Rantai Makanan Dan Jaring Makanan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

.

Rantai Makanan dan Jaring Makanan

Dalam komunitas suatu ekosistem, terjadi proses-proses interaksi di antara anggota populasi
populasinya. Proses interaksi tersebut contohnya adalah proses saling makan dan saling dimakan.
Produsen yang berupa tumbuhan merupakan makanan bagi hewan-hewan herbivora. Hewan-
hewan herbivora tersebut dinamakan konsumenprimer. Selanjutnya, hewan-hewan herbivora
akan dimakan oleh hewan-hewan karnivora. Hewan-hewan karnivora tersebut
dinamakan konsumensekunder. Hewan-hewan karnivora dapat dijadikan makanan oleh hewan-
hewan karnivora lainnya. Kelompok hewan karnivora yang memakan hewan karnivora lainnya
disebut konsumen tersier. Proses makan dan dimakan pada serangkaian organisme disebut
sebagai rantai makanan. Dalam ekosistem, jumlah tingkatan konsumen yang terlibat dalam rantai
makanan biasanya terbatas, pada umumnya empat sampai lima tingkat.Masing-masing tingkatan
tersebut dinamakan tingkatan trofik.

Proses makan dan dimakan pada umumnya tidak terjadi dalam urutan yang linier, tetapi terjadi
dalam proses yang kompleks. Proses rantai makanan yang saling menjalin dan kompleks tersebut
dinamakan jaring makanan. Hal ini terjadi karena suatu organisme sering kali memiliki jenis
makanan yang banyak

Piramida Ekologi

Dalam rantai makanan, organisme pada tingkatan trofik rendah memiliki jumlah individu lebih
banyak. Makin tinggi tingkat trofik, makin sedikit jumlah individunya dalam ekosistem. Jika
jumlah individu per satuan luas untuk masing-masing tingkatan tropik digambarkan dalam
histogram, akan membentuk semacam piramida yang disebut piramida jumlah.

Piramida piramida jumlah pada ekosistem-ekosistem yang berbeda tidak dapat dibandingkan
satu dengan yang lain. Hal tersebut karena pada masing-masing ekosistem, individu-individu
yang terlibat di dalamnya tidak sama. Oleh karena itu, muncul yang disebut piramida biomassa.
Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat
tertentu yang diukur dalam gram.
Piramida biomassa terkadang tidak memberi informasi aliran energi yang cukup pada
ekosistem tertentu. Oleh karena itu, piramida energi dibuat berdasarkan penelitian yang
mendalam mengenai aliran energi dan mampu memberikan gambaran akurat mengenai aliran
energi.

Dalam piramida energi terdapat pengurangan energi dalam tiap tingkat trofik yang terjadi
karena beberapa makanan tidak dicerna sempurna menjadi energi. Hanya bagian tertentu dari
makanan yang dapat dimakan dan hanya sebagian makanan yang disimpan dalam tubuh
karena sisanya digunakan sebagai energi.

Rantai Makanan
Untuk kelangsungan hidupnya, makhluk hidup memerlukan makanan. Dalam suatu ekosistem terdapat
hubungan makan dan dimakan sehingga terbentuklah rantai makanan. Rantai makanan adalah proses
makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari organisme yang satu ke organisme yang lain
pada tingkat trofik tertentu. Berikut contoh rantai makanan pada ekosistem kebun.
1. Tingkat trofik

Tingkatan dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Organisme dalam kelompok ekologis yang
terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Dalam suatu rantai makanan
terdapat beberapa macam tingkat trofik yaitu sebagai berikut:
a. Tingkat trofik I disebut produsen
Merupakan kelompok organisme autotrof yang disebut produsen. Produsen pada ekosistem darat
adalah tumbuhan hijau, sedangakan pada ekosistem perairan seperti danau dan laut adalah bakteri
berklorofil dan alga hijau-biru. Dimana kedua kelompok tersebut membentuk fitoplankton. Selain
fitoplankton, produsen pada ekosistem perairan adalah tumbuhan air dan alga.
b. Tingkat trofik II disebut konsumen primer
Tingkat trofik II diduduki oleh berbagai organisme yang tidak dapat membuat bahan organik
(makanan) sendiri. organisme tersebut adalah golongan organisme heterotrof.
Konsumen primer merupakan organisme pemakan produsen atau disebut juga herbivora. Contoh
herbivora adalah burung pemakan biji-bijian dan buah-buahan, serangga, siput, serta berbagai
jenis Mammalia, seperti kambing, sapi, kerbau, dan lainnya.
c. Tingkat trofik III disebut konsumen sekunder
Ditempati oleh organisme pemakan konsumen primer (herbivora) yang disebut konsumen sekunder.
Konsumen sekunder disebut juga karnivora karena makannya berupa hewan. Contoh konsumen
sekunder adalah ayam, burung, katak, laba-laba, ular, kerang, cumi-cumi, dan teripang.
d. Tingkat trofik IV disebut konsumen tersier
Ditempati oleh organisme pemakan konsumen sekunder. Konsumen tersier disebut juga karnivora
besar. Contohnya adalah burung elang, singa, harimau, burung hantu, ikan hiu, ikan paus dan gurita.
2 Macam rantai makanan

Menurut para ahli biologi, ada tiga macam rantai makanan:


a. Rantai makanan parasit, apabila tingkat trofik pembentuk rantai makanan dimulai dari organisme
yang besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Misalnya bakteri, cacing parasit dan benalu.
b. Rantai saprofit, apabila tingkat trofik pembentuk rantai makanan dimulai dari organisme-organisme
pengurai. Misalnya bakteri, jamur.
c. Rantai pemangsa, apabila tingkat trofik pembentuk rantai makanan dimulai dari hewan herbivora
sebagai konsumen pertama, dilanjutkan dengan hewan karnivora pemangsa herbivora sebagai
konsumen kedua, dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen
ketiga.
B. Jaring-jaring Makanan
Dalam suatu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan saja tetapi sekian banyak rantai
makanan. Jadi jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan yang kompleks.
Perhatikan gambar jaring-jaring makanan berikut ini!
Semakin kompleks jaring-jaring makanan, menunjukkan semakin kompleksnya aliran energi dan aliran
makanan. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya kestabilan komunitas dan kestabilan ekosistem.
Artinya jika salah satu populasi spesies hilang, jaring-jaring makanan masih tetap berjalan.
C. Piramida Ekologi
Struktur trofik dalam ekosistem dapat digambarkan dalam bentuk piramida ekologi (piramida
makanan).
Ada tiga macam piramida ekologi, yaitu;
1. Piramida jumlah
Piramida jumlah untuk menggambarkan hubungan kepadatan dan populasi suatu jenis diantara tingkat
trofik. Oleh karenanya piramida jumlah memberikan gambaran jumlah individu pada setiap tingkat
trofik.
2. Piramida biomassa
Piramida biomassa adalah piramida yang menggambarkan berat atau massa kering seluruh organisme
pada setiap tingkat trofik dalam kurun waktu tertentu dalam suatu ekosistem.
3. Piramida energi
Piramida energi piramida yang memberi gambaran tentang perpindahan energi makanan yang
melintasi semua taraf trofik.

Gambar piramida makanan


D. Aliran Energi
Adanya rantai makanan dan jaring-jaring makanan di dalam suatu ekosistem menyebabkan terjadinya
perpindahan (aliran) energi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain. Perpindahan
energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lain yang melibatkan komponen biotik dan komponen
abiotik disebut aliran energi.
Dalam konsep aliran energi digambarkan adanya perjalanan energi dari matahari ke produsen,
konsumen I, konsumen II, konsumen III, hingga ke konsumen puncak. Pengurai dapat berada di
tingkat trofik I, II, III, IV dan V.
Sumber energi utama bagi kehidupan adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari masuk ke
dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi
energi kimia. Selanjutnya energi kimia tersebut mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai
tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia yang diperoleh organisme digunakan untuk
berbagai kegiatan hidupnya, seperti tumbuh, bergerak, berkembang biak dan sebagainya.
Pertumbuhan dan perkembangan organisme menunjukkan energi kimia yang tersimpan dalam
organisme tersebut. Setiap organisme melakukan pemasukan-pemasukan dan penyimpangan energi.

Gambar. Aliran energi

Pemasukan dan penyimpangan energi dalam suatu ekosistem disebut produktivitas ekosistem.
Produktivitas ekosistem dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Produktivitas primer
Merupakan kecepatan mengubah energi cahaya matahari menjadi molekul organik oleh organisme
autotrof. Hanya sebagian kecil energi cahaya matahari yang dapat diserap oleh organisme autotrof.
Produkitivitas primer berbeda pada setiap ekosistem. Produktivitas primer terbesar terdapat pada
ekosistem hutan bakau, hutan hujan tropis, dan ekosistem estuari.
2. Produktivitas sekunder
Perupakan kecepatan organisme heterotrof dalam mengubah dan menyimpan energi yang didapatkan
dari makanannya. Dari makanan tersebut, organisme heterotrof memperoleh energi kimia yang akan
digunakan untuk kegiatan kehidupan dan disimpan.

Anda mungkin juga menyukai