan peningkatan fungsi pencemaran dan kerusakan situ pengembalian fungsi
situ situ

Strategi dasar

 Peningkatan kelestarian fungsi dan pengembangan ekosistem


 Penyadaran masyarakat dan peningkatan kapasitas kelembagaan
 Peningkatan upaya revitalisasi / rehabilitasi situ

Rencana kegiatan (untuk Rencana kegiatan Rencana kegiatan


kondisisitu baik) kondisisitu terganggu) (untuk kondisisitu rusak
)
7. CONTOH RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) PENGELOLAAN SITU
Kompleks permasalahan situ , seperti belum jelasnya kewenangan pengeliolaan situ
, besarnya dampak yang dirasakan yang berakibat krusakan (banjir) serta
kemungkinan bertambahnya kerusakan situ apabila tidak segera ada upaya
penaggulangan, telah mendorong rencaana kegiatan pengelolaan situ diusulkan
melalui 2 tahapan progam yang saling terkait satu dengan yang lainnya, yaitu :
1. Progam tanggap darurat (crash program)
Program ini dimaksdudkan untuk untuk mengatasi “segera” permasalahan
mendesak yang terdapat pada pengelolaan situ di kota tangerang. Fokus
kegiatan padap program ini adalah berupa pengamanan dan rehabilitas awal
kondisi situ.
a) Tahapan pengamanan situ, tahapan ini dimaksudkan sebagai upaya awal
untuk mengamankan keberadaan situ yanng ada saat ini, agar jumlah
dan luasnya tidak semakin berkurang akibat kegiatan alih fungsi atau
pemanfatan lahan situ secara ilegal.

Indikasai kegiatan pokok pada tahapan pengamanan ini antara lain


pembuatan patck (sampedan situ), pendataan situ, sertifikasi situ,
pemberdayaan masyarakat maupun rapat koordinasi antara pemerintah
kpata-propinsi-pusat untuk kejelasan kwenangan pengelolaan situ.

b) Rehabilitas situ, kegiatan rehabilitas situ ini merupakan bagian dari


agenda kerja pemerintah pusat pada rencana kegiatan penangnan banjir.

Rencana kegfiatan program tanggap darurat / crash program

(tahapan pengmanan dan rehabilitasi )

No kegiatan Sasaran kegiatan


1 Pengukuran pembuatan patok Terlindunginya situ dari kegiatan perubahan
(sampedan situ), papan nama situ, pemanfaatan lahan
pengamanan/pemagaran
2 Re-inventarisasi dan pendataan Terdapatnya data yang akurat tentang jumlah,
situ lokasi, luas, kedalamanserta status hukum situ

3 Sertifikasi situ Tersertifikasinya sseluruh situ dan


terselesaikannya permasalahan status lahan
situ
4 Penyuluhan dan pemberdayaan Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
masyarakat sekitar situ menjaga kelestarian situ
5 Rapat koordinasi antara Adanya kejelasan atau batasan kewenangan
pamerintah kota-propinsi-pusat pengelolaan situ anatar pemerintah koya dan
untuk kejelaskan kewenangan propinsi, baik berupa pelimpahan
pengelolaan situ kewenangan atau pembagian kewenangan
(siapa berbuat apa)
6 Penyelesaian status hukum Adanay kejelasan status hukum/pengelolaan
pengelolaan situ dengan pihak situ yang saat ini di kelola olaeh pihak swasta
swasta
7 Rehabilitasi kondisi situ Berfungsinya situ sebagai pengendali banjir
 Pengerukan
 Pembuatan tanggul
 Jalan inspeksi situ
 Penghijauan
 Pembersihan dan
pengangkutan enceng gondok

2. Program penanganan situ terpadu


Prigram ini dimaksudkan untuk menata seluruh usulan kegiatan agar pengelolaan
situ dapat berjal;an secara terarah dan berkesinambunagan. Untuk itu, prgram
penanganan situ terpadu terdiri atas 3 tahapan, yaitu :
a) Tahapan perencanaan ; tahapan ini terdiri atas rangkaian kegiatan yang
difokuskan untukj menghasilkan berbagai “instrumen dasar pengelolaan situ”
(precondition), sebagai acuan/masukan bagi rencana kegiatan pada tahapan
pelaksanaan.

Indikasi kegiatan pokok pada tahapan perencanaan ini, antara lain berupa: kajian
penentuan status situ, penelitian luas kedalaman awal situ, identifikasi sumber
pencemar/perusak situ, penentuan fungsi atau status situ dan penyusunnan
kebijakan/peraturan pengelolaan situ.

no Kegiatan Sasaran kegiatan


I Tahap perencanaan
1 Kajian penentuan  Diketahuinya ststus kondisi situ, apakah dalam kondisi
status kondisi situ baik, terganggu atau rusak.
 Tersusunnya prioritas penanganan situ
 Sebagai masukan (input) bagi rencana kegiatan
rehabilitas situ.
2 Penelitian  Diketahuinya luas dan kedalaman awal situ .
geomorfologi untuk  Diketahuinaya faktor penyebab kekurangannya luasan
penentuan luas dan dan kedalaman situ.
kedalaman awal situ  Menjadi acuan/masukan untuk kegiatan rehabilitas situ
(upaya penanganannya,pengerukan situ maupun feed
back/umpan balik untukkegiatan sertifikasi,
pembuatan batasan sutu / sampedan situ )
3 Identifikasi sumber  Diketahuinya secara detail sumber pencemaran situ,
pencemaran/perusak sehingga upaya pencegahan pencemaran situ, dapat
situ dilakukan tepat sasaran.
4 Penentuan fungsi /  Teridentifikasinya fungsi utama dari setiap situ yang
status situ ada di kota tangerang
 Sabagai masukan untuk penyusunan kebijakan
pengelolaan situ
5 Penyusunan kebijakan / Terjadinya landasan hukum dan operasional bagi
peraturan pengelolaan kegiatan pengelolaan situ dikota tangerang
situ

b) Tahapan pelaksanaan ; tahapan ini merupan tindak lanjut dari tahapan


perencanaan, dimana seluruh kegiatan difokuskan untuk memperbaiki dan
mempertahankan kondisi situ agar situ dapat berfungsi / bermanfaat secara
optimal.

Indikasi tahapan pokak pada tahapan ini, anatara lain beruapa: operasi dan pemeliharaan
situ, penembangan dan konservasi situ, opoerasi dan pemeliharaan situ, pemberian
penghargaan terhadap aktifitas yang kondusif bagi masyarakat, penegakan hukum bagi
pencemar pengalih fungsian situ dan penanaman pohon yang mempunyai nilai konservasi
dan ekonomi di sampedan situ melalui konsep income generating.

NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN


II TAHAPAN PELAKSANAAN
1 Rehabilitasi, pengembangan
dan konservasi situ Terawatnya atau meningakatnya kondisi situ sesuai
2 Operasi dan pemeliharaan dengan fungsinya
situ
3 Pemberian penghargaan Meningkatnya pemahaman dan inovasi masyarakat
terhadap aktifitas untuk menjaga kelestarian fungsi
masyarakat yang kondusif
bagi peningkatan fungsi situ
4 Pemanfaatan dan  Meningkatnya ekonomi masyarakat sebagai dampak
pemeliharaan situ berbasis dari pemanfaatan situ berbasis masyarakat .
masyarakat  Terpeliharanya kondisi situ oleh masyarakat
5 Penegakan hukum bagi Adanya aturan yang jelas terhadap pencemar situ
pencemar pengalih fungsian sehingga kelestarian situ tetap terjaga
situ
6 penanaman pohon yang  Tertatanya kondisi lingkungan yang asri di sekitar
mempunyai nilai konservasi lahan situ
dan ekonomi di sampedan  Meningkatnya ekonomi masyarakat sekiatar situ
situ melalui konsep income
generating.
c) Tahapan monitoring dan evaluasi; tahapan ini dimaksudkan sebagai alat kontrol
untuk menilai sejauh mana tingkat keberhasilan kegiatan pengelolaan situ yang telah
dilakukan. Tahapan ini juga sekaligus berfungsi sebagai feed back (umpan baliak) bagi
penyempurnaan kegiatan pengelolaan situ.

Indikasi kegiatan pokokpada tahapan ini, adalah monitoring dan evaluasi kegiatan
pengelolaan situ serta evaluasi penataan ruang

NO KEGIATAN SARANA KEGIATAN


III TAHAPAN MONITORING-EVALUASI
Monitoring dan evaluasi  Terjadinya kegiatan pengelolaan situ .
pelaksanaan pengelolaan situ  Adanya mekanisme feed back (umpan balik )
untk penyempurnaan kegiatan pengelolaan situ.
Evaluasi penataan ruang Kesesuaian rencana pemanfaatan lahan dengan
fungsi situ
ALUR PROSES (DIAGRAM ALIR) RENCANA KEGIATAN PENELOLAAN SITU

Tahapan pengamanan situ

Pengukuran,pembuatan
Re-inventarisasi dan pendataan situ
patok(sampedan situ) dan papan nama
situ

Rapat koordinasi pemerintah kota – propinsi-


Pemberdayaan
pusat untuk pelimpahan kewenagan
masyarakat kawasan
pengelolaan situ
situ

Penyelesaian status hukum


Sertifikasi situ Rehabilitas situ
pengelolaan situ

Tahapan perencanaan situ

Kajian status dan untuk menentukan Penelitian geomorfologi untuk


kondisi situ (baik-terganggu-rusak) penentuan luas dan kedalaman awal
situ

Menetapkan fungsi Penyusunan


Identifikasi sumber pencemar dan status situ kebijakan
dan perusak situ pengaturan
pengelolaan situ

Tahapan pelaksanaan situ

 Rehabilitasi, pengembangan dan konservasi situ


 Operasi dan pemeliharaan situ

 Pemberian penghargaan terhadap aktifitas yang kodusif bagi masyarakat


 Pemanfatan dan pemeliharaan situ barbasis masyarakat

 Penegan hukum bagi pencemar dan pengalih fungsi situ


 Penanaman pohon yang mempunyai nilai konsevasi dan ekonomi
dismpedan situ
Tahapan monitiring dan evaluasi
 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan situ
 Evaluasi dan penataan ruang

Anda mungkin juga menyukai