Makalah Keperawatan Dalam Kebudayaan Jawa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Makalah keperawatan dalam kebudayaan jawa.

Kebudayaan Jawa Dalam Keperawatan.

Disusun oleh

Kelompok 13:

Aditya Jaka

Dola Nanda

Eis Winangsih

Prima Dinar Ainur Rofiq

Prodi D-IV KEPERAWATAN

Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Tahun 2017
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
perlindungan-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini saya buat dengan sepenuh hati dengan bantuan dari pihak lain dalam
menghadapi berbagai kesulitan dalam proses penyelesaian makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya,penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini.kami ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung ,20 September 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................

Daftar Isi................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ……………...............................................................................
I.2 Tujuan…………………………………………………………..........................
I.3 Rumusan Masalah.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian pengertian sehat dan sakit menurut budaya jawa ................................
2. Hubungan kebudayaan dan pengobatan tradisionl jawa........................................
3. Konsep sehat dan sakit menurut budaya masyarakat.............................................
4. Faktor pendorong dan penghambat........................................................................
5. Solusi peranan pengobatan tradisional dalam pelayanan kesehatan......................

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ………………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang banyak membawa
perubahan terhadap kehidupan manusia baik dalam hal perubahan pola hidup maupun
tatanan sosial termasuk dalam bidang kesehatan yang sering dihadapkan dalam suatu hal
yang berhubungan langsung dengan norma dan budaya yang dianut oleh masyarakat yang
bermukim dalam suatu tempat tertentu.
Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat
merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami
suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan
dampak positif maupun negatif. Hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat
hubungannya, sebagai salah satu contoh suatu masyarakat desa yang sederhana dapat
bertahan dengan cara pengobatan tertentu sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau
kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap kesehatan dan penyakit dalam
segala masyarakat tanpa memandang tingkatannya. Karena itulah penting bagi tenaga
kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi juga membuat mereka
mengerti tentang proses terjadinya suatu penyakit dan bagaimana meluruskan keyakinan
atau budaya yang dianut hubungannya dengan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sehat dan sakit menurut budaya jawa..??
2. Bagaimana hubungan keyakinanan kebudayaan dan pengobatan tradisional jawa??
3. Apakah Mitos jawa ada hubungan dengan masalah kesehatan..??
4. Apa saja keyakinan pengobatan berdasarkan kebudayaan jawa yang bertentangan
dengan kesehatan ..??
5. Bagaimana peranan pengobatan tradisional dalam pelayanan kesehatan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui keyakinan kebudayaan jawa mengenai kesehatan dan pengobatanya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian sehat dan sakit menurut kebudayaaan jawa.

Menurut orang Jawa “sehat “ adalah keadaan yang seimbang dunia fisik dan batin.
Bahkan, semua itu berakar pada batin. Jika “batin karep raga nututi”, artinya batin
berkehendak, raga/badan akan mengikuti. Sehat dalam konteks raga berarti “ waras“.
Apabila seseorang tetap mampu menjalankan peranan sosialnya sehari-hari, misalnya
bekerja di ladang, sawah, selalu gairah bekerja, gairah hidup, kondisi inilah yang dikatakan
sehat. Dan ukuran sehat untuk anak-anak adalah apabila kemauannya untuk makan tetap
banyak dan selalu bergairah untuk bermain.

Untuk menentukan sebab-sebab suatu penyakit ada dua konsep, yaitu konsep personalistik
dan konsep naturalistik. Dalam konsep personalistik, penyakit disebabkan oleh makhluk
supernatural (makhluk gaib, dewa),dan dukun (tukang sihir). Sedangkan konsep
naturalistik, penyebab penyakit bersifat natural dan mempengaruhi kesehatan tubuh,
misalnya karena cuaca, iklim, makanan racun, bisa, kuman atau kecelakaan.

Jadi, Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
hidup produktif. Sehingga dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu
kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya
kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan. Karena semua unsur harus dalam
keadaan baik agar dapat dikatakan sehat baik jasmani maupun rohani.
2. Hubungan kebudayaan dan pengobatan tradisionl jawa.

Kebudayaan atau disebut juga kultur merupakan keseluruhan cara hidup manusia
sebagai warisan sosial yang diperoleh individu dari kelompoknya. Pengetahuan tentang
suatu kebudayaan tertentu dapat digunakan untuk meramalkan berbagai kepercayaan dan
perilaku anggotanya. Untuk itu petugas kesehatan perlu mempelajari kebudayaan sebagai
upaya mengetahui perilaku masyarakat di kebudayaan tersebut sehingga dapat turut
berperan serta memperbaiki status kesehatan di masyarakat tersebut.Dalam tiap
kebudayaan terdapat berbagai kepercayaan yang berkaitan dengan kesehatan. Di pedesaan
masyarakat jawa, ibu nifas tidak boleh makan yang amis-amis (misalnya : Ikan) karena
menurut kepercayaan akan membuat jahitan perineum sulit sembuh dan darah nifas tidak
berhenti. Menurut ilmu gizi hal tersebut tidak dibenarkan karena justru ikan harus
dikonsumsi karena mengandung protein sehingga mempercepat pemulihan ibu nifas.
Disinilah peran petugas kesehatan untuk meluruskan anggapan tersebut.
Di sisi lain ada kebudayaan jawa yang sejalan dengan aspek kesehatan. Dalam arti
kebudayaan jawa yang berlaku tersebut tidak bertentangan bahkan saling mendukung
dengan aspek kesehatan. Dalam hal ini petugas kesehatan harus mendukung kebudayaan
tersebut. Tetapi kadangkala rasionalisasinya tidak tepat sehingga peran petugas kesehatan
adalah meluruskan anggapan tersebut. Sebagai contoh, kebudayaan yang menganjurkan
ibu menyusui untuk amakan jagung goring (di Jawa disebut “marning”) untuk
melancarkan air susu. Hal ini tidak bertentangan dengan kesehatan. Bila ibu makan jagung
goreng maka dia akan mudah haus. Karena haus dia akan minum banyak. Banyak minum
inilah yang dapat melancarkan air susu.
Begitu banyak anggapan masyarakat dalam kebudayaan jawa yang masih
dipercayai sampai sekarang dalam hal mengenai kesahatan baik yang betentangan dengan
kesehatan maupun tidak bertentangan.
Berikut beberapa penyakit dan pengobatanya/penaganannya menurut
budaya jawa :

a. Apabila ada sesorang yang terkena biduran atau gatal gatal seperti terkena ulat bulu
yang berhari hari ,olesi kulitnya dengan parutan jagung muda.
b. Apabila ada bayi atau balita yang mengalami biang keringat(kringet buntet)
mandika bayi/balita dengan air cucian beras atau air rebusan telur ayam kampung.
c. Apabila ibu hamil perutnya merasa gatal itu di karenakan rambut si bayi di dalam
perut jadi tidak boleh digaruk dengan kuku tangan melainkan dengan sisir dan
tidak boleh terlalu kuat.
d. Apabila ada seorang perempuan yang sedang menstruasi dan mengalami sakit pada
perutnya akibat menstruasi tersebut cukup minum perasan parutan kunyit ditambah
sedikit garam atau sedikit gula merah.
e. Apabila ada seseorang yang mengalami cantengan pada kukunya cukup beri kutek
(pewarna kuku) yang terbuat dari tanaman pacar kayu.
f. Apabila giginnya ingin tetap kuat biasanya orang jawa terutama para nenek nenek
atau kakek kakek sering” nginang”(nginang adalah mengunyah dau sirih dicampur
kapur,pinang dan gambir).
g. Apabila bayi sering menangis tiap malam atau setiap hari pada saat menjelang
magrib bakar garam & cabai ditungku / tempat pembakaran. untuk mengusir
makhluk yang dirasa mengganggu si bayi sehingga menyebabkan bayi sering
menangis.
3. Apakah Mitos jawa yang sebenarnya ada hubungan dengan
masalah kesehatan.

Daerah Jawa adalah daerah yang masih mempercayai adanya Pamali dan Mitos
terutama di daerah-daerah pedesaan, karena kebudayaannya yang masih kental sehingga
Pamali dan Mitos ini menjadi kepercayaan turun-menurun yang diwariskan oleh orang tua
atau masyarakat Jawa tempo dulu. Pamali sendiri secara hafiah memiliki kesamaan arti
dengan pantangan atau ketabuan, Pamali Jawa adalah pantangan dari masyarakat Jawa
yang harus dihindari oleh anggota masyarakatnya sendiri. Apabila pantangan tersebut
dilanggar, pelanggar akan mendapatkan risikonya.
Sementara Mitos memiliki makna hafiah sebagai kepercayaan, keyakinan, mite atau
dongeng. Dengan demikian Mitos Jawa dapat dimaknai sebagai kepercayaan atau
keyakinan masyarakat Jawa yang sulit dibuktikan secara riil dan rasional. Pengertian lebih
luas, Mitos Jawa mengacu pada cerita tradisional Jawa.

Berikut beberapa mitos jawa :


 Aja mangan karo turu, mundhak sirahe dadi gedhe.
[jangan makan sambil tiduran, karena akan membuat kepalanya membesar].
Kajian:
Menurut pakar kesehatan, bahwa sesudah makan dilarang langsung tidur /tiduran
karena akan memperberat kerja lambung sehingga menyebabkan lambung mudah
terserang penyakit. Perihal jika makan sambil tiduran dapat menyebabkan kepala menjadi
besar hanyalah cara orangtua menkut-nakuti anaknya agar tidak melanggar pamali
tersebut.
 Aja sinambi micara rikala lagi mangan, mundhak disaru dening wong liya lan
nekake kewan galak.
[Jangan berbicara ketika sedang makan, karena berakibat menjadi bahan gunjingan
orang lain atau dapat mendatangkan binatang buas].
Kajian:
Selain karena dianggap tidak sopan, ketika makan sambil berbicara juga dapat
membuat seseorang tersedak yang berakibat fatal yakni kematian. Menurut pandangan
Hiromi Shinya melalui bukunya The Miracle of Enzyme, makan sambil berbicara yang
artinya makan sambil membuka mulut sangat tidak dianjurkan. Karena selain
mengakibatkan kita dapat tersedak, tapi juga makanan akan masuk ke saluran yang salah
dan juga tertelannya udara bersama makanan. Akibat dari tertelannya udara bersama
makanan maka berakibat pada pencernaan yang menjadi tidak baik. Berdasarkan uraian
diatas maka Pamali ini merupakan pantangan yang layak untuk diikuti, karena pantangan
ini tersimpan hal yang positif dan masuk akal. Perihal tentang “Binatang Buas”, ini
hanyalah simbol bahaya yang akan dihadapi jika melanggar pamali atau pantangan
tersebut.
 Aja mangan utawa adus ing wayah wengi,mundhak anake gampang kena sawan.(
(Larangan saat hamil)
[Jangan makan atau mandi di waktu malam, karena dapat menyebabkan si anak kelak
bakal mudah terkena sawan].
Kajiannya:
Tidak boleh makan di waktu malam, karena wanita tersebut akan rentan dengan
penyakit pencernaan. Sedangkan jika tidak boleh mandi malam, karena wanita tersebut
akan mudah terkena penyakit rematik. Perihal ‘anaknya akan mudah terkena sawan’
hanyalah cara agar pantangan tersebut tidak dilanggar.
 Aja mangan urang , yuyu ,Karo lele(Larangan saat hamil)
[Jangan makan udang dan kepiting].
Kajiannya:
Ada benar dan ada salahnya perihal wanita hamil dilarang mengkonsumsi ikan lele,
udang, dan kepiting. Selama mengkonsumsi makanan seafood tersebut masih dalam batas
yang wajar, tidak akan jadi masalah. Namun jika terlalu banyak mengkonsumsi ikan lele,
udang, dan kepiting yang merupakan ikan-ikan berkolesterol tinggi, tentu akan menjadi
masalah untuk kehamilan
4. keyakinan pengobatan berdasarkan kebudayaan jawa yang
bertentangan dengan kesehatan.
1. Memakaikan gerita pada bayi dilakukan untuk mencegah bayi kembung dan
terhindar dari penyakit perut atau penyakit yang berhubungan dengan
pencernaan,padahal ini sangat menyakitkan bayi, karena organ dalam tubuh
malah akan kekurangan ruangan. Jika bayi menggunakan gurita, maka ruangan
untuk pertumbuhan organ-organ seperti rongga dada dan perut serta organ lain
akan terhambat. Kalau mau tetap memakaikan gurita, boleh saja. Asal ikatan
bagian atas dilonggarkan, sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang.dan
gerita sekarang juga sudah menggunakan dengan kain atau bahan yang sudah
didesain untuk sibayi dan baik untuk kesehatan.

2. Kebudayaan ini tak asing lagi ditelinga kita,sering orang tua atau mbah buyut
kita memerintahkan kepada perempuan yang sedang hamil untuk membawa
pisau, gunting atau benda tajam lain untuk dibawa kemanapun pergi.Benda ini
dianggap akan menjadi penghalang atau sebagai penangkal bagi janin dari
datangnya marabahaya yang akan menimpanya,mereka meyakini roh halus atau
jin jin penggangu takut dengan benda tajam yang dibawa oleh si ibu. kebudayaan
ini memang tak terlalu berpengaruh bagi kesehatan,akan tetapi akan berakibat
buruk ketika si ibu teledor atau ceroboh benda tajam ini akan meluakai si ibu.
Maka dari itu untuk mengatasi kebudayaan ini supaya tidak hilang dan tidak
mengakibatkan resiko berlebih kepada si ibu diperlukan menggunakan gunting
lipat untuk bisa dibawa ibu kemanapun pergi,dengan diberitahukan kepada ibu
ibu hamil untuk dibawa dengan posisi benda tak terlalu membahayakan

3. Mandi disungai bagi perempuan yang habis keguguran.


Kebiasaan ini sering dilakukan oleh perempuan yang habis keguguran.ini
dianggap akan mempercepat proses kehamilan berikutnya,hal ini memang tak
terlalu berhubungan dengan kesehatan dan tidak berdampak terlalu buruk bagi si
pelaku apabila dilakukan pada masa sebelum air air sungai tercemar dan
kotor.pada masa sekarang sungai sungai telah tercemar dan kotor,bahkan tidak
baik digunakan untuk mandi karena terlalu banyak virus dan bakteri yang
terkandung dalam air sungai tersebut. Berikut ini informasi perihal penyakit
yang timbul akibat kondisi air yang kurang higienis. Diantaranya:
1. Kolera. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang dan mengakibatkan
infeksi saluran usus.
2. Penyakit malaria. Di sebabkan oleh nyamuk malaria yang ditumpangi oleh
protozoa parasit.
3. Penyakit diare. Penyakit yang mengakibatkan rangsangan untuk selalu
buang air besar. Penyakit ini sering terjadi karena air tanah yang tercemar akibat
tidak menggunakan
Ketiga penyakit di atas adalah salah satu penyakit disebabkan oleh bakteri,
virus maupun kuman yang ada pada air yang kotor. Dan masih banyak lagi
risiko penyakit lainnya.
4. ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang
makan daging karena akan menyebabkan pendarahan yang banyak. Hal ini
sebenarnya tidak perlu dilakukan karena berbahaya bagi kesehatan ibu dan dapat
mengakibatkan ibu kekurangan asupan gizi akan protein.
5. jika seorang wanita di injak jempol kakinya oleh seorang wanita yang sedang
menstruasi maka wanita yang di injak kakinya akan mengalami menstruasi juga.
Padahal mentruasi itu merupakan siklus yang slalu berputar jika seorang wanita
sudah waktunya menstruasi, maka jempol kakinya tidak diinjak oleh seorang
wanita yang sedang menstruasipun dia akan tetap menstruasi. Dan sebaliknya jika
siklus seorang wanita itu belum mencapai waktunya menstruasi, walau di injak
jempol kakinya berkali-kali oleh seorang wanita yang sedang menstruasi, dia tetap
tidak akan menstruasi.

Peranan Pengobatan Tradisional dalam Pelayanan Kesehatan


Dalam masyarakat sendiri sebenarnya banyak dinamika yang membuat mereka
mampu betahan dalam keadaan sakit, hal ini sebenarnya merupakan potensi yang dapat
dikembangkan untuk meningkatkan derajat kesehatannya.potensi yang berarti kemampuan,
daya, kesanggupan, kekuatan yang dapat dikembangkan. Selama ini perkembangan
pelayanan kesehatan tradisional dan alternatif semakin pesat sekitar 32% masyarakat kita
memakai pengobatan dan obat tradisioanal ketika sakit. Pengobatan ini telah mendorong
pengusaha dibidang obat tradisioanal, mulai dari budidaya tanaman obat, industri obat dan
distribusi. Akhir-akhir ini banyak muncul penyakit-penyakit baru belum ditemukan
obatnya, hal ini membuat cemas masyarakat, padahal bahan-bahan untuk pengobatan
tradisioanal yang berkhasiat banyak terdapat di pelosok tanah air, meskipun belum
dimanfaatkan secara optimal untuk pengobatan penyakit. Hal ini berati pengobatan
tradisional memiliki potensiu besar dalam pelayanan kesesahatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk menyimpulkan pandangan-pandangan mengenai pengobatan tradisional, saya yakin bahwa
jika di nilai dari banyak fungsi yang di harapkan dapat memenuhi oleh pengobatan dan
keterbatasan-keterbatasan yang ada pada penelitian medis yang sistematik dalam masyarakat-
masyarakat tersebut, maka system-sistem medis tradisional, yang di lihat sebagai sarana adaptif,
telah berhasil dengan baik. Mereka telah muncul sejak ribuan tahun yang lalu, telah memberikan
harapan dan penyembuhan kepada yang sakit, mereka menangani juga penyakit-penyakit sosial,
dan mereka telah memberikan sumbangan terhadap penambahan populasi dunia secara lambat.

Saya juga percaya bahwa beda dengan pengobatan ilmiah ,baik dari aspek-aspek preventif dan ,
klinisnya, serta semua kekurangan dalm perawatan kesehatannya maka pengobatan tradisional
adalah cara kurang memuaskan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dari penduduk masa kini.
Hal ini bukanlah merupakan penilaian kami saja melainkan keputusan para penilai utama,
konsumen-konsumen tradisional yang semakin meningkat dalam memilih antara pengobatanya
sendiri dengan pengobatanya ilmiah lain.

B. Saran
Saya para penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah membaca
makalah ini. Para pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan dapat mengaplikasikanya nanti.
dapat mengetahui bagaiman system medis tradisional ,apalagi sisi positif dan negatif dari
pengobatan system tradisional.
Contoh kasus
DAFTAR PUSTAKA

Robertha Natalia Gracia, 2010 Hubungan Aspek Sosial Terhadap Pembangunan Kesehatan,
http://roberthanatalia.blogspot.com/

www.scribd.com/doc/87909449/makalahtranskulturalkomplit-120226032433-phpapp02

http://sitirohmie.blogspot.co.id/2013/04/makalah-pengaruh-sosial-budaya.html

https://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/06/21/suku-jawa-dan-masalah-kesehatan/

http://fhiyanemyuunik.blogspot.co.id/2013/05/makalah-budaya-yang-mempengaruhi.html

Anda mungkin juga menyukai