Mikologi Pangan
Mikologi Pangan
Mikologi Pangan
Mikologi Pangan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur yang
mempunyai peran yang merugikan maupun menguntungkan pada bidang pangan. Mikologi
pangan yang menguntungkan dapat ditemukan dalam berbagai bioteknologi di bidang pangan
seperti jamur yang berada dalam tempe, oncom, dan kecap. Sedangkan ada beberapa
mikologi pangan yang bersifat parasit atau merugikan yang bisa kita lihat pada roti yang
disimpan tidak benar sering berjamur sehingga tidak layak untuk dimakan.
1. Aspergillus sp.
1.1.Definisi.
Aspergillus adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang
dapat ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada
tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada tanah, debu organik,
makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di rumah sakit dan
Laboratorium. Aspergillus adalah jamur yang membentuk filamen-filamen
panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia dan
konidiospora. Aspergillus berkembang biak dengan pembentukan hifa atau tunas
dan menghasilkan konidiofora pembentuk spora. Sporanya tersebar bebas di
udara terbuka sehingga inhalasinya tidak dapat dihindarkan dan masuk melalui
saluran pernapasan ke dalam paru.(Tarigan, 1991)
1.2. Ciri-ciri.
1.3. Taksonomi
Kingdom : Myceteae
Divisi : Amastigomycota
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Euroticeae
Genus : Aspergillus
1.4. Habitat
Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan
terdapat pula pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan
yang lazim ditemukan di rumah sakit dan Laboratorium.
1.5. Morfologi
1.6. Anatomi
1.7. Reproduksi
- Vegetatif dengan cara konidia (spora besar) yang membesar dan membentuk
miselia haploid baru.
- Generatif pada miselia
1.8. Peranan
- Digunakan dalm pembuatan kecap dan tauco.
- digunakan dalm pembuatan minuman beralkohol.
2. Mucor
2.1 Definisi
Mucor adalah genus dari sekitar 3000 jenis cetakan umumnya ditemukan di tanah ,
sistem pencernaan , tanaman permukaan, dan busuk materi sayuran. Mucor merupakan devisi
Zygomycota, kelas Zygomycetes, ordo Mucorales, Keluarga Mucoraceae, Genus Mucor Frasen.
2.2 Ciri – ciri
1. Hifa nonseptat
bercabang.
beberapa spora).
2.3 Reproduksi
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Order : Mucorals
Familia : Mucoraceae
Genus : Mucor
Species : Mucor sp.
3, Rhizopus sp.
3.1.Definisi
3.2. Taksonomi
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus oryzae
3.3.Klasifikasi
1) Struktur Tubuh
Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu:
a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti)
b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap
makanan
c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki
sporangium globuler di ujungnya
2) Cara Reproduksi
Rhizopus bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual
adalah dengan spora nonmotil yang dihasilkan oleh sporangium, sedangkan
reproduksi seksualnya dengan konjugasi.
3.4. Ciri-ciri
1. Aspergillus flavus
1.1. Definisi
Aspergillus flavus adalah salah satu jenis jamur yang sering mengkontaminasi
makanan. Jamur jenis ini dapat menyebabkan infeksi Aspergillosis dan juga merupakan
jamur yang paling banyak menghasilkan aflatoksin. Aflatoksin adalah jenis toksin yang
bersifat karsinogenik.
1.2 Klasifikasi
Kingdom Fungi
Division Ascomycota
Class Eurotiomycetes
Order Eurotiales
Family Trichocomaceae
Genus Aspergillus
1.3 Ciri-ciri
Aspergillus flavus memiliki konidiofor yang panjang (400-800 μm) dan relatif
kasar, bentuk kepala konidial bervariasi dari bentuk kolom, radial, dan bentuk bola,
hifa berseptum,dan koloni kompak. Koloni dari Aspergillus flavus umumnya tumbuh
dengan cepat dan mencapai diameter 6-7 cm dalam 10-14 hari Kapang ini memiliki
warna permulaan kuning yang akan berubah menjadi kuningkehijauan atau coklat
dengan warna inversi coklat keemasan atau tidak berwarna,sedangkan koloni yang
sudah tua memiliki warna hijau tua. Aspergillus flavus tersebar luas di dunia.
1.3. Morfologi
Jamur dalam grup ini sering menyebabkan kerusakan pada makanan. Konidia grup
ini berwarna kuning sampai hijau dan mungkin membentuk skerotia. Konidiofora tidak
berwarna, kasar bagian atas agak bulat sampai kolumner, vesikel agak bulat sampai
berbentuk batang pada kepala yang kecil, sedangkan pada kepala yang besar bentuk
globulosa. Konidia kasar dengan bermacam – macam warna.
1.4. Reproduksi
Secara umum perkembangbiakan dari divisi ascomycotina yaitu terdapat dua cara
: Secara vegetatif, Dengan cara kalmidospora (spora berdinding tebal), fragmentasi
(pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu
baru), tunas/kuncup (budding) yaitu pada Saccharomyces.
Secara generatif, Dengan menghasilkan spora yang dibentuk di dalam askus. Askus-
askus itu berkumpul dalam badan yang disebut askokarp.
a. Keracunan akut (aflatoksikosis), dengan gejala mual, muntah, kerusakan hati hingga
kematian pada kasus serius
b. Perkembangan anak dan pertumbuhan janin terganggu
c. Metabolisme protein terganggu
d. Kekebalan tubuh menurun
e. Kanker hati (Hepatocellular carcinoma (HCC)
2. Geotrichum candidum
2.1. Definisi
2.2. Ciri-ciri
a. Merupakan fungi yang menyerupai khamir
b. Berwarna putih, kuning, orange, atau merah.
c. Sering tumbuh pada produk susu membentuk koloni berwarna putih kekuningan.
d. Hifanya septat, dani biasanya bercabang.
e. Spora aseksualnya adalah artospora (oidia) berbentuk silinder jika berasal dari hifa di
bawah permukaan atau berbentuk oval jika berasal dari hifa aerial (di atas) permukaan
2.3. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Ascomycetes
Order : Sordariales
Family : Sordariaceae
C. CARA PENGENDALIAN
1. Menghambat pertumbuhan dan inaktivasi Usaha ini dapat dilakukan dengan beberapa
cara :
a) menggunakan fungisida pada saat sebelum panen, untuk bijian dan kacangan
dilakukan proses pengeringan yang baik dan menjaga kondisi dalam
penyimpanan tetap kering.
b) Pada buah dilakukan pembungkusan dengan kertas lilin yang mengandung
fungisida seperti biphenyl
c) Penggunaan pengawet asam organic efektif untuk menghambat pertumbuhan
jamur pada beberapa produk jam, roti, dan beberapa produk berbentuk pasta.
d) Perlakuan pasteurisasi cukup untuk inaktivasi sebagian besar jenis jamur, dan
harus segera dikemas yang baik untuk mencegah terjadinya rekontaminasi.
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti roti yang berjamur ,tempe,oncom
.
2. Bersihkan kaca benda dengn alkohol 70% lalu panaskan diatas api lampu spirtus
untuk menghilangkan lemaknya.
3. Letakan 1-2 tetes larutan LPCB ( Lacto Phenol Catton Blue) diatas kaca benda tadi
ratakan.
4. Siapkan Ose berbentuk cangkul ,panaskan dengan api lampu spirtus setelah itu
dinginkan.
5. Ambillah jamur yang ada pada roti, tempe , oncom dengan mencangkulnya pelan-
pelan pakai ose yang sudah dingin tadi ratakan dan tutup dengan cover glass.
6. Periksalah dengan pembesaran 10 Xdan 40 X amati dan gambar bentuk jamurnya.