Konsep Pengelolaan Situ RR
Konsep Pengelolaan Situ RR
Konsep Pengelolaan Situ RR
1. LATAR BELAKANG
Situ / rawa sebagai bagian dari sistem DAS ( daerah aliran sungai ) memiliki fungsi
penting, baik sebagai tempat penampung airguna mengendalikan banjir, konservasi
sumber daya air ( pemasok air tanah ), pengembangan ekonomi lokal maupun
tempat sebagai daerah parkir air ( retarding basins ) untuk mengurangi banyaknya
air limpasan / penahan laju air ( water retentation ). Oleh karena itu menjaga
kualitas luasan dan kedalaman situ merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kegiatan penaggulangan banjir.
Terjadinya penurunan kondisi situ ini tidak terlepas dari permasalahan fisik seperti
alih fungsi lahan situ menjadi lahan terbangun dan pendangkalan situ ( proses
sedimentasi ) maupun permasalahan non fisik seperti ketidakjelasan batasan
pengelolaan situ antara pemerintah propinsi dan kota.
Situ memiliki barbagai fungsi penting, antara lain sebagai tempat parkir air dan
kawasan resapan air , sehingga dapat mengurangi volume air permukaan (run off)
yang tidak tertampung (penyebab air) . disamping itu, situ dapat dimanfaatkan
sebagai irigasi, pengibuh (recharge) air pada cekungan air tanah, cadangan air bersih,
perikanan darat, sarana rekreasi maupun wisata alam.
Bertolak dari pentingnya fungsi situ baik secara ekologis maupun sosio-ekonomi
maka kegiatan pengelolaan situ perlu dilakukan secara bijaksana,agar kelestarian situ
dapat bertolak dari pentingnya fungsi itu baik secara ekologi maupun sosio-
ekonomi,maka kegiatan pengelolaan situ perlu dilakukan secarabijaksana, agar
kelestarian situ dapat dijaga dan dibertahankan. Salah satu hal yang harus
diperhatikan dalam kegiatan pengelolaan situ adalh perlu penetapan sistem zonasi
dan sampedan situ, agar kegiatan yang dikembangkan dalam kawasan situ, tidak
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada fungsi utama situ sendiri.
Penetapan sistem zonasi situ pada dasarnya bertujuan untuk membatasi pada zona-
zona tertentu disekeliling situ, agar kualitas fisik dan kuallitas air situ dapat
dipertahankan dan ditngkatka. Oleh karena itu maksud dari penentuan sistem zonasi
selain untuk menentukan dan mmperjelas batas masing-masing zona pemanfaatan
situ, juga bertujuan untuk memberdayagunakan funngsi/potensi situ secara lestari.
Kegiatan-kegiatan pokok yang terkait denagn strategi ini antara lain berupa:
a. Pengamanan situ
b. Identifikasi tingkat kerusakan situ
c. Progam / kegiatan revitalisasi situ
d. Pengendalian dan pelarangan alih fungsi situ untuk peruntukan lainya
4. RENCANA KEGIATAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN SITU
Rencana kegiatan pengelolaan situ pada hakekan merupakan penjabaran analisa
kondisi situ, yang dikaitkan dengan kebijakan dan strategi dasar pengelolaan situ.
Keterkaitan komponen-komponen tersebut dimaksudkan untuk mempermudah
perumusan rencana kegiatan, sehingga kegiatan yang diusulkan dapat tepat sasaran,
sesuai dengan spesifikasi pemasalahan yang dihadapi oleh setiap situ.
Identifikasi ulang ini perlu dilakukan mengingat data-data situ yang ada saat ini
diperoleh dari data sekunder yang sudah lama. Sehingga diperkirakan sudah lagi
tidak akurat.salah satu contoh perlunya re-identifikasi data situ antara lain
ditunjukan dari adanya perbedaan jumlah , nama, luas ,kedalaman maupun lokasi
situ , dari berbagai laporan baik dari versi instansi pemerintah, masyarakat maupun
lembaga penelitian/konsultan. Terdapatnya perbedaan data-data ini perlu
diklarifikasi melalui surve lapangan.
Penetuan tingkat kerusakan suatu perairan situ Berdasarkan kandungan coli tinja (fecal
soliform) dan total coliform (merujuk pada PP. No.82 tahun 2001 )
kelas
Parameter
Satuan keteranagan
Mikrobiolog 1. 2. 3. 4.
Untuk
Fecal MPN/100 penngolahan air
100 1000 2000 2000
Coliform Mil secara
konvensional,fekal
coliform ≤n20.000
Total MPN/100 dan total coliform
1000 50.000 10.000 10. 000 < 1.000 MPN/
coliform Mil
100ml
Sumber : OECD, 197-1980
2 jumlah situ di kota tangerang berdasarkan fungsi laporan instansi pemerintah kota adalah
sebanyak 9 buah situ sementara laoporan departemen PU berdasarkan hasil interpretasi citra
satelit, menunjukkan setidaknya ada 30 situ (data terlampir) adanya perbedaan data ini
memerlukan tinjauan lapangan untuk memastikan jumlah situ yang sebenarnya ada di kota
tangerang
Secara skematik, keterkaitan/sinkronisasi antara kondisi situ –kebijakan-strategi-dan
usulan rencana kegiatan adalah seperti tabel dibawah ini :
Nama situ
dan
Kebijakan Usulan
analisis Strategi dasar
dasar kegiatan
kondisi
situ*
1. Peningkatan kelestarian
fungsi dan keseimbangan
ekosistem
Perlindungan
Baik
dan fungsi situ Penetapan luas dan
status situ.
Status perlindungan situ.
Tingkat kerusakan situ
Penanggulanga dan tataguna lahan
n pencemaran kawasan situ.
dan kerusakan Pengkajian permasalahan
Terganggu situ pengeloalaan situ.
Informasi pemantauan
dan evaluasi kondisi situ.
2. Penyadaran masyarakat
Perbaikan dan peningkatan kaopasitas
pengembalian kelembagaan
fungsi situ Peningkatan koordinasi
antar instansi
Peningkatan kemampuan
SDM melalui pelatihan
Penigkatan kesadaran
masyararakat akan
Rusak
pentingnya situ
3. Peningkatan upaya
revitalisasi / rehabilisasi
situ
Pengamanan situ
Identifikasi tingkat
kerusakan situ
Program / kegiatan
revitalitalisasi
Pengendalian dan
pelarangan alih fungsi situ
untuk peruntukan lainnya
Kerangka pikir konsep pengelolaan situ
SITU
Aspek fisik
Aspek ekeologi
Aspek hidrologi
Aspek sumber daya air
Ekonomi
Sosial budaya
Strategi dasar
Indikasi kegiatan pokok pada tahapan perencanaan ini, antara lain berupa: kajian
penentuan status situ, penelitian luas kedalaman awal situ, identifikasi sumber
pencemar/perusak situ, penentuan fungsi atau status situ dan penyusunnan
kebijakan/peraturan pengelolaan situ.
Indikasi tahapan pokak pada tahapan ini, anatara lain beruapa: operasi dan pemeliharaan
situ, penembangan dan konservasi situ, opoerasi dan pemeliharaan situ, pemberian
penghargaan terhadap aktifitas yang kondusif bagi masyarakat, penegakan hukum bagi
pencemar pengalih fungsian situ dan penanaman pohon yang mempunyai nilai konservasi
dan ekonomi di sampedan situ melalui konsep income generating.
Indikasi kegiatan pokokpada tahapan ini, adalah monitoring dan evaluasi kegiatan
pengelolaan situ serta evaluasi penataan ruang
Pengukuran,pembuatan
Re-inventarisasi dan pendataan situ
patok(sampedan situ) dan papan nama
situ